• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING

1. Topic . Persiapan pertama untuk berbicara di depan umum adalah ter fokus kepada pemilihan topik yang tepat dan menarik. Topik adalah pokok atau subjek pembicaraan. Menurut Teri Gamble dan Michael Gamble, Pemilihan topik yang tepat adalah didasarkan kepada : 1. Analisis diri anda untuk mengidentifikasi bahwa topik itu menarik

minat dan perhatian anda, dan secara khusus berada dalam penguasaan pengetahuan anda.

2. Analisis pendengar untuk mengidentifikasi hal-hal mengenai keinginan, kebutuhan dan pengetahuan mereka yang berdampak pada pemilian topik.

3. identifikasi kejadian terhadap pembicaraan, termasuk setiap permintaan khusus dari penyelenggara atau adanya peristiwa alam yang menyebabkan timbulnya pembicaraan.

4. Pilih area subjek pembicaraan umum dan kemudian dipersempit pada subjek yang khusus sampai akhirnya pada subjek yang tersempit.

Jadi topik yang tepat dan menarik adalah sejauh yang anda minati dan ketahui banyak mengenai topik tersebut.

2. Tujuan umum , Tujuan khusus, dan ide sentral

Pembicara harus dapat merumuskan secara jelas mengenai tujuan umum, tujuan khusus dan ide sentral. Tujuan umum antara lain menyampaikan informasi, membujuk, menyakinkan atau memberi instruksi kepada pendengar. Tujuan khusus suatu pembicaraan adalah tergantung dari tujuan umum dari pembicaraan tersebut. Ide sentral adalah inti dari pembicaraan tersebut, biasanya dikemas dalam satu kalimat yang mudah di serap dan diingat pendengar.

Exs : misalnya anda akan memberikan informasi kepada pendengar mengenai bahaya narkoba bagi generasi muda. Maka tujuan umumnya adalah memberikan informasi. Tujuan khusus adalah : mengemukakan kepada pendengar apa yang terjadi bila generasi muda terkena narkoba.

Kemudian tanyakan pada diri sendiri “ apakah pesan yang ingin kamu tinggalkan di benak pendengar “ maka ada ide sentral yang tercetus yaitu : dengan memerangi narkoba maka kita menyelamatkan generasi muda.

Ide sentral di susun sebagai suatu pernyataan yang akan sering kita bicarakan sehingga melekat di hati dan benak pendengar.

(2)

3. Pengumpulan Bahan (materials)

Isi pembicaraan dapat memenuhi standar mutu setidaknya apabila bahan untuk pembicaraan itu dianggap telah cukup dan dikuasai oleh pembicara. Mengumpulkan bahan atau informasi antara lain dengan membaca buku dan penerbitan berkala seperti majalah, bulletin, jurnal, mencari bahan dari internet, dll. Temukan beberapa item yang menarik seperti statistic, grafik, cerita-cerita, dan kutipan.

4. Pendahuluan (introduction)

Fungsi dari pendahaluan adalah sebagai pengantar kea rah pokok pembicaraan atau permasalahan yang akan dibahas dan sebagai upaya menyiapkan mental pendengar. Awal pembicaraan penting sekali melakukan pendahuluan yang menarik sehingga merebut perhatian pendengar sehingga mereka mau mendengarkan sampai akhir pembicaraan. Pembicara harus dapat memberikan kesan pertama (first impressions) yang baik kepada pendengar.

5. Batang Tubuh (body)

Bagilah batang tubuh pembicaraan menjadi 2 atau 3 bagian utama yang akan menjelaskan atau membuktikan ide sentral. Apa-apa saja yang mau kita sampaikan sehingga mencakupi ide sentral. Kemudian di kembangkan.

6. Transisi (transitions)

Transisi akan membawa pendengar anda beralih secara mulus dari satu bagian (point) kebagian pembicaraan yang lain dengan memberikan “aba-aba” secara halus dan jelas. Misalnya, (1) ada tiga alas an mengapa pembicaraan ini penting untuk kita simak bersama.

Pertama……”. Alasan kedua…..”. alasan ketiga……….” (2) Selanjutnya perkenankan saya mendiskusikan……..(3) akhirnya saya sampai pada kesimpulan…..”.

7. Kesimpulan (conclusion).

Dari keseluruhan pembicaraan buatlah kesimpulan dan kemudian sudahi dengan argumentasi yang menentukan untuk mengingatkan pendengar untuk membawa pulang ide sentral pembicaraan.

Kesimpulan merupakan ringkasan dari butir-butir utama dan boleh jadi merupakan seruan terakhir kepada para pendengar, meminta pendengar memperhatikan secara khusus dan melakukan tindakan sepatutnya. Kesimpulan harus singkat, sederhana, tidak berbelit-belit dan tidak mengemukakan fakta baru.

8. Dokumentasi (documentation)

Dokumentasi mencakupi kepustakaan dan penyiapan alat peraga visual yang akan mendukung kualitas dari suatu pembicaraan.

9. Kerangka acuan (outline).

(3)

susunlah semua bagian dari isi pembicaraan, pendahuluan, batang tubuh, simpulan dan transisi dalam satu rangka acuan. Gunanya dapat membantu untuk menjelaskan, melukiskan atau membuktikan ide sentral anda.

10. Catatan kecil

Siapkan catatan kecil, biasanya dari kerangka acuan anda, gunanya untuk menjadi pedoman bagi anda ketika berbicara. Catatan kecil sangat berguna untuk mengingat urutan pembicaraan yang terdapat dalam ide atau makalah.

11. Pelatihan (practice)

Lakukan pelatihan beberapa kali terhadap pidato atau bahan presentasi anda. Jangan menghafal isi pidato tapi berusaha sekeras- kerasnya mengulangi ide-ide seperti tertuang dalam catatan kecil anda.

12. Penyampaian (delivery) pembicaraan (teknik berbicara)

THE SPEECH COMMUNICATION PROCESS

Berbicara didepan umum atau berpidato adalah sesuatu yang berbeda, karena anda dapat berbicara kepada seorang pendengar atau beberapa pendengar, tetapi apabila pendengar tidak mengerti apa pesan- pesan yang telah anda sampaikan maka sebenarnya anda telah melakukan kesalahan komunikasi. “ komunikasi tidak sekedar mengirim pesan. Komunikasi adalah menciptakan pengertian yang benar-benar secara cepat, jelas,dan tepat.

dua model bagaimana komunikasi, dilihat dari situasi pembicaraan, yaitu : formal speaking and informal speaking.

1. formal speaking

Formal speaking dimana pembicara sedang berbicara langsung dengan pendengar.

Menurut Hamilton Gregory,dalam komunikasi pidato terdapat 7 unsur atau elemen :

a. Pembicara (speaker)

Jika anda seorang pembicara, anda adalah sumber (the source), penggagas (originator) suatu pesan yang dikirimkan kepada seorang pendengar (listener). anda memikul tanggung jawab yang besar untuk suksesnya komunikasi. “apakah aku sedang memberikan informasi yang sangat baik dan jelas?”, apakah aku sedang dalam performa yang bagus?”,

b. Pendengar ( Listener )

(4)

Pendengar adalah penerima pesan yang dikirimi pesan oleh pembicara. Sementara pembicara menyampaikan bagian komunikasi secara bertanggung jawab, pendengar seharusnya juga memikul bagian dari beban tanggung jawab yang ditunjukkan oleh pembicara tadi. Mereka harus memberikan perhatian penuh kepada pembicara dengan menyingkirkan hal-hal yang pribadi.

c. Pesan (message)

Pesan adalah apa pun yang dikomunikasikan pembicara kepada pendengar. Pesan disampaikan dalam bentuk symbol, baik verbal maupun non verbal. Symbol lisan adalah kata-kata. Kata-kata membentuk bahasa. Jadi, bahasa adalah suatu system symbol yang tersusun dari kata-kata. Symbol non verbal adalah apa yang anda sampaikan dengan nada suara atau gerak fisik (gestures) seperti gerak mata, ekspresi wajah, menggapaikan tangan, memainkan jari- jemari atau sikap badan dan penampilan, atau isyarat, seperti membunyikan alat atau menunjukkan warna. Idealnya, dua jenis symbol, yaitu verbal dan non verbal haruslah harmonis.

d. Media (channel)

Media adalah saluran yang digunakan untuk mengkomunikasikan pesan. Sebuah pidato dapat mencapai pendengar dengan menggunakan berbagai media: radio, televisi, sistem alamat publik, atau komunikasi dengan suara secara langsung. Untuk berbicara di depan kelas, media utama anda adalah suara anda, diikuti dengan media visual : isyarat, mimik wajah, alat peraga visual

e. Umpan Balik

adalah tanggapan dari pendengar yang disampaikan kepada pembicara.

f. Gangguan

Segala sesuatu yang merintangi akurasi dari pesan komunikasi. Ada tiga jenis gangguan :

- Gangguan eksternal : timbul di luar dari pendengar:

seseorang batuk, anak menangis, matinya AC,dll

- Gangguan internal, datang dari diri pendengar. Eks, melamun, keletihan, kesal, dll.

- Gangguan ditimbulkan dari diri pembicara, eks: tidak familiar atau kurang dikenal pendengar, memakai pakaian yang

“aneh”. Atau menggunakan kata-kata yang kurang dimengerti.

g. Situasi

(5)

Maksudnya adalah situasi komunikasi pada saat komunikan akan dan sedang menerima pesan dari pembicara. Biasanya terkait dengan waktu – tempat.

Intinya, dalam proses komunikasi formal, dimana pembicara sedang berbicara langsung dengan pendengar, dan kemudian ada waktu untuk pendengar mengirimkan umpan balik. Terdapat perbedaan antara siapa yang jadi pembicara dan siapa yang menjadi pendengar.

2. Proses Informal speaking

Dalam informal speaking, komunikator sering mengirimkan dan menerima pesan dalam waktu yang bersamaan. Komunikasi sering di lakukan secara berulang-ulang. Eks. Ketika memberikan pesan ke pada atasan dan di balas dengan atasan, dan bisa berulang-ulang. Pesan tidak hanya dalam bentuk verbal saja tapi bisa juga non verbal.

Dalam informal Speaking, komunikator sering mengirimkan dan menerima pesan dalam waktu yang bersamaan.

PUBLIC SPEAKER

Profil pembicara :

- Tenang, Menyakinkan - Cerah (ramah, senyum) Penampilan :

- Berpakaian bersih

- Wajar tidak dibuat-buat dalam berpenampilan - Simpatik

- Tidak rendah diri

- Berkepribadian yang kuat

- Kemampuan berbicara yang sempurna Saat berbicara

- percaya pada diri sendiri - mengusai materi

- mempunyai stabilitas emosi

- bersuara keras tetapi tidak berteriak - mengusai bahasa yang digunakan Yang harus menjadi perhatian !

- jangan over acting dalam menggunakan istilah - gunakan kalimat-kalimat pendek tapi sempurna - lancar berbicara bukan berarti cepat

- materi sesuai dengan kemampuan audiens

(6)

- membangkitkan fikiran pendengar - materi sesuai dengan waktu.

TANGGUNG JAWAB PEMBICARA DI DEPAN UMUM

1. Pertahankan standar etika yang tinggi - jangan memutar balikkan informasi - Hormati pendengar anda

2. Tolak Stereotip

3. Perkaya khasanah kehidupan pendengar, terbuka terhadap pesan- pesan yang disampaikan pendengar.

4. Selalu bersungguh-sungguh dalam setiap pidato/presentasi

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, mahasiswa Fakultas Dakwah perlu diadakan upaya meningkatkan keterampilan berbicara agar dapat berpidato (berbicara di depan umum) dengan baik ada beberapa

Selain memberikan hasil pengayaan mengenai kepercayaan diri sebagai modal utama dalam berbicara di depan umum, terdapat beberapa hasil evaluasi dari praktik effective public

Ada beberapa hal yang harus disiapkan sebelum melakukan pentas public speaking agar ketika berada di depan banyak orang kita bisa berbicara dan tidak grogi.. Keberanian berbicara

Diharapkan setelah ini mahasiswa mendapatkan manfaat secara komprehensif dalam keterampilan dasar dan lanjutan untuk penerapan kepiawaian berbicara yang baik dan

depan umum) yang baru pada tahap memperkenalkan apa itu berbicara di depan umum. Khalayak yang dituju ialah siswa SMA sebagai upaya untuk mendidik generasi muda

Pengabdian masyarakat berupa pelatihan keterampilan public speaking penting untuk dipelajari sejak dini oleh siswa SMA/SMK agar saat presentasi didepan kelas lebih percaya diri dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode berpidato dadakan dapat mengembangkan keterampilan berbicara siswa di semester 3 Mata Kuliah Speaking for Intermediate Kelas

Sesi kedua yakni mendampingi siswa dalam menginstall aplikasi dan terakhir adalah penggunaan kedua aplikasi tersebut yang bertujuan untuk membantu siswa terampil berbicara didepan