31 BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1. Data – Data Awal Analisa Tegangan
Berikut adalah data – data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam analisa tegangan ini, baik perhitungan analisa tegangan secara manual maupun untuk data masukan software solidworks, sebagai berikut :
Kode dan standard : JIS 3131
Yield Strength : 287 N/mm2
Material Upper Hinge pass : Besi Plat Hitam (Base Plate) SPHC
Modulus elastisitas : 2.1 x 1011 N/mm2
32 4.2. Perhitungan Safety Factor Upper Hinge Pass
Pada perhitungan ini akan menggunakan rumus safety factor kombinasi dimana sebelumnya sudah dibahas pada BAB II halaman 8 – 12 yaitu menurut Thumb, factor keamanan dapat dengan cepat diperkirakan dengan menggunakan variasi lima ukuran sebagai berikut :
Sf = Sf material x Sf tegangan x Sf geometri x Sf analisa kegagalan x Sf keandalan
Hanya saja pada perhitungan kali ini safety factor material kita abaikan karena bahan material dari upper hinge pass tidak diganti atau dirubah hal ini sudah sesuai dengan standart dari Toshiba Jepang dan tidak bisa digugat, dan perhitungan SF yang digunakan hanyalah SFtegangan, SFgeometri, SFanalisa kegagalan, SFkeandalan. berikut
perhitunganya :
Faktor keamanan untuk mengantisipasi tegangan akibat beban diambil sebesar : Sftegangan := 1,3
SF tegangan diambil nilai 1,3 karena perkiraan kontibusi akibat beban gaya normal dibatasi pada keadaan tertentu dengan peningkatan 20% - 50 %, dan metode tegangan mungkin menghasilkan kesalahan dibawah 50%
Faktor keamanan untuk mengantisipasi efek modifikasi konstruksi profil diambil sebesar : Sfgeometri := 1,0
Sfgeometridiambil nilai:1,0 karena perkiraan kontribusi untuk toleransi hasil produksi tinggi dan terjamin.
33
Faktor keamanan untuk mengantisipasi efek penyimpangan metode analisis diambil sebesar : SF analisa kegagalan = 1,5
SF analisa kegagalan diambil nilai : 1,5 karena perkiraan untuk analisa kegagalan adalah statis atau tidak mengalami perubahan seperti kerusakan pada umumnya atau tegangan rata –rata multi aksial.
Faktor keamanan untuk meningkatkan keandalan pemakaian, diambil sebesar SFkehandalan = 1,6
SF kehandalan diambil nilai : 1,6 karena perkiraan kontribusi untuk kehandalan pada Part Upper Hinge Pass diharuskan tinggi, lebih dari 99% mengantisipasi agar kontruksi part tidak mengalami kerusakan pada saat digunakan oleh konsumen.
Besarnya nilai kombinasi dari beberapa faktor keamanan dapat di hitung dengan Rumus :
SF = SFtegangan x SFgeometri x SFanalisa kegagalan x SFkeandalan
= 1,3 x 1,0 x 1,5 x 1,6
= 3,12
kekuatan luluh bahan { Yield Strength ( YS ) } : 287 N/mm2
Perhitungan Sfkombinasi dengan kekuatan luluh bahan
σ =
SFkombinas
Dapat dilihat diatas Nilai hasil perhitungan dengan menggunakan
ialah : 91,98 N/mm2 nilai ini masih berada dibawah nilai kekuatan luluh bahan yaitu : 287 N/mm2. Maka dalam hal ini part upper hinge pass di anggap aman dari sisi SFkombinasi.
4.3. Hasil Simulasi SolidWorks Part
Gambar 4.1.
Perhitungan Sfkombinasi dengan kekuatan luluh bahan
i
SFkombinas
= , = 91,98 N/mm2Dapat dilihat diatas Nilai hasil perhitungan dengan menggunakan Safety Factor
nilai ini masih berada dibawah nilai kekuatan luluh bahan yaitu : 287 Maka dalam hal ini part upper hinge pass di anggap aman dari sisi SFkombinasi.
SolidWorks Part Upper Hinge Pass
Gambar 4.1. Upper Hinge Pass Sebelum diberi Profile permukaan dari upper hinge pass sebelum diberi profile.
34 Safety Factor kombinasi
nilai ini masih berada dibawah nilai kekuatan luluh bahan yaitu : 287 Maka dalam hal ini part upper hinge pass di anggap aman dari sisi SFkombinasi.
Sebelum diberi Profile permukaan dari upper hinge pass
Gambar diatas merupakan gambar dari part profile ( penguat struktur tambahan).
Tanda panah pada gambar diatas menunjukan dimana profile tersebut belum diberikan pada permukaan part Upper Hinge Pass
4.3.1 Pemberian Geometri
Gambar 4.2. Pemberian
Entitas : 24 tepi 8 permukaan
Tipe : Geometri Tetap
Gambar diatas menunjukan permukaan dari
mengalami pergerakan, yang sebelumnya harus di setting dengan Gambar diatas merupakan gambar dari part Upper Hinge Pass profile ( penguat struktur tambahan).
Tanda panah pada gambar diatas menunjukan dimana profile tersebut belum diberikan pada Upper Hinge Pass
Geometri Tetap ( Fix ) Upper Hinge Pass
Gambar 4.2. Pemberian Geometri Tetap Upper Hinge Pass
8 permukaan
Tetap
Gambar diatas menunjukan permukaan dari part Upper Hinge Pass
mengalami pergerakan, yang sebelumnya harus di setting dengan pengujian type geometri
35 Upper Hinge Pass sebelum diberikan
Tanda panah pada gambar diatas menunjukan dimana profile tersebut belum diberikan pada
Upper Hinge Pass
Upper Hinge Pass yang tidak pengujian type geometri
tetap sebagaimana yang nantinya pada saat dilakukan simulasi bagian tersebut tetap diam atau tidak bergerak ditunjukan dengan panah yang ada pada gambar, terdapat 24 tepi dan 8 permukaan bagian dari part
dilakukan simulasi dengan
4.3.2. Pemberian Beban Dengan Gaya Normal
Gambar 4.3.
Entitas : 4 permukaan
Tipe : pemberian beban dengan gaya lenturan normal (tegak lurus axis)
Nilai : 245 N ( 25 kg )
sebagaimana yang nantinya pada saat dilakukan simulasi bagian tersebut tetap diam atau tidak bergerak ditunjukan dengan panah yang ada pada gambar, terdapat 24 tepi dan 8 permukaan bagian dari part Upper Hinge Pass yang di setting fix type geometri teta dilakukan simulasi dengan software solidwork.
Pemberian Beban Dengan Gaya Normal
Gambar 4.3. pemberian beban Upper Hinge pass
Tipe : pemberian beban dengan gaya lenturan normal (tegak lurus axis)
Nilai : 245 N ( 25 kg )
36 sebagaimana yang nantinya pada saat dilakukan simulasi bagian tersebut tetap diam atau tidak bergerak ditunjukan dengan panah yang ada pada gambar, terdapat 24 tepi dan 8 type geometri tetap saat
Upper Hinge pass
Tipe : pemberian beban dengan gaya lenturan normal (tegak lurus axis)
Gambar diatas menunjukan pemberian beban terhadap
simulasi, sebagai mana yang ditunjukkan oleh anak panah yang berwarna biru yaitu letak pemberian beban dengan menggunakan pembebanan gaya lentur
pemberian beban maksimum sebesar 245
tekanan pada saat proses assembling yang diasumsikan sebesar 245
Dalam proses pembebanan tersebut ada beberapa asumsi yang ditetapkan oleh program Solidworks, keterangan lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah. Berikut adalah hasil simulasi yang diperoleh dari
Gambar 4.4. Uji Simulasi
Gambar diatas menunjukan pemberian beban terhadap Upper Hinge Pass
sebagai mana yang ditunjukkan oleh anak panah yang berwarna biru yaitu letak pemberian beban dengan menggunakan pembebanan gaya lenturan normal. Besarnya nilai pemberian beban maksimum sebesar 245 N ( 25 kg ), mengacu pada berat dari pintu beserta tekanan pada saat proses assembling yang diasumsikan sebesar 245 N ( 25 kg ).
Dalam proses pembebanan tersebut ada beberapa asumsi yang ditetapkan oleh program , keterangan lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah. Berikut adalah hasil simulasi yang diperoleh dari Solidwork
Gambar 4.4. Uji Simulasi Yield Strength Load Stress
yield strength
37 Upper Hinge Pass pada saat proses sebagai mana yang ditunjukkan oleh anak panah yang berwarna biru yaitu letak an normal. Besarnya nilai ( 25 kg ), mengacu pada berat dari pintu beserta
( 25 kg ).
Dalam proses pembebanan tersebut ada beberapa asumsi yang ditetapkan oleh program , keterangan lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah. Berikut
Load Stress 345 318 291 264 237 211 85
von mises (Nm^2 )
yield strength : 287 N/mm2
Hasil gambar simulasi diatas Hinge Pass yang belum
Akibatnya, tegangan pembebanan melewati batas standar nilai luluh dari kekuatan material alloy adalah : 287 N/mm
keatas dan tidak bisa kembali ketitik semula (
Simulasi diatas dilakukan dengan tipe beban tegangan statis sentral, hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.4. Terlihat dari perbedaan warna pada part dari hasil
spesifikasi, warna merah menandakan nilai batas maksimum yang terkena tegangan sangat tinggi dan sudah melewati batas elastisitas kekuatan bahan. Warna kuning menandakan material tersebut mendekati titik luluh, warna hijau material masih d
sedangkan warna biru menandakan material masih dibatas aman.
4.4. Hasil Simulasi Upper Hinge Pass
Gambar 4.5.
Hasil gambar simulasi diatas menjelaskan data uji simulasi yield strength yang belum diberi profil, dinilai maksimum Von Mises
Akibatnya, tegangan pembebanan melewati batas standar nilai luluh dari kekuatan material N/mm2 ,menyebabkan Upper Hinge Pass mengalami bending/melenting keatas dan tidak bisa kembali ketitik semula ( bengkok permanen ).
Simulasi diatas dilakukan dengan tipe beban tegangan statis sentral, hal ini dapat dilihat . Terlihat dari perbedaan warna pada part dari hasil
spesifikasi, warna merah menandakan nilai batas maksimum yang terkena tegangan sangat tinggi dan sudah melewati batas elastisitas kekuatan bahan. Warna kuning menandakan material tersebut mendekati titik luluh, warna hijau material masih d
sedangkan warna biru menandakan material masih dibatas aman.
Upper Hinge Pass Dengan Profile 1
Gambar 4.5. Upper Hinge Pass Dengan Profile 1
permukaan yang diberi profile 1
38 yield strength pada part Upprer Von Mises : 345 N/mm2. Akibatnya, tegangan pembebanan melewati batas standar nilai luluh dari kekuatan material mengalami bending/melenting
Simulasi diatas dilakukan dengan tipe beban tegangan statis sentral, hal ini dapat dilihat . Terlihat dari perbedaan warna pada part dari hasil simulasi dengan spesifikasi, warna merah menandakan nilai batas maksimum yang terkena tegangan sangat tinggi dan sudah melewati batas elastisitas kekuatan bahan. Warna kuning menandakan material tersebut mendekati titik luluh, warna hijau material masih dalam batas elastis,
Dengan Profile 1
permukaan yang diberi profile 1
Gambar diatas merupakan gambar dari part
( penguat material ) tanda panah pada gambar diatas menunjukan dimana profile telah diberikan pada permukaan
4.4.1. Pemberian Geometri
Gambar 4.6.
Entitas : 24 tepi 8 permukaan
Tipe : geometri tetap
Gambar diatas menunjukan permukaan dari part mengalami pergerakan, yang sebelumnya harus di setting dengan
tetap sebagaimana yang nantinya pada saat dilakukan simulasi bagian tersebut tetap diam atau tidak bergerak ditunjukan dengan panah yang ada pada gambar, ter
Gambar diatas merupakan gambar dari part Upprer Hinge Pass dengan profile ( penguat material ) tanda panah pada gambar diatas menunjukan dimana profile
telah diberikan pada permukaan part Upper Hinge Pass.
Geometri Tetap ( Fix ). Upper Hinge Pass profil 1
Gambar 4.6. Pemberian Geometri Tetap Upper Hinge Pass Profil 1
Entitas : 24 tepi 8 permukaan
tetap
Gambar diatas menunjukan permukaan dari part Upper Hinge Pass
mengalami pergerakan, yang sebelumnya harus di setting dengan pengujian type geometri sebagaimana yang nantinya pada saat dilakukan simulasi bagian tersebut tetap diam atau tidak bergerak ditunjukan dengan panah yang ada pada gambar, ter
39 dengan profile ( penguat material ) tanda panah pada gambar diatas menunjukan dimana profile
Upper Hinge Pass Profil 1
Upper Hinge Pass yang tidak pengujian type geometri sebagaimana yang nantinya pada saat dilakukan simulasi bagian tersebut tetap diam atau tidak bergerak ditunjukan dengan panah yang ada pada gambar, terdapat 24 tepi dan 8
permukaan bagian dari part dilakukan simulasi dengan
4.4.2 Pemberian Beban Dengan Gaya Normal
Gambar 4.7.
Entitas : 3 permukaan
Tipe : pemberian beban dengan gaya normal
Nilai : 245 N ( 25 kg )
Gambar diatas menjelaskan keadaan pemberian beban terhadap saat proses simulasi. Terlihat seperti yang ditunjukan d
biru yaitu letak pemberian beban dengan menggunakan pembebanan gaya normal. Dengan nilai pemberian beban lentur maksimum sebesar 245
permukaan bagian dari part Upper Hinge Pass yang di setting fix type geometri tetap dilakukan simulasi dengan software solidwork..
Pemberian Beban Dengan Gaya Normal Upper Hinge Pass Profil 1
Gambar 4.7. pemberian beban Dengan Diberi Profil 1
Tipe : pemberian beban dengan gaya normal
Nilai : 245 N ( 25 kg )
Gambar diatas menjelaskan keadaan pemberian beban terhadap Upper Hinge Pass saat proses simulasi. Terlihat seperti yang ditunjukan dengan anak panah yang berwarna biru yaitu letak pemberian beban dengan menggunakan pembebanan gaya normal. Dengan nilai pemberian beban lentur maksimum sebesar 245 N ( 25 kg ). Hal ini mengacu pada
40 type geometri tetap saat
Profil 1
Dengan Diberi Profil 1
Upper Hinge Pass pada engan anak panah yang berwarna biru yaitu letak pemberian beban dengan menggunakan pembebanan gaya normal. Dengan
( 25 kg ). Hal ini mengacu pada
berat dari pintu dan tekanan pada saat proses assembling y 25 kg ).
Dalam proses pembebanan tersebut ada beberapa asumsi yang ditetapkan oleh program Solidworks, keterangan lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah. Berikut adalah hasil simulasi yang diperoleh dari
Gambar 4.8. Uji Simulasi
Gambar diatas menunjukan uji simulasi
pertama. Simulasi ini berfokus untuk mengukur berapa besar peningkatan kekuatan struktur profil yang sudah dicobakan pada komponen tersebut berikut spesifikasi dari
pertama :
berat dari pintu dan tekanan pada saat proses assembling yang diasumsikan sebesar 245
Dalam proses pembebanan tersebut ada beberapa asumsi yang ditetapkan oleh program , keterangan lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah. Berikut adalah hasil simulasi yang diperoleh dari Solidworks.
Gambar 4.8. Uji Simulasi Yield Strength Dengan Profil 1
Gambar diatas menunjukan uji simulasi yield strenght dengan menggunakan
pertama. Simulasi ini berfokus untuk mengukur berapa besar peningkatan kekuatan struktur yang sudah dicobakan pada komponen tersebut berikut spesifikasi dari
yield strength
41 ang diasumsikan sebesar 245 N (
Dalam proses pembebanan tersebut ada beberapa asumsi yang ditetapkan oleh program , keterangan lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah. Berikut
Profil 1
dengan menggunakan profil yang pertama. Simulasi ini berfokus untuk mengukur berapa besar peningkatan kekuatan struktur yang sudah dicobakan pada komponen tersebut berikut spesifikasi dari profil yang
325 - 310
295 - 280 265
250
235
yield strength : 287 N/mm2 von mises (Nm^2 )
42 Tabel 4.1. Spesifikasi Ukuran Profil 1
NO Panjang profil Diameter profil Kedalaman profil
1 15mm 3mm 2mm
2 15mm 3mm 2mm
3 15mm 3mm 2mm
Dari gambar 4.8. telihat hasilnya menyebabkan efek peningkatan pada kekuatan struktur konstruksi, sehingga Von mises yang terjadi akibat pembebanan, turun menjadi : 325 N/mm2. Pada simulasi sebelumnya, Upper Hinge Pass yang belum diberi profil mendapatkan nilai : 345 N/mm2.
Walaupun sudah dimodifikasi dengan pemberian profil, namun hal ini masih belum mampu meningkatkan kekuatan struktur konstruksi dari part tersebut pada nilai yang dikehendaki, yakni dibawah nilai yield strength : 287 N/mm2, namun paling tidak hal ini dapat membuat material lebih kuat 20 N/mm2 dari sebelumnya.
. 4.5. Hasil Simulasi Upper Hinge
Gambar 4.9.
Gambar diatas merupakan gambar dari part
Tanda panah pada gambar diatas menunjukan dimana 3 buah profile telah diberikan pada permukaan part Upper Hinge Pass.
Upper Hinge Pass Dengan Profile 2
Gambar 4.9. Upper Hinge Pass Dengan Profile 2
Gambar diatas merupakan gambar dari part Upprer Hinge Pass dengan profile yang ke 2.
Tanda panah pada gambar diatas menunjukan dimana 3 buah profile telah diberikan pada part Upper Hinge Pass.
permukaan yang diberi profile 2
43 Dengan Profile 2
dengan profile yang ke 2.
Tanda panah pada gambar diatas menunjukan dimana 3 buah profile telah diberikan pada
permukaan yang diberi profile 2
4.5.1 Pemberian Geometri
Gambar 4.10. Permukaan
Entitas : 24 tepi 8 permukaan
Tipe : geometri tetap
Gambar diatas menunjukan permukaan dari
mengalami pergerakan, yang sebelumnya harus di setting dengan
tetap sebagaimana yang nantinya pada saat dilakukan simulasi bagian tersebut tetap diam atau tidak bergerak ditunjukan dengan panah yang ada pada gambar, terdapat 24 tepi dan 8 permukaan bagian dari part
dilakukan simulasi dengan
Geometri Tetap ( Fix ). Upper Hinge Pass profil 2
Gambar 4.10. Permukaan Upper Hinge Pass profil 2
Entitas : 24 tepi 8 permukaan
tetap
Gambar diatas menunjukan permukaan dari part Upper Hinge Pass
mengalami pergerakan, yang sebelumnya harus di setting dengan pengujian type geometri sebagaimana yang nantinya pada saat dilakukan simulasi bagian tersebut tetap diam atau tidak bergerak ditunjukan dengan panah yang ada pada gambar, terdapat 24 tepi dan 8 permukaan bagian dari part Upper Hinge Pass yang di setting fix type geometri teta dilakukan simulasi dengan software solidwork.
44 profil 2
Upper Hinge Pass yang tidak pengujian type geometri
sebagaimana yang nantinya pada saat dilakukan simulasi bagian tersebut tetap diam atau tidak bergerak ditunjukan dengan panah yang ada pada gambar, terdapat 24 tepi dan 8 type geometri tetap saat
4.5.2 Pemberian Beban Dengan Gaya Normal
Gambar 4.11.
Entitas : 5 permukaan
Tipe : pemberian beban dengan gaya normal
Nilai : 245 N ( 25 kg )
Gambar diatas menunjukan pemberian beban pada
simulasi, dapat dilihat dimana ditunjukan dengan anak panah yang berwarna biru yaitu letak pemberian beban yang pertama dengan menggunakan pembeban
Dengan nilai pemberian beban maksimum sebesar 245
dari pintu beserta tekanan pada saat proses assembling yang diasumsikan sebesar 245 25 kg ).
Pemberian Beban Dengan Gaya Normal Upper Hinge Pass Profil 2
Gambar 4.11. pemberian beban 1 Dengan Diberi Profil 2
Tipe : pemberian beban dengan gaya normal
Nilai : 245 N ( 25 kg )
Gambar diatas menunjukan pemberian beban pada Upper Hinge Pass pada saat proses dapat dilihat dimana ditunjukan dengan anak panah yang berwarna biru yaitu letak pemberian beban yang pertama dengan menggunakan pembebanan gaya normal.
Dengan nilai pemberian beban maksimum sebesar 245 N ( 25 kg ). mengacu pada berat dari pintu beserta tekanan pada saat proses assembling yang diasumsikan sebesar 245
45 Upper Hinge Pass Profil 2
pemberian beban 1 Dengan Diberi Profil 2
pada saat proses dapat dilihat dimana ditunjukan dengan anak panah yang berwarna biru yaitu an gaya normal.
( 25 kg ). mengacu pada berat dari pintu beserta tekanan pada saat proses assembling yang diasumsikan sebesar 245 N (
Gambar 4.12.
Entitas : 80 permukaan
Tipe : pemberian beban dengan gaya normal
Nilai : 245 N ( 25 kg )
Pemberian beban pada
menggunakan pembebanan gaya normal dengan nilai pemberian beban maksimum sebesar 245 N ( 25 kg ) dan 80 permukaan hal ini mengacu pada jenis profile yang diberikan karena semakin besar permukaan profil yang diberikan semakin banyak permukaan yang akan mendapatkan efek uji pembebanan.
Gambar 4.12. pemberian beban 2 Dengan Diberi Profil 2
itas : 80 permukaan
Tipe : pemberian beban dengan gaya normal
Nilai : 245 N ( 25 kg )
Pemberian beban pada Upper Hinge Pass, pemberian beban yang kedua dengan menggunakan pembebanan gaya normal dengan nilai pemberian beban maksimum sebesar ( 25 kg ) dan 80 permukaan hal ini mengacu pada jenis profile yang diberikan karena semakin besar permukaan profil yang diberikan semakin banyak permukaan yang akan mendapatkan efek uji pembebanan.
46 pemberian beban 2 Dengan Diberi Profil 2
pemberian beban yang kedua dengan menggunakan pembebanan gaya normal dengan nilai pemberian beban maksimum sebesar ( 25 kg ) dan 80 permukaan hal ini mengacu pada jenis profile yang diberikan karena semakin besar permukaan profil yang diberikan semakin banyak permukaan yang akan
Dalam proses pembebanan tersebut ada beberapa asumsi yang
Solidworks, keterangan lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah. Berikut adalah hasil simulasi yang diperoleh dari
Gambar 4.13. Uji Simulasi
Hasil dari simulasi uji Yield Strength
yang kedua, cukup mengalami peningkatan kekuatan struktur yang signifikan dibandingkan dari kekuatan struktur profile
panjang yang berbeda dari sebelumnya, yaitu nilai
dinyatakan berhasil karena masih dibawah nilai kekuatan maksimum yaitu : 287 N/mm Dan hal ini dapat membuat material lebih kuat 138 N/mm
N/mm2.
Dalam proses pembebanan tersebut ada beberapa asumsi yang ditetapkan oleh program , keterangan lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah. Berikut adalah hasil simulasi yang diperoleh dari Solidworks.
Gambar 4.13. Uji Simulasi Yield Strenght Dengan Profil 2
Yield Strength yang dilakukan pada upper hinge pass
yang kedua, cukup mengalami peningkatan kekuatan struktur yang signifikan dibandingkan struktur profile yang pertama. Hal ini dikarenakan profile 2
panjang yang berbeda dari sebelumnya, yaitu nilai Von Mises : 187
dinyatakan berhasil karena masih dibawah nilai kekuatan maksimum yaitu : 287 N/mm Dan hal ini dapat membuat material lebih kuat 138 N/mm2 dari sebelumnya yaitu : 325
yield strength : 287
47 ditetapkan oleh program , keterangan lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar dibawah. Berikut
Profil 2
upper hinge pass dengan profil yang kedua, cukup mengalami peningkatan kekuatan struktur yang signifikan dibandingkan profile 2 ini mempunyai : 187 N/mm2 hal ini dinyatakan berhasil karena masih dibawah nilai kekuatan maksimum yaitu : 287 N/mm2. dari sebelumnya yaitu : 325
187 162 137 112 87
62 yield strength : 287 N/ mm2
von mises (Nm^2 )
48 Tabel 4.2. Spesifikasi Ukuran Profil 2
NO Panjang profile Diameter profil Kedalaman profil
1 36,5mm 3mm 2mm
2 23,7mm 3mm 2mm
3 16mm 3mm 2mm
4.6. Perhitungan Kekuatan Struktur Profil Upper Hinge Pass
Perhitungan kekuatan struktur profil upper hinge diambil dari persamaan umum hubangan antara momen dan tegangan, seperti yang dijelaskan pada buku kurmi halaman 128 sebagai berikut :
Dari data material yang diperoleh, dapat dihitung tegangan yang terjadi pada bagian Upper Hinge dengan menggunakan rumus persamaan :
Tegangan ( )
I c
M
dengan = tegangan normal (Mpa)
M = momen Lentur (Nmm)
c = jarak dari pusat massa pada sumbu y (mm)
I = inersia benda (mm4)
Momen Lentur ( ML = F X L ( N.mm )
dengan : F = Gaya Dorong Pintu Yang Timbul Pada Saat Proses Assembling
L = Panjang
Bentuk pembebanan yang digunakan untuk menghitung tegangan maksimum diasumsikan sebagai beban pada batang
Asumsi ini telah didiskusikan dengan dosen pembimbing untuk mengetahui tegangan maksimum, jika batang dengan beban tepusat dan ujung terikat masih memiliki tegangan di bawah kekuatan luluh material.
Dengan asumsi seperti ini tegangan yang terjadi akan maksimum dan dapat diketahui lendutannya, apakah masih berada pada batas
pembebanan dikonsentrasikan pada 245 N.
18 2 24
6
Gambar 4.14. Ukuran Dimensi Momen Lentur ( ML )
= F X L ( N.mm )
F = Gaya Dorong Pintu Yang Timbul Pada Saat Proses Assembling
L = Panjang Upper Hinge pass
Bentuk pembebanan yang digunakan untuk menghitung tegangan maksimum diasumsikan sebagai beban pada batang cantilever dengan besaran tetap dan posisi terpusat.
Asumsi ini telah didiskusikan dengan dosen pembimbing untuk mengetahui tegangan tang dengan beban tepusat dan ujung terikat masih memiliki tegangan di bawah kekuatan luluh material.
Dengan asumsi seperti ini tegangan yang terjadi akan maksimum dan dapat diketahui lendutannya, apakah masih berada pada batas yang diperbolehkan atau tid
pembebanan dikonsentrasikan pada Upper Hinge Pass dan perhitungan bebannya yaitu
60 63
44 60
Gambar 4.14. Ukuran Dimensi Upper Hinge Pass
49 F = Gaya Dorong Pintu Yang Timbul Pada Saat Proses Assembling
Bentuk pembebanan yang digunakan untuk menghitung tegangan maksimum dengan besaran tetap dan posisi terpusat.
Asumsi ini telah didiskusikan dengan dosen pembimbing untuk mengetahui tegangan tang dengan beban tepusat dan ujung terikat masih memiliki tegangan di
Dengan asumsi seperti ini tegangan yang terjadi akan maksimum dan dapat diketahui yang diperbolehkan atau tidak. Daerah dan perhitungan bebannya yaitu
Upper Hinge Pass
50 Gambar 4.15. Momen Dan Tegangan Lentur
Momen Inersia
Momen inersia merupakan suatu besaran yang menggambarkan nilai tahanan penampang profil terhadap besaran momen yang mengenainnya, sehingga secara matematis akan tergantung dari bagaimana bentuk penampang profil dan posisinya pada saat dibebani terhadap sumbu x-y penampang.
Berkembangya teknologi dalam pembuatan profil menghasilkann berbagai macam fariasi bentuk profil, mulai dari yang sederhana sampai yang memiliki tingkat kerumitan tinggi.
Adapun profil yang dipunyai oleh upper hinge pass sesuai dengan falsafah analisa matematis dalam perancangan, maka untuk memudahkan analisa perancangan yang dilakukan dapat diambil pola – pola penyederhanaan sebgai berikut :
C
51 Gambar 4.16. diatas atas merupakan gambar dari bentuk profil yang kedua dimana profil tersebut akan disederhanakan menjadi penampang cros section.
Gambar 4.17. penampang -Crosection ( sumber tabel kurmi 5.1 )
Gambar 4.16. Profil Dari Upper Hinge Pass
6 mm
52 Adapun besarnya momen inersia yang dimiliki profil adalah :
=B. ³ + . ³ 12
H = 6 mm ketinggian jarak antara profil atas dan bawah
b = 5 mm jarak tepi upper hinge pass ke profil
B = 21 mm jarak tepi pangkal upper hinge pass ke tepi profil pangkal
Dari persamaan matematik tersebut dapat dihitung inersianya dengan rumus
=
. ³ . ³= . ³ . ³
= 468 mm
4
Gambar 4.18. Model Pembebanan
Tegangan akibat beban
Dengan menggunakan persamaan maka momen maksimum
ML = F X L
ML= 245 N .60
Dengan menggunakan persamaan
= L
Ixx = inersia pada sumbu benda c = jarak dari bidang
= H/2
245 N b
h
Model Pembebanan Upper Hinge Pass Beserta Diagram Momen Dan Tegangan
akibat beban
Dengan menggunakan persamaan maka momen maksimum akibat
60mm
=
14.700 N.mm2Dengan menggunakan persamaan umum tegangan:
= inersia pada sumbu benda
jarak dari bidang netral ke permukaan luar benda.
= H/2
60mm
max
σ M
max
53 Beserta Diagram Momen Dan
akibat beban :
netral ke permukaan luar benda.
54 Maka setelah diformulasikan, didapat persamaan :
Ixx c L M
,dengan demikian :
mm MPa mm
L Nmm 94,23
468 3 700
. 14
4
Hasil perhitungan dengan menggunakan safety factor, simulasi software solidwork dan perhitungan matematis sebagai berikut :
Efek Pembebanan Kekuatan Terhadap Safety Factor : Kekuatan Luluh : 91,98 N/mm2
Simulasi Software Solidwork :
Von Mises : 187 N/mm2
Perhitungan Matematis :
Momen inersia : 468 mm4 Momen Luluh Maksimum Beban : 14.700 N/mm2 Batas Tegangan Luluh : 94,23Mpa
Dari hasil penelitian dan pengamatan pada Part Upper Hinge pass P2 dengan modifikasi profile ke 2 yang dilakukan menggunakan perhitungan safety factor, simulasi dengan menggunakan software solidwork dan juga perhitungan matematis
55 dapat dilihat diatas dimana dari semua uji coba yang dilakukan dinyatakan berhasil karena nilai yang di dapat masih dalam batas nilai yang diizinkan baik dari segi SFkombinasi, simulasi solidworks dan juga perhitungan matematis. Hasil yang didapat dari efek pembebanan kekuatan Safety Factor dengan nilai kekuatan luluh Upper Hinge pass sebesar : 91,98 N/mm2 berdasarkan standart kekuatan bahan material yang diaplikasikan dengan perhitungan safety factor kombinasi sehingga material tersebut dianggap aman dari segi kontruksi disain dan juga kekuatan material. Kemudian hasil yang didapat dari simulasi dengan menggunakan software solidwork nilai Von Mes sebesar : 187 N/mm2 yang dilakukan pada part upper hinge pass P2 yang sudah dilakukan modifikasi dengan menggunakan profil ( penguat struktur material ) dianggap berhasil karena part tersebut mampu menahan beban sebesar 245N, dan hasil simulasi masih berada dalam batas nilai yang sudah ditentukan yaitu masih dibawah 287 N/mm2. Nilai tersebut mengacu kepada nilai software solidwork. Sedangakan nilai yang didapat dari perhitungan matematis dengan menggunakan rumus – rumus. Hasilnya sebagai berikut nilai Momen inersia : 468 mm4 dan Momen Luluh Maksimum Beban : 14.700 N/mm2 , kemudian nilai Batas tegangan luluh : 94,23 Mpa.
Hasil perhitungan matematis dengan hasil simulasi Solidwork tidak jauh bebeda hal ini membuktikan Upper Hinge Pass P2 ini sudah sesuai dan mampu menahan beban yang nanti akan ditimbulkan pada saat proses assembling.