• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Dr. Adi Suryanto, MSi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Kebijakan Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Dr. Adi Suryanto, MSi"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Kebijakan

Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara

Dr. Adi Suryanto, MSi

Disampaikan dalam Sosialisasi Pelatihan Dasar CPNS Jakarta, 24 Pebruari 2017

(2)

Pokok Pembahasan

• Kebijakan Nasional tentang Pengembangan Kompetensi ASN

• Kebijakan Perangkat Daerah (PP 18/2016)

• Tantangan Pengembangan Kompetensi ASN

• Tantangan Pengelola ASN dalam

Pengembangan Kompetensi ASN

(3)

Kebijakan Nasional

tentang Pengembangan Kompetensi ASN

• UU ASN telah meletakkan dasar yang kuat bagi perwujudan Birokrasi Kelas Dunia melalui profesionalitas ASN;

• Jenis Kompetensi yang harus dikuasai ASN adalah kompetensi manajerial, teknis, dan sosial kultural

• Jaminan bahwa setiap ASN mendapatkan hak Pengembangan kompetensi setiap tahun dalam rangka pengembangan

kariernya;

• Variasi jenis kegiatan pengembangan kompetensi yang dapat dilakukan ;

• Keharusan Penyusunan Rencana Pengembangan Kompetensi bagi setiap instansi yang tertuang dalam penganggaran;

• Pengembangan Kompetensi harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi

• Kegiatan Pengembangan Kompetensi harus terekam dalam Sistem Informasi Pengembangan Kompetensi ASN Nasional

(4)

Kebijakan Perangkat Daerah (PP 18/2016)

• Menempatkan urusan pendidikan dan pelatihan sebagai urusan penunjang;

• Hanya tingkat Provinsi dimungkinkan

dibentuk kelembagaan diklat mandiri (Tipe A dan B);

• Tingkat Kabupaten/Kota hanya dapat

dibentuk sebagai UPT atau kelembagaan

gabungan dengan urusan kepegawaian

(5)

Konsekuensi kedua Peraturan Perundangan bagi Pengembangan Kompetensi ASN

Tugas besar penuhi mandat lakukan

pemenuhan hak Pengembangan Kompetensi ASN

Wadah terbatas Kelembagaan Mandiri hanya Provinsi

Cakupan harus s/d Kabupaten/

Kota

UU ASN

PP 18/2016

(6)

• Target mewujudkan ASN profesional bagi birokrasi berkelas dunia 2025

• Penerapan sistem merit dalam pegelolaan ASN (basis kualifikasi, kompetensi, dan kinerja) mulai perencanaan kebutuhan s.d pemberhentian

• Sinergi : antar pengelola ASN (BKD dengan BPSDM Provinsi), antar Provinsi, antara

kabupaten/kota dengan provinsi

• Penguatan unit pengelola ASN

Tantangan Pengelolaan ASN

(7)
(8)

Tantangan Pengembangan Kompetensi ASN di Daerah

• Jumlah ASN di daerah : 79,5 % dari total jumlah ASN di Indonesia

• Profil ASN di daerah : 25% dari total seluruh ASN di daerah JFU

• ASN di daerah sebagai ujung tombak pelayanan publik

(terdekat dengan masyarakat)

• Target dan prioritas Nasional &

Daerah menghadapi kompetisi

global

(9)

PERAN PENGELOLA ASN

• Leading Unit bagi Pengembangan Kompetensi ASN

• Bertanggungjawab terhadap perwujudan profesionalitas ASN melalui kegiatan

pengembangan kompetensi

• Bertanggungjawab memberikan penguatan

kompetensi teknis sesuai bidang tugas ASN

selama Pelatihan Dasar CPNS

(10)

Peran & Sinergi antar instansi

LAN KEMENTERIAN/

LEMBAGA

Biro SDM &

BPSDM K/L

BKD & BPSDM Daerah Melakukan

pembinaan terhadap kegiatan

pengembangan kompetensi secara nasional (rumuskan NSPK, lakukan kontrol kualitas dan penjaminan kualitas )

K/L tertentu menetapkan

Standar kompetensi teknis sesuai urusan sektor (berlaku

secara nasional)

Menyusun perencanaan kebutuhan

pengembangan kompetensi ASNnya

Menyusun perencanaan kebutuhan pengembangan kompetensi ASNnya

Menetapkan standar komptensi manajerial

& program pelatihan manajerial

K/L tertentu

nenetapkan standar kompetensi jabatan fungsional yang dibina (berlaku secara nasional)

Mengembangkan program pelatihan dan non pelatihan sesuai kebutuhan instansi & nasional

Menyelenggarakan dan mengevaluasi program pelatihan dan non

pelatihan

Menetapkan standar komptensi sosial kultural & program

Menyelenggarakan dan mengevaluasi program pelatihan

Mengacu program pelatihan yang dikembangkan oleh

(11)

LAN

K/L K/L K/L

Kab/Kota

BPSDM Provinsi BPSDM

Provinsi

Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota

Kab/Kota Kab/Kota

(12)

KEBIJAKAN

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERINTEGRASI

(Bagi CPNS)

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

(13)

LATAR BELAKANG

 Bahwa Calon PNS telah direkrut berdasarkan formasi jabatan yang menekankan pada syarat kompetensi tertentu (dasar &

bidang);

Calon PNS perlu dipersiapkan memasuki kultur BARU di birokrasi dengan mandat pelayanan;

Perlu membentuk karakter PNS, sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of government atau one government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat

(14)

FUNGSI ASN

Fungsi ASN:

1. Pelaksana Kebijakan Publik 2. Pelayan Publik, dan

3. Perekat dan Pemersatu Bangsa

(Pasal 10 UU ASN)

(15)

DIKLAT BAGI CPNS

(3) Calon PNS wajib menjalani masa percobaan

(4) Masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang.

(Pasal 63 UU ASN)

(16)

DIKLAT BAGI CPNS

(1) Masa percobaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 yat (3) bagi calon PNS dilaksanakan

selama 1 (satu) tahun.

(2) Instansi Pemerintah wajib memberikan

pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama masa percobaan

(Pasal 64 UU ASN)

(17)

SYARAT

PENGANGKATAN PNS

(1) Calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi persyaratan: (a) lulus pendidikan dan pelatihan; dan (b) sehat jasmani dan rohani.

(2) Calon PNS yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat menjadi PNS oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan –undangan.

(3) Calon PNS yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberhentikan sebagai calon PNS.

(Pasal 65 UU ASN)

(18)

wajib menjalani masa percobaan

Calon PNS

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERINTEGRASI

membangun: integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab.

memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang

(Pasal 10, 63, 64, dan 65 UU ASN) 1 tahun

Instansi Pemerintah wajib

memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS

DASAR KEBIJAKAN DIKLAT BAGI CPNS

melalui proses

LULUS

PNS

diberhentikan sebagai calon PNS

TIDAK lulus

Tujuan

3 Fungsi ASN

1. Pelaksana Kebijakan Publik 2. Pelayan Publik, dan

Persyaratan

(19)
(20)

Kegiatan pembentukan

kompetensi generik (dikelas

dan di tempat kerja)

Kegiatan penguatan kompetensi bidang/ jabatan (di tempat kerja) Pegawai ASN

Profesional:

Pelaksana Kebijak, pelayanan, dan perekat bangsa

Satu Kesatuan Kegiatan

(21)

Kompetensi generik

ANEKA:

kesatuan dan unsur

sosiokultural WoG;

kepedulian pada satu pemerintah

Kompetensi sosio- kultural

Kompetensi sosio- kultural

Kepedulian pada satu pemerintah

Karakter ASN

Karakter ASN

Kepedulian pada satu pemerintah

Kompetensi Generik

(Pembentukan Karakter)

(22)

Kompetensi Bidang

(Penguatan)

(23)

PELATIHAN DASAR CPNS

SEBAGAI BENTUK DIKLAT

TERINTEGRASI BAGI CPNS

(24)
(25)

KEBIJAKAN

PELATIHAN DASAR CPNS

DISAMPAIKAN PADA SOSIALISASI KEBIJAKAN KEDIKLATAN JAKARTA, 24 PEBRUARI 2017

(26)

Latar Belakang & Dasar Hukum 1

Kompetensi yang dibangun 2

Desain pembelajaran untuk capai kompetensi 3

Sistem evaluasi 4

Pokok Bahasan

Peran antar Instansi

5

(27)

LATAR

BELAKANG

• Bahwa Calon PNS telah direkrut berdasarkan formasi jabatan yang menekankan pada syarat kompetensi tertentu (dasar & bidang);

• Calon PNS perlu dipersiapkan memasuki kultur BARU di birokrasi dengan mandat pelayanan;

• Perlu membentuk karakter PNS, sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of government atau one government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat

(28)

FUNGSI ASN

Fungsi ASN:

1. Pelaksana Kebijakan Publik 2. Pelayan Publik, dan

3. Perekat dan Pemersatu Bangsa

(Pasal 10 UU ASN)

(29)

DIKLAT BAGI CPNS

(3) Calon PNS wajib menjalani masa percobaan

(4) Masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang.

(Pasal 63 UU ASN)

(30)

DIKLAT BAGI CPNS

(1) Masa percobaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 yat (3) bagi calon PNS dilaksanakan selama 1 (satu) tahun.

(2) Instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) selama masa percobaan

(Pasal 64 UU ASN)

(31)

SYARAT

PENGANGKATAN PNS

(1) Calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi

persyaratan: (a) lulus pendidikan dan pelatihan; dan (b) sehat jasmani dan rohani.

(2) Calon PNS yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat menjadi PNS oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan –undangan.

(3) Calon PNS yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberhentikan sebagai calon PNS.

(Pasal 65 UU ASN)

(32)

wajib menjalani masa percobaan

Calon PNS

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERINTEGRASI

membangun: integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab.

memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang

(Pasal 10, 63, 64, dan 65 UU ASN) 1 tahun

Instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon

PNS

DASAR KEBIJAKAN DIKLAT BAGI CPNS

melalui proses

LULUS

PNS

diberhentikan sebagai calon PNS

TIDAK lulus

Tujuan

3 Fungsi ASN

1. Pelaksana Kebijakan Publik 2. Pelayan Publik, dan

Persyaratan

(33)

DASAR HUKUM PELATIHAN

UU 5 Tahun 2014 ttg Aparatur Sipil Negara

Peraturan Kepala LAN No.21/2016 ttg Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III

Peraturan Kepala LAN No.22/2016 ttg Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan I dan II

(34)

KOMPETENSI YANG DIBANGUN

“kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional”, yang diindikasikan dengan kemampuan:

1. Menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS;

2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;

3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI; dan

4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang

dibutuhkan sesuai bidang tugas.

(35)

STRUKTUR

KURIKULUM (1)

A. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS, yang terdiri dari:

1. Agenda Sikap dan Perilaku Displin PNS : TUS dan Keprotokolan, Kes Jas & Men, Kesiapsiagaan

2. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS : ANEKA

3. Agenda Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI: Manjemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government

4. Agenda Habituasi : aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai mata Pelatihan yang telah dipelajari

B. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas

(36)

A. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS

B. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas, yang terdiri dari:

1. Kompetensi Teknis Umum/Administrasi

…untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat umum/administratif dan diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan.

2. Kompetensi Teknis Substantif

… untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat spesifik (substantif dan/atau bidang) yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan Pelaksana dan/atau pembentukan jabatan fungsional sesuai dengan formasi jabatannya.

STRUKTUR

KURIKULUM (2)

(37)

WAKTU PELAKSANAAN

• Dilaksanakan selama 113 Hari Kerja atau 1,141 JP dengan rincian:

33 hari kerja (288 JP) untuk pembelajaran klasikal, dan 80 hari kerja (853 JP) untuk pembelajaran non klasikal (aktualisasi pada agenda pembelajaran habituasi) di tempat kerja.

• Peserta diasramakan saat pembelajaran klasikal dan diberikan kegiatan penunjang berupa peningkatan kesegaran jasmani.

Kurikulum pembentukan karakter PNS

(38)

Alternatif pelaksanaan :

• sebelum mengikuti Pelatihan pada kurikulum dan pembelajaran pembentukan karakter PNS dan atau

• pada saat pelaksanaan agenda pembelajaran habituasi s.d kembali ke tempat Pelatihan.

Penentuan mata Pelatihan dan jumlah jam (klasikal atau non klasikal) disusun instansi & dikonsultasikan dengan Intansi Teknis dan/atau Intansi Pembina Jabatan Fungsional, dan Instansi Pembina Diklat (memperhatikan waktu masa percobaan CPNS dan ketersediaan anggaran instansi).

Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas

WAKTU PELAKSANAAN

(39)

TAHAP PELATIHAN DASAR CALON PNS

Agenda I: Sikap Perilaku

Agenda II: Nilai-Nilai Dasar PNS

Agenda III: Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Agenda IV Habituasi

Evaluasi

Akhir PNS PROFESIONAL YANG BERKARAKTER SEBAGAI PELAYAN

MASYARAKAT

Oreintasi Peserta

P e m b e n t u k a n k a r a k t e r P N S

(40)

AGENDA SIKAP PERILAKU

 bekali kemampuan menunjukan sikap perilaku dan kedisiplinan dalam suatu kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat jasmani dan mental dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat.

 mata pelatihan Kesehatan Jasmani dan Mental, Tata Upacara Sipil dan Keprotokolan, dan Kesiapsiagaan secara terintegrasi.

 di penghujung pembelajaran peserta menunjukan sikap

dan perilaku disiplin PNS selama penyelenggaraan

Pelatihan.

(41)

AGENDA

NILAI-NILAI DASAR

 bekali nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan publik : ANEKA

 Studi lapangan di akhir agenda untuk perkuat pemahaman terhadap pembelajaran internalisasi Nilai-Nilai Dasar PNS

 di penghujung pembelajaran peserta hasilkan produk

pembelajaran yang menunjukan hasil internalisasinya

terhadap nilai-nilai dasar sebagai bekal dalam pembiasaan

diri mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS selama

penyelenggaraan Pelatihan.

(42)

AGENDA KEDUDUKAN DAN

 bekali pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS untuk menjalankan fungsi ASN sehingga mampu kelola tantangan dan masalah keragaman sosial-kultural dengan gunakan perspektif Whole of Government dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya

 mata Pelatihan : Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government.

 di penghujung pembelajaran peserta menghasilkan produk pembelajaran yang menunjukan hasil

pemahamanya sebagai bekal untuk

mengaktualisasikannya pada agenda habituasi.

PERAN PNS DALAM NKRI

(43)

AGENDA HABITUASI

 memfasilitasi peserta lakukan proses aktualisasi

melalui pembiasaan diri di tempat kerja terkait

kompetensi yang telah diperolehnya melalui

berbagai mata Pelatihan yang telah didalami di

tempat pelatihan.

(44)

HARI 1 HARI 2 HARI 3 1. Pembukaan 1. Dinamika Kelompok (6 JP)

Pembentukan Sikap dan Perilaku Disiplin PNS (9 JP) 2. Ceramah Kebij Pengemb

SDM Aparatur (2 JP) 2. Konsepsi Aktulisasi (3 JP) 3. Overview Kebij

Penyelenggaraan Pelatihan (4 JP)

3. Ceramah MTSL (2 JP)

HARI 4 HARI 5 HARI 6

Pembent Sikap & Perilaku Disiplin PNS (9 JP)

Pembent Sikap & Perilaku Disiplin PNS (9 JP)

Pembent Sikap & Perilaku Disiplin PNS (9 JP)

HARI 7 HARI 8 HARI 9

Akuntabilitas PNS (9 JP) Akuntabilitas PNS (9 JP) Akuntabilitas PNS (6 JP) Nasionalisme (3 JP)

HARI 10 HARI 11 HARI 12

Nasionalisme (9 JP) Nasionalisme (12 JP) Etika Publik (9 JP)

HARI 13 HARI 14 HARI 15

Etika Publik (9 JP) Etika Publik (6 JP)

Komitmen Mutu (9 JP) Komitmen Mutu (3 JP)

HARI 16 HARI 17 HARI 18

(45)

HARI 19 HARI 20 HARI 21 Anti Korupsi (6 JP) Studi Lapangan Internalisasi

Nilai-Nilai Dasar PNS (9 JP) Manajemen ASN (12 JP) Ceramah MTSL (2 JP)

HARI 22 HARI 23 HARI 24

WoG (9 JP) WoG (9 JP) Pelayanan Publik (12 JP)

HARI 25 HARI 26 HARI 27

Studi Lapangan

Pembentukan Pengetahuan Peran dan Kedudukan PNS

dalam NKRI (9 JP)

Penjelasan Aktualisasi (6 JP) (Persiapan Ev. Akademik)

Evaluasi Akademik (5 JP)

Pembimbingan Rancangan

Aktualisasi (Mandiri)

Pembimb. Rancangan Aktualisasi (Mandiri)

HARI 28 HARI 29 HARI 30

Pembimbingan Rancangan Aktualisasi (9 JP)

Pembimbingan Rancangan Aktualisasi (9 JP)

Evaluasi Rancangan Aktualisasi (10 JP)

AKTUALISASI HARI 31 HARI 32

Agenda Habituasi Di Tempat Kerja

(4 Bulan)

Pembimbingan Pra Evaluasi Aktualisasi (2 JP)

Evaluasi Aktualisasi (10 JP)

HARI 33

(46)

DESAIN PENGALAMAN BELAJAR

CONCRETE EXPERIENCE

ACTIVE

EXPERIMENTATION

REFLECTIVE OBSERVATION

ABSTRACT

CONCEPTUALIZATION

Pendekatan

experiential learning sebagai bekal melakukan habituasi

(Penanaman Belief)

(Pendalaman Belief) (Aktualisasi Belief)

(Penguatan Belief)

Aplikasi Menghasilkan

Mendalami Mengalami

Membaca Penanaman

Aktualisasi Penguatan

Pendalaman

(47)

Peran antar unit & instansi

Pembentukan Karakter

Agenda Sikap Perilaku Displin

Agenda Nilai Dasar PNS

Agenda Peran & Kedudukan PNS dalam NKRI

Penguatan Kompetensi Bidang

Kompetensi Teknis Administrasi

Kompetensi Teknis Substantif

Lembaga Pelatihan

Unit SDM Instansi

LAN RI

(48)

DAFTAR ISIAN PROFIL PEKERJAAN

TEMPAT PELAKSANAAN JUMLAH HARI/ JP

JENIS PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS UMUM

MATA PELATIHAN

TUJUAN PENGUATAN KOMPETENSI

TEKNIS SUBSTANTIF STANDAR

KOMPETENSI JABATAN

STRATEGI /METODE

STANDARKOMPETENSI

INDETIFIKASI KEBUTUHAN KOMPETENSI

TEKNIS KLASIFIKASI

RUMPUN PEKERJAAN

PELATIHAN NILAI

PEMBELAJARAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG

TUGAS 1

0

5 6

3

7

4

2

Setiap Peserta Dalam jabatan

(49)

Telah dilakukan Penyiapan Penerapan

Informasi

Forum Rakor Kediklatan LAN tahun 2015

Forum Rakor Kediklatan di Daerah-Daerah

Surat Edaran Kepala LAN tahun 2016

Sistem Informasi Diklat

Pelatihan Penerapan Kebijakan

Pelatihan Master Trainer

Pelatihan Pengajar dan Pengelola Lembaga Pelatihan

Informasi Penyiapan

Lembaga

LAN RI

Referensi

Dokumen terkait

nasabah/debitur/mudharib tidak dibebankan atas kerugian tersebut, dan jaminan/agunan yang diagunkan harus dikembalikan. Karena pada prinsipnya dalam pembiayaan mudharbah

membangun integritas moral, kejujuran, semangat nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat

Budaya kerja yang terjadi pada instansi pemerintah sebelum pandemi covid-19 sistem kerja Pegawai Negeri Sipil semua melakukan bekerja di kantor sesuai dengan

Diklat merupakan bagian integral manajemen SDM (diklat dikaitkan langsung dengan kompetensi jabatan, peningkatan kinerja, pengembangan karier pegawai). Diklat merupakan investasi

bahwa salah satu upaya perubahan dan perbaikan kualitas Aparatur Sipil Negara oleh Pemerintah Kabupaten Pasuruan sebagaimana dimaksud pada huruf a dilaksanakan melalui

Untuk menghindari benturan kepentingan antara manajemen dan sekar, maka tidak diperkenankan menjabat sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum baik di tingkat

Telah dilakukan penelitian tentang Perbandingan Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia) Dengan Daun Tekelan (Chromolaena Odorata)

Pengembangan lebih lanjut badan antariksa india ISRO menandatangani beberapa kerjasama antara lain di bidang keantariksaan dengan badan antariksa Eropa( 1993), India dan Amerika