Kebijakan
Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara
Dr. Adi Suryanto, MSi
Disampaikan dalam Sosialisasi Pelatihan Dasar CPNS Jakarta, 24 Pebruari 2017
Pokok Pembahasan
• Kebijakan Nasional tentang Pengembangan Kompetensi ASN
• Kebijakan Perangkat Daerah (PP 18/2016)
• Tantangan Pengembangan Kompetensi ASN
• Tantangan Pengelola ASN dalam
Pengembangan Kompetensi ASN
Kebijakan Nasional
tentang Pengembangan Kompetensi ASN
• UU ASN telah meletakkan dasar yang kuat bagi perwujudan Birokrasi Kelas Dunia melalui profesionalitas ASN;
• Jenis Kompetensi yang harus dikuasai ASN adalah kompetensi manajerial, teknis, dan sosial kultural
• Jaminan bahwa setiap ASN mendapatkan hak Pengembangan kompetensi setiap tahun dalam rangka pengembangan
kariernya;
• Variasi jenis kegiatan pengembangan kompetensi yang dapat dilakukan ;
• Keharusan Penyusunan Rencana Pengembangan Kompetensi bagi setiap instansi yang tertuang dalam penganggaran;
• Pengembangan Kompetensi harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi
• Kegiatan Pengembangan Kompetensi harus terekam dalam Sistem Informasi Pengembangan Kompetensi ASN Nasional
Kebijakan Perangkat Daerah (PP 18/2016)
• Menempatkan urusan pendidikan dan pelatihan sebagai urusan penunjang;
• Hanya tingkat Provinsi dimungkinkan
dibentuk kelembagaan diklat mandiri (Tipe A dan B);
• Tingkat Kabupaten/Kota hanya dapat
dibentuk sebagai UPT atau kelembagaan
gabungan dengan urusan kepegawaian
Konsekuensi kedua Peraturan Perundangan bagi Pengembangan Kompetensi ASN
Tugas besar penuhi mandat lakukan
pemenuhan hak Pengembangan Kompetensi ASN
Wadah terbatas Kelembagaan Mandiri hanya Provinsi
Cakupan harus s/d Kabupaten/
Kota
UU ASN
PP 18/2016
• Target mewujudkan ASN profesional bagi birokrasi berkelas dunia 2025
• Penerapan sistem merit dalam pegelolaan ASN (basis kualifikasi, kompetensi, dan kinerja) mulai perencanaan kebutuhan s.d pemberhentian
• Sinergi : antar pengelola ASN (BKD dengan BPSDM Provinsi), antar Provinsi, antara
kabupaten/kota dengan provinsi
• Penguatan unit pengelola ASN
Tantangan Pengelolaan ASN
Tantangan Pengembangan Kompetensi ASN di Daerah
• Jumlah ASN di daerah : 79,5 % dari total jumlah ASN di Indonesia
• Profil ASN di daerah : 25% dari total seluruh ASN di daerah JFU
• ASN di daerah sebagai ujung tombak pelayanan publik
(terdekat dengan masyarakat)
• Target dan prioritas Nasional &
Daerah menghadapi kompetisi
global
PERAN PENGELOLA ASN
• Leading Unit bagi Pengembangan Kompetensi ASN
• Bertanggungjawab terhadap perwujudan profesionalitas ASN melalui kegiatan
pengembangan kompetensi
• Bertanggungjawab memberikan penguatan
kompetensi teknis sesuai bidang tugas ASN
selama Pelatihan Dasar CPNS
Peran & Sinergi antar instansi
LAN KEMENTERIAN/
LEMBAGA
Biro SDM &
BPSDM K/L
BKD & BPSDM Daerah Melakukan
pembinaan terhadap kegiatan
pengembangan kompetensi secara nasional (rumuskan NSPK, lakukan kontrol kualitas dan penjaminan kualitas )
K/L tertentu menetapkan
Standar kompetensi teknis sesuai urusan sektor (berlaku
secara nasional)
Menyusun perencanaan kebutuhan
pengembangan kompetensi ASNnya
Menyusun perencanaan kebutuhan pengembangan kompetensi ASNnya
Menetapkan standar komptensi manajerial
& program pelatihan manajerial
K/L tertentu
nenetapkan standar kompetensi jabatan fungsional yang dibina (berlaku secara nasional)
Mengembangkan program pelatihan dan non pelatihan sesuai kebutuhan instansi & nasional
Menyelenggarakan dan mengevaluasi program pelatihan dan non
pelatihan
Menetapkan standar komptensi sosial kultural & program
Menyelenggarakan dan mengevaluasi program pelatihan
Mengacu program pelatihan yang dikembangkan oleh
LAN
K/L K/L K/L
Kab/Kota
BPSDM Provinsi BPSDM
Provinsi
Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota
Kab/Kota Kab/Kota
KEBIJAKAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERINTEGRASI
(Bagi CPNS)
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
LATAR BELAKANG
Bahwa Calon PNS telah direkrut berdasarkan formasi jabatan yang menekankan pada syarat kompetensi tertentu (dasar &
bidang);
Calon PNS perlu dipersiapkan memasuki kultur BARU di birokrasi dengan mandat pelayanan;
Perlu membentuk karakter PNS, sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of government atau one government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat
FUNGSI ASN
Fungsi ASN:
1. Pelaksana Kebijakan Publik 2. Pelayan Publik, dan
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
(Pasal 10 UU ASN)
DIKLAT BAGI CPNS
(3) Calon PNS wajib menjalani masa percobaan
(4) Masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang.
(Pasal 63 UU ASN)
DIKLAT BAGI CPNS
(1) Masa percobaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 yat (3) bagi calon PNS dilaksanakan
selama 1 (satu) tahun.
(2) Instansi Pemerintah wajib memberikan
pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama masa percobaan
(Pasal 64 UU ASN)
SYARAT
PENGANGKATAN PNS
(1) Calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi persyaratan: (a) lulus pendidikan dan pelatihan; dan (b) sehat jasmani dan rohani.
(2) Calon PNS yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat menjadi PNS oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan –undangan.
(3) Calon PNS yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberhentikan sebagai calon PNS.
(Pasal 65 UU ASN)
wajib menjalani masa percobaan
Calon PNS
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERINTEGRASI
membangun: integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab.
memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang
(Pasal 10, 63, 64, dan 65 UU ASN) 1 tahun
Instansi Pemerintah wajib
memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS
DASAR KEBIJAKAN DIKLAT BAGI CPNS
melalui proses
LULUS
PNS
diberhentikan sebagai calon PNS
TIDAK lulus
Tujuan
3 Fungsi ASN
1. Pelaksana Kebijakan Publik 2. Pelayan Publik, dan
Persyaratan
Kegiatan pembentukan
kompetensi generik (dikelas
dan di tempat kerja)
Kegiatan penguatan kompetensi bidang/ jabatan (di tempat kerja) Pegawai ASN
Profesional:
Pelaksana Kebijak, pelayanan, dan perekat bangsa
Satu Kesatuan Kegiatan
Kompetensi generik
ANEKA:
kesatuan dan unsur
sosiokultural WoG;
kepedulian pada satu pemerintah
Kompetensi sosio- kultural
Kompetensi sosio- kultural
Kepedulian pada satu pemerintah
Karakter ASN
Karakter ASN
Kepedulian pada satu pemerintah
Kompetensi Generik
(Pembentukan Karakter)
Kompetensi Bidang
(Penguatan)
PELATIHAN DASAR CPNS
SEBAGAI BENTUK DIKLAT
TERINTEGRASI BAGI CPNS
KEBIJAKAN
PELATIHAN DASAR CPNS
DISAMPAIKAN PADA SOSIALISASI KEBIJAKAN KEDIKLATAN JAKARTA, 24 PEBRUARI 2017
Latar Belakang & Dasar Hukum 1
Kompetensi yang dibangun 2
Desain pembelajaran untuk capai kompetensi 3
Sistem evaluasi 4
Pokok Bahasan
Peran antar Instansi
5
LATAR
BELAKANG
• Bahwa Calon PNS telah direkrut berdasarkan formasi jabatan yang menekankan pada syarat kompetensi tertentu (dasar & bidang);
• Calon PNS perlu dipersiapkan memasuki kultur BARU di birokrasi dengan mandat pelayanan;
• Perlu membentuk karakter PNS, sehingga mampu bersikap dan bertindak profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial kultural dengan menggunakan perspektif whole of government atau one government yang didasari nilai-nilai dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat
FUNGSI ASN
Fungsi ASN:
1. Pelaksana Kebijakan Publik 2. Pelayan Publik, dan
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa
(Pasal 10 UU ASN)
DIKLAT BAGI CPNS
(3) Calon PNS wajib menjalani masa percobaan
(4) Masa percobaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, dan memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang.
(Pasal 63 UU ASN)
DIKLAT BAGI CPNS
(1) Masa percobaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 yat (3) bagi calon PNS dilaksanakan selama 1 (satu) tahun.
(2) Instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) selama masa percobaan
(Pasal 64 UU ASN)
SYARAT
PENGANGKATAN PNS
(1) Calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus memenuhi
persyaratan: (a) lulus pendidikan dan pelatihan; dan (b) sehat jasmani dan rohani.
(2) Calon PNS yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat menjadi PNS oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan –undangan.
(3) Calon PNS yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberhentikan sebagai calon PNS.
(Pasal 65 UU ASN)
wajib menjalani masa percobaan
Calon PNS
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERINTEGRASI
membangun: integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter Kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab.
memperkuat professionalisme serta kompetensi bidang
(Pasal 10, 63, 64, dan 65 UU ASN) 1 tahun
Instansi Pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon
PNS
DASAR KEBIJAKAN DIKLAT BAGI CPNS
melalui proses
LULUS
PNS
diberhentikan sebagai calon PNS
TIDAK lulus
Tujuan
3 Fungsi ASN
1. Pelaksana Kebijakan Publik 2. Pelayan Publik, dan
Persyaratan
DASAR HUKUM PELATIHAN
UU 5 Tahun 2014 ttg Aparatur Sipil Negara
Peraturan Kepala LAN No.21/2016 ttg Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
Peraturan Kepala LAN No.22/2016 ttg Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan I dan II
KOMPETENSI YANG DIBANGUN
“kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional”, yang diindikasikan dengan kemampuan:
1. Menunjukkan sikap perilaku dan disiplin PNS;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI; dan
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang
dibutuhkan sesuai bidang tugas.
STRUKTUR
KURIKULUM (1)
A. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS, yang terdiri dari:
1. Agenda Sikap dan Perilaku Displin PNS : TUS dan Keprotokolan, Kes Jas & Men, Kesiapsiagaan
2. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS : ANEKA
3. Agenda Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI: Manjemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government
4. Agenda Habituasi : aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai mata Pelatihan yang telah dipelajari
B. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
A. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS
B. Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas, yang terdiri dari:
1. Kompetensi Teknis Umum/Administrasi
…untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat umum/administratif dan diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan.
2. Kompetensi Teknis Substantif
… untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang bersifat spesifik (substantif dan/atau bidang) yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan jabatan Pelaksana dan/atau pembentukan jabatan fungsional sesuai dengan formasi jabatannya.
STRUKTUR
KURIKULUM (2)
WAKTU PELAKSANAAN
• Dilaksanakan selama 113 Hari Kerja atau 1,141 JP dengan rincian:
33 hari kerja (288 JP) untuk pembelajaran klasikal, dan 80 hari kerja (853 JP) untuk pembelajaran non klasikal (aktualisasi pada agenda pembelajaran habituasi) di tempat kerja.
• Peserta diasramakan saat pembelajaran klasikal dan diberikan kegiatan penunjang berupa peningkatan kesegaran jasmani.
Kurikulum pembentukan karakter PNS
Alternatif pelaksanaan :
• sebelum mengikuti Pelatihan pada kurikulum dan pembelajaran pembentukan karakter PNS dan atau
• pada saat pelaksanaan agenda pembelajaran habituasi s.d kembali ke tempat Pelatihan.
Penentuan mata Pelatihan dan jumlah jam (klasikal atau non klasikal) disusun instansi & dikonsultasikan dengan Intansi Teknis dan/atau Intansi Pembina Jabatan Fungsional, dan Instansi Pembina Diklat (memperhatikan waktu masa percobaan CPNS dan ketersediaan anggaran instansi).
Kurikulum Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas
WAKTU PELAKSANAAN
TAHAP PELATIHAN DASAR CALON PNS
Agenda I: Sikap Perilaku
Agenda II: Nilai-Nilai Dasar PNS
Agenda III: Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Agenda IV Habituasi
Evaluasi
Akhir PNS PROFESIONAL YANG BERKARAKTER SEBAGAI PELAYAN
MASYARAKAT
Oreintasi Peserta
P e m b e n t u k a n k a r a k t e r P N S
AGENDA SIKAP PERILAKU
bekali kemampuan menunjukan sikap perilaku dan kedisiplinan dalam suatu kesiapsiagaan yang mencerminkan sehat jasmani dan mental dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan masyarakat.
mata pelatihan Kesehatan Jasmani dan Mental, Tata Upacara Sipil dan Keprotokolan, dan Kesiapsiagaan secara terintegrasi.
di penghujung pembelajaran peserta menunjukan sikap
dan perilaku disiplin PNS selama penyelenggaraan
Pelatihan.
AGENDA
NILAI-NILAI DASAR
bekali nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan PNS secara profesional sebagai pelayan publik : ANEKA
Studi lapangan di akhir agenda untuk perkuat pemahaman terhadap pembelajaran internalisasi Nilai-Nilai Dasar PNS
di penghujung pembelajaran peserta hasilkan produk
pembelajaran yang menunjukan hasil internalisasinya
terhadap nilai-nilai dasar sebagai bekal dalam pembiasaan
diri mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS selama
penyelenggaraan Pelatihan.
AGENDA KEDUDUKAN DAN
bekali pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS untuk menjalankan fungsi ASN sehingga mampu kelola tantangan dan masalah keragaman sosial-kultural dengan gunakan perspektif Whole of Government dalam mendukung pelaksanaan tugas jabatannya
mata Pelatihan : Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government.
di penghujung pembelajaran peserta menghasilkan produk pembelajaran yang menunjukan hasil
pemahamanya sebagai bekal untuk
mengaktualisasikannya pada agenda habituasi.
PERAN PNS DALAM NKRI
AGENDA HABITUASI
memfasilitasi peserta lakukan proses aktualisasi
melalui pembiasaan diri di tempat kerja terkait
kompetensi yang telah diperolehnya melalui
berbagai mata Pelatihan yang telah didalami di
tempat pelatihan.
HARI 1 HARI 2 HARI 3 1. Pembukaan 1. Dinamika Kelompok (6 JP)
Pembentukan Sikap dan Perilaku Disiplin PNS (9 JP) 2. Ceramah Kebij Pengemb
SDM Aparatur (2 JP) 2. Konsepsi Aktulisasi (3 JP) 3. Overview Kebij
Penyelenggaraan Pelatihan (4 JP)
3. Ceramah MTSL (2 JP)
HARI 4 HARI 5 HARI 6
Pembent Sikap & Perilaku Disiplin PNS (9 JP)
Pembent Sikap & Perilaku Disiplin PNS (9 JP)
Pembent Sikap & Perilaku Disiplin PNS (9 JP)
HARI 7 HARI 8 HARI 9
Akuntabilitas PNS (9 JP) Akuntabilitas PNS (9 JP) Akuntabilitas PNS (6 JP) Nasionalisme (3 JP)
HARI 10 HARI 11 HARI 12
Nasionalisme (9 JP) Nasionalisme (12 JP) Etika Publik (9 JP)
HARI 13 HARI 14 HARI 15
Etika Publik (9 JP) Etika Publik (6 JP)
Komitmen Mutu (9 JP) Komitmen Mutu (3 JP)
HARI 16 HARI 17 HARI 18
HARI 19 HARI 20 HARI 21 Anti Korupsi (6 JP) Studi Lapangan Internalisasi
Nilai-Nilai Dasar PNS (9 JP) Manajemen ASN (12 JP) Ceramah MTSL (2 JP)
HARI 22 HARI 23 HARI 24
WoG (9 JP) WoG (9 JP) Pelayanan Publik (12 JP)
HARI 25 HARI 26 HARI 27
Studi Lapangan
Pembentukan Pengetahuan Peran dan Kedudukan PNS
dalam NKRI (9 JP)
Penjelasan Aktualisasi (6 JP) (Persiapan Ev. Akademik)
Evaluasi Akademik (5 JP)Pembimbingan Rancangan
Aktualisasi (Mandiri)
Pembimb. Rancangan Aktualisasi (Mandiri)
HARI 28 HARI 29 HARI 30
Pembimbingan Rancangan Aktualisasi (9 JP)
Pembimbingan Rancangan Aktualisasi (9 JP)
Evaluasi Rancangan Aktualisasi (10 JP)
AKTUALISASI HARI 31 HARI 32
Agenda Habituasi Di Tempat Kerja
(4 Bulan)
Pembimbingan Pra Evaluasi Aktualisasi (2 JP)
Evaluasi Aktualisasi (10 JP)
HARI 33
DESAIN PENGALAMAN BELAJAR
CONCRETE EXPERIENCE
ACTIVE
EXPERIMENTATION
REFLECTIVE OBSERVATION
ABSTRACT
CONCEPTUALIZATION
Pendekatan
experiential learning sebagai bekal melakukan habituasi
(Penanaman Belief)
(Pendalaman Belief) (Aktualisasi Belief)
(Penguatan Belief)
Aplikasi Menghasilkan
Mendalami Mengalami
Membaca Penanaman
Aktualisasi Penguatan
Pendalaman
Peran antar unit & instansi
Pembentukan Karakter
Agenda Sikap Perilaku Displin
Agenda Nilai Dasar PNS
Agenda Peran & Kedudukan PNS dalam NKRI
Penguatan Kompetensi Bidang
Kompetensi Teknis Administrasi
Kompetensi Teknis Substantif
Lembaga Pelatihan
Unit SDM Instansi
LAN RI
DAFTAR ISIAN PROFIL PEKERJAAN
TEMPAT PELAKSANAAN JUMLAH HARI/ JP
JENIS PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS UMUM
MATA PELATIHAN
TUJUAN PENGUATAN KOMPETENSI
TEKNIS SUBSTANTIF STANDAR
KOMPETENSI JABATAN
STRATEGI /METODE
STANDARKOMPETENSI
INDETIFIKASI KEBUTUHAN KOMPETENSI
TEKNIS KLASIFIKASI
RUMPUN PEKERJAAN
PELATIHAN NILAI
PEMBELAJARAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS BIDANG
TUGAS 1
0
5 6
3
7
4
2
Setiap Peserta Dalam jabatan
Telah dilakukan Penyiapan Penerapan
Informasi
Forum Rakor Kediklatan LAN tahun 2015
Forum Rakor Kediklatan di Daerah-Daerah
Surat Edaran Kepala LAN tahun 2016
Sistem Informasi Diklat
Pelatihan Penerapan Kebijakan
Pelatihan Master Trainer
Pelatihan Pengajar dan Pengelola Lembaga Pelatihan
Informasi Penyiapan
Lembaga