• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Hafidz Abdurrahman

Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

Inggris melakukan berbagai upaya untuk mendudukkan Yahudi di Palestina namun selalu gagal. Tapi setelah khilafah runtuh dan ruh jihad mati barulah negara illegal Zionis Israel itu berdiri di tempat suci kaum Muslim tersebut. Lantas bagaimana membasmi Israel dan

mengembalikan Palestina ke pangkuan kaum Muslim? Simak jawabannya dalam wawancara wartawan Tabloid Media Umat Joko Prasetyo dengan Ketua Lajnah Tsaqafiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia Hafidz Abdurrahman berikut ini.

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

Karena Israel adalah penjajah, yang melakukan pendudukan terhadap Palestina secara militer.

Pendudukan secara militer tidak bisa dilawan kecuali dengan aksi militer. Aksi militer hanya bisa dihadapi oleh tentara. Karena itu, HT mendesak pemerintah mengirimkan tentara untuk melawan Israel.

Bukankah secara konstitusi TNI hanya bisa ke luar wilayah Indonesia bila diminta PBB, itu pun sebagai pasukan perdamaian, bukan pasukan perang?

Sebenarnya, dari konstitusi Indonesia tidak ada yang melarang, apalagi di dalam pembukaan UUD 1945 dengan tegas dinyatakan, “segala bentuk penjajahan di muka bumi harus

dihapuskan.” Namun, halangannya adalah hukum internasional (HI). Karena itu, semestinya kita tidak boleh tunduk kepada HI yang dibuat oleh negara-negara Kafir penjajah. Sementara mereka sendiri tidak pernah tunduk, baik kepada HI maupun PBB. Buktinya pendudukan AS di Irak dan Israel yang menganggap sampah resolusi DK PBB.

Apakah tidak ada jalan lain untuk menghentikan kebrutalan Israel, diplomasi, hukum,

(2)

Tidak ada. Diplomasi sudah dilakukan, akhirnya menemui jalan buntu. Hukum atau resolusi PBB juga tidak kurang-kurang dikeluarkan, tetapi tidak pernah dihiraukan oleh Israel. Karena itu, Israel hanya mengerti bahasa perang, bukan bahasa diplomasi, hukum ataupun yang lain.

Bagaimana dengan solusi dua negara (two state nation)?

Pertama, gagasan two state sebagai solusi dari problem krisis Palestina jelas tidak nyambung.

Karena tidak menyentuh akar masalah yang menjadi sumber krisis Palestina. Akar masalah krisis Palestina itu adalah pendudukan Israel di Palestina, bukan masalah perbatasan. Selama Israel masih menduduki Palestina maka selama itu pula masalah tersebut tidak pernah selesai.

Karena itu, menjadikan Israel sebagai sebuah negara merdeka di wilayah Palestina, jelas tidak menyelesaikan sumber masalah.

Kedua, jika gagasan two state ini dijalankan, pertanyaannya, mungkinkah Palestina berdiri menjadi sebuah negara merdeka dengan wilayah yang dipisah oleh wilayah Israel, di mana Tepi Barat terpisah dengan Gaza. Belum lagi, Palestina tidak boleh mempunyai angkatan bersenjata karena dikhawatirkan bisa mengancam keamanan Israel. Negara model apakah yang akan didirikan di Palestina jika tidak mempunyai angkatan bersenjata?

Ketiga, kita juga harus tahu, bahwa solusi two state nation adalah solusi Amerika. Tentu untuk kepentingan Amerika di kawasan Timur Tengah, bukan hanya di Palestina. Dengan solusi ini, Amerika akan terus menerus bisa mengontrol kawasan Timur Tengah melalui konflik yang tidak pernah selesai antara Israel, Palestina dan dunia Islam.

Bila Israel diperangi, bagaimana dengan nasib rakyat Israel?

Israel adalah negara Kafir Harbi fi'lan, yang secara nyata memerangi umat Islam dan

mencaplok wilayah Islam. Karena itu, ketentuan hukum Islam untuk mereka adalah jelas, harus diperangi. Adapun pertanyaan, bagaimana nasib rakyat Israel, jika mereka diperangi?

Pertanyaan tersebut sebenarnya sama dengan pertanyaan, bagaimana nasib rakyat Palestina,

(3)

Meski tetap harus ditegaskan di sini, jika Israel diperangi, dan kalah, tentu eksistensinya

sebagai negara akan dihilangkan. Namun, rakyatnya bisa dipilah menjadi dua, yaitu Yahudi dan non-Yahudi. Berdasarkan perjanjian Khalifah Umar ('ahdah 'Umariyyah), orang Yahudi harus dibersihkan dari sana, sementara orang-orang non-Yahudi, baik Kristen maupun yang lain tetap diperbolehkan tinggal di sana. Sementara yang Muslim, karena ini adalah wilayah mereka, tentu menjadi hak mereka untuk kembali ke tanah mereka.

Jadi sebenarnya akar permasalahan konflik Palestina-Israel itu apa?

Ya eksistensi Israel di tanah Palestina, melalui pendudukan yang dilakukan atas dukungan Inggris ketika itu. Inggris bisa merekayasa semuanya itu setelah Khilafah Utsmaniyah runtuh.

Kemudian, sekarang Israel menjadi begitu perkasa karena didukung oleh Amerika, sekutu dan antek-anteknya.

Mengapa publik pada umumnya tidak tahu bahwa Inggris baru bisa mendudukan Israel di Palestina setelah khilafah runtuh?

Ada dua kemungkinan. Pertama, karena tidak tahu fakta sejarah. Kedua, karena keberhasilan negara-negara Kafir penjajah menghapus sejarah Khilafah dari kehidupan kaum Muslimin.

Bagaimana dengan kesadaran umat terhadap masalah mendasar ini?

Sebenarnya banyak kaum Muslim yang sudah sadar bahwa Israel begitu rupa arogan dan tampak seolah-olah kuat, bukan karena mereka kuat, tetapi karena kelemahan kita. Dunia Islam lemah karena para penguasa yang berkhianat. Buktinya, penguasa Mesir. Di saat, penduduk Gaza membutuhkan pertolongan mereka, justru mereka membangun tembok baja, bahkan lebih keji lagi menggunakan syaikh al-Azhar untuk mendukung kebijakan mereka. Penguasa Iran, mereka jelas mempunyai senjata nuklir, dan tentara yang kuat, tetapi apa yang mereka lakukan hanya omong besar dan gertak sambal. Begitu juga Suriah, Saudi, Turki dan lain-lain.

Mereka semuanya bisa begitu karena menjadi antek Amerika.

(4)

Bagaimana teknisnya agar semua sadar dan mau menggalang tentara melawan Israel?

Sebenarnya mudah. Pertama, dijelaskan mana sumber masalah, lalu mana peristiwa dan insiden? Kasus serangan terhadap kapal Mavi Marmara, blokade Gaza dan sebagainya, hanyalah peristiwa, insiden dan kebijakan Israel, maka solusinya bukan mengawal kapal dengan pasukan garda revolusi seperti yang dilakukan oleh Iran, atau mengirim bantuan kemanusiaan, mengakhiri blokade, dan sebagainya. Karena semuanya ini bukan sumber masalah. Sumber masalahnya adalah pendudukan Israel itu. Maka, pendudukan Israel itulah yang harus diakhiri. Mengakhiri pendudukan Israel itu tidak mungkin bisa diakhiri dengan mengharapkan bantuan dari PBB, OKI atau Liga Arab. Karena semuanya sama.

Kedua, dengan jelasnya sumber masalahnya, maka jelas pula solusinya. Solusinya adalah jihad, dan hanya Khilafah yang bisa mengakhiri pendudukan Israel.

Ketiga, membongkar penyesatan opini dan politik yang terus-menerus dilakukan oleh

negara-negara penjajah dan antek-antek mereka bahwa masalah Israel bukan semata-mata masalah kemanusiaan, tetapi masalah agama dan ideologi. Keempat, yang terpenting, selalu mengaitkan masalah Palestina ini dengan akidah kaum Muslim, dimana tanah Palestina adalah tanah yang diberkati Allah, di sanalah Nabi dimikrajkan. Tanah itu adalah tanah kita setelah ditaklukkan oleh Khalifah 'Umar bin Khatthab. Karena itu, harus direbut kembali ke pangkuan Islam.

Bagaimana pula agar negeri-negara kaum Muslim menyatu jadi khilafah?

Harus dimulai dari keyakinan dan kesadaran, bahwa Khilafah adalah satu-satunya negara kaum Muslim di seluruh dunia, yang kini hilang dari kehidupan mereka. Ketiadaan Khilafah ini tidak saja membuat mereka terus-menerus menanggung dosa besar, tetapi juga menjadi makanan empuk yang diperebutkan dan disantap oleh negara-negara Kafir penjajah, termasuk oleh entitas sekecil Israel.

Bukankah melakukan kedua solusi (jihad dan Khilafah) itu membutuhkan waktu yang sangat lama?

(5)

Tergantung pada kesadaran dan cara pandang umat Islam. Jika mereka sadar, bahwa cara-cara yang mereka lakukan selama ini, seperti mengirim bantuan, aksi, termasuk perundingan, diplomasi dan lain-lainya nyatanya tidak mengubah kondisi Palestina, maka mestinya jihad dan Khilafah adalah satu-satunya solusi yang harus mereka lakukan.

Jika tidak, apapun yang mereka lakukan pasti akan kembali lagi pada titik nol dan akan terus begitu. Karena itu, jika umat Islam sadar dan mau, Khilafah bisa tegak hari ini juga dan jihad bisa kobarkan saat ini juga. Selain itu, yang menjadi penghalang adalah penguasa mereka, sehingga jihad dan Khilafah itu tidak bisa diwujudkan.[]

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik mendesain masalah tersebut ke dalam bentuk korespondensi satu – satu dengan diagram panah dan grafik. Menyajik an hasil

Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah sistem otentikasi pada sebuah perangkat yang dapat membedakan suara manusia yang satu dengan yang lain dan

Kedungmundu Raya No 95 Kel Sendangguwo/ RUKO.. PSIS BLOK

Dalam rangka mendukung pencapaian prioritas nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang dijabarkan dalam RPJMN periode

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik jenis mesin, exhaust type, jenis bahan bakar, distribusi umur kendaraan, jarak tempuh kendaraan (VKT),

1) Character, merupakan keadaan watak/sifat, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam lingkungan usaha. Ini dapat dilihat dengan meneliti riwayat hidup nasabah, reputasi

Dengan basis pengetahuan dan kemampuan untuk menarik kesimpulan menggunakan inferensi, komputer dapat disejajarkan sebagai alat bantu yang dapat digunakan secara praktis