• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEMATIKAN PEMBAHASAN I. ENVIRONMENTAL DISPUTE RESOLUTON SECARA UMUM 11/10/2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEMATIKAN PEMBAHASAN I. ENVIRONMENTAL DISPUTE RESOLUTON SECARA UMUM 11/10/2011"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ENVIRONEMNTAL DISPUTE

RESOLUTION

Wi iek A iati Wiwiek Awiati

SISTEMATIKAN PEMBAHASAN

}

Environmental Dispute Resolution (EDR) secara umum

}

Environmental Dispute Resolution (EDR) dalam sengketa Lingkungan

}

Hak Gugat dalam Environmental Dispute Resolution (EDR)

I. ENVIRONMENTAL DISPUTE RESOLUTON SECARA UMUM

PENGERTIAN DASAR SENGKETA

}

Sengketa dalam pengertiannya yang luas

(t k b d d t

4

(termasuk perbedaan pendapat, 

perselisihan, ataupun konflik) adalah hal yang lumrah dalam kehidupan

bermasyarakat, yang dapat terjadi saat dua

orang atau lebih berinteraksi pada suatu

peristiwa/ situasi dan mereka memiliki

peristiwa/ situasi dan mereka memiliki

persepsi, kepentingan, dan keinginan yang 

berbeda terhadap peristiwa/situasi tersebut. 

(2)

PEMICU SENGKETA

Pemicu terjadinya sengketa bermacam‐macam, misalnya: 

}kesalahpahaman

}kesalahpahaman

}perbedaan penafsiran;

}ketidak‐jelasan pengaturan;

}ketidak‐puasan;

}ketersinggungan;

}kecurigaan;

ti d k tid k t t t tid k j j

}tindakan yang tidak patut, curang atau tidak jujur;

}kesewenang‐wenangan atau ketidakadilan

}terjadinya keadaan‐keadaan yang tidak terduga.

BENTUK BENTUK PENYELESAIAN SENGKETA

I. Melalui Pengadilan (in court)

II. Di luar pengadilan (out court)

A. Primary

1. Ajudikasi : arbitrasi

2. Non ajudikasi

a. Negosiasi b. Mediasi c. Konsiliasi;

d. Konsultasi;

e. Penilaian/ pendapat ahli;

f Evaluasi netral dini (early neutral evaluation);

f. Evaluasi netral dini (early neutral evaluation);

g. Pencarian fakta netral (neutral fact‐finding) 

B. Hybrid:

1. Mini trial

2. Med‐arb

3. Ombudsman

PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN DI PENGADILAN

}

Gugatan Perdata

}

Tuntutan Pidana

}

Gugatan PTUN

KARATERISTIK LITIGASI

}

Prosesnya sangat formal (terikat pada hukum acara);

}

Para pihak berhadap‐hadapan untuk saling melawan, adu argumentasi, mengajukan alat bukti;

}

Pihak ketiga netralnya (hakim) tidak ditentukan oleh para pihak, dan keahliannya bersifat umum;

}

Prosesnya bersifat terbuka/ transparan;

}

Hasil akhir berupa putusan yang didukung

pertimbangan/ pandangan hakim. 

(3)

Karakteristik Arbitrase

Ps.1.1 “Arbitrase adalah cara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat

t t li l h ih k b k t ”

secara tertulis oleh para pihak yang bersengketa”.

}“pengadilan swasta”; proses peradilan secara swasta/privat atau ditentukan sendiri oleh para pihak;

}sengketa akan diputus oleh arbiter (hakim swasta);

}keberadaan arbitrase dan ruang lingkup sengketa yang dapat diarbitrasekan didasarkan atas perjanjian

arbitrase;

}kewenangan pengadilan untuk mengadili

}kewenangan pengadilan untuk mengadili dikesampingkan dengan perjanjian arbitrase;

}putusan arbitrase mempunyai kekuatan hukum yang sama seperti putusan pengadilan yang telah

berkekuatan hukum tetap.

II. ENVIRONMENTAL DISPUTE RESOLUTON DALAM

SENGKETA LINGKUNGAN

Penyelesaian Sengketa

Pasal 84

1) Penyelesaian sengketa lingkungan hidup y g g g p dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan.

2) Pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup dilakukan secara suka rela oleh para pihak yang bersengketa.

3) Gugatan melalui pengadilan hanya dapat

3) Gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak yang bersengketa.

LATAR BELAKANG

DIKEMBANGKANNYA ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION (ADR)

10/11/2011 12

}Ketidakpuasan Terhadap Proses Pengadilan Yang  Memakan Waktu Yang Relatif Lama, Mahal Dan Sulit

}Penyelesaian Sengketamelalui Pengadilan

MenimbulkanPerasaan BermusuhanDi Antara Para  Pihak

}Adanya BudayaMusyawarahYang Telah Dikenal Dalam Berbagai Masyarakat

}Penyelesaian BersifatWin win Solution

}Penyelesaian BersifatWin‐win Solution

}Memperhatikan AspekSubstantif, Prosedural Dan  Psikhologis

© HN_2011

(4)

Negosiasi

Penyelesaian Sengketa Yang

Mediasi

Penyelesaian Sengketa Yang

Arbitrasi

Penyelesaian Sengketa Yang

g g

Dilakukan Oleh Para Pihak Melalui Perundingan Tanpa Dibantu Oleh Pihak

g g

Dilakukan Melalui Perundingan Dibantu Oleh Pihak Ketiga Yang Netral Dan

g g

Dilakukan Oleh Pihak Ketiga Yang Mempunyai Wewenang Untuk Memutus

Ketiga Tidak

Mempunyai Wewenang Untuk Memutus

© HN_2011

ALTERNATIVE DISPUTE RESOLUTION SENGKETA LINGKUNGAN

Pasal 85

1) Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dilakukan 

10/11/2011 14

y g g g p p g

untuk mencapai kesepakatan mengenai:

a. bentuk dan besarnya ganti rugi;

b. tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau perusakan; 

c. tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya pencemaran  dan/atau perusakan; dan/atau

d. tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan  hidup.

2) Penyelesaian sengketa di luar pengadilan tidak berlaku terhadap  tindak pidana lingkungan hidup sebagaimana diatur dalam Undang‐

Undang ini.

3) Dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan  dapat digunakan jasa mediator dan/atau arbiter membantu  menyelesaikan sengketa lingkungan hidup.

© HN_2011

Pasal 86

}

Masyarakat dapat membentuk lembaga penyedia jasa

l i k t li k

10/11/2011 15

penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang bersifat bebas dan tidak berpihak.

}

Pemerintah dan pemerintah daerah dapat memfasilitasi

pembentukan lembaga penyedia

j l i k t

jasa penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang bersifat bebas dan tidak berpihak.

© HN_2011

ADR pada UU 4/82; 23/97; 32/09

UU 4 Tahun 82 UU 23 Tahun 97 UU 32 Tahun 09

BersifatWajib Bersifat sukarela Bersifat sukarela

10/11/2011 16

BersifatWajib Bersifat sukarela Bersifat sukarela Dilakukan oleh

Tim/Tri Partit (Penderita/korba n; Pencemar;

Pemerintah)

Dilakukan oleh Arbiter atau Mediator

Dapat

menggunakan jasa Arbiter atau Mediator

Pasal 20 ayat (2) Pasal 31-33 Pasal 85-86

© HN_2011

(5)

III. HAK GUGAT

Hak Gugat

10/11/2011 18

}

Individual,

}

perwakilan kelompok,

}

organisasi,

}

pemerintah p

© HN_2011

1. Individual

}

Gugatan Voluntair yang bersifat sepihak (ex‐parte),  yaitu permasalahan yang diajukan untuk

yaitu permasalahan yang diajukan untuk diselesaikan pengadilan tidak mengandung

sengketa (undisputed matters), tetapi semata‐mata untuk kepentingan pemohon.

}Masalah yang diajukan bersifat kepentingan sepihak semata (for the benefit of one party only)

}Permasalahan yang dimohon penyesuaian kepada PN,  pada prinsipnya tanpa sengketa dengan pihak lain  (without dispute or differences with another party)

}Tidak ada orang lain atau pihak ketiga yang ditarik sebagai lawan, tetapi bersifat ex‐parte.

© HN_2011

}Gugatan Contensia, gugatannya mengandung sengketa antara dua pihak atau lebih. 

Permasalahan yang diajukan dan di minta untuk Permasalahan yang diajukan dan di minta untuk diselesaikan dalam gugatan, merupakan sengketa atau perselisihan di antara para pihak (between  contending parties)

}Permasalahan hukum yang diajukan ke pengadilan mengandung sengketa

}Sengketa terjadi di antara para pihan, paling kurang diantara dua pihak

}Gugatan perdata bersifat party, dengan komposisi, pihak

}Gugatan perdata bersifat party, dengan komposisi, pihak yang satu bertindak dan berkedudukan sebagai penggugat dan pihak yang lain berkedudukan sebagai penggugat

© HN_2011

(6)

2. Perwakilan Kelompok

10/11/2011 21

}suatu tata cara pengajuan gugatan yang dilakukan satu orang atau lebih;

}orang tersebut bertindak mewakili kelompok (class representative) untuk diri sendiri dan sekaligus mewakili anggota kelompok (class  members) yang jumlahnya banyak (numerous).) y g j y y ( )

}antara yang mewakili kelompok dengan anggota kelompok yang diwakili memiliki kesamaan fakta atau dasar hukum.

}(Perma No 1 Tahun 2001, Psl 1 huruf a) © HN_2011

TUJUAN GUGATAN KELOMPOK

} Mengembangkan Penyederhanaan Akses Masyarakat Memperoleh Keadilan

} Dengan adanya prosedur perwakilan gugatan yang dapat mewakili orang banyak yang dirugikan secara hukum, maka terjadi

penyederhanaan akses masyarakat untuk memperoleh keadilan.

} Mengefektifkan Effisiensi Penyelesaian Pelanggaran Hukum yang Merugikan orang banyak

} Dengan gugatan perwakilan kelompok, maka gugatan dapat dilakukan:

}Secara serentak atau sekaligus dan misal untuk kepentingan kelompok dengan hanya satu gugatan

}Gugatan dapat diajukan dengan berdasar pada fakta dan dasar hukum yang sama dengan tergugat yang sama

y g g g g y g

}Akan memperkecil kemungkinan gugatan yang saling bertentangan untuk fakta dan dasar hukum yang sama dengan tergugat yang sama bila dilakukan secara perorangan

} Proses perkara menjadi ekonomis (Judicial Ekonomy)

} Dengan hanya satu gugatan biaya proses pengadilan lebih sedikit dibandingkan banyak gugatan / penanggulangan gugatan yang serupa.

PERISTIWA HUKUM 1.  perbuatan melawan hukum 2. kelalaian, kesengajaan kebijakan

PERISTIWA HUKUM 1.  perbuatan melawan hukum 2. kelalaian, kesengajaan kebijakan

GUGATAN KELOMPOK GUGATAN  PRIBADI

Gugatan Perdata Konvensional Membentuk

Kelompok Sub‐kelompok (Kl perlu) Menunjuk Wakil Kelompok Menunjuk  Kuasa Hukum (dgn 

surat kuasa) PENGADILAN

NEGERI Pemeriksaan SAH

Penetapan (Putusan sela)

TIDAK SAH Penetapan (Putusan final) Gugatan diteruskan Pemeriksaan Dihentikan 1. Notifikasi (Pemberitahuan pd 

anggota)

2. Opt Out (sampai waku yg ditentukan

hakim Jawab menjawab

Eksepsi Eksepsi Pembuktian Kesimpulan PUTUSAN

Gugatan  dikabulkan Gugatan  ditolak Eksekusi

Distribusi Notifikasi

Menerima Putusan Final

Menolak Upaya Hukum

Banding

PASAL 91UUPPLH

10/11/2011 24

(1) Masyarakat berhak mengajukan gugatan  perwakilan kelompok untuk kepentingan dirinya  sendiri dan/atau untuk kepentingan masyarakat  apabila mengalami kerugian akibat pencemaran  dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

(2) Gugatan dapat diajukan apabila terdapat 

( ) g p j p p

kesamaan fakta atau peristiwa, dasar hukum,  serta jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan  anggota kelompoknya.

© HN_2011

(7)

Anggota Kelompok

( f)

Wakil Kelompok (Penggugat aktif)

1,2 or 5 Kuasa Hk/Lawyer KORBAN/

Penderita kerugian

Tdk ada surat kuasa

Surat Kuasa khusus Harus memenuhi syarat Adequacy of Representation

(kelayakan wakil) (Penggugat Pasif)

identifiedunidentified Pengadilan

25

(kelayakan wakil)

ICEL 2002

Perkiraan jumlah korban

(yg akan dikonfirmasi setelah putusan) Opt Out

Setelah Notifikasi oleh pengadilan 

3. Organisasi (Hak Gugat LSM)

UU 23/1997 ; Pasal 38

(1).  Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan pola  kemitraan, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan  pelestarian fungsi lingkungan hidup.

(2) Hak mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbatas pada tuntutan untuk (2). Hak mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbatas pada tuntutan untuk 

hak melakukan tindakan tertentu tanpa adanya tuntutan ganti rugi, kecuali biaya atau  pengeluaran riil.

(3). Organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan sebagaiamana dimaksud pada ayat  (1) apabila memenuhi persyaratan: 

a. Berbentuk badan hukum atau yayasan.

b. Dalam  anggaran dasar organisasi lingkungan hidup yang bersangkutan menyebutkan  dengan tegas bahwa tujuan didirikannya organisasi tersebut adalah untuk kepentingan  pelestarian fungsi lingkungan hidup;

c. Telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan anggaran dasarnya.

Pasal 39

} Tata cara pengajuan gugatan dalam masalah lingkungan hidup oleh orang, masyarakat  dan/atau organisasi lingkungan hidupmengacu pada Hukum Acara Perdata yang berlaku

Yang boleh dituntut (petitum)

}

Tindakan tertentuÆyang boleh diminta

}

Tindakan tertentuÆyang boleh diminta dalam gugatan, antara lain meminta:

}Pengadilan memerintahkan tergugat untuk melakukan tindakan hukum tertentu yang bertujuan melestarikan fungsi lingkungan

}Pengadilan menyatakan tergugat telah melakukan PMH

melakukan PMH

}Pengadilan memerintahkan tergugat memperbaiki instalasi pengolahan limbah }

Biaya riil yang telah dikeluarkan oleh LSM

UU 32/2009; Pasal 92 UUPPLH

(1)

Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan pengelolaan

li k hid i i li k

lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

(2)

Hak mengajukan gugatan terbatas

pada tuntutan untuk melakukan

pada tuntutan untuk melakukan

tindakan tertentu tanpa adanya

tuntutan ganti rugi, kecuali biaya atau

pengeluaran riil.

(8)

(3)

Organisasi lingkungan hidup dapat

mengajukan gugatan apabila memenuhi persyaratan:

a. berbentuk badan hukum;

b. menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup; dan

hidup; dan

c. telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran dasarnya paling singkat 2 (dua) tahun.

Hak Gugat LSM pada UU 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

}Pasal 37 (1): Organisasi persampahan berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pengelolaan sampah yang aman

10/11/2011 30

g g p g p g p y g

bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.

}Pasal 37(2): Hak mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertentu, kecuali biaya atau pengeluaran riil.

}Pasal 37(3) Organisasi persampahan yang berhak

mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)  harus memenuhi persyaratan:

harus memenuhi persyaratan:

a. berbentuk badan hukum;

b. mempunyai anggaran dasar di bidang pengelolaan sampah; dan

c. telah melakukan kegiatan nyata paling sedikit 1 (satu) tahun sesuai dengan anggaran dasarnya.

© HN_2011

4. Pemerintah

}UU 23/1997; Pasal 37 UUPLH

(2). Jika diketahui bahwa masyarakat menderita karena akibat pencemaran dan/atau perusakan lingkungan p / p g g hidup sedemikian rupa sehingga mempengaruhi perikehidupan pokok masyarakat, maka instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup dapat bertindak untuk kepentingan masyarakat.

}UU 32/2009; Pasal 90 UUPPLH

(1) Instansi pemerintah dan pemerintah daerah yang bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup bertanggung jawab di bidang lingkungan hidup

berwenang mengajukan gugatan ganti rugi dan tindakan tertentu terhadap usaha dan/atau kegiatan yang

menyebabkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup.

}Penjelasan pasal 90(1) UUPPLH:

Yang dimaksud dengan “kerugian lingkungan hidup” adalah kerugian yang timbul akibat pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan

10/11/2011 32

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang bukan merupakan hak milik privat.

Tindakan tertentu merupakan tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan serta pemulihan fungsi lingkungan hidup guna menjamin tidak akan terjadi atau terulangnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup.

© HN_2011

Referensi

Dokumen terkait

Tidak seperti model tutorial yang memberikan pendahuluan berupa materi kemudian berlanjut ke tahap akhir dimana pengguna dihadapkan pada soal – soal layaknya ujian, pada

untuk berkembang tanpa rasa takut dijauhi masyarakat akibat penyakit yang dideritanya, khususnya pada penderita penyakit kronis. Penderita penyakit kronis tidak hanya

Berdasarkan validasi instrumen ases- men KPS pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit yang telah dilakukan valida- tor terhadap aspek kesesuaian isi materi

(X) Kegiatan Ilmiah lainnya Praktikum mata kuliah Teknologi Pembuatan dan Pemberian Pakan Ikan dengan keterangtan lengkap: Fermentasi Tepung Dedak Menggunakan Ragi

You’ll look at the various options on the TypeScript compiler, learn how to create declaration files for third-party JavaScript libraries, and see how to include TypeScript in

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “Peng aruh Likuiditas, Leverage , Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap

Dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan untuk penelitian ini maka dapat dinyatakan bahwa minat beli ulang dipengaruhi secara positif oleh persepsi kualitas dan kepuasan

Ignatius Loyola Cokrodiningratan dan studi pustaka tentang kesetiaan iman Maria, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa kedudukan Maria dalam Gereja memiliki keistimewaan dan