• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iv Daftar Grafik... vi Daftar Gambar... vi"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

ii DAFTAR ISI Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii Daftar Tabel ... iv Daftar Grafik ... vi Daftar Gambar ... vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Dasar Hukum ... 5

1.3. Maksud dan Tujuan ... 5

1.4. Kelembagaan ... 6

1.4.1. Tugas Pokok dan Fungsi ... 6

1.4.2. Struktur Organisasi ... 7

1.5. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 ... 12

2.1.1. Visi dan Misi ... 12

2.1.2. Tujuan ... 13

2.1.3. Sasaran Strategis ... 15

2.1.4. Arah Kebijakan dan Strategi ... 16

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ... 18

2.3. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016 ... 19

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pencapaian Realisasi Kinerja ... 25

3.2. Analisis Pencapaian Realisasi Kinerja ... 26

3.3. Sumber Daya ... 60

3.3.1. Sumber Daya Manusia... 60

3.3.2. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ... 61

3.4. Realisasi Belanja Anggaran ... 62

(4)

iii

BAB IV PENUTUP

(5)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Target Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015 – 2019 ... 15 Tabel 2.2. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Target Perjanjian

Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2015 – 2019 ... 18 Tabel 2.3. Rencana Kinerja Tahunan KKP Kelas II Palembang Tahun 2015 .... 19 Tabel 3.1. Pengukuran Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016 ... 25 Tabel 3.2. Target, Realisasi, dan Persentase Faktor Risiko Potensial

PHEIC Yang Terdeteksi di Pintu Negara Tahun 2016 ... 28 Tabel 3.3. Target, Realisasi, dan Persentase Terlaksananya

Penanggulangan Faktor Risiko dan Pelayanan Kesehatan

Pada Wilayah Kondisi Matra Tahun 2016 ... 33 Tabel 3.4. Target, Realisasi, dan Persentase Alat Angkut Yang Diperiksa

Sesuai Standar Kekarantinaan Tahun 2016 ... 37 Tabel 3.5. Target, Realisasi, dan Persentase Bebas Vektor Penular

Penyakit di Perimeter Area (House Indeks = 0) dan Buffer Area (House Indeks < 1) di Lingkungan Pelabuhan, Bandara, dan

Pos Lintas Batas Darat Tahun 2016 ... 42 Tabel 3.6. Target, Realisasi, dan Persentase Setiap Kejadian PHEIC

Di Wilayah Episenter Pandemi Dilakukan Tindakan Karantina

≤ 24 Jam Setelah Ditetapkan Pemerintah Tahun 2016 ... 45 Tabel 3.7. Target, Realisasi, dan Persentase Kualitas Air Bersih

Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat/Alat Angkut Yang

Memenuhi Syarat Tahun 2016 ... 47 Tabel 3.8. Target, Realisasi, dan Persentase Kawasan Pelabuhan/

Bandara/Pos Lintas Batas Darat Yang Telah Melaksanakan Kawasan Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat/

Alat Angkut Sehat Tahun 2016 ... 50 Tabel 3.9. Target, Realisasi, dan Persentase Cakupan Tempat-Tempat

Umum Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas Batas Darat Yang

(6)

v

Tabel 3.10. Target, Realisasi, dan Persentase Cakupan Tempat Pengelolaan Makanan di Wilayah Pelabuhan dan Bandara

Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Tahun 2016 ... 55 Tabel 3.11. Target, Realisasi, dan Persentase Cakupan Terlaksananya

Dukungan Manajemen Kantor Tahun 2016 ... 57 Tabel 3.12. Realisasi Belanja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016 ... 64

(7)

vi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 3.1. Kedatangan Kapal Dari Dalam dan Luar Negeri

Tahun 2012 - 2016 ... 28 Grafik 3.2. Penerbitan SSCEC/SSCC Tahun 2012 - 2016 ... 38 Grafik 3.3. Penerbitan Port Health Quarantine Clearance

Tahun 2012 - 2016 ... 39 Grafik 3.4. Jumlah Sertifikat Laik Hygiene TPM Yang Dikeluarkan

KKP Kelas II Palembang Tahun 2012 - 2016 ... 55 Grafik 3.5. Pagu Anggaran KKP Kelas II Palembang Tahun 2012 - 2016 ... 62 Grafik 3.6. Realisasi Belanja Anggaran KKP Kelas II Palembang

Tahun 2012 - 2016 ... 63 Grafik 3.7. Persentase Pencapaian Kinerja KKP Kelas II Palembang

(8)

vii

DAFTAR GAMBAR

(9)

1 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang secara berkelanjutan dilaksanakan menuju masyarakat yang sehat, mandiri dan berkeadilan, mengingat pembangunan kesehatan pada dasarnya adalah investasi perwujudan sumber daya manusia yang memiliki ketahanan jiwa dan raga yang optimal sebagai modal dasar menuju masyarakat adil dan makmur sesuai dengan cita-cita bangsa.

Sejalan dengan era dan pentahapan pembangunan serta dinamika situasi kondisi lingkungan strategis, maka upaya dan program-program serta kegiatan pembangunan bidang kesehatan senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan kependudukan, epidemiologi, ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup serta kondisi lingkungan hidupnya. Arah pembangunan kesehatan juga semakin didorong untuk mampu mendukung upaya penguatan ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan bahkan kehidupan politik yang sangat dinamis, mengingat kesehatan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin dalam peraturan perundangan maupun konvensi internasional. Untuk itu berbagai program telah dikembangkan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan secara bertahap, baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap Kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019, maka Kementerian Kesehatan menyusun Renstra Tahun 2015-2019. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan

(10)

2 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan.

Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah :

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; 2. Meningkatnya pengendalian penyakit;

3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan;

4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan;

5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta 6. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama, yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional :

1. Pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat;

2. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan;

3. Sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya.

Analisa terhadap kondisi lingkungan yang ada saat ini, dapat teridentifikasi berbagai peluang dan ancaman yang mempengaruhi pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang. Beberapa peluang antara lain meliputi era globalisasi ekonomi, perdagangan internasional, hukum dan politik yang

(11)

3 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

semakin kondusif, kemitraan dengan stakeholder dan masyarakat, berlakunya Internasional Health Regulation (IHR) revisi 2005 dan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2348/Menkes/PER/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Sejalan dengan perubahan gaya hidup dan peningkatan faktor resiko merupakan tantangan dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Oleh karena itu pengendalian penyakit memerlukan pendekatan yang komprehensif, antara lain dengan melaksanakan skrining faktor resiko, KIE, surveilance epidemiologi, pengembangan jejaring kerja, pengendalian faktor resiko berbasis masyarakat dan kegiatan pengendalian lainnya termasuk penanganan kasus sesuai standar.

Beberapa hal yang mendukung antara lain penerapan penganggaran berbasis kinerja dan progres pembinaan dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementerian Kesehatan mulai meningkat. Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) pusat, KKP tidak menjadi urusan pemerintah daerah sehingga tidak berpengaruh terhadap gejolak politik di daerah. Kedudukan dan perannya di daerah adalah sebagai institusi perwakilan Kementerian Kesehatan yang melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan prinsip-prinsip kesetaraan, koordinasi horizontal, dan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

Adapun ancaman yang dihadapi adalah era globalisasi yang menyebabkan lalu lintas barang, jasa dan manusia semakin sulit untuk diawasi. Desentralisasi pemerintah menyebabkan terjadinya egoisme kedaerahan di wilayah kabupaten/kota, kondisi rawan kesehatan dalam negeri dan luar negeri yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Tuntutan dari pengguna jasa akan percepatan dan mutu pelayanan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan tidak optimalnya proses pengawasan yang dikhawatirkan akan menyebabkan tidak terdeteksinya penyakit karantina dan penyakit menular lainnya. Jejaring kerja dengan pemerintah daerah juga belum optimal sehingga berpengaruh terhadap lemahnya sistem deteksi, respon, dan pelaporan terhadap masalah-masalah kedaruratan kesehatan yang terjadi di wilayah kabupaten / kota yang secara

(12)

4 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

epidemiologis masalah tersebut berpotensi meresahkan dunia internasional.

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Palembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berupaya untuk mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2015-2019, Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2016, dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran 2016. Sebagai ukuran keberhasilan pencapaian sasaran kinerja tersebut, KKP Kelas II Palembang telah menetapkan 10 (sepuluh) Indikator Kinerja Utama (IKU).

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam melaksanakan misi mencapai visi atau tujuan, KKP Kelas II Palembang pada awal tahun 2017 ini berkewajiban untuk menyusun dan menyampaikan Laporan Kinerja kepada Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2016 dalam mencapai sasaran kinerja yang berasaskan akuntabilitas dan berorientasi pada pencapaian kinerja.

Dalam penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

(13)

5 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

1.2. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5);

b. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

c. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014; d. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 339);

f. Keputusan Kepala LAN Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

g. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan;

h. Permenpan-RB Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Kepala KKP Kelas II Palembang secara tertulis kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pada tahun 2016 dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan khususnya Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebagaimana telah dirumuskan dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2015 – 2019.

(14)

6 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

1.4. Kelembagaan

Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan unit organisasi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan Undang - Undang No. 1 tahun 1962 tentang Karantina Laut dan Undang - Undang No. 2 tentang Karantina Udara. Secara kelembagaan, eksistensi KKP didasarkan atas Permenkes RI Nomor : 2348/Menkes/PER/XI/2011 sebagai perubahan atas Permenkes Nomor : 356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan.

1.4.1. Tugas Pokok dan Fungsi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah, kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja Pelabuhan / Bandara dan Lintas Batas, serta pengendalian dampak kesehatan lingkungan.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Kekarantinaan;

b. Pelaksanaan pengamatan penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah;

c. Pelaksanaan sentral / simpul jejaring surveilans epidemiologi regional, nasional sesuai penyakit yang berkaitan dengan lalu lintas internasional;

d. Pelaksanaan, fasilitasi, advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan kesehatan haji;

e. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan Pelabuhan / Bandara dan Lintas Batas Darat;

f. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan (OMKA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan OMKA impor;

(15)

7 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

h. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja Pelabuhan / Bandara dan Lintas Batas Darat;

i. Pelaksanaan pengendalian resiko lingkungan Pelabuhan/ Bandara dan Lintas Batas Darat;

j. Pelaksanaan jaringan informasi dan teknologi bidang kesehatan Pelabuhan/ Bandara dan Lintas Batas Darat;

k. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang kesehatan Pelabuhan/ Bandara dan Lintas Batas Darat;

l. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan Pelabuhan/ Bandara dan Lintas Batas Darat;

m. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.

1.4.2. Struktur Organisasi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Kementerian Kesehatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2348/Menkes/PER/IV/2011 sebagai perubahan atas Permenkes Nomor : 356/Menkes/PER/IV/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, dicantumkan bahwa Struktur Organisasinya terdiri dari :

1. Sub Bagian Tata Usaha;

2. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi; 3. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan;

4. Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah.

Disamping itu dilengkapi dengan Instalasi, Koordinator Wilker, dan Kelompok Jabatan Fungsional.

(16)

8 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

Gambar 1.1. Struktur Organisasi

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang

a. Subbagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha dalam struktur organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang mempunyai tugas menyusun laporan, pengelolaan, informasi, evaluasi dan laporan, urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga. Uraian tugas Sub Bagian Tata Usaha adalah :

1. Menyusun rancangan usulan anggaran dan program / kegiatan Sub Bagian Tata Usaha ;

2. Menyusun rancangan Standar Prosedur Operasional / Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang;

3. Menyusun rancangan rencana pelaksanaan operasional program / kegiatan Bagian Tata Usaha;

4. Mengkoordinir urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang;

5. Menyusun rancangan rencana pengelolaan keuangan / anggaran Bagian Tata Usaha;

6. Menyusun rancangan usulan kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang;

(17)

9 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

7. Menyusun rancangan usulan pengadaan, pemeliharaan, pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang;

8. Menyusun rancangan usulan kebutuhan sumber daya manusia Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang;

9. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program / kegiatan sub bagian di lingkungan Bagian Tata Usaha;

10. Menyusun laporan berkala dan tahunan Bagian Tata Usaha; 11. Menyusun informasi hasil pelaksanaan program / kegiatan

Bagian Tata Usaha;

12. Mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas dan prestasi kerja bawahan ke dalam DP3;

13. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas.

b. Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi

Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu lintas Obat, Makanan, Kosmetika, Alat Kesehatan, dan Bahan Adiktif (OMKABA), jejaring kerja, dan kemitraan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

c. Seksi Pengendalian Resiko Lingkungan

Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelaksanaan pengendalian vektor dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan pengembangan teknologi, serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

(18)

10 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

d. Seksi Upaya Kesehatan Lintas Wilayah

Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan, dan koordinasi pelayanan kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk, penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, pengembangan jejaring kerja, kemitraan, kajian dan teknologi, serta pelatihan teknis bidang upaya kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang terdiri dari :

1. BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum tentang KKP Kelas II Palembang, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

2. BAB II : Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan atau ikhtisar Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2015-2019, Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2016, dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun Anggaran 2016.

3. BAB III : Akuntabilitas Kinerja

A. Pencapaian Kinerja

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja KKP Kelas II Palembang untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja.

B. Analisis Pencapaian Kinerja

Pada sub bab ini disajikan analisis terhadap pencapaian kinerja, seperti membandingkan antara target dan realisasi, analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan, serta realisasi kinerja beberapa tahun terakhir.

(19)

11 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

C. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang telah digunakan KKP Kelas II Palembang untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

4. BAB IV : Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja, serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan KKP Kelas II Palembang untuk meningkatkan kinerjanya.

(20)

12 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan Kinerja merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), perencanaan kinerja instansi pemerintah pada Satuan Kerja terdiri atas 3 (tiga) instrumen, yaitu : Rencana Aksi Kegiatan (RAK) yang merupakan perencanaan 5 tahunan, Perjanjian Kinerja, dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

2.1. Rencana Aksi Kegiatan (RAK) Tahun 2015-2019

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap Kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Kementerian Kesehatan sebagai salah satu pelaku pembangunan nasional telah menyusun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan maupun dengan mendorong peran aktif masyarakat untuk kurun waktu tahun 2015-2019 dan menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan tahunan.

2.1.1. Visi dan Misi

Dalam Rencana Aksi Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang tidak ada visi dan misi tersendiri namun mendukung pelaksanaan Rencana Aksi Program Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, serta Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 mengikuti visi dan misi Presiden Republik

(21)

13 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

Indonesia, yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 (tujuh) misi pembangunan, yaitu :

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan, dan demokratis berlandaskan negara hukum;

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif, serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim;

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera;

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional;

7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

2.1.2. Tujuan

Terdapat dua tujuan Kementerian Kesehatan pada tahun 2015-2019, yaitu :

1. Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan;

2. Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.

Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja, kelompok usia kerja, maternal, dan kelompok lansia. Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome). Dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah :

(22)

14 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

1. Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.000 kelahiran hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012);

2. Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup;

3. Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%;

4. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif;

5. Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.

Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan, maka ukuran yang akan dicapai, yaitu :

1. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan dari 37% menjadi 10%;

2. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari 6,80 menjadi 8,00.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang sebagai Satuan Kerja dibawah naungan Ditjen P2P ikut mendukung Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan pencapaian tujuan Ditjen P2P, yaitu terselenggaranya pencegahan dan pengendalian penyakit secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam mendukung pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya melalui :

1. Surveilans Dan Karantina Kesehatan 2. P2P Tular Vektor dan Zoonotik 3. P2P Menular Langsung

4. P2P Tidak Menular

(23)

15 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

6. Dukungan Manajemen

2.1.3. Sasaran Strategis

Sasaran Strategis Ditjen P2P yang tertuang dalam Rencana Aksi Program merupakan sasaran strategis dalam Renstra Kemenkes yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi Ditjen P2P. Sasaran tersebut adalah meningkatnya pengendalian penyakit yang ditandai dengan :

a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40%;

b. Penurunan kasus Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%;

c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%;

d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%;

e. Meningkatnya Surveilans berbasis laboratorium sebesar 50%.

Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang sebagai satuan kerja di bawahnya juga mempunyai sasaran strategis yang mengacu pada sasaran strategis Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan menitiberatkan pada :

“Terkendalinya seluruh kondisi potensial untuk melakukan cegah tangkal penyakit di pelabuhan, Bandara Udara, dan PLBD (Pos Lintas Batas Darat).”

Tabel 2.1. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Target Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Palembang

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Utama

Target 2015 2016 2017 2018 2019 Terkendalinya seluruh kondisi potensial untuk melakukan cegah tangkal penyakit di pelabuhan,

1 Persentase faktor resiko potensial

PHEIC yang terdeteksi di pintu negara 80% 85% 90% 95% 100% 2 Persentase terlaksananya

penanggulangan faktor risiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra

(24)

16 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Utama

Target 2015 2016 2017 2018 2019 Bandara Udara, dan PLBD (Pos Lintas Batas Darat)

3 Persentase alat angkut yang diperiksa

sesuai standar kekarantinaan 80% 85% 90% 95% 100% 4 Persentase bebas vektor penular

penyakit di perimeter area (House lndex 0) dan buffer area (House lndex dan pos < = 1) di lingkungan pelabuhan, bandara, lintas batas darat

80% 85% 90% 95% 100%

5 Persentase setiap kejadian PHEIC di wilayah episenter pandemi dilakukan tindakan karantina <24 jam setelah

ditetapkan oleh pemerintah 80% 85% 90% 95%

100%

6 Persentase kualitas air minum pelabuhan/bandara/pos lintas batas darat /alat angkut yang memenuhi syarat

80% 85% 90% 95% 100%

7 Persentase kawasan

pelabuhan/bandara/pos lintas batas darat yang telah melaksanakan kawasan pelabuhan bandara/pos lintas batas darat alat angkut sehat

80% 85% 90% 95% 100%

8 Persentase cakupan tempat-tempat umum pelabuhan/ bandara/lintas batas

darat yang memenuhi syarat kesehatan 80% 85% 90% 95% 100% 9 Persentase cakupan tempat

pengolahan makanan

pelabuhan/bandara/lintas batas darat alat angkut yang memenuhi syarat kesehatan

80% 85% 90% 95% 100%

10 Persentase terlaksananya dukungan

manajemen kantor 80% 85% 90% 95% 100%

2.1.4. Arah Kebijakan dan Strategi

Arah Kebijakan dan Strategi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran kinerja adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mengendalikan Penyakit Menular, strategi yang dilakukan adalah :

a. Skrining di pelabuhan/bandara/PLBDN yang meliputi : skrining AIDS, skrining hepatitis, skrining penyakit bersumber binatang di pelabuhan;

b. Memberikan otoritas pada petugas kesehatan masyarakat (Public Health Officers), di pelabuhan/bandara/PLBD terutama

(25)

17 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

hak akses pengamatan faktor risiko dan penyakit dan penentuan langkah penanggulangannya melalui kegiatan surveilans aktif di Bandara dan Pelabuhan Laut;

c. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam membantu upaya pengendalian penyakit melalui community base surveillance berbasis masyarakat untuk melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dan melaporkannnya kepada petugas kesehatan agar dapat dilakukan respon dini sehingga permasalahan kesehatan tidak terjadi.

2. Untuk Mengendalikan Penyakit Tidak Menular, peran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang dalam rangka mendukung upaya pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular di wilayah pelabuhan/bandara/PLBD adalah dengan memberikan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat, serta menerapkan kawasan bebas asap rokok agar mampu membatasi ruang gerak para perokok.

3. Meningkatkan Kesehatan Lingkungan, strateginya adalah :

a. Meningkatkan cakupan TPM dan TTU sehat di lingkungan pelabuhan/bandara/PLBD;

b. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan dalam keadaan tertentu di wilayah pelabuhan/bandara/PLBD; c. Meningkatkan peran KKP dalam mendukung upaya

penyehatan lingkungan dengan mewujudkan pelabuhan/bandara/PLBD sehat melalui :

- Survei vektor penyakit DBD, Yellow Fever, Zika, PES, Kholera, dan lain-lain;

(26)

18 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Perjanjian Kinerja merupakan dokumen kesepakatan kinerja Kepala KKP Kelas II Palembang kepada Direktur Jenderal P2P untuk mewujudkan target-target kinerja sasaran KKP Kelas II Palembang pada tahun 2016. Perjanjian Kinerja disusun berdasarkan dokumen Rencana Aksi Kegiatan Tahun 2015-2019 yang setiap tahunnya dirumuskan menjadi Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan dianggarkan dalam DIPA dan RKA-KL Tahun 2016. Perjanjian Kinerja telah disusun, didokumentasikan, dan ditetapkan oleh Kepala KKP Kelas II Palembang pada awal tahun 2016 setelah turunnya DIPA dan RKA-KL Tahun Anggaran 2016. Target-target indikator kinerja yang ingin dicapai KKP Kelas II Palembang adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Target Perjanjian Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2016

Terkendalinya seluruh kondisi potensial untuk melakukan cegah tangkal penyakit di pelabuhan, Bandara Udara, dan PLBD (Pos Lintas Batas Darat)

1. Persentase faktor resiko potensial PHEIC yang

terdeteksi di pintu negara 85% 2. Persentase terlaksananya penanggulangan

faktor risiko dan pelayanan kesehatan pada

wilayah kondisi matra 85%

3. Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai

standar kekarantinaan 85%

4.. Persentase bebas vektor penular penyakit di perimeter area (House lndex 0) dan buffer area (House lndex dan pos < = 1) di lingkungan pelabuhan, bandara, lintas batas darat

85%

5. Persentase setiap kejadian PHEIC di wilayah episenter pandemi dilakukan tindakan karantina

<24 jam setelah ditetapkan oleh pemerintah 85% 6. Persentase kualitas air minum

pelabuhan/bandara/pos lintas batas darat /alat

angkut yang memenuhi syarat 85% 7. Persentase kawasan pelabuhan/bandara/pos

lintas batas darat yang telah melaksanakan kawasan pelabuhan bandara/pos lintas batas darat alat angkut sehat

85%

8. Persentase cakupan tempat-tempat umum pelabuhan/ bandara/lintas batas darat yang

memenuhi syarat kesehatan 85% 9. Persentase cakupan tempat pengolahan

makanan pelabuhan/bandara/lintas batas darat

(27)

19 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target 2016

10. Persentase terlaksananya dukungan

manajemen kantor 85%

Jumlah Anggaran Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang Tahun 2016 sebesar Rp14.288.761.000.

2.3. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016

Rencana Kinerja Tahunan merupakan proses penetapan tahunan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan. Rencana Kinerja Tahunan KKP Kelas II Palembang Tahun 2016 disusun berdasarkan sasaran pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, beserta target indikator sasaran Tahun 2016 sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Palembang Tahun 2015-2019.

Tabel 2.3. Rencana Kinerja Tahunan KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

NO KEGIATAN TARGET SATUAN ANGGARAN

1 Peralatan dan Mesin Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan 2 Unit Rp395.000.000 2 Penyiapan Kegiatan Karantina Kesehatan dan Kesehatan Pelabuhan 10 Paket Rp109.700.000 3 Peningkatan Kualitas Masyarakat Penyuluhan Penjamah Makanan 1 Kali Rp34.661.000

4 Certificate of Pratique 840 Dok Rp378.000.000

5 Dokumen SSCC 10 Dok Rp 5.300.000

6 Dokumen SSCEC 700 Dok Rp323.100.000

7 Konsolidasi Penanggulangan KLB/Wabah 1 Kali Rp42.905.000 8 Survey Faktor Resiko Kesehatan Di Bandara SMB II Palembang 6 Kali Rp18.360.000 9 Pengumpulan Data Penyakit Tertinggi Ke Kab/Kota Dalam Rangka Pengamatan Epidemik 16 Kab/Kota Rp75.180.000 10 Pemantauan Kualitas Udara dan Kebisingan Dalam Kota 2 Lokasi Rp500.000 11 Pengukuran Sampel Udara Ambient Dalam Rangka Kabut Asap 2 Lokasi Rp17.330.000 12 Pemetaan Kualitas Udara dan Kebisingan Dalam Kota 2 Lokasi Rp420.000 13 Survey Pemantauan Pencemaran Udara di Wilayah Kerja TAA 1 Lokasi Rp13.909.000

(28)

20 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

NO KEGIATAN TARGET SATUAN ANGGARAN

14 Penguatan Jejaring Kerja LS/LP Dalam Rangka Pengendalian Faktor Resiko Lingkungan di

Pelabuhan 2 Kali Rp18.600.000

15 Rapat Tim Surveilans Epidemiologi 2 Kali Rp33.800.000 16 Pelaksanaan Jejaring Kerja Surveilans Epidemiologi Lintas Sektor 2 Kali Rp43.800.000 17 Sosialisasi Tata Taksana PHEIC/New Emerging Disease 10 Kab/Kota Rp106.100.000 18 Pengawasan Kualitas Air Bersih/Air Minum 60 Sampel Rp12.844.000 19 Penerbitan Dokumen Kesehatan PHC 11000 Dokumen Rp17.520.000 20 Pemantauan dan Pendataan Kel Masy FR Terjadi KKM 11 Kali Rp49.280.000 21 Vaksinasi Internasional Di Wilker Bandara Silampari Lubuk Linggau 12 Kali Rp179.605.000 22 Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Pekerja 110 Orang Rp28.450.000 23 Pengawasan Perjalanan Internasional Dalam Rangka SKD 16 Kab/Kota Rp293.720.000 24 Pengawasan PHEIC di Pelabuhan dan Bandara 12 Bulan Rp63.320.000 25 Pemantapan Petugas Debarkasi Haji 1 Kali Rp10.700.000 26 Pemantapan Petugas Embarkasi Haji 1 Kali Rp15.400.000 27 Dokumen Rujukan Orang Sakit 25 Pasien Rp14.500.000 28 Sertifikat Obat dan Alat P3K 40 Dok Rp6.200.000 29 Pendampingan Vaksinasi Haji Di Kab/Kota 16 Kab/Kota Rp96.640.000 30 Pelayanan Kesehatan Haji Embarkasi Dalam Kota 18 Hari Rp327.600.000 31 Pelayanan Kesehatan Debarkasi 17 Hari Rp220.150.000 32 Uji Petik Kualitas TPM di Pelabuhan 180 Sampel Rp35.180.000 33 Dukungan Pembinaan dan Rapat Koordinasi Pokja Pelabuhan dan Bandara Sehat 1 Kali Rp9.600.000 34 Monitoring dan Evaluasi serta Advokasi Penyehatan Pemukiman 1 Kali Rp18.726.000 35 Peningkatan Surveilans Faktor Resiko Penyakit Bawaan Pangan/Sanitasi Operasional Haji 4 Kali Rp3.100.000 36 Rencana Kontijensi Penanggulangan Kedaruratan Kesehatan 1 Kali Rp107.140.000 37 Pelaksanaan Deteksi Dini Faktor Resiko Pada Situasi Khusus 5 Kali Rp157.356.000 38 Advokasi dan Sosialisasi NSPK (TTU) di Wilker 4 Kali Rp23.209.000 39 Pendataan dan Survey Sanitasi Faktor Resiko Kesehatan Lingkungan di Wilker 2 Lokasi Rp19.960.000 40 Monev Pengelolaan B3 dan Limbah B3 di Kawasan Pelabuhan 4 Kali Rp34.810.000

(29)

21 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

NO KEGIATAN TARGET SATUAN ANGGARAN

41 Inspeksi Kesehatan Lingkungan Sanitasi Perumahan di Wilker 2 Lokasi Rp15.440.000 42 Evaluasi Pelaksanaan Embarkasi Haji 1 Kali Rp87.790.000 43 Pelatihan dan Pembentukan Kader Jumantik 1 Kali Rp22.999.000 44 Peningkatan Kapasitas SDM Bidang Pengendalian Resiko Lingkungan 6 Orang Rp83.040.000

45 Kampanye PSN Massal 2 Kali Rp31.700.000

46 Penguatan Jejaring Kerja LS/LP Dalam Rangka Pengendalian Vektor di Pelabuhan 2 Kali Rp15.600.000 47 In House Training Petugas Pengendalian Vektor 1 Kali Rp38.340.000 48 Pengamatan Kejadian Malaria /Surveilans Migrasi di Pelabuhan dan Bandara 2 Kali Rp9.540.000 49 Survei Luas Wilayah Bebas Vektor DBD 12 Kali Rp31.760.000 50 Fogging Luas Wilayah Bebas Vektor DBD 50 Hektar Rp91.900.000 51 Larvasida dalam rangka Pengendalian Faktor Resiko Penyakit DBD dan Arbovirosis Lainnya 50 Hektar Rp13.000.000 52 Fogging dalam rangka Pengendalian Faktor Resiko Penyakit DBD dan Arbovirosis Lainnya 40 Hektar Rp28.760.000 53 Survei Faktor Resiko Vektor dan Binatang Pengganggu 2 Kali Rp17.920.000 54 Survei Vektor dan Binatang Pengganggu 2 Kali Rp9.260.000 55 Pemantauan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Pada Pelabuhan / Bandara 3 Lokasi Rp39.150.000 56 Layanan Pelaksanaan Pengendalian Vektor PES - Pemasangan Perangkap 12 Kali Rp59.400.000 57 Layanan Pelaksanaan Pengendalian Vektor PES - Identifikasi Pinjal 12 Kali Rp180.000 58 Layanan Pelaksanaan Pengendalian Vektor Diare - Spraying 4 Kali Rp12.600.000 59 Desiminasi Informasi (Sosialisasi pengamaan dan Pengendalian Vektor Lintas Program dan Sektor) 1 Kali Rp8.100.000 60 Pemetaan Luas Wilayah Bebas Vektor PES 1 Kali Rp210.000 61 Persiapan Luas Wilayah Bebas Vektor PES 1 Kali Rp12.680.000 62 Survey Luas Wilayah Bebas Vektor Diare 12 Kali Rp3.612.000 63 Sosialiasi Faktor Resiko HIV AIDS Wilker 1 Kali Rp28.450.000 64 Sosialisasi ISPA di Lingkungan Wilayah Kerja 4 Lokasi Rp164.300.000

65 Konsultasi Program PPML 4 Kali Rp83.400.000

66 Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM Bidang P2ML 1 Kali Rp23.540.000 67 Jejaring Kerja P2 TB antara KKP dengan Dinkes Prov/Kota 1 Kali Rp43.870.000

(30)

22 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

NO KEGIATAN TARGET SATUAN ANGGARAN

68 Bahan Promosi Pelaksanaan Pengendalian Tubercolosis 2 Paket Rp10.000.000

69 Sosialisasi Penyakit TB 1 Kali Rp51.670.000

70 Kajian Faktor Risiko dan VCT Mobile Melalui Jejaring Dengan Dinas Kesehatan Setempat 3 Lokasi Rp50.000.000

71 Pengadaaan Media KIE 4 Paket Rp87.083.000

72 Peralatan dan Mesin Pengendalian Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah 6 Unit Rp12.000.000 73 Penyiapan Kegiatan Pengendalian Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah 5 Paket Rp10.990.000 74 Sosialisasi Penyakit Kronis dan Degeneratif di Wilayah Kerja 1 Kali Rp25.635.000 75 Evaluasi Deteksi Dini Faktor Resiko PTM di Wilayah Kerja 12 Kali Rp14.400.000 76 Deteksi Dini CJH Risti Pra Embarkasi di Kab/Kota 16 Kab/Kota Rp48.320.000 77 Peningkatan Data dan Informasi 8 Unit Rp76.000.000

78 Peningkatan Pelayanan 10 Unit Rp44.500.000

79 Peningkatan Kinerja Pegawai 32 Unit Rp45.922.000 80 Peralatan Pendukung Embarkasi Haji 1 Unit Rp15.000.000 81 Kendaraan Vector Kontrol Mobile 1 Unit Rp178.692.000 82 Kendaraan Ambulance Pelayanan Kesehatan Embarkasi 1 Unit Rp816.000.000 83 Alat Pelayanan Kesehatan 1 Paket Rp15.000.000 84 Alat Pengawasan Faktor Risiko PHEIC 4 Paket Rp186.543.000 85 Peralatan Pendukung Pelaksaaan Embarkasi/Debarkasi Haji 9 Paket Rp316.037.000 86 Alat dan Bahan Kesehatan Lingkungan 3 Paket Rp45.500.000 87 Penambahaan Daya Listrik Kantor Induk 1 Paket Rp65.000.000 88 Renovasi Interior Ruang Aula 1 Paket Rp174.822.000 89 Rehab Ruang Kepala Seksi 1 Paket Rp158.417.000

90 Rehab Toilet Pelayanan 1 Paket Rp171.476.000

91 Sewa Gedung Kantor Wilker Tanjung Api Api 1 Tahun Rp44.365.000 92 Pelatihan Peningkatan Kemampuan SDM 1 Kali Rp24.060.000 93 Building Learning Organization 1 Kali Rp295.870.000 94 Konsultasi Manajemen Seksi 6 Kali Rp55.148.000

(31)

23 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

NO KEGIATAN TARGET SATUAN ANGGARAN

95 Konsolidasi Program PP & PL 2 Kali Rp21.240.000 96 Pertemuan Penyusunan E-Planning dan RKAKL 1 Kali Rp1.900.000 97 Penyusunan Perencanaan dan Anggaran di Pusat 1 Kali Rp14.680.000 98 Pembahasan Finalisasi Anggaran 1 Kali Rp30.767.000 99 Pertemuan Penyusunan Laporan Tahunan 1 Kali Rp20.200.000 100 Pertemuan Evaluasi Kegiatan Bulanan 6 Kali Rp18.300.000 101 Desk SAKIP dengan Itjend 1 Kali Rp18.360.000 102 Koordinasi Ketatalaksanaan 3 Kali Rp14.790.000 103 Pertemuan Penyusunan LAKIP 1 Kali Rp21.400.000 104 Buletin KKP Palembang 100 Eksemplar Rp10.575.000 105 Konsultasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Wilayah 1 Kali Rp4.970.000 106 Pengelola SAKPA Wilayah 12 Bulan Rp9.600.000 107 Konsultasi SAI Satuan Kerja ke Pusat 1 Kali Rp4.670.000

108 Penggunaan Dana PNBP 12 Bulan Rp63.000.000

109 Pembahasan Target dan Pagu PNBP 1 Kali Rp13.900.000 110 Pertemuan Teknis Pelaksanaan dan Pengelolaan Dana PNBP 2 Kali Rp11.900.000 111 Penyusunan Laporan Keuangan 2 Kali Rp14.900.000 112 Pertemuan Teknis Kepala Seksi 4 Orang Rp16.920.000 113 Pengelolaan Jaringan Internal 1 Paket Rp4.000.000 114 Publikasi dan Administrasi Kegiatan KKP Palembang 3 Paket Rp19.625.000 115 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 12 Bulan Rp3.983.714.000 116 Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai 1 Paket Rp73.000.000 117 Pengadaan Toga/ Pakaian kerja Sopir/Pesuruh/ Perawat/Dokter/Sapam/Tenaga Teknis Lainnya 3 Paket Rp2.820.000 118 Perawatan Gedung Kantor 2 Paket Rp48.750.000 119 Perbaikan Dan Pemeliharaan Peralatan Kantor 7 Paket Rp90.524.000 120 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 4/6/8 12 Unit Rp159.600.000 121 Perawatan Kendaraan Bermotor Roda 2 12 Unit Rp24.000.000

(32)

24 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

NO KEGIATAN TARGET SATUAN ANGGARAN

122 Langganan Daya dan Jasa 12 Bulan Rp182.280.000 123 Operasional Perkantoran 5 Paket Rp125.900.000 124 Pelaksana Pengelola Satker 12 Bulan Rp434.635.000

JUMLAH (1) Rp12.837.586.000

SELF BLOCKIR (2) Rp1.451.175.000

(33)

25 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pencapaian Realisasi Kinerja

Akuntabilitas kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang Tahun 2016 disusun berdasarkan data pengukuran pencapaian indikator kinerja sasaran selama satu tahun anggaran. Pengukuran kinerja diperoleh melalui perhitungan persentase dari angka realisasi terhadap angka target. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh pencapaian masing-masing indikator. Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Renstra dan Penetapan Kinerja.

Dalam dokumen Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang Tahun 2016 telah ditetapkan 10 (sepuluh) Indikator Kinerja Utama. Indikator Kinerja Utama merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Palembang .

Di bawah ini akan disampaikan hasil pengukuran kinerja dari masing-masing indikator kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.1. Pengukuran Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

Terkendalinya seluruh kondisi potensial untuk melakukan cegah tangkal penyakit di pelabuhan, Bandara Udara, dan PLBD (Pos Lintas Batas Darat)

1. Persentase faktor risiko potensial PHEIC

yang terdeteksi di pintu Negara 850 824 96,58 2. Persentase terlaksananya

penanggulangan faktor risiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah

kondisi matra 12349 12622 102,21

3. Persentase alat angkut yang diperiksa

sesuai standar kekarantinaan 1554 1590 97,73 4. Persentase bebas vektor penular penyakit

di perimeter area (house index = 0) dan buffer area (house index< 1) di lingkungan pelabuhan, bandara, dan pos lintas batas darat

(34)

26 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

5. Persentase setiap kejadian PHEIC di wilayah episenter pandemi dilakukan tindakan karantina ≤ 24 jam setelah ditetapkan pemerintah

11 11 100

6. Persentase kualitas air bersih pelabuhan/ bandara/pos lintas darat/alat angkut yang

memenuhi syarat 60 51 85

7. Persentase kawasan

pelabuhan/bandara/pos lintas batas darat yang telah melaksanakan kawasan pelabuhan pelabuhan/bandara/pos lintas batas darat/alat angkut sehat

129 86 66,66

8. Persentase cakupan tempat-tempat umum pelabuhan/bandara/pos lintas batas darat yang memenuhi syarat

kesehatan 6 5 83,33

9. Persentase cakupan tempat pengolahan makanan pelabuhan/ bandara/pos lintas

batas darat yang memenuhi syarat 20 23 115 10. Persentase terlaksananya dukungan

manajemen administrasi, serta sarana dan prasarana untuk pelaksana tugas

317 316 99,68

3.2. Analisis Pencapaian Realisasi Kinerja

Berdasarkan Perjanjian Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016, target pencapaian realisasi kinerja ditetapkan sebesar 85%. Dalam pencapaian realisasi kinerja, masing-masing Indikator Kinerja Utama didukung oleh beberapa kegiatan yang berjumlah 124 (seratus dua puluh empat) kegiatan.

3.2.1. Indikator Persentase Faktor Risiko Potensial PHEIC Yang Terdeteksi di Pintu Negara

a. Pengertian

Pelaksanaan kewaspadaan terhadap faktor risiko potencial PHEIC di pintu masuk negara melalui kegiatan pengawasan/pemeriksaan kedatangan kapal dari luar negeri dalam upaya penerbitan dokumen Certificate of Pratique serta adanya sosialisasi tentang penyakit potensial PHEIC di Wilayah kab/kota Sumatera Selatan.

(35)

27 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

b. Definisi Operasional

Persentase diperolehnya dari hasil pelaksanaan pengawasan atau pemeriksaan kedatangan kapal dari luar negeri serta pelaksanaan sosialisasi penyakit PHEIC yang telah dilaksanakan selama tahun 2016.

c. Cara Perhitungan

% Faktor Risiko PHEIC yang Terdeteksi :

= 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒑𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒊𝒌𝒔𝒂 + 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒐𝒔𝒊𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 𝒌𝒂𝒑𝒂𝒍 𝑳𝒖𝒂𝒓 𝑵𝒆𝒈𝒆𝒓𝒊 + 𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 𝒔𝒐𝒔𝒊𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊

x100

% Faktor Risiko PHEIC yang terdeteksi :

= 𝟖𝟏𝟏+𝟏𝟎

𝟖𝟒𝟎+𝟏𝟎

x 100

=

96,58 %

d. Capaian Indikator

Indikator persentase faktor risiko potensial PHEIC yang terdeteksi di pintu negara yang dicapai melalui pengawasan dan pemeriksaan pada alat angkut kapal dari luar negeri, serta adanya kegiatan sosialisasi terhadap penyakit PHEIC pada tahun 2016 adalah 96,58%, artinya kegiatan sosialisasi penyakit PHEIC dan setiap kedatangan kapal dari luar negeri di periksa dan diawasi sesuai dengan standar kekarantinaan sudah mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 85%. Hasil pengawasan atau pemeriksaan kapal yang datang dari luar negeri selama tahun 2016 sebanyak 811 kapal, serta kegiatan sosialisasi dilaksanakan sebanyak 10 kali. Berikut besaran target dan realisasi masing-masing kegiatan yang terdapat dalam indikator persentase faktor risiko potensial PHEIC yang terdeteksi di pintu negara tahun 2016.

(36)

28 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

2012 2013 2014 2015 2016 Dalam Negeri 8.348 8.516 9.721 10.007 9.994 Luar Negeri 688 704 846 1.210 811 0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000

Tabel 3.2. Target, Realisasi dan Persentase Faktor Risiko Potensial PHEIC Yang Terdeteksi di Pintu Negara Tahun 2016

INDIKATOR

KINERJA KEGIATAN TARGET REALISASI %

Persentase faktor risiko potensial PHEIC yang terdeteksi di pintu negara

Jumlah pelaksanaan pengawasan kedatangan

kapal dari luar negeri 840 811 96,58 Jumlah pelaksanaan

sosialisasi PHEIC 10 10 100

Selama periode tahun 2012 – 2016, jumlah kedatangan kapal dari dalam dan luar negeri mencapai 50.845 kapal. Kapal yang datang dari dalam negeri lebih banyak yaitu 46.586 kapal (91%) dibandingkan kapal yang datang dari luar negeri yaitu 4.259 kapal (9%).

Grafik 3.1. Kedatangan Kapal Dari Dalam dan Luar Negeri KKP Kelas II Palembang Tahun 2012 - 2016

Berdasarkan grafik tersebut, jumlah kapal yang datang dari pelabuhan dalam negeri cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya, namun pada tahun 2016 terjadi penurunan jumlah kedatangan kapal sebesar 2% atau sebanyak 412 kapal dari tahun sebelumnya. Sementara untuk kedatangan kapal dari luar negeri

(37)

29 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

mengalami penurunan pada tahun 2016 sebesar 20% atau sebanyak 399 kapal dari tahun sebelumnya. Kedatangan kapal yang paling tinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu sebanyak 11.217 kapal.

e. Upaya Yang Dilaksanakan Untuk Mencapai Target Indikator

Tercapainya indikator persentase faktor risiko potensial PHEIC yang terdeteksi di pintu negara dicapai melalui berbagai upaya diantaranya :

1. Dilakukannya soialisasi tentang peraturan Kepmenkes RI no. 425/Menkes/SK/IV/2007 tentang pedoman penyelenggaraan karantina kesehatan di kantor kesehatan pelabuhan pada point C bahwa pengawasan dan pemeriksaan kekarantinaan alat angkut dan dokkes alat angkut, bahwa penerbitan Dokumen kesehatan kapal meliputi : Health Book, Maritim Declaration Health (MDH), SSCEC/SSCC, ICV dan Certificate Of Pratique (COP). Atas dasar itulah yang menjadikan pemilik kapal selalu melaporkan setiap kedatangan kapal dari luar negeri sehingga seluruh kapal dapat dilakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap faktor risiko yang berpotensial PHEIC melalui pertanyaan yang terdapat dalam MDH;

2. Melakukan sosialisasi tentang penyakit menular potensial wabah (PHEIC) untuk meningkatkan pengetahuan stake holder Dinas Kesehatan Kab /kota tentang penyakit PHEIC yang sedang terjadi seperti Ebola, Mers Cov sehingga diharapkan stake holder mau dan mampu bila suatu saat kemungkinan terjadi penyakit menular potensial wabah (PHEIC) masuk ke wilayah kab/kota di wilayah propinsi Sumatera Selatan;

3. Menyusun Rencana Kontijensi terkait adanya kemungkinan masuknya penyakit menular potensial wabah/PHEIC dipintu masuk negara pelabuhan.

(38)

30 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

f. Masalah Yang Dihadapi

1. Masih adanya keterlambatan pemberitahuan informasi kedatangan kapal dari luar negeri kepada petugas KKP sehingga menghambat persiapan petugas dalam melakukan pemeriksaan kapal;

2. Kurangnya peran serta petugas kabupaten/kota dalam upaya pengawasan kedatangan jemaah umrah dalam kurun waktu 14 hari setelah kepulangan ke daerah dikarenakan keterbatasan anggaran.

g. Upaya Pemecahan Masalah

1. Memberikan surat edaran kepada agen kapal terkait dengan waktu pemberitahuan informasi kedatangan kapal;

2. Adanya sosialisasi ke kabupaten/kota untuk kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini terhadap penyakit menular potensial wabah (PHEIC) yang mungkin terbawa melalui jemaah umrah.

3.2.2. Indikator Persentase Terlaksananya Penanggulangan Faktor Risiko dan Pelayanan Kesehatan Pada Wilayah Kondisi Matra a. Pengertian

Pelaksanaan kegiatan penanggulangan terhadap faktor risiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra yang dilakukan melalui beberapa kegiatan meliputi Vaksinasi Internasional di Wilker Bandara Silampari Lubuk Linggau, Pengawasan Perjalanan Internasional Dalam Rangka SKD, Pemantapan Petugas Debarkasi Haji, Dokumen Rujukan Orang Sakit, Pendampingan Vaksinasi Haji di Kab/Kota, Pelayanan Kesehatan Haji Embarkasi Dalam Kota, Pelayanan Kesehatan Debarkasi, Evaluasi Pelaksanaan Embarkasi Haji, Peningkatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Bawaan Pangan/Sanitasi Operasional Haji, Pelaksanaan Deteksi Dini Faktor Risiko Pada Situasi khusus,

(39)

31 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

b. Definisi Operasional

Persentase diperolehnya hasil pelaksanaan Penanggulangan Faktor Risiko dan Pelayanan Kesehatan Pada Wilayah Kondisi Matra melalui kegiatan :

1. Penanggulangan Faktor Risiko melalui : Pengawasan Perjalanan Internasional Dalam Rangka SKD, Peningkatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Bawaan Pangan/Sanitasi Operasional Haji, Pelaksanaan Deteksi Dini Faktor Risiko Pada Situasi Khusus;

2. Pelayanan Kesehatan Pada Wilayah Kondisi Matra meliputi kegiatan : Vaksinasi Internasional di Wilker Bandara Silampari Lubuk Linggau, Pemantapan Petugas Embarkasi Haji, Pemantapan Petugas Debarkasi Haji, Dokumen Rujukan Orang Sakit, Pendampingan Vaksinasi Haji di Kab/Kota, Pelayanan Kesehatan Haji Embarkasi Dalam Kota, dan Pelayanan Kesehatan Debarkasi.

c. Cara Perhitungan

Kegiatan Penanggulangan Faktor Risiko dan Pelayanan Kesehatan Pada Wilayah Kondisi Matra :

1. Perjalanan Internasional Dalam Rangka SKD;

2. Peningkatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Bawaan Pangan/Sanitasi Operasional Haji;

3. Pelaksanaan Deteksi Dini Faktor Risiko Pada Situasi Khusus; 4. Vaksinasi Internasional di Wilker Bandara Silampari Lubuk

Linggau;

5. Pemantapan Petugas Embarkasi Haji; 6. Pemantapan Petugas Debarkasi Haji; 7. Dokumen Rujukan Orang Sakit;

8. Pendampingan Vaksinasi Haji di Kab/Kota;

9. Pelayanan Kesehatan Haji Embarkasi Dalam Kota; 10. Pelayanan Kesehatan Debarkasi;

11. Evaluasi Pelaksanaan Embarkasi Haji;

(40)

32 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

=

∑ % 𝒌𝒆𝒈𝒊𝒂𝒕𝒂𝒏

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑲𝒆𝒈𝒊𝒂𝒕𝒂𝒏

x 100

% Terlaksananya Penanggulangan Faktor Risiko dan Pelayanan Kesehatan Pada Wilayah Kondisi Matra

=

𝟏𝟐𝟗,𝟖𝟎+𝟏𝟎𝟎+𝟏𝟎𝟎+𝟏𝟎𝟎+𝟏𝟎𝟖+𝟏𝟎𝟎+𝟏𝟎𝟏,𝟐𝟒+𝟏𝟎𝟎,𝟖𝟔+𝟏𝟐𝟓+𝟖𝟎+𝟏𝟎𝟎+𝟏𝟎𝟎

𝟏𝟐

𝒙𝟏𝟎𝟎

=

103,74 %

d. Capaian Indikator

Indikator Persentase Terlaksananya Penanggulangan Faktor Risiko dan Pelayanan Kesehatan Pada Wilayah Kondisi Matra Yang Dicapai melalui kegiatan Vaksinasi Internasional di Wilker Bandara Silampari Lubuk Linggau, Pengawasan Perjalanan Internasional Dalam Rangka SKD, Pemantapan Petugas Embarkasi Haji, Pemantapan Petugas Debarkasi Haji, Dokumen Rujukan Orang Sakit, Pendampingan Vaksinasi Haji di Kab/Kota, Pelayanan Kesehatan Haji Embarkasi Dalam Kota, Pelayanan Kesehatan Debarkasi, Peningkatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Bawaan Pangan/Sanitasi Operasional Haji, Pelaksanaan Deteksi Dini Faktor Risiko Pada Situasi Khusus, dan Evaluasi Pelaksanaan Embarkasi Haji pada tahun 2016 telah mencapai sebesar 103,74%, sedangkan targetnya sebesar 85% artinya secara umum semua kegiatan terlaksana, walaupun ada 1 (satu) kegiatan yang belum tercapai pencapaian persentasenya dikarenakan target kunjungan, seperti kepala Negara dan jajaran menteri hanya berjumlah 4 (empat) kali sehingga hanya didapat 80%, namun secara keseluruhan kegiatan ini telah mencapai target yang diharapkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikui ini :

(41)

33 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

Tabel 3.3. Target, Realisasi, dan Persentase Terlaksananya Penanggulangan Faktor Risiko dan Pelayanan Kesehatan Pada

Wilayah Kondisi Matra Tahun 2016

e. Upaya Yang Dilaksanakan Untuk Mencapai Indikator

Pencapaian indikator persentase terlaksananya penanggulangan faktor risiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra yang dicapai melalui kegiatan :

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET REALISASI %

Terlaksananya penanggulangan faktor risiko dan pelayanan kesehatan pada wilayah kondisi matra

Vaksinasi Internasional Di Wilker Bandara Silampari

Lubuk Linggau 500 dok 649 dok 129,80 Pengawasan Perjalanan

Internasional Dalam

Rangka SKD 16 kab /kota 16 kab/ kota 100 Pemantapan Petugas

Embarkasi Haji 52 org 52 org 100 Pemantapan Petugas

Debarkasi Haji 50 org 50 org 100 Dokumen Rujukan Orang

Sakit 25 dok 27dok 108

Pendampingan Vaksinasi

Haji Di Kab/Kota 16 kab/kota 16 kab/kota 100 Pelayanan Kesehatan Haji

Embarkasi Dalam Kota 5800 cjh 5872 cjh 101,24 Pelayanan Kesehatan

Debarkasi 5800 cjh 5850 cjh 100,86 Peningkatan Surveilans

Faktor Resiko Penyakit Bawaan Pangan/Sanitasi Operasional Haji

4 kali 5 kali 125 Pelaksanaan Deteksi Dini

Faktor Resiko Pada Situasi

Khusus 5 kali 4 kali 80

Evaluasi Pelaksanaan

Embarkasi Haji 65 org 65 org 100 Deteksi Dini CJH Risti Pra

(42)

34 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

1. Vaksinasi Internasional Di Wilker Bandara Silampari Lubuk Linggau

Untuk kegiatan ini dilaksanakan kunjungan ke Bandara Silampari setiap satu bulan sekali dengan harapan peningkatan pelayan ke Wilker yang terletak di luar kota, dimana Wilker Bandara Silampari dengan jarak tempuh 300 km dari Kantor Induk.

2. Pengawasan Perjalanan Internasional Dalam Rangka SKD Dilaksanakannya pengawasan perjalanan internasional sampai kedaerah kabupaten dan kota dalam rangka SKD melalui kunjungan ke daerah untuk mendapatkan data dalam upaya peningkatan kewaspadaan dini.

3. Pemantapan Petugas Embarkasi Haji

Kegiatan ini berupa rapat pemantapan keberangkatan jemaah calon haji yang melibatkan petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi untuk mendapat job description berdasarkan SK dari Kepala Kantor. 4. Pemantapan Petugas Debarkasi Haji

Kegiatan ini berupa rapat pemantapan kepulangan jemaah haji dimana petugas yang terlibat mendapat job description berdasarkan SK dari Kepala Kantor agar nantinya lebih terarah sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi masing masing.

5. Dokumen Rujukan Orang Sakit

Kegiatan ini dilaksanakan di Wilker Bandara Internasional SMB II Palembang terkait dengan penerbitan laik tidak terbang baik domestik dan international.

6. Pendampingan Vaksinasi Haji Kab/Kota

Kegiatan ini dilaksanakan di seluruh wilayah Kab/Kota Sumatera Selatan untuk pengawasan terhadap petugas yang melaksanakan penyuntikan vaksinasi meningitis bagi jemaah calon haji.

(43)

35 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

7. Pelayanan Kesehatan Haji Embarkasi Dalam Kota

Kegiatan ini dilaksanakan di Embarkasi Haji Palembang meliputi Pemeriksaan Akhir, Surveilans, Sanitasi, Pelayanan Poliklinik, dan sebagainya.

8. Pelayanan Kesehatan Debarkasi

Kegiatan ini dilaksanakan di Debarkasi Haji Palembang meliputi Pemeriksaan Kesehatan di Poliklinik dan rujukan apabila ada jemaah haji yang sakit pada saat tiba di tanah air. 9. Peningkatan Surveilans Faktor Risiko Penyakit Bawaan

Pangan/Sanitasi Operasional Haji

Kegiatan ini berupa pemeriksaan dan pengawasan terhadap makanan dan minuman bagi calon jemaah haji yang sudah masuk ke Asrama Haji.

10. Pelaksanaan Deteksi Dini Faktor Risiko Pada Situasi Khusus Kegiatan ini dilaksanakan pada saat situasi Hari Raya Idhul Fitri, Natal, dan Tahun Baru, beserta kunjungan Kepala Negara dan Menteri berupa Posko Pelayanan Kesehatan. 11. Evaluasi Pelaksanaan Embarkasi Haji

Kegiatan dilaksanakan untuk proses peningkatan pelayanan untuk calon jemaah haji berupa pertemuan dengan jejaring yang terlibat dalam proses kegiatan pelaksaan keberangkatan haji.

12. Deteksi dini CJH Pra Embarkasi di Kab/Kota

Kegiatan ini dilaksanakan berupa kunjungan ke kabupaten dan kota untuk SKD terhadap jemaah haji yang akan melaksanakan ibadah haji.

f. Masalah Yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi dalam pencapaian indikator ini adalah : 1. Masih kurangnya fasilitas pendukung dari pelayanan vaksinasi

dikarenakan Bandara Silampari merupakan wilayah kerja baru dan masih membutuhkan koordinasi dan jejaring kemitraan terkait untuk mendukung jalannya pelayanan vaksinasi di Silampari;

(44)

36 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

2. Belum adanya sosialisasi vaksinasi Internasional di wilayah khusus Silampari tentang informasi terkini mengenai Vaksin yang ada di Kantor Kesehatan Pelabuhan;

3. Masih kurangnya SDM yang berada di Wilayah Kerja Bandara Silampari.

g. Upaya Pemecahan Masalah

1. Melakukan Koordinasi Lintas Sektor dengan jejaring kemitraan terkait Bandara Silampari;

2. Mengadakan Sosialisasi Vaksinasi Internasional di wilayah Silampari;

3. Menambah jumlah SDM di wilayah kerja Bandara Silampari.

3.2.3. Indikator Persentase Alat Angkut Yang Diperiksa Sesuai Standar Kekarantinaan

a. Pengertian

Jumlah kapal yang telah masuk ke dalam wilayah kerja KKP Kelas II Palembang telah diperiksa sesuai standar kekarantinaan yang meliputi :

1. Penyelenggaraan pemeriksaan dokumen-dokumen kesehatan kapal, antara lain Maritime Declaration of Health (MDH), SSCEC/SSCC, Crew List, Passenger List, Vaccination List, ICV, Buku Kesehatan Kapal (Health Book), dan Sertifikat P3K; 2. Penyelenggaraan pemeriksaan dokumen-dokumen kesehatan

pesawat, antara lain Aircraft General Declaration Part of Health, Passenger Manifest, Sertifikat Obat-obatan, dan P3K pesawat; 3. Penyelenggaraan pemeriksaan sanitasi (faktor risiko PHEIC)

berupa pemeriksaan tanda-tanda kehidupan tikus, pemeriksaan kecoa dan serangga penular penyakit, pemeriksaan personal hygiene penjamah makanan di kapal, pemeriksaan sanitasi dapur, gedung tempat penyimpanan bahan makan dan makanan jadi, pemeriksaan air bersih dan air minum, pemeriksaan suhu dan kelembaban, pencahayaan, kebisingan, limbah air ballast, dan pemeriksaan obat-obatan;

(45)

37 Laporan Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016

b. Definisi Operasional

Persentase diperoleh dari hasil :

1. Terselenggaranya penerbitan dokumen SSCEC/SSCC dan dokumen sertifikat P3K dengan melaksanakan pemeriksaan dokumen kesehatan, pemeriksaan faktor risiko (sanitasi), pemeriksaan obat & P3K alat angkut, serta pemeriksaan kondisi kesehatan ABK dan crew pesawat. Target yang diharapkan pelaksanaan selama satu tahun di seluruh wilayah kerja pelabuhan/bandara KKP Palembang.Target sertifikat 700 dokumen SSCEC dan 40 sertifikat P3K.

2. Terselenggaranya pengawasan dan pemeriksaan alat angkut kapal dan pesawat meliputi lalu lintas, pemeriksaan sanitasi, dan pemeriksaan obat serta alat-alat kesehatan di alat angkut.

c. Cara Perhitungan

=

Jumlah Penerbitan SSCEC+ Jumlah Penerbitan P3K + Jumlah Dokumen Kesehatan Pesawat+

Jumlah Penerbitan PHQC + Jumlah Penerbitan Kier ABK Target Penerbitan SSCEC+ Target Penerbitan P3K

+ Target Dokumen Kesehatan Pesawat+ Target Penerbitan PHQC+ Target Penerbitan Kier ABK

x 100

=

1.554

1590

x 100

=

97,73 %

d. Capaian Indikator

Indikator Persentase Alat Angkut Yang Diperiksa Sesuai Standar Kekarantinaan pada tahun 2016 telah melebihi target yang diharapkan. Dari target sebesar 85 % telah dicapai hasil sebesar

97,73%.

Tabel 3.4. Target, Realisasi, dan Persentase Alat Angkut Yang Diperiksa Sesuai Standar Kekarantinaan Tahun 2016

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET REALISASI %

Persentase alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan

Gambar

Gambar 1.1. Struktur Organisasi
Tabel 2.1. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Target  Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas II Palembang
Tabel 2.2. Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan Target  Perjanjian Kinerja KKP Kelas II Palembang Tahun 2016
Tabel 2.3. Rencana Kinerja Tahunan KKP Kelas II Palembang Tahun 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL j HALAMAN PENGESAHAN , jj HALAMAN PERSEMBAHAN in KATA PENGANTAR jv DAFTAR ISI vi DAFTAR GAMBAR x. DAFTAR

terputus-putus dan sumbernya tidak diketahui. c) Secara fisiologis, kebisingan dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti, meningkatnya tekanan darah

Pada umumnya suatu organisasi melakukan aktivitas untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki.Salah satu sumber daya yang sangat perlu

Penelitian ini dilakukan melalui studi kasus pada dua (2) lembaga wakaf, dan masing-masing lembaga wakaf yang menjadi subyek dalam penelitian ini memiliki

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala curahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat

Formulir Pengalihan Unit Penyertaan dari REKSA DANA BNP PARIBAS SOLARIS yang diterima secara lengkap dan benar oleh Manajer Investasi atau Agen Penjual Efek REKSA DANA BNP

Oleh peraturan pelaksana mengenai konversi, pemohon pendaftaran tanah-tanah adat obyek konversi cukup menunjukan tanda bukti hak, surat keterangan Kepala Desa/Lurah

Tujuan dari Penyusunan Perubahan Rencana Strategis Badan Keuangan Dan Aset Daerah Tahun 2016–2021 adalah sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Badan