• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENDEMEN DAN KUALITAS DARI GONDORUKEM DAN TERPENTIN HASIL PENGOLAHAN GETAH PINUS (Pinus merkusii) SETELAH PENYIMPANAN NIDYA BELA ANGGITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENDEMEN DAN KUALITAS DARI GONDORUKEM DAN TERPENTIN HASIL PENGOLAHAN GETAH PINUS (Pinus merkusii) SETELAH PENYIMPANAN NIDYA BELA ANGGITA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

RENDEMEN DAN KUALITAS DARI GONDORUKEM DAN

TERPENTIN HASIL PENGOLAHAN GETAH PINUS (Pinus

merkusii) SETELAH PENYIMPANAN

NIDYA BELA ANGGITA

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

(2)

2

RENDEMEN DAN KUALITAS DARI GONDORUKEM DAN

TERPENTIN HASIL PENGOLAHAN GETAH PINUS (Pinus

merkusii) SETELAH PENYIMPANAN

Nidya Bela Anggita E14080036

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

(3)

RINGKASAN

Nidya Bela Anggita. E14080036. Rendemen dan Kualitas dari Gondorukem dan Terpentin Hasil Pengolahan Getah Pinus (Pinus merkusii) Setelah Penyimpanan. Dibimbing GUNAWAN SANTOSA dan DEDED SARIP NAWAWI.

Pinus merkusii merupakan salah satu jenis pohon yang menghasilkan getah yang bernilai ekonomi tinggi. Getah pinus dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Dalam pengolahan getah pinus di industri masih ditemukan permasalahan yaitu proses penyimpanan getah yang relatif lama. Penyimpanan getah yang terlalu lama dapat merusak getah, sehingga dapat berpengaruh terhadap rendemen dan kualitas gondorukem maupun terpentin yang dihasilkan. Hal ini karena belum adanya informasi tentang lama dan kondisi optimum dari penyimpanan getah sebelum diolah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur rendemen dan kualitas gondorukem dan terpentin dari pengolahan getah pinus setelah penyimpanan selama 15 dan 30 hari dengan kondisi penyimpanan tertutup dan terbuka, serta dari pengolahan getah pinus yang mengering pada bidang sadap.

Data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui tiga tahap yaitu pengumpulan sampel di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), pemasakan getah dan pengujian sifat fisiko-kimia gondorukem dan terpentin di Laboraturium Bagian Kimia Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB. Di samping itu dikumpulkan pula informasi tambahan melalui studi pustaka dan pengumpulan data produksi getah di HPGW pada tahun 2011.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan getah maka semakin banyak terpentin yang hilang. Lama penyimpanan 15 dan 30 hari, menyebabkan rendemen gondorukem dan terpentin yang dihasilkan semakin berkurang, namun kualitasnya relatif sama. Berdasarkan kondisi penyimpanan, sistem penyimpanan getah tertutup menghasilkan rendemen dan kualitas gondorukem dan terpentin yang lebih baik dibandingkan dengan penyimpanan terbuka. Selain itu, sistem penyadapan bor menghasilkan getah dengan kualitas tinggi sehingga dapat menghasilkan rendemen dan mutu gondorukem serta terpentin yang tinggi pula, sedangkan getah yang mengering pada bidang sadap menghasilkan gondorukem dengan rendemen dan kualitas yang paling rendah, serta tidak menghasilkan terpentin.

(4)

4

SUMMARY

Nidya Bela Anggita. E14080036. Yield and Quality of Rosin and Turpentine Result from Oleoresin of Pine (Pinus merkusii) Processing after Storage. Under supervision of GUNAWAN SANTOSA and DEDED SARIP NAWAWI.

Pinus merkusii is a tree species obtaining a high economic-value of oleoresin, which can be processed into pine rosin and turpentine. In the pine rosin industry, oleoresin may keep in quite long time storage before processing. During long time storage, the deterioration of physically and chemically of oleoresin constituents may take place. Consequently, it can affect of yield and quality of rosin and turpentine products. However, so far, there is not precise information regarding optimum time and condition of oleoresin storage before being processed. This research aims to measure the yield and quality of rosin and turpentine from pine oleoresin processing after storage for 15 and 30 days in close and open air system condition, and then from processing of pine oleoresin by drill taping system and dried on the taping site were also measured.

Pine oleoresin was collected from Gunung Walat Education Forest (HPGW), which kept in two different conditions (i.e. close and open air system condition) for 15 and 30 days, respectively. For comparison, fresh oleoresins obtained by “quare” and drill taping methods were used. Processing of rosin and turpentine was carried out in the Laboratory of Forest Products Chemistry, Department of Forest Products, Faculty of Forestry IPB. The yield and quality of rosin, namely, free fatty acid number, saponification number, basic density, levels of impurities, and volatile content were determined according to Indonesian National Standard (SNI). The yield and specific gravity of turpentine were, also, determined. In addition, information related to HPGW, such as site condition and oleoresin productions in 2011 were collected.

The research result showed that the increasing time of oleoresin storage, the decreasing of turpentine yield was obtained. However, increasing of storage time from 15 to 30 days did not affect of rosin quality. Based on the storage condition, oleoresin having kept in close system yielded higher rosin, as well as turpentine, products and quality compare to air open storage system. Interestingly, oleoresin obtained by drill taping system produced a higher yield and quality of rosin and turpentine than conventional “quare” taping system. It seems that the drill taping system is promising method for high yield and quality of rosin and turpentine production. Whereas, the oleoresin which dried up in the stem of pine for 30 days loss almost all turpentine content and produced low yield and quality of rosin. Keyword : pine oleoresin, storage time, rosin, turpentine,

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Rendemen dan Kualitas dari Gondorukem dan Terpentin Hasil Pengolahan Getah Pinus (Pinus Merkusii) Setelah Penyimpanan adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah oleh perguruan tinggi atau lembaga lain. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, November 2012

Nidya Bela Anggita

(6)

6

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan dengan nama lengkap Nidya Bela Anggita di Lampung pada tanggal 3 Agustus 1990 sebagai anak ke-empat dari ke-empat bersaudara pasangan Bapak Alm. H. Imron Djasudin dan Ibu Hj. Ismaniar, S.Pd. Pada tahun 2008 penulis lulus dari SMA Negeri 9 Bandar Lampung dan pada tahun yang sama lolos seleksi jalur Ujian Saring Masuk IPB (USMI) Jurusan Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan.

Selama menjadi mahasiswi, penulis telah mengikuti Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) pada tahun 2010 di daerah Gunung Syawal-Pangandaran, Praktek Pengelolaan Hutan (P2H) pada tahun 2011 di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) Sukabumi, Jawa Barat dan KPH Cianjur Perum Perhutani Unit III Jawa Barat serta Praktek Kerja Lapang (PKL) pada tahun 2012 di PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Riau. Penulis aktif sebagai anggota Organisasi Forest Management Student Club (FMSC) selama tahun 2010, pengurus PC Sylva Indonesia Cabang IPB selama tahun 2009-2010, serta Bendahara Bank Plastik periode 2009-2010. Penulis juga tercatat sebagai panitia Bina Corps Rimbawan (BCR) 2010 dan panitia Temu Manager 2010, serta Panitia PIMNAS V tahun 2011.

Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan skripsi dengan judul Rendemen dan Kualitas dari Gondorukem dan Terpentin Hasil Pengolahan Getah Pinus (Pinus Merkusii) Setelah Penyimpanan di bawah bimbingan Bapak Dr.Ir. Gunawan Santosa, MS. dan Bapak Ir. Deded Sarip Nawawi, MSc.

(7)

Judul : Rendemen dan Kualitas dari Gondorukem dan Terpentin Hasil Pengolahan Getah Pinus (Pinus merkusii) Setelah

Penyimpanan

Nama : Nidya Bela Anggita

NRP : E14080036

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Ir.Gunawan Santosa, MS Ir. Deded Sarip Nawawi, M.Sc

NIP 19641102198803 1 002 NIP 19660113199103 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Didik Suharjito, MS

NIP 1930401 199403 1 001

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala curahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul Rendemen dan Kualitas dari Gondorukem dan Terpentin Hasil Pengolahan Getah Pinus (Pinus merkusii) Setelah Penyimpanan yang merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Kedua orangtua (Alm. H. Imron Djasudin dan Hj. Ismaniar, S.Pd), kakakku (Dian Kurniawan dan Danial Arya Kusuma, S.E) serta seluruh keluarga atas perhatian, kasih sayang, dan doa yang diberikan kepada penulis.

2. Dr. Ir Gunawan Santosa, MS dan Ir. Deded Sarip Nawawi, MSc selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar memberikan nasihat, pemikiran, arahan, motivasi, bantuan,dan bimbingan selama penelitian hingga penulisan skripsi selesai.

3. Teknisi Laboraturium Bagian Kimia Hasil Hutan dan seluruh karyawan HPGW Sukabumi yang telah membantu dan memberikan arahan selama penelitian berlangsung.

4. Seluruh dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

5. Teman-teman Manajemen Hutan dan Teknologi Hasil Hutan angkatan 45. 6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua yang membacanya.

Bogor, November 2012

(9)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii DAFTAR TABEL ... . iv DAFTAR GAMBAR ... v DAFTAR LAMPIRAN ... vi BAB IPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 1 1.3 Tujuan Penelitian ... 2 1.4 Manfaat Penelitian ... 2

BAB IITINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) ... 3

2.2 Ciri Pohon Pinus ... 3

2.3 Getah Pinus ... 5

2.4 Gondorukem ... 5

2.5 Klasifikasi Gondorukem ... 6

2.6 Terpentin ... 7

BAB IIIMETODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 9

3. 2 Bahan dan Alat ... 9

3.2.1 Bahan ... 9

3.2.2 Alat... 9

3.3 Prosedur Penelitian ... 9

3.3.1 Persiapan Sampel ... 9

3.3.2 Proses Pemasakan Getah ... 10

3.3.3 Metode Pengujian ... 11

BAB IVKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Luas ... 16

4.2 Topografi dan Iklim ... 16

4.3 Tanah dan Hidrologi ... 16

4.4 Vegetasi ... 17

BAB VHASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rendemen Gondorukem dan Terpentin... 18

5.2 Sifat Fisiko-Kimia Gondorukem ... 20

5.2.1 Bilangan Asam ... 21

5.2.2 Bilangan Penyabunan ... 22

5.2.3 Kadar Kotoran Gondorukem ... 23

5.2.4 Komponen Menguap... 24

(10)

iii

5.2.6 Berat Jenis Gondorukem ... 26

5.2 7 Titik Leleh... 26

5.3 Uji Kualitas Pada Terpentin ... 27

5.3.1 Bobot Jenis Relatif ... 27

5.4 Keterkaitan Lama Penyimpanan Getah dengan Potensi Pendapatan HPGW Pada Berbagai Kondisi Getah ... 28

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 33

6.2 Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 35

(11)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1 Klasifikasi Mutu Gondorukem ... 6

2 Syarat Umum Kualitas Gondorukem ... 6

3 Syarat Khusus Kualitas Gondorukem ... 7

4 Rendemen Gondorukem dan Terpentin ... 18

5 Sifat Fisiko-Kimia Gondorukem ... 21

6 Bobot Jenis Terpentin ... 28

7 Keterkaitan Antara Rendemen dengan Pendapatan HPGW Pada Berbagai Kondisi Getah ... 29

8 Keterkaitan Antara Rendemen dan Pendapatan HPGW terhadap Waktu dan Kondisi Penyimpanan ... 30

(12)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1 Sampel getah pinus (a) Getah yang disimpan dalam kondisi terbuka dan tertutup, (b) Getah segar metode bor, (c) Getah yang mengering

pada bidang sadap selama 30 hari ... 10 2 Proses Pemasakan Getah ... 11 3 Laju Kehilangan Terpentin ... 20

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1 Data Produksi Getah Hutan Pendidikan Gunung Walat tahun 2011 ... 38 2 Foto-Foto Kegiatan dalam Penelitian ... 39

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pinus merkusii merupakan salah satu jenis pohon yang memiliki manfaat seperti penghasil kayu dan getah. Dalam pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) pohon P. merkusii menghasilkan getah yang bernilai ekonomi tinggi. Getah pinus dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Gondorukem dapat digunakan sebagai bahan sizing pembuatan kertas, sabun, resin, dan cat. Terpentin dapat digunakan sebagai bahan pembuat parfum, obat-obatan, dan disenfektan (Dahlian dan Hartoyo 1997).

Dalam pengolahan getah pinus di industri masih ditemukan permasalahan antara lain proses penyimpanan getah yang relatif lama. Penyimpanan getah yang terlalu lama dapat merusak getah karena reaksi getah dengan udara (Sumadiwangsa dan Silitonga 1974), sehingga dapat berpengaruh terhadap rendemen dan kualitas gondorukem dan terpentin yang dihasilkan.

Di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), belum ada pengaturan yang jelas terhadap lama penyimpanan dan kondisi penyimpanan getah pinus sebelum getah tersebut sampai ke industri. Hal ini karena belum adanya informasi tentang lama dan kondisi optimum dari penyimpanan getah sebelum diolah. Selain itu belum adanya keteraturan terhadap pemanenan getah pinus yang dilakukan oleh penyadap, sehingga getah banyak yang mengering pada bidang sadap. Kondisi tersebut diperkirakan dapat mempengaruhi kualitas dan rendemen dari gondorukem dan terpentin.

1.2 Perumusan Masalah

Getah pinus merupakan hasil hutan yang penting untuk memenuhi kebutuhan industri. Sebelum sampai di industri, getah pinus disimpan oleh penyadap getah pada tempat penyimpanan untuk meminimalisir biaya pengangkutan. Kondisi penyimpanan dan lama waktu penyimpanan getah pinus mempengaruhi rendemen dan kualitas gondorukem dan terpentin. Oleh karena itu, lama dan kondisi penyimpanan getah pinus yang baik, sangat diperlukan untuk

(15)

mengurangi penurunan rendemen dan kualitas gondorukem dan terpentin tersebut, serta dapat membantu mengurangi kerugian ekonomi pada perusahaan-perusahaan yang mengelola getah pinus.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menghitung rendemen dan kualitas gondorukem dan terpentin dari getah pinus setelah penyimpanan selama 15 dan 30 hari dengan kondisi penyimpanan tertutup dan terbuka.

2. Menghitung rendemen dan kualitas gondorukem dan terpentin dari pengolahan getah pinus yang mengering pada bidang sadap.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi semua pihak yang memerlukan informasi tentang cara penyimpanan getah yang baik. Selain itu, diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang manfaat dari pohon P. merkusii. Bagi pengelola Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah informasi dan dapat memberi masukan terhadap waktu dan kondisi penyimpanan yang paling optimum terhadap getah pinus. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan mampu berguna sebagai acuan dan informasi dalam pemecahan masalah dan pembuatan keputusan suatu kasus nyata yang terkait atau lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data penelitian yang telah dikaji terhadap fungsi tradisi lisan susurungan bagi masyarakat Banjar Hulu dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga jenis fungsi

“Implementasi kebijakan Pemerintah Kota Probolinggo dalam Pengembangan Ekonomi Lokal (Studi pada "Len Jelenan" Kota Probolinggo)”, Pembimbing I: Drs. Krishno

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif terjadi pada partisipan karena pemberian uang saku dari orang tua yang dapat dibelikan sesuatu

Berdasarkan aspek yang ada dalam Pendidikan Jasmani itu sendiri maka dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud hasil belajar Pendidikan Jasmani adalah adanya

Lalu sekarang kita test dari client lewat browser dengan cara : ftp:ip-address anda, contoh ftp:192.168.1.1 dan masukkan user dan password

Skenario pengujian pada simulasi pengendalian bahan baku produksi menggunakan metode monte carlo dan exponensial adalah skenario yang digunakan untuk menguji kelayakan pada

Relasi ini digunakan apabila terdapat dua atau lebih aktor melakukan hal yang sama (use case yang sama). Use case tersebut kemudian dipisahkan dan dihubungkan dengan

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN