Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2015), Kuta, Bali, INDONESIA, 29 – 30 Oktober 2015
Rehabilitasi Kawasan Estuaria Terdegradasi Logam Berat
Dengan Pemberian Mineral Plus.
I.B.Bhayunagiri, Ni Nengah Soniari
Porgram Studi Agroekoteknologi Fak. Pertanian Unud
adibhaskara60@yahoo.com
P 000
KESIMPULAN
Usaha perbaikan atau merehabilitasi lahan yang terkontaminasi logam berat pada kawasan Estuaria (DAS Balian) dapat dilakukan dengan melakukan teknik kombinasi pemupukan yaitu pemberian Mineral Plus, bahan organik dan pupuk anorganik. Perlakuan T3 (100% Mineral, Organik dan anorganik pada uji coba tomat) pada penelitian memberikan hasil yang optimal untuk produksi dan kondisi lahan.
Daftar Pustaka
Alloway, B.J. 1995. Soil processes and the behaviour of heavy metals. p. 11-37. in B.J. Alloway (ed.): Heavy Metals in Soils. 2nd ed. Blackie Academic and Professional, Glasgow.
Blum, W.E.H. 1993. Soil protection concept of Council of Europe and intergrated soil research, in
H.J.P Eijsacker and T. Harmers (eds):Intergrated Soil and Sediment Reseach: A Basic for Proper Protection.Kluwer Acad. Publ.
Bohn H., B. McNeal, and G. O’Connor. 1979. Soil Chemistry. John Wiley- Interscience Publ. John Wiley & Sons. New York, Chichester, Brisbane,Toronto.
Ucapan Terima Kasih
Terimakasih peneliti ucapkan kepada Dekan Faukultas Pertanian dan Ketua LPPM atas bantuan yang diberikan sehingga penelitian ini dapat terlaksana.
PENDAHULUAN Latar Belakang
Perkembangan pariwisata semakin pesat, hal ini dibuktikan tingginya permintaan wisatawan untuk tinggal pada kawasan Daerah Aliran Sungai khususnya pada DAS Balian Di Kabupaten Tabanan. Hal ini menimbulkan banyaknya Hotel, Vila yang dibangun pada pinggiran DAS, dan juga perkembangan dunia industri yang makin berkembang menuntut berbagai pihak untuk membangun banyak industri untuk
menopang perekonomian mereka. Dalam kaitannya dengan
pencemaran lingkungan pesisir dan laut,beberapa industri yang
dimaksud adalah industri pertanian, elektronik, pertambangan,
peternakan dan industri pariwisata semakin masif ditemukan pada pinggiran DAS. Dari sekian banyak jenis pencemaran lingkungan pesisir dan laut, logam berat (Cd,Pb dan CU) merupakan salah satu
pencemaran yang sangat berbahaya apabila tidak dilakukan
pengendalian dan penanganan yang serius. Karena sifatnya yang tidak mudah diuraikan sehingga jika dibiarkan secara terus menerus maka akan terakumulasi dan akan mencemari area estuaria serta laut secara luas.
Permasalahan
Melihat kondisi DAS Balian diperlukan suatu penanganan, dengan melakukan pengujian sbb : 1. Bagaimana potensi Mineral Plus, pupuk organic dan anorganik (NPK) dalam merehabilitasi kawasan estuaria yang tercemar logam berat ? 2. Apakah pemberian mineral plus dengan kombinasi pupuk organik dan pupuk kimia (anorganik NPK) dapat meningkatkan kualitas tanah dan tanaman serta berapakah dosis yang tepat dari kombinasi pemupukan tersebut sehingga dapat menurunkan konsentrasi logam berat pada kawasan estuaria.
Tujuan
1. Mengetahui potensi Mineral Plus, bahan organik dan anorganik (NPK) dalam merehabilitasi kawasan estuaria yang tercemar logam berat.
2. Dapat mengetahui pemberian mineral plus dengan kombinasi pupuk organik dan pupuk kimia (anorganik) dapat meningkatkan kualitas tanah
dan tanaman serta dosis yang tepat dari kombinasi pemupukan
tersebut sehingga dapat menurunkan konsentrasi logam berat pada kawasan estuaria.
Lokasi dan waktu
• Kawasan Estuaria
• DAS Balian
•Maret s/d Oktober 2015
Metode Percobaan Faktorial dengan rancangan dasar RAL (rancangan acak lengkap).
a. Mineral Plus (setara 0, 50 dan 100 % x 4 ton dolomit/ha),
b. Pupuk organik (setara 0, 50 dan 100 % x 30 ton
kotoran sapi/ha)
c..Pupuk anorganik (NPK):
(setara 0, 50 dan 100 % NPK)
3 perlakuan ameliorasi 2 kali ulangan
6 petak percobaan
METODE PENELITIAN
.
Kandungan logam berat pada tanah dan Tanaman di DAS Balian (Setelah Panen)
Hasil analisis ragam (Tabel terlampir) menunjukkan bahwa
perlakuan ameliorasi dan pemupukan berpengaruh sangat nyata
terhadap logam berat pada hasil produksi tomat serta kondisi
lingkungan (sifat fisik dan kimia tanah). Masing masing perlakuan
menunjukan hasil yang berbeda,ditunjukkan pada perlakuan T1
hampir tidak ada pengaruh yang didapat namun berbeda dengan
perlakuan T2 dan T3. hal ini dapat dimaknai bahwasanya fungsi
amelioran dan pemupukan sangat besar pengaruhnya terhadap
kondisi riil lahan terutama pada lahan yang tercemar logam berat.
Pada perlakuan 2 (50% Mineral,Organik dan anorganik) baik pada
ulangan 1 dan 2, logam berat Pb, Cd dan Cu yang terdapat pada
tanah dan tomat sangat significan, pengaruhnya mencapai 50%.
Pada perlakuan 3, pada ulangan 1 dan 2 hasil yang didapat
pengaruh amelioran dan pemupukan hampir 90%. Pemberian
mineral plus dan pupuk organik sayogyanya sangat diperlukan
didalam pemulihan lahan, terutama pada lahan yang dikategorikan
terkontaminasi logam berat, dalam hal ini adalah pada kawasan
Daerah Aliran Sungai Balian yang terdapat pada Kabupaten
Tabanan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
.
No Kode Sampel
PARAMETER Pb (mg/L)
(Timbal)
Cd (mg/L) (Cadmium)
Cu (mg/L) (Tembaga) Tanah
1 T11 0,054 1,395 2,625
2 T21 0,081 5,657 6,666
3 T31 0,111 6,000 7,987
4 T12 0,022 2,000 2,333
5 T22 0,085 5,778 7,111
6 T32 0,166 6,666 6,987
Tomat
1 T11 0,191 7,345 6,523
2 T21 0,081 4,555 3,433
3 T31 ttd ttd ttd
4 T12 0,122 7,222 6,000
5 T22 0,088 3,999 2,888
6 T32 ttd ttd ttd