• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Merangin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Merangin"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 2: Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Merangin

2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik

Secara geografis, wilayah Kabupaten Merangin terletak pada titik koordinat antara 101º32’11’-102º50’00’ Bujur Timur dan antara 1º28’23’-1º52’00’ Lintang Selatan, dengan luas sebesar 7.679 Km atau 767.900 Ha² dalam mendukung jalannya roda pemerintahan, pusat pemerintahan Kabupaten Merangin beradadi Kota Bangko dengan Jarak dari Kota Jambi (Ibukota Propinsi Jambi) ±256 Km .

Berdasarakan Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 tentang pembentukan dan pemekaran wilayah dilingkup Propinsi Jambi. Secara administrasi wilayah Kabupaten Merangin berbatasan dengan :

 Sebelah Timur : Kabupaten Sarolangun

 Sebelah Barat : Kabupaten Kerinci

 Sebelah Utara : Kabupaten Bungo dan Kabupaten Tebo

 Sebelah Selatan : Kabupaten Rejang Lebong (Propinsi Bengkulu)

Kondisi topografi Kabupaten Merangin secara umum terbagi dalam 3 bagian, yaitu dataran tinggi, dataran sedang dan dataran rendah. Ketinggian berkisar anatara 10-2.935 meter diatas permukaaan laut (dpl), dengan bentang alamnya yang rata-rata bergelombang.

Dataran rendah terletak pada ketinggian 10-100 meter dpl dengan luas 41,20% luas Kabupaten Merangin. Wilayah dataran sedang yang terletak antara 100 – 500 m dpl seluas 35,79 % luas Kabupaten Merangin, sedangkan dataran tinggi yang terletak lebih dari 500 m dpl seluas 23 % dari luas Kabupaten Merangin.

Wilayah daratan Kabupaten Merangin secara umum terdiri dari 6 (enam) jenis tanah yaitu podsolik, latosol, andosol, organosol, glei humus dan komplek latusol dan litosol.

Tekstur tanah secara umum dapat diklasifikasikan antara halus, sedang dan kasar, sedangkan daerah gambut tidak mempunyai tekstur. Berdasarkan data RTRW Kabupaten Merangin Tahun 2006, teksturtanah di Kabupaten Merangin terdiri dari tekstur tanah halus, tersebar di Kecamatan Tabir, Tabir Ulu, Tabir Selatan, Sungai Manau, Muara Siau, Lembah Masurai, Jangkat dan Pamenang. Untuk tekstur sedang terdapat hampir diseluruh wilayah Kabupaten Merangin. Sedangkan tanah gambut hanya terdapat di Kecamatan Tabir, Pamenang, dan Tabir Ulu.

Wilayah daratan Kabupaten Merangin secara umum terdiri dari 6 (enam) jenis tanah yaitu podsolik, latosol, andosol, organosol, glei humus dan komplek latusol dan litosol dan untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Podsolik, untuk wilayah bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian antara 50 – 70 m dari permukaan laut, bersolum dalam dan tekstur halus, daerah ini masih berupa hutan, tanaman perkebunan, pertanian tanah kering, semak, kebun campuran dan sebagian sudah diusahakan menjadi sawah. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah podsolik adalah 88.449 Ha yang tersebar pada Kecamatan Tabir, Tabir Ulu, Tabir Selatan, Muara Siau dan Pamenang.

b. Latosol, untuk wilayah bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian antara 200 –

900 m dari permukaan laut, bahan induk dan batuan beku, tanah bersolum dalam,

tekstur remah dan konsistensi gembur, daerah ini sebagian besar ditutupi hutan lebat

(2)

dan sebagian pertanian tanah kering. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah latosol adalah 458.805 Ha yang tersebar pada seluruh wilayah Kabupaten Merangin.

c. Andosol, bentuk wilayah sebagian besar berbukit dan bergelombang dengan ketinggian 600–2000 m dari permukaan laut, bahan induk dari batuan beku, tanah bersolum dalam (lebih dari 90 cm), tekstur sedang, struktur remah dan konsisten gembur, jenis tanah inilah yang subur, daerah ini selain masih berupa hutan sudah banyak dijadikan tegalan dan perkebunan kulit manis dan kopi. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah andosol adalah 177.070 Ha yang tersebar pada Kecamatan Tabir Ulu, Tabir Selatan, Muara Siau dan Jangkat.

d. Organosol, bentuk wilayah datar (landai) berawa, tebal gambut berkisar 1–3 m bahkan ada yang sampai 6 m, tanah ini tanpa tekstur, tanpa solum dengan warna coklat kehitaman pada daerah yang sudah dibuka lebih 10 tahun tebal gambutnya berkisar 25 – 50 cm. Pada daerah ini solum masih berupa hutan sebagian sudah dijadikan perkebunan kelapa sawit dan persawahan. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah organosol adalah 14.334 Ha yang hanya ada pada Kecamatan Tabir Ulu dan Kecamatan Pamenang.

e. Gli humus, bentuk wilayah datar berawa, tebal bahan organiknya adalah 30–40 cm dengan warna hitam kecoklatan, tekstur sedang dan drainase jelek. Daerah ini sebagian sudah dijadikan persawahan dan perkebunan kelapa sawit. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah Gli Humus adalah 1.425 Ha yang terdapat hanya pada Kecamatan Tabir.

f. Komplek Latosol dan Litosol, bentuk wilayah bergelombang badan induk dari batuan beku, daerah ini sebagian besar masih berupa hutan. Di Kabupaten Merangin luas jenis tanah Komplek Latosol dan Litosol adalah 27.087 Ha yang terdapat hanya pada Kecamatan Tabir Ulu.

Musim hujan di Kabupaten Merangin berkisar antara bulan September sampai Juni tahun berikutnya. Musim Kemarau berkisar antara bulan Juni sampai dengan Agustus. Di bagian Timur dan Utara Kabupaten Merangin merupakan daratan rendah dengan temperatur 30

o

C, sedangkan bagian Barat adalah termasuk dalam deretan pegunungan Bukit Barisan yang temperaturnya maksimum 28

o

C. Iklim Kabupaten Merangin bertipe A (Smitch Ferguson) dengan curah hujan pada daratan rendah berkisar antara 2.200 mm sampai 3.200 mm, sedangkan pada daerah perbukitan curah hujan antara 1.600 mm sampai 3.600 mm per tahun.

Wilayah Kabupaten Merangin, banyak dialiri sejumlah sungai kecil, sedang dan besar di berbagai penjuru. Namun demikian, secara umum arah alirannya rata-rata menuju ke sebelah Timur. Sedangkan daerah hulu sungai biasanya berada di bagian (pegunungan) ke arah Barat (daerah rendah) yang merupakan daerah hilir, akhirnya bermuara ke Sungai Batanghari. Karena itu, sungai Batanghari merupakan muara dari sungai-sungai di wilayah bagian barat yang merupakan hulu sungai sekaligus sebagai daerah pegunungan atau dataran tinggi. Sungai besar antara lain sungai Tabir, Batang Merangin, Batang Mesumai, Batang Telentam dan sejumlah besar terbagi dalam anak-anak sungai kecil dan sedang.

Disamping sungai terdapat pula Danau dan Rawa yang memiliki kekayaan hayati, seperti

Danau Pauh dan Danau Depati Empat yang terdapat di Kecamatan Jangkat, sedangkan

rawa-rawa banyak tersebar di dataran rendah seperti Kecamatan Tabir, Pamenang dan

sebagainya. Selain itu, juga banyak danau yang banyak dikenal di Kabupaten Merangin,

antara lain terdapatDanau Merangin, yang secara etimologis terjadi akibat adanya

meadering(pengelokan) sungai yang mengalami perpindahan pada waktu tertentu. Danau

Merangin ini banyak dijumpai di sepanjang sungai dataran rendah, seperti sungai Tabir dan

sebagainya.

(3)

Sedangkan berdasarkan sistem sungai yang mengalir di Kabupaten Merangin dapat diklasifikasikan atas dua kelompok, yaitu :

1. Sistem sungai yang merupakan bagian hulu dari sungai utama, seperti DAS Air Liki dan DAS Batang Tabir.

2. Sistem sungai yang merupakan Sistem DAS utama seperti DAS Merangin.

Sebagian daerah yang dilalui oleh beberapa sungai besar, maka Kabupaten Merangin memiliki potensi air permukaan yang cukup melimpah. Kondisi ini dicerminkan oleh sebagian besar sungai-sungai yang ada disepanjang tahun dapat dikatakan tidak mengalami kekeringan, sehingga potensi air permukaan sangat besar. Disamping potensi sungai yang sangat besar, dibeberapa wilayah kondisi air sungai dan air permukaan banyak terjadi over land flow. Maka banyak dibeberapa wilayah sering dijumpai terjadinya banjir dan genangan.

Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Merangin Nama DAS Luas (Ha) Debit (M3/dtk)

DAS Bangko - -

DAS Tabir - -

DAS Pamenang - -

Sumber: Draft RTRW Kab. Merangin Tahun 2012

Secara administrasi pemerintahan, pembagian wilayah Kabupaten Merangin terus mengalami pemekaran. Upaya pemekaran wilayah Kabupaten Merangin tidak lain sebagai bentuk mendekatkan dan mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Sejak tahun 1999, jumlah wilayah Kecamatan di Kabupaten Merangin berjumlah 9 Kecamatan, namun demikian sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Merangin Nomor 02 Tahun 2007 terjadi pemekaran sejumlah kecamatan sehingga jumlah kecamatan menjadi 18 Kecamatan dan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 06 tahun 2008 terjadi lagi pemekaran wilayah kecamatan sehingga jumlah kecamatan menjadi 24 Kecamatan. Selanjutnya, dengan adanya perubahan terhadap wilayah administratif Pemerintah Kabupaten Merangin, maka luas wilayah masing-masing Kecamatan Kabupaten Merangin tergambar lebih jelas pada Tabel 2.2

.

(4)

Tabel 2.2 Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Merangin

KECAMATAN IBUKOTA JUMLAH

DESA/KEL LUAS AREA (Km2)

LUAS AREA (%)

1. Jangkat Muara Madras 11 698 9.08

2. Sungai Tenang Rantau Suli 12 820 10.68

3. Muara Siau Pasar Muara Siau 17 693 9.02

4. Lembah Masurai Pasar Masurai 15 705 9.19

5. Tiang Pumpung Sekancing 6 194 2.52

6. Pamenang Pamenang 14 348 4.53

7. Pamenang Barat Simpang Limbur Merangin 8 177 2.30

8. Renah Pamenang Meranti 4 99 1.29

9. Pamenang Selatan Tambang Emas 4 191 2.48

10. Bangko Bangko 8 195 2.54

11. Bangko Barat Pulau Rengas 6 131 1.71

12. Batang Mesumai Lubuk Gaung 10 203 2.64

13. Nalo Tantan Sungai Ulak 7 182 2.37

14. Sungai Manau Pasar Sungai Manau 10 453 5.90

15. Renah Pembarap Simpang Parit 12 507 6.60

16. Pangkalan Jambu Sungai Jering 8 303 3.95

17. Tabir Rantau Panjang 11 242 3.15

18. Tabir Ulu Muara Jernih 6 288 3.75

19. Tabir Selatan Rawajaya 7 124 1.62

20. Tabir Ilir Rantau Limau Manis 7 288 3.75

21. Tabir Timur Sungai Bulian 4 54 0.70

22. Tabir Lintas Mensango 5 125 1.63

23. Margo Tabir Tanjung Rejo 6 156 2.03

24. Tabir Barat Muaro Kibul 14 504 6.56

M E R A N G I N 212 7.679 100.00

Sumber: BPS Kabupaten Merangin, Tahun 2011

(5)

Gambar Peta 2.1

Administrasi Kabupaten Merangin

(6)

2.2. KEPENDUDUKAN (DEMOGRAFI)

Jumlah penduduk Kabupaten Merangin Tahun 2010 mencapai 333.206 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk adalah 43 jiwa/Km

2

, Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Bangko, yaitu sebesar 234 jiwa/Km

2

, dan kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Sungai Tenang sebesar 11 jiwa/Km

2

.

Tabel 2.3

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Merangin Tahun 2010

Nama Kecamatan

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat

Pertumbuhan

Tahun Tahun Tahun

2010 2011 2015* 2010 2011 2015* 2010 2011 2015*

Kec. Jangkat 8,932 9.075 9.670 2.424 2.463 2.624 1,61 1,61 1,61

Kec. Sungai Tenang 9,005 9.149 9.749 2.444 2.483 2.646 1,61 1,61 1,61

Kec. Muara Siau 9,327 9.476 10.097 2.825 2.870 3.058 1,61 1,61 1,61

Kec. Lembah Masurai 19,522 19.865 21.167 3.242 3.294 3.510 1,61 1,61 1,61

Kec. Tiang Pumpung 4,586 4.659 4.965 1.943 1.517 1.616 1,61 1,61 1,61

Kec. Pamenang 30,362 30.848 32.870 8.099 8.229 8.768 1,61 1,61 1,61

Kec. Pamenang Barat 15,737 15.989 17.037 4.687 4.762 5.074 1,61 1,61 1,61

Kec. Renah Pamenang 13,439 13.654 14.549 3.840 3.901 4.157 1,61 1,61 1,61

Kec. Pamenang Selatan 9,612 9.766 10.406 2.643 2.685 2.861 1,61 1,61 1,61

Kec. Bangko 45,557 46.286 49.320 11.122 11.300 12.041 1,61 1,61 1,61

Kec. Bangko Barat 10,607 10.777 11.483 3.089 3.138 3.344 1,61 1,61 1,61

Kec. Batang Mesumai 11,674 11.861 12.638 2.435 2.474 2.636 1,61 1,61 1,61

Kec. Nalo Tantan 9,563 9.716 10.353 3.332 3.385 3.607 1,61 1,61 1,61

Kec. Sungai Manau 9,577 9.730 10.368 2.695 2.738 2.918 1,61 1,61 1,61

Kec. Renah Pembarap 11,623 11.809 12.583 3.152 3.202 3.412 1,61 1,61 1,61

Kec. Pangkalan Jambu 6,142 6.240 6.649 1.872 1.902 2.027 1,61 1,61 1,61

Kec. Tabir 27,602 28.044 29.882 6.649 6.755 7.198 1,61 1,61 1,61

Kec. Tabir Ulu 8,411 8.546 9.106 2.405 2.443 2.604 1,61 1,61 1,61

Kec. Tabir Selatan 26,397 26.819 28.577 6.450 6.553 6.983 1,61 1,61 1,61

Kec. Tabir Ilir 9,623 9.777 10.418 2.867 2.913 3.104 1,61 1,61 1,61

Kec. Tabir Timur 7,381 7.499 7.991 2.180 2.215 2.360 1,61 1,61 1,61

Kec. Tabir Lintas 7,375 7.493 7.984 1.900 1.930 2.057 1,61 1,61 1,61

Kec. Margo Tabir 12,941 13.148 14.010 3.764 3.824 4.075 1,61 1,61 1,61

Kec. Tabir Barat 8,211 8.342 8.889 2.766 2.810 2.994 1,61 1,61 1,61

Sumber: BPS Kab. Merangin Tahun 2011

(7)

Komposisi penduduk laki-laki dan perempuan di Kabupaten Merangin pada tahun 2010 yaitu laki-laki 173.373 jiwa dan perempuan sebesar 165.198 jiwa. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk usia produktif yaitu antara 15 – 54 tahun mencapai 177.274 jiwa atau 61% dari total penduduk tahun 2010.

2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah

Tabel 2.4: Ringkasan realisasi APBD 5 tahun terakhir

No Anggaran 2008 2009 2010 2011 2012

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

A Pendapatan

1

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

19,418,107,000

32,526,442,194

27,512,053,170

38,325,106,169

33,793,940,775

2 Dana Perimbangan (Transfer)

432,161,140,000

447,537,436,973

459,271,761,973

550,824,620,569

643,309,436,000

3 Lain-lain Pendapatan yang Sah

9,000,000,000

29,383,845,000

12,000,000,000

94,587,560,317 78,331,349,133

Jumlah

Pendapatan

460,579,247,000

509,447,724,167

498,783,815,143

683,737,287,055 755,434,725,908

B Belanja

1 Belanja Tidak

Langsung

253,607,950,380

288,210,008,300

308,692,895,633

352,680,204,110 387,719,017,441 2 Belanja

Langsung

250,112,584,620

312,568,579,762

265,090,919,510

367,573,476,858 387,025,308,467 Jumlah

Belanja

503,720,535,000

600,778,588,062

573,783,815,143

720,253,680,968

774,744,325,908 Surplus/Defisit

Anggaran

43,141,288,000

91,330,863,894

75,000,000,000

36,516,393,912

19,309,600,000

Sumber::LP…

(8)

Tabel 2.5: Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi Per Penduduk Kabupaten Merangin 5 Tahun Terakhir

No Subsektor/SKPD 2008 2009 2010 2011 2012

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

A Air Limbah

1 DPUP

515,000,000

1,150,002,000

1,150,300,000

1,829,040,000

1,585,489,000

2 KP3

60,000,000 - - 50,000,000

63,000,000

3 KLH -

575,157,500

81,140,000

769,350,000 -

B Persampahan

1 KP3

162,500,000

736,650,000

306,615,000

410,000,000

364,575,000

C Drainase

1 DPUP

690,226,000

1,576,120,000

1,428,000,000

2,063,500,000

4,100,000,000 2 KP3 - - -

90,000,000 -

D

Aspek PHBS (pelatihan, sosialisasi, komunikasi,

pendampingan)

1 Dinkes

696,562,000

181,612,000

111,380,000

248,904,000

260,104,000

2 KP3

55,886,900

76,780,000

52,475,000 - -

E Total Belanja Modal

Sanitasi (A s/d D)

2,180,174,900

4,296,321,500

3,129,910,000

5,460,794,000

6,373,168,000

F

Total Belanja Modal Sanitasi dari APBD murni (bukan pendamping)

- - - - -

G Total Belanja APBD

503,720,535,000

600,778,588,062

573,783,815,143

720,253,680,968

774,744,325,908

H

Proporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Belanja Total (9:10x100%)

0.43% 0.72% 0.55% 0.76% 0.82%

I Jumlah penduduk

286,578

292,013

333,206

292,013 -

J Belanja Modal Sanitasi per penduduk (E:I)

7,608

14,713

9,393

18,701 - Sumber:

Dari tabel 2.5 di atas terlihat bahwa ketersediaan alokasi anggaran untuk program/kegiatan

sanitasi di Kabupaten Merangin masih sangat minim. Proporsi belanja modal kegiatan sanitasi jika

dibandingkan dengan total belanja APBD di tahun 2008 hanya sebesar 0,43% dan mengalamai

peningkatan untuk tahun 2012 menjadi sebesar 0,82%. Jika dilihat dari jumlah penduduk, maka

belanja modal sanitasi per penduduk untuk tahun 2008 hanya sebesar Rp. 7,608,- per penduduk

dan untuk tahun 2011 sebesar Rp. 18,701,- per penduduk.

(9)

Tabel 2.6: Data mengenai ruang fiskal Kabupaten/Kota 5 tahun terakhir

Tahun Indeks Kemampuan Fiskal/ Ruang Fiskal Daerah (IRFD)

2008 0,7493 (sedang)

2009

2010 0,584 (sedang)

2011 0,6258 (sedang)

2012 0,52 (sedang)

Sumber: www.djpk.depkeu.go.id

Tabel 2.7: Data perekonomian umum daerah 5 tahun terakhir

No D e s k r i p s i 2008 2009 2010 2011 2012

(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)

1

PDRB harga konstan (struktur

perekonomian) (Rp.Juta)

1,012,318.88

1,097,537.41

1,183,697.85

1,266,789.65

-

2 Pendapatan Perkapita

Kabupaten/Kota (Rp.)

3,244,897.00

3,785,522.00

3,552,450.59

3,391,021.82 -

3 Upah Minimum Regional

Kabupaten/Kota (Rp.)*

724,000

-

900,000

1,028,000 1,142,500

4 Inflasi (%) -

-

-

-

-

5 Pertumbuhan Ekonomi

(%)

5.99

8.42

7.85

7.02 -

*)Untuk upah minimum regional digunakan angka upah minimum Provinsi Jambi.

Sumber: BPS Kabupaten Merangin

Pembangunan di segala bidang yang telah menjangkau wilayah KabupatenMerangin memerlukan adanya data statistic untuk perencanaan pembangunan khususnya di bidang ekonomi sekaligus evaluasi hasilnya. PDRB merupakan salah satu data yang digunakan untuk keperluan tersebut baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.

Untuk gambaran perekonomian Kabupaten Merangin pada tabel 2.7 menggunakan PDRB atas dasar konstan. Pada tahun 2008 mencapai Rp.1.012.318,88 juta, selanjutnya hingga tahun 2011, nilai PDRB di Kabupaten Merangin mencapai Rp.1.266.789,65 juta.

2.4. Tata Ruang Wilayah

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang sesuai tahun perencanaan (20 tahun). Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arah tindakan yang harus ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah kabupaten.

Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten berfungsi sebagai :

1. Sebagai dasar untuk memformulasikan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;

2. Sebagai dasar untuk merumuskan struktur dan pola ruang wilayah kabupaten;

3. Memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW kabupaten;

4. Sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah

kabupaten.

(10)

Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan : 1. tujuan penataan ruang wilayah kabupaten;

2. karakteristik wilayah kabupaten;

3. kapasitas sumber daya wilayah kabupaten dalam mewujudkan tujuan penataanruangnya; dan

4. ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.

Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria :

1. mengakomodasi kebijakan penataan ruang wilayah nasional dan kebijakanpenataan ruang wilayah provinsi yang berlaku pada wilayah kabupatenbersangkutan;

2. jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaanpada wilayah kabupaten bersangkutan;

3. mampu menjawab isu-isu strategis baik yang ada sekarang maupun yangdiperkirakan akan timbul di masa yang akan datang; dan

4. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan rumusan tujuan penataan ruang, kebijakan penataan ruang nasional dan provinsi, serta kapasitas sumber daya wilayah maka rumusan kebijakan penataan ruang kabupaten Merangin adalah sebagai berikut :

1. penguatan dan pemulihan fungsi kawasan lindung yang meliputi Taman Nasional, hutan lindung, sempadan sungai dan mata air, kawasan dengan kelerengan diatas 40%

(empat puluh persen);

2. peningkatan produktivitas potensi ekonomi wilayah dalam bentuk pemanfaatan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan;

3. peningkatan pertumbuhan sektor ekonomi wilayah sesuai keunggulan kawasan yang bernilai ekonomi tinggi, dikelola secara terpadu dan ramah lingkungan;

4. pembangunan dan peningkatan infrastruktur wilayah dalam rangka pewujudan pelayanan wilayah sesuai dengan tujuan penataan ruang Kabupaten Merangin; dan 5. peningkatan fungsi kawasan untuk pertanahan dan keamanan Negara.

Kawasan Rawan Bencana Alam

Kawasan rawan bencana alam di Kabupaten Merangin dibedakan menurut jenis bencananya adalah Kawasan rawan bencana longsor, Kawasan rawan bencana banjir, dan Kawasan rawan gempa bumi.

A. Kawasan rawan bencana longsor yang mencakup wilayah-wilayah:

1. Kecamatan Jangkat;

2. Kecamatan Sungai Tenang;

3. Kecamatan Lembah Masurai.

4. Kecamatan Ma Siau;

5. Kecamatan Tabir Barat; dan 6. Kecamatan Pangkalan Jambu.

B. Kawasan rawan bencana banjir yang mencakup wilayah-wilayah:

1. Kecamatan Tabir Barat;

2. Kecamatan Tabir Ulu;

3. Kecamatan Tabir;

4. Kecamatan Tabir Ilir;

5. Kecamatan Nalo Tantan; dan

6. Kecamatan Pamenang.

(11)

C. Kawasan rawan gempa bumi yang mencakup wilayah-wilayah:

1. Kecamatan Lembah Masurai;

2. Kecamatan Jangkat;

3. Kecamatan Sungai Tenang.

4. Kecamatan Ma Siau;

5. Kecamatan Tabir Barat; dan 6. Kecamatan Pangkalan Jambu.

Gambaran mengenai rencana struktur ruang dan rencana pola ruang sebagaimana dituangkan

dalam draft Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Merangin Tahun 2011 – 2031 dapat dilihat

pada peta 2.2 dan peta 2.3 di bawah ini.

(12)

Peta 2.2 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Merangin

(13)

Peta 2.3 Rencana Pola Ruang Kabupaten Merangin

Sumber : Draft RTRW Kabupaten Merangin 2012

(14)

2.5. Sosial dan Budaya

Penyebaran prasarana dan sarana Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K), pendistribusiannya juga tidak merata. Bahkan terdapat penumpukan sekolah di daerah perkotaan seperti Kecamatan Bangko, sedangkan daerah lainnya seperti Kecamatan Tiang Pumpung, Pamenang Selatan, Bangko Barat danTabir Ilir belum memiliki SLTA Sederajat, sementara jumlah jumlah anak usia sekolah sangat besar apabila dibandingkan dengan daya tampung sekolah tersebut. Sebagai akibatnya, dimungkinkan banyak terjadi putus sekolah. Gambaran terhadap kondisi prasarana pendidikan secara umum pada Tabel 2.8 berikut ini :

Tabel 2.8 Sarana Pendidikan Di Kabupaten Merangin

No Kecamatan TK SD

Sederajat SLTP

Sederajat SLTA

Sederajat PT

1 Jangkat 10 17 7 2

2 Sungai Tenang 14 5 1

3 Muara Siau 5 17 8 3

4 Lembah Masurai 7 17 5 2

5 Tiang Pumpung 4 7 1

6 Pamenang 14 24 9 5

7 Pamenang Barat 10 12 4 1

8 Renah Pamenang 7 10 2 2

9 Pamenang Selatan 5 7 4

10 Bangko 18 26 7 8 3

11 Bangko Barat 5 11 2

12 Batang Mesumai 6 14 2 2

13 Nalo Tantan 3 11 4 3

14 Sungai Manau 11 13 4 2

15 Renah Pembarap 9 22 7 4

16 Pangkalan Jambu 8 8 2 1

17 Tabir 4 21 10 3

18 Tabir Ulu 3 12 4 3

19 Tabir Selatan 18 14 7 5

20 Tabir Ilir 5 7 2

21 Tabir Timur 3 5 3 1

22 Tabir Lintas 3 8 3 1

23 Margo Tabir 2 7 1 2

24 Tabir Barat 6 20 4 3

JUMLAH 166 324 107 54 3

Sumber: Merangin Dalam Angka 2011

Apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk, khususnya usia sekolah maka penyediaan prasarana dan sarana pendidikan dasar, dirasakan sudah mencukupi. Akan tetapi apabila dilihat dari rasio antara jumlah sekolah dasar dengan SLTP dan SLTA, masih dirasakan belum memadai. Oleh karena itu, dalam upaya pemerataan pendidikan wajib belajar 9 (sembilan) tahun, maka upaya penyediaan prasarana dan sarana pendidikan ini terus akan dilaksanakan. Karena dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat, secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi pola pikir dan gaya hidupnya.

Muara yang diharapkan dari menigkatnya pola pikir masyarakat, maka upaya

pendayagunaan potensi sumberdaya alam akan dapat dilakukan secara optimal dan

proporsional. Selanjutnya, dari aktualisasinya secara berkelanjutan, akan mampu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana yang diharapkan Pemerintah

(15)

Jumlah Penduduk Miskin

Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Sumber data kemiskinan adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) panel modul konsumsi dan koordinasi. Dapat dilihat pada table 2.9.

Tabel 2.9: Jumlah penduduk miskin per kecamatan Nama Kecamatan Jumlah keluarga miskin (KK)

Kec. Jangkat 468

Kec. Sungai Tenang 506

Kec. Muara Siau 776

Kec. Lembah Masurai 1143

Kec. Tiang Pumpung 207

Kec. Pamenang 1016

Kec. Pamenang Barat 845

Kec. Renah Pamenang 274

Kec. Pamenang Selatan 308

Kec. Bangko 1064

Kec. Bangko Barat 435

Kec. Batang Mesumai 493

Kec. Nalo Tantan 441

Kec. Sungai Manau 698

Kec. Renah Pembarap 659

Kec. Pangkalan Jambu 260

Kec. Tabir 847

Kec. Tabir Ulu 631

Kec. Tabir Selatan 602

Kec. Tabir Ilir 439

Kec. Tabir Timur 201

Kec. Tabir Lintas 163

Kec. Margo Tabir 411

Kec. Tabir Barat 1263

Sumber:…..

(16)

Tabel 2.10: Jumlah rumah per kecamatan Nama Kecamatan Jumlah Rumah

Kec. Jangkat 2147

Kec. Sungai Tenang 2221

Kec. Muara Siau 2477

Kec. Lembah Masurai 3242

Kec. Tiang Pumpung 1415

Kec. Pamenang 7293

Kec. Pamenang Barat 4131

Kec. Renah Pamenang 4030

Kec. Pamenang Selatan 2484

Kec. Bangko 11085

Kec. Bangko Barat 2905

Kec. Batang Mesumai 2435

Kec. Nalo Tantan 3314

Kec. Sungai Manau 2254

Kec. Renah Pembarap 3063

Kec. Pangkalan Jambu 1405

Kec. Tabir 5337

Kec. Tabir Ulu 2013

Kec. Tabir Selatan 5580

Kec. Tabir Ilir 2763

Kec. Tabir Timur 2034

Kec. Tabir Lintas 1579

Kec. Margo Tabir 3764

Kec. Tabir Barat 2164

Sumber: BPS Kab.Merangin Tahun 2012

(17)

2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin

Gambar 2.1 Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten Merangin

DPRD

SEKRETARIS DPDRD SEKRETARISDAERAH

KECAMATAN

KELURAHAN / DESA

1. Dinas Pendidikan Nasional 2. Dinas Kesehatan

3. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan

4. Dinas Sosial,Tenaga Kerja danTransmigrasi 5. Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil 6. Dinas Perhubungan

7. Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan

8. Dinas Pertanian,Tanaman Pangan dan Hortikultura

9. Dinas Perkebunan dan Kehutanan 10. Dinas Peternakan dan Perikanan 11. Dinas Kebudayaan, Pariwisata,

Pemuda & Olahraga

12. Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

13. Dinas Energi dan Sumber Daya

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

2. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

3. Badan Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Perlindungan Anak

4. Badan Kesatuan Bangsa, Politik &

Perlindungan Masyarakat 5. Badan Penyuluhan Pertanian,

Peternakan & Perikanan, Kehutanan 6. Badan Kepegawaian Daerah 7. Badan Penanggulangan Bencana

dan Pemadaman Kebakaran Daerah

8. Inspektorat

9. Rumah Sakit Umum Daerah 10. Kantor PolisiPamongPraja 11. KantorPelayanan Izin Terpadu 12. KantorLingkunganHidup DINAS-DINAS DAERAH LEMBAGA TEKNIS DAERAH

BUPATI

1. Bagian Pemerintahan 2. Bagian Organisasi 3. Bagian Keuangan 4. Bagian Hukum 5. BagianUmum

6. BagianHubungan Masyarakat 7. BagianPengolahan Data Elektronik 8. BagianEkonomi dan Sumber Daya

Alam

9. BagianPembangunan BAGIAN-BAGIAN

STAF AHLI

ASISTEN 3

WAKIL BUPATI

ASISTEN ASISTEN 2

1

(18)

Gambar

Tabel 2.2 Luas Wilayah Administrasi Kabupaten Merangin
Gambar Peta 2.1
Tabel 2.4:  Ringkasan realisasi APBD 5 tahun terakhir
Tabel 2.5:    Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi Per Penduduk Kabupaten  Merangin 5 Tahun Terakhir
+6

Referensi

Dokumen terkait

LAMPUNG 1439 H / 2018 M.. perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Keberhasilan suatu institusi atau perusahaan ditentukan oleh dua faktor utama

Stabilitas warna yang dihasilkan oleh kertas indikator asam basa dari kulit buah manggis dengan lama penyimpanan dapat diamati dari perubahan warna kertas setelah disimpan dan

Harapan untuk tidak masuk ke dalam lembaga ini berarti sudah dapat diterima di lingkungan masyarakat lagi dengan melakukan kegiatan positif seperti apa yang

Petugas Kesehatan dapat mengetahui dengan jelas dan meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan kesehatan kepada masyarakat tentang penyakit DHF dalam pencegahannya

Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Merupakan kelenjar yang terdapat

Tahap kedua, proses analisis permasalahan yang terjadi pada sistem sebelumnya didapatkan user requirement untuk sistem informasi pengawasan pendidikan yang akan dibuat.. Tahap

1. Estimation of rice production function using the available cross sectional data. Estimation of an efficiency index, using estimated parameters of the production function,

Skripsi yang berjudul Studi Komparatif Tentang Outsourcing Pemborongan Kerja Dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Dan Syirkah Dalam Islam telah diujikan dalam