• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 22

BAB III TINJAUAN KHUSUS PROYEK

3.1 Tinjauan Tema

Tema yang akan penulis akan angkat dalam penyusunan skripsi yang berjudul Layanan Transaksi Perbankan KANTOR CABANG UTAMA ini adalah “ Arsitektur Perilaku “ sebagai pendukung judul sehingga dapat menghasilkan sebuah rancangan arsitektur yang mengakomodasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pengguna secara maksimal, optimal , efisien. Pendekatan perancangan yang ingin dihasilkan adalah bagaimana respon bangunanan mengakomodasi kegiatan-kegaitan yang ada berdasarkan faktor-faktor psikologi, kebiasaan, serta melayani apa yang seharusnya didapatkan oleh pengguna.

3.1.1 Pengertian tema Arsitektur Perilaku

Arsitektur menurut kamus Oxford : art and science of building; design or style of building(s) adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota perancangan perkotaan arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Prilaku adalah dalah perbuatan-perbuatan manusia, baik yang kasat indera (overt behavior), yaitu semua tingkah laku yang bisa ditangkap langsung dg indera seperti ; melempar, memukul, merokok, makan, dsb. maupun yang tidak kasat indera (covert behavior), yaitu tingkah laku yang tidak bisa ditangkap langsung

(2)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 23

oleh indera seperti ; motivasi, sikap, berfikir, beremosi, minat.

Perilaku menunjukkan manusia dalam aksi/kegiatannya interaksi dengan manusia lain ataupun interaksi dengan lingkungan.

Berdasarkan pengertian diatas maka Arsitektur Perilaku tersebut membahas tentang hubungan antara tingkah laku manusia dengan lingkungannya. Sebagai bentuk respon psikologis secara manusiawi, maka dari itu perlu adanya pembahasan psikologis yang secara umum didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dengan lingkungan,dari hasil tersebut bisa diterapkan keproses perencaanan desain yang akan di buat.

Penyesuaian antara tingkah laku pemakai dengan lingkungannya terbagi dua yaitu Perubahan tingkah laku agar sesuai dengan lingkungan dan Perubahan lingkungan agar sesuai dengan tingkah laku lingkungan binaan tersebut manusia memiliki perilaku tertentu karena didasarkan pada kebutuhan hidup.

dapat di simpulkan pengertian Arsitektur prilaku adalah sebagai suatu lingkungan binaan yang diciptakan oleh manusia sebagai tempat untuk melakukan aktivitasnya dengan mempertimbangkan segala aspek dari tanggapan atau reaksi dari manusia itu sendiri menurut pola pikir atau persepsi manusia selaku pemakai penerapannya menjadi sebuah desain arsitektur yang memfasilitasi kegiatan- kegiatan

2. Environment Perception ( Persepsi Tentang Lingkungan ), adalah interpretasi tentang suatu setting oleh individu yang didasarkan

sehingga menjadi menjadi satu kesatuan yang harmonis,selaras,serasi.

3.1.2 Kajian Tema Arsitektur Perilaku

Konsep dalam arsitektur dan perilaku terdapat beberapa kajian antara lain :

1. Behaviour Setting (Setting Perilaku) , adalah bagaimana kita dapat mengidentifikasikan perilaku- perilaku yang secara konstan atau berkata muncul pada suatu situasi tempat atau seting tertentu.

(3)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 24

oleh latar belakang budaya, nalar dan pengataman individu tersebut.

3. Perceived Environment( Lingkungan yang terpersepsikan ), merupakan bentuk dari pesepsi lingkungan yaitu proses kognisi, afeksi,serta kognasi seseorang atau sekelompok orang terhadap lingkungan.

4. Environment Cognition, Image and Schemata ( Kognisi Lingkungan, Citra dan Skamata ), adalah suatu proses memahami dan memberi arti terhadap lingkungan. Proses ini menjelaskan mekanisme hubungan antara manusia dengan lingkungannya.

5. Environmental Learning ( Pemahaman Lingkungan ), merupakan keseluruhan proses yang berputar dari pembentukan kognisi, schemata dan peta mental.

6. Environmental learning meliputi proses pemahaman yang menyeturuh dan menerus tentang suatu tingkungan oleh seseorang.

7. Environmental Quality ( kualitas lingkungan ), kualitas lingkungan didefinisikan sebagai suatu lingkungan yang memahami preferensi imajinasi ideal seseorang atau sekelompok orang. Kualitas lingkungan dipahami secara objektif yaitu berkaitan dengan aspek - aspek psikologi dan sosial kuntural masyarakat yang menghuni lingkungan.

8. Territory (Teritori) diartikan sebagai batas dimana organisme hidup menentukan tuntutannya, menandai, serta mempertahankannya dari kemungkinan intervensi pihak tain. Konsep teritori untuk manusia lebih dari sekedar tuntutan atas suatu area untuk memenuhi kebutuhan fisiknya tetapi juga untuk kebutuhan emosional dan kulturat.

9. Personal Space and Crowding ( Ruang Personal dan Kesumpekan ), merupakan batas yang tidak tampak di sekitar seseorang, dimana orang lain tidak boleh atau merasa enggan untuk memasukinya akan tetapi apabila personal space ini tidak dapat dipertahankan maka akan timbul crowding Environmental Pressures, Stress and Coping.

(4)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 25

3.1.2.1 Perilaku Sebagai Suatu Pendekatan

Pendekatan perilaku merupakan salah satu cara untuk menghasilkan sebuah perancangan yang bisa mengakomodasi semua kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini pendekatan yang ingin dicapai adalah mendekatan secara psikologis menyesuaikan dengan fungsi bangunan yang menkonsentrasikan kepelayanan. Dengan pendekatan tersebut maka akan tercapai konsep ruang dengan wujud ruang yang berbeda sesuai dengan pemakai / pengguna ruang tersebut.

3.1.2.2 Psikologi Sosial Manusia

Psikologi merupakan suatu bidang ilmu kejiwaan yang membahas tentang tingkah laku manusia sebagai individu pada tingkungan sosialnya. Yang dimaksud dengan psikologi manusia adalah ilmu yang mempermasalahkan mengenai tingkah taku dan proses yang terjadi tentang tingkah laku tersebut. Maka psikologi selalu berbicara tentang kepribadian manusia.

Kecenderungan ini merupakan akibat dari adanya proses psikologi yang terjadi pada setiap individu dalam interaksinya dengan lingkungannya sehingga akan memunculkan kebutuhan- kebutuhan ruang bersama dalam bersosial untuk menciptakan kebersamaan,toleransi,sehingga ketertiban bersama bisa tercapai.

3.1.2.3 Psikologi Lingkungan

Menurut Holahan, psikologi lingkungan adalah bidang psikotogi yang meneliti khusus hubungan antara lingkungan fisik dan tingkah taku dan pengalaman manusia. Menurut UU no. 4/1952, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan peritakunya yang mempengaruhi ketangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup tainnya.

Tujuan dari pembahasan mengenai psikologi lingkungan pada kajian

(5)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 26

arsitektur perilaku adalah untuk menganalisa, menjelaskan, meramalkan, dan kalau pertu mempengaruhi atau merekayasa hubungan antara tingkah laku manusia dengan lingkungannya. Untuk itu pertu diadakan pendekatan - pendekatan konsep ruang yang diharapkan sesuai dengan perilaku manusial pemakai ruang.

3.2Kaitan tema dengan proyek

Dalam hal ini bangunan yang akan direncakan memiliki fungsi sebagai sarana transaksi dimana banyak kegiatan serta interaksi antara banyak manusia yang di perlukan manajemen ruang yang tepat serta penyelesaian secara arsitektur sehingga menghasilkan sebuah perancangan yang maksimal dan optimal maka diambil tema arsitektur perilaku sebagai pendekatan.

Proyek yang di ambil adalah jenis proyek yang mengedepankan pelayanan bagi berbagai kalangan masyarakat yang menginginkan proses transaksi cepat,aman,nyaman maka dari itu diperlukan hal-hal yanag bisa mengakomodasi secara efesien dan efektif supaya dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan optimal.

Dari analisa-analisa perilaku,kegiatan menjadi pedoman dalam proses pembuatan konsep-konsep perancangan sehingga bisa menghasilakan ruang,bidang,masa,warna dan pemilihan material yang tepat untuk jenis bangunan yang akan direncanakan.

3.3Studi Banding terhadap tema Arsitektur Perilaku.

Studi banding yang diambil berdasarkan tema yaitu arsitektur perilaku dimana diambil dua jenis bangunan yang mendepankan prilaku baik manusia ataupun hewan sehingga menghasilkan sebuah desain rancangan yang menterjemahkan prilaku – prilaku dari masing – masing penggunannya.

(6)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 27

3.3.1 Rehabilitation Centre Groot Klimmendaal

Arsitek : BV Architectenbureau Koen van Velsen Lokasi : Belanda

Proyek Area : 14.000 meter persegi Proyek Tahun : 2011

Photograpy : Rob 't Hart , Rene de Wit

Pusat Rehabilitasi Groot Klimmendaal dirancang oleh Koen van Velsen, hasil rancangannya bisa berbaur dengan alam sekitarnya.

Proyek ini dipilih sebagai finalis untuk 2011 Mies van der Rohe Award serta mendapat penghargaan Tahun 2010 oleh Asosiasi Arsitek Belanda, kategori arsitektur kesehatan yang sangat baik komersial.

Gbr. 1 tampak belakang

Hubungan fungsi bangunan didukung dengan kondisi lingkungan sehingga memberikan harmonisasi yang baik

(7)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 28

Kaca tinggi sepanjang ruang tengah yang menghubungkan berbagai unsur internal yang berbeda dari bangunan tersebut menjadi suatu kontinuitas terhubung dengan baik antara interior dan eksterior.

Dari interior bangunan bisa menikmati suasana alam di luar dengan pepohonan yang rindang membawa suasana hutan ke dalam gedung. Karakter sekitarnya dihadirkan secara visual dan nyata yang kuat sehingga penghuni yang cenderung dalam kondisi sakit bisa sedikit tidaknya mempercepat pemilihan kesehatannya.

Gbr. 2 entrance bangunan

Di buat dengan proporsi yang tinggi sebagai area penerima

(8)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 29

Gbr. 3 Site Plan

Terletak dalam sebuah kawasan yang beragam fungsi

Denah lt-3 Lantai dasar

Denah lt -1

Denah lt-2

(9)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 30

penyusunan program bangunan dibagi 5 lantai basement area publik fasilitas olahraga, lantai satu kantor,lantai dua & tiga area klinis dan pada atap Ronald McDonald House yang menjadi ciri khasnya.

Di lantai satu merupakan fasilitas yang khusus seperti fasilitas olahraga,kebugaran, kolam renang, restoran dan teater. Tidak hanya pasien tetapijuga anggota keluarga dan anggota masyarakat setempat (sekolah,kelompok teater dll) menggunakan fasilitas tersebut secara teratur.Menimbulkan sebuah sinergi yang baik antara pasien dan bangunan ditempatkan dan masyarakat sekitar.

Gbr. 4 denah - denah Denah atap

(10)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 31

Konsep perawatan didasarkan pada gagasan bahwa lingkungan yang positif dan merangsang meningkatkan kesejahteraan pasien dan memiliki efek menguntungkan pada proses validasi ulang.desain bangunan ini bukan untuk menciptakan pusat bangunan kesehatan tapi bangunan sebagai bagian dari sekitarnya dan masyarakat. Pusat validasi ulang 'Groot Klimmendaal' memancarkan kepercayaan diri dan pengendalian diri. Menyambut dan lingkungan terbuka menawarkan habitat alami untuk perawatan, tapi pada saat yang sama memungkinkan banyak kesempatan untuk kegiatan lain. Bangunan ini hasil dari kolaborasi intensif antara arsitek Koen van Velsen dan pengguna bangunan.Pengolahan ruang dalam sangat mendukung bagi penghuninya terutama yang akan dirawat di tempat ini,dengan pengolahan ruang,material,warna serta pencahayaan baik secara

Gbr. 5 interior ( hubungan ruang dalam &luar yang menyatu)

Gbr. 6 interior ( permainan warna dan void sebagai sirkulasi udara )

(11)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 32

alami ataupun buatan bisa kita amatai dari pola-pola ruang dan color scheme yang di tampilkan.

3.3.2 Savannah house

Arsitek : Arsitek LAM

Lokasi : Rotterdam, Belanda Struktural Engineer : Nederland CAE

Kontraktor : Dura Vermeer Rotterdam Heyma E-Kontraktor : Electro-Four

Klien: Diergaarde Rotterdamse Stichting Koninklijke, Zoo Rotterdam

Gbr. 7 interior ( kombinasi pencahayaan alami & buatan)

Gbr. 8 tampak & belakang

(12)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 33

Luas bangunan : 570 meter persegi Proyek tahun : 2008-2009

Bangunan ini di fungsikan untuk kandang jerapah, Desain menyediakan tempat yang nyaman bagi hewan tersebut untuk menghindari kepunahan bangunan tersebut dibuat terbuka sehingga jerapah bebas keluar masuk . Untuk membuat sebuah bangunan yang berkelanjutan dengan iklim dalam ruangan yang baik, desain memperhitungkan unsur-unsur alam: matahari, angin dan hujan.Untuk pencahayaan alami digunakan energi matahari dengan Atap transparan dan dinding di buat tinggi untuk menentukan titik potensi cahaya matahari terbaik,bahkan pada musim gugur atau musim dingin, hewan-hewan dapat berdiri di sebelah utara di luar gedung dan di bawah sinar matahari.

Gbr. 1 tampak bangunan

(13)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 34

Selain pencahyaan dibuatkan sytem ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara sehingga hewan yang ada di dalam merasa nyaman,ventilasi tentunya berorientasi terhadap arah angin yang bisa dicatat melalui periode musim sebagai pedoman.

Denah dibuat bulat untuk dimana perilaku hewan sering berkonflik sehingga tidak akan mengakibatkan cedera hewan.

Yang menonjol dari fasad dibuat tinggi untuk memberikan kebebasan bergerak sehingga jerapah seperti berada dialam bebas.

Selain difungsikan sebagai kandang jerafah di fungsikan juga untuk sarana rekreasi dan pendidikan bagi masyarakat maka dibuat sebuah anjungan untuk mengamati jerapah.

Gbr. 2 ruang dalam di buat menyesuaikan habitatnya

Gbr. 3 ventilasi udara melalui kisi- kisi

Gbr. 4 pencahayaan alami melalui atap transparan

Gbr. 5 exterior

(14)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 35 Gbr. 7 axonometri

Gbr. 8 interior untuk pengunjung Gbr. 6 denah

(15)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 36

Kesimpulan dari Rumah Savannah ini , dengan karakteristik spesifik, yang nyaman bagi hewan, user-friendly dan energi efisien / efektif. Keberlanjutan tidak hanya tercermin dalam konsep desain energik, tetapi juga dalam penggunaan material yang di pakai seperti kayu yang tidak diobati bahan kimia serta kulit bangunan tepat.

Dalam kasus ini bagaimana arsitek membuat sebuah kandang yang tepat berdasarkan perilaku hewan sehingga bangunan yang tercipta memiliki karakter bagi pemakainya serta menyesuaikan dengan kondisi lingkungan.

Kesimpulan dari keselurahan study literatur dengan tema adalah :

Study Literatur yang pertama Rehabilitation Centre Groot Klimmendaal

Rumah Rehabilitasi ini menggambarkan , bahwa penghuni rumah tersebut adalah orang_orang yang sedang dalam proses penyembuhan ., arti kata bahwa mereka diperlakukan secara khusus

Gbr. 9 potongan

(16)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 37

sesuai dengan peraturan yang ada . Namun bukan berarti mereka tidak memiliki kebebasan dalam melakukan kegiatan/ aktivitasnya . Mereka bebas bisa melakukan aktifitasnya , seperti layaknya orang sehat namun tetap pada koridornya . Penerapan dari segi Arsitekturalnya , bahwa mereka butuh ruang yang nyaman , aman dan mencukupi untuk melakukan kegiatannya , maka dibuatlah bangunan yang diletakkan di kelilingi oleh pepohonan yang seakan- akan mereka benar-benar berada diluar ruangan , Penghijauan inipun selainnya menciptakan suasanan alami , secara psikologi dapat menjadikan terapi buat penyembuhan .

Study Literatur Kedua Savannah House

Savannah House ini adalah sebuah tempat serupa kebon binatang/taman safari di Indonesia , dimana tempat ini bisa dapat dipertontonkan secara komersil kepada masyarakat .Salah satu contoh yang terlihat disini adalah binatang Jerapah . Seperti kita tahu binatang jerapah ini memiliki bentuk tubuh yang unik , memiliki leher dan kaki panjang , bertubuh agak besar . Tentunya binatang ini memerlukan suatu tempat yang sesuai dengan bentuk tubuhnya , sehingga jerapah ini bisa leluasa menikmati kenyamanan di areanya . Karena jerapah ini dijadikan salah satu tontonan yang bersifat komersil , maka diperlukan ruang yang nyaman bukan saja untuk binatang yang dipertontonkan , tapi juga ruang untuk masyarakat yang menikmatinya aksi dari binatang tersebut . Dari segi Arsitektural masing-masing membutuhkan ruang meskipun dengan kondisi yang tidak sama namun mereka secara tidak langsung bisa beriteraksi .

Bagaimana cara untuk supaya Savannah House ini bisa digemari masyarakat , tentunya dari pengelola Savannah House ini harus dapat memiliki ide-ide atau gagasan yang inovatif . Semakin bisa memberikan layanan yang baik bagi masyarakat , semakin banyak

(17)

Lilik Rahaju Sukotjo 4120411-050/Skripsi Angkatan - 64/2011 38

diminati , karena masyarakat pengunjung memilki banyak kriteria , baik dari umur dan perilaku tentunya mereka memilki keinginan yang berbeda .

• Dalam membuat sebuah desain Prilaku pengguna merupakan bagian penting untuk menghasilkan perancangan yang humanis.

• Hasil dari analisa Prilaku memberikan banyak solusi-solusi perancangan sehingga desain akan nampak lebih baik .

• Bagaimana membuat sebuah bangunan yang mendasari Prilaku itu merupakan salah satu hal yang terpenting , selain harus memiliki karakter pemakainya juga harus menyesuai kondisi lingkungan sekitarnya , sehingga terciptalah keharmonisan dan keselarasan .

Referensi

Dokumen terkait

[r]

(7) Bentuk dan isi slip setoran sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tercantum dalam Lampiran XII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Tanah vertisol dan mineral zeolit yang memiliki kelengasan sesuai dengan ekologi nematoda entomopatogen Steinernema carpocapsae sehingga dapat hidup pada jangka

Berikut data hasil penentuan waktu optimum pencacahan dari aktivitas 14 C yang terkandung dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 2.. Data Hasil Pencacahan untuk Penentuan

Terpeliharanya citra positif JICA sebagai lembaga donor Jepang di Indonesia tentunya tak lepas dari aktivitas media relations humas internal JICA yang terjalin

Dari data slice AI, sebaran channel sand dengan anomali impedance rendah berada pada area sekitar sumur, meski pada sekitar Febri2 dan Febri5, menunjukkan

Berdasarkan penelitian ini untuk menunjukkan efektivitas fitoremediasi menggunakan tumbuhan bunga kana dan tumbuhan kayu apu secara sistem hidroponik selama

Sistem static transfer switch (STS) merupakan suatu sistem dimana output UPS berasal dari inverter di by-pass ke Input PLN pada saat kondisi overload (bila PLN ada) dengan