• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri seseorang. Keadaan atau gambaran seseorang dalam berfikir dengan cepat dan tepat dengan meningkatkan setiap aktivitas yang kita kerjakan, ada yang menganggap penting sehingga sangat menentukan seseorang dalam berprestasi.

Pada posisi lain, ada juga yang menganggap bahawa profil merupakan salah satu faktor penting yang ikut menentukan berhasil atau gagalnya seseorang dalam berprestasi.

Kondisi fisik salah satu syarat yang dipergunakan dalam mencapai suatu prestasi. Untuk menghasilkan puncak prestasi pada atlet perlu adanya penerapan latihan fisik harus dipertimbangkan sebagai unsur yang diperlukan dalam latihan guna mencapai prestasi tertinggi.

Menurut Sajoto (1988 : 57) bahwa komponen kondisi fisik terdiri dari 1).

Kekuatan, 2). Daya tahan, 3). Daya ledak, 4). Kecepatan, 5). Kelentukan, 6).

Keseimbangan, 7). Kelincahan, 8). Koordinasi, 9). ketepatan, dan 10). Reaksi.

Kesehatan adalah dimana seseorang tidak merasa sakit atau memang secara objektik tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan fisik ataupun mental.

Pada umumnya para ahli mengklasifikasikan kebugaran jasmani dikelompokkan menjadi 2 bahagian yaitu kebugaran jasmani yang berkaitan

(2)

dengan kesehatan yaitu (nadi, hemoglobin, tinggi badan, berat badan,) dan kebugaran jasmani yang berkaitan dengan keterampilan gerak yaitu (kecepatan, daya tahan, daya ledak, kelentukan, kelincahan, koordiansi, keseimbangan, ketepatan, dan reaksi). Dari keseluruhan komponen kondisi fisik dan kesehatan tersebut penulis mengambil 7 komponen kondisi fisik dan 1 komponen kesehatan sebagai variabel dalam penelitian ini.

Kondisi fisik dan tes kesehatan sangat penting dilaksanakan oleh lembaga/instansi yang menangani keolahragaan. Kondisi fisik dan kesehatan setiap atlet bersifat tidak tetap hal ini dikarenakan dengan pola/kebiasaan sehari- hari baik itu saat itu saat latihan ataupun dalam beraktifitas sehari-hari yang tidak teratur. Dalam hal ini perlu adanya pemantauan kondisi fisik/kesehatan yang baik atau sebaliknya. Kondisi yang baik akan membantu atlet dalam melaksanakan program latihan yang sudah dirancang, sehinnga tujuan dari program tersebut dapat tercapai. Untuk mengetahui seorang atlet dalam kondisi fisik maupun kesehatannya baik atau tidak perlu dilaksanakn berupa tes kemampuan fisik dan kesehatan, sehingga jika terdapat atlet yang kemampuan fisik dan kesehatannya tidak baik akan segera dilaksanakan langkah-langkah perbaikan kondisi tersebut dalam kondisi yang lebih baik lagi.

Koni adalah suatu lembaga yang memiliki tanggung jawab terhadap pencapain target prestasi olahraga bagi Provinsi Sumut dalam event-event yang berskala Nasional. Untuk itu Koni telah mempersiapkan berbagai strategi beserta programnya demi tercapainya tujuan tersebut. Hal itu dimulai dari penyeleksian,

(3)

pembinaan sampai akhirnya penetapan atlet yang akan tampil pada pesta olahraga itu nantinya.

FIK unimed merupakan suatu lembaga akademis yang mempunyai sumber daya didalam pengembangan prestasi olahraga di Sumatera Utara, mengingat semakin berkembangnya ilmu dan teknologi dalam meningkatkan prestasi olahraga di Sumatera Utara perlu kiranya FIK Unimed bekerja sama dengan KONI Sumut demi peningkatan prestasi Atlet Sumatera Utara dalam event-event nasional. Berdasarkan hal tersebut FIK Unimed menawarkan bentuk pelayanan tes kondisi fisik dan tes kesehatan bagi atlet binaan Sumatera Utara. Bentuk penawaran yang diberikan telah dirancang sesuai kebutuhan bagi pembinaan sistem peningkatan prestasi.

Dalam upaya membina prestasi yang baik maka pembinaan harus dimulai dari pembinaan usia muda dan Atlet muda berbakat sangat menentukan menuju tercapainya mutu prestasi yang optimal. Bibit Atlet yang unggul perlu pengolahan dan proses kepelatihan secara ilmiah barulah muncul prestasi Atlet semaksimal mungkin pada umur-umur tertentu. Dalam pembelajaran kita mengenal aspek- aspek yang perlu dikembangkan yaitu :

1. Pembinaan teknik (keterampilan) 2. Pembinaan fisik (kesegaran jasmani) 3. Pembinaan taktik

4. Kematangan juara/mental

(4)

Untuk meningkatkan prestasi Atlet Sumut banyak faktor yang harus diperhatikan seperti sarana prasarana, pelatih yang berkualitas, pemain berbakat dan kompetisi yang teratur serta harus didukung oleh ilmu dan teknologi yang memadai. Faktor yang penting dalam pencapaian prestasi Atlet Sumut adalah fisik yang dimiliki oleh Atlet itu sendiri.

Dengan melakukan latihan fisik yang teratur, sebaiknya dimulai sejak usia dini. Untuk meningkatkan kondisi fisik biasanya pelatih memberikan latihan yang didalamnya mengandung beberapa aspek yang berhubungan dengan kondisi fisik yang terdiri dari latihan kekuatan, kelentukan, kecepatan, kelincahan dan daya tahan. Sedangkan untuk peningkatan kondisi fisik khusus mencakup stamina, daya ledak. Peningkatan kondisi fisik bertujuan untuk meningkatkan kemampuan fisik Atlet agar dapat mencapai kondisi puncak dan berfungsi untuk melakukan aktifitas olahraga dengan maksimal. Untuk dapat bermain dengan baik, diperlukan suatu bentuk tubuh yang baik dan sesuai cabang olahraga masing-masing atlet.

Disamping itu diperlukan kemampuan fisik meliputi kekuatan, kecepatan, kelincahan, daya tahan serta kemampuan mental untuk menganalisis suatu permainan.

Pada prinsipnya untuk mencapai tujuan prestasi optimal dalam tiap-tiap cabang olahraga, haruslah berdasarkan prinsip-prinsip pendekatan ilmu pengetahuan olahraga. Prinsip-prinsip latihan modern dari tiap cabang olahraga memerlukan kekhususan. Telah dikenal empat macam kelengkapan yang perlu dimiliki, apabila seseorang akan mencapai suatu prestasi optimal. Kelengkapan

(5)

tersebut meliputi 1).pengembangan fisik, 2). Pengembangan teknik, 3).

Pengembangan mental, 4). Kematangan juara. M Sajoto (1995:7)

Kondisi fisik adalah suatu prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat ditunda atau ditawar-tawar lagi. Sedangkan menurut M.

Sajoto (1988:16), kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen- komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Artinya bahwa didalam usaha peningkatan kondisi fisik maka seluruh komponen tersebut harus dikembangkan walupun disana sini dilakukan dengan sistem prioritas tiap komponen itu dan untuk keperluan apa atau status yang dibutuhkan.

Status kondisi fisik seorang atlet dapat diketahui setelah yang bersangkutan mengikuti tes kondisi fisik, dengan latihan diharapkan ada peningktan prestasi sesuai dengan tujuan itu sendiri, karena berlatih merupakan suatu proses yang sistematis dari latihan atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian meningkat jumlah bebannya atau latihannya, dengan latihan kondisi fisik, teknik, taktik, mental dan sebagainya dpat diketahui peningkatannya, karena untuk mempersiapkan fisik tidak dapat dilakukan dengan pemain itu sendiri. (M. Sajoto, 1995:10).

Untuk memperoleh tingkat kesehatan dan kebugaran yang baik, maka dapat diperoleh dengan olahraga yang dimulai sejak dini melalui pendidikan formal maupun non formal. Dalam upaya pembinaan prestasi yang baik.

(6)

Dari pandangan penulis terhadap data Atlet Pelatda Sumut masih ada ditemukan sebagian besar memiliki komponen kondisi fisik dan kesehatan yang masih termasuk dalam kategori kurang bila dibandingkan dengan Standard KONI pusat, dimana Standard KONI adalah norma penilaian prestasi yang telah diakui KONI pusat.

Atlet Pelatda Sumut sebelum mengikuti kompetisi-kompetisi olahraga di tingkat daerah maupun ditingkat nasional terlebih dahulu melakukan pemusatan latihan dalam rangka untuk menerapkan program latihan yang telah ada. Dengan prinsip latihan : Intensitas latihan, frekuensi latihan, dan volume latihan dengan prinsip overload. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kondisi fisik dan kesehatan Atlet Peltada Sumut pada tingkat yang lebih baik.

Untuk mendapatkan prestasi yang optimal dalam kompetisi daerah maupun nasional diperlukan beberapa faktor pendukung, salah satunya yaitu kondisi fisik dan kesehatan yang baik dari para Atletnya yang akan selalu siap tampil dan memuaskan disetiap kompetisi. Atlet dikatakan baik apabila telah memiliki fisik, teknik, taktik dan mental secara spesifik dan siap untuk bertanding.

Atlet dikatakan sedang apabila ditemukan kekurangan pada teknik atau fisik yang hanya dapat bermain setengah pertandingan. Atlet dikatakan kurang apabila tidak memenuhi kategori fisik, teknik, taktik, dan mental yang baik.

Dari uraian diatas penulis merasa perlu ingin mengetahui sejauh mana profil kondisi fisik dan kesehatan atlet Pelatda Sumut sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian di koni sumut dengan judul” Profil Kondisi Fisik dan

(7)

Kesehatan Atlet Pelatda Sumut Menurut Standard Koni Pusat Tahun 2012”.

Alangkah baiknya kondisi fisik Atlet Sumut lebih diperhatikan lagi dan ditingkatkan agar prestasi yang di peroleh nantinya juga lebih maksimal dan lebih baik lagi. Sehingga atlet Sumut dimasa yang akan datang lebih diperhitungkan setiap kompetisi yang berlangsung ditingkat daerah maupun di tingkat nasional.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: Faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi atlet pelatda Sumatera Utara? Apakah kesehatan penting dalam prestasi atlet pelatda Sumatera Utara? Faktor-faktor kesehatan mana saja yang memberi kontribusi terhadap prestasi atlet pelatda Sumatera Utara? Bagaimana pengaruh kondisi fisik terhadap peningkatan prestasi atlet pelatda Sumatera Utara? Komponen kondisi fisik mana saja yang mempengaruhi peningkatan prestasi atlet pelatda Sumatera Utara?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang akan diteliti seperti yang tercantum dalam latar belakang masalah, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil 7 komponen kondisi fisik untuk menjadi variabel yang akan diteliti, yaitu: 1).

Kecepatan, 2). Kelentukan, 3). Kelincahan, 4). Kekuatan otot Tungkai, 5). Daya tahan jantung paru, 6). Daya tahan otot perut, 7). Daya tahan otot lengan dan bahu.Komponen kesehatan yang diteliti yaitu Hemoglobin, menurut Standard KONI Pusat.

(8)

D. Rumusan Masalah

Dari ruang lingkup masalah diatas, maka dapat dirumuskan yang menjadi fokus permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana profil kondisi fisik dan kesehatan atlet pelatda Sumatera Utara menurut Standard KONI pusat?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kondisi fisik dan kesehatan atlet Pelatda Sumatera Utara menurut Standard KONI Pusat.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini, diharapkan dapat berguna bagi penulis, Pelatih, Pembina, dan KONI daerah untuk:

1. Memberikan informasi tentang profil kondisi fisik dan kesehatan atlet PelatdaSumatera Utara.

2. Memprediksi prestasi yang akan diperoleh atlet pelatda dalam PON yang akan datang.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti pada atlet sumut dan menciptakan calon bibit-bibit pemain yang profesional.

4. Bagi peneliti sebagai bahan referensi dan media informasi tentang manfaat tes kondisi fisik.

5. Membuka wawasan berfikir para atlet pelatda sumatera utara untuk bisa memenuhi kriteria standard koni pusat.

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga dengan adanya industri kecil genteng pres tersebut dapat diharapkan pendapatan keluarga yang bergerak di bidang ini serta masyarakat sekitar akan semakin meningkat

Persetujuan antara pihak pasien dengan pihak dokter dalam rangka pengobatan atau penanganan medik dapat dinyatakan secara langsung baik lisan maupun tulisan yang

Menurut Mochamad Sajoto (1995: 41), kondisi fisik adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun

Mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Post Seksio Sesarea indikasi Plasenta Previa di ruang Rawat Inap Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah dr..

Terdapat lima persamaan dalam penelitian ini yaitu persamaan yang menghubungkan investasi dengan pertumbuhan ekonomi, persamaan kedua menghubungkan antara pembangunan

LOGISTIK & FASILITAS - PERALATAN KEPALA SEKSI PELAYANAN KEPALA SEKSI JANG-OP KEPALA UNIT KOMUNIKASI KEPALA UNIT TI /SI KEPALA UNIT MAK-MIN KEPALA UNIT PEKERJA /SDM KEPALA

Berdasarkan hasil analisis data uji t-test nampak bahwa nilai t adalah 3,022 dengan nilai signifikansi 0,004, dari nilai signifikansi menunjukkan lebih kecil dari 0,005

Metode penelitian mengikuti diagram alir pada Lampiran 1 yang meliputi penyiapan sampel, penentuan kadar air daun salam dan serbuk daun salam, ekstraksi serbuk daun salam,