• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Wonopringgo Pekalongan (Variabel X), peneliti menggunakan metode angket yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Wonopringgo Pekalongan (Variabel X), peneliti menggunakan metode angket yang"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Analisis Kompetensi Profesional Guru MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan

Untuk mengetahui kompetensi profesional guru MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan (Variabel X), peneliti menggunakan metode angket yang dibagikan pada responden yaitu semua guru yang berjumlah 18 guru.

Untuk mengetahui angket kompetensi profesional guru MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan dapat dilihat pada lampiran. Untuk variabel X yakni Kompetensi Profesional guru, data hasil angket yang disebarkan dari yang terbesar hingga yang terkecil adalah sebagai berikut:

60 59 59 58 58 58 58 58 58 58

58 58 58 57 56 56 56 52

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa ∑X = 1035, sedangkan untuk mengetahui nilai rata-rata pada angket kompetensi profesional guru MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan, maka digunakan rumus mean sebagai berikut:1

µ = ∑X

N Keterangan:

µ = Mean (nilai rata-rata yang dicari)

1 Salafudin, Statistika Terapan untuk Penelitian Sosial, Cet. Ke-4 (Pekalongan:STAIN Pekalongan, 2010), hlm. 56.

(2)

∑X = jumlah nilai X N = jumlah responden

Berdasarkan data dapat diketahui N = 18 maka:

µ = ∑X

N = 1035 18

= 57,5 dibulatkan menjadi 58

Jadi nilai rata-ratanya adalah 57,5 dibulatkan menjadi 58. Dan untuk dapat memberikan penilaian hasil angket, maka ditentukan kelas intervalnya.

Adapun langkah-langkah menentukan interval nilai tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menentukan banyak kelas interval

Untuk menetukan jumlah kelas interval diatas, digunakan rumus Sturgess:

K = 1 + 3,3 log N

Dengan K : Jumlah interval kelas N : Jumlah responden Log : Logaritma2

Dimana N = 18, maka:

K = 1 + 3,3 log N K = 1 + 3,3 log 18 K = 1 + 4,1423

K = 5,1423 dibulatkan menjadi 5

2 Ibid., hlm 35.

(3)

2. Menentukan rentang data

Rentang data merupakan selisih antara nilai tertinggi (Xmax) dengan nilai terendah (Xmin), atau dapat dirumuskan sebagai berikut:3

R = Xmax – Xmin

Adapun nilai tertinggi (Xmax) dari data angket kompetensi profesional guru MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan adalah 60, sedangkan nilai terendahnya (Xmin) adalah 55, maka rentang datanya adalah:

R = Xmax – Xmin

= 60 – 52

= 8

3. Menghitung panjang kelas interval

Menghitung panjang kelas interval menggunakan rumus:

i = R K

Dengan i : panjang kelas interval R: rentang data

K: jumlah kelas interval4

Maka panjang kelas interval untuk data angket kompetensi profesional guru MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan adalah:

i = R K

= 8 5

= 1,6 dibulatkan menjadi 2

3 Ibid., hlm 36.

4 Ibid., hlm 36.

(4)

4. Menentukan batas-batas kelas

Nilai terendah (Xmin) = 52, panjang kelas interval 2, maka bilangan- bilangan dasarnya adalah 52, 54, 56, 58, 60.

5. Menyusun kelas-kelas interval

Kelas-kelas interval disusun berdasarkan batas bawah dan batas atas masing masing kelas interval. Bilangan- bilangan dasar merupakan batas bawah kelas interval. Adapun batas atas kelas interval ditentukan dengan rumus:5

Ba = Bb + i – 1

Dengan Ba : Batas atas kelas interval Bb : Batas bawah kelas interval i : panjang interval kelas.

Jika 52, 54, 56, 58, 60 merupakan batas bawah, maka batas atas intervalnya berturut-turut adalah 53, 55, 57, 59, 61. Kelas-kelas interval ini selanjutnya

dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 7.

Distribusi Frekuensi Data Kompetensi Profesional Guru Didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan

No Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif

1 60 – 61 1 5,55%

2 58 – 59 12 66,66%

3 56 – 57 4 22,22%

4 54 – 55 0 0%

5 Ibid., hlm 37.

(5)

5 52 – 53 1 5,55%

Jumlah 18 100%

Berdasarkan data diketahui bahwa frekuensi tertinggi untuk data kompetensi profesional guru MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan terdapat pada interval nilai 58 – 59 yaitu 12. Sedangkan frekuensi terendah berada pada interval nilai 54 – 55 yaitu 0.

Untuk dapat memberikan penilaian data mengenai kompetensi profesional guru MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan yang memiliki rata-rata 58, maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 8.

Kategori Bobot Nilai Kompetensi Profesional Guru Didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan

No Interval Nilai Kategori

1 60 – 61 Sangat Baik Sekali

2 58 – 59 Sangat Baik

3 56 – 57 Baik

4 54 – 55 Cukup

5 52 – 53 Kurang

Dengan melihat tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang memiliki rata-rata 58 termasuk dalam kategori sangat baik karena pada nilai 58 apabila dilihat pada tabel diatas terletak pada interval nilai 58 – 59.

(6)

B. Analisis Motivasi Belajar Peserta Didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan tahun pelajaran 2015

Untuk mengetahui motivasi belajar peserta didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan tahun pelajaran 2015 (Variabel Y), peneliti menggunakan metode angket yang dibagikan pada responden yang berjumlah 18 peserta didik.

Untuk mengetahui angket motivasi belajar peserta didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan tahun pelajaran 2015 dapat dilihat pada lampiran. Untuk variabel Y yakni motivasi belajar peserta didik, data hasil angket yang disebarkan dari yang terbesar hingga yang terkecil adalah sebagai berikut:

60 59 59 58 56 56 56 54 54 54

54 54 54 53 52 52 52 51

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa ∑Y = 995, sedangkan untuk mengetahui nilai rata-rata pada angket motivasi belajar peserta didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan tahun pelajaran 2015, maka digunakan rumus mean sebagai berikut:6

µ = ∑Y N Keterangan :

µ : Mean (nilai rata-rata yang dicari)

∑Y : jumlah nilai Y N : jumlah responden

Berdasarkan data di atas dapat diketahui:

6 Ibid., hlm 56.

(7)

µ = ∑Y N

= 995

18

= 55, 27 dibulatkan menjadi 55

Jadi nilai rata-ratanya adalah 55, 27 dibulatkan menjadi 55. Dan untuk dapat memberikan penilaian hasil angket, maka ditentukan kelas intervalnya. Adapun langkah-langkah menentukan interval nilai tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menentukan banyak kelas interval

Untuk menetukan jumlah kelas interval diatas, digunakan rumus Sturgess:7 K = 1 + 3,3 log N

Dengan K : Jumlah interval kelas N : Jumlah responden Log : Logaritma

Dimana N = 18, maka:

K = 1 + 3,3 log N K = 1 + 3,3 log 18 K = 1 + 4,1423

K = 5,1423 dibulatkan menjadi 5

2. Menentukan rentang data

Rentang data merupakan selisih antara nilai tertinggi (Xmax) dengan nilai terendah (Xmin), atau dapat dirumuskan segbagai berikut:

R = Xmax – Xmin8

7 Ibid., hlm 35

(8)

Adapun nilai tertinggi (Xmax) dari data angket motivasi belajar peserta didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan tahun pelajaran 2015 adalah 60, sedangkan nilai terendahnya (Xmin) adalah 51, maka rentang datanya adalah:

R = Xmax – Xmin

= 60 – 51

= 9

3. Menghitung panjang kelas interval

Menghitung panjang kelas interval menggunakan rumus:

i = R K

Dengan i : panjang kelas interval R: rentang data

K: jumlah kelas interval9

Maka panjang kelas interval untuk data angket motivasi belajar peserta didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan tahun pelajaran 2015 adalah:

i = R K

= 9 5

= 1,8 dibulatkan menjadi 2

8 Ibid., hlm 36.

9 Ibid., hlm 37.

(9)

4. Menentukan batas-batas kelas

Nilai terendah (Xmin) = 51, panjang kelas interval 2, maka bilangan- bilangan dasarnya adalah 51, 53, 55, 57, 59.

5. Menyusun kelas-kelas interval

Kelas-kelas interval disusun berdasarkan batas bawah dan batas atas masing-masing kelas interval. Bilangan- bilangan dasar merupakan batas bawah kelas interval. Adapun batas atas kelas interval ditentukan dengan rumus:

Ba = Bb + i – 1

Dengan Ba : Batas atas kelas interval Bb : Batas bawah kelas interval i : panjang interval kelas.10

Jika 51, 53, 55, 57, 59 merupakan batas bawah, maka batas atas intervalnya berturut-turut adalah 52, 54, 56, 58, 60. Kelas-kelas interval ini selanjutnya

dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 9.

Distribusi Frekuensi Data Kompetensi Profesional Guru Didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan

No Interval Frekuensi

Absolut

Frekuensi Relatif

1 59 – 60 3 16,66%

2 57 – 58 2 11,11%

3 55 – 56 5 27,77%

4 53 – 54 4 22,22%

10 Ibid., hlm 37.

(10)

5 51 – 52 4 22,22%

Jumlah 18 100%

Berdasarkan data diketahui bahwa frekuensi tertinggi untuk data motivasi belajar peserta didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan terdapat pada interval nilai 55 – 56 yaitu 5. Sedangkan frekuensi terendah berada pada interval nilai 57 – 58 yaitu 2.

Untuk dapat memberikan penilaian data mengenai motivasi belajar peserta didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan yang memiliki rata-rata 55, maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 10.

Kategori Bobot Nilai Kompetensi Profesional Guru Didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan

No Interval Nilai Kategori

1 59 – 60 Sangat Baik Sekali

2 57 – 58 Sangat Baik

3 55 – 56 Baik

4 53 – 54 Cukup

5 51 – 52 Kurang

Dengan melihat tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang memiliki rata-rata 55 termasuk dalam kategori baik karena pada nilai 55 apabila dilihat pada tabel diatas terletak pada interval nilai 55 – 56.

(11)

C. Analisis Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan

Untuk menganalisis pengaruh kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar peserta didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan, maka langkah pertama adalah dengan membuat tabel perhitungan sebagai berikut:

Tabel 11.

Koefisien korelasi antara Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo

Pekalongan No

Responden

Variabel X

Variabel Y

XY

1 58 56 3364 3136 3248

2 59 54 3481 2916 3186

3 56 56 3136 3136 3136

4 58 52 3364 2704 3016

5 58 58 3364 3364 3364

6 57 59 3249 3481 3363

7 58 52 3364 2704 3016

8 58 60 3364 3600 3480

9 59 56 3481 3136 3304

10 56 51 3136 2601 2856

11 58 54 3364 2916 3132

12 58 53 3364 2809 3074

13 56 56 3136 3136 3136

(12)

14 60 54 3600 2916 3240

15 58 56 3364 3136 3248

16 58 57 3364 3249 3306

17 58 59 3364 3481 3422

18 52 52 2704 2704 2704

Jumlah ∑X=1035 ∑Y=995 ∑X²=59563 ∑Y²=55125 ∑XY=57231

Dengan melihat tabel perhitungan di atas maka dapat diketahui:

∑N = 18

∑X = 1035

∑Y = 995

∑X² = 59563

∑Y² = 55125

∑XY = 57231

Langkah selanjutnya adalah memasukkan jumlah nilai tersebut kedalam rumus persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:

Ŷ = a + β.X

Untuk menentukan nilai a dan b digunakan rumus b = n ∑XY- (∑X)(∑Y)

n (∑²X) – (∑X)² a = ∑Y b ∑X n n

Selanjutnya menghitung nilai a dan b terlebih dahulu b = n ∑XY- (∑X)(∑Y)

n (∑²X) – (∑X)²

(13)

= 18 (57231) – (1035) (995) 18 (59563) – (1035)² = 1030158 – 1029825 1072134 – 1071225

= 333

909

= 0,366336633 a = ∑Y ∑X

b

n n

= 995 1035 0,366336633 18 18 = 55,27 – 0,366336633 (57,5) = 55,27 – 21,06

= 34,21

Dari perhitungan tersebut didapat nilai a = konstanta = 34,21 dan nilai X = b = 0,366336633.

Jadi persamaan regresinya adalah:

Ŷ = a + β.X

Ŷ = 34,21 + 0,366336633 X

Persamaan regresi yang diperoleh dalam suatu proses perhitungan tidak selalu tepat. Untuk itu perlu dilakukan analisis persamaan regresi. Dalam analisis ini dilakukan pengujian terhadap koefisien regresi. Pengujian dilalukan untuk mengetahui apakah kompetensi profesional guru berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar peserta didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan tahun 2015.

(14)

Pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung kesalahan standar estimasi Se = ∑Y² - α∑Y - b∑XY

N - 2

= 55125 – (34,21) (995) – (0,366336633) (57231)

18 – 2

= 55125 – 34,038 – 2096, 581184

16

= 529, 9438082 16

= 33,12

= 5,75

2. Merumuskan hipotesis

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Kompetensi Profesional guru terhadap motivasi belajar peserta didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan Tahun Pelajaran 2015.

Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kompetensi Profesional guru terhadap motivasi belajar peserta didik MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan Tahun Pelajaran 2015.

Maka:

Ho : α = 0 Ha : α ≠ 0

(15)

3. Menentukan nilai ttes (thitung)

ttes = b – β Sb

Untuk mencari Sb digunakan rumus:

Se

Sb = ∑X² − (∑X)² N

5,75

= 59563 – (1035)² 18

= 5, 75

59563 – 1,108, 809 18

= 5,75

59563 – 6,16005

= 5,75 59,556

= 5,75 9,523

= 7,71

Selanjutnya yaitu mencari nilai ttes

ttes = b – β Sb

= 0,366336633 – 0 7,71

(16)

= 0,366336633 7,71 = 0,047

Jadi nilai ttesadalah 0,047

4. Menentukan nilai ttabel

Nilai ttabel ditentukan dengan derajat kebebasan dan tingkat signifikansi tertentu.

Derajat kebebasan ditentukan dengan rumus:

db = N – 2

Tingkat signifikansi dapat 5%

db = 18 – 2

= 16

Tingkat signifikan 5% nilai ttabel dapat dilihat dibawah ini:

Tabel 12.

Nilai-nilai dalam distribusi t Db Nilai t pada tingkat kesalahan

5%

16 2,120

5. Membandingkan nilai ttes dengan ttabel

Dari perhitungan tersebut didapat nilai ttes adalah 0,047

Pada tingkat signifikan 5% nilai ttabel = 2,120 maka ttes 0,047 ˂ ttabel = 2,120 sehingga Ho diterima, Ha ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi profesional guru

(17)

terhadap motivasi belajar peserta didik di MTs. Syarif Hidayatullah Wonopringgo Pekalongan Tahun Pelajaran 2015.

Maka hipotesis yang peneliti ajukan ditolak.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilatar belakangi hasil hasil wawancara bebas yang dilakukan selama Praktik Pengalaman Lapangan di UPTD SMP Negeri 2 Gurah yang telah penulis laksanakan,

Tujuan penelitian ini adalah dapat melakukan analisis uranium dalam jumlah kecil dengan mereduksi volume pereaksi seperti dalam ASTM dengan metoda potensiometri,

Metode discovery learning yang telah diterapkan oleh guru Pendidikan Agama Islam pada SMK Negeri 1 Mesjid Raya dinyatakan efektif, karena mampu mengaktifkan siswa

Persamaannya adalah sama-sama mempunyai tujuan dalam upaya pembentukan keluarga sakinah melalui kegiatan keagamaan dan mempunyai perbedaan fokus, yakni pada

Gambar 3-3: Pengelompokan (Fuzzy clustering) anomali curah hujan musim JJA menghasilkan 2 (dua) cluster besar. Panel bawah, a) Hasil analisis WWZ variasi anomali curah

Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) adalah lembaga yang Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERURI) adalah lembaga yang dipilih penulis sebagai

Tantangan yang kami temui saat mengajar anak-anak kelas Biru adalah rasa ingin tahu mereka yang tinggi. Mereka senang bertanya, senang mencoba, dan mengeksplorasi

Oleh karena itu prestasi kerja mempunyai arti penting baik bagi pegawai maupun organisasi, terutama karena menciptakan keadaan positif di dalam lingkungan