• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesalahan Tatabahasa Dalam Teks Deskriptif Pada Siswa Kelas X SMA 8 Muhammadiyah Kisaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Kesalahan Tatabahasa Dalam Teks Deskriptif Pada Siswa Kelas X SMA 8 Muhammadiyah Kisaran"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Kesalahan Tatabahasa Dalam Teks

Deskriptif

Pada Siswa Kelas X

SMA 8 Muhammadiyah Kisaran

Putri Lidiana Permata Sari

Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP UNA, Kisaran Sumatera Utara permatasari474@yahoo.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan dari hasil analisa yang telah dilakukan siswa kelas X TKJ-1 SMA 8 Muhammadiyah Kisaran dalam menulis teks Deskriptif. Jumlah sampel dalam penelitian adalah 20 orang siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskrptif kualitatif dengan tes tertulis dalam menulis teks Deskriptif. Berdasarkan data yang telah dianalisa dapat dilihat jumlah keseluruhan dari setiap kesalahan dan juga kesalahan yang paling banyak dibuat oleh siswa. Frekuensi kesalahan tertinggi adalah misinformation dengan kesalahan sebanyak 139 kesalahan (6,95 %). Yang kedua adalah kesalahan omission dengan total kesalahan 33 (6.95%). Kemudian kesalahan yang ketiga adalah misordering dengan total kesalahan 10 (0,5%). Kesalahan ini terjadi karena siswa masih belum paham dalam penggunaan tata bahasa yang tepat sehingga bahasa yang telah dituliskan masih sangat terpengaruh dengan pola penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa sehari-hari mereka.

Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Teks Deskriptif

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan alat komunikasi yang menghasilkan makna. Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbiter.

Dalam mempelajari sebuah bahasa, ada 4 aspek yang harus dikuasai, yaitu: membaca, menulis, berbicara, dan mendengar. Dari keempat aspek tersebut memiliki sifat yang saling berkaiatan untuk menghasilkan makna. Di dalam penelitian ini hanya aspek menulis yang akan dibahas.

(2)

Menulis merupkan kumpulan atau rangkaian dari beberapa kata dan frasa yang memiliki makna. Menurut Henry Guntur Tarigan (1986: 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai. Oleh karena itu, mengombinasikan dan menganalisis setiap unsur kebahasaan dalam sebuah karangan merupakan suatu keharusan bagi penulis. Dari sinilah akan terlihat sejauh mana pengetahuan yang dimiliki penulis dalam menciptakan sebuah karangan yang efektif. Kosakata dan kalimat yang digunakan dalam kegiatan menulis harus jelas agar mudah dipahami oleh pembaca. Disamping itu, jalan pikiran dan perasaan penulis sangat menentukan arah penulisan sebuah karya tulis atau karangan yang berkualitas. Dengan kata lain, hasil sebuah karangan yang berkualitas umumnya ditunjang oleh keterampilan kebahasaan yang dimiliki seorang penulis.

Oleh karena itu, di dalam menulis sebuah paragraf, siswa harus mampu mengungkapkan perasaan dan ide ke dalam sebuah kata, kata menjadi frase, frase menjadi kalimat, kalimat menjadi paragraf, dan paragraf menjadi sebuah teks. Dengan demikian, dalam mengembangkan sebuah paragraf, siswa harus menggunakan tata bahasa yang baik agar pesan yang disampaikan dapat dipahami dan diterima oleh si pembaca.

Namun berdasran hasil observasi yang telah dilakukan, penelitian ini menemukan beragam masalah yang dihadapi siswa kelas X SMA 8 Muhammadiyah dalam menulis paragraf dalam teks Deskriptif. Siswa tidak mampu menggunakan tata bahasa yang baik dalam penggunaan tenses. Salah satu contoh yang dilakukan siswa adalah: Danau Toba provide a variety of water tours there. Yang mana seharus nya kalimat yang benar adalah: Danau Toba provides a variety of water tours there. Berdasrkan contoh masalah di atas, siswa tidak mampu menggunakan tenses yang baik dalam simple present tense. Siswa sering melakukan kesalahan dalam penggunaan kata kerja pertama untuk orang ketiga tunggal yang ditambahi “s, es, atau ies”.

Oleh karena itu, analisis kesalahan baik dilakukan karena memiliki peran penting untuk mengungkapkan jenis kesalahan sehingga mereka dapat belajar dari kesalahan mereka dalam menulis. Dengan demikian, mereka tidak akan membuat kesalahan secara berulang-ulang.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini metode deskriptif kualitatif yang telah digunakan yang bertujuan untuk menganilsa kesalahan siswa dalam menulis teks Deskriptif. Dengan tujuan tersebut,

(3)

penelitian ini mengumpulkan data yang diperoleh dari siswa kelas X SMA 8 Muhammadiyah Kisaran dengan jumlah sampel 20 orang siswa dengan memberikan tes tertulis dalam teks

Deskriptif. Selain itu, penelitian ini menafsirkan data tentang apa jenis kesalahan yang sebagian besar dilakukan siswa dengan membuat persentase. Langkah terakhir, penelitian ini menyimpulkan hasil dari penelitian.

2.1 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, instrument adalah peneliti itu sendiri yang mana peneliti terlibat langsung dalam penelitian ini dengan memberikan tes tertulis dalam bentuk teks

Deskriptif tentang pengalaman siswa ketika pergi berlibur bersama keluarga ataupun bersama sahabat.

Tes tertulis digunakan untuk mengumpulkan data dalam menganalisis kesalahan siswa dalam menulis teks Deskriptif, menghitung total kesalahan, dan membuat persentase kesalahan.

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data digunakan dengan cara dokumentasi. Sugiyono (2012:240), menyatakan dokumentasi adalah catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah berupa tes tertulis dalam menulis teks Deskriptif yang telah diberikan kepada siswa. Ada beberapa langkah dalam mengumpulkan data, yaitu:

Gambar 2.2 Skema Pengumpulan Data

SISWA

MENULIS TEKS

DESKRIPTIF 45 menit

MENGUMPULKAN HASIL TES TEKS DESKRIPTIF

MENGANALISIS KESALAHAN DALAM TEKS DESKRIPTIF MENGHITUNG DAN MEMPERSENKAN

(4)

Setelah melakukan pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif (persentase). Persentase berasal dari frekuensi atau informasi dan membagi dengan jumlah kasus. Rumusnya adalah :

P = F / N x 100 % P = Persentase

F = Frekuensi jawaban yang salah N = Jumlah sampel

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penelitian ini memperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1.1 Rekapitulasi Kesalahan Siswa dalam Menulis Teks Deskriptif

No Inisial Siswa Omission MisinformationKesalahan Misordering Total

1 DEA - 11 - 11 2 NA - 5 - 5 3 HPS - 5 - 5 4 FAS 2 10 1 13 5 NMS 1 9 - 10 6 HP 2 6 - 8 7 RAS 2 7 2 11 8 HUL 3 7 - 10 9 SA - 7 - 7 10 RKBT 3 12 1 16 11 IS 15 17 3 35 12 KBS 1 4 1 6 13 RN - 10 1 11 14 NF 1 5 - 6 15 NH 1 9 1 11 16 MBB - 2 - 2 17 DT - 3 - 3 18 DI 2 5 - 7 19 RA - 3 - 3 20 DDP - 2 - 2 Total 33 139 10 182

Berdasarkan tabel rekapitulasi di atas, penelitian ini menganalisa kesalahan siswa dalam menulis teks Deskriptif sebagai berikut:

(5)

Banyak siswa yang menghilangkan suatu kata atau unsur gramatikal yang dibutuhkan dalam suatu ungkapan yang berhubungan dengan tata bahasa. Berkenaan dengan hal tersebut peneliti menemukan beberapa kesalahan sebagai berikut:

a. Kesalahan Penghilangan to be b. Kesalahan Penghilangan Preposition

c. Kesalahan Penghilangan Genetive Possessive (apostrof ‘) d. Kesalahan Penghilangan Artikel the

B. Kesalahan Penggunaan Bentuk (Misinformation)

Dalam hal ini banyak siswa yang menggunakan bentuk gramatikal yang tidak tepat. Kesalahan-kesalahan penggunaan bentuk yang ditemukan adalah sebagai berikut:

a. Kesalahan Penggunaan Bentuk Possessive Adjective

b. Kesalahan Penggunaan To Be

c. Kesalahan Penggunaan Verb

d. Kesalahan dalam penggunaan Bentuk Subjek e. Kesalahan Penggunaan Bentuk Adjective

f. Kesalahan Penggunaan Bentuk Penanda Jamak

C. Kesalahan Penempatan (Misordering)

Banyak siswa yang salah menempatkan kata-kata dalam suatu ungkapan. Kesalahan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Kesalahan dalam Penempatan Noun Phrase

b. Kesalahan Penempatan Preposisi c. Kesalahan Penempatan Subjek

Penelitian dalam bagian ini menginterpretasikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sebagai berikut:

P = F / N x 100% a. Omission P = 33/20 x 100%

= 1.65 %

(6)

P = 139/20 x 100% = 6,95%

c. Misordering P = 10/20 x 100% = 0,5%

Table 1.2 Persentase Kesalahan Siswa dalam Menulis Teks Deskriptif

No Kesalahan Frekuensi Persentase

1 Omission 33 1,65 %

2 Misinformation 139 6,95 %

3 Misordering 10 0,5 %

Total 182

Setelah menganalisa data, penelitian ini telah meninterpretasikan kesalahan yang telah dilakukan siswa. Berdasarkan data di dalam tabel dapat dilihat jumlah keseluruhan setiap kesalahan dan juga kesalahan yang paling banyak dibuat oleh siswa. Frekuensi kesalahan tertinggi adalah misinformation dengan kesalahan sebanyak 139 kesalahan (6,95 %). Yang kedua adalah kesalahan omission dengan total kesalahan 33 (6.95%). Kemudian kesalahan yang ketiga adalah misordering dengan total kesalahan 10 (0,5%).

KESIMPULAN

Berdasarkan data yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini dapat disimpulkan bahwasanya banyak kesalahan yang telah dilakukan siswa dalam penggunaan bentuk tata bahasa (misinformastion) dengan kesalahan sebanyak 139 kesalahan (6,95 %). Kemudian beberapa siswa melakukan kesalahan menghilangkan bagian dari tata bahasa (omission) dengan total kesalahan sebanyak 33 (6,95%). Yang terakhir, kesalahan dalam menempatkan kata-kata dalam kalimat (misordering)

dengan total kesalahan sebanyak 10 kesalahan (0,5%). Kesalahan ini terjadi karena siswa masih belum paham dalam penggunaan tata bahasa yang tepat sehingga bahasa yang telah dituliskan masih sangat terpengaruh dengan pola penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa sehari-hari mereka.

SARAN

(7)

1. Guru seharusnya memberikan umpan balik kepada siswa setelah mengoreksi dan menganalisa kesalahan mereka dalam menulis teks.

2. Guru seharusnya meninjau ulang tentang pengajaran tata bahasa terutama dalam menggunakan grammatikal dengan tepat karena itu merupakan kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh siswa.

3. Guru dianjurkan untuk terus meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks Deskriptif

dengan pengalaman menarik mereka yang lebih berkesan.

DAFTAR PUSTAKA

Baehaqi, I. 2009. A Handbook of English Grammar. Yogyakarta: Media Ilmu Djuharie, O.S. 2008. Genre Text. Bandung: Yrama Widya

Ellis,R. 1998. Second Language Acquisition.New York: Oxford University Press Manurung, H. 2004. Smart English Grammar for SMP-SMU. Jakarta: Great Media Nurjamal dkk, 2013. Terampil Mengarang. Bandung: Alfabeta.

Setyawati. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka

Sugiyono (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Cetakan ke-17. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 2.2 Skema Pengumpulan Data
Tabel 1.1 Rekapitulasi Kesalahan Siswa dalam Menulis Teks Deskriptif

Referensi

Dokumen terkait

Konseling yang berisi kegiatan tanya jawab dengan menantang pikiran-pikiran berkaitan dengan masalah pikiran irasional konseli dinilai sebagai cara konvensional dan

Bahrudin, Muchammad, 07210048, Implikasi Legalitas Akta Hibah Terhadap Hak Anak Angkat Mendapatkan Wasiat Wajibah Dalam Harta Warisan, Jurusan Ahwal al-Syakhshiyah,

Keputusan Kepala LAN No.239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, menjelaskan bahwa akuntabilitas kinerja

Beberapa buah hadits shahih yang dikeluarkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa‟i, dan yang selain mereka meriwayatkan sejumlah hukum, antara

lebih besarnya output tegangan DSSC pada metode slip casting dibandingkan dengan DSSC pada metode elektroforesis (lihat Gambar 6) dikarenakan ukuran pori-pori pada

Setelah pindah ke tampilan vCenter server proses selanjutnya adalah pilih vCenter servernya, dalam pemilihan vCenter server ini akan tampil vCenter server yang

● Desain Industri ­­ berdasarkan pasal 1 ayat 1 Undang­Undang Nomor 31 

Tugas Akhir dengan judul “Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara” ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan pada