• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK

A. Sejarah Ringkas Perusahaan

Pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan Posts Paar Bank, dengan maksud untuk mendidik masyarakat agar gemar menabung. Posts Paar Bank kemudian terus hidup dan berkembang hingga tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki empat cabang yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makasar.

Pada tahun 1940 kegiatannya terganggu sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat (rush). Namun kemudian keadaannya keuangan Posts Paar Bank pulih kembali pada tahun 1941. Tahun 1942, Hindia belanda menyerah

tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Jepang membekukan kegiatan Posts Paar Bank dan mendirikan Tyokin Kyoku sebuah Bank yang bertujuan untuk menarik

dana dari masyarakat melalui tabungan.

Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto untuk memprakarsai pengambilalihan Tyokin Kyoku dari pemerintah Jepang ke pemerintah RI dan terjadilah penggantian nama

menjadi Kantor Tabungan Pos. tugas pertamanya adalah melakukan penukaran

mata uang Jepang dengan ORI, tetapi kegiatannya tidak berumur panjang karena

agresi belanda (Desember 1946) mengakibatkan duduknya semua kantor termasuk

kantor cabang dari Kantor Tabungan Pos sampai tahun 1949. Kantor Tabungan

(2)

Pos dibuka kembali tahun 1949, dan nama Kantor Tabungan Pos diganti menjadi Bank Tabungan RI.

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak 1950, tetapi yang terpenting bagi sejarah Bank Tabungan Negara (BTN) adalah dikeluarkannya UU darurat No. 9 Tahun 1950 Tanggal 9 Februari 1950 yang mengubah nama “Posts Paar Bank Indonesia” berdasarkan Staasbalt No. 295 Tahun 1941 menjadi Bank Tabungan

Pos dan memidahkan induk kementrian keuangan dibawah menteri urusan Bank Central. Tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal BTN. Nama Bank Tabungan Pos menurut UU darurat tersebut dikukuhkan dengan UU No. 36 Tahun 1953. Perubahan nama dari Bank Tabungan Pos menjadi BTN didasarkan pada Perpu No.4 Tahun 1964 tanggal 23 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2 Tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.

Penegasan status BTN sebagai Bank Tabungan milik negara ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968 yang sebelumnya (sejak tahun 1964) BTN menjadi BNI unit V (lima). Jika tugas utama saat pendirian Posts Paar Bank (1897) sampai dengan BTN (1968) adalah bergerak dalam lingkup perhimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BTN ditambah tugasnya yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertamakalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember yang diperinganti sebagai hari KPR bagi BTN.

Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992 yaitu

dengan dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggan 29 April 1992 yang

merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 Tahun 1992 bentuk hukum Bank

(3)

Tabungan Negara berubah menjadi Perseroan. Sejak nama Bank Tabungan Negara menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dengan call name Bank BTN (Persero). Berdasarkan kajian konsultan independent, Price Water House Coopers, pemerintah melalui menteri BUMN dalam surat No. 5 –

544/MMBU/2002 memutuskan Bank BTN (Persero) sebagai Bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi. Organisasi adalah wadah kegiatan sejumlah manusia yang melakukan suatu kegiatan terencana dengan bekerjasama penuh kesadaran dengan yang terkait dalam hubungan formal dan rangkaian tertentu untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Adapun Visi dan Misi dari Bank Tabungan Negara adalah sebagai berikut:

1. Visi Bank BTN

Menjadi bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan.

2. Misi Bank BTN

a. Memberikan pelayanan unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri terkait, pembiayaan konsumsi dan usaha kecil menengah.

b. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini.

c. Menyiapkan dan mengembangkan Human Capital yang berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi.

d. Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip kehati- hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan Shareholder Value

e. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.

(4)

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Cabang Medan adalah struktur organisasi fungsional. Struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Cabang Medan terbagi atas beberapa bagian. Hal ini dapat dilihat pada bagan struktur organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Cabang Medan dilampiran tugas akhir ini.

C. Job Description

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Cabang Medan memiliki pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan bagiannya masing-masing.

1. Kepala Cabang (Branch Manager) mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan kontrol terhadap seluruh pelaksanaan MTSI b. Melakukan Pengawasan melekat

c. Melakukan otorisasi sesuai kewenangan yang diberikan

d. Melakukan service quality level terhadap nasabah-nasabah prima e. Melakukan supervisi di dalam menjalankan fungsi manajemen 2. Wakil Kepala Cabang Utama mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan fungsi otorisasi untuk aktifitas financial sesuai ketentuan yang berlaku

b. Melakukan fungsi otorisasi untuk aktifitas non financial sesuai ketentuan

yang berlaku dan lazim dilakukan serta dapat dipertanggungjawabkan

c. Melakukan pengawasan melekat terhadap pegawai yang disupervisi

(5)

d. Melakukan monitoring dan evaluasi atas strategi serta pencapaian target dana, kredit dan feebased income

e. Melakukan sekaligus mensupervisi pemberian Quality Service Level terhadap nasabah prima

3. Kepala Layanan Retail (Retail Service Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan fungi otorisasi untuk aktifitas financial sesuai ketentuan yang berlaku

b. Melakukan fungsi otorisasi untuk aktifitas non financial sesuai ketentuan yang berlaku dan lazim dilakukan serta dapat dipertanggungjawabkan c. Melakukan pengawasan melekat terhadap pegawai yang disupervisi

d. Melakukan monitoring dan evaluasi atas strategi serta pencapaian target dana, kredit dan feebased income

e. Melakukan sekaligus mensupervisi pemberian Quality Service Level terhadap nasabah prima

4. Kepala Teller (Teller Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan pembukuan & penutupan ruang khasanah bersama petugas kas besar atau pejabat yang ditunjuk

b. Melakukan supervisi atas layanan pembayaran angsuran KPR c. Melakukan supervisi atas layanan transaksi GIRO

d. Melakukan supervisi atas layanan transaksi TABUNGAN

e. Melakukan supervisi atas layanan transaksi DEPOSITO

(6)

5. Teller mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Menerima Kas Awal Hari

b. Melakukan Permintaan Uang ke Kas Besar c. Melakukan Permintaan Uang antar Teller d. Melakukan Penyetoran Uang ke Kas Besar e. Melakukan Pencetakan Laporan Akhir Hari

6. Kepala Layanan Nasabah (Costumer Service Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan aktivitas otorisasi sesuai batas kewenangan

b. Melakukan supervisi untuk terjaganya kualitas pelayanan yang optimal di unit CS bagi nasabah yang datang maupun melalui telepon atau surat c. Melakukan supervisi terhadap layanan administrasi Giro

d. Melakukan supervisi layanan administrasi Tabungan

e. Melakukan supervisi terhadap layanan administrasi Deposito 7. Petugas Selling (Selling Service) mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan analisis umum terhadap Market Share dan Pertumbuhan berdasarkan data Perbankah per wilayah dari Sumber Bank Indonesia, BPS atau sumber lainnya.

1) Dana 2) Kredit

3) Fee Based Income

4) Melakukan analisis potensi / peluang pasar dalam pemetaan market

yang akan dituju

(7)

b. Melakukan analisis terhadap komposisi dana dan kredit yang akan dicapai c. Membuat target bersama Selling Head sebagai bahan keputusan Branch

Manager

d. Membuat strategi pencapaian target 1) Dana

2) Kredit

3) Fee Based Income

4) Peningkatan penggunaan fitur produk

8. Kepala Layanan Kredit (Loan Service Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan supervisi dan memastikan terselenggaranya layanan informasi kredit baik melalui telepon, surat maupun debitur/customer yang datang langsung dengan baik

b. Melakukan supervisi dan memastikan terselenggaranya Proses Pelunasan Kredit

c. Melakukan supervisi dan memastikan pelayanan klaim debitur

d. Melakukan supervisi dan memastikan pelayanan permohonan pembayaran ekstra dan advance payment sesuai dengan ketentuan yang berlaku

e. Melakukan supervisi dan memastikan terselenggaranya pelayanan klaim asuransi kredit

9. Kepala Operation (Operation Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan supervisi atas kebenaran proses administrasi nasabah giro

(8)

b. Melakukan supervisi atas kebenaran proses transaksi pembayaran angsuran kredit.

c. Melakukan supervisi atas kebenaran proses maintenance KPR, Non KPR dan Kredit Umum.

d. Melakukan supervisi atas kebenaran proses biaya Pra Realisasi.

e. Melakukan supervisi atas kebenaran Proses blokir saldo rekening.

10. Petugas Kliring (Clearing Staff) mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Proses transaksi kliring b. Proses Transaksi CN.

c. Proses sistem kliring d. Proses rekonsiliasi kliring e. Proses aktiviltas kliring lainnya

11. Data Entry Operator Staff mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Proses entry transaksi KPR Kolektif

b. Proses maintenance data transkasi Host to Host Telkom c. Proses Standing Instruction (SI) - Host to Host PLN d. Proses Salary Crediting.

e. Proses transaksi Tabungan Batara Kantor Pos

12. Kepala Admistrasi Kredit (Loan Administration Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan supervisi dan memeriksa proses OTS atas permintaan unit terkait dengan baik dan benar sesuai ketentuan bank.

(9)

b. Melakukan supervisi dan memeriksa proses permohonan pelaksanaan taksasi nilai dan kehandalan agunan melalui LPA sesuai ketentuan bank.

c. Melakukan supervisi dan memeriksa proses permohonan pelaksanaan taksasi nilai dan kehandalan agunan melalui jasa Appraisal sesuai ketentuan bank.

d. Melakukan supervisi dan memeriksa proses pembuatan memo pencairan kredit untuk diteruskan dan ditindaklanjuti oleh unit kerja terkait.

e. Melakukan supervisi dan memeriksa proses pencairan Bantuan Uang Muka ASABRI sesuai ketentuan bank

13. Kepala Umum dan Administrasi (General Branch Administration Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan supervisi atas proses pengelolaan absensi pegawai b. Melakukan supervisi atas proses pengelolaan penilaian pegawai

c. Melakukan supervisi atas proses pengelolaan perencanaan pengembangan pegawai

d. Melakukan supervisi atas proses pengelolaan Administrasi Data Kepegawaian

e. Melakukan supervisi atas proses pengelolaan Gaji, tunjangan pegawai dan pensiunan

14. Sekretaris (Secretary) mempunyai aktivitas utama yaitu melaksanakan kesekretariatan Kepala Cabang, meliputi :

1) Memproses pembuatan dan pengaturan jadwal kegiatan Kepala Cabang, baik dengan pihak intern maupun ekstern.

14

(10)

2) Memproses administrasi notula rapat (registrasi, pengarsipan), baik dengan pihak intern maupun ekstern.

3) Memproses administrasi surat dan facsimile masuk (registrasi, pengarsipan, pendistribusian sesuai disposisi dan monitoring) untuk Kantor Cabang.

4) Memproses administrasi penyampaian semua surat dan facsimile keluar (registrasi, pengarsipan) yang ditanda tangani oleh Kepala Cabang.

5) Mengatur semua kegiatan protokoler dan perjalanan dinas Kepala Cabang (SPD, Tiket, uang saku). an, baik dari pihak internal dan eksternal bank.

15. Staff Personalia (Personnel Staff) mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Proses pengelolaan absensi pegawai b. Proses pengelolaan penilaian pegawai

c. Mengelola perencanaan pengembangan pegawai d. Mengelola Administrasi Data Kepegawaian

e. Mengelola Gaji, Tunjangan pegawai dan pensiunan

16. Kepala Akunting dan Kontrol (Accounting & Control Head) mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan supervisi atas kebenaran proses administrasi dokumentasi atas transaksi

b. Melakukan supervisi atas kebenaran proses penyelesaian suspense dan rekening selisih lainnya

(11)

c. Melakukan supervisi atas entry jurnal GL-GL atas transaksi yang dilakukan oleh unit kerja lain

d. Melakukan supervisi atas pemeriksaan atas kebenaran semua transaksi operasional bank

e. Melakukan supervisi atas proses koordinator dalam rangka pemeriksaan pihak Intern dan Extern

17. Accounting and Control Supervisor mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan supervisi atas kebenaran proses administrasi dokumentasi atas transaksi

b. Melakukan supervisi atas kebenaran proses penyelesaian suspense dan rekening selisih lainnya

c. Melakukan supervisi atas entry jurnal GL-GL atas transaksi yang dilakukan oleh unit kerja lain

d. Melakukan supervisi atas pemeriksaan atas kebenaran semua transaksi operasional bank

e. Melakukan supervisi atas proses koordinator dalam rangka pemeriksaan pihak Intern dan Extern

18. General Ledger Staff mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Proses penyelesaian suspense dan rekening selisih lainnya

b. Proses entry jurnal GL-GL atas transaksi yang dilakukan oleh unit kerja lain

19. Internal Control Staff mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan pemeriksaan atas kebenaran semua transaksi operasional bank

(12)

b. Melakukan koordinator dalam rangka pemeriksaan pihak Intern dan Extern

c. Melakukan pemeriksaan atas penyelesaian suspense dan rekening selisih lainnya sudah diselesaikan

d. Melakukan laporan atas penyelesaian klaim nasabah 20. Reporting Staff mempunyai aktivitas utama yaitu:

a. Melakukan penyusunan URAP dan RKAP b. Melakukan input laporan ke pihak esktern

c. Melakukan perhitungan atas hasil kinerja dan laporan lainnya

D. Kinerja Usaha Terkini

Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank BTN telah berhasil mencapai laba bersih sebesar Rp 916 miliar yang meningkat secara signifikan sebesar 86,75%

lebih tinggi dari laba tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama disebabkan dari kenaikan pendapatan bunga dan bagi hasil syariah masing-masing sebesar 16%

dan 29% lebih tinggi dan penurunan beban bunga sebagai biaya pendapatan sebesar 8% lebih rendah pada tahun 2010. Kenaikan pendapatan bunga terpengaruh dari kenaikan portofolio kredit pada 27% lebih tinggi pada tahun 2010. Penurunan beban bunga terutama didorong oleh penurunan tingkat suku bunga rata-rata deposito jangka pendek periode 1 bulan dari 6,43% menjadi 5,98%.

Bank BTN memperoleh pendapatan bunga dari hasil penyaluran kredit

perumahan (KPR) dan non-perumahan serta dari penempatan dana pada portofolio

obligasi pemerintah yang dimiliki. Pendapatan bunga yang diperoleh dari kredit

(13)

yang diberikan merupakan kontribusi terbesar pada 92% dari total pendapatan bunga selama 2010.

1. Pendapatan bunga dari kredit yang diberikan

Selama tahun 2010, pinjaman KPR terdiri dari pinjaman KPR Bersubsidi dan pinjaman KPR non subsidi. Tingkat bunga rata-rata kredit perumahan mengalami penurunan dari 11,66% per tahun pada tahun 2009 menjadi 11,18%

per tahun pada tahun 2010. Di samping itu, suku bunga rata-rata atas kredit korporasi juga mengalami penurunan dari 13,31% per tahun pada 2009 menjadi 12,63% per tahun pada 2010. Penurunan ini disebabkan dari stabilnya kondisi pasar dan penurunan BI rate yang menjadi stimulasi pasar untuk menarik nasabah melakukan transaksi pembiayaan pada Bank BTN. Sebagai dampak dari kondisi ini, portofolio kredit meningkat 27% lebih tinggi pada tahun 2010, dan membuat Bank BTN masih memperoleh pertumbuhan pendapatan bunga dari kredit pada tingkat 25% di tahun 2010 sekalipun tingkat suku bunga menjadi lebih rendah dari tahun 2009.

2. Pendapatan bunga dari obligasi pemerintah

Bank BTN juga memperoleh pendapatan bunga dari saldo penempatan

dana pada Obligasi Pemerintah selama periode tertentu. Selama tahun 2010, Bank

BTN telah menjual dengan janji pembelian kembali atas beberapa obligasi

pemerintah sebesar Rp 4,3 triliun. Transaksi ini secara signifikan mengurangi

pengakuan pendapatan bunga yang mengakibatkan penurunan pendapatan bunga

dari obligasi pemerintah sebesar 39% di tahun 2010 dibandingkan tahun

sebelumnya. Pendapatan bunga dari Obligasi Pemerintah memberikan kontribusi

(14)

terhadap jumlah pendapatan sebesar 6% pada tahun 2010 dan 12% pada tahun 2009.

3. Pendapatan bunga dari penempatan lain-lain

Untuk mengoptimalkan kelebihan dana yang tersedia di Bank BTN dan mengelola likuiditas, manajemen treasury menyelenggarakan penempatan dana pada instrumen keuangan tertentu yang dapat menghasilkan pendapatan bunga dari penempatan tersebut. Selama tahun 2010, Bank BTN telah mengurangi penempatan dana dalam efek dan penempatan pada bank lain untuk meningkatkan penempatan dana dalam rekening giro dengan BI sehubungan dengan kepatuhan pada peraturan Bank Indonesia No.12/19/PBI/2010, tanggal 4 Oktober 2010, tentang "Giro Wajib Minimum di Bank Indonesia untuk Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing". Sebagai dampaknya, pendapatan bunga yang diperoleh dari saldo penempatan dana dalam efek dan penempatan pada bank lain mengalami penurunan masing-masing sebesar 20% dan 53% lebih rendah pada tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009.

E. Rencana Kegiatan

Untuk menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, Bank BTN

menjaga komitmen untuk senantiasa berhati-hati dalam menjalankan bisnis. Bank

BTN meyakini, dengan dukungan masyarakat dan negara, maka target untuk

meningkatkan pencapaian pada tahun 2011 terutama dalam hal pertumbuhan aset,

pengembangan produk dan layanan, serta perluasan jaringan operasi akan

terwujud. Untuk dapat meraih hal tersebut, Bank BTN menjunjung tinggi

(15)

penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang berpatokan pada Corporate Code of Conduct.

Sebagai perusahaan terbuka, Bank BTN berkomitmen mendengarkan aspirasi para pemegang saham. Hal ini ditunjukkan dengan terus memegang fokus bisnis di bidang pembiayaan perumahan yang diharapkan mampu meningkatkan kapasitas, kapabilitas, kesehatan, kinerja perusahaan yang pada akhirnya akan dapat memberikan dividen yang lebih besar bagi para pemegang saham.

Sebagai perusahaan publik, Bank BTN juga terpanggil untuk senantiasa memperbaiki diri melalui evaluasi dan pengembangan secara berkesinambungan.

Perbaikan ini dilakukan antara lain dengan mendiversifikasi produk KPR, Kredit Non Perumahan, maupun produk dana ritel dan wholesale. Dengan dukungan sumber daya manusia dan permodalan yang kokoh, bersinergi dengan kekuatan strategi manajerial yang handal, perbaikan ini diharapkan mampu menciptakan pertumbuhan profitabilitas secara berkesinambungan.

Bank BTN menyadari, pertumbuhan bisnis ini tak akan langgeng tanpa disertai dengan pengembalian nilai tambah kepada pemangku kepentingan dalam bentuk pelaksanaan praktik CSR. Lewat CSR, Bank BTN berharap dapat sama- sama tumbuh dan berkembang bersama lingkungan sekitar dan segenap pemangku kepentingan. Pelaksanaan CSR ini sekaligus memastikan bahwa keberadaan

Bank BTN tak hanya memberikan manfaat bagi karyawan dan nasabah

pada khususnya, tapi juga membawa nilai tambah bagi mitra bisnis, komunitas,

lingkungan dan bangsa.

(16)

Bukti keberlanjutan Bank BTN juga tertuang dalam kelanjutan program pengabdian kepada masyarakat yang sudah dimulai tahun 2010. Setiap pelaksanaan CSR di Bank BTN juga didukung oleh segenap fungsi organisasi.

Berbekal tekad, pengabdian, dan komitmen yang teguh, maka Bank BTN

yakin perkembangan perusahaan pada akhirnya akan menjadi penggerak

pertumbuhan masyarakat dan negara. Dengan berpatokan pada tujuan mulia ini,

maka menjadi cita-cita bagi Bank BTN untuk memperbaiki, memperkuat, dan

menyempurnakan setiap kegiatan operasional yang disesuaikan dengan kebutuhan

setiap nasabah.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian, Konsistensi jumlah upah yang diberikan kepada pekerja UD. Barokah Jaya Wonokromo Surabaya telah dilakukan oleh pemilik, yakni upah yang

Pola kebijakan hukum terhadap tanggung jawab TNCs atas pelanggaran hak untuk menikmati lingkungan yang sehat di empat negara berkembang yaitu Indonesia, India, Nigeria,

Analisis Penilaian Kredit dan Laporan Keuangan Calon Debitur Terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada PT Mandala Finance Tbk Cabang Bangka (Studi Kasus Pada Usaha

And The Mastery Of Pronunciation Of The Eleventh Grade Students Of Smk Nu Ma’arif Kudus In The Academic Year 2013/2014 .Skripsi: English Education Department Teacher

Suatu instansi yang telah berjalan tidak boleh tidak memonitor segala aktiva tetap/aset tetap yang dimiliki, instasi harus memiliki cara untuk menjaga seluruh aktiva tetap

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ketoksikan akut ekstrak metanol daun kesum ( Polygonum minus Huds) terhadap larva Artemia salina

Setelah selesei install , (alankan command seperti gambar di bawah ini untuk di bawah ini untuk memastikan phpunit sudah bisa kita gunakan. +pabila keluaran dari command

Manajemen risiko adalah sebuah proses, yang dipengaruhi oleh dewan pengawas, manajemen senior dan personil lainnya, diterapkan dalam perumusan strategi dan diterapkan di seluruh