133 4.1. Konsep
Sebuah konsep desain tempat pendidikan yang ramah lingkungan dengan membawa suasana yang asri membawa kehangatan keluarga dalam sebuah wadah pendidikan. Anak – anak merupakan sebuah sumber kebahagiaan yang diberikan untuk sebuah keluarga, hal tersebut digambarkan dengan seekor kepik, yang dipercaya membawa keberuntungan. Dari hal tersebut, terciptalah sebuah konsep interior yang berhubungan dengan alam, baik desain ruang maupun sebuah konsep yang memberikan sumbangan terhadap lingkungan. Bila diacukan pada alam, sebuah wadah pendidikan dan pengasuhan, Taman kanak – kanak dapat digambarkan sebagai taman dimana kepik dapat hidup, bermain, makan, berkembang dan kemudian terbang.
Filosofi ini pula yang coba di terapkan pada sebuah desain interior taman kanak – kanak ini, dengan tema yang diambil bernama “Home of Ladybird” dimana ladybird itu melambangkan anak – anak dan Kelompok Bermain dan Taman Kanak – Kanak sebagai ‘rumah’ mereka. Sebuah wadah pendidikan dan pengasuhan yang kokoh berdiri dengan nuansa alami yang memberikan kehangatan keluarga, memberikan rasa nyaman, dan aman yang dapat menjadikan anak didiknya berkualitas secara emosional dan intelektual untuk memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Ide dasar desain interior Ladybird Preschool and Kindergarten adalah mengembangkan desain modern yang diakselerasikan dengan karakter alam.
4.2. Citra Ruang
Ruang adalah sebuah wadah bagi manusia yang memfasilitasi manusia untuk beraktifitas di dalamnya. Kemampuan gerak yang dimiliki oleh manusia menyebabkan manusia memiliki kesadaran akan ruang. Melalui pikiran dan
perasaan, maka pengalaman manusia dengan ruang akan membuatnya memberi peniliaian terhadap apa yang diterimanya secara kualitatif. Berkaitan dengan pengguna utamanya ialah anak – anak, maka sebuah ruangan pada Taman Kanak – kanak memiliki citra ruang yang edukatif, fungsional, bersih, nyaman, dan kreatif. Edukatif dalam pengertian ruang yang mendukung proses belajar dan mengajar, Fungsional karena dapat menampung segala kegiatan manusia di dalamnya dengan meminimalkan elemen dekoratif. Bersih, karena sangat berhubungan dengan higenitas, nyaman dalam artian luas dan terbuka berhubungan dengan aktifitas dan perilaku anak – anak yang aktif, dan suasana ruang yang kreatif agar dapat menstimulasi anak dalam masa pertumbuhanya. Suasana yang ditampilkan adalah suasana tentang alam yang penuh petualangan, penuh kebebasan dan aman sehingga anak-anak dapat beraktivitas dengan bebas dan tidak merasa tertekan. Bentuk ruang dan furnitur yang mengadaptasi tentang alam yang dipadukan dengan gaya modern yang terkesan bersih dan ringan.
Gambar 4.1. Gambaran Citra Ruang 1
Sumber: architecturemedia.net
Gambar 4.2. Gambaran Citra Ruang 2
4.3. Konsep Warna
Gambar 4.3. Mood Board
Sumber: Penulis
Penerapan warna pada Kelompok Bermain dan Taman Kanak – Kanak ini adalah penerapan warna yang disesuaikan dengan tema interiornya, yaitu mengambil warna komplementer oranye dan biru, dimana warna oranye diambil dari warna ladybird itu sendiri, dan juga diambil warna – warna hangat seperti coklat, dan hijau dari ‘rumah’ si ladybird ini yang bersifat natural dan mendekati unsur alam. Warna biru diambil untuk menyeleraskan konsep dengan warna logo dari Ladybird Preschool and Kindergarten, yang menggunakan warna biru.
Warna oranye melambangkan kehangatan, semangat, kreatif, menyenangkan, sosialisasi, percaya diri, kecerahan, keceriaan, dan riang. Warna biru melambangkan ketenangan, kenyamanan, menyegarkan, mencegah kebosanan dan depresi, kebenaran, kesuksesan, keamanan, teknologi tinggi dan kebersihan. Warna coklat melambangkan kenyamanan, keselamatan, dapat
dipercaya, dan netral. Warna – warna tersebut sesuai dengan karakter anak – anak usia dini, dan diharapkan dapat menjadi faktor pendukung dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak sehingga bisa lebih memaksimalkan perkembangan diri mereka. Warna hijau melambangkan pertumbuhan, pembaruan, menenangkan, damai, sehat, dan membawa suasana outdoor ke indoor, yaitu sebagai cerminan ‘rumah’ dari ladybird.
Gambar 4.4. Penerapan Warna Komplementer Biru dan Oranye
Sumber: homemu.com
Gambar 4.5. Penerapan Warna Natural
4.4. Konsep Material
Skema dari sebuah ruangan dibentuk oleh lantai, dinding dan ceiling, serta tambahan seperti pintu dan jendela. Oleh karena itu, pemilihan material dan finishing menjadi sebuah aspek penting. Material untuk lantai, dinding, dan ceiling menggunakan material – material yang aman bagi anak – anak. Selain aman bagi anak, mudah dalam pembersihan dan perawatannya juga dipilih. Material yang ramah lingkungan, memiliki daya tahan yang kuat juga menjadi faktor penentu pemilihan material ini.
Tabel 4.1. Pemilihan Material
Material Gambar Kelebihan Kekurangan
LANTAI Carpet Roll (nylon) - Menyerap bunyi - Tidak licin - Memudahkan pemasangan dan pembersihan - Mampu diaplikasikan di bentuk ruangan yang kompleks - Tahan noda
- Warna tidak terbatas - Daya tahan kuat
Tidak memiliki keindahan yang lebih daripada wol atau sutra.
Homogeneus Vinyl Flooring
- Daya tahan yang kuat - Tahan lama, tidak
mudah rusak
- Resistensi yang tinggi - Higienis, anti bakteri - Mudah dibentuk pola - Mudah dibersihkan - Terbuat dari recycled
material - Tahan api
- Tidak tahan terhadap benda tajam
Keramik - Tahan lama - Perawatan mudah - Tahan air - Licin - Mudah pecah DINDING
Gypsum - Memantulkan suara
- Ringan
- Mudah dibentuk dan
dipasang - Tahan api
- Tidak terlalu kuat - Tidak tahan
tekanan - Tidak tahan
basah dan lembab
Beton - Sangat kuat
- Tidak memantulkan
cahaya
- Tahan api, air dan lembab - Perawatan mudah - Permukaan halus - Memantulkan suara - Tidak mampu menahan gaya tarik Accoustic Board - Menyerap suara - Ringan - Mudah dipasang - Tidak bisa dibentuk
- Tidak terlalu kuat - Tidak tahan
basah dan lembab
Wood Panel - Mudah perawatan dan
pemasangan - Daya tahan kuat
- Permukaan bersih
- Terkesan hangat - Melindungi dari panas
dan akustik - Pilihan warna yang terbatas dibandingkan penutup dinding lainnya CEILING Gypsum board - Memantulkan suara - Ringan
- Mudah dibentuk dan
dipasang - Tahan api
- Tidak terlalu kuat - Tidak tahan
tekanan - Tidak tahan
Accoustic Board - Menyerap suara - Ringan - Mudah dipasang - Tidak bisa dibentuk
- Tidak terlalu kuat - Tidak tahan
basah dan lembab
4.5 Konsep Pencahayaan
Pencahayaan yang digunakan yaitu pencahayaan alami dan buatan. Untuk pencahayaan alami, secara keseluruhan tiap ruang mendapatkan cahaya matahari langsung dengan membuat bukaan atau jendela – jendela yang cukup besar. Sedangkan pencahayaan buatan secara umum menggunakan lampu seperti lampu LED dan fluorescent (TL) yang hemat energi pada ruangan kelas, sedangkan ruangan – ruangan lain menggunakan beberapa jenis yakni lampu LED, TL, dan juga Down light. Untuk koridor di optimalkan menggunakan pencahayaan alami.
4.6 Konsep Penghawaan
Penghawaan ruangan dapat berupa penghawaan alami dan penghawaan buatan. Penghawaan alami dapat diterapkan dengan memaksimalkan bukaan yaitu jendela dan ventilasi. Dengan konsep bangunan yang ramah lingkungan, penghawaan alami sangat dimaksimalkan dalam rangka penghematan energi. Namun, penghawaaan ruang sangat bergantung pada kondisi cuaca Bandung yang tidak menentu. Pada saat cuaca panas yang dapat memberikan suasana yang tidak nyaman, maka dibutuhkanlah pengahawaan buatan untuk menciptakan suhu ruangan menjadi nyaman untuk beraktifitas. Penghawaan buatan ini berupa AC pada setiap ruangan yang dijaga pada suhu 24 – 27 derajat Celcius dengan kelembaban relatif antara 55 – 65 %. Sedangkan pada area publik seperti koridor dan lobby dijaga pada suhu 27 – 30 derajat Celcius dengan kelembaban relatif antara 50 – 70 %.
4.7 Konsep Akustik Ruang
Sebuah ruangan untuk anak – anak harus jauh dari kebisingan terutama pada ruang-ruang kelas. Oleh karena itu, kebisingan dapat dikurangi dengan penggunaan material pada lantai, dinding, maupun ceiling. Peletakan ruangan juga sangat berpengaruh, misalnya ruangan yang membutuhkan privasi dengan tingkat yang cukup tinggi ditempatkan jauh dari area yang mempunyai tingkat kebisingan yang tinggi. Suara bising dari luar juga diminimalkan.
4.8. Konsep Furnitur
Pengunaan furnitur yang tepat dalam sebuah Taman Kanak Kanak menjadi hal yang sangat penting karena nyaman tidaknya seorang anak dalam menerima pelajaran salah satunya di tentukan dari kenyamanan furnitur yang dipakai. Kriteria kursi yang baik (Ernst Neufert:1996) adalah sebagai berikut : a. Telapak kaki rata pada lantai.
b. Ruang bebas antara bagian belakang lutut dengan ujung kursi.
c. Tidak terjadi tekanan antara permukaan tempat duduk dengan paha pada bagian depan kursi.
d. Ruang bebas antara paha dan bagian bawah daun meja agar kaki leluasa. e. Tinggi lengan sejajar dengan meja bila bahu atau lengan atas tegak lurus. f. Sandaran harus teguh di daerah tulang punggung dan di bawah tulang bahu. g. Di antara sandaran dan tempat duduk harus bebas agar pantat dapat bergerak
bebas.
h. Tinggi tempat duduk anak adalah 30 cm, tinggi meja ideal adalah 52, sedangkan untuk tinggi loker maksimal adalah 120 cm.
Penggunaan bentuk-bentuk natural seperti bunga, buah buahan dan binatang dalam perancangan funitur untuk anak hal ini akan menambah daya imajinasi anak dan anak akan merasa nyaman dan senang dengan bentuk bentuk itu dengan pemberian warna warna yang menarik. Furnitur haruslah ringan dan tidak tajam, terutama untuk meja dan kursi anak, dan merupakan bentuk modular sehingga bisa diubah susunannya sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas.
Gambar 4.6. Bentuk Modular Meja Anak 1
Sumber: woodsfurniture.com
Gambar 4.7. Bentuk Modular Meja Anak 2
Sumber: woodsfurniture.com
Gambar 4.8. Inspirasi Bentuk Furnitur 1
Gambar 4.9. Inspirasi bentuk Furnitur 2
Sumber: gayarumah.com
4.9 Konsep Keamanan
Sistem keamanan yang dipakai adalah sistem keamanan dari satuan jaga sekolah dalam hal ini dilakukan oleh orang terlatih, namun juga didukung dengan peralatan peralatan seperti penggunaan CCTV (Close Circuit Television). Gedung sekolah ini juga menyediakan 2 buah tangga darurat yang bisa diakses dengan mudah. Namun, akses menuju ke tangga darurat ini harus dilindungi dari jangkauan anak – anak untuk mencegah anak – anak bermain di tangga darurat tersebut.
Desain signage harus kreatif dan selaras dengan desain. Permainan warna dan bentuk akan sangat menarik perhatian anak – anak untuk melihat dan menerjemahkan fungsi dari suatu ruang. Signage pada setiap ruang kelas diperlukan sebagai identitas dari ruang tersebut.
Gambar 4.10. Inspirasi Signage 1 Gambar 4.11. Inspirasi Signage 2
Sumber: create-signs.co.uk Sumber: cityofsound.com
Gambar 4.12. Inspirasi Signage 3 Gambar 4.13. Inspirasi Signage 4