• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Kerja Sekolah PROGRAM KERJA-1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " Program Kerja Sekolah PROGRAM KERJA-1"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembaharuan pengelolaan sistem pendidikan merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dari pengaruh gelombang reformasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia. Perkembangan dan perubahan secara terus-menerus berdampak pada upaya yang menuntut perlunya perbaikan sistem pendidikan nasional termasuk penyempurnaan pengelolaan pendidikan di setiap sekolah, yang diharapkan mampu bersaing dan menyesuaikan dengan perkembangan zaman di masa yang akan datang.

Esensi dari tuntutan pembaharuan pengelolaan sistem pendidikan diakui sebagai suatu kebutuhan yang fundamental dan strategis untuk pengembangan kemampuan dimensi manusia secara komprehensif dan seutuhnya. Namun penyelenggaraan pendidikan sekolah yang berkualitas, bukanlah hal yang mudah dan sederhana untuk diwujudkan karena selain sifatnya yang kompleks, dinamis dan kontekstual, perlu upaya penekanan yang melibatkan pembentukan aspek kognitif, keterampilan bahkan pembentukan afektif seseorang. Atas dasar tuntutan tersebut, maka pendidikan seharusnya menjadi kepedulian semua komponen bangsa.

▸ Baca selengkapnya: laporan program kerja sekolah

(2)

Lebih dari pada itu, kegiatan organisasi sekolah adalah mengelola sumber daya manusia yang diharapkan menghasilkan output dan outcame berkualitas. Sesuai dengan tuntutan masyarakat, serta pada gilirannya dapat memberikan kontribusi kepada pembangunan bangsa. Maka perlu upaya dikembangkan iklim proses pembelajaran yang dapat mengembangkan dan menumbuhkan rasa percaya diri sendiri serta sikap perilaku yang inovatif dan kreatif.

Berasumsi dari pernyataan di atas, maka perlu kesadaran bersama bahwa:

1. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan komitmen guna meningkatkan sumber daya manusia, baik sebagai pribadi maupun kollektif, serta sebagai modal dasar generasi penerus dalam mewujudkan pembangunan bangsa yang akan datang.

2. Pemerataan daya tampung pendidikan harus disertai dengan pemerataan kualkitas pengelolaan sistem pendidikan, sehingga mampu menjangkau seluruh masyarakat, dan pada gilirannya mampu mewujudkan masyarakat yang siap bersaing dalam perkembangan dan perubahan dimasa yang akan datang.

3. Seiring dengan isi UU NO 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional Pasal 3 berfungsi menyatakan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

(3)

Sekolah sebagai institusi pendidikan, merupakan wadah tempat proses pelayanan jasa pendidikan, memiliki sistem yang kompleks dan dinamis. Dalam kegiatannya, sekolah adalah bukan hanya sekedar tempat mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi, berkumpul guru dan murid, melainkan berada dalam satu tatanan sistem yang rumit dan saling berkaitan, dalam upaya memersiapkan anak didik mampu hidup mandiri.

Oleh karena itu perlu pengelolaan sekolah secara proporsional dan profesional. Lebih dari pada itu, kegiatan organisasi sekolah adalah mengelola sumber daya manusia yang diharapkan menghasilkan output dan outcome berkualitas. Sesuai dengan tuntutan masyarakat, serta pada gilirannya dapat memberikan kontribusi kepada pembangunan bangsa. Maka perlu upaya dikembangkan iklim proses pembelajaran yang dapat mengembangkan dan menumbuhkan rasa percaya diri sendiri serta sikap perilaku yang inovatif dan kreatif.

Perubahan perkembangan pendidikan tidak sekedar membawa perubahan dalam kewenangan akademik dan tatanan pengelolaan sekolah, akan tetapi membawa perubahan pula dalam pola kebijakan dan orientasi partisipasi sumber daya sekolah dan masyarakat dalam pengelolaan sekolah. Apabila dihubungkan dengan praktik otonomi daerah dengan penekanan implementasi otonomi sekolah, maka terkandung adanya pelimpahan wewenang untuk perumusan kebijakan dan penetapan program sekolah dan stakeholder-nya, praktik tersebut mengarah pada praktik otonomi pengelolaan sekolah.

(4)

Secara individual pendidikan dapat dikatakan berfungsi sebagai instrumen seleksi, latihan dan penentu seseorang dalam kontelasi masyarakat. Pencapaian prestasi akademis dan non akademis serta keterampilan yang didapat nantinya merupakan bekal yang menjadi variabel signifikan dalam mencapai posisi sosial. Artinya adalah bahwa siswa di masa mendatang, dengan melalui proses persekolahan dapat memiliki makna, baik bagi dirinya maupun masyarakat yang benar-benar memilki sumber daya kompetitif.

Kesadaran tentang pentingnya pendidikan dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik pada masa mendatang, telah memotivasi pendidikan berubah seiring dengan kondisi zaman. Itulah sebabnya, pendidikan senantiasa memerlukan upaya perbaikan dan peningkatan sejalan dengan semakin tingginya kebutuhan dan tuntutan kehidupan masyarakat, melalui program kerja rencana strategi sekolah yang matang.

Pola pikir perubahan ini, sejalan dengan visi pendidikan nasional yaitu pendidikan yang mengutamakan kemandirian menuju keunggulan untuk meraih kemajuan dan kemakmuran berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Kemandirian dalam rumusan tersebut mengandung makna memiliki kemampuan untuk berperan aktif dalam tata hubungan sistematik dan sinergi pada skala nasional maupun global. Penerapan prinsip keunggulan juga terkandung maksud bahwa keunggulan hanya dapat dilakukan secara selektif dan urutan prioritas. Tujuan yang mulia ini, mempersyaratkan kepedulian keluarga, masyarakat, organisasi dan institusi pendidikan nasional yang mandiri serta mampu melakukan inovasi menuju ke suatu sistem pendidikan nasional yang unggul.

(5)

terkandung dalam uraian di atas, maka selayaknya dan seharusnya sektor ini digarap dengan penuh kesungguhan dan kearifan.

Tinggal bagaimana berpikir dan berbuat, karena tindakan berpikir dan berbuat adalah tindakan analisis-logis dan rasional. Proses keberhasilan meraih prestasi, bukan tanpa perjuangan yang panjang, melelahkan dan kadang membosankan. Itulah tantangannya dalam meraih dan mewujudkan kesuksesan.

Kepala sekolah ditugaskan secara penuh untuk melaksanakan pengelolalan pendidikan di sekolah dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. Pengelolaan pendidikan di sekolah dilaksanakan melalui pengawasan, penilaian, pembinaan dan pengendalian. Untuk itu maka pelaksanaan pendidikan di sekolah harus efektif, efisien dan terarah dengan benar, maka dibuatlah rencana strategi program kerja sekolah.

B. Tujuan

Tujuan Jangka Pendek

1. Melakukan penuntasan rencana program-program sekolah yang sifatnya rutin, berkala dan berkesinambungan.

2. Mengembangkan kapasitas intelektual siswa-siswa dan kapabilitas pengelola kelembagaan pendidikan sesuai dengan visi misi yang diembannya.

3. Melakuknan perintisan rencana program-program pengembanganyang terkait dengan kemajuan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Tujuan Jangka Menengah

(6)

berwawasan kebangsaan, kreatif, inovatif, sehat, berdisiplin, bertanggung jawab, terampil dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Tujuan Jangka Panjang

Adalah melakukan pembudayaan dan perberdayaan sistem, iklim, dan proses pendidikan di lingkungan sekolah yang demokratis dan mengutamakan kualitas dalam prespektif nasional dan global.

Tujuan Pendidikan Sekolah harus mampu mencerminkan kemampuan dalam menghadapi masa yang akan datang, agar dapat mengakomodasi berbagai tuntutan dan peran yang multidimensional. Secara umum pendidikan sekolah harus menghasilkan manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat yang sehat dan cerdas, dengan : 1) kepribdaian kuat, religius dan menjungjung tinggi budaya luhur bangsa, 2) kesadaran demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 3) kesadaran moral hukum yang tinggi 4) kehidupan yang makmur dan sejahtera.

Tujuan Rencana Strategi Program Kerja Sekolah :

1. Pedoman dalam melaksanakan tugas Kepala sekolah.

2. Indikator dalam mencapai target program sekolah.

3. Menentukan skala prioritas dalam pembinaan dan penilaian kinerja sekolah. 4. Menentukan tindak lanjut dalam penilaian dan pembinaan kinerja sekolah.

C. Landasan Hukum

(7)

3. Keputusan Bersama Mendikbud dan Kepala BAKN No. 0322/O/1996, No. 38 Tahun 1996, tentang Petunjuk Pelaksanaan

Jabatan Fungsional Kepala Sekolah dan Angka Kreditnya

4. Keputusan Menpan No. 118/1996, tentang jabatan Fungsional Kepala Sekolah dan Angka Kreditnya.

5. Keputusan Mendiknas RI No. 097/U/2002, tentang Pedoman Kepengawasan Pendidikan, Pembinaan Pemuda dan

Pembinaan Olah Raga.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan

pendidikan dasar dan menengah

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah

9. PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

D. Strategi

Strategi merupakan rumusan perencanaan secara komprehensif tentang bagaimana organisasi mencapai misi atau tujuannya. Dengan strategi akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimal keterbatasan bersaing.

(8)

Selain strategi di atas, kami menggunakan pendekatan Model Manajemen Strategi. Adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang. yang meliputi pengamatan lingkungan, prencanaan strategis, implementasi strategis, evaluasi dan pengendalian. Sedangkan penekanannya pada pengamatan lingkungan dan kondisi sekolah serta evaluasi peluang ancaman lingkungan dengan melihat kelemahan organisasi. Tahapan yang dilakukan adalah Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program, Anggaran, Prosedur, Kinerja (dilakukan Evaluasi dan Pengendalian ). Pengamatan lingkungan dilakukan dengan :

(9)

BAB II

VISI, MISI, STRATEGI, TUJUAN, TUGAS FUNGSI SEKOLAH DAN TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH

A. Visi, Misi dan Strategi

1. Visi

Kami memilih Visi ini untuk tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek, visi ini menjiwai warga sekolah kami untuk selalu mewujudkan setiap saat dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan sekolah

Visi tersebut mencerminkan propil dan cita cita sekolah yang : a.berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian b.sesuai dengan norma dan harapan masyarakat

c.mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah d.mendorong adanya perubahan yang lebih baik

e.mengarahkan langkah langkah strategis

“BERGEMA “

Membentuk peserta didik berprestasi, religius, mandiri dan amanah berlandaskan iman dan takwa.

2. Misi

Untuk mencapai visi tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas,Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi di atas :

a. Meningkatkan mutu hasil didik dengan indikator kenaikan rata-rata nilai UN/US siswa b. Meningkatkan kualitas SDM melalui keimanan dan ketqwaan (imtaq)

c. Melatih siswa untuk lebih percaya diri dan memiliki kapakaan sosial terhadap masyarakat d. Melatih siswa untuk hidup disiplin dan memiliki kebanggaan terhadap sekolah

(10)

3. Strategi

a. Peningkatan profesionalisme tenaga pendidik melalui pendidikan, pelatihan/penataran, dan pengembangan profesi. b. Pembinaan dan penilaian kinerja sekolah beserta seluruh komponen pengelola sekolah untuk:

1) Mewujudkan lingkungan sekolah yang religius,

2) Menentukan kualitas penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang kondusif berdasarkan kriteria yang sesuai, 3) Memberikan arahan, bimbingan, model, dan saran dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah,

4) Mengoptimalkan sumberdaya pendidikan, 5) Memberdayakan dan mengoptimalkan MGMP,

6) Meningkatkan daya kreativitas, inisiatif, inovasi, dan monivasi warga sekolah, 7) Membangkitkan semangat kemandirian dengan kompetensi yang komptetitif, 8) Mengubah paradigma dan mengembangkan kultur pengajaran ke pembelajaran,

9) Optimalisasi potensi akademik warga belajar dalam kompetisi olympiade sains nasional. 10)Meningkatkan koordinasi, internalisasi dan sinkronisasi setiap unsur pelaksana pendidikan.

B. Tujuan Sekolah

1. Menghasilkan peningkatan rata-rata nilai UN

2. Menghasilkan peserta didik yang berprestasi dalam segala aspek kehidupan 3. Menciptakan suasana belajar yang kreatif,aktif ,inovatif dan efektif serta

menyenangkan

(11)

5. Menghasilkan perangkat kurikulum yang lengkap.mutahir, dan berwawasan ke depan sesuai dengan tuntutan lokal,regional,nasional dan global.

6. Menciptakan prilaku yang beriman dan bertaqwa

7. Menciptakan suasana yang harmonis di lingkungan sekolah

C. Tugas dan Fungsi Sekolah

Berkaitan dengan usaha sadar dan terencana dalam upaya membentuk pertumbuhan dan perkembangan manusia, maka sekolah sebagai lembaga mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam mengembangkan berbagai komptensi setiap siswa. Proses tersebut, diharapkan dapat memiliki makna bagi bekal kehidupan dimasa mendatang. Dalam skala yang banyak, sekolah memiliki rumusan yang dicita-citakan, antara lain :

1. Mengembangkan pelayanan peningkatan kekuatan jasmani agar tumbuh sehat, kuat, dinamis sehingga memilki ketangguhan fisik agar dapat belajar dengan sungguh-sungguh. Membangun jasmani yang sehat serta derajatnya terukur secara berkala.

2. Menata lingkungan sebagai wahana pendidikan yang mendukung kuat pemberdayaan, penyelarasan, dan pelestarian sumber daya lingkungan dalam kerangka sistem alam yang berpotensi sebagai sumber daya pendidikan.

3. Membangun keyakinan bahwa sekolah yang sehat merupakan prasyarat pembinaan rohani warganya. Kekuatan rohani

ditandai dengan keimanan dan ketaqwaan, melaksanakan nilai-nilai hidup jujur, amanah salingmenghargai. Segala upaya senantiaasa menempatkan aktivitasnya merupakan bagian dari pengabdian kepada Tuhan YME.

4. Membangun interaksi fungsional, impformasional, sosial, budayadan politik dengan dilandasi semangat silih asah, silih

(12)

5. Membentuk dan mengembangkan semangat kerja sama dalam semua aspek kegiatan serta mengembangkan potensi

setiap individu. Agar dapat berkembangan secara optimal melalui kerja sama tim, sehingga mutu profesionalisme pelayanan meningkat dari waktu ke waktu.

6. Membangun pengetahuan sebagai energi kehidupan yang mengantarkan seluruh warga sekolah pada derajat hidup

manusia berilmu yang dilandasi kerja keras dan ketangguhan melakukan aktivitas belajar, sebagai upaya membentuk dan memilki keunggulan individu maupu kolektif sebagai modal dasar kompetisi.

7. Membangun etos belajar pada seluruh warga sekolah, sehingga perencanaan dan pelaksanaannya dirancang bersama

sesuai asumsi dasar bahwa setiap siswa, guru, kepala sekolah dan seluruh komunitas sekolah memilki kemampuan mengembangkan sekolah secara optimal.

8. Merancang beban belajar sesuai dengan kemempuan fisiknya dan kedewasaan penalaran dsalam rangka proses peningkatan mutu secara terencana, bertahap dan berkelanjutan.

9. Mengembangkan kesenian dengan flter norma-norma keagamaan, sehingga seni berkembang sebagai ekspresi budaya luhur bangsa yang mendapat penghargaan dari masyarakat.

10.Mengembangkan kehidupan sosial sekolah yang harmonis, dilandasi semangat kekeluargaan, mencari solusi untuk

kepentingan bersama.

11.Menguasai teknologi tepat guna untuk mengembangkan percepatan dan penguatan kgiatan belajar dan peningkatan

mutu diri.

12.Berfungsi sebagai Unit PelaksanaTeknis pendidikan formal. Secara garis besranya sekolah memilik fungsi dan tugas,

sebagai berikut :

(13)

b. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa di sekolah dan membina Organisasi Intra Sekolah

c. Meningkatkan kemampuan profesional tenaga kependidikan sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

d. Membina hubungan kerja sama dengan orang tua, masyarakat, Dewan sekolah, Dunia Usaha/Industri dan intansi terkait.

e. Mempertanggungjawabkan setiap tugas dan kegiatan yang diembannya kepada pihak yang berwenang.

D. Tugas Pokok Kepala Sekolah

a. Kedudukan

1. Kepala Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan Kepalaan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah.

2. Kepala Sekolah adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai pelaksana teknis untuk melakukan Kepalaan pendidikan terhadap sejumlah sekolah tertentu yang ditunjuk/ditetapkan.

3. Kepala Sekolah mempunyai tugas pokok menilai dan membina penyelenggaraan pendidikan pada sejumlah sekolah tertentu baik negeri maupun swasta yang menjadi tanggung jawabnya.

b. Tanggung Jawab Kepala Sekolah

(14)

2. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar/bimbingan dan hasil prestasi belajar/bimbingan siswa dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan

c. Wewenang Kepala Sekolah

1. Memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yangoptimal dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik profesi

2. Menetapkan tingkat kinerja guru dan tenaga lain yang diawasi serta factor-faktor yang mempengaruhinya

3. Berdasarkan SK Menpan No. 118 Tahun 1996, tentang Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Sekolah menyatakan, bahwa tanggung jawab dan wewenang Kepala Sekolah adalah:

3.1 Melaksanakan pengelolaan penyelenggaraaan pendidikan di sekolah sesuai dengan penugasannya,

3.2 Meningkatkan proses belajar mengajar/bimbingan dan hasil prestasi belajar bimbingan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan,

3.3 Memilih dan menentukan metode kerja untuk mencapai hasil yang optimal dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kode etik profesi.

3.4 Meningkatkan tingkat kinerja guru dan tenaga lain yang diawasi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 3.5 Menentukan atau mengusulkan program pembinaan serta melakukan pembinaan.

d. Ruang Lingkup Aktivitas Kerja 1. Administrasi Umum

(15)

3. Administrasi kesiswaan 4. Administrasi keuangan 5. Administrasi ketenagaan 6. Administrasi sarana/prasarana 7. Administrasi laboratorium 8. Administrasi BP/BK 9. Administrasi PSB/PMB 10.Administrasi perpustakaan 11.Administrasi 7 K

12.Administrasi Ujian Nasional

13.Administrasi kerja sama Dewan Sekolah/Komote Sekolah 14.Administrasi Penataran sekolah

15.Administrasi keterampilan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tidak melampirkan NPWP dan SPT Tahunan (2010/2011); Tidak melampirkan bukti pajak bulan Des 2011 dan Jan 2012; Tidak melampirkan BA dan SPK pengalaman; Tidak melampirkan

Tidak melampirkan NPWP dan SPT Tahunan (2010/2011); Tidak melampirkan bukti pajak bulan Des 2011 dan Jan 2012; Tidak melampirkan BA dan SPK pengalaman; Tidak melampirkan

[r]

[r]

Jika pada setiap persegi ditempatkan bilangan bulat positip sedemikian rupa sehingga perkalian bilangan-bilangan dari sembarang lima persegi yang berurutan menghasilkan 360, maka

Bertempat di kantor Sekretariat Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Lampung Tengah, dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :. PEMERINTAH KABUPATEN

A funeral is a difficult time and choosing the correct burial casket can be stressful, but remember it comes down to what you the family like and want for you lost loved one. This is