• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMEN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DOKUMEN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Manual Pelaksanaan Kerjasama

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 1

DOKUMEN

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

MANUAL PELAKSANAAN STANDAR STANDAR KEMAHASISWAAN

PERINGATAN

Dilarang menggandakan tanpa seijin Ketua LPM

Alamat : Jl. R.A Moertasiah Soepomo No.28B Kuningan Jawa Barat, 45511.

Email: info@upmk.ac.id. Phone (0232) 874085

2021

(2)

Manual Pelaksanaan Kerjasama

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 1 STKIP MUHAMMADIYAH

KUNINGAN

Kode/No : MPELSKMHS/STKIPMK/SPMI/03 Tanggal : 02 Maret 2021

MANUAL PELAKSANAAN STANDAR KEMAHASISWAAN

Revisi : 03 Halaman : 1 - 7

MANUAL

PELAKSANAAN STANDAR KEMAHASISWAAN

STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN

Proses Penanggungjawab

Tanggal Nama Jabatan Tandatangan

Perumus

Nunu Nurfirdaus,

M.Pd

Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 02 Maret 2021

Pemeriksa Dr. Casnan, M.Si

Wakil Ketua I Bidang Akademik,

Kemahasiswaan

& AIK

02 Maret 2021

Persetujuan Nanan Abdul Manan, M.Pd

Ketua STKIP Muhammadiyah

Kuningan

02 Maret 2021

Penetapan

Dr. Muhammad Samsudin, S.Ag., M.Pd.

Ketua BPH STKIP Muhammadiyah

Kuningan

02 Maret 2021

Pengendalian

Nunu Nurfirdaus,

M.Pd

Ketua Lembaga

Penjaminan Mutu 02 Maret 2021

(3)

Manual Pelaksanaan Kerjasama

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 2 BAB I

VISI DAN MISI STKIP MUHAMMADIYAH KUNINGAN

A. VISI

“Menjadi Perguruan Tinggi yang Unggul dalam bidang Pendidikan, Teknologi dan Kewirausahaan yang berlandaskan nilai-nilai Islam”

B. MISI

1. Meningkatkan proses pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang unggul dengan basis ilmu pendidikan dan keguruan yang terprogram dan terarah pada program studi yang diselenggarakan.

2. Mentransformasikan perkembangan teknologi kekinian dengan basis analisis kebutuhan dalam proses pendidikan dan pengajaran yang mengedepankan nilai-nilai inovatif.

3. Menumbuhkembangkan kreativitas kewirausahaan yang merupakan diversifikasi luaran pendidikan dan pengajaran dengan basis keilmuan kolaboratif.

4. Menginternalisasikan nilai-nilai ajaran Islam dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah pada setiap pelaksanaan Catur Darma Perguruan Tinggi Muhammadiyah dengan pola keteladanan dan habituasi amal soleh yang harus dilakukan oleh segenap sivitas akademika.

BAB II

TUJUAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR KEMAHASISWAAN

Pelaksanaan standar diperlukan sebagai pemenuhan implementasi Standar Kemahasiswaan yang telah ditetapkan dalam upaya meningkatkan kinerja dalam rangka peningkatan proses penyelenggaran dan peningkatan mutu serta sebagai perangkat untuk terwujudnya budaya mutu dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di STKIP Muhammadiyah Kuningan secara terus-menerus dan berkelanjutan sehingga budaya mutu tercipta di STKIP Muhammadiyah Kuningan.

(4)

Manual Pelaksanaan Kerjasama

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 3 BAB III

LUAS LINGKUP MANUAL PELAKSANAAN KEMAHASISWAAN DAN PENGGUNAANNYA

Berdasarkan penetapan Standar Kemahasiswaan, maka seluruh isi Standar Kemahasiswaan harus dilaksanakan/dipenuhi dengan diimplementasikan dalam kegiatan penyelenggaraan proses pendidikan di STKIP Muhammadiyah Kuningan dengan berpedoman pada Manual Pelaksanaan Standar Kemahasiswaan.

Manual Pelaksanaan/Pemenuhan Standar Kemahasiswaan diperlukan ketika standar SPMI diimpementasikan dalam kegiatan penyelenggaraan perguruan tinggi oleh seluruh unit kerja di STKIP Muhammadiyah Kuningan pada semua tingkatan baik tingkat lembaga, bagian, UPT, program studi, mahasiswa, dosen maupun sumber daya akademik dan non akademik.

BAB IV DEFINISI ISTILAH

Definisi istilah dalam manual mutu PTM STKIP Muhammadiyah Kuningan diperlukan untuk memudahkan dan menyamakan persepsi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam Manual Mutu. Definisi istilah dalam Manual Mutu, antara lain :

1. Mutu: Keseluruhan karakteristik produk yang menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi permintaan atau persyaratan yang ditetapkan stakeholder, baik yang tersurat (dalam bentuk pedoman) maupun yang tersirat.

2. Pejaminan Mutu: Proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan perguruan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan sehingga pihak-pihak yang berkepentingan memperoleh kepuasan.

3. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) : Kegiatan sistemik penjaminan mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi (internally driven), dalam rangka pengawasan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berkelanjutan (continuous improvement).

(5)

Manual Pelaksanaan Kerjasama

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 4 4. Kebijakan: Pernyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran, sikap,

pandangan dari institusi tentang suatu hal.

5. Kebijakan SPMI: Dokumen tertulis yang berisi garis besar penjelasan tentang bagaimana SPMI di PTM STKIP Muhammadiyah Kuningan ditetapkan, dilaksanakan/ dipenuhi, dikendalikan dan dikembangkan/

ditingkatkan dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan sehingga budaya mutu dapat tercapai.

6. Standar Kemahasiswaan dan lulusan adalah kriteria minimal yang harus dipenuhi dalam proses rekrutmen, pembinaan/layanan kepada mahasiswa serta penelusuran dan pemberdayaan lulusan.

7. Manual Mutu: Dokumen berisi petunjuk teknis tentang cara, langkah, atau prosedur PPEPP Standar Dikti secara berkelanjutan oleh pihak yang bertanggungjawab dalam implementasi SPMI di perguruan tinggi, baik pada tingkat unit pengelola program studi maupun pada tingkat perguruan tinggi.

8. Standar Mutu: Dokumen tertulis yang berisi kriteria, patokan, ukuran, spesifikasi tentang sesuatu yang harus dicapai atau dipenuhi.

9. Merancang Standar: Olah pikir untuk menghasilkan standar tentang hal yang dibutuhkan dalam standar.

10. Merumuskan Standar: Menuliskan isi setiap standar dalam bentuk pernyataan dengan menggunakan rumus ABCD (Audience, Behaviour, Competence dan Degree).

11. Menetapkan Standar: Tindakan berupa persetujuan dan pengesahan standar sehingga standar dinyatakan berlaku.

12. Melaksanakan Standar: Mengerjakan, mematuhi, dan memenuhi ukuran, spesifikasi, aturan sebagaimana dinyatakan dalam isi standar.

13. Standar Operasional Prosedur (SOP): Uraian tentang urutan atau langkah-langkah untuk mencapai standar yang telah ditetapkan yang ditulis secara sistematis, kronologis, logis dan koheren.

14. Formulir (Borang): Dokumen tertulis yang berfungsi untuk mencatat/

merekam kegiatan yang harus dilaksanakan untuk memenuhi isi standar dan Standar Operasional Prosedur (SOP).

15. Rekomendasi: Tindakan memberikan perbaikan yang dirumuskan berdasarkan hasil proses audit mutu internal. Hasil tersebut

(6)

Manual Pelaksanaan Kerjasama

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 5 dikomunikasikan kepada unit yang diaudit untuk ditindaklanjuti.

16. Kaji Ulang: menganalisis hasil temuan dan rekomendasi dari kegiatan audit internal sebagai dasar tindakan koreksi untuk perbaikan dan atau peningkatan pada siklus berikutnya dalam upaya peningkatan mutu berkelanjutan (Continuous Quality Improvement).

BAB V

LANGKAH-LANGKAH ATAU PROSEDUR PELAKSANAAN KEMAHASISWAAN

Pemenuhan Standar Kemahasiswaan dilakukan melalui langkah- langkah atau prosedur sebagai berikut :

1. Melakukan persiapan teknis dan atau administratif pelaksanaan Standar Kemahasiswaan yang disesuaikan dengan isi standar.

2. Menyiapkan prosedur kerja/Standar Operasional Prosedur (SOP), instruksi kerja atau sejenisnya sesuai dengan isi standar untuk pelaksanaan isi standar yang telah ditetapkan.

3. Melakukan sosialisasi Standar Kemahasiswaan yang diberlakukan kepada seluruh pejabat struktural, karyawan akademik (dosen dan tenaga kependidikan), karyawan non-akademik, dan mahasiswa secara periodik dan konsisten.

4. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan perguruan tinggi dengan menggunakan isi Standar Kemahasiswaan yang telah ditetapkan sebagai tolok ukur pencapaian/pemenuhan Standar Kemahasiswaan.

Secara garis besar tahapan pelaksanaan/pemenuhan Standar Kemahasiswaan dapat digambarkan dalam gambar sebagai berikut :

Persiapan Teknis dan Administrasi

 LPM dan Bagian Kemahasiswaan & Alumni melakukan persiapan teknis dan administratif untuk keperluan pelaksanaan isi Standar Kemahasiswaan.

 LPM dan Bagian Kemahasiswaan & Alumni melakukan koordinasi dengan Gugus Mutu di seluruh Program Studi/Unit Kerja STKIP Muhammadiyah Kuningan.

(7)

Manual Pelaksanaan Kerjasama

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 6 Penyusunan SOP,

Instruksi Kerja (Formulir)

 LPM dan Bagian Kemahasiswaan & Alumni menyusun SOP dan formulir (Borang) yang terkait dengan Standar Kemahasiswaan.

Sosialisasi Standar SPMI, SOP dan

Formulir

 Pimpinan STKIP Muhammadiyah Kuningan beserta LPM menyelenggarakan sosialisasi Standar Kemahasiswaan berikut SOP dan formulir (Borang) kepada seluruh unit kerja di STKIP Muhammadiyah Kuningan baik bidang akademik, dosen serta tenaga akademik dan non- akademik termasuk mahasiswa.

Pelaksanaan/

Pemenuhan Standar Kemahasiswaan

 Seluruh unit kerja di STKIP Muhammadiyah Kuningan melaksanakan Standar SPMI dengan berpedoman pada Isi Standar, SOP dan formulir (Borang) yang telah ditetapkan.

Gambar 1.Tahap-Tahap Pelaksanaan/Pemenuhan Standar Kemahasiswaan

BAB VI

KUALIFIKASI PEJABAT/ PETUGAS YANG MENJALANKAN MANUAL PELAKSANAAN STANDAR KEMAHASISWAAN

Pihak-pihak yang harus menjalankan pelaksanaan Standar Kemahasiswaan adalah:

1. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) sebagai perumus dan pelaksana Standar Kemahasiswaan.

2. Pejabat struktural dengan bidang pekerjaan yang diatur berdasarkan tugas pokok dan fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

3. Karyawan akademik (dosen dan tenaga kependidikan) dan karyawan non- akademik (OB, driver, satpam, dll) berdasarkan tugas dan fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

4. Mahasiswa dan alumni berdasarkan tugas dan fungsinya dalam standar yang diberlakukan.

(8)

Manual Pelaksanaan Kerjasama

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 7 BAB VII

CATATAN

Untuk melengkapi manual ini dibutuhkan ketersediaan dokumen tertulis berupa:

1. Daftar peraturan perundang-undangan perguruan tinggi muhammadiyah dan dokumen yang berkaitan dengan Standar Kemahasiswaan.

2. Formulir standar.

BAB VI REFERENSI

1. Undang-undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

2. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

3. Pedoman Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi tahun 2018, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Penjaminan Mutu.

4. Pedoman SPMI PTM/PTA Edisi Keempat Tahun 2019, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 05 Tahun 2020 Tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Akreditasi Program Studi Dan Perguruan Tinggi.

7. Statuta PTM STKIP Muhammadiyah Kuningan Tahun 2020.

8. Rencana Strategis (Renstra) PTM STKIP Muhammadiyah Kuningan Tahun 2021.

Gambar

Gambar 1.Tahap-Tahap Pelaksanaan/Pemenuhan Standar Kemahasiswaan

Referensi

Dokumen terkait

Yang mana gugatan penggugat pada pokoknya mengenai wanprestasi yang diuraikan pada positanya tetapi pada petitumnya pengugat memohon agar memberi hukuman kepada

Satuan Acara Perkuliahan (SAP): adalah berupa gambaran rincian materi perkukiahan yang disampaikan oleh dosen pengampu mata kuliah selama satu semester yang isinya

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan judul ”Pembelajaran Inside-Outside-Circle pada Materi Statistika untuk

Dengan ini disampaikan bahwa dalam rangka Penjaminan Mutu khususnya dalam rangka peningkatan pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Jurusan dan/atau

Dengan per mbangan hal-hal tersebut maka Sekolah Tinggi Mul Media melalui PPMPP menetapkan standar kemahasiswaan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi

Pelaksanaan standar diperlukan sebagai pemenuhan implementasi Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran yang telah ditetapkan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi

Pelaksanaan Standar diperlukan sebagai acuan dasar dalam pemenuhan implementasi Standar Penilaian Pengabdian yang telah ditetapkan dalam penyelenggaraan pendidikan

Pelaksanaan standar diperlukan sebagai pemenuhan implementasi Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan yang telah ditetapkan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi di