• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL

OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor)

Oleh:

WAHYU PURBIANTORO A 14103605

PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

(2)

RINGKASAN

WAHYU PURBIANTORO. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Merek Teh Dalam Botol oleh Pedagang Kaki Lima (Kasus Di Kota Bogor). Di bawah bimbingan RATNA WINANDI.

Industri teh siap saji khususnya teh dalam botol merupakan industri yang potensial untuk dikembangkan. Jumlah penduduk yang besar, konsumsi yang masih rendah dan selera masyarakat Indonesia yang lebih gemar mengkonsumsi minuman teh daripada minuman berkarbonasi namun belum memiliki preferensi yang dominan terhadap merek minuman teh tertentu khususnya teh dalam botol mendorong munculnya pengikut pasar, yaitu PT Coca Cola Amatil Indonesia (Frestea) dan PT Pepsi-Cola Indobeverage (TeKita) dalam industri ini.

Sulitnya menyakinkan pedagang kaki lima untuk menjual Frestea dan TeKita menjadi masalah kurangnya ketersediaan produk tersebut di gerai-gerai mereka. Artinya, ada faktor yang mempengaruhi keputusan pedagang kaki lima dalam menentukan pilihan terhadap merek-merek teh dalam botol yang akan mereka jual. Pilihan terhadap merek teh dalam botol tertentu akan dilakukan oleh pedagang kaki lima selama memberikan nilai positif dalam arus penerimaan sebab dalam setiap kegiatannya pedagang kaki lima akan selalu berusaha untuk memaksimalkan keuntungan, berbeda dengan konsumen akhir yang berupaya memaksimalkan utilitas.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis preferensi pedagang kaki lima terhadap merek teh dalam botol dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pedagang kaki lima dalam menentukan pilihan terhadap merek teh dalam botol yang akan dijualnya. Penelitian dilakukan di Kota Bogor, menggunakan quota sampling untuk menentukan besar responden, yaitu 50 responden (25 responden di jalan utama dan 25 responden di luar jalan utama) di mana purpusive sampling digunakan sebagai dasar prosedur pencarian responden.

Hasil survey menunjukkan bahwa karakteristik responden pada umumnya adalah laki-laki (92 persen), berusia antara 36-40 tahun (32 persen) dengan tingkat pendidikan terakhir Sekolah Menengah Pertama (52 persen). Sementara berdasarkan lokasi usaha untuk setiap jenis kelamin, responden laki-laki lebih banyak berjualan di sekitar jalan utama (52 persen), sementara responden perempuan lebih memilih berjualan di luar jalan utama (75 persen). Dari segi pendapatan, responden dengan tingkat pendapatan bersih 500 ribu rupiah sampai dengan satu juta rupiah memiliki jumlah paling banyak (40 responden) di mana 22 responden di dalamnya berjualan di sekitar jalan utama.

Hasil survey juga menunjukkan bahwa responden tidak hanya menjual satu merek teh dalam botol saja, responden menjual dua sampai dengan empat merek teh dalam botol (kombinasi dari Teh Botol Sosro, Fruit Tea, Frestea, dan TeKita).

Dari tiga kelompok kombinasi yang ada, kombinasi tiga merek teh dalam botol merupakan kombinasi yang paling banyak dipilih responden (46 persen), sementara berdasarkan jenis kombinasi merek teh dalam botol yang dijual responden Teh Botol Sosro, Fruit Tea, dan Frestea merupakan jenis kombinasi merek teh dalam botol yang paling banyak dijual oleh responden (36 persen).

(3)

Secara keseluruhan rata-rata volume penjualan teh dalam botol yang dilakukan responden mencapai 4,65 krat per minggu. Teh Botol Sosro memiliki rata-rata volume penjualan tertinggi, yakni 2,31 krat per minggu dan Fruit Tea memiliki rata rata volume penjualan terendah, yakni 1,01 krat per minggu.

Sementara untuk memperoleh teh dalam botol, keseluruhan responden melakukan pembelian langsung dari agen dengan frekuensi pembelian berkisar antara satu sampai dengan tiga kali dalam seminggu.

Hasil analisis preferensi responden terhadap merek teh dalam botol dengan menggunakan metode pengurutan peringkat (rank-order) dan statistik deskriptif menunjukkan bahwa urutan preferensi responden terhadap merek teh dalam botol menggambarkan urutan prioritas pemilihan merek teh dalam botol yang dilakukan responden, dimulai dari Teh Botol Sosro diikuti Frestea, Fruit Tea dan terakhir TeKita. Prioritas pemilihan merek tersebut merupakan preferensi nyata bagi responden karena tidak berbeda dengan realisasi pembelian merek teh dalam botol yang dilakukan responden.

Hasil analisis faktor terhadap variabel yang diduga mempengaruhi pemilihan merek teh dalam botol oleh responden, membentuk tiga faktor yaitu (1) faktor keunggulan produk terdiri atas variabel perputaran produk, potensi laba, harga beli produk, dan permintaan konsumen; (2) faktor internal perusahaan terdiri atas dukungan promosi, pemerolehan peti pendingin, ketersediaan produk, dan mekanisme pengembalian botol; dan (3) faktor eksternal perusahaan terdiri atas variabel pengaruh agen, citra produsen, mulai berjualan merek teh dalam botol tertentu, dan hubungan dengan agen. Faktor keunggulan produk merupakan faktor yang paling penting, sementara variabel perputaran produk merupakan variabel yang paling dipertimbangkan oleh responden.

Hasil analisis diskriminan menunjukkan perbedaan yang nyata antara responden yang menjual dua merek teh dalam botol, dengan responden yang menjual tiga merek dan empat merek teh dalam botol dalam menentukan pilihan terhadap merek teh dalam botol yang akan dijualnya. Variabel yang membedakan perilaku tersebut adalah variabel ketersediaan produk, pemerolehan peti pendingin, permintaan konsumen, potensi laba, dan pengaruh agen. Variabel pemerolehan peti pendingin merupakan variabel yang paling membedakan perilaku keputusan pemilihan merek teh dalam botol di antara tiga grup responden tersebut.

Pihak produsen dalam memasarkan produknya diharapkan lebih fokus terhadap variabel yang membedakan perilaku keputusan pemilihan merek teh dalam botol di antara tiga grup pedagang kaki lima, yaitu variabel ketersediaan produk, permintaan konsumen, potensi laba, pengaruh agen dan khususnya variabel pemerolehan peti pendingin. Usaha-usaha untuk memperbaiki strategi promosi melalui penurunan harga beli produk sebaiknya tidak perlu dilakukan, mengingat kedua variabel tidak berada dalam satu faktor. Lebih baik dana promosi dialihkan untuk pemberian peti pendingin gratis pada pedagang kaki lima.

Pedagang kaki lima dalam usahanya untuk memaksimalkan laba, hendaknya lebih memilih merek teh dalam botol yang memiliki faktor keunggulan yang lebih baik. Pilihan terhadap merek teh dalam botol yang memiliki permintaan konsumen tinggi mendorong perputaran produk yang cepat ditunjang dengan harga beli yang lebih rendah maka potensi untuk mendapatkan laba akan lebih tinggi.

(4)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL

OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (Kasus Di Kota Bogor)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA PERTANIAN

Pada

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Oleh:

WAHYU PURBIANTORO A 14103605

PROGRAM EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

(5)

Judul : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Merek Teh Dalam Botol oleh Pedagang Kaki Lima (Kasus Di Kota Bogor)

Nama : Wahyu Purbiantoro NRP : A 14103605

Menyetujui:

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Ratna Winandi, MS.

NIP. 130 687 506

Mengetahui:

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. H. Supiandi Sabiham, M. Agr.

NIP. 130 422 689

Tanggal Lulus Ujian: 08 Januari 2007

(6)

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMILIHAN MEREK TEH DALAM BOTOL OLEH PEDAGANG KAKI LIMA (KASUS DI KOTA BOGOR) ADALAH HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG DIBUAT DENGAN SEBENAR-BENARNYA DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, Januari 2007

Wahyu Purbiantoro

A 14103605

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pacitan, Jawa Timur pada tanggal 15 Februari 1982 sebagi putra pertama dari tiga bersaudara keluarga Bapak Djoko Purwanto dan Ibu Sri Wahyuni.

Penulis memulai jenjang pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 1 Pacitan pada tahun 1988 dan menamatkan pada tahun 1994. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pacitan dan menamatkan pada tahun 1997. Selanjutnya penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Pacitan pada tahun 2000.

Penulis diterima sebagai mahasiswa DIII Program Studi Perlindungan Hutan, Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor pada tahun 2000 dan menamatkan pada tahun 2003. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan studi di Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi dan Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam. Berkat karunia-Nya, skripsi ini dapat selesai dengan segala kekurangannya karena kesempurnaan milik-Nya semata. Skripsi dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Merek Teh Dalam Botol oleh Pedagang Kaki Lima (Kasus Di Kota Bogor)” ini merupakan prasyarat dalam meraih gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Skripsi ini memuat serangkaian analisis yang memungkinkan diketahuinya preferensi pedagang kaki lima terhadap merek dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Diketahuinya hal tersebut, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan yang memproduksi teh dalam botol untuk mengevaluasi kebijakan dalam menjalankan strategi pemasaran produknya, sementara bagi pedagang kaki lima dapat digunakan untuk menentukan merek teh dalam botol yang akan dijualnya.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, karenanya penulis hanya berharap semoga tulisan kecil ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Bogor, Januari 2007

Wahyu Purbiantoro

A 14103605

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah, berkat rahmat dan karunia-Nya skripsi ini akhirnya dapat selesai. Penulis menyadari bahwa karya kecil ini dapat terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Ratna Winandi, MS selaku dosen pembimbing. Suatu kebanggaan tersendiri bagi penulis dapat dibimbing atas prinsip perfeksionis dengan dasar pemikiran logis.

2. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS selaku dosen evaluator kolokium dengan segala masukannya yang berharga.

3. Febriantina Dewi, SE, MM selaku dosen penguji dengan segala kritik dan masukannya yang berharga.

4. Dra. Yusalina, Msi selaku dosen komisi pendidikan dengan segala masukannya dari sisi penulisan.

5. Orangtuaku dan adik-adikku (Didit dan Rani) tercinta. Doa dan dukungannya yang ikhlas tak putus menjadikanku tegar menghadapi tantangan.

6. Kasihku tercinta (Riny) atas doa, kebersamaan dan dukungannya selama ini.

7. Teman-teman semua (Hendri, Apip, Yusal, Dori, Wachizin, Rudi, Siska, Tyas, Umy, dan lain-lain) untuk bantuan dan debat yang kita lakukan tiap malam.

Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balasan yang sesuai pada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan.

Bogor, Januari 2007

Wahyu Purbiantoro

A 14103605

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR LAMPIRAN xii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 11

1.2. Perumusan Masalah ... 77

1.3. Tujuan Penelitian ... 99

1.4. Manfaat Penelitian ... 99

1.5. Batasan Penelitian... 10

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Minuman Ringan ... 11

2.2. Sejarah Singkat Teh Dalam Botol ... 15

2.3. Konsep Pemasaran... 16

2.4. Roda Bisnis Eceran (The Wheel of Retailing) ... 17

2.5. Konsep Perilaku Pembelian Bisnis... 18

2.6. Studi Terdahulu ... 20

2.6.1. Studi Mengenai Preferensi... 20

2.6.2. Studi Mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Pengecer... 23

2.6.3. Studi Mengenai Teh Dalam Botol ... 25

2.6.4. Studi Mengenai Pola Kerja dan Usaha Pedagang Kaki Lima ... 28

2.7. Keterkaitan Studi Terdahulu dengan Penelitian yang akan Dilakukan... 30

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis... 31

3.1.1. Pemasaran Eceran ... 31

3.1.1.1. Fungsi Pemasaran... 31

3.1.1.2. Kebutuhan dan Pemenuhannya ... 32

3.1.1.3. Pengecer Sebagai Matarantai Perdagangan ... 33

3.1.2. Pedagang Kaki Lima ... 35

3.1.2.1. Pengertian, Karakteristik, dan Permasalahan Pedagang Kaki Lima ... 35

3.1.2.2. Aspek Ekonomi, Pedagang Kaki Lima Sebagai Pembeli Bisnis ... 36

3.1.2.3. Aspek Manajemen, Perilaku PKL Sebagai Pembeli Bisnis ... 37

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ... 39

Referensi

Dokumen terkait

Although not in the same context of practicing genre-based pedagogy in the teaching of writing in EFL classrooms, similar problems were discovered by Merç

Masyarakat desa mulyoharjo tegal salah satunya sudah mulai membuka usaha dalam bentuk sebuah pabrik yang memproduksi makanan ringan berupa nuget, stik, bakso

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas VII salah satu SMP di kota Bandung mengenai “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Semakin banyaknya festival musik metal di Kota Bandung, mendorong meningkatnya kebutuhan akan fasilitas pertunjukan para musisi metal tersebut, sedangkan dalam

The purposes of this study were to determine the diversity level of soil macrofauna on different patterns of sloping land agroforestry, in Wonogiri District, Central Java, and to

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH (Studi pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pembantu Sragen)..

Murid mampu menulis kosa kata dan teks yang didengarnya dengan aksara Jawa.. Murid mampu menuliskan kembali kalimat yang didengarnya dengan aksara

Penelitian ini merujuk pada bebrapa penelitian serupa sebelumnya, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Tri Listyorini dan Ateng Widodo dalam jurnal SIMETRIS