• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum siklus hidup perusahaan terdiri atas start-up, infant, youth, growing,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Secara umum siklus hidup perusahaan terdiri atas start-up, infant, youth, growing,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Penelitian

Bagaikan roda yang berputar, siklus hidup perusahaan juga akan terus bergulir.

Secara umum siklus hidup perusahaan terdiri atas start-up, infant, youth, growing, aging, declining, dan phase out. Setelah perusahaan melewati masa-masa start-up, infant

dan youth (masa-masa pengenalan dan pertumbuhan awal dari suatu perusahaan), maka mereka bisa memetik hasil kerja kerasnya pada masa perkembangan usaha (growing).

Namun seringkali terjadi bahwa bila perusahaan telah mampu melampaui kesulitan di masa perkembangan usaha, pelaku bisnis biasanya sudah merasa nyaman, padahal pada masa inilah akan hadir titik kritis. Perusahaan dihadapkan pada dua pilihan besar, yaitu terus mengelola perusahaan seperti apa adanya sehingga akhirnya mengalami penurunan atau memilih untuk tetap dinamis memperbaiki diri dengan menyesuaikan diri terhadap lingkungan perusahaan.

Bila memutuskan untuk terus mengelola perusahaan seperti apa adanya, maka pelaku bisnis harus bersiap-siap mengahadapi siklus aging dan declining beserta risiko bisnisnya. Namun bila memutuskan untuk dinamis memperbaiki diri, maka perlu dikembangkan strategi baru yang lebih terfokus pada bisnis. Perusahaan yang sedang mencapai masa growing ataupun telah berada dalam masa growing akan berupaya untuk meningkatkan kinerjanya. Salah satu upaya peningkatan kinerjanya yaitu dengan ekspansi bisnis.

(2)

Ditinjau dari segi manajemen keuangan, tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk memaksimalisasi nilai bagi pemiliknya. Dalam kaitannya dengan tujuan tersebut maka hal ini akan menjadi sesuatu yang relevan karena dengan tumbuh dan berkembangnya perusahaan pada akhirnya akan meningkatkan nilai dari perusahaan yang bersangkutan. Guna mencapai tujuan perusahaan tersebut maka diperlukan strategi demi mencapai pertumbuhan perusahaan.

Strategi dan langkah-langkah yang mendukung pertumbuhan perusahaan mutlak dan penting untuk dilakukan guna melakukan ekspansi bisnis. Ekspansi bisnis sendiri bisa dilakukan dengan dua cara yaitu ekspansi internal dan ekspansi eksternal. Ekspansi internal adalah pengembangan perusahaan yang dilakukan tanpa melibatkan organisasi di luar perusahaan misalnya membangun suatu unit bisnis baru ataupun menggunakan metode penjualan baru. Sedangkan ekspansi eksternal adalah bentuk ekspansi yang melibatkan organisasi di luar perusahaan dalam bentuk penggabungan usaha (business combination). Penggabungan usaha yang merupakan salah satu cara perusahaan agar

dapat tetap mempertahankan eksistensinya ini dapat dilakukan salah satunya dengan melakukan akuisisi (pembelian perusahaan lain dengan cara membeli sebagian saham dari perusahaan sasaran, serta pengambilalihan suatu kepentingan pengendalian perusahaan oleh perusahaan lain).

Karena melalui ekspansi eksternal perusahaan tidak perlu memulai dari nol untuk mengakses pasar bisnis yang baru ataupun produk baru (usaha pengembangan perusahaan), maka perusahaan lebih cenderung untuk melakukan ekspansi jenis ini daripada melakukan ekspansi internal. Terlebih lagi, perkembangan teknologi,

(3)

globalisasi dan perubahan iklim ekonomi dan bisnis telah mendorong terjadinya aktivitas ekspansi eksternal.

Peran utama akuisisi sebagai salah satu bentuk ekspansi eksternal yaitu agar suatu perusahaan dapat menyesuaikan diri terhadap tantangan dan kesempatan bisnis baru. Jika dilakukan secara benar dan efisien, ekspansi eksternal ini dapat meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan, memperbesar modal, dan yang paling penting adalah meningkatkan nilai perusahaan itu sendiri.

Alasan perusahaan lebih tertarik memilih ekspansi eksternal sebagai strateginya daripada ekspansi internal adalah karena strategi ini dianggap jalan cepat untuk mewujudkan tujuan perusahaan dimana perusahaan tidak perlu memulai dari awal suatu bisnis baru. Akuisisi sebagai salah satu bentuk ekspansi eksternal juga dianggap dapat menciptakan sinergi yaitu nilai keseluruhan perusahaan setelah akuisisi yang lebih besar daripada penjumlahan nilai masing-masing perusahaan sebelum akuisisi. Selain itu, ekspansi eksternal dapat memberikan banyak keuntungan bagi perusahaan antara lain peningkatan kemampuan dalam pemasaran, riset, skill manajerial, transfer teknologi, dan efisiensi berupa penurunan biaya produksi.

Untuk menilai bagaimana keberhasilan ekspansi eksternal yang dilakukan, kita dapat melihatnya dari kinerja perusahaan yang melakukan strategi akuisisi, terutama kinerja keuangan. Beberapa penelitian mengenai pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja keuangan di Indonesia diantaraya adalah Payamta dan Setiawan (2004) yang meneliti kinerja perusahaan manufaktur yang melakukan merger dan akuisisi yang diproyeksikan melalui return saham dan rasio keuangan.

(4)

Hasil penelitiannya menunjukkan kondisi keuangan dua tahun sebelum akuisisi maupun setelah akuisisi tidak mengalami perbedaan yang signifikan baik dari return saham maupun rasio keuangannya. Penelitian terkait lainnya dilakukan oleh Murni Hadiningsih (2007) yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan satu tahun setelah merger dan akuisisi mengalami penurunan namun memasuki tahun kedua setelah akuisisi mengalami peningkatan serta tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam tingkat kesehatan perusahaan baik sebelum maupun setelah akuisisi.

Sebagai negara berkembang, Indonesia juga terlibat pada aktivitas akuisisi ini.

Berbagai perusahaan di Indonesia juga terlibat dalam aktivitas akuisisi dengan segala faktor pemicu dan tujuan yang ingin dicapai. Dewasa ini, perusahaan agriculture yang menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) terkait sebagai bahan bakar biofuel untuk menggantikan minyak bumi sedang mengalami perkembangan. Inilah salah satu alasan menjadikan industri sawit sebagai investasi yang menarik selain faktor naiknya harga kedelai, barang substitusi sawit.

Atas pertimbangan berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya dan perkembangan perusahaan agriculture, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh ekspansi eksternal pada perusahaan agriculture, khususnya akuisisi dengan membandingkan kondisi kinerja keuangan dan kesehatan perusahaan sebelum dan setelah akuisisi. Perusahaan yang digunakan peneliti merupakan salah satu perusahaan agriculture terbesar di Indonesia yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), yang menghasilkan industri sawit. Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dan mempertahankan eksistensinya, pada 25 September 2006 PT Astra Agro Lestari Tbk

(5)

Borneo Indah Marjaya , PT Gelora Dinamika Abadi , dan PT Perkebunan Lembah Bhakti dengan total nilai transaksi sebesar Rp 10.66 miliar. Di tahun 2007, enam emiten yang bergerak di sektor perkebunan, yang tercatat di BEI yaitu PT ASTRA Agro Lestari Tbk, PT PP London Sumatera Tbk (Lonsum), PT Sampoerna Agro Tbk, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART), PT Tunas Baru Lampung Tbk, dan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Dari sisi perolehan laba bersih di tahun 2007(tahun setelah pelaksanaan akuisisi), PT Astra Agro Lestari Tbk membukukan kenaikan laba tertinggi dibanding yang lainnya yakni 151% dari tahun sebelumnya. Oleh karena itu penulis ingin menganalisis kinerja keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk pada saat sebelum akuisisi dan setelah akuisisi.Sehingga judul yang diangkat dari uraian diatas adalah “ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN PT ASTRA AGRO LESTARI TBK SEBELUM DAN SETELAH AKUISISI TIGA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN, METODE ECONOMIC VALUE ADDED, RASIO ARUS KAS DAN METODE Z-SCORE”

I.2 Ruang Lingkup Penelitian

Data penelitian yang diambil berasal dari laporan keuangan tahunan perusahaan AALI yang terdiri dari laporan keuangan AALI yang telah diaudit dari periode 2002 sampai dengan periode 2010.

Keterbatasan penelitian ini adalah adanya keterbatasan data dan waktu penelitian yang dilakukan penulis. Peneliti hanya melakukan analisa kinerja perusahaan selama empat tahun sebelum dan sesudah akuisisi karena:

(6)

1. Perusahaan melakukan akuisisi pada tahun 2006 dan ketersediaan data objek penelitian sehingga data yang dapat dianalisis hanya empat tahun setelah akuisisi yaitu 2010.

2. Periode penelitian yang banyak digunakan oleh peneliti sebelumnya dalam menganalisis kinerja keuangan perusahaan adalah dua tahun sebelum dan sesudah akuisisi.

I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana kinerja keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk sebelum dan sesudah melakukan akuisisi terhadap PT Borneo Indah Marjaya , PT Gelora Dinamika Abadi , dan PT Perkebunan Lembah Bhakti serta mengetahui ada tidaknya perbedaan kondisi kesehatan perusahaan sebelum dan sesudah dilakukan akuisisi.

Adapun manfaat penelitian pada PT Astra Agro Lestari Tbk ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai alat pengambilan keputusan dalam melakukan investasi di pasar saham terutama pada PT Astra Agro Lestari Tbk, yang telah dianggap sebagai perusahaan besar dalam industrinya.

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi bagi perusahaan dalam melakukan akuisisi, sebab kegitan akuisisi dapat berdampak positif maupun negatif.

(7)

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Membantu memberikan informasi yang berguna bagi penelitian keuangan yang selanjutnya terutama yang berkaitan dengan aktivitas ekspansi eksternal perusahaan.

I.4 Ringkasan Metodologi Penelitian

Agar penyusunan Skripsi ini dapat mencapai hasil yang diinginkan, maka perlu dilakukan penelitian untuk memperoleh data-data yang lengkap, jelas dan tepat.

Karakteristik dari riset ini yaitu:

1. Jenis dari risetnya adalah riset eksploria disertai dengan pengujian hipotesis;

2. Dimensi waktu risetnya adalah time series dimana data dikumpulkan dari waktu ke waktu yaitu empat tahun sebelum (2002-2005) dan empat tahun sesudah (2007-2010) PT Astra Agro Lestari Tbk melakukan akuisisi;

3. Kedalaman risetnya hanya melibatkan satu objek penelitian (studi kasus);

4. Metode pengumpulan datanya adalah secara tidak langsung, yaitu berupa observasi dan data arsip;

5. Lingkungan risetnya adalah lingkungan riil (field research);

6. Unit analisisnya adalah perusahaan di bidang perkebunan yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk.

I.5 Sistematika Pembahasan

Penjelasan tentang sistematika pembahasan dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman tentang garis besar isi skripsi secara keseluruhan. Skripsi ini secara umum terbagi atas:

(8)

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan bab pendahuluan skripsi yang terdiri atas uraian latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, ringkasan metodologi penelitian serta sistematika pembahasan skripsi yang membahas dan menguraikan isi bab demi bab dari keseluruhan skripsi secara singkat dan jelas.

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Dalam bab ini penulis menguraikan teori-teori yang menjadi acuan atau referensi dalam menjelaskan masalah yang dibahas, yaitu teori tentang akuisisi, penilaian kinerja dengan menggunakan rasio keuangan, metode EVA, rasio Arus Kas, serta penilaian kesehatan dengan menggunakan metode analisis Z-Score. Landasan teori ini didapat dari buku-buku referensi ataupun dari media lainnya.

BAB III : OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

Diuraikan mengenai gambaran umum perusahaan yang diteliti mencakup struktur organisasi, sejarah, dan perkembangan perusahaan. Selain itu, dalam bab ini juga akan membahas mengenai desain penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.

BAB IV: PEMBAHASAN

Bab ini merupakan inti dari penulisan skripsi yang berisi seluruh pembahasan mengenai topik skripsi ini. Dalam bab ini, penulis membahas mengenai kinerja keuangan dan tingkat kesehatan (analisis kebangkrutan) dari PT Astra Agro Lestari Tbk, baik sebelum maupun setelah melakukan akuisisi.

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir dari skripsi ini, dimana penulis akan menarik suatu kesimpulan dari

(9)

dapat diberikan penulis bagi para investor, pembaca dan manajemen perusahaan di masa yang akan datang dalam meningkatkan efektivitas dan kinerja perusahaan berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini.

Referensi

Dokumen terkait

Hariandja(2002:224) menyatakan bahwa kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan diorganisasi dalam bentuk uang

Responden pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kota Denpasar ditinjau dari perspektif proses internal secara keseluruhan memberikan jawaban

Untuk memperoleh data mengenai penataan lokasi wisata adalah dengan cara pengamatan secara langsung obyek lokasi wisata sejenis untuk mengetahui permasalahan dan

Provinsi Jawa Tengah menempati peringkat 5 dengan angka kejadian gagal ginjal kronik sebesar 0,3% setelah provinsi Sulawesi Tengah, Aceh, Gorontalo, dan Sulawesi Utara

PURWOKERTO UTARA MTSN 1 BANYUMAS... KEBASEN SMP NEGERI

Pada permasalahan akhir- akhir ini mengenai dilema sistem belajar daring ( online). Dapat dilihat dari hasil penelitian ini pembelajaran daring dapat terlaksana

Berdasarkan bagan model, penyusunan model pembelajaran kosakata bahasa Jerman subtema Traumberuf dengan teknik Mind Map interaktif terdiri dari tiga tahap, yaitu: (1)

Hasil penelitian ini membuktikan adanya pengaruh Stock Selection Skill terhadap kinerja reksa dana pada perusahaan reksadana syariah di indonesia periode