• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM DAN REMPAH KEMENTERIAN PERTANIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM DAN REMPAH KEMENTERIAN PERTANIAN"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM DAN REMPAH

KEMENTERIAN PERTANIAN

Direktorat Jenderal Perkebunan

DIREKTORAT TANAMAN SEMUSIM DAN REMPAH

Jakarta, Januari 2017

(2)

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban unit kinerja Esselon II dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis. Laporan Kinerja Instansi PemerintahDirektorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2016 merupakan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimanatertuang dalam Surat Keputusan MenteriPertanian Republik Indonesia Nomor43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian.Pada bulan Januari Tahun 2016telah disahkan Penetapan Kinerja (PK) yang merupakan dokumenpernyataan komitmenkinerja antara Direktur Tanaman Semusim dan Rempah denganDirektur Jenderal Perkebunan dalam rangka upaya mencapai target kinerja jangka menengah yang meliputi: 1).Peningkatan Produktifitas Tebu,2).

Pengembangan Komoditas Ekspor, 3). Pemenuhan Konsumsi Dalam Negeri.Anggaran kegiatan peningkatan produksi dan produktivitas pengembangan tanaman semusim semula ditetapkan sebesar Rp.558.329.705.000,-. Pada bulan April tahun 2016 terjadi perubahan struktur organisasi di Direktorat Jenderal Perkebunan dimana Direktorat Tanaman Semusim berubah menjadi Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah dan sekaligus terjadi penghematan anggaran menjadi Rp.362.586.442.000, selanjutnya pada bulan Agustus terjadi kembali penghematan anggaran sehingga anggaran kegiatan pengembangan tanaman semusim dan rempah menjadi Rp.

120.711.170.000, terkahir pada bulan Desember 2016 dilakukan blokir anggaran sebesar Rp. 19.415.917.000, sehingga anggaran yang dapat dimanfaatkan sebesar Rp. 101.295.253.000,-.

Sampai akhir tahun 2016 anggaran tersebut terserap sebesar Rp.

97.145.461.658,- atau (95,90%) dari total anggaran sebesar Rp.101.295.253.000 yang dapat dimanfaatkan. Secara rinci output kegiatan utama peningkatan produksi dan produktivitas pengembangan tanaman semusim dan rempah Tahun 2016 sebagaimana tercantum dalam dokumen Penetapan Kinerja (PK) adalah: 1).Terfasilitasinya bongkar ratoon seluas 100ha dengan realisasi keuangan sebesar 94,49 %; 2). Rawat Ratoon seluas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah 2016 i

(3)

6.471ha dengan realisasi keuangan sebesar 76,93 %; 3) Perluasan tebu dilahan kering seluas 750ha dengan realisasi keuangan sebesar 81,71%;4).Pengembangan Tanaman Lada (Intensifikasi)1.845 Ha, dengan realisasi keuangan sebesar 98,02%;

5). Pengembangan Tanaman Pala seluas 2.070 ha dengan realisasi keuangan sebesar 92,91%;6). Pengembangan Tanaman Cengkeh seluas 2.865 Ha, dengan realisasi keuangan sebesar 84,65%, 7).Penanaman tanaman kapas seluas 450 ha dengan realisasi keuangan sebesar 42,10%;8). Penanaman tanaman tembakau seluas 195 ha dengan realisasi keuangan sebesar 63,07%;

9).Penanaman tanaman nilam seluas 86 ha dengan realisasi keuangan sebesar 62,74 %.

Dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan pertanggungjawaban kinerja Direktorat Tanaman Semusimdan Rempah Tahun 2016.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak berkat dukungan, partisipasi dan kerjasama yang sinergis dalam penyusunan dokumen ini. Akhirnya, semoga dokumen ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Jakarta, Januari 2017 Direktur Tanaman Semusim dan

Rempah

Dr.Ir. Agus Wahyudi,MS.

Nip. 19600121198503 1 002

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah 2016 ii

(4)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2016 dibuat dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagaimana yang tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor:43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3Agustus 2015 tentang Tata Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah adalah unsur pelaksana pada Direktorat Jenderal Perkebunan yang dipimpin oleh Direktur Tanaman Semusim dan Rempahdan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perkebunan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah disusun sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men- PAN & RB) Nomor 53 Tahun 2014tanggal 20 Nopember 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Tanaman Semusim dan Renpah Tahun 2015-2019, Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah mempunyai tujuan adalah: 1).Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman semusim dan rempah melalui rehabilitasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh penyediaan benih unggul, bermutu dan bersertifikat, sarana produksi dan alat mesin pertanian/ pengolahan/pascapanen.2). Memberikan pelayanan perencanaan, program, anggaran kerjasama teknis, administrsai keuangan, asset, umum, organisasi, tata laksana, kepegawaian, evaluasi pelaksanaan kegiatan, layanan rekomendasi teknis dan penyediaan data serta informasi yang berkualitas.

3).Melakukan upaya strategis dalam memfasilitasi penerapan pembinaan usaha tanaman semusim dan rempah berkelanjutan.

4).Melakukan pengembangan komoditas unggulan tanaman semusim dan rempah pada lahan-lahan eksisting dan lahan bukaan baru sesuai potensi kearifan lokal, kebutuhan pengembangan kawasan dan kesiapan daerah pengembangan melalui pendekatan kawasan yang terintegrasi antar sektor dan memperhatikan kelayakan ekonomi, agroekosistem, sosial, pasar dan pengembangan/potensi berkelanjutan.5).Memberikan fasilitasi kegiatan pemberdayan pekebun dan penguatan kelembagaan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah 2016 iii

(5)

kelompok tani tanaman semusim dan rempah melalui pelatihan penumbuhan kebersamaam/ dinamika kelompok, pelatihan, penguatan kelembagaan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana prasarana budidaya, dukungan penyediaan pembiayaan dan permodalan serta kemudahan akses ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. 6). Melakukan pembinaan, bimbingan teknis dan pendampingan kepada pekebun dalam mendorong usaha agribisnis tanaman semusim dan rempah melalui sistem budidaya yang baik, berkelanjutan dan memperhatikan isu-isu lingkungan terutama penggunaan benih dan sarana produksi (pupuk dan pestisida). 7).Melakukan upaya pengembangan komoditas tanaman semusim dan rempah sumber bio-energy, sistem pertanian polikultur serta penerapan integrasi tanaman semusim dan rempah dalam mendukung pengembangan sistem pertanian bio-industry melalui pendekatan zero waste management. 8). Melakukan upaya memfasilitasi pengembangan pemasaran produk unggulan tanaman semusim dan rempah yang meliputi bidang informasi, pemantauan dan stabilitas harga, sarana dan kelembagaan pasar, jaringan pemasaran, analisis dan pengembangan ekspor, pemasaran bilateral/regional/multilateral dan kerjasama komoditas.

Untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran stategis yang akan dicapai Direktorat tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2016adalah : meningkatnya luas areal tanaman semusim dan rempah melalui upaya tersedianya pedoman umum dan teknis, terbinanya kelembagaan petani,peningkatan tambahan tenaga kerja dan terfasilitasinya pertumbuhan perekonomian di wilayah pedesaan.

Kegiatan pembangunan tanaman semusim dan rempah dilaksanakan berdasarkan skala prioritas, agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan permasalahan yang ada secara komprehensif. Atas dasar skala prioritas tersebut,maka Tahun 2016 fokus kegiatan Direktorat Tanaman Semusim ada 3 (tiga) yaitu :1).Peningkatan Produktifitas Tebu;2).Pengembangan komoditas ekspor;

dan3).Pengembangan komoditas pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Tahun 2016Direktorat Tanaman Semusim mendapat alokasi anggaran untuk kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pengembangan TanamanSemusim dan Rempah sebesar

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah 2016 iv

(6)

Rp.120.711.10.000,-sesuai revisi terakhir danterserap sebesarRp.97.145.461.658,- atau (95,90%) dari dari total anggaran sebesar Rp.101.295.253.000 setelah dilakukan blokir.

Output kegiatan utama Peningkatan Produksi dan Produktivitas Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2016dengan menggunakan anggaran setelah Revisi terakhir secara rinci sebagai berikut:

1. Bongkar ratoon seluas 200 ha dengananggaran Rp.1.876.349.000,- dilaksanakan di 3 (tiga) provinsi, 3 (tiga) kabupaten,dengan capaian realisasi fisik seluas 100 ha atau (50

%) dan realisasi keuangan sebesar Rp. 722.949.955,- atau (38,53 %);

2. Rawat ratoon seluas 7.599ha dengan anggaran Rp.

24.641.073.000,- dilaksanakan di 9 (sembilan) provinsi, 32(tigapuluh dua) kabupaten, dengan capaian realisasi fisik seluas 6.471 ha atau (85,16%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.19.425.261.244,- atau (78,83%);

• Kegiatan Bongkar Ratoon dan Rawat Ratoon terjadi pemblokiran anggaran setelah revisi terakhir. Apabila dilihat dari realisasi fisik maupun keuangan pada point 1 dan 2 diatas terutama untuk keuangan pembaginya masih menggunakan nilai anggaran revisi terkahir (belum dikurangi jumlah yang diblokir) sehingga realisasi fisik dan keuangan terlihat kecil.

• Jika menggunakan anggaran yang dapat dimanfaatkan setelah dikurangi blokir maka akan diperoleh sebagai berikut : a) Bongkar Ratoon dengan anggaran setelah revisi terakhir

Rp.1.876.349.000 dengan target luas 200 ha, setelah diblokir anggaran yang dapat dimanfaatkan sebesar Rp.

755.887.500 dengan target luas 100 ha. Realisasi fisik sebesar 100 ha atau 100% dan realisasi keuangan Rp.

722.949.953 atau sebesar 95,64%.

b) Rawat Ratoon dengan anggaran revisiRp.24.641.073.000 dengan target luas 7.599 ha, setelah diblokir anggaran yang dapat dimanfaatkan Rp. 20.493.373.000 dengan target luas 6.499 ha. Realisasi fisik sebesar 6.471 ha atau sebesar 99,57 ha dan realisasi keuangan Rp.

19.425.261.244 atau sebesar 94,79 %.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah 2016 v

(7)

3. Perluasan tebu seluas770 ha dengan anggaran sebesar Rp.9.966.013.000,- dilaksanakan di 5 (lima) provinsi, 5 (lima)kabupaten, dengan capaian realisasi fisik seluas 750 ha atau

(97,40%)dan realisasi keuangan sebesarRp.8.142.783.000,- atau (81,71%);

4. Pengembangan tanaman Lada seluas 1.850 ha, dengan anggaran sebesar Rp. 2.974.405.000,- dilaksanakan di 4 (propinsi) provinsi, 9 (sembilan) kabupaten, dengan capaian realisasi fisik seluas 1.845 ha atau (99,71%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.2.916.500.000,- atau (98,02%);

5. Pengembangan tanaman Pala seluas 2.120 ha, dengan anggaran sebesar Rp.9.966.018.000,- dilaksanakan di 5 (lima) provinsi, 7 (tujuh) kabupaten, dengan capaian realisasi fisik seluas 2.070 ha atau (97,64%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.9.591.195.500,- atau (96,24%);

6. Pengembangan tanaman Cengkeh seluas 2.865 ha, dengan anggaran sebesar Rp.9.277.107.000 ,- dilaksanakan di 6 (propinsi) provinsi, 9 (sembilan) kabupaten, dengan capaian realisasi fisik seluas 2.865 ha atau (100%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.7.987.725.325,- atau (86,57%);

7. Penanaman Tanaman Kapas seluas 1.100 ha dengan anggaran sebesar Rp.2.255.400.000,- dilaksanaan di 4 (empat) provinsi, 10 (sepuluh) kabupaten, dengan capaian realisasi fisik seluas 450 ha atau (40,91%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.949.517.800,- atau (42,10%);

8. Penanaman Tanaman Tembakau seluas 300 ha dengan anggaran Rp.1.594.040.000,- dilaksanakan di 7 (tujuh) provinsi, 12 (dua belas) kabupaten, dengan capaian realisasi fisik seluas 195 ha atau (65,00%) dan realisasi keuangan sebesarRp.

1.005.308.050,- atau (63,07%);

9. Penanaman Tanaman Nilam seluas 151 ha dengan anggaran Rp.3.347.165.000,- dilaksanakan di 6 (enam) provinsi, 12 (dua belas) kabupaten, dengan capaian realisasi fisik seluas 86 ha atau (56,95%) dan realisasi keuangan sebesar Rp.

2.100.097.150,- atau (62.74%).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah 2016 vi

(8)

Prosentase Capaian Fisik dan Keuangan Terhadap Target Setelah Revisi Terakhir dan Target Setelah Blokir Pada Tabel berikut :

No Kegiatan Anggaran (Rp)

Target Fisik

(ha)

Realisasi thd Anggaran Setelah Revisi Fisik

(ha) % Fisik Keuangan (Rp.)

% Keua ngan 1 Bongkar Ratoon 1,876,349,000 200 100 50 722,949,955 38.53 2 Rawat Ratoon 24,641,073,000 7,599 6,471 85.16 19,425,531,244 78.83 3 Perluasan Tebu

dilahan kering 9,966,013,000 770 750 97.40 8.142.783.000 81.71 4 Pengembangan Lada 2,974,405,000 1,850 1,845 99.73 2,915,600,000 98.02 5 Pengembangan Pala 9,966,018,000 2,120 2,070 97.64 9.591.195.500 96,24 6 Pengembangan

Cengkeh 9,227,107,000 2,865 2,865 100.00 7.987.725.325 86,57 7 Penanaman Kapas 2,255,400,000 1,100 450 40.91 949,517,800 42.10 8 Penanaman Nilam 3,347,165,000 151 86 56.95 2,100,097,150 62.74 9 Penanaman

Tembakau 1,594,040,000 300 195 65.00 1,005,308,050 63.07

Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektif dalam pencapaian sasaran pembangunan tanaman semusim dan rempah Tahun 2016adalah : 1).Terjadinya revisi anggaran yang berulang - ulang yang menyebabkan satker daerah ragu dalam melaksanakan kegiatan 2).Kesulitan dalam penetapan petani dan lahannya yang masih berubah-rubah yang dikarenakan persyaratan teknis dan administrasi dari petani tidak lengkap, 3)Keterbatasan benih tebu untuk bongkar ratoon maupun perluasan, dikarenakan kurang profesionalnya penyedia benih dan kurang koordinasinya penyedia benih dengan penangkar, 4)Sistem pengadaan barang dengan sistem satu pintu menyebabkan pelaksanaan lelang mengantri, yang mengakibatkan sebagian daerah dalam pengadaan alsintan dan pupuk juga mengalami keterlambatan, karena proses lelang mengalami keterlambatan, 5)Mundurnya jadwal tanam tebu akibat keterlambatan pembangunan KBD tebu,6)Banyaknya petani nilam yang masih menggunakan alat suling tradisional sehingga tidak dapat menampung produksi minyak nilam, 7) Keterlambatan dan keterbatasan penyediaan benih kapas dan tembakau, sehingga kekurangan benih dipenuhi dari provinsi lain, 8)Keterbatasan sumber benih unggul nilam dan tembakau, sehingga petani masih menggunakan benih lokal.

Berdasarkan permasalahan yang ada, direkomendasikan sebagai berikut : 1)Untuk Tahun 2017 agar mempercepat sosialisasi pedoman teknis dan ditindaklanjuti dengan petunjuk teknis serta

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah 2016 vii

(9)

petunjuk pelaksanaan kegiatan serta disosialisasikan secara tepat dan periodik, 2)Meminimalisir revisi anggaran dengan mematangkan sistem perencanaan dan penetapan petani dan lahannya serta dukungan administrasi lainnya dengan penetapan dan pelaksanaan lebih awal,3) Melakukan koordinasi dengan tim teknis provinsi, kabupaten dan pabrik gula (PG) dalam penetapan petani dan lahannya, 4)Melakukan seleksi yang ketat terhadap peserta pengembangan tanaman semusim dan rempah5)Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan menghimbau untuk memprioritaskan petani tebu rakyat dengan meningkatkan jalinan kemitraan dengan PTPN dan Pabrik Gula (PG) Swasta, sehingga masalah yang dihadapi dapat diselesaikan secara bersama- sama,6)Melakukan pembangunan kebun penangkar nilam, yang sesuai dengan standar teknis dan membangun sentra-sentra nilam di daerah potensi nilam, 7) Perlu ditingkatkan koordinasi antara petani kapas, pengelola/pengusaha kapas sesuai wilayah/sentra pengelola (pengusaha), dengan difasilitasi disbun provinsi atau kabupaten, sehingga petani tidak kekurangan benih kapas saat dibutuhkan,8) Pelepasan varietas unggul lokaldan 9) Meningkatkan peran Tim teknis Provinsi/Kabupaten dalam pembinaan, pengawalan dan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan tebu, kapas dan nilam.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah- Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah 2016 viii

(10)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR i

IKHTISAR EKSEKUTIF ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR LAMPIRAN v

I. PENDAHULUAN 1

1.1 LatarBelakang 1

1.2 Organisasi 3

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 6

2.1 RencanaStrategisDirektoratTanamanSemusim dan RempahTahun 2015-2019

6 2.1.1 VisiDirektoratTanamanSemusim dan RempahTahun 2015-

2019

6 2.1.2 MisiDirektoratTanamanSemusim dan RempahTahun 2015-

2019

7 2.1.3 TujuanDirektoratTanamanSemusim dan Rempah Tahun2015-

2019

8 2.1.4 SasaranDirektoratTanamanSemusim dan RempahTahun

2015-2019

10 2.1.5 ArahKebijakan PembangunanDirektoratTanamanSemusim

dan Rempah Tahun 2015-2019

17 2.1.6 Program KegiatanPembangunan DirektoratTanamanSemusim

dan RempahTahun 2015-2019

19 2.1.7 FokusKegiatanPembangunan DirektoratTanamanSemusim

dan RempahTahun 2015-2019

22 2.1.8 StrategiPembangunan DirektoratTanamanSemusim dan

RempahTahun 2015 -2019

23

2.2 RencanaKerjaTahunan (RKT) Tahun2016 24

2.2.1 Program dan KegiatanPembangunan DirektoratTanamanSemusim dan RempahTahun 2016

25 2.2.2 SasaranProgram dan Kegiatan Pembangunan

DirektoratTanamanSemusim dan RempahTahun 2016

26 2.2.3 Tujuan Program dan KegiatanPembangunan

DirektoratTanamanSemusim dan RempahTahun 2016

27

2.2.4 Perjanjian Kinerja Kegiatan

PembangunanDirektoratTanamanSemusimdan Rempah Tahun 2016

29

(11)

III. AKUNTABILITAS KINERJA 30

3.1 PengukuranKinerja 30

3.1.1 PengukuranKinerjaTerhadapSasaran Program PembangunanDirektoratTanamanSemusimdanRempah

30 3.1.2 Pengukuran Kinerja Terhadap Sasaran Kegiatan

Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah

32 3.2 EvaluasiKinerja Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan

Rempah

34 3.2.1 Capaian Kinerja Terhadap Program Nasional Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah

35 3.2.2 Capaian Kinerja Terhadap Rencana Kinerja Tahunan

Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah

36 3.2.3 Capain Kinerja Terhadap Perjanjian Kinerja Tanaman

Semusim dan Rempah

37 3.2.4 Capaian Kinerja Terhadap Capain Beberapa Tahun

Sebelumnya Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah

38 3.2.5 Capaian Kinerja Terhadap Instansi Lain Yang Terkait Pada

Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah

39

3.3 AkuntabilitasKeuangan 40

3.3.1 Akuntabilitas Terhadap Target Serapan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah

40 3.3.2 Akuntabilitas Terhadap Capaian Fisik Direktorat Tanaman

Semusim dan Rempah

40 3.3.3 Akuntabilitas Terhadap Capain Aspek Manfaat Direktorat

Tanaman Semusim dan Rempah

40 3.4 Permasalahan, Upaya Penyelesaian dan Rencana Aksi 47

3.4.1 Permasalahan, HambatandanKendala 47

3.4.2 UpayaTindakLanjut 48

3.4.3 Rencana Aksi Tahun 2017 50

IV. PENUTUP 51

4.1 Kesimpulan 51

4.2 Saran dan Rekomendasi 55

LAMPIRAN

1. Perjanjian Kinerja

2. Pengukuran Capaian Fisik dan Keuangan Sesuai RKA-KL

3. AnalisisPermasalahanPelaksanaan Program 2016

(12)

DAFTAR TABEL

Hal Tabel :

1. ProyeksiLuasTanamanMenghasilkan/TM (hektar) KomoditasTanamanSemusimdanRempah 2015-2019.

11

2. ProyeksiProduksi (ton)

KomoditasTanamanSemusimdanRempahTahun 2015-2019

13 3. ProyeksiProduktivitas (Kg/Ha)

KomoditasTanamanSemusimdanRempahTahun 2015-2019

15 4. PerkembanganAreal,ProduksidanProduktivitasTebu/GulaTahun2015-

2019.

17 5. IndikatorKinerja Program (IKP)

PeningkatanProduksidanProduktivitasTanaman Perkebunan berkelanjutantahun 2015-2019

20

6. Perkembangan Luas Areal Komoditas TanamanSemusim dan RempahTahun 2012– 2016

31 7. Perkembangan Luas Areal Komoditas TanamanSemusim dan

RempahTahun 2012– 2016

31 8. PerbandinganCapaianKinerjaterhadap Program Nasional 35 9. CapaianKinerjaTerhadapRencanaKinerjaTahunan 36 10. CapaianKinerjaTerhadapPerjanjianKinerja 37 11. Capaian Kinerja terhadap beberapa tahun sebelumnya 38 12. CapaianKinerjaDirektorat Tanaman Semusim dan Rempah

dibandingkan dengan Direktorat Lain Tahun 2016

39 13. Rincian Realisasi Serapan Anggaran KegiatanUtama Peningkatan

Produksidan Produktivitas PengembanganTanaman Semusim dan RempahTahun 2016

44

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1. PerjanjianKinerja 2016

2. PengukuranCapaianFisikdanKeuanganSesuai RKA-KL

3. AnalisisPermasalahanPelaksanaan Program 2016

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu target sukses yang akan dicapai Kementerian Pertanian adalah terealisasinya peningkatan produksi dan kebutuhan gula konsumsi dan industri makanan & minuman.

Untuk mencapai target tersebut ada beberapa aspek dasar yang harus ditangani secara fokus yaitu lahan, benih, infrastruktur dan sarana, sumber daya manusia, pembiayaan, kelembagaan petani dan teknis budidaya.

Pembangunan perkebunan tanaman semusim dan rempah diarahkan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman melalui fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana produksi, pemberdayaan petani, penataan kelembagaan, pelayanan data dan informasi serta meningkatkan peran serta dari seluruh jajaran pelaku usaha tanaman semusim dan rempah secara terpadu dan terkoordinasi.

Prioritas kegiatan adalah membina, mengawal dan memberikan bimbingan teknis pengembangan tanaman semusim dan rempah, mulai dari identifikasi dan pendayagunaan sumberdaya, perbenihan, budidaya dan pemberdayaan kelembagaan.

Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang

1

(15)

telah ditetapkan dalam rencana strategis yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

Setiap tahun rencana strategis dituangkan dalam suatu perencanaan kinerja tahunan. Rencana kinerja tahunan ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari perencanaan strategis yang memuat seluruh target kinerja yang hendak dicapai dalam suatu tahun beserta indikator kinerjanya. Rencana kinerja tahunan ini berfungsi sebagai tolok ukur yang digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintahan untuk suatu periode tertentu.

Dokumen rencana kinerja tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2016 memuat informasi tentang program, sasaran strategis, indikator kinerja serta target yang akan dicapai pada tahun dan alokasi anggaran Tahun 2016.

Dengan disusunnya rencana kinerja tahunan ini diharapkan indikator kinerja serta target capaiannya akan didukung oleh semua pihak terkait, sehingga hasil yang dicapai dapat optimal sesuai yang ditargetkan untuk mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil.

Dalam rangka mewujudkan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya, kebijakan dan program bagi instansi pemerintah, maka diperlukan sistem laporan kinerja yang memadai.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah didasarkan

2

(16)

atas Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah disusun berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam penyusunannya mengacu pada Pedoman Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MENPAN & RB) Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 10 Nopember 2014 dengan Format yang terdiri dari: 1). Ikhtisar Eksekutif;

2). Bab I Pendahuluan; 3). Bab II Perencanaan Kinerja; 4).

Bab III Akuntabilitas Kinerja; dan 5). Bab IV Penutup serta Lampiran.

1.2. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian bahwa Direktorat Jenderal Perkebunan adalah unsur pelaksana pada Kementerian Pertanian yang bertanggung jawab kepada Menteri Pertanian. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai tugas

“menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi tebu dan tanaman perkebunan lainnya”.

3

(17)

Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perkebunan terdiri dari Sekretariat Direktorat Jenderal, Direktorat Perbenihan Perkebunan, Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah, Direktorat Tanaman Tahunan dan Penyegar, Direktorat Perlindungan Perkebunan dan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 43/Permentan/OT.010/8/2015 tanggal 3 Agustus 2015, Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi tanaman tebu, semusim dan rempah lain. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah menyelenggarakan fungsi :

1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan produksi tanaman tebu dan pemanis lain, serat dan atsiri, lada, pala, dan cengkeh serta rempah dan semusim lain;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi tanaman tebu dan pemanis lain, serat dan atsiri, lada, pala, dan cengkeh serta rempah dan semusim lain;

3. Penyusunan, norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang peningkatan produksi tanaman tebu dan pemanis lain, serat dan atsiri, lada, pala, dan cengkeh serta rempah dan semusim lain;

4. Pengembangan bahan baku bio energi tanaman tebu;

5. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang peningkatan produksi tanaman tebu dan pemanis lain,

4

(18)

serat dan atsiri, lada, pala, dan cengkeh serta rempah dan semusim lain;

6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang produksi tanaman tebu dan pemanis lain, serat dan atsiri, lada, pala, dan cengkeh serta rempah dan semusim lain;

7. Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah.

Dalam menjalankan tugas dan menyelenggarakan fungsinya Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah didukung oleh 4 (empat) Sub Direktorat dan 1 (satu) Subag Tata Usaha yaitu : 1). Sub Direktorat Tanaman Tebu dan Pemanis Lain; 2). Sub Direktorat Tanaman Serat dan Atsiri; 3). Sub Direktorat Tanaman Lada, Pala dan Cengkeh 4). Sub Direktorat Tanaman Rempah dan Semusim Lain. Selain hal tersebut di atas Direktorat Tanaman Semusim dan rempah mempunyai aset berupa kekuatan yaitu: 1). tersedianya SDM Direktorat Tanaman Semusim dan rempah sejumlah 61 orang dengan tingkat pendidikan S3, S2, S1, SLTA dan SLTP; 2).

tersedianya rumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pengembangan bahan baku bio energy, pemberian bimbingan teknis dan supervise, serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan tanaman semusim dan rempah yang merupakan pelaksanaan fungsi dari Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah dalam mendukung fasilitasi pengembangan pembangunan perkebunan.

5

(19)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Perencanaan Strategis Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, implementasi kebijakan pembangunan tanaman semusim dan rempah, strategi dan rencana aksi yang akan ditempuh selama Tahun 2015 - 2019 adalah mengoptimalkan peran organisasi Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah dalam memfasilitasi pengembangan usaha tanaman semusim dan rempah serta peningkatan peran kelembagaan perkebunan.

2.1.1. Visi Tahun 2015 - 2019

Dalam rangka mendukung Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015 -2019 yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong” dan Visi Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 yaitu “Terwujudnya Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani” maka Direktorat Jenderal Perkebunan menetapkan Visi tahun 2015 – 2019 yaitu :

“Menjadi Direktorat Jenderal yang professional dalam mewujudkan peningkatan produksi komoditas perkebunan secara optimal, berdaya saing dan bernilai tambah tinggi untuk kesejahteraan pekebun.

6

(20)

2.1.2. Misi Tahun 2015 - 2019

Dalam upaya mendukung dan berkontribusi secara nyata pada pencapaian visi pembangunan perkebunan Tahun 2015 – 2019, maka Direktorat Jenderal Perkebunan menetapkan misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan ketahanan pangan dan gizi.

2. Mewujudkan pelayanan prima dan berkualitas dibidang managemen dan kesekretariatan.

3. Mewujudkan peningkatan penyediaan teknologi dan penerapan pascapanen dan pengolahan hasil perkebunan secara berkelanjutan.

4. Menyediakan fasilitas pembinaan dan penanganan usaha perkebunan berkelanjutan serta penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan.

5. Mewujudkan sistem perlindungan perkebunan dan penangananan dampak perubahan iklim yang terpadu, terintegrasi dan berkelanjutan.

6. Mewujudkan intergrasi antar pelaku usaha budidaya tanaman perkebunan dengan pendekatan kawasan 7. Mendorong upaya pemberdayaan petani dan

penumbuhan kelembagaan petani

8. Mendorong upaya penerapan budidaya tanaman perkebunan dengan baik dan berwawasan lingkungan.

9. Mewujudkan system pertanian bio-industry berbasis pengembangan komoditas perkebunan

7

(21)

10. Mendorong pengembangan pemasaran produk perkebunan ditataran domestik dan internasional yang berkualitas dan berdaya saing.

2.1.3. Tujuan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019

Tahun 2015-2019 sebagaimana telah ditetapkan dalam Rancangan Awal Rencana Strategis (RENSTRA) Pembangunan Perkebunan 2015-2019, Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah mempunyai tujuan yang difokuskan untuk :

1) Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman semusim dan rempah melalui rehabilitasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh penyediaan benih unggul, bermutu dan bersertifikat, sarana produksi dan alat mesin pertanian/ pengolahan/pascapanen.

2) Memberikan pelayanan perencanaan, program, anggaran kerjasama teknis, administrsai keuangan, asset, umum, organisasi, tata laksana, kepegawaian, evaluasi pelaksanaan kegiatan, layanan rekomendasi teknis dan penyediaan data serta informasi yang berkualitas.

3) Melakukan upaya strategis dalam memfasilitasi penerapan pembinaan usaha tanaman semusim dan rempah berkelanjutan.

8

(22)

4) Melakukan pengembangan komoditas unggulan tanaman semusim dan rempah pada lahan-lahan eksisting dan lahan bukaan baru sesuai potensi kearifan local, kebutuhan pengembangan kawasan dan kesiapan daerah pengembangan melalui pendekatan kawasan yang terintegrasi antar sektor dan memperhatikan kelayakan ekonomi, agroekosistem, sosial, pasar dan pengembangan/potensi berkelanjutan.

5) Memberikan fasilitasi kegiatan pemberdayan pekebun dan penguatan kelembagaan kelompok tani tanaman semusim dan rempah melalui pelatihan penumbuhan kebersamaam/ dinamika kelompok, pelatihan, penguatan kelembagaan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana prasarana budidaya, dukungan penyediaan pembiayaan dan permodalan serta kemudahan akses ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.

6) Melakukan pembinaan, bimbingan teknis dan pendampingan kepada pekebun dalam mendorong usaha agribisnis tanaman semusim dan rempah melalui sistem budidaya yang baik, berkelanjutan dan memperhatikan isu-isu lingkungan terutama penggunaan benih dan sarana produksi (pupuk dan pestisida).

9

(23)

7) Melakukan upaya pengembangan komoditas tanaman semusim dan rempah sumber bio-energy, sistem pertanian polikultur serta penerapan integrasi tanaman semusim dan rempah dalam mendukung pengembangan sistem pertanian bio- industry melalui pendekatan zero waste management.

8) Melakukan upaya memfasilitasi pengembangan pemasaran produk unggulan tanaman semusim dan rempah yang meliputi bidang informasi, pemantauan dan stabilitas harga, sarana dan kelembagaan pasar, jaringan pemasaran, analisis dan pengembangan ekspor, pemasaran bilateral/regional/multilateral dan kerjasama komoditas.

2.1.4. Sasaran Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015 - 2019

Sasaran Strategis Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah 2015-2019 :

1. Peningkatan produksi Gula

2. Pengembangan komoditas bernilai tambah dan berdaya saing

3. Penyediaan bahan baku bioindustry dan bioenergy

4. Peningkatan kualitas sumberdaya insani.

10

(24)

5. Peningkatan kualitas aparatur dan layanan kelembagaan pertanian.

6. Peningkatan akuntabilitas kinerja kementerian pertanian dan

7. Peningkatan pendapatan keluarga petani.

Untuk mendukung pencapaian sasaran strategis Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015-2019, sesuai tugas pokok dan fungsinya Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah menetapkan sasaran strategis untuk periode 2015-2019 yang di fokuskan pada peningkatan produksi dan produktivitas 7 (tujuh) komoditas utama tanaman semusim dan rempah dengan target per tahun sebagaimana diuraikan pada tabel 1. untuk proyeksi luas tanaman menghasilkan(TM), tabel 2. untuk proyeksi produksi dan tabel 3. untuk proyeksi produktivitas.

Tabel.1. Proyeksi Luas Tanaman Menghasilkan/TM (hektar) Komoditas Tanaman Semusim dan Rempah 2015-2019.

Komoditas

Proyeksi Luas TM (hektar) per tahun Laju Pertmb

(%)

2015 2016 2017 2018 2019

Tebu 445.000 450.000 463.000 489.000 519.000 3,94 Lada 116.500 117.000 117.600 118.000 118.700 0,47 Cengkeh 309.000 310.000 312.000 316.000 320.000 0,88 Pala 150.000 157.000 164.000 171,000 178.000 4,37 Nilam 31.900 32.200 32.400 32.600 32.800 0,70 Kapas 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 0,00 Tembakau 274.000 279.000 285.000 291.000 296.000 1,95 Sumber : Renstra Ditjen. Perkebunan Edisi Revisi.

11

(25)

Hasil analisis laju pertumbuhan rata-rata proyeksi luas tanaman menghasilkan (TM) dari 7 (tujuh) komoditas utama tanaman semusim dan rempah tahun 2015-2019 seperti pada tabel 1 diatas adalah sebesar 1,76%.

Komoditas dengan proyeksi laju pertumbuhan tanaman menghasilkan (TM) yang tertinggi adalah pala sebesar 4,37 % kedua tebu 3,94% dan ketiga tembakau 1,95%

selama 5 tahun mendatang. Komoditas tebu akan terus difasilitasi pengembangannya melalui kegiatan yang ditujukan untuk peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman serta kegiatan pembukaan lahan baru pada daerah yang memiliki potensi pengembangan tebu secara agroekosistem. Sedangkankan komoditas pala selama ini telah dibudidayakan oleh masyarakat secara tradisional di beberapa wilayah pengembangan (Provinsi Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat) walaupun begitu, persoalan budidaya yang baik dan penanganan pascapanen masih menjadi tantangan kedepan. Komoditas kapas sampai dengan tahun 2019, diproyeksikan luas tanam (TM) tetap, faktor ketersediaan lahan dan benih akan menjadi masalah utama pengembngan komoditas ini, sehingga arah kebijakan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah lebih memprioritaskan pada kegiatan dalam rangka peningkatan produktivitas.

12

(26)

Tabel 2. Proyeksi Produksi (ton) Komoditas Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019.

Komoditas

Proyeksi Produksi (ton) per tahun Laju Pertm b (%) /tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Tebu

(gula) 2.498.000 2.510.000 2.698.000 2.949.000 3.262.000 6,97 Lada

(Lada kering) 93.000 94.100 95.100 96.200 97.300 1,14 Cengkeh

(bunga kering) 112.600 114.700 116.800 119.000 121.200 1,86 Pala

(biji kering) 27.700 29.000 30.400 31.800 33.400 4,79 Nilam

(mnyak nilam)

2.750

2.760

2.780

2.810 2.840 0,81 Kapas

(serat berbiji) 1.850

1.930

2.000

2.090 2.170 4,07 Tembakau

(daun kering) 279.600 298.800

319.400

341.500 365.100 6,90

Sumber : Renstra Ditjen. Perkebunan Edisi Revisi.

Laju pertumbuhan rata-rata proyeksi produksi dari 7 (tujuh) komoditas utama tanaman semusim dan rempah tahun 2015-2019 seperti pada tabel 2 diatas adalah sebesar 3,79%. Komoditas dengan proyeksi laju pertumbuhan produksi yang tertinggi adalah tebu diikuti tembakau, pala dan kapas dengan kisaran pertumbuhan antara 4 - 6%

selama 5 tahun mendatang.

Tebu sebagai salah satu komoditas unggulan perkebunan

memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan

pangan secara nasional yaitu gula. Hal ini sesuai dengan

sasaran strategis Kementerian Pertanian dimana gula

berbasis komoditas tebu menjadi komoditas strategis untuk

pencapaian pangan nasional. Direktorat Tanaman Semusim

dan Rempah berupaya mengembangkan komoditas tebu di

13

(27)

wilayah sentra-sentra pengembangan tebu dan wilayah pengembangan/bukaan baru melalui alokasi anggaran dan kegiatan yang ditujukan untuk peningkatan produksi dan produktivitas. Dalam usaha perkebunan tebu, pada tabel 2 tahun mendatang diproyeksikan terjadi peningkatan produksi gula yang cukup signifikan dengan laju pertumbuhan produksi sebesar 6,97%. Untuk mendukung peningkatan produksi gula Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah diwujudkan dalam bentuk penguatan riset dan kelembagaan usaha tani tebu (KPTR), bongkar ratoon, rawat ratoon dan perluasan areal pada daerah potensial pengembangan tebu dan daerah bukaan baru. Selain itu inisiasi pembangunan dan revitasilisasi Pabrik Gula (PG) melalui peningkatan kapasitas giling PG dan fasilitasi pembiayaan menjadi faktor penting dalam mendukung kebijakan pengembangan tebu.

Peningkatan luas komoditas pala yang diproyeksikan 5 tahun mendatang tumbuh sebesar 4,37% akan diikuti dengan peningkatan produksi sebeasr 4,79%. Optimalisasi pemanfaatan lahan eksisting komoditas pala pada daerah sentra pengembangan melalui kegiatan rehabilitasi dan peremajaan diyakini akan mampu mencapai target produksi yang dicanangkan. Selain itu pola budidaya, pemberdayaan pekebun dan teknologi pascapanen harus menjadi kegiatan pengungkit dalam rangka peningkatan produksi komoditas pala pada kawasan pengembangan.

14

(28)

Tabel 3. Proyeksi Produktivitas (Kg/Ha) Komoditas Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019.

Komoditas

Proyeksi Produktivitas (kg/ha) per tahun

Laju Pertmb

(%) /tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Tebu 5.613 5.642 5.827 6.031 6.285 2,88

Lada 798 804 809 815 820 0,66

Cengkeh 364 370 374 377 379 0,97

Pala 185 185 185 186 188 0,40

Nilam 86 86 86 86 87 0,11

Kapas 264 276 286 299 310 4,07

Tembakau 1.020 1.071 1.121 1.174 1.233 4,85

Sumber : Renstra Ditjen. Perkebunan Edisi Revisi.

Tabel 3. diatas menunjukkan proyeksi produktivitas yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 tahun kedepan. Hasil analisis menunjukkan bahwa laju pertumbuhan rata-rata proyeksi produktivitas komoditas utama tanaman semusim dan rempah tahun 2015-2019 adalah sebesar 1,99%.

Komoditas dengan proyeksi laju pertumbuhan produktivitas yang tertinggi adalah komoditas tembakau kedua kapas dan ketiga tebu yang berada pada kisaran 2 - 4,8% selama 5 tahun mendatang.

Proyeksi peningkatan produktivitas 7 komoditi tersebut

melalui upaya ; 1). Pengembangan areal produktif tanaman

tebu (bongkar ratoon, rawat ratoon, pengadaan alat dan

mesin); 2). Pengembangan areal produktif tanaman rempah

(intensifikasi dan rehabilitasi lada, pala, cengkeh, tanaman

15

(29)

rempah dan tanaman atsiri lainnya); 3). Pengembangan areal produktif tanaman semusim lainnya (penanaman kapas, tembakau, nilam, tanaman pemanis lain, tanaman serat dan semusim lain) ; 4). Perluasan tanaman semusim dan rempah dilahan kering (perluasan dilahan kering tanaman tebu, pala dan cengkeh), serta pemberdayaan petani yang secara tidak langsung membina petani untuk swadaya mengimplementasikan teknik-teknis budidaya tanaman yang benar untuk meningkatkan produktivitas tanaman.

Target produktivitas tersebut, khususnya untuk komoditi tebu dengan menggunakan asumsi bahwa revitalisasi pabrik gula eksisting yang dilakukan oleh Kementerian BUMN dimulai tahun 2015 dan pertanaman tebu dengan menggunakan benih unggul serta dilakukannya perbaikan/

penyempurnaan manajemen tebang muat angkut. Target produktivitas untuk kapas dengan asumsi benih yang dipakai adalah benih unggul dan tidak terjadi pergeseran musim.

Apabila asumsi-asumsi untuk komoditas tebu tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka target areal, produksi dan produktivitas tebu adalah sebagai berikut :

16

(30)

Tabel 4. Perkembangan Areal, Produksi dan Produktivitas Tebu/Gula Tahun 2015-2019 .

URAIAN SATUAN 2015 2016*) 2017 2018 2019

Areal Ha 478.343 506.801 669.714 882.266 1.141.042 Produksi tebu Ton 35,967.240 41,035.719 51,677,105 67,427,160 88,206,735 Produktivitas

tebu Ton/Ha 75 81 77 76 77

Rendemen % 7.78 8.26 7.98 7.88 7.97

Produksi hablur Ton 2,797,582 3.390.892 4.121.459 5.313.716 7.030.455 Produktivitas

hablur Ton/Ha 5.8 6.7 6.2 6.0 6.2

2.1.5. Arah Kebijakan Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015 – 2019

Guna mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Direktorat Jenderal Perkebunan, sesuai dengan ruang lingkup tugas pokok dan fungsi, serta memperhatikan arah kebijakan pembangunan perkebunan Tahun 2015- 2019, maka kebijakan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019 dirumuskan dalam Kebijakan umum pembangunan tanaman semusim dan rempah adalah: Peningkatan Produksi Komoditas Perkebunan Berkelanjutan sedangkan kebijakan khusus adalah arah kebijakan pembangunan perkebunan tahun 2015-2019 yang ditetapkan dalam rangka mendukung pencapaian 7 sasaran strategis Kementerian Pertanian pada tahun 2015-2019 baik sasaran strategis utama maupun sasaran strategis pendukung.

1. Arah kebijakan Umum

a. Pengembangan komoditas strategis.

17

(31)

b. Pengembangan kawasan berbasis komoditas unggulan perkebunan.

c. Pengembangan dan penguatan sistem pembiayaan perkebunan.

d. Pengembangan sarana dan prasarana dan infrastruktur pendukung usaha agribisnis perkebunan.

e. Perlindungan, pelestarian, pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan hidup.

f. Peningkatan upaya adaptasi, mitigasi bencana, perubahan iklim dan perlindungan perkebunan.

g. Peningkatan penerapan dan penanganan pascapanen, pengolahan dan fasilitasi pemasaran komoditas tanaman semusim dan rempah.

h. Dukungan pengelolaan dan pelaksanaan program tematik pembangunan perkebunan.

i. Penguatan tata kelola kepemerintahan yang baik dan reformasi birokrasi sebagai dasar pelayanan prima.

2. Arah kebijakan Khusus

1. Pemenuhan penyediaan bahan baku tebu dalam rangka peningkatan produksi gula nasional.

2. Peningkatan komoditas perkebunan bernilai tambah dan berorientasi ekspor dalam mewujudkan daya saing sub sektor perkebunan.

3. Pemenuhan penyediaan bahan baku bio-

18

(32)

energy dan pengembangan fondasi sistem pertanian bio-insdutry.

4. Pengembangan Sumber Daya Insani (SDI) perkebunan.

5. Penguatan kelembagaan pekebun dan kemitraan usaha perkebunan.

6. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik.

7. Peningkatan pendapatan keluarga pekebun.

2.1.6 Program Kegiatan Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015 - 2019

Program Strategis Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019. Untuk mendukung pencapaian program strategis nasional Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015-2019, sesuai tugas pokok dan fungsi Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah menetapkan program strategis untuk tahun 2015-2019 yang difokuskan pada peningkatan produksi dan produktivitas 7 unggulan (tebu,lada, cengkeh, pala, kapas, nilam dan tembakau). Program Strategis sub sektor Tanaman Semusim dan Rempah meliputi :

1) Peningkatan produksi tebu dan tanaman semusim dan rempah lainnya.

19

(33)

2) Peningkatan nilai tambah, potensial ekspor, daya saing ekspor.

3) Pemenuhan penyediaan bahan baku industri perkebunan prospektif.

4) Peningkatan kesejahteraan petani.

Sesuai hasil analisa terhadap potensi, permasalahan, dan tantangan pembangunan perkebunan ditetapkan bahwa program pembangunan tanaman semusim dan rempah tahun 2015-2019 yang menjadi tanggung jawab Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah adalah “Peningkatan Produksi Komoditas Tanaman Semusim dan Rempah Berkelanjutan” dengan 2 Indikator Kinerja Program (IKP) Rata-rata Pertumbuhan Produksi Tanaman Semusim dan Rempah unggulan lainnya. Adapun proyeksi Indikator Kinerja Program Direktorat Jenderal Perkebunan tahun 2015-2019, disajikan pada tabel 5 berikut ini :

Tabel : 5 Indikator Kinerja Program (IKP) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan berkelanjutan tahun 2015-2019.

No Indikator Target IKP per tahun Rata

-rata 2015 2016 2017 2018 2019

1

Rata-rata Pertumbuhan

Produksi Tanaman Tebu (%)

12,91 10,03 7,03 4,57 4,37 7,78

2

Rata-rata Pertumbuhan

Produksi Tanaman Perkebunan

Unggulan Lainnya (%)

16,35 2,45 2,90 2,89 2,86 5,49

Sumber : Ditjen.Perkebunan, 2016

20

(34)

Pada tabel 5. dapat dijelaskan bahwa rata-rata proyeksi IKP rata-rata Pertumbuhan Produksi Tanaman Tebu diproyeksikan selama tahun 2015- 2019 sebesar 7,78%, sedangkan rata-rata proyeksi IKP rata-rata Pertumbuhan Proyeksi Tanaman Perkebunan Unggulan Lainnya diproyeksikan selama tahun 2015-2019 sebesar 5,49%.

Untuk mencapai proyeksi tersebut, program Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah tahun 2015-2019 lebih diprioritaskan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman tebu dan tanaman unggulan Semusim dan Rempah melalui rehabilitasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh penyediaan benih bermutu, pemberdayaan petani dan penguatan kelembagaan serta pemberian pelayanan berkualitas.

Fasilitasi dan pembinaan baik dukungan kegiatan, pembinaan /pengawalan /pendampingan, regulasi dan pendanaan di daerah perlu didukung oleh Pemerintah Daerah setempat melalui SKPD yang membidangi perkebunan di provinsi dan kabupaten/kota terhadap komoditas spesifik dan potensial di wilayahnya masing-masing selain dukungan terhadap pengembangan 7 komoditas unggulan tanaman semusim dan rempah yang ditetapkan dalam Renstra

21

(35)

ini yaitu Tebu, Lada, Cengkeh, Pala, Kapas, Nilam dan Tembakau.

2.1.7 Fokus Kegiatan Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019

Kegiatan pembangunan tanaman semusim dan rempah dilaksanakan berdasarkan skala prioritas, agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan permasalahan yang ada secara komprehensif. Atas dasar skala prioritas kegiatan pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah sebagai berikut :

1. Pengembangan areal produktif tanaman tebu (bongkar ratoon, rawat ratoon, pengadaan alat dan mesin);

2. Pengembangan areal produktif tanaman rempah (intensifikasi dan rehabilitasi lada, pala, cengkeh, tanaman rempah dan tanaman atsiri lainnya);

3. Pengembangan areal produktif tanaman semusim lainnya (penanaman kapas, tembakau, nilam, tanaman pemanis lain, tanaman serat dan semusim lain)

4. Perluasan tanaman semusim dan rempah dilahan kering (perluasan dilahan kering tanaman tebu, pala dan cengkeh).

5. Fasilitasi teknis pengembangan tanaman semusim dan rempah.

22

(36)

2.1.8. Strategi Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015 – 2019)

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta implementasi kebijakan pembangunan tanaman perkebunan, maka strategi utama dan strategi pendukung yang akan ditempuh selama Tahun 2015- 2019 adalah :

1. Sasaran Strategis Utama

a. Pemenuhan penyediaan bahan baku tebu dalam rangka peningkatan produksi gula nasional;

b. Peningkatan komoditas tanaman semusim dan rempah bernilai tambah dan berorientasi ekspor dalam mewujudkan daya saing subsector perkebunan yang difokuskan pada pengembangan produk segar dan olahan dari 7 komoditas unggulan perkebunan;

c. Pemenuhan penyediaan bahan baku bio- energi dan pengembangan pondasi system pertanian bio-industry dengan fokus pengembangan komoditas tebu baik melalui kegiatan budidaya dalam rangka peningkatan produksi dan produktifitas.

23

(37)

2. Sasaran Strategis Pendukung

a. Peningkatan Kualitas sumberdaya insani perkebunan;

b. Penguatan kelembagaan pekebun dan kemitraan usaha perkebunan;

c. Akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik dengan menerapkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas, efisiensi, supremasi hukum, keadilan, integritas/komitmen, kejujuran, konsistensi dan bebas KKN di lingkungan organisasi Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah; dan

d. Peningkatan pendapatan keluarga pekebun yang merupakan resultan dari pencapaian sasaran strategis lainnya.

2.2. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2016

Rencana Kerja Tahunan 2016 secara detail meliputi sasaran strategis, indikator kinerja dan target. Secara rinci dapat dilihat pada Formulir RKT.

24

(38)

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

Unit Organisasi Eselon II : Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun Anggaran : 2016

2.2.1 Program Kegiatan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2016

Program pembangunan kegiatan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2016 merupakan penjabaran dari program pembangunan perkebunan Tahun 2015-2019 “Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah”.

Sasaran Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

Terlaksananya Pengembangan Tanaman

Semusim dan Rempah

1 Pengembangan Areal Produktif Tanaman Tebu

2 Pengembangan Areal Produktif Tanaman Semusim Lainnya

3 Perluasan Tanaman Semusim dan Rempah dilahan kering

4 Pengembangan Areal Produktif Tanaman Rempah

5 Fasilitasi Teknis Pengembangan Tanaman

Semusim dan Rempah

7.799 ha 1.551 ha

1.670 ha

5.935 ha 12 bulan

25

(39)

2.2.2 Sasaran Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2016

Sasaran pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah yang dilakukan pada tahun 2016 sebagai berikut:

1. Pengembangan areal produktif tanaman Tebu : a. Rawat Ratoon : 7.599 Ha b. Bongkar Ratoon : 200 Ha

2. Pengembangan areal produktif tanaman tempah:

a. Intensifikasi Lada : 1.850 Ha b. Intensifikasi Pala : 1.220 Ha c. Rehabilitasi Pala : 200 Ha d. Intensifikasi Cengkeh : 1.000 Ha e. Rehabilitasi cengkeh : 1.665 Ha

3. Pengembangan areal produktif tanaman semusim Lainnya:

a. Penanaman Kapas : 1.100 Ha b. Penanaman Tembakau : 300 Ha c. Penanaman Nilam : 151 Ha

4. Pengembangan tanaman semusim dan rempah di lahan kering:

a. Perluasan tebu : 770 Ha b. Perluasan Pala : 700 Ha c. Perluasan Cengkeh : 200 Ha

5. Fasilitasi teknis pengembangan tanaman semusim dan rempah selama 12 bulan

26

(40)

2.2.3 Tujuan Program dan Kegiatan Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2016

Untuk mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional dan pembangunan pertanian pada periode jangka menengah Tahun 2015-2019, maka Direktorat Jenderal Perkebunan menetapkan tujuan pembangunan perkebunan Tahun 2015-2019 yang akan dicapai sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi sebagai berikut :

1. Meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan melalui rehabilitasi, intensifikasi, ekstensifikasi dan diversifikasi yang didukung oleh penyediaan benih unggul, bermutu dan bersertifikat, sarana produksi dan alat mesin pertanian/pengolahan/pascapanen.

2. Memberikan pelayanan perencanaan, program, anggaran, kerjasama teknis, administrasi keuangan, asset, umum, organisasi, tatalaksana, kepegawaian, hukum, humas, administrasi perkantoran,evaluasi pelaksanaan kegiatan, layanan rekomendasi teknis, dan penyediaan data serta informasi yang berkualitas.

3. Memfasilitasi penyediaan/pengadaan alat pascapanen dan alat pengolahan tanaman semusim dan rempah yang spesifik lokasi dan fungsi yang didukung penyediaan teknologi berkualitas dan aplikatif bagi pekebun.

4. Melakukan pengembangan komoditas unggulan perkebunan

pada lahan – lahan eksisting dan lahan bukaan baru sesuai

potensi keraifan lokal, kebutuhan pengembangan kawasan dan

27

(41)

kesiapan daerah pengembangan melalui pendekatan kawasan yang terintegrasi antar sektor dan memperhatikan kelayakan ekonomi agroekosistem, social, pasar dan pengembangan/

potensi berkelanjutan.

5. Memberikan fasilitasi kegiatan pemberdayaan pekebun dan penguatan kelembagaan kelompok petani tanaman semusim dan rempah melalui pelatihan penumbuhan kebersamaan/

dinamika kelompok, pelatihan penguatan kelembagaan, penyuluhan dan pendampingan, pengembangan sistem dan sarana prasarana budidaya, dukungan penyediaan fasilitasi pembiayaan dan permodalan serta kemudahan akses ilmu pengetahuan dn teknologi informasi.

6. Melakukan pembinaan, bimbingan teknis dan pendampingan kepada pekebun dalam mendorong usaha agribisnis perkebunan didibudidayakan melalui system budidaya perkebunan yang baik, berkelanjutan dan memperhatikan isu – isu lingkungan terutama dalam penggunaan benih dan sarana produksi (pupuk dan pestisida)

7. Melakukan upaya pengembangan komoditas perkebunan sumber bioenergy, sistem pertanian polikultur serta penerapan integrasi tanaman perkebunan dalam mendukung pengembangan sistem pertanian bio-industry melalui pendekatan zero waste management.

28

(42)

2.2.4 Perjanjian Kinerja Kegiatan Pembangunan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2016

Penetapan Kinerja (PK) merupakan dokumen perjanjian kinerja antara bawahan dan atasan dalam mewujudkan suatu capaian kinerja pembangunan, serta indikator kinerja yang menggambarkan keberhasilan pencapaiannya berupa keluaran/output. Pada Tahun 2016 Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah mendapat alokasi dana yang tertuang dalam DIPA/POK APBN sebesar Rp.558.329.705.000,-.

Sesuai (Perjanjian Kinerja) bulan Januari 2016. Dengan berjalannya waktu pada bulan April 2016 terjadi perubahan nomenklatur dan penghematan anggaran. Nomenklatur Direktorat Tanaman Semusim berubah menjadi Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah serta anggaran direvisi menjadi Rp.362.586.442.000,- (Refocusing). Penghematan anggaran kembali dilakukan pada bulan Agustus 2016 sehingga anggaran Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah menjadi Rp. 120,711,170,000,- dan pada bulan Desember 2016 dilakukan blokir anggaran sebesar Rp.

19.415.917.000 sehingga anggaran yang dapat dimanfaatkan sebesar Rp.101.295.253.000,-. Hal tersebut dapat dilihat pada Perjanjian Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah pada lampiran 1.

29

(43)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Pengukuran Kinerja

Setiap akhir tahun anggaran dan berakhirnya kegiatan, Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah melakukan

“pengukuran kinerja”. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja dengan menggunakan format pengukuran kinerja yang ditetapkan dalam Permen-PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014.

3.1.1. Pengukuran Kinerja Terhadap Sasaran Program Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah.

Penetapan Kinerja yang di tandatangani Pejabat Eselon II dengan Direktur Jenderal Perkebunan berupa output yang diwujudkan dalam luas areal komoditas.

Target yang dipergunakan adalah Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 yang merupakan bagian dari target dalam Renstra Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2015-2019. Berikut rincian perkembangan luas areal per komoditas tanaman semusim dan rempah dengan data Monev dan Statistik, yang dapat dilihat pada Tabel 6 (Realisasi dana APBN) dan Tabel 7 (Realisasi nasional):

30

(44)

Tabel 6. Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2012 – 2016

Sumber Data : Laporan Monev Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2016, Fasilitasi APBN

Tabel 7. Perkembangan Luas Areal Komoditas Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2012 – 2016

Sumber Data : Laporan Data Statistik Ditjen Perkebunan Tahun 2016 Keterangan : *Angka Sementara

Data pada tabel 6 adalah data yang di ambil dari laporan 5 tahun seluruh satker daerah yang dibiayai oleh APBN.

Dari tabel 6 dapat dilihat terjadi perubahan yang signifikan kegiatan yang dibiayai APBN. Sedangkan pada Tabel 7 adalah data yang diambil dari data statistik

No Komoditas Luas Areal (ha)

Laju Pertumb

Per th 2012 2013 2014 2015 2016 (%)

1. Tebu 7.570 32.621 33.808 35.980 7.321 63,35

2. Lada 950 280 800 8.930 1.845 263,02

3. Pala 3.600 2.465 1500 9.250 2.120 92,23 4 Cengkeh 3.585 850 950 9.770 2.865 198,31 5. Kapas 9.565 3.130 5.300 7.600 450 -12,16

6. Tembakau - - - 335 195 -41,79

7. Nilam 182 153 95 165 86 -7,01

No Komoditas

Luas Areal (ha) Laju

Pertu mb Per th (%)

2012 2013 2014 2015 2016*

1. Tebu 451.255 469.227 478.108 451.239 445.520 -0,34 2 Lada 177.787 171.920 162.751 167.590 168.080 -1,79 3. Pala 134.709 140.424 158.326 168.904 169.285 7,79 4. Cengkeh 493.887 501.378 510.174 535.694 542.281 3,17 5. Kapas 9.565 8.738 3.670 6.118 5.919 - 1,07 6. Tembakau 270.290 192.809 215.865 209.095 206.337 -7,05 7. Nilam 31.155 28.226 20.714 18.626 18.562 - 15,48

31

(45)

tahun 2016 dimana merupakan gabungan dari kegiatan yang dibiayai secara mandiri, APBN dan swasta (Perkebunan Swasta), tidak terjadi perubahan yang signifikan terhadap luas areal selama 5 tahun terakhir.

3.1.2. Pengukuran Kinerja Terhadap Sasaran Kegiatan Pembangunan Tanaman Semusim dan Rempah

Pada Tahun 2016 Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah mendapat alokasi dana yang tertuang dalam DIPA/POK APBN sebesar Rp. 120,711,170,000,-. Sesuai (Perjanjian Kinerja) bulan Agustus 2016. Pada bulan Desember 2016 dilakukan blokir anggaran sebesar Rp.

19.415.917.000 sehingga anggaran yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pengembangan tanaman semusim dan rempah sebesar Rp.101.295.253.000,-.

Sasaran strategis dalam penetapan kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2016 adalah terlaksananya pengembangan tanaman semusim dan rempah yang meliputi tebu, lada, pala, cengkeh, kapas, tembakau dan nilam, seluas 16.955 ha, dengan realisasi total seluas 14.832 ha atau (87,48%). Output kegiatan pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan tanaman tebu (bongkar ratoon, rawat ratoon dan perluasan) dengan luas total tebu seluas 8.569 ha, realisasi sampai dengan bulan Desember 2016 setelah dilakukan blokir anggaran adalah sebagai berikut:

32

(46)

a

a. . Bongkar ratoon dengan target seluas 200 ha telah terealisasi seluas 100 ha atau tercapai 50 %.

b

b. . Rawat ratoon dengan target seluas 7.599 ha telah

terealisasi seluas 6.471 ha atau tercapai 85,16%.

c. c . Perluasan dengan target seluas 770 ha telah terealisasi seluas 750 ha atau tercapai 97,40 %.

Selain kegiatan utama pengembangan tanaman tebu diatas diperlukan kegiatan pendukungnya antara lain pengadaan sarana & prasarana seperti Grab Loader, Fertilizer Aplicator dan Pompa air. Sedangkan kegiatan pendukung lainnya yaitu : operasional TKP dan PL-TKP, pemberdayaan pekebun tebu dan kelembagaan, pemantapan database tebu sistem online, pengawalan pelaksanaan analisis rendemen tebu petani, dan pengawalan monitoring dan evaluasi tebu dan penghargaan kelompok petani berprestasi.

2. Pengembangan tanaman rempah melalui Intensifikasi Lada dengan target seluas 1.850 ha, telah terealisasi seluas 1.845 ha atau tercapai 99,7 %. Pengembangan Komoditas Pala melalui Intensifikasi seluas 1.220 terealisasi seluas 1.170 Ha atau tercapai 95,90%, Rehabilitasi pala seluas 200 ha telah terelisasi 200 atau tercapai 100% dan Perluasan di lahan kering 700 ha yang terealisasi seluas 700 ha atau tercapai 100 ha dan secara keseluruhan dari target 2.120 terealisasi 2.070 atau tercapai 97,64%. Pengembangan komoditas

33

(47)

Cengkeh seluas 2.865 ha, melalui Intensifikasi 1000 ha terealisasi 1.000 ha atau tercapai 100%, Rehabilitasi 1.665 ha terealisasi 1.665 atau tercapai 100% dan Perluasan 200 ha yang terealisasi 200 ha atau tercapai 100% secara keseluruhan target seluas 2.865 ha terealisasi 2.865 ha atau tercapai 100 %.

3. Pengembangan Komoditas Ekspor melalui penanaman nilam seluas 151 ha telah terealisasi seluas 86 ha atau tercapai 56,95 %.

4. Pengembangan Komoditas Pemenuhan Dalam Negeri melalui penanaman tanaman kapas seluas 1.100 ha telah terealisasi seluas 450 ha atau tercapai 40,9 %, dan penanaman tanaman tembakau seluas 300 ha telah terealisasi seluas 195 ha atau tercapai 65 %.

Untuk mengetahui secara rinci Kinerja Direktorat Tanaman Semusim dan rempah Tahun 2016 dapat dilihat pada (Lampiran 2)

3.2. Evaluasi Kinerja Pembangunan Perkebunan

Evaluasi Kinerja terhadap capaian sasaran kegiatan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah capaian kinerja luas areal. Jika diukur berdasarkan Rencana Kerja Tahunan/

Penetapan Kinerja Tahun 2016, secara umum capaian kinerja luas areal untuk 7 (tujuh) komoditas unggulan tebu,lada, pala, cengkeh, kapas, tembakau dan nilam mencapai 14.832 ha dari target 16.955 ha atau mencapai 87,48 %.

34

(48)

Capaian tertinggi pada komoditas cengkeh 100 %, lada 99,71%, pala 97, 64 %, tebu 85,44%, dan tembakau 65,00%, nilam 56,95%, dan Kapas 40,91%. Hanya komoditas cengkeh yang mencapai target 100 % sedangkan komoditas Lada, Pala, tebu, tembakau dan nilam, kapas dibawah 100%.

3.2.1 Pelaksanaan Kegiatan Terhadap Program Nasional Tahun 2016 Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah.

Angka capaian pelaksanaan kegiatan Tahun 2016 terhadap program Tahun 2016 setelah revisi terakhir dan terjadi blokir diperoleh prosentase antara lain untuk Kapas 7,36%, diikuti Tebu 1,63%, Pala 1,22%, Lada 1,10%, Cengkeh 0,53%, Nilam 0,46% dan Tembakau 0,09%. Hasil perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel.8

Tabel 8. Perbandingan Capaian Kinerja terhadap Program Nasional

No Komoditas Luas Areal Program (Renstra) 2016

Statistik Nasional 2016

Pelaksana - an Kegiatan

2016

Perbandingan Pelaksanaan

2016 thd Program Nasional 2016

Perbandingan Statistik Nasional 2016

thd Program 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6)=(5:3) (7)= (4:3)

1. Tebu 450.000 445.520 7.321 1,63 99,00

2. Lada 117.000 168.080 1.845 1,10 143,65

3. Pala 157.000 169.285 2.070 1,22 107,82

4. Cengkeh 310.000 542.281 2.865 0,53 174,92

5. Kapas 7.000 5.919 450 7,36 84,55

6. Tembakau 279.000 206.337 195 0,09 73,95

7. Nilam 32.200 18.562 86 0,46 57,65

Berdasarkan tabel 8. apabila luas areal nasional yang

diperoleh dari angka statistik dibandingkan dengan program

nasional (Renstra) diperoleh angka prosentase tertinggi pada

35

Referensi

Dokumen terkait

bebas korupsi, kolusi dan nepotisme serta Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), bahwa setiap instansi pemerintah

Sesuai dengan instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara

Pada penelitian ini telah berhasil dilakukan issolasi protoplas dari jaringan daun dan kalus, induksi fusi menggunakan PEG, kultur protoplas dan regenerasi hasil fusi

Namun dalam konteks pembelajaran online, personalisasi sangat memungkinkan untuk dilakukan yaitu melakukan serangkaian perlakuan terhadap learning management aplikasi

Sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; setiap Pemerintah Daerah (Pejabat Eselon

Profesi pustakawan bukan hanya sekedar nama akan tetapi pustakawan harus memiliki kompetensi yang mana pengelolaaan perpustakaan dikelola oleh pustakawan ,yang

Lingkup Kegiatan : Pembuatan, Pengembangan, Implementasi, pelatihan Integrasi Sistem Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta (target aplikasi : Aplikasi PPDB Online,

Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu peroses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat