• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Kecerdasan dan Perkembangan Kemandirian.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Potensi Kecerdasan dan Perkembangan Kemandirian."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

B,//

Potensi Kecerdasan dan

Perkembangan

Kemandirian

Dr. Hj. Ilendriati

Agustiani, M.Si.

(3)

Ketua Bagian

Psikologi

Perkembangan

Drs.

Peter

R.

NelwanMA

NfP.

130934831

Terdaftar di

PerPustakaan

Falultas

Psikologi

Universitas

Padj adj

aran

/t.

t1

i

;.

.;,

(4)

TELAH

DICATAT/DIDOKUMENTASIKA}I PADA

PERPUSTAKAA}I FAKI.JLTAS PSIKOLOGI

UNTVER.SITAS

PADJADJARA}I

Kepala PerPustakaan

Dr.Raihddgthilla, MT

NlP.l 9632021 98803

2003

Telah diperiksa oleh :

Gurtr BesarlDosen Senior

Prof.

Dr. Hi

Kusdwiratrl

SetYono

NIP. 130188424

\

(5)

7

{,a

Porerusr KecenoASAN

Dnru PenremBANGAN

KerunruorRiAN

Masalah mengenai

pembinaan

keluarga

khususnya

dalam

rangka

mewujudkan perkembangan

anak

dalam

suatu

lingkungan

yang

marnpu

menunjang berkembangnya potensifisik, mental dan sosial yang menyeluruh selalu

menjadi bagian

dari

berbagai pihak. Upaya untuk mewujudkan

hal ini tentu

saja

bertumpu, utamanya, pada peran orang tua dalam mendampingi dan mendukung

anak untuk berkembang secara optimai, Mengingat perar,l orang tua terutama ibu

yang cukup dominan, maka

pemuasan kebutuhan

anak tentunya

akan

paling

banyak terjadi di rumah. Orang yang menjadi fokus perhatian dan diharapkan dapat

memenuhi kebutuhan

anak adalah ibu. Dengan

ada

bersama anak-

bermain,

mengobrol-

ibu

mempunyai banyak kesempatan

untuk

melatih

dan

mengajarkan

berbagai kemampuan yang diperlukan anak dalam menghadapi masa depannya.

Keberadaan orang

tua

bersama anaknya didasarkan pada kesiapan orang

tua

untuk menggunakan akal sehatnya (berpikir secara objektifl dan berakar pada

perasaan terdalam kita, yaitu kasih sayang

dan

empati terhadap anak-anak kita.

Pada dasarnya setiap orang

tua

dapat menjadi pendampi4g

dan

pendukung bagi

anak, nemun tentunya ada hambatan yang sering tidak disadari yaitu keterampilan

dari orang tua untuk menjadi pendengar yang baik bagi anak-anaknya. Salah satu

langkah

awal yang bisa kita

lakukan

adalah dengan adanya

kesediaan untuk

melakukan introspeksi diri.

Sebagaiorang tua kita tidak mengetahui secara pasti apakah yang dipelajari

oleh anak-anak kita hari ini akan menjadi kebutuhan untuk hari esok. Namun yang

kita ketahui adalah anak-anak akan membutuhkan keterampilan dan kemampuan

untuk

menyelesaikan

masalah baru dengan cara yang

baru

pula.

Anak-anak

membutuhkan keterampllan

untuk

berpikir, kemampuan

untuk

memecahkan

masalah, kebutuhan untuk mempunyai kehendak dan dorongan untuk belajar.

Belajar semasa kecil berarti menerapkan pengetahuan bagi kebutuhan otak

(6)

lebih bergairah. Kecerdasan merupakan ekspresi

dari

kemampuan individu untuk

memahami ide-ide kompleks, untuk

menyesuaikan

diri

secara efektif

dengan lingkungan

Kecerdasan

merupakan ekspresi

dari

kemampuan

individu

untuk

memahami

ide-ide kompleks, untuk

menyesuaikan

diri

secara efektif

dengan

lingkungan,

unr.uk

belajar

dari

pengalaman,

terlibat dalam

berbagai

bentuk

pelajaran, dan untuk mengatasi hambatan meialui pikiran.

lntelegensi

(kecerdasan),

sering disebut sebagai

:

kemampuan

umum,

potensi, bakat, kompelensi.

'

HdEq :

berulangkali

dapat

memilih

tindakan yarlg efektif

dalam

situasi yang rumit => individual differences

.

Pertimbangan, pemahaman

dan

penalaran, menyusun konsep dan

memahami maknanya merupakan komponen dari intelegensi.

'

lQ

merupakan refleksi prestasi pendidikan'sebelumnya

r>

prediktor kinerja pendidikan berikutnya.

Manusia

tidak

hanya beradaptasi terhadap lingkungan

tapi juga

manusia

memitih lingkungan dan kadang-kadang membentuk lingkungan.

Mengapa anak bisa dididik menjadi cerdas ?

1.

Anak

tidak

memiliki

taraf

kecerdasan

yang sudah

terberttuk

dan tidak

juga

memiliki tempo

perkembangan

yang

tidak

bisa

diubah. Lingkungan

dapat meningkatkan dalam menurunkan taraf kecerdasan anak terutama pada

masa-masa awal kehidupan.

2.

Rangsangan di masa kecil bisa mengubah ukuran-ukuran fungsi kimiawi pada

otak.

3.

Faktor keturunan menentukan batas tertinggi bagi kecerdasan anak, tetapi batas
(7)

$

pembawaan

yang

diturunkan rnemang meletakkan

dasar bagi

kecerdasan

anak,

akan

tetapi

lingkungan anaklah

yang

menentukan sejauh

mana

pembawaan ini akan berkembang.

4. Jadi

rangsangan

yang

diberikan pada tahun,tahun

pertama

kehidupan anak

akan

memberikan

hasil

paling

besar dalam

meningkatkan

kecerdasan.

Perubahan-perubahan dalam kemampuan mental paling besar terjadi-pada saat

otak mengalami pertumbuhan yang paling pesat, yaitu di awal-awal kehiduoan.

5, Pada usia

4

(empat)

tahun

anak

teiah

mencapai setengah

dari

kemampuan

kecerdasannya dan usia

8

(delapan)

tahun

mencapai 80%. Setelah umur (itu)

tanpa

melihat bentuk pendidikan

dan

lingkungan

yang

diperoleh, kecerdasan

hanya dapat diubah sebanyak 20%.

6. Lebih

banyak rangsangan sensorik

yang

merangsang

otak, lebih besar

pula

kemampuan otak yang berfungsi secara cerdas.

7. Ada

suatu batas waktu dimana sel-9el otak

tidak

dapat digiatkan lagi dengan

mudah, setelah masa peka inilewat, akan

sulit.

r'

8.

Setiap anak memiliki dorongan untuk eksplorasi (menyelidiki), untuk memeriksa,

untuk meneoba, untuk mencari hal-hal baru, untuk bolajar dengan menggunakan

alat inderanya, untuk memqaskan rasa ingin tahunya yang sangat besar,

9. Setiap

anak

mempunyai dorongan untuk melakukan sesuatu

dan

belajar

melakukan

sesuatu,

ia

mencoba

mengulangi, meneliti

dan

berusaha

untuk

menguasai lingkungan.

l0.Semakin banyak yang dilihat dan didengar oleh anak semakin banyak pula yang

ingin diketahuinya.

Kecerdasan emosional (EQ

=

emotional quotient) dapat diartikan sebagai

bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan

dan emosi, baik pada diri sendiri maupun pada or4ng lain,

mengelomPqkkan

semuanya dan menggunakan informasiini untuk membimbing pikiran dan tindakan. perbedaan yang paling penting antara lQ

dan

EQ adalah, EQ tidak begitu

dipengaruhi oleh faktor keturunan, sehingga membuka kesempatan bagi orang tua

(8)

Sepertijuga dalam berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak lainnya,

orang

tua

memegang peran' penting

dalam

mengembangkan

kecerdasan

emosional anaknya.

Ltrrrn

Wlnvnn

Uraun KeceRotsAN

EMosroNAL

:1. Mengenali Emosl Diri

Mengenaii emosi diri berarti memiliki kesadaran diri, mengenali perasaan

sewaktu perasaan itu

terjadi.

,r

2. Mengelola Emosi

Menangani perasaan

agar

dapat

terungkap

dengan

pas

adalah

kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri.

3. Memotivasi Diri Sendiri

Menata emosi sebagai

alat

untuk mencapai tujuan adalah

yang

sangat

penting dalam kaitan untuk memberi perhatiah, memotivasi

diri

dan

berkreasi.

4. Mengenali

EmosiOrang

Lain

Empati, kemampuan yang

juga

bergantung pada kesadaran emosional,

merupakan "keterampilan bergaul"

5. Membina Hubungan

Seni

membina hubungan merupakan

keterampilan

mengelola

emosi

orang lain.

lni

merupakan keterampilan

yang

menunjang

popula'ritas,

kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi.

Umumnya orang tua telah berbuat banyak bagi anaknya. Namun sebagai

orang dewasa yang

juga

memiliki kesibukan,

kita sering

melupakan sebetulnya

seberapa banyak

anakanak

kita

membutuhkan

orang tuanya. Sering

kita

mendengar ungkapan :

" Saya terlalu sibuk " atau

(9)

Yang pelu kita renungkan bersama adalah jika anak-anak kita membutuhkan orang

tuanya seperti yang mereka butuhkan , maka dalam kurun waktu yang seperti apa

anak-anak membutuhkan kebersamaan orangtuanya ?

Untuk

mengetahui

hal

tersebut

,

kita

sebagai

orang

tua

perlu

untuk

mengatakan pada anak bahwa :

.

Kita perduliterhadap anak

r

Kita membutuhkan waktu khusus untuk berada bersama anak

o

Kita mau mendengarkan mengenai apa yang ada dipikiran anak dan apa

perasaan-perasaan

anak

,.

o

Keberadaan anak penting bagi kita

c

Keberadaan anak kita butuhkan

Tentunya perlu diperhatikan oleh orang tua bahwa anak juga membutuhkan

waktu untuk relax dan butuh untuk

"sendiril'.

,.

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam upaya mewujudkan

berkem-bangnya potensi anak :

r

Kepercayaan Diri : Perasaan mampu melakukan

Berbagai pengalaman dengan

anak

,

dimulai dengan pengalaman

kita

sebagai orang

tua

(pada

waktu

kecil,

waktu

menghadapi

kesulitan,

dsb).

Kemudian berusaha

untuk

mendorong

anak

menceritakan pengalamannya jika anak sudah siap.

r

Motivasi:. Keinginan untuk melakukan

Bantu anak untuk mengerhbangkan minatnya terhadap sesuatu hal.

Jika anak menunjukkan minat dan memiliki informasi tentang'hal-hal

yang

berkaitan dengan minatnya tersebut.

Jika anak

mulai terlibat

maka ia akan lermotivasi.

.

Upaya : Kemampuan untuk bekerja keras.

Berbagai informasi dengan anak, jangan membuat anak takut tetapi

menumbuhkan

kesaddran

pada anak

bahwa

kita akan

saling
(10)

r

tnisiatit:

Melakukan tindakan

Bantu anak untuk

mengungkap

ide

sehari-hari

yang

ia

lakukan'

Libatkan anak untuk mengemukakan ide dalam sehari-hari'

.

Kegigil'tan

Menyelesaikan apa yang dimulai

Mulaitah dengan apa yang ingin anak lakukan . Berikan "reward" jika

anak mampu menyelesaikan tugas atau keinginannya'

o

Perhatian:

fvlenunjuk\an kepedulian kepada orang lain

Gugah perasaan anakdengan pertanyaan :

1. Pernakah kita berlaku baik pada orang lain, mengapa?

2, $iapakah yang pernah berlaku baik pada kita' mengapa?

.

Keria Tim : Beke ria sama dengan orang lain

TanYakan kePada anaktentang :

1'Kapankitamenyukaiuntukbekerjabersamaoranglain,

rnengapa?

2. Pekerjaan di rumah sepertiapa yang menlbutuhkan kerja sama

dengan anggota keluarga? MengaPa?

r

Common Sense : Menggunakan pertimbangan yang baik

TanYakan Pada anak tentang :

1'Siapayangmengadakanpadakita,apayangharuskitabeli?

2.

Jika kita mendengar suatu produk iklan di TV, apakah alasannya

selalu benar?

3. APa Yang kamu lakukan?

4.

Apa yang kamu lakukan pada diri kamu sendiri?

c

Pemecahan masatah'. Mengerahkan pengetahuan dan kemampuan

ke dalam tindakan

Anak

butuh

mendengar

dan

belajar

sebelum

melakukan

percobaan/tindakan. Terdapat banyak sekali informasi

di

seketiling

kita. TanYakan Pada anak :

1, Bagaimana caranya untuk mendapatkan sesuatu?

(11)

,|?

3.

Berbagiidekah dia dengan orang lain?

4.

Pernakah melihat sisi positif dan sisi negatif dari suatu persoalan?

Terdapat beberapa

kendala

yang

dihadapi

dalam

mewujudkan

berkembEngnya potensi anak :

.

Bisa menerirna umpan balik? (pelaziman sejak kecil)

r

Disiplin diri? (makan sambiljalan)

c

Olah pikir? (disuapi)

r

Memiliki kepuasan internal(Kurang menghargai karya sendiri?

r

Tujuan jangka panjang (tergantung ganjaran luar yang sifatnya material)

r

Pr:oaktif? (kurang kesediaan memikultanggung jawab)

o

Dapat mengurus diri sendiri? (tidak dibiasakan sejak kecil)

r

Matang (mandiri)? (tergantung pada kelakukan lingkungan)

.

Kreatif? (dimatikan sejak

kecil)

,.

.

Bertingkah laku prososial? (kurang berani mengambilresiko berbeda)

Dengan mengacu pada kendala-kendala yang dihadapi, maka tentunya bagi

kitd sebagqi orang

tua yang

memberikan pendidikan

dan

pembinaan pada anak

kian menantang.

SUMBER

The Heart of Parenting; Goftman John, Ph.D. & De Claire. 1997

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik kelas V Sekolah Dasar Negeri 17 Rabak dalam pembelajaran ilmu pengetahuan

1) Sebaran hujan yang dipengaruhi oleh fisiografi dan arah angin menyebabkan zona barat dan tengah wilayah penelitian memiliki curah hujan yang lebih tinggi dan

 Tuntutan : Upah tidak dibayar selama 5 bulan, Upah dibawah UMK Kota Bekasi dan Uang Service tidak dibayar selama 10 Bulan. Pertamina Patra Niaga

Berdasarkan indikator pengukuran efektivitas, penagihan aktif dengan Surat Paksa pada tahun 2016 untuk kode ketetapan pajak 106 ditinjau dari segi lembar tergolong

Pada penelitian ini, yaitu keefektifan pembelajaran matematika berbasis MICRULED berbantuan E-modul pada mata kuliah pembelajaran matematika SD, kajian dari

Menurut Sudargo Gautama ( 1995 : 147 ), yurisprudensi adalah ajaran hukum yang dibentuk dan dipertahankan Pengadilan, dalam hal pengambilan suatu keputusan oleh

35 Syamsul Anwar, Islam, Negara, dan Hukum.. Ada beberapa analisis yang dapat dikemukakan mengapa pencatatan perkawinan tidak diberi perhatian yang serius oleh fikih

Pada sub bab ini akan dipaparkan hasil implementasi pembelajaran dan tingkat ketercapaian hasil belajar PKn dengan menggunakan model pembelajaran VCT pada kelompok