B,//
Potensi Kecerdasan dan
Perkembangan
Kemandirian
Dr. Hj. Ilendriati
Agustiani, M.Si.
Ketua Bagian
Psikologi
Perkembangan
Drs.
Peter
R.
NelwanMA
NfP.
130934831
Terdaftar di
PerPustakaanFalultas
Psikologi
Universitas
Padj adjaran
/t.
t1
i
;.
.;,
TELAH
DICATAT/DIDOKUMENTASIKA}I PADA
PERPUSTAKAA}I FAKI.JLTAS PSIKOLOGI
UNTVER.SITAS
PADJADJARA}I
Kepala PerPustakaan
Dr.Raihddgthilla, MT
NlP.l 9632021 98803
2003
Telah diperiksa oleh :
Gurtr BesarlDosen Senior
Prof.
Dr. Hi
Kusdwiratrl
SetYonoNIP. 130188424
\
7
{,a
Porerusr KecenoASAN
Dnru PenremBANGAN
KerunruorRiAN
Masalah mengenai
pembinaan
keluarga
khususnya
dalam
rangkamewujudkan perkembangan
anak
dalam
suatu
lingkungan
yang
marnpumenunjang berkembangnya potensifisik, mental dan sosial yang menyeluruh selalu
menjadi bagian
dari
berbagai pihak. Upaya untuk mewujudkanhal ini tentu
sajabertumpu, utamanya, pada peran orang tua dalam mendampingi dan mendukung
anak untuk berkembang secara optimai, Mengingat perar,l orang tua terutama ibu
yang cukup dominan, maka
pemuasan kebutuhananak tentunya
akan
palingbanyak terjadi di rumah. Orang yang menjadi fokus perhatian dan diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan
anak adalah ibu. Dengan
ada
bersama anak-
bermain,mengobrol-
ibu
mempunyai banyak kesempatanuntuk
melatihdan
mengajarkanberbagai kemampuan yang diperlukan anak dalam menghadapi masa depannya.
Keberadaan orang
tua
bersama anaknya didasarkan pada kesiapan orangtua
untuk menggunakan akal sehatnya (berpikir secara objektifl dan berakar padaperasaan terdalam kita, yaitu kasih sayang
dan
empati terhadap anak-anak kita.Pada dasarnya setiap orang
tua
dapat menjadi pendampi4gdan
pendukung bagianak, nemun tentunya ada hambatan yang sering tidak disadari yaitu keterampilan
dari orang tua untuk menjadi pendengar yang baik bagi anak-anaknya. Salah satu
langkah
awal yang bisa kita
lakukanadalah dengan adanya
kesediaan untukmelakukan introspeksi diri.
Sebagaiorang tua kita tidak mengetahui secara pasti apakah yang dipelajari
oleh anak-anak kita hari ini akan menjadi kebutuhan untuk hari esok. Namun yang
kita ketahui adalah anak-anak akan membutuhkan keterampilan dan kemampuan
untuk
menyelesaikanmasalah baru dengan cara yang
baru
pula.
Anak-anakmembutuhkan keterampllan
untuk
berpikir, kemampuan
untuk
memecahkanmasalah, kebutuhan untuk mempunyai kehendak dan dorongan untuk belajar.
Belajar semasa kecil berarti menerapkan pengetahuan bagi kebutuhan otak
lebih bergairah. Kecerdasan merupakan ekspresi
dari
kemampuan individu untukmemahami ide-ide kompleks, untuk
menyesuaikandiri
secara efektif
dengan lingkunganKecerdasan
merupakan ekspresi
dari
kemampuan
individu
untukmemahami
ide-ide kompleks, untuk
menyesuaikandiri
secara efektif
denganlingkungan,
unr.ukbelajar
dari
pengalaman,
terlibat dalam
berbagai
bentukpelajaran, dan untuk mengatasi hambatan meialui pikiran.
lntelegensi
(kecerdasan),sering disebut sebagai
:
kemampuan
umum,potensi, bakat, kompelensi.
'
HdEq :
berulangkalidapat
memilihtindakan yarlg efektif
dalamsituasi yang rumit => individual differences
.
Pertimbangan, pemahamandan
penalaran, menyusun konsep danmemahami maknanya merupakan komponen dari intelegensi.
'
lQ
merupakan refleksi prestasi pendidikan'sebelumnyar>
prediktor kinerja pendidikan berikutnya.Manusia
tidak
hanya beradaptasi terhadap lingkungantapi juga
manusiamemitih lingkungan dan kadang-kadang membentuk lingkungan.
Mengapa anak bisa dididik menjadi cerdas ?
1.
Anak
tidak
memilikitaraf
kecerdasanyang sudah
terberttukdan tidak
jugamemiliki tempo
perkembanganyang
tidak
bisa
diubah. Lingkungan
dapat meningkatkan dalam menurunkan taraf kecerdasan anak terutama padamasa-masa awal kehidupan.
2.
Rangsangan di masa kecil bisa mengubah ukuran-ukuran fungsi kimiawi padaotak.
3.
Faktor keturunan menentukan batas tertinggi bagi kecerdasan anak, tetapi batas$
pembawaanyang
diturunkan rnemang meletakkandasar bagi
kecerdasananak,
akan
tetapi
lingkungan anaklah
yang
menentukan sejauh
manapembawaan ini akan berkembang.
4. Jadi
rangsanganyang
diberikan pada tahun,tahunpertama
kehidupan anakakan
memberikan
hasil
paling
besar dalam
meningkatkan
kecerdasan.Perubahan-perubahan dalam kemampuan mental paling besar terjadi-pada saat
otak mengalami pertumbuhan yang paling pesat, yaitu di awal-awal kehiduoan.
5, Pada usia
4
(empat)tahun
anakteiah
mencapai setengahdari
kemampuankecerdasannya dan usia
8
(delapan)tahun
mencapai 80%. Setelah umur (itu)tanpa
melihat bentuk pendidikandan
lingkunganyang
diperoleh, kecerdasanhanya dapat diubah sebanyak 20%.
6. Lebih
banyak rangsangan sensorikyang
merangsangotak, lebih besar
pulakemampuan otak yang berfungsi secara cerdas.
7. Ada
suatu batas waktu dimana sel-9el otaktidak
dapat digiatkan lagi denganmudah, setelah masa peka inilewat, akan
sulit.
r'8.
Setiap anak memiliki dorongan untuk eksplorasi (menyelidiki), untuk memeriksa,untuk meneoba, untuk mencari hal-hal baru, untuk bolajar dengan menggunakan
alat inderanya, untuk memqaskan rasa ingin tahunya yang sangat besar,
9. Setiap
anak
mempunyai dorongan untuk melakukan sesuatu
dan
belajarmelakukan
sesuatu,
ia
mencoba
mengulangi, menelitidan
berusaha
untukmenguasai lingkungan.
l0.Semakin banyak yang dilihat dan didengar oleh anak semakin banyak pula yang
ingin diketahuinya.
Kecerdasan emosional (EQ
=
emotional quotient) dapat diartikan sebagaibagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan
dan emosi, baik pada diri sendiri maupun pada or4ng lain,
mengelomPqkkansemuanya dan menggunakan informasiini untuk membimbing pikiran dan tindakan. perbedaan yang paling penting antara lQ
dan
EQ adalah, EQ tidak begitudipengaruhi oleh faktor keturunan, sehingga membuka kesempatan bagi orang tua
Sepertijuga dalam berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak lainnya,
orang
tua
memegang peran' penting
dalam
mengembangkan
kecerdasanemosional anaknya.
Ltrrrn
Wlnvnn
Uraun KeceRotsAN
EMosroNAL
:1. Mengenali Emosl Diri
Mengenaii emosi diri berarti memiliki kesadaran diri, mengenali perasaan
sewaktu perasaan itu
terjadi.
,r
2. Mengelola Emosi
Menangani perasaan
agar
dapat
terungkap
dengan
pas
adalahkecakapan yang bergantung pada kesadaran diri.
3. Memotivasi Diri Sendiri
Menata emosi sebagai
alat
untuk mencapai tujuan adalahyang
sangatpenting dalam kaitan untuk memberi perhatiah, memotivasi
diri
danberkreasi.
4. Mengenali
EmosiOrang
LainEmpati, kemampuan yang
juga
bergantung pada kesadaran emosional,merupakan "keterampilan bergaul"
5. Membina Hubungan
Seni
membina hubungan merupakan
keterampilanmengelola
emosiorang lain.
lni
merupakan keterampilanyang
menunjang
popula'ritas,kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi.
Umumnya orang tua telah berbuat banyak bagi anaknya. Namun sebagai
orang dewasa yang
juga
memiliki kesibukan,kita sering
melupakan sebetulnyaseberapa banyak
anakanak
kita
membutuhkan
orang tuanya. Sering
kitamendengar ungkapan :
" Saya terlalu sibuk " atau
Yang pelu kita renungkan bersama adalah jika anak-anak kita membutuhkan orang
tuanya seperti yang mereka butuhkan , maka dalam kurun waktu yang seperti apa
anak-anak membutuhkan kebersamaan orangtuanya ?
Untuk
mengetahuihal
tersebut
,
kita
sebagai
orang
tua
perlu
untukmengatakan pada anak bahwa :
.
Kita perduliterhadap anakr
Kita membutuhkan waktu khusus untuk berada bersama anako
Kita mau mendengarkan mengenai apa yang ada dipikiran anak dan apaperasaan-perasaan
anak
,.o
Keberadaan anak penting bagi kitac
Keberadaan anak kita butuhkanTentunya perlu diperhatikan oleh orang tua bahwa anak juga membutuhkan
waktu untuk relax dan butuh untuk
"sendiril'.
,.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam upaya mewujudkan
berkem-bangnya potensi anak :
r
Kepercayaan Diri : Perasaan mampu melakukanBerbagai pengalaman dengan
anak
,
dimulai dengan pengalamankita
sebagai orang
tua
(pada
waktu
kecil,
waktu
menghadapikesulitan,
dsb).
Kemudian berusaha
untuk
mendorong
anakmenceritakan pengalamannya jika anak sudah siap.
r
Motivasi:. Keinginan untuk melakukanBantu anak untuk mengerhbangkan minatnya terhadap sesuatu hal.
Jika anak menunjukkan minat dan memiliki informasi tentang'hal-hal
yang
berkaitan dengan minatnya tersebut.Jika anak
mulai terlibatmaka ia akan lermotivasi.
.
Upaya : Kemampuan untuk bekerja keras.Berbagai informasi dengan anak, jangan membuat anak takut tetapi
menumbuhkan
kesaddran
pada anak
bahwa
kita akan
salingr
tnisiatit:
Melakukan tindakanBantu anak untuk
mengungkapide
sehari-hariyang
ia
lakukan'Libatkan anak untuk mengemukakan ide dalam sehari-hari'
.
Kegigil'tan
Menyelesaikan apa yang dimulaiMulaitah dengan apa yang ingin anak lakukan . Berikan "reward" jika
anak mampu menyelesaikan tugas atau keinginannya'
o
Perhatian:
fvlenunjuk\an kepedulian kepada orang lainGugah perasaan anakdengan pertanyaan :
1. Pernakah kita berlaku baik pada orang lain, mengapa?
2, $iapakah yang pernah berlaku baik pada kita' mengapa?
.
Keria Tim : Beke ria sama dengan orang lainTanYakan kePada anaktentang :
1'Kapankitamenyukaiuntukbekerjabersamaoranglain,
rnengapa?
2. Pekerjaan di rumah sepertiapa yang menlbutuhkan kerja sama
dengan anggota keluarga? MengaPa?
r
Common Sense : Menggunakan pertimbangan yang baikTanYakan Pada anak tentang :
1'Siapayangmengadakanpadakita,apayangharuskitabeli?
2.
Jika kita mendengar suatu produk iklan di TV, apakah alasannyaselalu benar?
3. APa Yang kamu lakukan?
4.
Apa yang kamu lakukan pada diri kamu sendiri?c
Pemecahan masatah'. Mengerahkan pengetahuan dan kemampuanke dalam tindakan
Anak
butuh
mendengar
dan
belajar
sebelum
melakukanpercobaan/tindakan. Terdapat banyak sekali informasi
di
seketilingkita. TanYakan Pada anak :
1, Bagaimana caranya untuk mendapatkan sesuatu?
,|?
3.
Berbagiidekah dia dengan orang lain?4.
Pernakah melihat sisi positif dan sisi negatif dari suatu persoalan?Terdapat beberapa
kendala
yang
dihadapi
dalam
mewujudkanberkembEngnya potensi anak :
.
Bisa menerirna umpan balik? (pelaziman sejak kecil)r
Disiplin diri? (makan sambiljalan)c
Olah pikir? (disuapi)r
Memiliki kepuasan internal(Kurang menghargai karya sendiri?r
Tujuan jangka panjang (tergantung ganjaran luar yang sifatnya material)r
Pr:oaktif? (kurang kesediaan memikultanggung jawab)o
Dapat mengurus diri sendiri? (tidak dibiasakan sejak kecil)r
Matang (mandiri)? (tergantung pada kelakukan lingkungan).
Kreatif? (dimatikan sejakkecil)
,..
Bertingkah laku prososial? (kurang berani mengambilresiko berbeda)Dengan mengacu pada kendala-kendala yang dihadapi, maka tentunya bagi
kitd sebagqi orang
tua yang
memberikan pendidikandan
pembinaan pada anakkian menantang.
SUMBER
The Heart of Parenting; Goftman John, Ph.D. & De Claire. 1997