Pikiran Rakyat
-Penon ton Televisi
Mulai Bersikap Kritis
Setiap Tahun Jumlah Pengaduan Meningkat
BANDUNG, KOMPAS - Tingkatkekritisanpenonton
televisi di Jawa Barat semakin meningkat. Mereka mulai
dapat memilm materi tayangan televisi yang baik. Bahkan,
ada penonton yang sudah berani melayangkan pengaduan
terkait tayangan televisi yang dinilai tidak bermutu.
"Fakta ini menggembirakan. Setidaknya masyarakat bisa me-milih tayangan yang berguna bagi diri dan orang sekitarnya;' kata Ketua Komisi Pemilihan Indone-sia Daerah (KPID) Jabar Dadang Rahmat Hidayat dalam Seminar Rating Publik: Menuju Televisi Ramah Keluarga di Universitas Padjadjaran Bandung, Kamis (18/6).
Menurut Dadang, KPID Jabar sepanjang 2008.melakukan survei tentangtayangan negatif dan posi-tif. Total responden untuk tayang-an negatif 321 ortayang-ang dtayang-an positif 364 orang. Sampel diambil acak dengan narasumber dari empat daerah, yaitu Bandung,Purwakar-ta, Tasikmalaya,dan Bogor.Profe-
--.
-
----...-....-si narasumber sangat beragam, di antaranya seniman, ibu rumah tangga,dan guru.
Sebanyak 135 responden atau 42 persen memilih sinetron dan film sebagaijenis tayangan paling negatif. Kedua jenis tayangan itli dinilai masih dominan menyaji-kan adegan kekerasan fisik dan
psikologis.
--Adapun 71 responden atau 22,1 persen memilih tayangan bertema mistis sebagai sesuatu yang nega-tif. Sebanyak 115 responden atau 24,3 persen memilih tayangan ke-kerasan bukan dalam film, pertun-jukan musik, gosip, dan iklan
seba-gai tayangan negatif.
Untuk tayangan positif, 149 res-ponden atau 41 persen menilai
ta-yangan berita sebagai yang terba-ik. Pendalaman rohanj dipilih 57 responden atau 15,6 per~en, bin-cang-bincang 56 responden atau 15,4 persen, dan pendidikan 47 responden atau 13persen.
Pada
2007 tercatat ada 249
pengaduan, baik dari isi siaran maupun nonsiaran, dan pada 2008 menjadi 279 pengaduan. Hingga Juni 2009 tercatat ada 101 pengaduan.
"Ke depan, kami mengharap-kan masyarakat semakin aktif mengkritisi tayangan televisi. Alasannya, televisi mudah sekali memengaruhi berbagai aspek ke-hidupan masyarakat, tidak hanya kesadaran can pengetahuan, teta-pi juga sikap dan perilaku;' kata-nya.
Pemasang iklan
Namun, menurut Deputi Di-rektur Yayasan Sains dan Etika Teknologi(SET)AgusSudibyo,te-kanan yang sarna harus diberikan kepada perusahaan pemasang ik-Ian. Alasannya, tayangan yang di-o 4 ...
---Kliping
Humos
Un pod
2009
----anggapberkualitas buruk tetap di-tayangkan bila dipandang mampu mendulang banyak iklan dan pe-nonton.
Hasil penelitian SET pada 7-13 April 2009 terhadap 220 respon-den di 11kota besar di Indonesia, di antaranya Jakarta, Medan, Han-dung, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta, menunjukkan, lima program terbaik bukan merupa-kan tayangan yang bisa mendu-lang banyak penonton berdasar-kan survei sebuah lembaga survei swasta terkemuka. Tayanganyang dikategorikan buruk, menurut
ri-set SET, temyata muncul sebagai
pendulang penonton dan iklan yangandal.
...
"Pengiklan ibarat raja bagi pe-nayangan program di televisi. Di-butuhkan tekanan penonton agar pengiklan tidak mempromosikan produk di acara yang berkualitas buruk. Caranya bisa disampaikan langsung kepada perusahaan pengiklan atau melalui surnt pem-baca di media massa,"ujarnya.
(CHE)
--o
Selasa
o
Rabu-..-..--..-.---o
Kamis
.
Jumato
Sabtuo
Minggu1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
6)
2021
22
23
4
25
26
27
28
29
30
31