z
':)
ABSTRAK
Eddi Surianta. Upaya Peningkatan Efektivilas Manaiemen Pendidikan dan Pelatihan (Studi Kasus Pada Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Medan). Program Pascasaijana Universitas Negeri Medan. Juni 2005
Penelitian ini mencoba memusatkan kajian kepada kemampuan manajemen pendidikan dan pelatihan Balai Diklat Keagamaan Medan, dengan menganalisis sejumlah faktor yang diduga amat dominan mempengaruhi upaya peningkatan efektivitas manajemen diktat, yaitu kemampuan penyelenggara, perencanaan kebutuhan diklat, kurikulum, peserta, widyaiswara, sarana dan prasarana, dan pembiayaan diklat.
Melelui metode penelitian kualitatif, dengan peneliti sebagai human instrument ditemukan beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut.
Pertarna, manajemen diklat pada Balai Diklat Keagamaan Medan temyata bel urn menunjukkan keberhasilan yang optimal dari segi efektivitas penyelenggaraan diklat. Kedua, kelemahan itu terlihat pada mutu layanan administratif dan layanan proses belajar mengajar yang masih belum optimal, meskipun dari disiplin waktu telah baik. Ketiga, faktor utama yang mempengaruhi lemahnya manajemen diklat tersebut adalah kemampuan profesional penyelenggara dalam merencanakan, mengarahkan, dan mengendalikan mutu diklat, kemampuan metodologis widyaiswara dalam menyiapkan, menyajikan dan mengevaluasi hasil diklat, kurang dilakukan analisis kualitatif terhadap training needs dalam kurikulum diklat, pengelolaan sarana dan prasarana yang kurang optimal, dan pengelolaan biaya yang lebih berorientasi kepada pemenuhan prosedur.
Dari kesimpulan di atas, dikemukakan beberapa rekomendasi penting sebagai • berikut: Pertama, perlu dilakukan peningkatan kemampuan manajmen diklat di : jajaran penyelenggara khususnya dalam perencanaan, pengarahan, dan pengendalian ;;:
z
~
ABSTRACT
Eddi Surianta. The EtfiJr/.\' for Enhancing Effectiveness ,\-fanagement of Education and Training (Case Study in Religion Education and Training [nstance ivledan). Medan State University. Post Graduate Program. June 2005.
This research tries to focus on the capability of management for education and training in Religion Education and Training Instance Medan by analyzing set of very dominant factors influencing the efforts for enhancing effectiveness of education and training, namely the;: capability of organizers, planning of education and training needs, curriculum, participants, workers, facilities and infrastructures, and financing of education and training.
Through qualitative research method in which the researcher is as human instrument, it is found the conclusions as follows.
First, management of education and training at Religion Education and Training Instance, in fact has not shown optimum result seen from effectiveness or efficiency of holding education and training. Second the drawbacks can be seen at administrative service quality and learning-teaching process service which has not been optimum, though seen from time use, it has been good. Thirg, the main factors influencing weak management of education and training is the capability of holders professional in planning, directing, and controlling the quality of education and training, the capability of methodological worker in preparing, presenting, and evaluating the result of education and training, less of performing qualitative training for training needs in the curriculum of education and training, management of facilities and infrastructures which is less optimal, and cost management which is more oriented to the compliance of procedure.
,tf>
3~1·141
'I
sur
-
v
UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS MANAlEMEN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
.,(STUD I KASUS PADA BALAI PENDIDJKA·N
DAN
PELATIHAN KEAGAMAAM
MEDAN)
Oleh: .·
EDDI SURIANTA
NIM : 025030141
Tesis Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Admlnistrasi Pendidikan
PROGRAM
PI\~CASAIUANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TESIS
UPAYA PENINGKATAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN
PENDIDIKAN DAN PELATlHAN
(STUDT KASUS PADA DALAI PENDIDIKAN DAN
PELATlHAN KEAGAMAAN MEDAN )
Disusun dan Diajukan Oleh :
~
... . EDDI SURIANTA~'
r
N!M.025030141!1
~
Tclah Dipcrtahankan di Dcpan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal 23 Juni 2005 dan Dinyatakan Telah Mcmcnuhi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Administrasi Pendidikan
Medan, 23 Juni 2005
Prof. Dr. lr. Zainuddin, M.Pd
Menyetujui, Tim Pcmbimbing
Pcmbimbing H,
~4-:-'7/
Dr.
Efcn~x.~>d
Lembar Persetujuan Akhir Tesis
UPAYA PENINGKA TAN EFEKTIVITAS MANAJEMEN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
4.
5.
(
STUDI KASUS PADA BALAI PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN KEAGAMAAN MEDAN)
Nama
Prof. Dr. lr. Zainuddin. M.Pd Pembirnbing l
Dr. Efendi Napitupulu. M.Pd Pembimbing II
Dr.
Harun
Sitompul. M.Pd PengujiDr. Abdul Hamid K. M.Pd Penguji
Dr. Siman. M.Pd Penguji
Nama NIM
Tanggal Ujian
Mahasiswa
: EDDI SURlANT A
z
~
KAT A PENGANT AR
Puji dan syukur setulus-tulusnya hanya kcpada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tuhan Yang Maha Pcngasih atas bcrbagai limpahan rahmat dan karunia kcpada
penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas penelitian dan penyusunan tesis yang
sederhana ini.
Adalah merupakan suatu kegembiraan tersendiri, penulis dengan araban,
bimbingan dan masukan dari para dosen, pembimbing, dan sahabat-sahabat, dapat
menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul "Upaya-Upaya Peningkatan Efektiyitas
Manajemen Pendidikan dan Pelatihan (Studi Kasus ?ada Balai Pendidik.an dan
Pelatihan Keagamaan Medan)'".
Judul ini sangat penting untuk dibahas mengingat pengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi organisasi melalui pendidikan dan pelatihan memerlukan
upaya peningk.atan efektivitas manajemen diklat. Dengan segala perubahannya,
.
-·
lingkungan ekstemal menuntut organisasi untuk mengadakan perubahan. Sebagai · ~
salah satu sarana dalam pencapaian tujuan organisasi, pengembangan SDM barns
diarahkan pada pencapaian atau penguasaan skills, lawwledge dan ahility melalui
cara yang benar. Oleh karena itu program diklat harus dilakukan secara ccrmat dengan meningkatkan layanan administratif dan layanan proses belajar mengajar
I-!asil penclitian ini diharapkan dapat ikut menyumbang upaya pengembangan
model manajemen diklat dalam rangka peningkatan kemampuan sumber daya
lembaga diklat pcmerintah.
Dalam tesis ini penulis sudah berusaha sebaik mungkin dalam batas
kemampuan yang dimilikinya. Namun demikian penulis yakin kekurangan dan
kekeliruan masih mungkin terjadi. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,
kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan penelitian dan tesis ini
sangat diharapkan.
Medan, 23 Juni 2005
z
':)
UCAPAN TERIMA KASlH
Mengawali ucapan terima kasih ini, penulis ingin meningkatkan rasa syukur
atas berbagai rahmat dan karunia yang telah dianugrahkan oleh Tuhan Yang Maim
Kuasa, sehingga tesis ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
Pada kesempatan ini penulis dari lubuk hati yang paling dalam
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. lr. Zainuddin, M.Pd.
selaku Pembimbing I dan sekaligus sebagai Ketua Program Studi Adm inistrasi
Program Pascasaljana Universitas Negeri Medan. Bapak Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah dengan sungguh-sungguh membimbing,
memberikan petunjuk, mengarahkan, memeriksa tahap demi tahap seluruh naskah
tesis ini.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus juga penulis haturkan
kepada Prof. Dr. Djanius Djamin, SH, MS, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Pascasrujana Unimed dan ·~
sekaligus Dosen, dan juga kepada seluruh pimpinan Universitas Negeri Medan di
semua tingkatan serta seluruh Dosen Program Pascasrujana Universitas Negeri
Medan yang telah membimbing penulis melalui berbagai mata kuliah, ternan
seangkatan dan ternan sejawat. serta ternan diskusi dan semua pihak yang telah
memberikan kontribusi atas terselesaikannya tesis ini.
Ucapan terima kasih dan penghargaan tak lupa juga penulis ucapkan kepada
Bapak Nara SumberfPenguji Dr. Harun SitompuL M.Pd, Dr. Abdul Hamid K, M.Pd,
dan Dr. Siman, M.Pd yang telah banyak memherikan masukan dan saran kepada
penulis untuk kesempumaan tesis ini.
Penghargaan dan terima kasih pcnulis ~ampaikan juga kepada Bapak Drs. 1-1. Achlaq Shiddiq Tanjung, MM selaku Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
Sumatera Utara yang telah mernberikan kesempatan belajar serta memberikan
dorongan , baik rnoril maupun rnateril.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya juga penulis
sampaikan kepada Bapak Drs. H. Alunad ldris Siregar, M.Pd selaku Kepala Balai
Diklat Keagamaan Medan, dan Bapak Drs. H. M. Thoha Daulay Kasubag Tata
Usaha Balai Diklat Keagamaan Medan serta Kepala Seksi dan staf Balai Diklat
Keagarnaan Medan yang telah mernberikan masukan yang sangat berharga bagi
penelitian ini, serta memberikan pelayanan yang sangat bersahabat selama penelitian
ini.
Pada kesempatan ini pula penulis rnenyampaikan terima kasih yang tak •
terhingga atas pengorbanan yang telah diberikan oleh isetriku yang tercinta Roida ~~ .
Sitinjak, SKM. MPH dan anakk-u tersayang Andre Edemo Surbakti yang dengan
penuh pengertian memberikan dorongan dan selalu mendoakan setiap langkah dari
penulis selarna rnenempuh pendidikan sampai berakhirnya tesis ini. Ke pangkuan
Ayah dan Bunda, Bapak (Aim) Lingga Karo-Karo dan Ibu Nurlina br Tarigan ,
penulis menyampaikan terirna kasih atas dorongan, doa dan menjadi sumber inspirasi
bagi terselesaikannya tesis ini. Kepada Bapak dan lbu mertua, Bapak S.T. Sitinjak
dan !buT. br Panjaitan diucapkan terima kasih atas doa dan dorongan yang diberikan
kepada penulis sehingga terselesaikannya tesis ini.
Atas semua bantuan, bimbingan, dorongan dan doa yang telah diberikan oleh
pihak-pihak di atas, penulis dengan tulus hati mengucapkan terima kasih dengan
iringan doa semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dapat membalasnya dengan berlipat
ganda. Dan scmuanya itu tidak dapat penulis lupakan dan akan menjadi kenangan
yang manis yang berharga yang menyertai kehidupan penulis di masa de pan.
Medan, 23 Juni 2005
DAFTAR lSI
Hal am an
ABSTRAK ... ... ... .. ... .
ABSTRACT... .. ... H
KATA PENGANTAR ... .. ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... ... .. ... .... .. .... .. ... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... .. B. Identiflkasi Masalah .... . . .. .. .. . .. .. . . . .. .. .. . . .. .. . . . .. . .. . .. . . . .. .... 5
C. Batasan Masalah ... ... ... ... ... ... ... ... ... .. .. .. .. . .... .. ... .... ... ... 9
D. Pertanyaan Penelitian .. . .. .. .. .. .... .. . .. .. . .. .. . .. . .. . .. .. .. .. . .. . .. . .. . .. . 11
E. Tujuan Penelitian ... 11
F. Kegunaan Pene\itian ... 12
BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Etektivitas Manajemen Pendidikan dan Pclatihan ... 14
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Diklat 1. Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi ... 17
2. Tingkat Kemampuan Sumber Daya Manusia ... 19
3. Perencanaan Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan ... 27
4. Faktor Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan ... .. ... .. .. 32
5. Sarana dan Prasarana ... ... ... 3 7 6. Pembiayaan (Dana) Pendidikan dan Pelatihan ... .. ... 38
C. Pendckatan Pengcmbangan SDM sebagai Paradigma Baru
dalam Organisasi dan Manajemen ... 40
D. Man~jemen Pendidikan dan Pelatihan dalam Model Pengembangan SDM ... 40
E. Anal isis Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Berdasarkan Pendekatan Sistem .. . .. . . .. . .. . .. . . . .. . . .. . . .. . .. . . 42
1. Konsep Manajernen Pendidikan dan Pelatihan ... 42
2. Proses Manajernen Pendidikan dan Pclatihan Dalam BAB III METODE PENELITIAN B. C. D.
E.
F. Latar Penelitian ... .49Model Analisis Manajernen Pendidikan dan Pelatihan dalam Penelitian ini ... 50
Teknik Pengumpulan Data ... 51
Teknik Anal isis Data ... 55
Validasi Data ... 56
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA PENELITIAN A. Ternuan Penelitian ... 60
1. Perkernbangan dan Dinarnika Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagarnaan Medan ... 60
2. Profil Kemampuan Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Balai Diklat Keagamaan Medan ... 68
B. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Upaya-Upaya Peningkatan Manajernen Diklat Balai Diklat Keagamaan Medan ... 82
l. Faktor Penyelenggara Diklat .. .. . .. .. . .. . .. .. .. .. .. . . . .. .. .. . .. .. .. . .. 82
2. Faktor Perencanaan Kebutuhan Diklat ... 85
3. Faktor Kurikulurn Diklat.. ... . ... 87
4. Faktor Peserta ... .. ... 89
5. Faktor Widyaiswara ... . ... 90
6. F aktor Sarana dan Prasarana ... . ... 91
7. Faktor Pembiayaan/Dana Pendidikan dan Pelatihan ... 93
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Sirnpulan ... 95
1. Profil Manajemen Pendidikan dan Pelatihan Balai Diktat Keagamaan Medan ... 95
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Upaya-Upaya Peningkatan Efektivitas Manajemen Diklat Pada Balai Diklat Keagamaan Medan ... .. ... 98
B. Itnplikasi ... 102
C. Saran ... .. ... 105
DAFT AR PUST AKA ... . . . .... 108
LAMPIRAN ... 111
OAFTAR TABEEL
. Halaman
[image:14.612.39.563.78.665.2]DAFTAR GAMBAR
[image:15.612.34.565.72.663.2]Halaman
Gambar 2.1. Proses Perencanaan Kebutuhan Diklat ... 28
Gambar 2.2. Model Manajemen Diklat Secara Sistemik ... . ... . ... .44
Gam bar 3 .l. Model Analisis Manajemen Diklat ... .51
DAFT AR LAMP IRAN
Halaman Lampiran 1. Hasil
K~ian
Dokumen ... ... IllLampiran 2. Hasil Observasi ... 113
Lampiran 3. HasiJ Wawancara ... .. ... !32
Lampiran 4. Foto Dokumentasi Pada Saat Penelitian ... I 44
Lampiran 5. Keputusan Menteri Agama RI No. 345 Tahun 2004 ... .. ... 154
Larnpiran 6. Instruksi Mentcri Agama R1 No. 2 Tahun 2002 ... I 61 Lampiran 7. Surat Izin Meiakukan Penelitian Lapangan dari Pascasaljana
Universitas Negeri Medan ...... 164
Lampiran 8. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian dari Ba!ai
Diklat Keagamaan Medan ... . .. ... , ... I 65
'·
A. Latar Belakang Masalab
BAB [
PRNDAHULUAN
Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Medan (Balai Diklat Keagamaan
Medan) adalah Balai Pendidikan dan Latihan Pegawai Teknis Keagamaan Medan
yang mengalami perubahan nama atau nomenklatur dan juga mengalami
pengembangan tugas pokok dan fWlgsi (tupoksi) melalui Keputusan Menteri Agama
Republik Indonesia No. 345 TahWl 2004.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Medan adalah Unit Pelaksana
Teknis Badan Penelitian Pengembangan Agama dan Pendidikan Pelatihan
Keagamaan (Balitbang Agama dan Diklat Keagamaan) yang mempunyai tugas
melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga administrasi dan tenaga teknis
keagamaan di wilayah provinsi Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam.
Balai Diklat Keagamaan Medan sampai dewasa ini terns diupayakan
-<·
peningkatan dan pengembangannya guna memenuhi tuntutan dan kebutuhan tenaga
teknis keagamaan. Apalagi dengan adanya perkembangan metodologi pembelajaran
dan teknologi pendidikan yang sangat pesat, maka jasa pelayanan Balai Diklat
Keagamaan Medan di bidang pendidikan dan pelatihan dituntut untuk semakin andal
dan kreatif dalam berkompetisi dengan penyelenggara pendidikan dan pelatihan
lainnya, dengan menghasilkan produk-produk jasa yang kompetitif dan bennutu
z
~
m
2
teknis keagamaan yang ada pada madrasah, sekolah, Kantor Departemen Agama
Kabupaten!Kota dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
Di tengah-tengah pengembangan tugas pokok dan fungsi Balai Diklat
Keagamaan Medan. berkembang pula pendapat pada sebagian masyarakat yang
menyatakan bahwa pendidikan dan pelatihan yang pemah diadakan, narnun tidak
memiliki hasil yang signiftkan bagi kernajuan organisasi (we tried it and it did not
work) (Irianto, 200 I).
Sejalan dengan itu Suyono (Kompas : Januari 2005) mengemukakan pula
bahwa guru tidak perlu diatur atau diikutkan dalam kegiatan diklat. asalkan orang
yang menjadi guru adalah orang pilihan dan rnempunyai kualitas yang baik dan
untuk mendapatkan guru yang berkualitas itu tidak lain adalah dengan menerapkan
sistem penggajian yang baik.
Pendapat yang memandang miring terhadap pendidikan dan pelatihan tersebut
dapat diubah dengan penyadaran bahwa pendidikan dan pelatihan bukanlah sekedar
sebuah enJertaintmem evelll, tetapi lebih merupakan sebuah proses yang terus c.·
menerus dan akhimya memberi penguatan individual dan organisasional, asal.kan
diklat itu dilakukan dengan efektif. Hasil sebuah proses tertentu rnembutuhkan waktu
untuk secara obje.ktif dapat diadakan pengukuran atau evaluasi terhadap keberhasilan
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
Menghadapi tantangan tersebut, rnasalah yang kemudian tirnbul adalah sampai
sejauhmana kesiapan swnber daya manusia yang ada dijajaran Balai Diklat
3
serta tuntutan kcbutuhan tcnaga kependidikan, sehingga dapat mcmberikan layanan
jasa pcndidikan dan pelatihan yang optimal dengan memanfaatkan kecanggihan
peralatan yang ada.
Pemantaatan media pendidikan yang canggih sekarang ini merupakan bagian
dari usaha Balai Dildat Keagamaan Medan untuk peningkatan pelayanan kepada
peserta diklat. Namun demikian pemanfaatan tek.nologi pendidikan dan media
pendidikan dalam pelayanan kepada peserta dildat memerlukan tenaga-tenaga
widyaiswara, instruktur dan karyawan yang terdidik dan terampil, karena betapapun
sempurnanya rencana ketja dan betapapun canggihnya peralatan yang d igunakan,
semua itu tidak akan banyak artinya jika tidak didukung sumber daya manusia yang
profesionaL Oleh karena itu, pemanfaatan tek.nologi maju harus juga dibarengi
dengan peningkatan mutu sumber daya manusia Balai Diklat Keagamaan Medan.
Dengan tidak mengurangi pentingnya pengaruh peogalarnan serta manfaat-manfaat yang diperoleh dari pengalaman itu sendiri, pendidikan dan pelatihan
(diklat) dianggap merupakan sentral dalam upaya pengembangan sumber daya ""
manusia (guru) dalam suatu lembaga pendidikan (madrasah dan sekolah) yang paling
efektif dan memiliki kontribusi yang signifikan terhadap kinetja suatu lembaga
pendidikan (ma.drasah dan sekolah}, baik dari segi manajemen dan peningkatan mutu
pendidikan.
Pada tingkat organisasional pendidikan dan pelatihan tetjadi perubahan
esensial yang berkaitan dengan transformasi sistem manejemen organisasi tradisional
-4
persyaratan kompetcnsi ban1 yang harus dipenuhi para pe!aku pendidikan dan
pelatihan tcrmasuk Balai Diklat Kcagamaan Medan. Penggunaan teknologi
pendidikan kc arah pelaksanaan diklat yang efektif merupakan hal yang harus
dilaksanakan.
Penetapan visi. misi, dan tujuan yang jelas dan terukur, perencanaan
kebutuhan pendidilcan dan pelatihan tenaga kependidikan, peningkatan kemampuan
sumber daya dik.Jat yang meliputi panitia. widayaiswara, dan peserta diklat,
kurikulum dildat, sarana dan prasarana diklat serta pola pembiayaan diklat yang
mengacu kepada kebutuhan merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan
etektivitas manajemen pendidikan dan pelatihan pada Balai Diklat Keagamaan
Medan.
Selanjutnya dalam Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia
Nomor 345 tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Keija Balai Diklat Keagamaan
menyatakan bahwa Balai Dildat Keagamaan mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan dan pelatiban tenaga administrasi dan tenaga teknis keagamaan sesuai • ·
dengan wilayah keija masing-masing. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Balai
Diklat Keagamaan menyelenggarakan fungsi: (1) Perumusan visi, misi, dan
kebijakan Balai Diklat Keagamaa.n; (2) Penyelenggaraa.n pendidilcan dan pelatihan
tenaga administrasi, dan tenaga teknis kegamaa.n; (3) Pe!ayanan di bidang
pendidikan dan pelatihan keagamaan; (4) Penyiapan dan penyajian laporan hasil
z
':)
m
5
pengembangan kemitraan dengan satuan organisasi/satu:m ketja di lingkungan
Departcmen Agama, dan pemerintah daerah, scrta lembaga terkait lainnya.
Dari tugas dan fungsi Balai Diklat Keagamaan di atas jelas bahwa tantangan
tugas Balai Diklat Keagamaan Medan semakin berat dalam rangka pelayanan
kesiapan dan kemantapan manajemen dalam penyelenggaraan program peodid.ikan
dan pelatihan tenaga administrasi dan tenaga teknis keagamaan untuk pengembangan
sumber daya manusia (SDM) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan, keahlian.
keterampilan dan sikap pegawai untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara
protesional yang d.ilandasi kepribadian dan kode etik pegawai sesuai dengan
kebutuhan Departemen Agama, serta memaotapkan jati diri pegawai Departemen
Agama yang berdasarkan pada komitrnen, tanggung jawab, kejujuran, dan
pengabdian profes i dalam pelaksanaan tugas masing-masing,guna menghadapi
perkembangan kurikulum pendidikan dan teknologi pendidikan pada saat ini.
Tantangan inilah yang menarik peneliti untuk menelaah secara empiris
faktor-faktor apa saja yang secara dominan mempengaruhi upaya peningkatan '
efektivitas maoajemen pendidikan dan pelatihan pada Balai DikJat Keagamaan
Medan.
B. ldentiflkasi Masalah
Pada latar belakang masalah telah dikemukakan sepintas mengenai peran
pendidikan dan pelatihan (diklat) sebagai upaya peningkatan kemampuan sumber
Secara khusus, dalam lingkup Balai Diktat Keagamaan Medan sebagai
lembaga yang salah satu tugas pokok dan fungsinya menyelenggarakan pendidikan
dan pelatihan tenaga administrasi dan tenaga teknis keagamaan, dan pelayanan di
bidang diktat keagamaan sesuai dengan kebutuhan daerah melalui pelaksanaan diklat
yang langsung berhadapan dengan tenaga teknis keagamaan, maka peningkatan kemampuan sumber daya pelaksana dan pengelola diklat merupakan upaya yang
tidak bisa dihindari, apabila prinsip.prinsip etisiensi, efektivitas, serta keunggulan
komperatif dalam pelayanan ingin ditegakkan. Sebagai lembaga Balai Diklat
Keagamaan Medan sebenamya telah mulai mengembangkan pendekatan
pengembangan sumber daya manusia dengan mengacu kepada prinsip-prinsip
manajemen modem dan organisasi rasional, sejak tahun 1981 ketika dibentuk suatu
lembaga Balai Pendidikan dan Latihan Pegawai Teknis Keagamaan Medan sebagai
cikal bakal Balai Diklat Keagamaan Medan dengan perangkat · organisasi yang
mengelola pelaksanaan diklat.
Beberapa ciri yang menunjukkan bahwa Balai Diklat Keagamaan Medan yang
dulunya Balai Pendidikan dan Latihan Pegawai Teknis Keagamaan Medan telah
memasuki tahapan model organisasi rasional (Kasim, 1989:9-23) antara lain bahwa
lembaga ini telah memiliki susunan organisasi dan perangkat birokrasi, tujuan, dan
fungsi-fungsi jabatan pada setiap bagian yang telah dirumuskan, sistem pendidikan
dan pelatihan, perencanaannya dan strategi untuk mencapai tujuan sebagaimana
z
~
7
Namun demikian. dalam kcnyataannya organisasi dan manajcmen program
Balai Diklat Keagamaan Medan masih menampilkan scjumlah permasalahan pokok
yang memerlukan penelitian dan pengkajian secara ilmiah, sehingga dapat
ditemukan upaya-upaya yang strategis untuk mengatasi. memperbaiki dan
rneningkatkan kinerja Balai Diklat Keagarnaan Medan secara lebih optimal. Dalam
studi awal (prasurvei) di lapangan baik di Balai Diklat Keagarnaan Medan sebagai
tempat (site) penelitian maupun diberbagai madrasah di Suamtera Utara, ditemukan
beberapa masalah pokok sebagai berikut:
l. Terdapat kesenjangan kuantitatif antara kemampuan dan ketersediaan
kesempatan pendidikan dan pelatihan Balai Diklat Keagamaan Medan dengan
kebutuhan personil tenaga kependidikan di madrasah. Pada tahun 2004 jumlah
guru di lingkungan Kantor Wilayah Departemen Agama
Nangroe
AcehDarusalarn dan Sumatera Utara tercatat 20.435 orang sedangkan jumlah guru
yang telah mengikuti Diklat dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 adalah
2.430 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah guru yang telah mengikuti
diklatjauh lebih sedikit dibandingk:an denganjumlah guru yang ada di NAD dan
Swnatera Utara. Keadaan ini mengisyaratkan adanya kesenjangan antara
pengetahuan dan keterampilan yang tersedia (human capability supply) dengan kemampuan dan keterampilan yang diharapkan (human capability expected) pada madrasah dan sekolah yang ada di lingkungan Departemen Agama wilayah
z
':)
8
2. Terdapat kescnjangan antara kinerja pegawai Balai Diklat Keagamaan Medan
yang terpola oleh sistem. tatanan dan iklim ke~ja sebagai Balai Pendidikan dan
Latihan Pegawai Teknis Keagamaan yang bersifat menunggu perintah
(menunggu adanya program diklat) dari Jakarta, dengan kebutuhan baru
organisasi Balai Diklat Keagamaan Medan sebagai lembaga dengan sistem
manajemen dengan iklim kerja yang kreatif dan inovatif menciptakan
program-program diklat.
}. Terdapat kesenjangan pola kerja pegawai yang masih menunggu petunjuk teknis
pembuatan silabus, kurikulum, bahan ajar, struktur program dan metode diklat
dengan pola kerja organisasi Balai Diktat Keagamaan Medan yang baru yaitu
menciptakan petunjuk telmis pembuatan silabus, kurikulum, bahan ajar, struktur
program dan metode diklat sesuai kebutuhan dilapangan.
Dalam pengamatan yang dilakukan terhadap kemampuan dan keterampilan
para pegawai Balai Dik.lat Keagamaan Medan, diperoleh kesan umum bahwa para
pegawai bekerja penuh waktu, berdisiplin dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan
petunjuk teknis di masing-masing seksi dan sub bagian. Tetapi kepatuhan dan
penampilan dalam tugasnya itu cenderung disebabkan oleh aturan-aturan dan sangsi
sebagai pegawai negeri sipil, dan belum diikuti oleh semangat motivasi kerja selaku
PNS pusat yang berorientasi kepada layanan yang bernilai tambah (keuntungan) bagi
lembaga. Oleh karena itu layanan yang diberikan kepada peserta diklat, baik
z
~
9
saja. Kecendcrungan ini dikontinnasi olch Kepala Balai dan Kepala Subbagian Tata
Usaha yang diwawancarai.
Berdasarkan berbagai gejala dan kecenderungan di atas, maka dapat
diidentitikasi masalah pokok yang dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut:
Bagaimana sesungguhnya kemampuan manajemen pendidikan dan pelatihan pada
Balai Diklat Keagamaan Medan, scrta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
peningkatan efektivitas manajemen pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh
Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Medan, dengan mengeksplorasi,
mengidentifikasi, mendeskripsi, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
upaya peningkatan efektivitas manajemen diklat yang dilakukan o!eh Balai Dik.lat
Keagamaan Medan.
Masalah pokok di atas dalam penclitian ini didekati dengan pendekata.n dari
segi Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai salah satu bidang
kajian Ilmu Administrasi.
C. Batasan Masalah
Secara konseptual manajemcn itu sendiri mempunyai cakupan studi yang
amat luas dan kompleks. Paling sedikit studi manajemen modem itu menurut
Mustopadidjaja AR (1995: 24-25) meliputi lima dimensi, yaitu (1) dimensi nilai, (2)
dimensi struktura1, (3) dimensi fungsional, (4) dimensi teknologi dan informasi, dan
(5) dimensi perilaku.
Penelitian ini akan rnembahas kemampuan manajemen Balai Pendidikan dan
Pelatihan Keagamaan Medan dari dimensi fungsiona1, yaitu pada segi implcmentasi
z
':)
m
10
dan pelaksanaan (actuating) program pendidikan dan pclatihan, dengan
menganalisisnya dari sejumlah taktor yang mempengaruhi efektivitas manajc:men
pendidikan dan pelatihan.
Allan Thomas (1974:75-76) mengemukakan bahwa etisiensi internal suatu
lembaga pendidikan ditentukan oleh mutu layanan administratit: dan efektivitasnya
ditentukan oleh sistem dan mutu layanan proses pcndidikan dan latihan yang
diberikan oleh Jembaga. Penelitian ini akan menelaah kemampuan manajemen diklat
Balai Diklat Keagamaan Medan, mengungkap profil layanan administratif dan
layanan proses pendidikan dan pelatihan.
Kajian empiris mengenai protil layanan administratif meliputi empat
indikator, yaitu (1) seleksi dan penentuan peserta, (2) layanan administratif untuk
mendukung proses diktat, (3) pengelolaan sistem infonnasi diklat, dan ( 4) hubungan
birokratis dalam penyelenggaraan kegiatan diklat.
Kajian empiris mengenai profil layanan proses pendidikan dan pelatihan
meliputi lima indikator, yaitu : ( 1) penyiapan bah an belajar dan latihan, (2)
metodologi penyajian, (3) pengelolaan kelas, (4) penggunaan media belajar, dan (5)
penilaian hasil belajar. Ada banyak upaya yang kemungkinan dapat meningkatkan
efektivitas manajemen diklat baik administratif maupun proses pendidikannya.
Penelitian ini hanya akan memusatkan anal isis dan kajian kepada tujuh thlctor utama:
(l) kemampuan sumber daya penyelenggara. (2) perencanaan kebutuhan diklat
(training needs), (3) kurikulum dik.lat, (4) peserta diklat, (5) keman1puan
z
~
\\
Selanjutnya kemampuan dan kincrja manejemen diklat suatu Balai Diklat
Keagamaan Mcdan memberikan konsekuensi kepada mutu kemampuan dan
kompetensi personal, sosial. dan protesional dari lulusan yang dihasilkannya.
D. Pertanyaan Penelitian
Secara ringk.as fokus utama penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan pokok
sebagai berikut:
l. Bagaimanakah pTOfil manajemen diklat Balai Pendidikan dan Pelatihan
Keagamaan Medan ?
2. Fal'1or-faktor apa sajakah yang mempengaruhi upaya peningk.atan efektivitas
manajemen diklat di Bal& Pondidik>m dan Pd•tihan K"'"""""" M""" ? ~
E. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah mendeskripsikan, memahami, dan
memaknai berbagai gejala yang rnuncul dalam masalah yang menjadi fokus
penelitian yaitu rnanajernen pendidikan dan pelatihan pada Balai Diklat Keagamaan
Medan, kemudian rnengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi peningkatan efektivitas manajemen diktat, serta mengkaji secara
kualitatif hubungan kausal antara faktor-faktor yang mempengaruhi upaya
peningkatan efektivitas manajemen diktat dengan profil kemampuan manajemen
12
Tujuan l<husus
l. Mengidentifikasi, mendeskripsikan. dan mengkaji kemampuan manajemen diklat
Balai Diklat Keagamaan Medan, baik kemampun layanan administratif maupun
layanan proses pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan
mutu kinerja lulusan.
2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi upaya
peningkatan efektivitas manajemen diklat, baik penyelenggaraan administratif
maupun proses pendidikan dan pelatihannya.
Kegunaan Penelitian
Berdasarkan Jatar belakang masalah. fokus, dan tujuan penelitian yang
dikemukakan di atas, maka dapat dikemukakan kegunaan ilmiah dan praktis dari
penelitian ini sebagai berikut:
l. Kegunaan Teoretis.
Pada saat ini ilmu Administrasi telah memasuki satu tahap dan kawasan baru ~
yang disebut oleh lfedi Ifeanyichukwu (1994) sebagai paradigma baru dalam
manajemen modem, yaitu Human Resource Development (HRD). Namun di Universitas Negeri Medan khususnya Program Pascasarjana , masih jarang
mahasiswa memfokuskan penelitiannya kepada manajemen pendidikan dan
pelatihan. Oleh karena itu hasil penelitian ini secara teoritis dapat menyumbang
upaya pengembangan model manajemen diklat dalam rangka peningkatan
13
Disamping pengembangan model manajemen diklat, maka hasil penelitian ini
secara teoretis dapat menjadi acuan dalarn mengembangkan model diagnostik untuk
menganalisis etisiensi dan efektivitas manajemen diktat dari lembaga diktat
pemerintah.
2. Kegunaao Praktis
Secara praktis hasil-hasil penelitian ini mempunyai kegunaan untuk hal-hal
berik.-ut:
a. Menjadi masukan bagi kepala Balai Diklat Keagamaan untuk meningkatkan
kinelja sumber daya manusia dengan jalan memperbaiki dan menyempurnakan
manajemen pendidikan dan pelatihan di lingkungan lernbaganya.
b. Secara khusus bagi Balai Diklat Keagamaan Medan, hasil-hasil penelitian ini berguna bagi jajaran pimpinan Balai Diklat Keagamaan Medan untuk
meningkatkan mutu kinetja man~emen diklat sesuai dengan kebutuhan barunya sebagai Balai Diklat Keagamaan dengan mengupayakan peningkatan mutu ~
BABY
SIMPULAN,.IMPLIKASI DAN REKOMENOASI
A. Simpulan
Berdasarkan temuan dan analisis data penelitian sebagaimana yang telah
disajikan dalam bab keempat. maka dapat ditarik kesimpulan penelitian berikut ini:
l. Profil Manaj~meo Pendidikan dan Pelatihan Balai Diklat Keagamaan Medan
Manajemen pendidikan dan pelatihan, khususnya yang dilakukan Balai
Diklat Keagamaan Medan temyata belum menunjukkan keberhasilan yang optimal,
keadaan ini dijumpai dari dua aspek utarna kemampuan manajemen diklat, yaitu
mutu layanan administrasi, dan mutu layanan proses belajar mengajar.
a. Mutu layanan administratif
Ada empat indikator dari penelitian ini yang menunjukkan babwa mutu
layanan administratif pendidikan dan pelatihan secara keseluruhan belum dirasakan
sebagai pelayanan efektif dan memuaskan.
Pertama, penentuan peserta dikJat, meskipun melalui persyaratan tertentu
yang ditetapkan melalui surat penggilan peserta, nanmn masih lebih besar
dipengaruhi oleh pendekatan terserah kepada kepala unit kerja masing-masing tanpa
ada pengukuran kebutuhan dildat terlebih dahulu oleh Balai Diklat pegawai mana
yang masih membutuhkan diklat sehingga ini membuka peluang ada pegawai yang
itu-itu saja yang mengikuti diklat.
96
Kedua, penyelenggaraan administratif proses pendidikan ditinjau dari sisi
waktu pelaksanaan diktat sudah baik dimana tidak ada pemotongan waktu
pelaksanaan diklat, namun penempatan widyaiswara/pengajar kurang berorientasi
kepada kompetensi, sistematika urutan penyajian mata diklat masih kurang
sistematis, dan penyiapan serta distribusi bahan-bahan ajar sering terlambat atau
tidak dibagikan.
Ketig!!, Pengelolaan sistem informasi diklat, belum tersedia data-base mengenai sumber daya manusia Kantor Wilayah Oepartemen Agama Nangroe Aceh
Darusalam dan Sumatera Utara, belum tersusun data-base yang cermat, mengenai lulusan diklat dan penyebarannya, belum tersedia alat penjaring yang baku. dan
pengambilan keputusan kurang didasarkan kepada data/informasi yang tersedia.
Keempat, hubungan birokratis, sebagian besar widyaiswara kurang
bertanggung jawab terhadap tugas pokok dan fungsinya, sedangkan pegawai
struktural sudah menunjukkan disiplin ketja yang baik, meskipun disiplin dan _
kepatuhan tersebut masih sekedar memenuhi ketentuan/peraturan yang berlaku, ;...
keberhasilan pelaksanaan tugas terletak kepada terpenuhinya prosedur sesuai
petunjuk pelaksanaan tanpa mempersoalkan apakah mencapai tujuan atau tidak.
Hubungan birokratis atasan bawahan pada tataran pegawai struktural sudah baik,
namun masih terdapat hambatan psikologis hubungan antara pimpinan terhadap
97
b. Mutu layanan proses belajar mengajar
Ada lima indikator yang menunjukkan bahwa mutu layanan proses bel~jar
mengajur dan latihan yang diturnpilkan oleh widyaiswaraltenaga pengajar pada Balai
Diklat Keagamaan Medan belum sepenuhnya mencenninkan kemampuan dan
kinetja yang profesional.
Pertama, penyiapan bahan belajar!latihan, persiapan mengajar widyaiswara
masih kurang memadai, tidak ada satuan acara pembelajaran (SAP) secara tertulis
dan bahan ajar sebagian besar widyaiswura hanya transparansi. Tujuan yang ingin
dicapai pada setiap tatap muka tidak dirumuskan secara jelas, demikian juga
prosedur belajar, sumber bahan dan evaluasinya tidak dibuat atau dipersiapkan.
Kedua, penyajian bahan belajarllatihan, harnpir semua bahan belajar
disaji.kan dalarn bentuk ceramah, kecuali bahan observasi lapangan yang disajikan
dalam bentuk diskusi dan kunjungan Japangan. Penyajian sebagian besar bahan
cenderung teoretis, ruang lingkup bahan lebih menekankan kepada penguasaan
pengetahuan peserta diklat, dan kurang memberikan perhatian keterampilan
-pemecahan masalah terhadap tugas yang dihadapi peserta diklat dalam peketjaannya
sehari-hari. Bahan disajikan sekedar memenuhi target kurikulum, tanpa pendalarnan
dan pemantauan penguasaan peserta.
Ketiga, pengelolaan kelas, widyaiswara/tenaga pengajar lebih disibukkan
oleh upaya mengejar penyajian bahan sesuai silabi, dan amat jarang memberi
perhatian kepada upaya membangkitkan motivasi belajar peserta. Pengelolaan kelas
z
~
98
jam pel~jaran / latihan yang harus dipenuhi, sementara apakah bahan itu dapat meningkatkan kemampuan dan ketcrampilan diktat adalah masalah kedua.
Keempat, penggunaan media belajar, penyajian bahan menggunakan media
yang cenderung monoton dan tidak variatit: yaitu OHP atau melalui whiteboard.
Masih amat jarang widyaiswara/tenaga pengajar yang menggunakan media lain
seperti slide projector, atau infocus.
Kelima, penilaian hasil belajar, tidak pemah dilakukan penilaian fonnatif
pada setiap akhir pertemuan belajar maupun penilaian swnati f pada akhir program.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Upaya Peningkatan Efektivitas Manajemen Diklat Pada Balai Diklat Keagamaau Medau
Ada tujuh faktor yang ternyata memberikan pengaruh yang amat signifikan
terhadap upaya-upaya peningk:atan efektivitas manajemen diklat pada Balai Diklat
Keagamaan Medan yang diteliti.
Pertarna, faktor kemampuan profesional sumber daya penyelenggara (human resource capability) dalam penelitian ini ternyata merupakan sumber utama penyebab lemahnya kinerja manajemen pendidikan dan pelatihan Balai Diklat
Keagamaan Medan. Pihak penyelenggara temyata belum merniliki wawasan, strategi
dan pengalaman yang memadai di bidang pendidikan dan pelatihan yang modem.
Dalam hal perencanaan di.klat, be!um terlihat upaya-upaya profesional untuk
menyiapkan program analisis kebutuhan diklat secara komprehensif ilmiah, seperti
anal isis organisasional, analisis jabatan, dan analisis kemampuan pribadi. Dalam hal,
'19
penyelenggaraan administratif dan penyelenggaraan proses belajar mengajar. Dalrun
hal manajemen mutu, belum ditegakkan upaya pengendalian mutu melalui sistem
.:valuasi yang mengacu kepada kriteria kinerja yang diharapkan. Pihak.
penyelenggara cenderung mengembangkan manajemen diklat yang berpola proyek,
dengan menerapkan kebijakan yang cenderung reak.tif dari pada proak.tif.
Kedua. karena masih belum optimalnya kemampuan profesional Sumber
Daya Manusia dan anggaran biaya di Balai Diktat Keagamaan Medan, baik
penyelenggara maupun widyaiswara, mengakibatk:an perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan (training needs) tidak didasarkan kepada identifikasi dan analisis kebutuhan yang cennat, seperti analisis organisasional, analisis jabatan, dan
analisis personal. Perencanaan yang dilakukan oleh Balai Diklat semata-mata
perkiraan kuantitatif untuk: setiap tahun tanpa diikuti analisis kemengapaan dan untuk kineija apa sumber daya (yang diperkirakan) tersebut diperbaiki, ditingkatkan,
dan dikembangkan melalui diklat.
Ktiga. akibat lebih lanjut dari perencanaan kebutuhan diktat yang kurang 7'"
cermat, maka kurikulum setiap jenis program belum dapat dikembangkan dalam
disain kurikulum yang berorientasi kepada kebutuhan kinetja pihak pengguna. Oleh
karenanya perumusan tujuan diklat dalam disain kurikulum lebih cenderung
akademik dan official dari pada kompetensial dan operasional. Rumusan tujuan kurikulum setiap jenis program cenderung mengambang, dan sangat bersifat umum.
Dengan demikian pengendalian mutu diktat melalui disain kurikulum belum bisa
100
Konsekuensinya, pengendalian mutu melalui proses belajar mengajar lebih mengacu
kcpada disain kurikulum yang berorientasi akademik, schingga peserta yang
ditranspormasi oleh disain kurikulum itu setelah menyelesaikan diktat, dalam
kenyataannya belurn bisa diharapkan langsung produktif meningkatkan kinerja
lembaga sebagaimana yang diharapkan.
Keempat, faktor lain yang sangat strategis adalah kemampuan awal sumber
daya masukan. Dari sistem rekrutmen peserta diklat yang belurn baik, maka
kemampuan awal peserta diktat masih terlalu bervariasi. Terdapat interaksi dan
transaksi sosial yang lebih dinamis antara peserta karena datang dari beragam Jatar
belakang sosial, budaya dan etnis. Khusus aspek kreativitas dan motivasi peserta
sebagai potensi pribadi yang amat strategis temyata belum sepenuhnya
teraktualisasikan. MeskipWl demikian, mulai muncul kesadaran baru dikalangan
peserta untuk mengembangkan kemampuan diri dengan tidak terikat kepada
anggaran yang dikeluarkan oleh Balai Diklat, melainkan dengan membiayai sendiri ~ .
sebagian foto copy bahan yang mereka perlukan.
Kelima, faktor kemampuan surnber daya yang lain adalah widyaiswara juga
mempunyai kelemahan dari sisi kompetensi kependidikan dan kepelatihan.
Umumnya widyaiswara kurang memiliki penguasaan dalam metode dan
teknik-teknik penyajian bahan, pengelolaan kelas serta penilaian. Pola kerja widyaiswara
dalam layanan proses belajar mengajar , cenderung dilak:ukan dengan pola kerja
proyek. Di samping itu sebagian besar widyaiswara sudah mendekati usia pensiun
101
mempengaruhi lemahnya semangat dan kecekatan dalam layanan proses belajar
mengajar.
Keenam. dengan disain kurikulum diktat yang kurang berorientasi kepada
kebutuhan, maka pengadaan dan penggunaan sarana dan prasarana diklat belum
mencerrninkan ciri-ciri pengelolaan yang etektif. Beberapa sarana dan prasarana
diklat yang tersedia masih kurang memadai terutama yang berhubungan langsung
dengan kegiatan belajar dan mengajar, seperti bahan paket-paket belajar, diktat, hand
out, buku pegangan, laboratoriwn dan perpustakaan, serta laptop dan infokus yang dapat digunakan oleh widyaiswara dalam menyajikan bahan ajar. Di samping itu
kendala lain adalah pendayagunaan sarana dan prasarana untuk kegiatan diklat
belum secara optimal, seperti penggunaan laptop dan infokus yang telah tersedia
belum dimanfaatkan secara optimal oleh widyaiswara.
Ketujuh, pembiayaan merupakan variabel kunci keberhasilan program
pendidikan dan pelatihan. Kenyataan menunjukkan bahwa pola manajemen ~
pembiayaan pada Balai Diklat Keagamaan Medan mempunyai kaitan yang signifikan
-dengan mutu penyelenggraan diklat. lntensitas dan mutu layanan administratif serta
layanan proses belajar mengajar ditentukan oleh alur proses pembiayaan diklat,
seperti honorarium penyelenggrara dan widyaiswara, biaya pengadaan bu.ku/diktat,
perlengkapan ruangan, pengelolaan asrama, dan biaya operasionallainnya.
Jumlah alokasi biaya diklat untuk sebagian kegiatan cukup memadai dilihat
dari segi tujuan maupun aktivitas yang dilakukan oleh biaya itu. Ketidak memadaian
102
aktivitas dan bukan kcpada tujuan dan makna kegiatan itu sendiri bagi peningkatan
kinerja diklat. Dari segi lain manajemen pembiayaan diklat cenderung memperkuat
kriteria keberhasilan hanya kepada pemenuhan prosedur baku, tanpa mempersoalkan
hakikat tujuan yang ingin dicapai oleh pembiayaan diklat itu bagi peningkatan
kinerja organisasi.
B. lmplikasi
Balai Diklat dituntut harus mengupayakan peningkatan mutu layanan
administrasi untuk dapat meningkatkan efektiv itas manajemen dik.Iat. Hasil
penelitian ini telah membuktikan bahwa penentuan peserta diklat, penyelenggaraan
administratif proses pendidikan, pengelolaan sistem informasi diklat, dan hubungan
birokratis yang upaya peningkatannya tidak optimal, temyata belum dapat
meningkatkan efektivitas manajemen diklat.
Hal lain yang dapat dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah mutu
layanan proses bel~ar mengajar dan latihan yang ditampilkan oleh -widyaiswara/tenaga pengajar pada Balai Dik.lat Keagamaan Medan belum .
sepenuhnya mencerminkan kemampuan dan kinerja yang profesional dan belum
menunjukkan upaya yang optimal untuk meningkatkan efektivitas dalam proses
belajar mengajar. Oleh karena itu penyiapan bahan belajar/latihan, pembuatan
persiapan mengajar dan satuan acara pembelajaran (SAP) secara tertulis, serta
penggunaan media bel~ar yang variatif oleh widyaiswara harus menjadi prioritas
!03
Penelitian ini juga menemuk.an bukti bahwa kurang optimalnya peran dan
fungsi manajemen pendidikan dan pelatihan pada Balai Diklat Keagamaan Medan
pertama-tama disebabkan oleh kemampuan profesional sumber daya manusia. lni
berarti masalah profesionalitas dan profesionalisasi manajemen diklat merupakan
variabel strategis untuk memperbaiki mutu kinerja manajemen diklat. Dengan kata
lain, apabila manajemen diklat terus menerus diperbaiki dan ditingkatkan
profesionalitasnya, maka kondisi ini akan memperbaiki dan meningkatkan mutu
layanan administratif, yang kemudian menyumbang kepada peningkatan mutu
layanan proses belajar mengajar.
Temuan lain menunjukkan bahwa antara kemampuan sumber daya manusia
penyelenggara diklat dengan perencanaan kebutuhan dik.lat mempunyai kaitan linier.
Artinya, semakin rendah kemampuan profesional penyelenggara diklat, maka
semakin rendah pula mutu perencanaan kebutuhan dik.lat. Oleh karena itu perlu
upaya peningkatan sumber daya manusia dalam bidang perencanaan kebutuhan
diklat untuk peningkatan efektivitas manajemen diklat.
Upaya peningkatan efektivitas manajemen pendidikan dan pelatihan pada
Balai Diklat Keagamaan Medan yang telah merniliki modal dasar yang kuat terdiri
atas perundang-undangan yang mendukung untuk peningkatan manajemen diklat,
disiplin pegawai yang baik, dan kemauan pimpinan dan staf yang kuat untuk dapat
meningkatkan kinerja Balai. Oleh karena itu modal yang kuat ini harus dikelola
dengan baik agar Balai Diklat Keagamaan Medan menjadi Lembaga Diklat yang
104
Penelitian ini juga menemuk.an bahwa faktor-taktor penyelenggara,
perencanaan kcbutuhan diklat, kurikulum, peserta, widyaiswara, sarana dan
prasarana, dan pembiayaan diklat sangat mempengaruhi efektivitas manajemen
diklat Oleh karena itu Balai Diklat Kegamaan Medan harus menerapkan upaya
peningkatan efektivitaS manajemen diklat sebagai berikut:
a. Penyelenggara diklat harus memiliki kemampuan dan wawasan di bidang
perencanaan, pengelolaan, pengarahan, dan pengendalian mutu diklat.
b. Perencanaan kebutuhan dilclat harus meliputi perkiraan kuantitatif dan kualitatif
serta identifikasi dan analisis terhadap kebutuhan pengembangan sumber daya
man usia.
c. Disain kurikulum, organisasi dan ruang lingkup bahan, serta sarana dan
prasarana diklat harus didasarkan kepada kebutuhan diklat (training needs) yang dianalisis
Kelompok widyaiswara perlu dilengkapi dengan kemampuan kompetensi di _
bidang kependidikan dan kepelatihan, dan ditingkatkan persyaratan mutu jabatan
widyaiswara, serta diberi kesempatan untuk diikutsertakan di dalam penentuan
training needs, rumusan kurikulum diklat dan penyusunan evaluasi basil belajar peserta dan evaluasi akhir program
105
C. Saran
Berdasarkan basil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat disarankan
beberapa hal berikut ini:
I. Seba.iknya perlu diuji temuan yang menunjukkan bahwa antara kemampuan
sumber daya manusia penyelenggara diklat dengan perencanaan kebutuhan diklat
mempunyai kaitan linier. Hal ini untuk mendapatkan kelayakan gagasan
mengenai peran manajer diktat dalam perencanaan yang berorientasi kepada
kebutuhan (needs-based planning).
2. Perlu dilakukan studi yang intensif mengapa sampai kecenderungan perilaku
manajemen yang dikembangkan penyelenggara maupun widya.iswara cenderung
kepada model proyek.
3. Perbaikan dan peningkatan mutu kemampuan profesional sumber daya
penyelenggara dan widyaiswara.
Bagi penyelenggara, khususnya jajaran pimpinan perlu ditingkatkan
kemampuan dan keterampilan dalam perencanaan dan manajemen di.k.lat
termasuk keterampilan analisis kebutuhan diklat, kemarnpuan dan keterampilan
dalam pengembangan kurikulum, serta keterampilan dalam evaluasi program,
proses dan basil diklat.
Bagi widyaiswara, kemampuan yang diperlukan adalah pengembangan
kompetensi profesional di bidang kependidikan dan kepelatihan, keterampilan
menggunakan metode dan media pembelajaran yang modem serta kompetensi
106
Bagi peserta diklat. yang diperlukan adalah meningkatkan penentuan
peserta dengan memperbatikan objektivitas dan transparansi dalam proses
penentuan peserta diklat.
4. Perbaikan dan peningkatan model perencanaan diklat, dari yang bersifat
makro-kuantitatif kepada perencanaan yang berorientasi kepada kebutuhan disertai
analisis yang Jebih kualitatif dan operasional.
5. Konsekuensi dari perencanaan di.klat berdasarkan kebutuhan, maka dengan
sendirinya semua disain kurikulum untuk berbagai jenis diklat pada Balai Diklat
Keagamaan Medan perlu dimodifikasi, dipertajam target operasional yang ingin
dicapai.
6. Perbaikan dalam pendekatan pengelolaan program, dari pendekatan manajemen
$
>
yang berpola proyek kepada pendekatan manajemen yang berorientasi kepada
tujuan (management by objectives). Dengan demikian pengelolaan organisasi lebih diarahkan kepada model rasional, meskipun tetap menempatkan orang . ~
(people) sebagai kekuatan sentral dalam mencapai tujuan diklat.
7. Untuk mendukung kesadaran self propelling growth, rnaka Balai Diklat Keagamaan Medan harus mulai melakukan deregulasi dalam arti peserta diklat
tidak hanya yang sesuai dengan kemampuan dana sesuai DIP A yang tersedia,
tetapi juga mulai dibuka kesempatan kepada mereka yang ingin mengembangkan
z
~
107
8. Pengembangan sistem informasi manajemen scbagai sarana modem untuk
membantu dalam percncanaan kebutuhan diklat dan juga sebagai acuan dalam
pengambilan kebijakan baik pada tingkat strategis maupun operasinal.
9. Pendidikan dan pelatihan pegawai Departemen Agama wilayah Nangroe Aceh
Darusalam dan Sumatera Utara sebagai proses peningkatan mutu pegawai
melalui keterampilan teknis, teoretis dan konseptual serta moral pegawai harus
selalu diupayakan . Proses tersebut tentunya harus diselenggarakan sesuai
training needs serta kebutuhan pelayanan yang diberikan oleh Departemen Agama kepada masyarakat selaku warga negara yang membutuhkan pelayanan.
I 0. Berdasarkan catatan bahwa kemampuan sunber daya penyelenggara diklat serta
sumber daya manusia yang ada di Balai Diklat Keagamaan Medan komposisi
yang ada saat ini dianggap masih perlu ditingkatkan baik kualitas maupun
kuantitas secara terencana dan berkesinambungan baik pengetahuan rnaupun
keterampilannya.
11. Untuk meningkatkan profesionalisme dan profesionalisasi dalam pengelolaan
program-program diklat, maka sudah saatnya Balai Diklat Keagamaan Medan
untuk mengembangkan kerjasama dengan badan-badan diklat baik negeri
maupun swasta yang ada di Indonesia maupun luar negeri untuk pendalaman dan
pemerkayaan jenis diklat tertentu, ataupun menggunakan tenaga-tenaga ahli dan
konsultan diklat dari badan swasta yang memiliki spesialisasi di bidang
DAFTAR PUSTAKA
Baird, Loyd S. 1992. Managing Human Resources, lntegreted People and Business Strategy. Homewood Illinois: Business One Irwin.
Bogdan, Robert C. and Biklen, Sari Knopp. 1982. Qualitative Research for Education. Bosron: Allyn and Bacon Inc.
Bungin, Burhan. 2003. Ana/isis Data Penelitian Kualitatif: Pemahaman FilosoflS dan Metodologis Ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Etzioni, Amitai. 1964. Modem Organitations. New Jersey: Prentice Hall.
Gronlund, Norman E. 1992. Strategic Planning For Human Resources Management.
New York: American Management Assosiation.
Gronlund, Norman E. 1982. Constructing Achievement Test, 3'd ed. Englewood
Cliffs. New Jersey: Prentice Hall
Hasibuan, Malayu, S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Ifeanyichukwu, Ifedi. 1992. Paradgm and Comparative Overview of Human Resource Management. Seminar Paper. Jakarta: Mayagita.
lnstruksi Menteri Agama Repub1ik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Pengalihan Perencanaan Program dan Anggran Serta Pelaksanaan Diklat di Lingkungan Departemm Agama.
Irianto, Jusuf. 2001. lsu - lsu Strategis Pengembangan Sumber Daya Ma11usia.
Surabaya: lnsan Cendek:ia.
_ _ _ __ . 2001. Prinsip- Prinsip Dasar Manajemen Pelatihan. Surabaya: lnsan Cendekia.
Kasim, Azhar. 1989. Pengukuran Efektivitas dalam Organisasi. Jak.arta:Pusat Antar Universitas Ilmu-llrnu Sosial Universitas Indonesia.
Keputusan Badan Litbang Agama dan Dik1at Keagamaan Departemen Agama Republik Indonesia Nomor BD/1 02/2003 tentang R11mpun Diklat Tenaga Teknis Keagamaan Di Lingkungan Departemen Agama.
109
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 45 tahun 1981 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi.
Kcputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor I tahun 2003 tentang
Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipi/ Di Lingkungan Departemen Agama.
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 345 tahun 2004 tentang
OrganisllSi dim Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 193/XII/10/6/2001 tentang Pedoman Umum Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri SipiL
Kompas. tO Januari 2005. Meningkatkan Mutu Guru, dari Mana Dimulai: Tanggapan AlliS Rencana Pembentukan Lembaga Peni11gkatan Mutu Guru.
Lincoln, Yvotma Sand Guba , Egon G. 1985. Naturalistic Inquiry. Baverly Hills: Sage Publications.
Lubis, Hari dan Huseini, Martani. 1987. Teori Organisasi, Suatu Pendekatan Makro. Jakarta: Pusat Antar Universitas llmu-Ilmu Sosial Universitas Indonesia.
Maleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Miles, Matthew B. and Hubexman, Michael,A. 1984. Qualitative Data Analisys
terjemahan Tjejep Rohendi Rohidi: Ana/isis Data Kualitatif: Buku Sumber ~ Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta : Universitas Indonesia.
Mustopadidjaja, AR. 1995. Dimensi-Dimensi Teoritis Manajemen Dalam Manajemen Pembangunan. Jakarta: Bumi A.ksara.
Nasution, S. 1988. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito. Scarpello, Vida Gulbinas and Ledvinka, James. 1988. Personal/Human Resource
Management, Environtments and Function. Boston: PWS-Kent Publishing Company.
Spradley, J.P.1980. Participation Observation. New York: Holt, Rinehard & Winston.
110
Tamim, Djoenaedi dan Hermansyah. 2002. Dik/at Sebagai Suatu Sistem. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.