PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL
DENGAN TEMA “SEHAT ITU PENTING” SISWA KELAS V
MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI SUBULUSSALAM
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam
Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
Oleh :
CANDRA SIHOTANG NIM : 8136121004
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRACT
Candra Sihotang. NIM. 8136121004. Development Instructional Book Based Contextual With the Theme "Sehat itu Penting" Fifth Grade Students Islamic Elementary School State of Subulussalam. Thesis. Postgraduate Program State University of Medan. 2015
This study aims to: (1) produce a decent textbook use, easy to learn learner and can be used for individual learning, (2) to determine the effectiveness of textbooks that were developed on the theme of "Sehat itu Penting". This type of research is the development of research that uses models Borg and Gall product development combined with the model of instructional design Dick and Carey. The research method consists of two phases, Phase I trial is a product consisting of: (1) validation of subject matter experts, (2) validation of expert instructional design, (3) validation of instructional media expert, (4) individual testing, (5 ) small group trial, and (6) a limited field trials; Phase II is a test of the effectiveness of the product by means of: (1) to test the normality of research data, (2) test the homogeneity of research data, (3) test the hypotheses of the study, and (4) calculate the value of the effectiveness of textbooks developed.
Subject test consists of two thematic subject matter experts, two expert instructional design, learning two media experts, three students for individual testing, Nine students to test a small group and 31 students for a limited field test. The data about the quality of this development product was collected by questionnaire and analyzed quantitative descriptive. The results showed: (1) test materials experts are in excellent qualifications (82.69%), (2) test instructional design experts are in excellent qualifications (83.65%), (3) test the learning media experts are at excellent qualifications (86.69), (4) individual testing is in excellent qualifications (87.50%), (5) small group trial is in excellent qualifications (90.43), and limited field trials are in excellent qualifications (85.04%).
The end product of this textbook development continued with the effectiveness of the product. The study was conducted in class V MIN Subulussalam. The method used in this study is a quasi-experimental method. Samples are 52 students consisting of 26 students as experimental class taught by using a textbook-based contextual and 26 other students as a control class that uses textbooks as this takes place during the learning process.
ii ABSTRAK
Candra Sihotang. NIM. 8136121004. Pengembangan Buku Ajar Berbasis Kontekstual dengan Tema “Sehat itu Penting” Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Subulussalam. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menghasilkan buku ajar yang layak digunakan, mudah dipelajari pebelajar dan dapat dipakai untuk pembelajaran individual, (2) untuk mengetahui keefektifan buku ajar yang dikembangkan pada tema “Sehat itu Penting”. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall yang dipadu dengan model desain pembelajaran Dick dan Carey. Metode penelitian terdiri dari dua tahapan, Tahap I merupakan uji coba produk yang terdiri dari : (1) validasi ahli materi pelajaran, (2) validasi ahli desain pembelajaran, (3) validasi ahli media pembelajaran, (4) uji coba perorangan, (5) uji coba kelompok kecil, dan (6) uji coba lapangan terbatas; tahap II merupakan uji efektifitas produk dengan cara: (1) menguji normalitas data penelitian, (2) menguji homogenitas data penelitian, (3) menguji hipotesis penelitian, dan (4) menghitung nilai efektifitas buku ajar yang dikembangkan.
Subjek uji coba terdiri dari dua ahli materi pelajaran tematik, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli media pembelajaran, tiga orang siswa untuk uji coba perorangan, Sembilan siswa untuk uji coba kelompok kecil dan 31 orang siswa untuk uji lapangan terbatas. Data-data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket dan dianalisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) uji ahli materi berada pada kualifikasi sangat baik (82,69%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (83,65%), (3) uji ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik (86,69), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi sangat baik (87,50%), (5) uji coba kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (90,43), dan uji coba lapangan terbatas berada pada kualifikasi sangat baik (85,04%).
Produk akhir dari pengembangan buku ajar ini dilanjutkan dengan keefektifan produk. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V MIN Subulussalam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Sampel penelitian sebanyak 52 orang siswa yang terdiri dari 26 orang siswa sebagai kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan buku ajar dan 26 orang siswa lain sebagai kelas kontrol yang menggunakan buku teks sebagaimana yang berlangsung selama ini dalam proses pembelajaran.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang selalu
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan
baik. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan
gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak baik bantuan moril maupun material, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan menjadi amal ibadah
dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT, Amiin.
Rasa terima kasih terutama penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H.
Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku pembimbing I sekaligus Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, dan Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd selaku
pembimbing II sekaligus Sekretaris Jurusan Program Studi Teknologi Pendidikan
Universitas Negeri Medan yang selalu memberikan bimbingan, arahan dan
motivasi pada penulis. Begitu juga rasa terima kasih penulis sampaikan kepada
Bapak Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd, Prof.Dr. Sahat Siagian, M.Pd, dan Dr.
Anita Yus, M.Pd sebagai narasumber dalam penelitian ini. Tak lupa rasa terima
kasih juga penulis sampaikan kepada:
1. Prof. Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
dan Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Ketua Prodi Teknologi Pendidikan
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
iv
2. Para dosen di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
membekali penulis dengan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan kematangan
berpikir yang dapat digunakan untuk menyelesaikan tesis ini.
3. Kamaruddin, S.Ag selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri Subulussalam
dan seluruh dewan guru yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian di MIN Subulussalam, serta seluruh siswa-siswa kelas V di MIN
Subulussalam tahun pelajaran 2014/2015 yang menjadi sampel penelitian.
4. Rekan-rekan seperjuangan khususnya mahasiswa PPs Prodi Teknologi
Pendidikan kelas A1 angkatan XXIII yang telah banyak memberikan
dukungan moral dalam penyelesaian perkuliahan dan penelitian ini.
Selanjutnya terima kasih yang teristimewa dan doa yang selalu penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT untuk kedua orang tua, kedua mertua, Istri
tercinta Zurita, S.ST, dan ananda Fakhrie Ramadhan Sihotang juga seluruh
keluarga besar yang selalu mendukung dan mendoakan penulis sehingga dapat
menyelesaikan pendidikan magister pada Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan.
Akhirnya, penulis berdoa kepada Allah SWT semoga kita semua
mendapatkan karunia dan Ridho-Nya.
Medan, Maret 2015
Penulis,
iii DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ………. i
ABSTRAK ……….. ii
KATA PENGANTAR ……….. iii
DAFTAR ISI ……….. v
DAFTAR TABEL ……….. ix
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ………. xi
DAFTAR LAMPIRAN ………. xii
BAB I PENDAHULUAN ………... 1
A. Latar Belakang Masalah ……….. 1
B. Identifikasi Masalah ……… 8
C. Pembatasan Masalah ……… 9
D. Rumusan Masalah ……… 9
E. Tujuan Penelitian ………. 9
F. Manfaat Penelitian ……… 10
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS … 11 A. Kajian Teori ………. 11
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ………..………… 11
2. Hakikat Pembelajaran Kontekstual ………. 14
3. Pembelajaran Tematik Integratif ……… 24
a. Hakikat Tematik Integratif ………... 24
b. Penerapan Model Tematik Integratif …..………. 30
4. Hakikat Buku Ajar ……….……… 34
a. Pengertian Buku Ajar ……… 34
b. Sumber Bahan Ajar ………..……… 39
c. Komponen-komponen Buku Ajar ……… 42
d. Teknik Pengembangan Buku Ajar ……….. 47
iv
Pembelajaran ………..………....….. 48
5. Pengembangan Buku Ajar ……….. 51
a. Arti Pengembangan……… 51
b. Model Pengembangan Buku Ajar ..……….. 52
v
b. Data Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran ... 99
c. Data Hasil Validasi Ahli Media Pembelajaran ... 100
d. Data Hasil Uji Coba Perorangan ... 103
e. Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ……… 105
f. Data Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas ……… 107
3. Analisis Data ... 109
a. Analisis Data Penilaian Ahli Materi ... 109
b. Analisis Data Penilaian Ahli Desain Pembelajaran ………... 110
c. Analisis Data Penilaian Ahli Media Pembelajaran ………… 112
d. Analisis Data Hasil Uji Coba Perorangan ………. 113
e. Analisis Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ………. 113
f. Analisis Data Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas …………. 114
vi
a. Data Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan
Menggunakan Buku Ajar ………. 118
b. Data Hasil Belajar Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Buku Teks ………. 120
2. Uji Persyaratan Analisis Data ……… 123
3. Pengajuan Hipotesis ……….. 124
C. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk ………. 125
D. Keterbatasan Penelitian ……….. 130
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……… 132
A. Simpulan ……….. 132
B. Implikasi ……….. 133
C. Saran ……… 133
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Resume Nilai Aspek Pengetahuan Tema 1 “Bermain
dengan Benda-Benda di Sekitar” Siswa Madrasah Ibtidaiyah
Negeri Subulussalam ………. 7
Tabel 2. Kisi-kisi Angket Validasi dan Penilaian Ahli Materi Pelajaran …… 80
Tabel 3. Kisi-kisi Angket Validasi dan Penilaian Ahli Desain Pembelajaran.. 80
Tabel 4. Kisi-kisi Angket Validasi Ahli Media Pembelajaran ……… 81
Tabel 5. Kisi-kisi Angket Uji Coba Perorangan, Uji Coba Kelompok Kecil dan Uji Coba Lapangan Terbatas ………. 81
Tabel 6. Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi dengan Jenis Skala Likert Beserta Skornya ………. 82
Tabel 7. Kriteria Persentase Kemunculan Indikator pada Bahan Ajar Materi Tematik Integratif tema 4 “Sehat itu Penting” yang telah dikembangkan ………... 83
Tabel 8. Kisi-kisi Test Hasil Belajar ……… 85
Tabel 9. Patokan Derajat Kesukaran ……… 87
Tabel 10. Patokan Interpretasi Daya Pembeda ………. 88
Tabel 11. Data Analisis Kebutuhan ………. 94
Tabel 12. Penilaian Ahli Materi Terhadap Komponen Bahan Ajar pada Buku Ajar Tema “Sehat itu Penting” untuk kelas V SD/MI ………. 97
Tabel 13. Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap Aspek Kelayakan pada Buku Ajar Tema “Sehat itu Penting” untuk kelas V SD/MI…. 100 Tabel 14. Penilaian Ahli Media Pembelajaran Terhadap Komponen Tampilan Fisik pada Buku Ajar Tema “Sehat itu Penting” untuk kelas V SD/MI ……….. 101
Tabel 15. Hasil Uji Coba Perorangan terhadap Buku Ajar Tema “Sehat itu Penting” untuk kelas V SD/MI ……… 103
iv
Tabel 17. Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas terhadap Buku Ajar Tema
“Sehat itu Penting” untuk kelas V SD/MI ……… 107
Tabel 18. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Ahli Materi Terhadap Buku Ajar Tema “Sehat itu Penting” untuk kelas V SD/MI ………. 110
Tabel 19. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Ahli Desain Pembelajaran Terhadap Buku Ajar Tema “Sehat itu Penting” untuk kelas V SD/MI ……… 111
Tabel 20. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Ahli Media Pembelajaran Terhadap Buku Ajar Tema “Sehat itu Penting” untuk kelas V SD/MI ……… 112
Tabel 21. Persentase Perolehan Skor Uji Coba Perorangan Terhadap Buku Ajar Tema “Sehat itu Penting” untuk kelas V SD/MI ……… 113
Tabel 22. Persentase Perolehan Skor Uji Coba Kelompok Kecil Terhadap Buku Ajar Tema “Sehat itu Penting” untuk kelas V SD/MI ……… 114
Tabel 23. Persentase Perolehan Skor Uji Coba Lapangan Terbatas Terhadap Buku Ajar Tema “Sehat itu Penting” untuk kelas V SD/MI …..… 115
Tabel 24. Revisi Pertama Buku Ajar Berbasis Kontekstual ……….. 115
Tabel 25. Revisi Kedua Buku Ajar Berbasis Kontekstual ……….. 116
Tabel 26. Revisi Ketiga Buku Ajar Berbasis Kontekstual ……… 117
Tabel 27. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Buku Ajar ……… 118
Tabel 28. Distribusi Frekuensi Nilai Postes Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Buku Ajar ……… 119
Tabel 29. Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Buku Teks ………. 121
Tabel 30. Distribusi Frekuensi Nilai Postes Siswa yang Dibelajarkan dengan Menggunakan Buku Teks ………. 122
Tabel 31. Rangkuman Uji Normalitas Data dengan Uji Lilliefors ………... 123
Tabel 32. Rangkuman Uji Homogenitas Data Penelitian ………. 123
iii
DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN
Gambar 1. Indikator Buku Ajar ... 36
Gambar 2. Bagan Prosedur Pengembangan Menurut Atwi Suparman ... 53
Gambar 3. Bagan Prosedur Pengembangan Borg & Gall ... 55
Gambar 4. Model Pengembangan Desain Instructional Dick, Carey & Carey .. 59
Gambar 5. Kawasan Teknologi Pembelajaran ... 64
Gambar 6. Langkah-langkah Penelitian Pengembangan………... 76
Gambar 7. Histogram Nilai Pretes Siswa yang Dibelajarkan dengan
Menggunakan Buku Ajar ……… 119
Gambar 8. Histogram Nilai Postes Siswa yang Dibelajarkan dengan
Menggunakan Buku Ajar ……… 120
Gambar 9. Histogram Nilai Pretes Siswa yang Dibelajarkan dengan
Menggunakan Buku Teks ……….. 121
Gambar 10. Histogram Nilai Postes Siswa yang Dibelajarkan dengan
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus kelas V SD/MI Semester 2 Tema 4 “Sehat itu Penting” ….. 138 88
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ………. 142
Lampiran 3. Angket Analisis Kebutuhan ………. 146… 93 Lampiran 4. Lembar Evaluasi Buku Ajar Tematik Integratif Tema 4 “Sehat itu Penting” untuk Kelas V MIN Subulussalam oleh Ahli Materi ……. 1491
02 Lampiran 5. Lembar Evaluasi Buku Ajar Tematik Integratif Tema 4 “Sehat itu Penting” untuk Kelas V MIN Subulussalam oleh Ahli Media Pembelajaran ………. 1541
04 Lampiran 6. Lembar Evaluasi Buku Ajar Tematik Integratif Tema 4 “Sehat itu Penting” untuk Kelas V MIN Subulussalam oleh Ahli Desain Pembelajaran ………. 158
Lampiran 7. Angket Persepsi Siswa Terhadap Buku Ajar Tematik Integratif Tema 4 “Sehat itu Penting” untuk Kelas V MIN Subulussalam ……… 161
Lampiran 8. Soal Pretes Hasil Belajar ……….. 164
Lampiran 9. Soal Postes Hasil Belajar ……….. 169
Lampiran 10 Perhitungan Validitas Tes Uji Coba Hasil Belajar ……… 174
Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Tes Uji Coba Hasil Belajar ……… 176
Lampiran 12 Analisis Tingkat Kesukaran Butir Tes ………. 178
Lampiran 13 Analisis Daya Pembeda Butir Tes ……… 180
Lampiran 14 Distraktor atau Pengecoh ……….. 182
Lampiran 15 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes ……….. 184
Lampiran 16 Data Induk Penelitian Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol .. 185
iv
Lampiran 18 Uji Normalitas dengan Uji Lilliefors ……… 192
Lampiran 19 Uji Homogenitas Data ……….. 196
Lampiran 20 Uji Hipotesis ………. 197
Lampiran 21 Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors ………. 199
Lampiran 22 Tabel F Luas di Bawah Lengkungan Normal Standar dari 0 ke Z … 200 Lampiran 23 Tabel r ……….. 201
Lampiran 24 Tabel t ……… 202
Lampiran 25 Tabel Chi-Square ……….. 203
Lampiran 26 Produk Buku Ajar Tematik Berbasis Kontekstual ……….. 204
Lampiran 27 Foto Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan……… 270
Lampiran 28 Surat Keputusan Pembimbing Tesis Program Studi Teknologi Pendidikan ……….. 274
Lampiran 29 Undangan Seminar Proposal Tesis………. 275
Lampiran 30 Surat Izin Melakukan Penelitian Lapangan dari Pascasarjana Universita Negeri Medan ……….. 276
Lampiran 31 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Uji Coba Soal Tes Hasil Belajar……… 278
Lampiran 32 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ……….. 279
Lampiran 33 Undangan Ujian Tesis ………. 280
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan Nasional dituangkan dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 menyebutkan, Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mencapai tujuan tersebut pemerintah dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam
bidang pendidikan telah melakukan berbagai pembaharuan dan penyempurnaan
yang dipengaruhi dengan perubahan-perubahan di bidang sains dan teknologi
berskala nasional maupun global.
Sistem pendidikan nasional yang ditetapkan pemerintah menegaskan
bahwa keberadaan sekolah dasar menjadi bagian dari pelaksanaan program wajib
belajar sembilan tahun. Program wajib sembilan tahun ini merupakan prioritas
dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Program tersebut bertujuan untuk
meningkatkan pemerataan dan perluasan pelayanan pendidikan dasar yang
berkualitas dan terjangkau. Sehingga diharapkan seluruh anak usia 7-15 tahun
dapat memperoleh pendidikan sekurang-kurangnya sekolah menengah pertama
atau yang sederajat.
2
Pendidikan dasar merupakan fondasi dasar dari semua jenjang sekolah
selanjutnya. Adapun tujuan penyelenggaraan pendidikan dasar (SD/MI dan
SMP/MTs) adalah menyiapkan siswa agar menjadi manusia yang bermoral,
menjadi warga negara yang mampu melaksanakan kewajiban-kewajibannya, dan
menjadi orang dewasa yang mampu memperoleh pekerjaan. Sehingga secara
operasional, tujuan pokok pendidikan dasar adalah membantu siswa dalam
mengembangkan kemampuan intelektual dan mentalnya, proses perkembangan
sebagai individu yang mandiri, proses perkembangan sebagai mahluk sosial,
belajar hidup menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan, dan meningkatkan
kreativitas.
Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau Sekolah Dasar (SD) merupakan pendidikan
dasar awal sebelum memasuki pendidikan dasar menengah yaitu SMP/MTs.
Pendidikan di SD ataupun MI dititikberatkan pada pembentukan kepribadian dan
mental siswa (Prastowo, 2013:14). Hal ini senada dengan penjelasan Fadjar
(1999:34) yang mengungkapkan bahwa MI atau SD memegang peran penting
dalam proses pembentukan kepribadian siswa, baik yang bersifat internal
(bagaimana mempersepsi lingkungannya), eksternal (bagaimana mempersepsi dan
menyikapi Tuhannya sebagai Ciptaan-Nya). Mengingat pentingnya pendidikan
dasar di SD/MI, pemerintah senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas dan
relevansi pendidikan dasar melalui: (1) pengembangan kurikulum; (2)
peningkatan kemampuan professional guru; (3) pengembangan kualitas dan
3
Untuk menindaklanjuti relevansi pendidikan tersebut, pemerintah gencar
melakukan pembenahan kurikulum dan pengadaan buku ajar yang relevan
digunakan di sekolah. Hal ini dikarenakan buku merupakan sesuatu yang tidak
bisa dipisahkan dalam siklus pembelajaran. Tanpa buku suatu pembelajaran akan
menjadi pincang. Semakin banyak buku penunjang, maka pembelajaran akan
semakin menarik. Ini tidak beda halnya dengan anak Sekolah Dasar yang masih
dalam tahap perkembangan konkret yaitu harus menggunakan media
pembelajaran yang menarik dan kontekstual, baik dari tampilan, maupun dari isi.
Maka dari itu harus menggunakan media pembelajaran yang semenarik mungkin.
Terutama buku pembelajaran yang digunakan.
Salah satu relevansi pendidikan melalui pengembangan kurikulum yaitu
penyempurnaan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013. Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu (PP no.19 tahun 2005 pasal 1 point 13). Ada
beberapa faktor yang mendasari disempurnakan kurikulum KTSP, salah satunya
adalah pemasukan unsur tematik-integratif karena kurangnya relasi antara apa yang
siswa pelajari di sekolah dengan apa yang mereka hadapi di masyarakat. Ini dapat
dilihat dari fakta di lapangan yang menunjukkan kurangnya antusiasme siswa dalam
belajar.
Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasional konkret, sehingga
proses pembelajarannya masih bergantung kepada objek kongkret dan kontekstual.
4
pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual dapat membantu siswa
mengaitkan materi yang dipelajarinya dengan situasi nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat
(Trianto, 2010:104). Selanjutnya Sagala (2013:87) mengungkapkan bahwa belajar
anak akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan
mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti
berhasil dalam kompetisi mengingat dalam jangka pendek, tetapi gagal dalam
membekali anak memecahkan masalah dalam jangka panjang
Kurikulum SD/MI menggunakan kurikulum 2013 sudah sewajarnya
didukung dengan berbagai perangkat pembelajaran yang secara aktif
mengembangkan potensi peserta didik, ini dikarenakan setiap peserta didik
memiliki hak yang sama untuk berkembang agar siap menghadapi perkembangan
dunia. Salah satu perangkat pembelajaran yang memiliki andil besar adalah buku
ajar siswa dalam pembelajaran. Buku ajar ini dapat dibuat oleh guru sendiri,
dosen, atau instansi terkait. Buku ajar yang dikembangkan sebaiknya mengadopsi
konsep tematik yang kontekstual.
Tematik integratif, yakni pembelajaran yang didasarkan pada satu tema dan
saling terkait atau terpadu dengan mata pelajaran lain (Ahmadi dan Amri, 2014:51).
Ini diharapkan mampu menambah antusiasme siswa dalam belajar yang berbuah pada
peningkatan kompetensi siswa. Kompetensi yang diharapkan bisa maksimal jika
didukung dengan lingkungan belajar yang kondusif. Salah satunya dengan
5
potensi siswa. Pada kenyataannya pendidikan di Indonesia sampai saat ini masih
menitikberatkan pada aspek pengetahuan tingkat rendah (Kemendikbud, 2013:10),
sedangkan setiap siswa memiliki hak yang sama untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki. Untuk itu diperlukan buku ajar dalam pembelajaran yang bersifat tematik
kontekstual.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada guru kelas MIN
Subulussalam diperoleh informasi bahwa sumber belajar yang digunakan dalam
pembelajaran di kelas hanya berupa buku paket dan alat peraga. Sumber belajar
tersebut tentu saja tidak sepenuhnya mendukung pencapaian tujuan pembelajaran
di sekolah. Maka untuk meningkatkan pencapaian kompetensi yang telah
ditetapkan diperlukan pemilihan sumber belajar yang tepat, baik berupa media
maupun bahan ajar. Selanjutnya hasil angket kepada siswa kelas V MIN
Subulussalam menunjukkan bahwa 79% siswa hanya mempunyai satu buku
pegangan, 17% mempunyai dua buku dan 4% tiga buku. Pendapat siswa dan guru
tentang bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran yaitu 79,03% menyatakan
belum mengenal media pembelajaran berupa buku ajar, 96,77% menyatakan tidak
pernah menggunakan media pembelajaran berupa buku ajar dan 100%
menyatakan memerlukan media pembelajaran berupa buku ajar dalam proses
pembelajaran, sehingga masih diperlukan bahan ajar tambahan yang dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran maupun secara mandiri sehingga dapat
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Berdasarkan
hal tersebut, untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses
6
penting dalam pembelajaran. Jika pembelajaran dapat tercapai dengan baik maka
tentunya akan dapat menunjang terhadap kualitas pendidikan, karena salah satu
masalah pokok yang dihadapi dalam bidang pendidikan sampai saat ini berkaitan
dengan masalah kualitas dan efisiensi (Prastowo, 2013:16).
Dari hasil observasi, ditemukan bahwa hasil belajar siswa cendrung
rendah. Beberapa faktor yang paling berperan dalam masalah ini adalah buku
sumber yang digunakan. Buku sumber yang disarankan oleh pemerintah ternyata
masih kurang relevan digunakan. Hal ini disebabkan karena wilayah Indonesia
yang sangat luas dan topografi wilayah Indonesia yang sangat beragam, sehingga
sangat sulit membuat buku ajar yang sesuai karakteritik siswa di masing-masing
wilayah Indonesia. Ditambah lagi untuk anak Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
khusus kelas V yang taraf berpikir masih operasional konkret, harus diberikan
materi sesuai dengan lingkungan tempat anak itu tinggal, agar siswa tidak
mengkhayal dalam mendapatkan pengetahuan. Hasil belajar siswa kelas V
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Subulussalam, berupa resume nilai Tema 1 Bermain
dengan Benda-Benda di Sekitar dari aspek pengetahuan belum memberikan hasil
maksimal. Tabel 1 berikut menggambarkan perolehan nilai latihan Ulangan
Subtema 1 sampai 3 muatan Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, SBdP, PPKn
7
Tabel 1. Daftar Resume Nilai Aspek Pengetahuan Tema 1 Bermain dengan
Benda-Benda di Sekitar Siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri
Subulussalam.
No. Muatan Sub tema 1
Sub
tema 2
Sub
tema 3
Rata-
rata
1 Bahasa Indonesia 72 70 67 69,6
2 Matematika 59 46 55 53,3
3 IPA 58 60 56 58,0
4 SBdP 70 73 80 74,3
5 PPKn 67 60 63 63,3
6 IPS 66 65 60 63,6
(Sumber : Daftar nilai MIN Subulussalam)
Hasil belajar sebagaimana dijelaskan pada Tabel 1. menunjukkan hasil
belajar untuk aspek pengetahuan yang tergolong belum maksimal dan tidak tuntas
belajar untuk menguasai Kompetensi Dasar yang dipelajarinya, karena masih ada
beberapa muatan berada di bawah kategori Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, SBdP, PPKn,
dan IPS ditetapkan berada pada kategori Baik (B-) atau berkisar antara 66 s/d 70.
Usaha perbaikan yang menyangkut peningkatan hasil belajar sudah dilakukan
diantaranya dengan melibatkan guru-guru untuk mengikuti pelatihan
pembelajaran, evaluasi dan pelatihan penelitian tindakan kelas. Namun masih
terdapat hambatan-hambatan, kekurangan-kekurangan maupun kegagalan.
8
judul “Pengembangan Buku Ajar Berbasis Kontekstual „Tema Sehat itu Penting‟
Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Subulussalam”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa
permasalahan dalam kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
1. Mengapa rata-rata hasil belajar siswa kelas V MIN Subulussalam belum
maksimal dan tidak tuntas belajar untuk menguasai kompetensi dasar yang
dipelajarinya?
2. Mengapa tidak tersedia bahan ajar berupa buku ajar untuk membelajarkan
materi yang kontekstual?
3. Bagaimana meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar?
4. Bagaimana cara mengembangkan buku ajar tambahan dan meningkatkan
pemahaman guru dalam membuat dan merancang buku ajar?
5. Mengapa pembelajaran yang diterapkan masih berorientasi penguasaan materi?
6. Mengapa sumber belajar yang digunakan guru dalam pembelajaran di kelas
hanya berupa buku paket dari pemerintah?
7. Mengapa buku ajar yang digunakan siswa sangat abstrak dan sulit dipahami?
8. Bagaimana mengatasi masalah pokok yang yang dihadapi dalam bidang
pendidikan saat ini berkaitan dengan kualitas dan efektifitas dari buku ajar?
9. Mengapa buku teks yang disarankan pemerintah kurang relevan digunakan?
9
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka dapat ditarik permasalahan utama
sebagai batasan masalah dalam penelitian ini :
1. Buku ajar yang dikembangkan hanya pada tema Sehat itu Penting materi
subtema 1 Pentingnya Kesehatan Diri dan Lingkungan di kelas V Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
2. Penelitian pengembangan ini dilakukan sampai uji coba kelompok terbatas.
3. Uji coba produk dari penelitian pengembangan ini dilakukan untuk
mengetahui efektivitas buku ajar yang dikembangkan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka
permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah buku ajar berbasis kontekstual pada tema “Sehat itu Penting” untuk
kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Subulussalam layak digunakan?
2. Apakah buku ajar berbasis kontekstual yang dikembangkan pada tema “Sehat
itu Penting” siwa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Subulussalam efektif
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa?
E. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas maka
10
1. Mengetahui kelayakan buku ajar berbasis kontekstual materi tema “Sehat itu
Penting“ untuk kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Subulussalam.
2. Mengetahui efektivitas penggunaan buku ajar berbasis kontekstual pada tema
“Sehat itu Penting“ untuk kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri Subulussalam
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoritis dan praktis.
Manfaat teoritis adalah :
1. Bagi guru, pengelola, dan pengembang lembaga pendidikan diharapkan
penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk
kemajuan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
2. Menjadi landasan empirik bagi peneliti berikutnya terutama yang akan
mengembangkan bahan ajar Tematik di SD/MI.
Sedangkan manfaat praktis adalah :
1. Penyampaian pembelajaran yang disajikan lebih menarik dan memperjelas
pemahaman konsep materi sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam
belajar.
2. Buku ajar yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri,
sehingga diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
3. Buku ajar yang dihasilkan dapat digunakan sebagai sarana utama maupun
132
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian
pengembangan buku ajar tematik pada sub tema “Sehat itu Penting” untuk kelas V
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang dikemukakan sebelumnya dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Produk buku ajar berbasis kontekstual yang dikembangkan pada tema
“Sehat itu Penting” untuk siswa kelas V MI/SD memenuhi syarat dan
layak digunakan sebagai buku pembelajaran, berdasarkan penilaian ahli
materi, ahli desain pembelajaran, ahli media pembelajaran, tanggapan
siswa pada uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba
lapangan terbatas terhadap buku ajar yang dikembangkan termasuk dalam
kategori sangat baik sehingga dapat diterima dan layak digunakan sebagai
buku ajar.
2. Penggunaan buku ajar berbasis kontekstual lebih efektif dapat
meningkatkan hasil belajar bila dibandingkan dengan menggunakan buku
teks, hal ini ditunjukkan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
menggunakan buku ajar berbasis kontekstual lebih tinggi dari hasil belajar
siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan buku teks.
133
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan buku
ajar ini memiliki implikasi yang tinggi dibandingkan dengan media pembelajaran
buku teks yang selama ini digunakan oleh guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Buku ajar yang dikembangkan ini akan memberikan sumbangan praktis
terutama bagi guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran, dimana media
pembelajaran ini memberikan kemudahan dalam penyelenggaraan
pembelajaran di kelas sehingga berdampak pada efektivitas pembelajaran
dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian buku ajar
yang dikembangkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam
menyampaikan materi pelajaran tematik pada tema “Sehat itu Penting”.
2. Penerapan media pembelajaran berupa penggunaan buku ajar memerlukan
kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran secara mandiri sehingga
siswa akan memperoleh hasil belajar yang maksimal bila menerapkan
media buku ajar secara maksimal pula. Dengan menggunakan buku ajar
siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya sebagai
usaha mendalami materi pelajaran yang diberikan.
C. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan hasil
134
1. Mengingat selama ini pada proses pembelajaran di sekolah masih
menggunakan buku ajar berupa buku teks saja, maka disarankan agar juga
menggunakan buku ajar yang lebih aplikatif yang dapat membantu siswa
memahami materi pembelajaran, dan mengaitkan pembelajaran yang
didapat dengan kehidupan nyata siswa sehingga mampu memberi umpan
balik yang lebih baik bagi siswa.
2. Mengingat hasil kesimpulan dalam penelitian ini masih memungkinkan
dipengaruhi faktor-faktor yang belum mampu terkontrol, maka masih
perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut pada sampel yang lebih
135
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, I.K. & Amri, S. 2010. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Ahmadi, I.K. & Amri, S. 2014. Pengembangan & Model Pembelajaran Tematik Integratif. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational
Objectives. New York: Addison Wesley Longman
Arwita, W. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berdasarkan Literasi Sains pada Materi Archaebakteria dan Eubacteria untuk Kelas X SMA/MA. Tesis. Universitas Negeri Medan.
Belawati, T. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Bloom, B.S, 1956. Taksonomy of Educational Objectives : The Classification of
Educational Goals. Handbook I : Cognitive Domain. New York: Longdon.
Borg, W.R & Gall, M.D. 1983. Educational Research : An Introduction. London: Longman. Inc.
Clark, E. 2005. Designing and Implementing an Integrated Curriculum. (Online). (http://great-ideas.org diakses 23 Oktober 2014).
Darmawan, H. 2011. Kamus Ilmiah Populer Lengkap dengan EYD dan
Pembentukan Istilah serta Akronim Bahasa Indonesia. Yogyakarta:
Bintang Cemerlang.
Degeng, N.S. 1998. Ilmu Pengajaran Taksonomi Variabel. Jakarta : Departemen P & K Dirjen Dikti. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Pendidikan.
Dick, W. & Carrey, L. 2005. The Systematic Design of Instructional. Glenview, Illinois: Scott, Foresaman and Company.
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Fadjar, A.M. 1999. Madrasah dan Tantangan Modernitas. Bandung:Mizan
Gagne, R.M. 1985. The Conditions of Learning and Theory of Instruction. New York: Holt, Rinehart and Winston Company.
Hayat, B. & Yusuf, S. 2010. Bencmark Internasional Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
136
Jakpar, M. 2013. Pengembangan Buku Ajar Siswa untuk Membelajarkan Materi Fisika Kelas X SMA Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa. Tesis. Universitas Negeri Medan.
Johnson, E. B. 2002. Contextual Teaching and Learning : What is and why it’s here
to stay. United State of America: Corwin Press.Inc.
Khaeruddin & Junaedi, M. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP);
Konsep dan Implementasinya di Madrasah. Yogyakarta: Pilar Media.
Kustiah. 2011. Pengembangan Buku Ajar dan Lembar Aktivitas Siswa untuk Membelajarkan Materi Pecahan Kelas V SD. Tesis. Universitas Negeri Medan.
Mamat. 2005. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam Depag RI.
Miarso, Y. (2005). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana-CV Prenada Media Group.
Muslich, M. 2010. Texbook Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan dan
Pemakaian Buku Teks. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and
Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang : Universitas
Negeri Malang
Prastowo, A. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Yogyakarta: DIVA Press.
Pratt, D. 1980, Curriculum Design and Development, Toronto, Harcourt Brace Jovanovich.
Prawiradilaga, D.S. (2012). Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana-CV Prenada Media Group.
Reigeluth, C.M., Bunderson, C., Victor, M., & David (1978). “What is the Design
Science of Instruction“dalam Journal of Instruction Development.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran; Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sagala, S. 2013. Konsep dan Makna Pembelajan. Bndung: Alfabeta.
137
Sanjaya, W. 2006. Pembelajaran dalam Implementasi KBK. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, W. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Seels & Richey. 1994. Instructional Technology: The Definition and Domains of
the Field. Washington, DC: AECT
Slavin, R.E. 1997. Educational Psycology, Theory, Researh, and Practice. Fifth Edition. Massachusetts. Allyn and Bacon Publishers.
Sudjana, N & Rifai, A. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Sudjana, N. 1989. Metode Statistik. Tarsito: Bandung
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D. Bandung: Alfabeta
Sungkono. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta. FIP UNY.
Suparman, M.A. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga
Tim Penyusun Kemendikbud. 2013. Dokumen Kurikulum 2013; Kompetensi Dasar untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Kemendikbud.
Tim Penyusun Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu; Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Trianto. 2013. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia
Dini TK/RA dan Anak Usia Awal SD/MI. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Vembriarto, S. 1985. Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta. Yayasan Pendidikan Paramita.
Walra, R. 1999. Perkembangan dan Belajar Peserta Diklat Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti.