• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI, MOTIVASI KERJA DAN PERAN SERTA DALAM MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DENGAN KEMAMPUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI DI SMA NEGERI KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI, MOTIVASI KERJA DAN PERAN SERTA DALAM MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DENGAN KEMAMPUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI DI SMA NEGERI KOTA MEDAN."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMUNIKASl ANTAR PRIBADI, MOTIVASI KERJA DAN

PERAN SERTA DALAM MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN

(MGMP) DENGAN KEMAMPUAN PELAKSANAAN

PEMBELA.JARAN GURU BIOLOGI DI

SMA NEGERI

KOTA

MEDA ~ !

·

'rES IS

tDia~ r&

·Vntui.._!Memmulii

a»er.ryar4t(J.n

~m !M. ~f#n

q,{a,,. M.4!JisUr'

~ulii.#n

(llroiJYam

S

truii )ld'mi.ni.rtrasi

<Perufuii ~ 9n

Oieh .

:TA SRAIDA

NIM : 081188130053

PROGRAM PASCASARJ ANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

TESIS

HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI, MOTIVASI KERJA DAN PERAN SERT A DALAM MUSY A WARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) DENGAN KEMAMPUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

GURU BIOLOGI Dl SMA NEGERI KOTA MEDAN

Oleh:

T ASRAIDA

NIM . 081188130053

Telah diperta bankan d i depan Panitia Ujian Tals

Pada Tanggal 22 Desember 2009 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Sahl Syarat untuk Memperoleb Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Admlnistrui Pendidikan

PEMBIMBING I

-u

Menyetujui, Tim Pembimbing

Prof. Dr. lbnu Haiar Damanik. M.Si NIP. I96305201987031004

Ketua Program Studi Administnsi Pendidikan,

Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd NIP. 195805091986111001

(3)

No

1.

2.

Lcmbar Persetujuao Akhir Tesis Judul Tcsis

HUBUNGA N KOM UNIKASI ANTAR PRIBADI, MOTIVAS I K E RJA DA N PERAN S ERTA DALAM M USYAWARAH G UR U MATA PE LAJARAN (MG MP) DENG AN K EMAMPUAN PE LAKSANAAN PEMB ELAJARAN

GU RU BIOLOGI Dl SMA N EGERI KOT A ME DAN

Nama

Prof. Dr. l bnu Ha jar Damaoik, M.Si Pembimbing I

Or. Arif Rahman, M.Pd Pembimbi11g II

Taoda T aogao

3. ·Prof. Dr. Syaiful Sagala, M.Pd Narasumber

4. Dr. Zulkifli Mat ondang Narasumber

5. Prof. Dr. Muhammad Badira n, M.Pd Narasumber

Mahasiswa: Nama

N IM

T anggal Ujian

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini dengan judul

"Hubuogan Komuoikasi Aotar Pribadi, Motivasi Kerja, dan Peran Serta Dalam

Musyawarab Guru Mata Pelajarao (MGMP) dengan Kemampuan Pelaksanaan

Pembelajarao Guru Biologi di SMA Negeri Kota Medan" .

Tesis ini mengkaji tentan ~ kemampuan

guru

khususnya ~ mata pelajaran

Biologi dalam pelaksanaan pembelajaran. Pengembangan profesionalitas guru

m~nmruc oo up~y~

yang

hams

qitempuh untuk mtminglqttkan kemll1llpuan

guru

dalam melaksanakan pembelaj aran. Kemampuan guru dalam melaksanakan

pembelajaran merupakan variabel penting yang bisa meningkatkan kinerja dan

prqqylqivitas

gwv d~ !;® mengap ~ k~~H~ ~mUdi.kap. .

FM!or

Ymts

mempengaruhi kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah

motivasi. Guru yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan berusaha mengasah

doo memnskHtkoo

profe~j qnil li : my a ~ehiPgg~

lillletia

d~!ml me ng!lj~

menjooi

lebih baik. Motivasi kerja yang dimiliki oleh guru, mendorong guru untuk

mencari solusi yang terbaik pada permasalahan mengajar yang dihadapi serta

mendiskusikiDmY!l daliDn

forum

bersama

depgan

gum

lainnya.

Faktor

lai@ya

adalah kemampuan berkomunikasi, merupakan satu kompetensi mendasar yang

harus dimiliki oleh guru dalam pembelajaran.

Pada

ke ~mpatan

ini

penulis

m e ngu g\pk~

terimaka$ih kepad.a Bapak

Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan di Program

Pasgasarjana Unimed dan Bapak Pr<>f,

Dr.

B~lferi.k Manl.lhm.g,

Oirektw.'

(5)

Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bantuan

~rninistr ~ i di Prognun Pasc~arjana Unimed.

Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala. S.Sos, M.Pd., Ketua Program Studi

Administrasi Pendidikan dan Bapak Drs. Yasaratodo Wau, M.Pd., Sekretaris

Progran1 StucU A@llni.stnlSi P ~nd.i~ilqm a~ ~g!lla motiv!lSi

9@.

~~y a..

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si dan Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd selaku

Pembimbing I dan Pembimbing

n

yang telah meluangkan waktu mengarahkan dan

m~ mbilllbi pg pen\llis

unw.k

menye}~~ Uc~ t ~ i s ini.

Ucapan terima kasih juga kepada narasumber Bapak Prof. Dr. Syaiful

Sagala, M.Pd, Bapak Dr. Zulkifli Matondang, dan Bapak Prof. Dr. Muhammad

U~iran M,Pd. y{Ulg t~ lah m~mberik@ mas~ d.~am pt:pyemp ~

penyusunan tesis ini.

Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, penulis

rnepgharapkan ~ de.,ni ~rbaik ~ . s ~bl ngga t e~is

irll

d ~ ~ m e111~rikan

sumbangsih yang berguna dalam penelitian ilmiah. Atas segala dukungan dan

saran yang diberikan, penulis mengucapkan terimakasih.

iv

Medan, September 2009

PenuUs

Tasraida

(6)

ABSTRAK

Tasraida. NIM. 081188130053 Hubungan Komunikasi Antar Pribadi, Motivasi Kerja, Dan Peran Serta Dalam Musyawarab Guru Mata Pclajaran (MGMP) Dengan Kemampuan Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi di SMA Negeri Kota Medan. Tesis: Program Pasca Satjana Universitas Negeri Medan. 2009.

Rumusan masalah da1am penelitian ini adalah: (1) apakah ada hubungan signifikan komunikasi antar pribadi dengan kemampuan pe1aksanaan pembelajaran?, (2) apakah ada hubungan signifikan motivasi kerj a dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran?, (3) apakah ada hubungan signifikan peran serta dalam MGMP dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran?, (4) apakah ada hubungan signifikan komunikasi antar pribadi dengan motivasi kerja guru?, (5) apakah ada hubungan signifikan komunikasi antar pribadi dengan peran serta dalam MGMP?, (6) apakah ada hubungan signifikan komunikasi antar pribadi dengan peran serta dalam MGMP?, (7) apakalLada hubungan signifikan komunikasi antar pribadi, motivasi kerja, dan peran serta dalam MGMP dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran?

Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) hubungan komunikasi antar pribadi dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran, (2) hubungan motivasi kerja dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran, (3) hubungan peran serta dalam MGMP dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran, (4) hubungan antara komunikasi antar pribadi dan motivasi kerja dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran, (5) hubungan antara komunikasi antar pribadi dan peran serta dalam MGMP dengan kemampuan pe1aksanaan pembelajaran, (6) hubungan antara komunikasi antar pribadi dan peran serta dalam MGMP dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran, dan (7) hubungan antara kornunikasi antar pribadi, motivasi kerja, dan peran serta dalam MGMP dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran.

Populasi penelitian adalah seluruh guru Biologi SMA Negeri Kota Medan yang tersebar di 21 sekolah dengan jumlah 103 orang dengan jumlah sampel 50 guru yang diambil dengan teknik stratified random sampling. lnstrumen penelitian adalah lembar observasi dan angket. Uji persyaratan yang dilakukan adalah uji normalitas, linearitas, dan independensi antar variabe1 bebas. Teknik analisis data adalah korelasi dan regresi pada taraf signifikansi <x.

=

0,05.

Kesimpulan basil penelitian menunjukkan: (1) komunikasi antar pribadi berhubungan signifikan dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran, dengan angka korelasi 0,440 (2) motivasi kerja berhubungan signiflkan dertgan kemampuan pelaksanaan pembelajaran, dengan angka korelasi 0,302 (3) peran serta dalam MGMP berhubungan signifikan dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran dengan angka korelasi 0,462 (4), motivasi kerja herhubungan signifikan dengan kemampuan pe1aksanaan pembelajaran dengan angka korelasi 0,448 (5) komunikasi antar pribadi dan peran serta dalam MGMP berhubungan signifikan dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran dengan angka korelasi 0,634, (6) motivasi kerja dan peran serta dalam MGMP berhubungan signifikan dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran dengan angka kore1asi 0,505 dan (7) komunikasi antar pribadi, motivasi kerja dan peran serta da1am MGMP berhubungan signifikan dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran dengan angka korelasi 0,569.

(7)

DAFTARISI

Halaman

Abstract. ... ... ... ... ... ... .

Abstrak... ... ii

Kata Pengantar... ... ... iii

Daftar lsi... ... . v

Daftar Tabel... ... ... ... ... vn Daftar Gambar... ... ix

Daftar Lampi ran... . . ... ... ... ... ... ... .. x

BABI PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah ... .. B. Identifikasi Masalah... .. ... 11

C. Pembatasan Masalah... ... 1 1 D. Perumusan Masalah... ... ... ... ... ... 12

E. Tujuan Penelitian ... ... ... ... ... 13

F. Manfaat Penelitian. ... ... ... ... ... ... ... .... .. 14

BAB II LANDASAN TEORJTIS, KERANGKA BERPIKlR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Landasan Teoretis... ... . .. . ... ... .. ... . ... 15

l. Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran.. .... . . ... 15

2. Komunikasi Antar Pribadi .. .. . .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. 22

3. Motivasi Kerja... ... ... ... 29

4. Peran Serta Dalam MGMP... ... ... .. .. . .. ... ... ... ... 33

B. Penelitian Yang Relevan.. .. .... .. .. .. ... ... 37

C. Kerangka Berpikir.. .... ... ... .. .. .. 39

D. Hipotesis Penelitian... .. ... . ... ... .. ... .. .... . .. 46

BAB III METOD£ PENELITIAN A. Lokasi Penelitian.. ... .. .... ... ... ... 48

B. Jenis Peneli tian ... ... . .. ... ... .... ... .. ... ... . ... .. ... . ... 48

(8)

C. Populasi dan Sam pel.. ... . . . ... . . 49

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian... .... .. . ... 53

E. Teknik Pengumpulan Data... .. ... . ... ... 55

F. Uji Coba lnstrumen... .... .. .. .. .. .. . .. . .. .. .. .. . .. .. .. . .. ... 57

G. Analisis Data... ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data. ... ... ... ... .... ... ... ... ... 64

B. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian .. .. .. .. .. .. .. ... .... . 69

C. Pengujian Persyaratan Analisis.. .. ... .... .. . ... ... 72

D. Pengujian Hipotesis... ... ... ... ... ... ... ... ... . .... .. 80

E. Pembahasan. .. ... .. ... .... .... ... . ... ... ... ... .. .. .... .... 89

F. Keterbatasan Penelitian.. .. ... ... ... .... .. .. ... .. ... 99

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan.. ... .... .. ... ... ... . ... ... ... 100

B. Implikasi.. .. .. .. . .. ... .. ... ... .. . . .... ... .. ... ... ... ... . 102

C. Saran-Saran... ... ... ... .... .... .. ... .. ... ... ... .... . 105

DAFTAR PUSTAKA... .. .. ... ... ... ... 107

Lampiran-Larnpiran... ... ... ... ... I 09

(9)

DAFT AR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Penetapan Hasil Penilaian Dokumen Portofolio Sertiflkasi Guru

Dalam Jabatan Dinas Pendidikan Tahun 2009 3

1.2 Data Prestasi SMA Sutomo 1 Pada Ajang Olimpieade Sains 5

Tahun Terakhir 8

3.4 K.isi-K.isi Instrumen Penelitian 56

3.5 Kriteria Koefisien Korelasi 63

4.1 Distribusi Frekuensi Data Komunikasi Antar Pribadi 64

4.2 Distribusi Data Varia bel Motivasi KeJja 66

4.3 Distribusi Data V ariabel Peran Serta Dalam MGMP 67

4.4 Distribusi Data Variabel Kemampuan Pelaksanaan Pembelajaran 68

4.5 Tingkat Kecenderungan Variabel Komunikasi Antar Pribadi (Xt) 70

4.6 Tingkat Kecenderungan V ariabel Motivasi Keija (X2) 70

4.7 Tingkat Kecenderungan Variabel Pecan Serta Dalam MGMP (X3) 71

4.8 Tingkat Kecenderungan V ariabel Kemampuan Pelaksanaan

Pembelajaran (Y) 71

4.10 Rangkuman Anava Uji Linearitas Antara X, Dengan Y 74

4.11 Rangkuman Anava Uji Linearitas Antara X2 Dengan Y 75

4.12 Rangkuman Anava Uji Linearitas Antara X3 Dengan Y 76

4.13 Rangkuman Uji Independensi Antara Variabel X1 Dengan X2 78

[image:9.519.43.471.111.663.2]
(10)

4.14 Rangkuman Uji Independensi Antara Variabel X, Dengan X3 79

4.15 Rangkuman Uji Independensi Antara Variabel X2 Dengan X3 79

4.16 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Xt Dengan Y Dan Uji

Kcberartiannya 80

4.17 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X2 Dengan Y Dan Uji

Keberartiannya 81

4.18 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X3 Dengan Y Dan Uji

Keberartiannya 82

4.19 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Dan Uji Keberartian V ariabel

X, dan X2 Dengan Y 83

4.20 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Dan Uji Keberartian Variabel

X1 dan X3 Dengan Y 84

4.21 Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Dan Uji Keberartian V ariabcl

X2 dan X1 Dengan Y 86

4.22 Matrik Korelasi Antar V ariabel 87

4.23 Rangkuman Analisis Regresi Ganda 87

4 .24 Rangkuman Sumbangan RelatifDan Sumbangan

EfektifMasing-Masing V ariabel Prediktor 88

4.25 Rangkuman Analisis Korelasi Parsial 88

(11)

DAFfARGAMBAR

Gam bar

2.1

4.1

4.2

4.3

4.4

Paradigma Penelitian

Histogram Varia bel Komunikasi Antar Pribadi

Histogram Variabel Motivasi Kerja

Histogram Variabel Peran Serta Dalam MGMP

Histogram Varia bel Kemampuan Pelaksanaan Pembelajaran

ix

Halaman

45

65

66

68

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Lernbar Observasi Kemampuan Pelaksanaan Pembelajaran

Guru Biologi

110

2

Kuesioner Komunikasi Antar Pribadi

114

3 Kuesioner Motivasi KeJja Guru

117

4 Kuesioner Peran Serta Dalam MGMP

119

5 Uji Coba Instnunen Komunikasi Antar Pribadi 121

6

Uj i Coba Instrumen Motivasi KeJja

125

7

Uji Coba Instrumen Peran Serta Dalam MGMP

129

8 Data Penelitian

133

9

Perhitungan Statistik Deskriptif

135

10

Uji Kecenderungan

144

11 Uji Normalitas

150

12

Uji Linearitas

156

13

Uji Independensi Antar Variabel Bebas

170

14 Perhitungan Korelasi Sederhana

175

15

Perhitungan Korelasi Ganda

180

16

Perhitungan Korelasi Parsial

187

17

Analisis Regresi Sederbana

190

18

Analisis Regresi Ganda

199

19

Sumbangan Relatif (SR) Dan Sumbangan Efektif (SE)

224

20

Tabel-Tabel Penolong Analisis Data

226

[image:12.518.41.472.111.608.2]
(13)

·.

A. Latar Belakang Masalab

BABI

PENDAHlJLUAN

Peniembangan sumber daya manusia merupakan salah satu fungsi

operasional manajemen, yang berisi kegiatan-kegiatan Wltuk memelihara dan

meningkatkan kompetensi dan kinerja pegawai melalui berbagai pelatihan,

pengembangan, seminar, dan forum ilmiah lainnya Wltuk mendorong

peningkatan kemampuan setiap sumber daya manusia yang ada. Untuk

menghadapi tWltutan tugas sekarang maupWl terutama untuk menjawab

tantangan masa depan, pengembangan sumber daya manusia merupakan

keharusan mutlak (Siagian, 2008: 182).

Guru sebagai pendidik ataupWl sebagai pengajar merupakan

faktor penentu keberhasilan pendidikan di sekolah. Oleh sebab itu guru

harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang terus berkembang seiring

dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Guru

merupakan tenaga edukasi yang berada pada barisan terdepan

penyelenggaraan pendidikan. Menyadari hal tersebut, pemerintah secara

terprogram dan berkelatijutan mengupayakan pengembangan kompetensi

profesional guru agar pengetahuan yang dimiliki oleh guru tidak tertinggal

oleh perkembangan zaman.

Pengembangan kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai

upaya meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugas profesi

keguruan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi tinggi dengan sarana

(14)

2

pembelajaran karena inti kegiatan sekolah adalah pembelajaran, oleh karena

itu aspek yang paling penting dalam menilai kegiatan pendidikan adaJah yang

berkaitan dengan pembelajaran. PP No. l9 tahun 2005 Pasal 63 ayat 1

menegaskan penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah terdiri atas: (1 ) penilaian basil belajar oleh pendidik; (2) penilaian

basil belajar oleh satuan pendidikan; dan (3) penilaian basil belajar oleh

Pemerintah. Pernyataan

ini

menunjuk:an bahwa kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran merupakan aspek penting dalam pelaksanaan tugas dan fun gsi

guru dalam peningkatan kualitas pendidikan. Pendidikan yang berkualitas

berkaitan erat dengan kualitas dan profesionalisme guru dalam kegiatan

pembelajaran.

Profesionalisme guru sering dikaitkan dengan tiga faktor yang cukup

penting, yaitu kompetensi, sertifikasi,

dan

tunjangan profesi. Ketiga faktor tersebut diprediksi mempengaruhi kualitas pendidikan. Sertifikasi erat

kaitannya dengan proses belajar atau pembelajaran. Sekarang ini, terdapat

sejumlah guru yang telah tersertifikasi, akan tersertiftkasi, telah memperoleh

tunjangan profesi, dan akan memperoleh tunjangan profesi. Fakta bahwa guru

telah tersertiftkasi merupakan dasar asumsi yang kuat, bahwa guru telah

memiliki kompetensi.

Hasil Penilaian Dokumen Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan

Rayon-2 T ahun 2009 sebagaimana diperlihatkan dalam Tabel 1. 1 sebagai

(15)

3

Tabel 1.1 Penetapan Hasil Penilaian Dolrumen Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Dinas Pendidikan Tahun 2009 Rayon-2

No Wll~ah Jumlah Portofollo Sartlflkaal H•IISalakal

Mapel Sartlflkaal Jumllll Lulu a Tlda Lulua % Lulua % Tldak Lulua

1 Medan Penaawaa 1111 1011 85 5 5"" 46""

Guru 1Ct7 118 _FII 11~ It%

Guru SMA 2211 31 1115 14'!1. 86%

Guru Blologi 28 7 111 27% 73%

2 Del Sardang Pengawaa 161 103 118 111"" 311%

Guru 781 137 1124 1lt% 82%

[Ujjru SM A 113 41 72 36'!1. 114%

I Guru Bio Ioiii 6 3 3 50% 50%

3 Simalungun Pengawaa 108 37 71 34% 66%

Guru 3 17 11 300 5 "" 115""

:auru SMA 14 4 70 5 % 115,.

Guru BloiOIII 8 1 5

1'""

83""

4 Llbuh81'1 Batu P enaawaa II 8 3 87% 33%

Guru 388 83 325 18'!1. 84%

Guru SMA 38 6 32 16% 84,.

[Guru Biolooi 1 1 0 100% 0 %

5 SelliCii Penaawaa 47 11 36 23% 17%

Guru 245 18 227 7% 93%

Guru SMA 37 1 38 3% 97%

Guru BiolOgi 1 1 0% 100%

8 Padana Lawas Penaawas 0 0 0

Guru 78 4 74 5% 95 ,.

Guru SMA 8 0 8 0% 10 0 ""

Guru BioiOIIi 1 0 1 0% 100%

7 T abingUnggi Penoawaa 18 17 1 94% 6 '!1.

Guru 110 29 81 26% 74%

Guru SMA 4 0 4 0% 100%

Guru BioiOIIi 0 0 0

8 T81'1jung Balai Penoawaa 15 14 1 113% 7%

Guru 112 51 4 1 55% 45%

Guru SMA 25 14 11 56% 44%

Guru Bioloal 5 5 0 100'111 0 %

ll Langkat Pengewaa 141 11 3 79% 2 1 %

Guru 528 79 4411 15% 85%

Guru SMA 117 8 1111 8 % 92%

Guru Bioloal 0 0 0

10 ANhan Penaawaa 47 28 19 80% 40%

Guru 343 211 3 14 8% 112 ""

Guru SMA 85 14 71 111% 84%

Guru Biologi 1 2 5 211% 71%

11 Toba Samosir Penaawa s 414 18 28 38% 64%

Guru 117 141 103 12% 88%

Guru SMA 18 4 14 22% 78%

Guru Bloloal 0 0 0

12 Batubara Pengawas 18 B 10 414% 56%

Guru 108 2 104 2% 98%

Guru- SMA 2 0 2 0% 100%

-Guru Blologl 0 0 0

13 Pd.Lawaa Utara Penaawaa 12 0 12 0% 100%

Guru 81 1 80 2% 98%

G ru SMA 13 0 13 0% 100%

Guru Bioloal 2 0 2 0% 100%

14 Blnjal Pengawas 53 45 8 85% 16%

Guru 205 63 142 31% 69%

Guru SMA 44 1 28 38% 8 4 ""

Guru Bioloal 3 3 0 100% 0 %

1 5 Pemat..g Slantar Penaawaa 3 7 25 12 68% 32%

Guru 25e 23 233

II""

91%

Guru SMA 55 7 48 13% 87%

Guru BloiOIII 1 1 0 100% 0 %

rc rAL Penaawaa ' 82 42. 355 55% 415%

Guru 47 04 848 4058 14% 88%

Guru SMA 8311 1411 8 113 17% 83'K.

Guru Blokllll 51 23 38 3"- 8 1 %

[image:15.522.40.475.93.618.2]
(16)

4

Tabel 1.1 di atas menunjukan bahwa kenyataan persentase guru yang

lulus seleksi sertiftkasi sangat rendah. Dari 4. 704 portofolio guru yang berasal

dari kabupaten dan kota di Sumatera Utara Rayon 2 hanya 648 orang atau

14% yang lulus sertifikasi. Demikian juga dengan guru SMA, data

memperlihatkan bahwa hanya 146 Orang atau 17% yang 1ulus dari 839

dokumen portofolio yang diseleksi, sedangkan guru mata pelajaran Biologi

tutus 23 orang (39%) dari 59 orang jurnlah peserta seleksi. Data Kota Medan

menunjukan dari 1.097 orang guru lulus 118 orang atau 11%, sedangkan

jumlah peserta dari guru SMA lulus 31 orang atau 14% dari 226 peserta, dan

khusus guru SMA mata pelajaran Biologi hanya lulus 7 orang atau 27% dari 26

orang peserta seleksi.

Berdasarkan data-data tersebut di atas kecilnya prosentase tingkat

kelulusan guru dalam sertifikasi mengindikasikan masih rendahnya

kernampuan guru, selain itu data juga menunjukan bahwa tingkat prosentase

kelulusan antara satu kabupaten/Kota dengan Kabupaten/Kota lainya

memperlihatkan kesenjangan dan perbedaan yang signifikan hal ini

mengindikasikan bahwa terdapat ketidakmerataan kualitas pembelajaran

antara satu daerah dengan daerah lainnya dan antara sekolah dengan sekolah

lainnya.

Upaya peningkatan kemampuan guru telah menjadi pemikiran para

petinggi bangsa. Salah satu program pemerintah dalam hal ini Dinas

Pendidikan melalui Kebijakan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah bahwa untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan

[image:16.525.36.475.88.643.2]
(17)

5

berkelanjutan di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), yang dibentuk

mulai dari tingkat sekolah. gugus, kabupaten. dan propinsi. Hal yang sama

dipertegas oleh Pidarta (1999), bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan

kemampuan guru dalam pembelajaran adalah melalui MGMP.

Pengertian MGMP adalah suatu forum/wadah kegiatan profesional

guru mata pelajaran sejenis yang terdiri dari dua unsur, yaitu Musyawarah dan

Guru Mata Pelajaran, berarti mencerminkan kegiatan dari, oleh dan untuk

guru. Yang dimaksud dengan guru mata pel~aran adalah guru negeri maupun

swasta yang mengasuh dan bertanggung jawab untuk mengelola mata

pelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum. Melalui MGMP, terjadi interaksi

yang secara berkelanjutan antar guru mata pelajaran dalam hal menumbuhkan

kegairahan meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam

mempersiapkan, melaksanakan dan mengevaluasi program kegiatan belajar

mengajar. Dengan demikian forum ini menjadi wadah bagi guru untuk

meningkatkan kemahiran dalam melaksanakan pengajaran, ada ruang diskusi

yang berlangsung untuk bertukar pikiran mengenai metode yang tepat, materi

pembelajaran, serta pendekatan yang tepat dalam pembelajaran.

MGMP bisa dijadikan guru sebagai arena untuk berlatih, menimba

ilmu, serta mencari solusi secara bersama terhadap masalah yang dihadapi

dalam kegiatan belajar mengajar. Peran serta gwu dalam MGMP bertujuan

untuk meningkatkan kemampuannya dalam pelaksanaan pembelajaran, pada

dasarnya sangat positif dan berarti bagi sebagian guru. Apabila forum itu

dilaksanakan sesuai dengan harapan, maka di sini terjadi pembinaan serius

(18)

6

semua guru berada pada level yang sama, semua masalah, keluhan bisa

dibahas secara bersama-sama. Ketika berlangsung diskusi antar guru, maka

pada saat itu sebenamya terjadi pemerataan kemampuan guru.

Harapan bahwa MGMP berperan dalam meningkatkan

profesionalitas guru pada dasarnya bisa menjadi kenyataan apabila guru

berperan dan terlibat secara aktif dan memberikan respon positif. Perilaku

guru yang diharapkan adalah guru proaktif dalam imp lementasi perkembangan

teknologi dalam tataran teknik, metodologi, strategi, dan pendekatan dalam

pembelajaran. Respon yang dimaksud bisa berupa adanya komunikasi aktif

dari guru dalam menyampaikan segala kekurangan dan kelemahan yang

dimilikinya. Artinya dibutuhkan komunikasi antara guru dengan guru lainnya

sehingga, berbagai keinginan untuk mencari informasi dan berdiskusi dapat

dikomunikasikan dengan baik tanpa menyinggung perasaan orang lain.

Fenomena guru belum maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran

m asih ditemukan pada guru-gu khususnya pada guru-guru Biologi di tingkat

SMA se Kota Medan. HasH observasi dan pengalaman penulis selama ini

menunjukan bahwa pada awal pembelajaran kebanyakan guru kurang

membangun perhatian dan motivasi siswa untuk menyampaikan tujuan

pembelajaran dan manfaat pembelajaran, sedangkan pada kegiatan inti

pembelajaran guru kurang menguasai pengelolaan kelas, teknik

pengelompokkan siswa yang kurang tepat, pembelajaran masih berpusat pada

guru, kurang mengembangkan teknik bertanya, kurang menggali potensi

siswa, kurang memberikan apresiasi, perintah/instruksi kurang jelas, dan

(19)

7

kurang membimbing siswa untuk menyimpulkan basil kegitan pembelajaran,

kurang melakukan penguatan, kurang melakukan umpan balik, dan jarang

melakuk.an evaluasi. Disamping itu Umumnya guru-guru dalam proses

pembelajaran hanya bergantung pada buku-buku paket yang sesuai dengan

kurikulum, kurang mencari pengayaan materi pembelajaran dari

sumber-sumber lain. lndikasi lainnya adalah masih banyaknya guru Biologi di tingkat

SMA Kota Medan, yang kurang bisa menyusun rencana pembelajaran sesuai

dengan kemampuan potensi yang ada di sekolah. Hal inilah yang diduga

penyebab rendahnya persentase kelulusan sertifikasi guru Biologi

sebagaimana ditunjukan dalam Tabel 1.1. Di sisi lain sebagian guru cukup

memiliki kemampauan mengelola pembelajaran dengan berbagai pendekatan

dan teknik yang konstruktif dan variatif serta berkualitas, sehingga tidak

mengherankan kemampuan siswa dalam mempelajari Biologi cenderung tidak

merata di seluruh Kota Medan. Dalam beberapa kali olimpiade Biologi

tingkat nasional dan internasional masih tetap didominasi oleh

sekolah-sekolah yang dipandang berkualitas, misalnya SMA Sutomo sebagaimana

(20)
[image:20.518.43.472.101.593.2]

8

Tabel-1.2 Data Prestasi SMA Sutomo 1 Pada Ajang Olimpiade Sains 5 Tahun Terakhir

BIDANG

TEMP AT PENGHARGAAN TINGKAT WAKTU

STUD I

Fisika IPh0-36 Salamanca, Spanyol MedaliEmas Internasional 3-12 Juli 2005 KomputeT Jakarta, OSN-4 MedaliEmas Nasional 4-9 Sept 2005 Kimia Jakarta. OSN-4 Medali Penmggu Nasional 4-9 Sept. 2005 Komputer Merida, Mexico Medali Penmggu lnternasional 13-20 Agust '06 Fisika APh0-7 Almaty ,Kazakstan Medali Perunggu Internasional 22-29 April2006

~tronom i S~bay a MedaliEmas N113ional 2-8 Sept 2007 Biologi Surabaya __ ... ~

Medali Perunggu Nasional 2-8 Sept 2007 Astronomi Makasar MedaliEmas Nasional 8-12 Agust.2008 Kimia Makasar MedaliEmas Nasional 8-12 Agust.2008 FisikaiPb0-39 Hanoi, Vietnam MedaliEmas lnternasional 20-29 Juli 2008

Kimia,ICh0-42 lnggris Medali Perak Internasional 18-30 Juli 2009

Sumber: SMA Sutomo-1

Selain itu motivasi guru dalam bekerja juga berhubungan dengan

kemampuannya dalam melaksanakan pembelajaran. Motivasi kerja bisa

menjadi pendorong untuk meningkatnya kemampuan guru mengajar, ketika

guru yang bersangkutan memiliki dorongan untuk mengubah cara

mengajarnya dan melakukan inovasi. Guru yang telah terpenuhi

kebutuhannya, dalam arti secara penghasilan profesi itu memadai, maka dia

akan berupaya untuk memaksimalkan kemampuannya mengajar. Namun,

sebaliknya ketika kebutuhannya tidak terpenuhi, maka guru tersebut akan

mencari pekerjaan lain sebagai tambahan penghasilannya.

Thoha (2008:203) menyatakan bahwa motivasi merupakan salah satu

unsur pokok dalam perilaku seseorang. Sementara itu Sardiman (2007:75)

mengemukakan bahwa, motivasi dapat j uga dikatakan serangkaian usaha

untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan

(21)

9

meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Dari dua pendapat ini,

bila dihubungkan dengan motivasi guru dalam mengajar maka motivasi itu

berhubungan dengan perilaku guru dalam menentukan arab tindakannya

dalam mengajar.

Berkaitan

dengan hal tersebut guru harus memiliki motivasi

yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya. Guru yang memiliki motivasi kerja

yang tinggi akan berusaha mengasah dan meningkatkan kemampuannya

sehingga kinerja dalam mengajar menjadi lebih baik. Motivasi kerja yang

dimiliki oleh guru, mendorong guru untuk mencari solusi yang terbaik pada

permasalahan mengajar yang dihadapi dengan mendiskusinnya dengan guru

lainnya, sehingga pengalaman guru lainnya bisa menjadi acuan dan pedoman

bagi guru dalam merubah strategi dan perencanaan pembelajaran yang

dirasakan kurang berhasil.

Kemampuan berkomunikasi merupakan satu kompetensi mendasar

yang harus dimiliki oleh guru dalam pembelajaran. Lewat komunikasilah guru

menyampaikan sejumlah materi kepada siswa. Banyak guru yang pintar, tetapi

tidak bisa mengkomunikasikannya kepada siswa. Ini bisa mel\iadi penyebab

rendahnya kualitas pelaksanaan pembelajaran oleh guru. Secara pribadi, guru

harus dapat menyampaikan sesuatu dengan baik tanpa menimbulkan makna

ganda pada apa yang dikemukakan. Siswa yang kurang mampu mengikuti

pembelajaran, akan lebih mengerti bila diajak berkomunikasi secara pribadi.

Guru senantiasa berusaha untuk mengenali kepribadian siswa. sehingga guru

yang bersangkutan mengetahui apa yang menjadi kelemahan setiap peserta

didiknya. HasH riset Robbins (2007:392) menunjukkan bahwa komunikasi

(22)

10

para individu menghabiskan 70 persen waktu terjaganya untuk berkomunikasi,

tampaknya masuk akal untuk menyimpulkan bahwa salah satu kegiatan yang

paling menghambat suksesnya kinerja kelompok adalah kurangnya

komunikasi yang efektif. Dari temuan yang dikemukakan oleh Robbins di

atas, dapat dipastikan juga bahwa kinerja guru menjadi tidak efektif ketika

komunikasi yang berlangsung dalam pembelajaran terse but tidak efektif. Yang

tentunya akan bermuara pada kurangnya peran serta siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Dengan demikian komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh

guru, akan turut memberikan kontribusi kepada kemampuan guru

melaksanakan pembelajaran.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah melalui lembaga

pendidikan untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar di sekolah dengan

melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan kompetensi guru.

meskipun secara eksplisit diakui bahwa lingkungan pembelajaran dan sekolah

merupakan faktor yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran di

dalam kelas, namun guru sebagai tenaga pendidik yang berhubungan langsung

dengan peserta didik mempunyai peran penting dalam mengelola kelas dan

meningkatkan kualitas pembelajaran. Untuk mengemukakan kembali arti

penting dari kemampuan pelaksanaan pembelajaran oleh guru di sekolah,

maka perlu dilakukan penelitian tentang sikap dan peran guru yang

berhubungan dengan motivasi kerja, komunikasi antar pribadi serta peran

(23)

11

B. ldentifikasi Masalah

Terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan

pelaksanaan pembelajaran guru. Antara lain, apakah kepemimpinan kepala

sekolah berhubungan dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru?

Adakah hubungan komunikasi antar pribadi dengan kemampuan pelaksanaan

pembelajaran guru? Apakah pengawasan yang dilakukan berhubungan dengan

kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru? Bagaimana peran pemerintah

daerah dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru? Apakah

pemberian kompensasi berhubungan dengan kemampuan pelaksanaan

pembelajaran guru? Apakah motivasi keija guru berhubungan kemampuan

pelaksanaan pembelajaran guru? Apakah sarana yang tersedia berhubungan

dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru? Apakah pembiayaan

berhubungan dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru? Apakah

sikap guru berhubungan dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru?

Apakah persepsi guru tentang tugas berhubungan dengan kemampuan

pelaksanaan pembelajaran guru? Apakah tingkat pendidikan yang dimiliki

oleh guru berhubWtgan dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru?

Apakah peran serta dalam MGMP berhubungan dengan kemampuan

pelaksanaan pembelajaran guru?

C. Pembatasan Masalah

Untuk meneliti kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru, banyak

variabel yang perlu diperhatikan seperti yang diungkapkan dalam identifikasi

masalah sebelumnya, sehingga penulis merasa perlu membuat suatu batasan

(24)

12

dengan hal tersebut, maka lingkup penelitian ini dibatasi pada hubungan

komunikasi antar pribadi, motivasi kerja, peran serta dalam MGMP deogan

kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru Biologi di SMA Negeri Kota

Medan. Variabel-variabel in.i dipilih dengan pertimbangan: (l) upaya

peningkatan mutu pendidikan dilakukan dengan peningkatan kemampuan

kegiatan pembelajaran oleh guru, (2) guru yang mempunyai dorongan untuk

maju atau motivasi tinggi dan bertanggung jawab, (3) saling pengertian dan

kerjasama terwujud karena hubungan dan komunikasi yang lancar dari

masing-masing individu, ( 4) guru yang dapat berperan proaktif dalam

kegiatan MGMP dan (5) pengembangan diri pribadi (individu) guru dilakukan

dengan menggali potensi yang ada dalam dirinya.

J). Perumusan Masalab

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara komunikasi antar pribadi

dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru Biologi di SMA

Negeri Kota Medan?

2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan

kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru Biologi di SMA Negeri Kota

Medan?

3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara peran serta dalam MGMP

dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru Biologi di SMA

(25)

13

4. Apakah ada hubungan yang signiflkan antara komunikasi antar pribadi

dengan motivasi kerja guru Biologi di SMA Negeri Kota Medan?

5. Apakah ada hubungan yang signiflkan antara komunikasi antar pribadi

dengan peran serta dalam MGMP guru Biologi di SMA Negeri Kota

Medan?

6. Apakah ada hubungan yang signifikan antara komunikasi antar pribadi

dengan peran serta dalam MGMP guru Biologi di SMA N egeri Kota

Medan?

7. Apakah ada hubungan yang signiflkan antara komunikasi antar pribadi,

motivasi ket.ia, dan peran serta dalam MGMP secara bersama-sama

dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru Biologi di SMA

Negeri Kota Medan?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

I. Untuk mengetahui hubungan komunikasi antar pribadi dengan

kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru Biologi di SMA Negeri Kota

Medan.

2. Untuk mengetahui hubungan motivasi kerja dengan kemampuan

pelaksanaan pembelajaran guru Biologi di SMA Negeri Kota Medan.

3. Untuk mengetahui hubungan peran serta dalam MGMP dengan

kemampuan pelaksanaan pembelaj aran guru Biologi di SMA Negeri Kota

Medan

4. Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi antar pribadi dengan

(26)

14

5. Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi antar pribadi dengan

peran serta dalam MGMP guru Biologi di SMA Negeri Kota Medan

6. Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi antar pribadi dengan

peran serta dalam MGMP guru Biologi di SMA Negeri Kota Medan

7. Untuk mengetahui hubungan antara komunikasi antar pribadi, motivasi

keJja, dan peran serta dalam MGMP secara bersama-sama dengan

kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru Biologi di SMA Negeri Kota

Medan.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diperoleh manfaat

sebagai berikut.

1. Bagi Dinas Pendidikan Kota Medan, sebagai masukan untuk perencanaan

dan kebijakan d alam hal perbaikan m utu profesional guru dalam

melaksanakan pembelajaran dan mengawasi pelaksanaan MGMP

2. Bagi Kepala sekolah, sebagai masukan dalam meningkatkan kualitas

pembelajaran oleh guru serta evaluasi pelaksanaan MGMP di sekolah

3. Bagi guru, sebagai pedoman untuk meningkatkan kemampuan diri

terutama berhubungan dengan komunikasi, motivasi kerja, dan peran aktif

dalam mengikuti program MGMP dalam upaya meningkatkan

kemampuan melaksanakan pembelajaran.

4. Bagi peneliti lain, yang melakukan penelitian yang berhubungan dengan

peran serta MGMP untuk meningkatkan kemampuan guru dalam

(27)

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan dari deskripsi data, analisis hipotesis dan pembahasan,

maka simpulan penelitian adalah:

Pertama, terdapat hubungan positif dan signifikan antara komunikasi

antar pribadi dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran. Artinya semakin

tinggi komunikasi antar pribadi maka semaldn tinggi pula kemampuan

pelaksanaan pembelajaran guru-guru di Dinas Pendidikan Kota Medan dengan

memberikan sumbangan yang efektif sebesar 16,34%. Hal ini diartikan bahwa

variasi yang terjadi pada variabel komunikasi antar pribadi sebesar 16,34% dapat

diprediksi dalam meningkatkan kemampuan pelaksanaan pembelajaran.

Kedua, terdapat hubungan signifikan antara motivasi kerja dengan

kemampuan pelaksanaan pembelajaran. Artinya semakin tinggi motivasi kerja

maka semakin tinggi pula kemampuan pelaksanaan pembelajaran dengan

memberikan sumbangan yang efektif sebesar 5,97%. Hal ini dapat diartikan

bahwa variasi yang terjadi pada variabel motivasi kerja sebesar 5,97% dapat

diprediksi dalam meningkatkan kemampuan pelaksanaan pembelajaran.

Ketiga, terdapat hubungan signifikan antara peran serta dalam MGMP

dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran. Artinya semakin tinggi motivasi

kerja maka semakin tinggi pula kemampuan pelaksanaan pembelajaran dengan

memberikan sumbangan yang efektif sebesar 19,89%. Hal ini dapat diartikan

(28)

101

bahwa variasi yang terjadi pada peran serta

guru

dalam MGMP sebesar 19,89".4 dapat diprediksi dalam meningkatkan kemampuan pelaksanaan pembelajaran.

Keempat, terdapat hubungan signifikan secara bersama-sama antara

komunikasi antar pribadi dan motivasi kerja dengan kemampuan pelaksanaan

pembelajaran. Artinya semakin tinggi komunikasi antar pribadi dan motivasi kerja

maka semakin tinggi pula kemampuan pelaksanaan pembelajaran dengan

memberikan sumbangan efektif sebesar 23,80%. Hal ini ,~akna bahwa 23,80%

ctr ,:

·-

· -- ~ ·

dari variasi yang terjadi pada kemampuan pelaksanaah pembelajaran dapat

diprediksi oleh kedua variabel bebas tersebut.

Kelima, terdapat hubungan signifikan secara bersama-sama antara

komunikasi antar pribadi dan peran serta dalam MGMP dengan kemampuan

pelaksanaan pembelajaran. Artinya semakin tinggi komunikasi antar pribadi dan

peran serta dalam MGMP maka semakin tinggi pula kemampuan pelaksanaan

pembelajaran dengan memberikan sumbangan efektif sebesar 40,10%. Hal ini

bermakna bahwa 40,1 OOAI dari variasi yang tetjadi pada kemampuan

pelaksanaan pembelajaran dapat diprediksi oleh kedua variabel bebas tersebut.

Keenam, terdapat hubungan signifikan secara bersama-sama antara

motivasi kerja dan peran serta dalam MGMP dengan kemampuan pelaksanaan

pembelajaran. Artinya semakin tinggi motivasi kqja dan peran serta dalam

MGMP maka semakin tinggi dan positif pula kemampuan pelaksanaan

pembelajaran dengan memberikan sumbangan efektif sebesar 25,50%. Hal ini

bermakna bahwa 25,500/o dari variasi yang terjadi pada kemampuan

(29)

..

102

Ketujuh, terdapat hubungan signifikan secara bersama-sama antara

komunikasi antar pribadi. motivasi kerja dan peran serta dalam MGMP dengan

kemampuan pelaksanaan pembelajaran. Artinya semakin tinggi komunikasi antar

pribadi, motivasi kerja dan peran serta dalam MGMP maka semakin tinggi pula

kemampuan pelaksanaan pembelajaran dengan memberikan sumbangan efektif

sebesar 32,400/o. Hal ini bennakna bahwa 32,400/o dari variasi yang terjadi pada

kemampuan pelaksanaan pembelajaran dapat diprediksi oleh ketiga variabel bebas

tersebul

B. ._plikasi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi antar pribadi,

motivasi kerja dan peran serta dalam MGMP mempunyai hubungan positif dan

signifikan baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan kemampuan

pelaksanaan pembelajaran. Adanya hubungan tersebut berimplikasi sebagai

berikul

Pertama, basil uji kecenderungan terlihat bahwa masih kurang dan

lemahnya komunikasi antar pribadi yaitu 66,000/o berada pada kategori sedang.

Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa komunikasi antar pribadi

adalah salah satu elemen penting yang hams dimiliki guru untuk meningkatkan

perfonna kemampuan pelaksanaan pembelajarannya. Karena melalui komunikasi

antar pribadi yang tinggi maka guru dapat melaksanakan peranan dan fungsi

dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dengan demikian konsekuensinya apabila

komunikasi antar pribadi yang kurang baik atau tidak baik sama sekali maka tentu

pula pelaksanaan peranan dan tugas guru akan kurang efektif dan berjalan tidak

(30)

103

pribadi yang baik maka tentu tugas-tugasnya dapat dilaksanakan secara efektif.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan komunikasi antar pribadi dapat

dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Medan. kepala sekolah dan pengawas yaitu

pembinaan secara intensif kepada guru-guru. Upaya pembinaan dapat dilakukan

dengan mengadakan rapat koordinasi, memberikan kesempatan kepada guru

menyampaikan aspirasi. Untuk itu konsekuensinya Dinas Pendidikan Kota

Medan, kepala sekolah dan pengawas harus proaktif untuk terus

berkesinambungan memantau perkembangan performa komunikasi antar pribadi

guru-guru.

Kedua, hasil uji kecendenmgan terlihat bahwa motivasi kerja sebesar

68,000/o berada pada kategori sedang. Namun demikian terdapat persentase

32,00% kategori tinggi namun tidaklah begitu besar j ika dibandingkan dengan

persentase pada kategori sedang. Oleh karena itu menjadi penting untuk dijadikan

referensi oleh Dinas Pendidikan Kota Medan, kepala sekolah dan pengawas untuk

memompa motivasi kerja guru-guru. Hal ini dapat dilakukan dengan melakulum

komunikasi persuasif secara intens melalui kegiatan rapat-rapat koordinasi secara

formal maupun komunikasi non fonnal. Di samping itu tak kalah pentingnya

menyampaikan hak-hak normatif yang diterlma guru seperti tunjangan

kesejahteraan dan tunjangan sertifikasi guru tepat pada waktunya dan tanpa

potongan. Karena melalui hal tersebut diharapkan guru memiliki motivasi kerja

yang tinggi.

Ketiga, hasil uji kecenderungan terlihat bahwa peran serta dalam

MGMP sebesar 54,00% berada pada kategori sedang. Namun demikian terdapat

(31)

..

. II

104

dengan persentase pada kategori tinggi. Oleh karena itu menjadi penting untuk

dijadikan referensi oleh Dinas Pendidikan Kota Medan, kepala sekolah dan

pengawas untuk mengaktifkan guru dalarn kegiatan yang dilakukan MGMP. Hal

ini dapat dilakukan dengan mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada

guru untuk terlibat aktif dalarn MGMP, melakukan komunikasi persuasif secara

intens dan juga memberikan sanksi kepada guru yang tidak terlibat aktif dalam

kegiatan MGMP.

Keempat, adanya hubungan signifikan komunikasi antar pribadi,

motivasi kerja dan peran serta dalarn MGMP secara bersama-sarna terhadap

kemampuan pelaksanaan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi

antar pribadi, motivasi kerja dan peran serta dalam MGMP merupakan hal yang

urgen di dalam meningkatkan kemarnpuan pelaksanaan pembelajaran, seperti

halnya dalam penelitian ini apabila komunikasi antar pribadi, motivasi kerja dan

peran scrta dalam MGMP tidak berjalan efektif atau rendah maka tentunya

kemampuan pelaksanaan pembelajaran j uga rendab. Sebaliknya apabila

komunikasi antar pribadi, motivasi kerja dan peran serta dalam MGMP efektif

atau tinggi maka tentunya kemampuan pelaksanaan pembelajaran akan semakin

tinggi pula. Konsekuensi keterkaitan komunikasi antar pribadi, motivasi kerja dan

peran serta dalam MGMP secara bersarna-sama dengan kemampuan pelaksanaan

pembelajaran, maka Dinas Pendidikan Kota Medan, kepala sekolah dan pengawas

agar selalu melakukan komunikasi yang baik dengan guru-guru dan dengan pihak

stakeholder lainnya. Dinas Pendidikan Kota Medandapat meningkatkan

komunikasi antar pribadi dan motivasi kerja pengawas melalui program-program

(32)

#

105

individual agar selalu meningkatkan kemampuannya dengan meningkatkan

komunikasi antar pribadi, motivasi kerja dan peran serta dalam MGMP melalui

mengikuti mandiri dengan membaca buku-buku, mengikuti secara inaksimal

kegiatan pembinaan dan pelatihan yang dilaksanakan MGMP dan Dinas

Pendidikan Kota Medan dan yang terpenting adalah berinteraksi dengan kepala

sekolah dan guru secara kontiniu agar komunikasi antar pribadi berjalan harmonis.

C. Saran-Saran

Saran-saran yang dapat disampaikan adalah:

Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan agar:

a. Menyusun program dan kegiatan yang jelas dan terarah untuk

mendukung MGMP;

b. Melakukan pengawasan yang proaktifterhadap pelaksanaan MGMP;

c. Melakukan sosialisasi dan komunikasi secara berkesinambungan

kepada kepala sekolah dan guru-guru;

d. Meningkatkan pengalokasian anggaran untuk mendukung MGMP.

2. Kepala sekolah agar:

a. Menyusun program dan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan

MGMP;

b. Menyusun dan melaporkan basil pelaksanaan program MGMP kepada

Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan secara periodik;

c. Melakukan koordinasi dan komunikasi yang berkesinambungan

dengan guru-guru dan komite sekolah;

d. Mengalokasikan swnber daya lainnya yang dimiliki sekolah untuk

(33)

...

...

106

pentingnya menyampaikan hak-hak normatif yang diterima guru seperti

tunjangan kesejahteraan maupun kemudahan administrasi kenaikan

pangkat tepat pada waktunya .

3. Dalam rangka meningkatkan keprofesionalan guru khususnya yang

berkaitan dengan kemampuan pelaksanaan pembelajaran, maka hendaknya

guru selalu mengikuti kegiatan yang dilakukan MGMP. Di samping itu

guru bendaknya meningkatkan wawasan. pengetahuan dan keterampilan

dengan mengikuti seminar, pelatihan maupun penataran dan bila

memungkinkan mengikuti pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

tinggi.

4. Kepada peneliti lain bahwa penelitian ini perlu ditindak lanjuti khususnya

yang berkaitan dengan variabel-variabel berbeda yang turut memberikan

(34)

...

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A. 2004. Memberdayakan MGMP, Sebuah Keniscayaan. Artikel (www.

Google, diakses tanggal 01 Juni 2009)

Cutlip, dkk. 2007. Effective Public Relation. Edisi Kesembilan. Alih Bahasa: Tri Wibowo. Jakarta : Prenada

Kamars, D. 2005. Administrasi Pendidikan Teori dan Praktek. Edisi Kedua. Padang: Universitas Putra Indonesia Press

Kusnandar. 2008. Guru Profesional. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Muhammad, A . 2007. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Mulyana, D . 2007. Rmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional Mencaiptakan Pembelajaran

Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Pace,

R..

W. & Faules, D, F. 2006. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan

Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Pidarta, M. 1999. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: B ina Aksara

Purwanto, M .N. 2007. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rahmanizar. 2007. Hubungan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepala Madrasah dan Motivasi Berprestasi dengan Keprofesionalan Guru-Guru

MAN di Tanjung Balai. Medan: PPs Unimed

Rivai, V. 2007. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Rismono. 2005. Peran dan fungsi MGMP dalam Up aya mening/catkan Kompetensi Profesional Guru Matemati/ca SMA Kota Tegal. Tesis: UPI (bttp://digilib.uns.ac.id. diakses tanggall6 Juni 2009)

Robbins, S.P. 2007. Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh Alih Bahasa: Benyamin Molan. Indonesia: Macanan Jaya Cemerlang

Sagala, S. 2006. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta

Sagala, S. 2007. Disain Organisasi Pendidi/can Dalam lmplementasi Kebija/can Otonomi Daerah. Jakarta: Uhamka Press

(35)

..

108

Sagala, S. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.

Bandung: Alfabeta

Sahertian, P.A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta; Rineka Cipta

Sa1ma, Y. 2007. Hubungan Antara Pengetahuan Desain Instruksional, Motivasi Kerja, Dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru Pada Guru SMP Negeri Sub Rayon 9 Bandar Lampung. www. Google. Diakses tanggal 22 Juli 2007.

Sardiman. (2007). lnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya

Saud, U . S. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta

Siagian, S . P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Y ogyakarta: Andi

Somantri, A. & Muhidin. S. A. 2006. Aplikasi Statistik Dalam Penelitian.

Bandung: Pustaka Setia

Stefani, M. 2007. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMA N egeri 1 Sidareja Kabupaten Cilacap. www. Google. Diakses tanggal22 Juli 2009.

Sugiyono. 2007. Metode Pene/itian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Surapranata, S. 2004. Ana/isis Va/iditas, Reliabilitas dan lnterpretasi Basil Tes.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Syafaruddin. 2008. Efektifitas Kebijakan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Syah, M. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan baru. Bandung:

Remaja Rosdakarya

Tboha, M . 2008. Perilalcu Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Usman, H. & Akbar, P, S. 2008. Pengantar Statistik. Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara

Usman. H. 2008. Manajemen Teori Praktik dan Rise/ Pendidikan. Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara

Gambar

Tabel Halaman
Tabel-Tabel Penolong Analisis Data
Tabel 1.1 Penetapan Hasil Penilaian Dolrumen Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Dinas Pendidikan Tahun 2009 Rayon-2
Tabel 1.1 di atas menunjukan bahwa kenyataan persentase guru yang
+2

Referensi

Dokumen terkait

Jika dilihat dari aspek fungsinya merupakan penelitian terapan, dengan membuat kunci pada file dokumen yang selanjutnya akan dilakukan proses enkripsi dan deskripsi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, komunikasi antara PKL dan Pemda (Satpol PP dan Dinas UMKM) belum terjalin dengan baik. Kedua, karakteristik masyarakat

Amanat yang disampaikan melalui karungut &#34;Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun&#34; adalah mengundang anak muda untuk sekolah, supaya dapat membaca dan

D ari hasil studi pendahuluan (inform asi aw al) m elalui w aw ancara dengan w arga m asyarakatm iskinyangadadisekitar J atinangor, diantara m ereka ada yang m engataakan: tidak

Kurikulum disusun dengan berorientasi pada bahan pelajaran dan tidak ada ketentuan yang pasti dalam menentukan bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan3. Pendekatan berorientasi

Reaktivitas : Tidak ada data tes khusus yang berhubungan dengan reaktivitas tersedia untuk produk ini atau bahan bakunya.... Stabilitas

sesuai dengan yang dikehendaki organisasi, maka haruslah dipahami motivasi manusia yang bekerja di dalam organisasi tersebut, karena motivasi inilah yang menentukan

Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan probiotik mampu meningkatkan kelulushidupan dan menurunkan rasio konversi pakan pada budidaya lele... mampu menambah produksi ±