• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE PADA MATERI Peningkatan Hasil Belajar Melalui Strategi Pembelajaran True Or False Pada Materi Ekosistem Kelas X.1 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012skripsi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE PADA MATERI Peningkatan Hasil Belajar Melalui Strategi Pembelajaran True Or False Pada Materi Ekosistem Kelas X.1 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012skripsi."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X.1 SMA MUHAMMADIYAH 2

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat

Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

MELLINDAYANA RISTI A 420 080 138

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE PADA MATERI EKOSISTEM KELAS X 1 SMA MUHAMMADIYAH 2

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

MELLINDAYANA RISTI, A. 420080138, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 65 halaman.

ABSTRAK

Proses pembelajaran yang diharapkan terjadi adalah suatu proses yang dapat mengembangkan potensi-potensi siswa secara menyeluruh dan terpadu. Hasil observasi pada kelas X.1 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 selama pembelajaran di temukan kelemahan yaitu siswa belum aktif dalam proses pembelajaran dan hasil belajar siswa masih rendah, maka perlu adanya suatu tindakan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah apakah strategi pembelajaran True or False dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa materi ekosistem. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi dengan strategi pembelajaran True or False yang dilakukan dalam dua siklus. Penelitian dilakukan dengan penilaian kognitif dan afektif dalam setiap siklusnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif yaitu dengan cara menganalisis data perkembangan siswa pada siklus I dan siklus II dilengkapi dengan analisis rata-rata nilai kognitif dan nilai afektif. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I, ranah kognitif = 69,8 atau meningkat sebesar 11,5 dari nilai awal; ranah perilaku afektif = 14,5 (sangat berminat). Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II, ranah kognitif = 79,1 (berhasil) atau meningkat sebesar 9,3 dari siklus I; ranah afektif = 16,3 (sangat berminat) atau meningkat sebesar 1,8 dari siklus I. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar biologi menggunakan strategi pembelajaran True or False pada materi ekosistem siswa kelas X.1 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada penilaian aspek afektif dan aspek kognitif.

(5)

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatu proses sadar dan terencana dari setiap individu maupun kelompok untuk membentuk pribadi yang baik dan mengembangkan potensi yang ada dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan yang diharapkan. (Sagala, 2009).

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, peranan seorang guru sangat penting. Kualitas kinerja atau mutu pendidikan guru dapat mempengaruhi proses pembelajaran dan mutu pendidikan. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah adalah dengan cara perbaikan proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh guru dengan siswa, yang mempunyai tujuan untuk mengaktifkan dan meningkatkan pemahaman ilmu

pengetahuan secara langsung atau tidak langsung. Sedangkan pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Ketika siswa belajar aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran (Zaini, 2004).

(6)

ditemukan kelemahan-kelemahan, antara lain: 1. Ada 17 siswa (60,7%) tidak memperhatikan penjelasan dari guru pada saat pembelajaran, 2. Guru menjadikan suasana pembelajaran yang monoton atau menjenuhkan, 3. Siswa kurang berani mengemukakan pendapat, jawaban maupun pertanyaan, 4. 60% hasil belajar siswa masih rendah, karena nilai masih di bawah KKM yaitu 65, 5. Siswa kurang termotivasi untuk mengikuti pelajar.

Berdasarkan pengamatan di atas maka yang akan di perbaiki adalah strategi pembelajaran, dengan menggunakan strategi pembelajaran True or False dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Strategi True or False merupakan salah stau

strategi pembelajaran aktif, maka diharapkan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran

True or False dapat mengubah sikap

siswa dan hasil belajar siswa saat proses pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research (CAR) merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2008)

(7)

oleh guru (Silberman, 2009). Dalam kurikulum biologi SMA kelas sepuluh, disebutkan bahwa materi kegiatan pada pokok bahasan ekosistem. Ekosistem dipilih sebagai materi ajar untuk penelitian ini karena dianggap tepat dan salah satu materi yang sangat luas penjabarannya dan terdiri dari berbagai sub bab yang tepat diberikan kepada siswa untuk dipelajari dengan cara belajar aktif yaitu dengan strategi True or False. Pembelajaran di sekolah harus di desain sedemikian rupa supaya siswa menjadi aktif sehingga hasil belajar siswa meningkat.

TINJAUAN PUSTAKA

Kemampuan orang untuk belajar menjadi ciri penting yang membedakan jenisnya dari jenis-jenis makhluk yang lain menurut Gredler dalam Aunurrahman (2009),

seorang dikatakan belajar bilamana terjadi perubahan, dari sebelumnya tidak mengetahui suatu menjadi mengetahui.

Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar dengan aktif, berarti mereka mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menentukan ide pokok dari materi, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata.

True or false ini merupakan

(8)

yang telah diberikan sebelumnya. Gerakan fisik yang dominan dalam model pembelajaran ini dapat mengairahkan siswa yang kelelahan dan kartu sebagai media dalam pelaksanaan pembelajaran. Langkah-langkah yang di gunakan dalam strategi pembelajaran True or False ini adalah sebagai

berikut (Silberman, 2009): 1) Guru membuat sebuah daftar pertanyaan yang berkaitan dengn meteri pelajaran, setengah darinya benar dan setengah yang lain salah. Guru membagikan satu kartu kepada masing-masing peserta didik. 2) Guru memberitahu seluruh kelas bahwa misi mereka adalah menetapkan kartu-kartu mana yang benar dan mana yang salah. 3) Setelah siswa mempelajari materi dan menjawab pertanyaan, guru meminta masing-masing kartu dibaca

dan dapatkan opini kelas mengenai apakah pertanyaan itu benar atau salah. 4) Guru memberikan tanggapan balik tentang tiap-tiap kartu, dan mencatat cara dimana kelas bekerja bersama dalam penguasaan/penemuan itu.

Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research) memiliki peranan yang

(9)

program atau kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut (Kunandar, 2008).

METODE PENELITIAN

Tempat Penelitian dilaksanakan di kelas X.1 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2011 sampai dengan Mei 2012.

Data yang diambil dalam penelitian terdiri dari: 1) Metode wawancara, merupakan bentuk komunikasi verbal semacam percakapan untuk memperoleh informasi. 2) Metode Observasi dilakukan dibantu oleh guru pengampu biologi yang telah melakukan kolaboratif dengan peneliti. 3) Metode tes, merupakan alat untuk memperoleh data dengan cara memberi Post Test setelah pembelajaran berlangsung dengan

menggunakan tes tertulis pada setiap akhir pertemuan. 4) Dokumentasi, merupakan alat untuk mengumpulkan data yang berupa dokumen. Metode dokumentasi pada penelitian ini berupa daftar siswa, nomer absen dan foto-foto pada saat pelaksanaan tindakan dalam penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(10)

Kondisi siswa pada saat proses pembelajaran pada siklus I belum terkondisi dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya 1) kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang, terlihat masih ada siswa tidak membawa buku paket, 2) kondisi kelas yang masih ramai, masih ada siswa yang tidak memperhatikan proses pembelajaran, 3) masih banyak siswa yang kurang aktif pada pembelajaran siklus I. penilaian keaktifan pada inidikator aktif bertanya dan menanggapi pertanyaan masih belum aktif karena siswa masih malu bertanya dan menanggapi pertanyaan. Penilaian keaktifan pada indikator keinginan mendalami materi karena siswa tidak membawa buku paket biologi, 4) penilaian keaktifan sudah mengalami

peningkatan pada indikator kedisiplinan waktu dan kehadiran, 5) penilaian kognitif sudah mengalami peningkatan.

(11)

dalam mengikuti pelajaran serta pemahaman siswa pada materi yang dipelajari.

Indikator penilaian hasil belajar dari segi kognitif dan keaktifan siswa sudah mencapai target yang diinginkan yaitu pencapaian penilaian kognitif dengan kenaikan 90% dan penilaian keaktifan yang berupa indikator penuh perhatian, keaktifan bertanya dan menanggapi meningkat, ketekunan waktu mengerjakan soal, keaktifan dalam bekerja sama dan keberanian berpendapat meningkat, serta keinginan pendalaman materi mengalami peningkatan sebanyak 80%.

Adanya peningkatan prosentase penilaian keaktifan pada pembelajaran Ekosistem karena pada penelitian ini

(12)

mengerjakan tugas atau aktif bekerjasama pada proses pembelajaran pada kondisi awal 64,2% pada siklus I mengalami peningkatan 14,3% menjadi 78,5%, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 10,7% menjadi 89,2%. Prosentase nilai afektif siswa pada indikator disiplin waktu dan kehadiran pada proses pembelajaran pada kondisi awal 60,7% pada siklus I mengalami peningkatan 14,3% menjadi 75%, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 10,7% menjadi 85,7%. Prosentase nilai afektif siswa pada indikator keinginan mendalami materi pada proses pembelajaran pada kondisi awal 57,1% pada siklus I mengalami peningkatan 3,6% menjadi 60,7%, dari siklus I ke

(13)

Gambar 1. Grafik perbandingan kektifan siswa pada pembelajaran ekosistem dengan strategi True or False

Prosentase peningkatan dapat terlihat secara jelas dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Rata – rata nilai kognitif siswa pra siklus dengan KKM 65 yaitu 58,75 dengan prosentase lulus KKM 13 dari 28 atau (46,4%) siswa. Hasil belajar siswa mulai meningkat setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi True or False. Rata-rata nilai kognitif siswa pada siklus I dengan KKM 65 mencapai 69,8% dengan prosentase lulus KKM

23 dari 28 atau (82,1%) siswa. Peningkatan sudah terlihat dari kondisi pra siklus dengan kondisi siklus I dengan melihat nilai rata-rata kelas yang telah dicapai dari hasil pembelajaran. Rata-rata nilai kognitif siswa dari 58,75 menjadi 69,8 sehingga terjadi peningkatan sebanyak 11,05. Penilaian kognitif

pada siklus II juga mengalami peningkatan dari siklus I yang sebelumnya sudah dilakukan evaluasi untuk memperbaiki segala

3 9 ,2 % 7 8 ,5

% 92

,9 % 5 3 ,6 % 7 8 ,5

% 92

,9

%

6

4

,2

% 78

,5

% 89,2

%

6

0

,7

% 75

,0

% 85,7

% 5 7 ,1 % 6 0 ,7 % 8 9 ,3 % 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

pra siklus siklus I siklus II

p ro se n ta se prosentase kelulusan memperhatikan penjelasan guru

[image:13.595.110.460.141.343.2]
(14)

kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya. Rata-rata nilai kognitif siswa yang diperoleh dari proses pembelajaran siklus II yaitu 79,1 dengan KKM 65 dengan prosentase lulus KKM 28 dari 28 atau (100%) siswa. Peningkatan dapat dilihat dari

kondisi siklus I dengan kondisi pada siklus II dengan melihat nilai rata-rata kelas yang telah dicapai dari hasil pembelajaran. Rata-rata nilai kognitif siswa dari 69,8 menjadi 79,1 sehingga terjadi peningkatan sebanyak 9,3.

Tabel 1. Perbandingan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran ekosistem dengan mengunakan strategi True or False.

Tindakan Rata-rata nilai Prosentase Siswayang tuntas

Pra siklus 58,7 46,4% 13

Siklus I 69,8 82,1% 23

Siklus II 79,53 100% 28

Gambar 2. Grafik Kenaikan Prosentase Kelulusan KKM Siswa Kelas X.1 SMA

Muhammadiyah 2 Surakarta Dengan Menggunakan Strategi True or False Pada

Materi Ekosistem.

Pembelajaran dengan strategi ini dapat memacu siswa untuk aktif, tidak hanya kemampuan berfikir namun anggota tubuh ikut serta aktif, pembelajaran akan dimulai siswa dengan mengambil

dan menjawab soal pernyataan banar atau salah. Awalnya siswa masih malas, belum memahami penjelasan dari guru dan belum mempunyai persiapan dalam mengikuti pelajaran. Siklus I dan siklus II berlangsung 46,40%

82,10% 100%

0% 50% 100% 150%

pra siklus siklus I siklus II

pro

sent

a

se

presentase kelulusan

[image:14.595.110.479.339.581.2]
(15)

didalam kelas dengan meminta siswa untuk menjawab dan membacakan soal pernyataan benar atau salah yang telah di ambil masing-masing siswa didepan kelas. Kurangnya persiapan siswa dalam mengukuti pelajaran diantisipasi dengan memberikan tugas terstruktur pada siswa pada pertemuan berikutnya, sehingga pada saat pembelajaran siklus II siswa mempelajari materi selanjutnya, sehingga pembelajaran lebih efektif.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan di dapat kesimpulan bahwa dengan penggunaan strategi pembelajaran True or False dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa kelas X.1 SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2011/ 2012.

Saran

Peneliti berikutnya diharapkan membuat variasi baru dalam prosedur True or False, dalam pembuatan media pembelajaran perlu memperhatikan warna yang banyak diminati oleh siswa agar suasana pembelajaran lebih menarik.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: PT Bumi Aksara. Aunurrahman. 2009. Belajar dan

Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sagala, S. 2009. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfa

Beta.

Silbreman, Melvin. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Pustaka InsanMadani.

Zaini Hasyam, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif.

Gambar

Gambar 1. Grafik perbandingan kektifan siswa pada pembelajaran ekosistem dengan strategi True or False
Tabel 1. Perbandingan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran ekosistem dengan mengunakan strategi True or False

Referensi

Dokumen terkait

- Perolehan gain margin (gm) dari phase margin (  m) pada gambar bode diagram dan dengan metode perhitungan. Philips Bab

Native RS content in tubers are usually low, but their high starch content make them possible to be modified either by physical or chemical treatments to form

Berdasarkan jawaban pada kuesioner terbuka yang diisi oleh partisipan remaja, mulai dari remaja awal, remaja tengah dan remaja akhir dapat diperoleh data mengenai

Toko Wanto Sport merupakan salah satu dari beberapa toko olahraga terbesar yang ada di Jawa Tengah yang menjual berbagai macam alat olahraga serta mempunyai konsumen

- Mahasiswa dapat menjelaskan konsep data independence, komponen DBMS, fungsi DBMS serta bahasa yang digunakan di dalam DBMS. - Mahasiswa dapat menjelaskan

Tugas Akhir ini berjudul : “ STUDI EKSPERIMENTAL SPRINGBACK PADA KASUS PLAT TEKUK”, telah disetujui oleh Pembimbing Tugas Akhir untuk d untuk memenuhi sebagian persyaratan

Berdasarkan hasil observasi diperoleh sementara, yang dilakukan di SD Muhammadiyah 6 Kampung sewu jebres Surakarta kelas IV, siswa – siswi tersebut pada saat

The writer focuses this research in analyzing greed for power of the charaters in William Shakespeare`s King Lear drama based on a psychoanalytic