1 A. Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No 19 Tahun 2005). Salah satu perwujudannya melalui pendidikan bermutu pada setiap satuan pendidikan di Indonesia. Matematika salah satu mata pelajaran yang memberikan kontribusi positif tercapainya masyarakat yang cerdas dan bermartabat melalui sikap dan berfikir logis.
melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan (Depdiknas, 2003 : 1).
Dalam kegiatan belajar mengajar, matematika merupakan pembelajaran yang kurang disukai oleh siswa. Pandangan siswa terhadap pembelajaran matematika adalah salah satu pelajaran yang sukar untuk dipahami dan kurang menyenangkan. Hal ini mengakibatkan siswa kurang berminat dan kurang termotivasi untuk mempelajari matematika. Siswa menjadi kurang aktif sehingga hasil belajar kurang memuaskan jadi prestasi belajar rendah. Dengan demikian perbaikan penyelenggaraan proses pembelajaran menjadi hal yang menarik untuk ditelaah.
Sistem pembelajaran sekarang ini menuntut siswa untuk bersikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi setiap pelajaran yang diajarkan. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu dalam lingkungan sosial masyarakat. Sikap aktif, kreatif, dan inovatif terwujud dengan menempatkan siswa sebagai subyek pendidikan. Peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sebagai sumber utama pembelajaran. Hal tersebut bukan berarti peran guru berkurang dalam proses belajar mengajar. Guru harus mampu membimbing dan memberikan arahan bagi siswa dalam pembelajaran.
Akibatnya proses belajar mengajar cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar.
Sikap pasif siswa dalam proses pembelajaran dan sistem pembelajaran yang monoton telah berdampak pada prestasi belajar matematika siswa. Hasil belajar matematika siswa dirasa masih kurang. Perbandingan nilai antara siswa berkemampuan pikir baik dengan siswa berkemampuan pikir kurang cukup mencolok. Anak berkemampuan pikir kurang dapat menjadi hambatan bagi peningkatan prestasi sekolah.
Banyak faktor penyebab dari munculnya permasalahan pembelajaran matematika di atas. Faktor tersebut meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang muncul dari dalam diri siswa itu sendiri, seperti tingkat intelegensi dan kepribadian. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang muncul dari luar diri siswa, seperti faktor lingkungan, metode mengajar, dan sistem evaluasi. Metode mengajar memiliki pengaruh besar terhadap tujuan pembelajaran.
mengatasinya yaitu pembelajaran dengan menggunakan pendekatan active
knowledge sharing.
Active knowledge sharing adalah cara mengajar yang bagus untuk
menarik perhatian siswa dengan cara berbagi pengetahuan secara aktif sehingga penguasaan siswa terhadap materi akan lebih maksimal. Metode
active knowledge sharing ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat
pengetahuan siswa selagi, pada saat yang sama, melakukan beberapa bangunan tim/kelompok. (Silberman, 2009: 82)
Dengan latar belakang masalah tersebut di atas maka peneliti terdorong untuk meneliti tentang pengaruh pendekatan active knowledge
sharing terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari keaktifan belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan, antara lain:
1. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru matematika dalam menyampaikan pokok bahasan tertentu yang memungkinkan mempengaruhi prestasi belajar.
2. Belum diketahui efektifitas metode active knowledge sharing dalam pembelajaran matematika.
4. Adanya pencapaian prestasi belajar kurang memuaskan disebabkan kurangnya keaktifan siswa karena cara guru mengajar tidak menarik sehingga penerimaan pelajaran tidak optimal.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya masalah yang dibahas dan kesalahpahaman maksud serta demi keefektifan dan keefisienan penelitian ini, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini difokuskan pada:
1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran dengan metode active knowledge sharing.
2. Keaktifan siswa yang dimaksud adalah keaktifan siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung meliputi kegiatan diskusi, bertanya, mendengarkan, mengerjakan soal, dan mempelajari kembali catatan matematika.
D. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian di atas, maka dapat dirumuskan tiga permasalahan penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran active
knowledge sharing terhadap prestasi belajar matematika?
2. Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika?
3. Apakah terdapat efek interaksi antara metode mengajar dengan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah, tujuan yang diharapkan oleh peneliti adalah :
1. Untuk menganalisis dan mendiskripsikan pengaruh metode pembelajaran terhadap prestasi belajar ditinjau dari metode active knowledge sharing. 2. Untuk menganalisis dan mendiskripsikan pengaruh keaktifan belajar
siswa terhadap prestasi belajar matematika ditinjau dari keaktifan belajar siswa.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Teoritis
Secara umum penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap pembelajaran matematika, terutama pada usaha untuk merangsang keaktifan dan kreatifitas siswa sehingga kemampuan masing-masing siswa menjadi lebih baik. Metode pembelajaran ini memberi gambaran baru bagi siswa dalam pembelajaran di kelas.
2. Praktis