Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
PENERAPAN STRATEGI LITERASI PADA PEMBELAJARAN
BERTEMA ALAT UKUR PADA KENDARAAN BERMOTOR
UNTUK MENINGKATKAN LITERASI FISIKA SISWA SMP
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
Oleh:
ERMAWATI DEWI
0902140
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Ermawati Dewi, 2013
2013
PENERAPAN STRATEGI LITERASI PADA PEMBELAJARAN
BERTEMA ALAT UKUR PADA KENDARAAN BERMOTOR
UNTUK MENINGKATKAN LITERASI FISIKA SISWA SMP
Oleh
Ermawati Dewi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Ermawati Dewi 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan
dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENERAPAN STRATEGI LITERASI PADA PEMBELAJARAN BERTEMA ULTRASOUND UNTUK MENINGKATKAN LITERASI
FISIKA SISWA SMP
Oleh: Ermawati Dewi
0902140
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I,
Dr. Selly Feranie, S.Pd, M.Si NIP. 197411081999032004
Pembimbing II,
Drs. Saeful Karim, M.Si NIP. 196703071991031004
Mengetahui,
Ermawati Dewi, 2013
Dr. Ida Kaniawati, M.Si
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
PENERAPAN STARTEGI LITERASI PADA PEMBELAJARAN BERTEMA ALAT UKUR GERAK DI KENDARAAN BERMOTOR
UNTUK MENINGKATKAN LITERASI FISIKA SMP
Ermawati Dewi, NIM. 0902140
Pembimbing I : Dr. Selly Feranie, S.Pd, M.Si
Pembimbing II :Saeful Karim, M.Si
Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung Tahun 2013
Rendahnya pemahaman membaca siswa berdampak pada rendahnya scientific concept dan scientific inquiry. Ini menujukan bahwa kemampuan literasi anak Indonesia rendah. Padahal siswa yanng memiliki kemapuan literasi akan memiliki kemapuan mengidentifikasi masalah, menggunakan fakta ilmiah, memahami sistem kehidupan dan memahami penggunaan peralatan sains sehingga siswa dapat mempelajari IPA khususnya fisika secara utuh. Hasil PISA 2006 memperkuat rendahnnya kemampuan literasi anak Indonesia. Kemampuan literasi yang diukur oleh PISA 2006 meliputi aspek context, knowledge, competencies, dan attitude. Pada penelitian ini literasi difokuskan pada literasi fisika. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemapuan literasi adalah dengan menerapkan strategi literasi.Ada tujuh strategi literasi yang dikemukakan oleh Douglas Fisher, et.al, yakni: read-alouds, K-W-L chart/SQ3R (strategi membaca), graphic organizers (startegi menulis), vocabulary instruction, writing to learn, structured notetaking dan reciprocal teaching. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain penelitian one grup pretest post test designdengan memberikan tugas awal integreted reading-writing disetiap awal pembelajaran. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN di kota Bandung. Hasil analisis data diperoleh rata – rata nilai hasil posttest sebesar 74,48 lebih tinggi dibanding dengan rata-rata pretest sebesar 48,38, artinya terdapat hubungan positif antara penerapan strategi literasi dengan kemapuan literasi fisika dengan nilai peningkatan sebesar 0,51 pada kategori sedang. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa diberikan soal berteks sehingga motivasi siswa dalam membaca rendah.
Ermawati Dewi, 2013
APPLICATION OF LITERACY STRATEGY ON LEARNING THEMED GAUGES IN VEHICLE MOTION TO INCREASE PHYSICS
LITERACY IN JUNIOR HIGH SCHOOL
Ermawati Dewi, NIM. 0902140 Promotor : Dr. Selly Feranie, S. Pd, M.Si
Co Promotor: Saeful Karim, M.Si
Department of Physic Education FPMIPA UPI Bandung in 2013
The low reading comprehension of students adversely affects the scientific concept and scientific inquiry. It showed that literacy skills of Indonesian children are low. Though students who have high literacy skills would have ability of identifing the problem, using scientific facts, understanding living systems and understanding the use of science equipment so that students can learn science especially physics as a whole. The results of PISA 2006 strengthen the low literacy skills of Indonesian children. Literacy skills measured by PISA 2006 consist of contexts, knowledges, competencies, and attitudes. This study focused on physics literacy. One of the ways to improve literacy skills is to implement a literacy strategy. There are seven literacy strategies proposed by Douglas Fisher, et.al, namely: read-alouds, KWL chart/SQ3R (reading strategies), graphic organizers (strategy writing), vocabulary instruction, writing to learn, structured notetaking and reciprocal teaching. This study used a quasi-experimental research design with one-group pretest posttest design by providing an integreted reading-writing task in the beginning of each lesson. The sample used in this study were students of 7th Junior High School in Bandung. From analysis of data, the posttest average value (74.48) was higher than the pretest average value (48.38). It showed that there was a positive relationship between the implementation of literacy strategies with physics literacy and the increasing values (0.51) is on the medium category. The students’ low motivation in reading was caused the students were unfamiliar to accept text questions.
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... 6
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.
B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
C. Batasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
D. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
E. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
F. Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
G. Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
A. Literasi Fisika ... Error! Bookmark not defined.
B. Strategi Literasi ... Error! Bookmark not defined.
C. Penerapan Strategi Literasi pada Pembelajaran Bertema “ Alat Ukur Gerak Pada Kendaraan Bermotor “... Error! Bookmark not defined. BAB III METODOLOGI PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
A. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
C. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
D. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
E. Teknik Analisis Uji Coba Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
F. Analisis Hasil Uji Instrumen ... Error! Bookmark not defined.
Ermawati Dewi, 2013
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Penerapan Strategi Literasi dalam Pembelajaran ... Error! Bookmark not
defined.
B. Peningkatan Literasi Fisika untuk Aspek Knowladge, Competencis dan Contex. ... Error! Bookmark not defined.
C. Profil Peningkatan Literasi Fisika untuk Aspek Attitudes ... Error!
Bookmark not defined.
D. Korelasi antara pemahaman membaca dan menulis dengan Literasi
Fisika… ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
B. Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
DAFTAR TABEL
TABEL
Tabel 2.1 Hubungan antara sains dan kemampuan komunikasi ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 2.2 Kaitan PBM dan Strategi Literasi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat Kesukaran... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.6 Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba Instrumen . Error! Bookmark
not defined.
Tabel 3.8 Nilai rata-rata gain yang dinormalisasi... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.1 Persentase Keterlaksanaan aktivitas guru dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.2 Persentase Keterlaksanaan aktivitas siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.3 Rekapitulasi nilai rata – rata Tugas Awal Integreated Reading and Writting ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.4 Rekapitulasi Peningkatan Literasi Fisika Siswa Setelah Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajaran bertema “ Alat Ukur Gerak pada
Kendaraan Bermotor untuk Aspek context, competencies, dan knowledge” ... Error! Bookmark not defined.
Ermawati Dewi, 2013
Tabel 4.5 Profil Peningkatan Literasi Fisika untuk Aspek Attitude ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.6 Hasil Uji normalitas Tugas Awal Integrated Reading and Writing ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.7 Hasil Uji normalitas Literasi Fisika setelah diberikan treatment ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4.8 Korelasi antara Pemahaman Membaca dan Menulis dengan
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
DAFTAR GAMBAR
Table of Contents
Gambar 2.1 Kerangka penilian literasi Sains PISA (OECD, 2007: 35)Error! Bookmark
not defined.
Gambar 2.2 Bagan tahapan pembelajaran penerapan strategi literasiError! Bookmark
not defined.
1
1
Ermawati Dewi, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mempelajari IPA berarti mempelajari tentang alam, mempelajari
gejala-gejala alam dan keteraturannya serta mempelajari fenomena-fenomena yang
terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA tidak hanya dihadapkan
pada sekumpulan teori dan hukum saja. Pembelajaran IPA juga dihadapkan pada
sekumpulan data fakta teori yang diarahkan pada pengalaman siswa untuk
memahami peristiwa, gejala dan dapat menyelesaikan masalahnya dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu sumber belajar dari pembelajaran IPA adalah
teks IPA. Teks IPA seharusnya dapat membantu siswa untuk memahami konsep –
konsep IPA, termasuk didalamnya konsep fisika. Melalui pemahaman konsep
yang didapatkan, siswa diharapkan memiliki kemampuan scientific inquiry yang
dapat membuat pembelajaran lebih bermakna.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan terhadap 40 siswa disalah satu SMP di kota
Bandung tentang kemampuan pemahaman bacaan, dengan memberikan teks fisika
serta soal – soal yang berupa sembilan soal pemahaman bacaan, dua soal hipotesis
dan satu soal merancang percobaan, menunjukan rata – rata siswa memiliki
kemampuan pemahaman bacaan yang rendah. Dari 40 siswa rata – rata siswa
hanya mampu menjawab empat soal pemahaman bacaan, dan semua siswa tidak
mampu menjawab soal hipotesis dan merancang percobaan. Padahal salah satu
sumber belajar yang digunakan adalah textbook sebagai sumber bacaan bagi
siswa. Rendahnya kemampuan membaca teks fisika menyebabkan rendahnya
pemahaman konsep serta kemampuan scientific inquiry yang dimiliki oleh siswa.
Ketiga kemampuan ini berkaitan dengan kemampuan literasi IPA. Miller ( dalam
2
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
sains adalah, (1) memahami hukum dan konsep dasar sains misalnya stuktur
molekul, (2) memahami fenomena alam berdasarkan sains melalui inkuiri ilmiah
dan (3) mengkomunikasikan kembali informasi, membaca dan memahami buku
sains popular. Jadi, rendahnya kemampuan membaca, pemahaman konsep dan
scientific inquiry, menunjukan bahwa rendahnya kemampuan literasi siswa. Rendahnya kemampuan literasi anak Indonesia, diperkuat oleh hasil studi
yang dilaksanakan oleh PISA. PISA (Programmefor International Student
Assessment) merupakan studi literasi internasional yang dilaksanakan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) pada tahun 2006,
menunjukkan kemampuan literasi anak Indonesia yang berumur 15 tahun, yang
sampelnya diambil secara acak berada pada tingkat rendah. Indonesia menduduki
10 besar terbawah dari 65 negara. Ada empat aspek literasi yang diteliti PISA,
yakni contex, competencies, knowledge dan attitude. Berdasarkan data PISA tahun 2006 tersebut, anak Indonesia masih rendah dalam kemampuan literasi sains
diantaranya mengidentifikasi masalah ilmiah, menggunakan fakta ilmiah,
memahami sistem kehidupan dan memahami penggunaan peralatan sains
(Ekohariadi : 2009). Fisika sebagai mata pelajaran yang berumpun IPA, tentu saja
memiliki peranan penting dalam meningkatkan literasi sains. Oleh karena itu
kemampuan literasi dalam fisika menjadi bagian dari kemampuan literasi sains
siswa.
Salah satu penyebabnya karena proses pembelajaran masih menggunakan
pembelajaran konvensional atau menggunakankan metode ceramah. Padahal
pembelajaran yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan
pengalaman bagi siswa termasuk didalamnya pengalaman bagi siswa. Untuk
meningkatkan kemampuan literasi diperlukan strategi diperlukan pembelajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan literasi siswa, lebih khusus kemampuan
literasi fisika siswa. Salah satu cara untuk meningkatkan literasi siswa adalah
dengan menerapkan tujuh strategi literasi pada proses pembelajaran. Tujuh
strategi literasi yang dikemukakan oleh Douglas Fisher, et.al, yakni: read-alouds,
3
Ermawati Dewi, 2013
instruction, writing to learn, structured notetaking dan reciprocal teaching. Pada penelitian ini, empat strategi literasi diatas, yaitu read-alouds, K-W-L chart/SQRW
(strategi membaca), graphic organizers (strategi menulis), vocabulary instruction
terintegrasi ke dalam tugas awal integrated reading-writing yang berfungsi untuk
mengkonstruksi pengetahuan awal siswa dan tiga strategi literasi terintegrasi
proses pembelajaran ke dalam model pembelajaran berbasis masalah yang terdiri
dari writing to learn, structured notetaking dan reciprocal teaching.
Hobson (2003) berpendapat bahwa pembelajaran literasi sains, termasuk
didalamnya literasi fisika harus diajarkan secara untuh, tidak hanya pemahaman
sains tetapi juga harus ada relevansi terhadap kebudayaan siswa dan lingkungan
sekitar. Selain itu, untuk pembelajaran di Indonesia perlu juga adanya relevansi
dengan kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu, pembelajaran dalam penelitian
ini difokuskan terhadap satu tema, yaitu “Alat Ukur Pada Kendaraan Bermotor”.
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti ingin mengetahui peningkatan
literasi fisika siswa SMP setelah diterapkannya strategi literasi pada pembelajaran bertema “ Alat Ukur pada Kendaraan Bermotor”. Pembelajaran bertema ini diharapkan siswa memperoleh keutuhan belajar sehingga dapat memanfaatkan
materi yang didapat dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : :
1. Bagaimana peningkatan kemampuan literasi fisika siswa untuk aspek
context, competencies dan knowledge setelah diterapkannya strategi literasi? 2. Bagaimana peningkatan kemampuan literasi fisika siswa untuk aspek
attitude setelah diterapkannya strategi literasi?
3. Bagaimana profil peningkatan literasi fisika untuk aspek contex,
competencies dan knowledge setelah diterapkannya strategi literasi ?
4. Bagaimana korelasi antara pemahaman membaca dan menulis dengan
4
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
C. Batasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti membatasi
masalah penelitiannya, yaitu :
1. Kemampuan literasi fisika di ukur dengan mengadopsi bentuk soal PISA
2006 dengan mengukur aspek context, knowledge, competencies, dan
attitudes.
2. Strategi literasi mengadaptasi dari jurnal Seven Literacy Strategies That
Work yang dikemukakan oleh Douglas Fisher, et.al (2002).
3. Alat ukur pada kendaraan bermotor hanya dibatasi pada speedometer,
odometer dan velocity meter.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar efektivitas
dari penerapan strategi literasi dalam meningkatkan literasi fisika.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui seberapa besar peningkatan literasi fisika untuk aspek contex,
competencies dan knowladge setelah diterapkannya strategi literasi.
2. Mengetahui seberapa besar peningkatan literasi fisika untuk aspek attitude.
3. Mengetahui korelasi antara pemahaman membaca dan menulis siswa
dengan literasi fisikacompetencies, contex, dan knowladge.
4. Mengetahui profil peningkatan literasi fisika untuk aspek competencies,
contex, dan knowladge.
E. Manfaat Penelitian
Terkait dengan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan alternatif strategi pembelajaran dalam meningkatkan
kemampuan literasi fisika siswa.
2. Memberikan gambaran mengenai pemberian tugas awal Integrated Reading
5
Ermawati Dewi, 2013
F. Variabel Penelitian
Variabel Bebas : Strategi Literasi
Waribel Terikat : Literasi fisika
G. Definisi Operasional
1. Literasi fisika yang dimaksud adalah kemampuan untuk memahami fisika,
menjelaskan fenomena fisika dan mengaplikasikan konsep fisika untuk
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari. Kemampuan literasi fisika
diukur dengan menggunakan alat ukur berupa tes soal yang mengadopsi
bentuk soal literasi PISA 2006 yang didalamnya terdapat aspek
competencies, contex, knowladgedan attitudes.Peningkatan literasi fisika untuk aspek competencies, contex, knowladgedilihat dari nilai gain
ternormalisasi antara hasil pretest dan posttest. Untuk literasi fisika aspek
attitudes dilihat dari peningkatan respon positif siswa sebelum dan sesudah
diterapkannya strategi literasi dalam pembelajaran yang terdapat dalam
paket soal literasi fisika .
2. Strategi literasi merupakan strategi yang digunakan untuk meningkatkan
kemampuan literasi fisika siswa. Pada penelitian ini strategi literasi yang
mengadaptasi dari jurnal Seven Literacy Strategies That Work yang
dikemukakan oleh Douglas Fisher, et.al (2002) yaitu dengan memberikan strategi membaca, strategi menulis serta pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan scientific inquiry. Untuk strategi membaca dan
menulis diberikan melalui tugas awal integrated reading wirting yang
diberikan sebagai tugas rumah sedangkan pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan scientific inquiry menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah. Keterlaksanaan penerapan strategi literasi
dilihat dari nilai rata – rata tugas awal integrated reading writing dan
keterlaksanaan pembelajaran dilihat dari keterlaksanaan sintaks model
pembelajaran berbasis masalah yang diamati oleh observer ketika
6
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
3. Pemahaman membaca dan menulis merupakan kemampuan siswa dalam
memahami bacaan dan menuliskan kembali konsep – konsep fisika yang
terdapat dalam bacaan tersebut. Pemahaman membaca dan menulis diukur
melalui tugas awal Integrated Reading Writing yang diberikan kepada
siswa sebagai tugas rumah.Tugas awal Integrated ReadingWritingdiadaptasi
dari jurnal „ Improving Middle school Students Science Literacy through
Ermawati Dewi, 2013
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Sugiyono (2006) mengatakan bahwa metode penelitian merupakan cara
ilmiah untuk mendapatkan data untuk tujuan tertentu. Pada penelitian ini, metode
yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi experimental).
Menurut sukmadinata(2005) pada penelitian experimen semu, pengontrolan
variabel hanya dilakukan pada variabel yang diangap paling dominan.
Pada penelitian eksperimen semu ini, keberhasilan penerapan strategi
literasi dilihat dari perbedaan nilai tes kelompok eksperimen sebelum diberi
perlakuan dan setelah diberi perlakuaan. Penelitian ini hanya menggunakan satu
sampel penelitian yaitu, kelompok kelas eksperimen saja tanpa menggunakan
kelas kontrol sebagai pembanding. Kelompok eksperimen merupakan kelompok
yang diberi perlakuan yaitu penerapan strategi literasi. Sedangkan desain
pembelajaran yang digunakannya adalah onegrup pretest postest design. Secara
umu desain ini digambarkan pada tabel beriku ini :
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Pretest Treatment Posttest
O1 X O2
(Sugiyono, 2008 : 11)
Keterangan :
O1 = Test awal sebelum diberi perlakuan
X = Treatment ( Perlakuan dengan menerapkan strategi literasi pada tugas
awal)
O2 = Test akhir setelah diberi perlakuan
24
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menerapkan strategi
literasi sebanyak dua kali pertemun. Sebelum dilaksanakan pembelajaran
menggunakan strategi literasi, terlebih dahulu kelompok eksperimen diberi tugas
awal untuk mengetahui kemampuan literasi fisika, kemudian dilanjutkan dengan
pemberian perlakuan, yaitu menerapkan strategi literasi. Strategi literasi dalam
pelaksanaannya dibagi menjadi tahap pra pembelajaran dengan memberikan tugas
awal Integreteded reading – writing pada tiap pertemuan. Pada pembelajaran
dikelas mengunakan metode Problem Based Learning yang sesuai dengan materi
yang diberikan pada tugas awal dan berakhir dengan pemberian test akhir.
B. Populasi dan Sampel
Kelompok besar atau wilah yang menjadi lingkup penelitian kita disebut
populasi (2005:250). Populasi dalam penelitian pendidikan dapat berupa guru,
siswa, kurikulum, fasilitas dan lain sebagainya. Populasi pada penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VII salah satu SMP di kota Bandung.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin kita teliti, yang ciri –
ciri dan keberadaannya diharapkan mampu mewakili dan menggambarkan ciri –
ciri dan keberadaan populasi yang sebenarnya (Sugiarto, 2001). Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu siswa kelas VII salah satu SMP
di kota Bandung dengan jumlah siswa sebanyak 35 siswa. Sampel dipilih
berdasarkan rekomendasi guru di sekolah tempat penelitian.
C. Prosedur Penelitian
Langkah – langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dibagi menjadi
tiga tahapan , yaitu :
1. Tahap Persiapan
25
Ermawati Dewi, 2013
a. Menentukan sekolah yang dijadikan tempat penelitian, kemudian
menghubungi pihak sekolah untuk perijinan akan diadakan penelitian
disekolah tersebut.
b. Studi literatur, dilakukan bersamaan dengan studi pendahuluaan untuk
mengkaji pembelajaran fisika yang ideal menurut teori.
c. Merumuskan masalah terkait adanya ketidaksesuai antara fakta
dilapangan dengan kondisi ideal yang ada pada teori.
d. Menentukan variabel penelitian.
e. Menentukan hipotesis penelitian untuk mengetahui hubungan antar
variabel.
f.Menyusun instrumen termasuk didalamnya rpp.
g. Menguji coba instrumen tersebut.
2. Tahap pelaksanaan
Kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan dengan menerapkan pemberian
tugas awal Integrated Reading and Writing dalam pembelajaran berbasis masalah
untuk mengukur kemampuan literasi sains siswa :
a. Memberikan test awal (pretest) untuk mengukur kemampuan awal
literasi fisika.
b. Mmeberikan perlakuan dengan cara pemberian tugas awal Integrated –
Reading dan Writing dalam pembelajaran berbasis masalah.
c. Memberikan test akhir (postest) untuk mengukur literasi fisika siswa.
3. Tahap Akhir
a. Mengelola dan menganalisis data hasil pretest dan posttest.
b. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperolehdari
pengolahan data.
c. Memberikan rekomendasi – rekomendasi terhadap aspek penelitian yang
26
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
Secara singkat prosedur penelitian sesuai dengan gambar dibawah ini.
Gambar 3.1 Tahapan Prosedur Penelitian
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara – cara yang dilakukan untuk
memperoleh data yang dapat mendukung pencapaian tujuan penelitian. Pada
penelitian ini, pengumpulan data berupa tes. Adapun instrumen yang digunakan
dalam seluruh rangkaian penelitian ini, yaitu terdiri dari satu set soal untuk test
awal ( pretest) dan test akhir (postest) sebagai alat ukur kemampuan literasi sains
serta tugas Integrated Reading-Writing sebagai salah satu tahapan penerapan
strategi literasi. Berdasarkan kebutuhan penelitian maka instrumen penelitian
yang akan digunakan adalah sebagai berikut :
1. Test Literasi Fisika
Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan Tahap Akhir
1. Menentukan sekolah 2. Studi Pendahuluan dan
studi literatur
3. Merumuskan masalah
4. Menentukan variabel 5. Menentukan Hipotesis
6. Menentukan Teknik
mengambil data 7. Menyusun Instrumen
1. Test awal 2. Perlakuaan 3. Test akhir
1. Mengolah dan
menganalisis data
2. Memberikan
kesimpulan
3. Merekomendasikan
aspek penelitian
yang kurang
27
Ermawati Dewi, 2013
Arikunto (2009:53) menerangkan bahwa test merupakan alat atau prosedur
yang digunakan untuk mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan –
aturan yang telah ditentukan. Pada penelitian ini, instrumen test yang digunakan
terdiri dari instrumen test awal (pretest) dan instrumen test akhir (postest)
digunakan untuk mengukur literasi fisika siswa. Soal yang digunakan dibuat sama
agar dapat mengukur peningkatannya. Butir – butir soal didalammya mencangkup
soal-soal sesuai dengan indikator kemampuan literasi fisika, mengadopsi pada
soal PISA 2006 yang mencangkup aspek contex, knowladge dan competencies
dengan bentuk soal pilihan ganda lima pengecoh jawaban. Untuk aspek attitude
soal berupa pernyataan – pernyataan yang berkatan dengan ketertarikan siswa
terhadap pembelajaran. Ada empet pilihan respon untuk aspek attitude yaitu dua
kelompok respon positif (Penting, Sangat Penting) dan dua respon negatif (tidak
penting, kurang penting). Pengolahan data untuk aspek attitude menggunakan
tafsiran presentasi.
2. Tugas Awal Integrated Reading-Writing
Integrated Reading-Writing yang dimaksud adalah tugas rumah baca-tulis instruksional. Pada tugas rumah integrated reading and writing, diberikan strategi
membaca dan menulis SQRW, sehingga didalamnya dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu part a : berupa sumber bacaan yang berkaitan dengan materi, part b : berupa
pertanyaan-pertanyaan pengarah yang disusun oleh guru yang berkaitan dengan
sumber bacaan untuk mengkontruksi konsep dari sumber bacaan, dan part c :
berupa peta konsep dan kesimpulan keseluruhan materi dari sumber bacaan. Tugas awalIntegrated Reading-Writing merupakan bagian dari strategi literasi yang
berfungsi untuk mengkontruksi pengetahuan awal siswa sebelum melakuakan
pembelajaran. Pada penelitian ini tugas awal Integrated Reading-Writing
dianalisis secara keseluruhan sebagai treatment penelitian yaitu penerapan strategi
literasi.
3. Format Observasi
Observasi keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran
28
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
observasi ini dilakuakan untuk mengetahui apakah tahapan – tahapan
pembelajaran sudah telaksana. Format observasi juga digunakan untuk mengecek
bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan model
pembelajaran berbasis masalah. Format observasi berisi list yang diamati oleh
observer dengan memberikan tanda checklist jika tahapan dilaksanakan dan diolah
dengan tafsiran presentasi.
E. Teknik Analisis Uji Coba Instrumen
Instrument adalah alat yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data
penelitian (Arikunto, 2009 :10). Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian,
instrument terlebih dahulu perlu diuji coba. Instrumen yang digunakan pada
penelitian ini telah diuji cobakan pada salah satu SMP yang ada di kota Bandung.
Ini dimaksudkan agar data yang diperoleh saat penelitian adalah data yang benar
sehingga dapat mengambarkan kemampuan subjek penelitian dengan tepat.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrument penelitian minimal dua
macam, yaitu validitas dan reabilitas. Tetapi untuk instrumen tertentu seperti tes
hasil belajar dengan soal pilihan ganda ditambahkan persyaratan daya pembeda
dan tingkat kesulitan butir soal (Sukmadinata, 2009 : 208). Pada penelitian ini
hasil belajar yaitu pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan literasi
fisika siswa.
1. Uji Validitas Butir Soal
Anderson (Arikunto,2009:65) mengatakan bahwa sebuah tes dikatakan valid
apabila test tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Sehingga analisis
validitas test merupakan analisis test yang dilakukan untuk menunjukan ketepatan
instrument test dalam mengukur sasaran yang hendak diukur. Teknik yang
digunakan untuk menguji validitas soal salah satunya dengan teknik korelasi
product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearoson dengan
29
Ermawati Dewi, 2013
(Arikunto, 2009:72)
Keterangan :
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y (dua variabel yang di
korelasikan)
X = skor total tiap butir soal
Y = skor total tiap siswa
N = jumlah siswa uji coba
Berdasarkan nilai koefesien yang diperoleh, kemudian dapat di interpretasikan
pada katagori berikut ini .
Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas
Range Validitas
0,00-0,02 Sangat Rendah (SR)
0,21-0,40 Rendah (R)
0,41-0,60 Sedang (S)
0,61-0,80 Tinggi (T)
0,81-1,00 Sangat Tinggi (ST)
( Arikunto, 2009 : 75)
2. Reliabilitas
Reabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil
pengukuran (Sukmadinata, 2009 :229). Reliabilitas merupakan ukuran sejauh
mana alat ukur yang digunakan dapat memberikan gambaran kemampuan
seorang. Hasil pengukuran suatu instrument penelitian harus tetap sama,
meskipun diujikan pada orang yang berbeda, waktu yang berbeda dan tempat
yang berbeda pula. Hasil pengukuran tidak terpengaruh oleh pelaku, situasi dan
kondisi. Alat ukur yang memiliki reliabilitass tinggi disebut alat ukur yang
30
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
Metode pengukuran reabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
belah dua ganjil-genap yang besarnya dapat ditentukan menggunakan rumus
sebagai berikut :
(Arikunto, 2009: 93)
Keterangan :
r11 =koefisien reabilitas test
=koefisien korelasi ganjil-genap
Koefisien korelasi ganjil-genap di tentukan dengan teknik korelasi product
moment yaitu sebagai berikut:
(Arikunto, 2009:72)
Keterangan :
r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y (dua veriabel yang di
korelasikan)
X = skor siswa yang menjawab benar nomor ganjil
Y = skor siswa yang menjawab benar nomor genap
N = jumlah siswa uji coba
Hasil nilai dari reabilitas di interpretasikan sesuai dengan kategori pada tabel
berikut :
Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas
Range Validitas
0,00-0,02 Sangat Rendah (SR)
31
Ermawati Dewi, 2013
0,41-0,60 Sedang (S)
0,61-0,80 Tinggi (T)
0,81-1,00 Sangat Tinggi (ST)
( Arikunto, 2009 : 75)
3. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit.
Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukan sukar atau mudahnya suatu
soal. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,00. Indeks ini menunjukan
taraf kesukaran soal. Saol yang memiliki indeks 0,00 artinya soal tersebut terlalu
sukar sedangkan soal yang memiliki indeks 1,00 menunjukan bahwa soalnya
terlalu mudah. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Dimana :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS= Jumlah seluruh siswa peserta test
Arikunto, 2009 :208)
Tingkat kesukaran di interpretasikan sebagai berikut :
Tabel 3.4 Interpretasi Tingkat Kesukaran
Nilai P Interpretasi
0,00-0,20 Sukar
0,30-0,69 Sedang
0,70-1,00 Mudah
(Arikunto, 2009 : 210)
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
32
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
menunjukan besarnya daya pembeda disebut daya pembeda. Indeksnya berkisar
antara 0,0 sampai 1,00. Untuk menentukan nilai daya pembeda, digunakan rumus
sebagai berikut :
(Arikunto, 2009 : 213)
Keterangan:
J = Jumlah peserta test
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya pserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
BB =Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut :
Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda
Nilai D Interpretasi
Negatif Tidak Baik, harus dibuang
0,00-0,19 Jelek
0,20-0,39 Cukup
0,40-0,69 Baik
(Arikunto , 2009 : 218)
F. Analisis Hasil Uji Instrumen
Uji instrumen penelitian dilaksanakan pada kelas VII di salah satu sekolah
di kota Bandung. Data hasil uji coba instrumen kemudian dianalisis meliputi uji
validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan rebilitasnya. Hasil instrumen tes
33
Ermawati Dewi, 2013
Tabel 3.6 Rekapitulasi Analisis Hasil Uji Coba Instrumen
No
Soal
Validitas Tingkat
Kesukaran Daya Pembeda Keterangan
Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 0,883 Sangat Tinggi 0,95 Mudah 0,05 Jelek Digunakan
2 0,795 Tinggi 0,54 Sedang 0,13 Jelek Digunakan
3 0,835 Sangat Tinggi 0,44 Sedang 0,18 Jelek Digunakan
4 0,768 Tinggi 0,54 Sedang 0,09 Jelek Digunakan
5 0,981 Sangat Tinggi 0,87 Mudah 0,06 Jelek Digunakan
6
0,767 Tinggi 0,58 Sedang -0,28 Tidak
Baik Dibuang
7 0,678 Tinggi 0,42 Sedang 0,39 Cukup Digunakan
8 0,439 Sedang 0,14 Sukar 0,17 Jelek Digunakan
9 0,952 Sangat Tinggi 0,89 Mudah 0,22 Cukup Digunakan
10 0,841 Sangat Tinggi 0,64 Sedang 0,39 Cukup Digunakan
11
0,989 Sangat Tinggi 1 Mudah 0 Tidak
Baik Dibuang 12 0,971 Sangat Tinggi 0,11 Sukar 0,11 Jelek Digunakan
13 0,767 Tinggi 0,53 Sedang 0,61 Baik Digunakan
14 0,933 Sangat Tinggi 0,89 Mudah 0,11 Jelek Digunakan
15
0,944 Sangat Tinggi 0,86 Mudah -0,06 Tidak
Baik Dibuang 16 0,825 Sangat Tinggi 0,69 Sedang 0,17 Jelek Digunakan
17 0,647 Tinggi 0,33 Sedang 0,33 Cukup Digunakan
18
0,971 Sangat Tinggi 0,92 Mudah -0,06 Tidak
Baik Dibuang 19
0,311 Rendah 0,08 Sukar -0,06 Tidak
Baik Dibuang
34
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
Soal yang dikatagorikan sangat rendah tetap digunakan karena sesuai
dengan indikator pembelajaran dan indikator kemampuan literasi fiska. Selain itu
soal dalam kategori rendah juga sudah lolos penilaian oleh ahli yaitu dua dosen
dari jurusan pendidikan fisika. Revisi dilakukan pada soal dengan mengubah
bahasa penyajian soal agar lebih mudah dimengerti oleh siswa. Soal – soal yang
tidak digunakan, hanya soal – soal yang memiliki daya pembeda yang tidak baik.
Dengan demikian secara umum tiap butir soal dalam penelitian bernilai valid dan
dapat gunakan dalam penelitian. Nilai reliabilitas soal ditentukan dengann metode
pembelahan ganjil genap. Dari hasil analisi diperoleh nilai sebesar 0,54 dengan
kategori sedang.
G. Teknik Pengolahan Data
Teknik pengelolaan data dilakukan dengan perhitungan secara statistik. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan literasi fisika siswa.
Pada penelitian ini data yang dianalisis adalah data hasil test literasi fisika untuk
aspek context, competencies dan knowledge. Untuk aspek atitude dianalisis secara
terpisah.
1. Data Hasil Tes Literasi Fisika untuk Aspek Context, Competencies dan
Knowledge
Instrumen tes yang digunakan pada penelitian ini adalah bentuk soal pilihan
ganda. Pengolahan data dilakukan dengan cara menentukan skor siswa pada
pretest dan postest. Hal ini dilakukan untuk mengetahui peningkatanliterasi fisika. Selanjutnya ditentukan nilai gain untuk menentukan efek treatment yang
dilakukan, yaitu penerapan strategi literasi pada pembelajaran bertema “alat ukur
di kendaraan bermotor”, sedangkan gain ternormalisasi digunakan untuk melihat peningkatan skor pretest dan posttest. Secara matematis ditulis sebagai berikut:
(Arikunto : 2009)
35
Ermawati Dewi, 2013
<Sf>= rata-rata skor posttest
[image:30.595.112.512.169.616.2]<Si>=rata-rataskorpretest
Tabel 3.8 Nilai rata-rata gain yang dinormalisasi
Nilai rata-rata gain
yang dinormalisasi
Keterangan
0,00 < g ≤ 0,30 Rendah
0,30 < g ≤ 0,70 Sedang
0,70 < g ≤ 1,00 Tinggi
(Arikunto : 2009)
2. Data Hasil Tes Literasi Fisika untuk AspekAttitudes
Analisis data hasil tes literasi fisika untuk aspek attitudes dalam penelitian
ini berdasarkan pada hasil soal yang berupa pernyataan yang diisi oleh siswa
berkaitan dengan pembelajaran yang dilakukan. Peningkatan aspek attitude dapat
dilihat dari selisih jumlah siswa yang menjawab respon positif dan negatif.
Semakin tinggi selisih respon positif artinya terjadi peningkatan aspek attitude.
Semakin tinggi respon negatif artinya semakin rendah siswa aspek atittude siswa.
3. Uji normalitas
Untuk menguji normalitas sampel digunakan rumus :
(Panggabean,2001:132)
Kriteria yang digunakana ialah :
a. Bila X2hitung>X2tabel, maka disimpulkan data sampel berdistribusi normal. b. Bila X2hitung< X2tabel, maka disimpulkan data sampel berdistribusi tidak
normal
36
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
4. Uji Korelasi
Tinggi – Rendah, kuat –lemah atau besar kecilnya suatu korelasi dapat
diketahui dengan melihat angka besar kecilnya suatu angka (koefisien) yang
disebut Angka Indeks Korelasi (Sudjiono , 2011 :182). Salah satu rumus yang
digunakan untuk menguji korelasi adalah Korelasi Product Moment seperti rumus
dibawah :
(Sugiyono ,2001:148)
[image:31.595.111.512.232.547.2]Dengan interpretasi seperti tabel 3.9 dibawah ini :
Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
(Sugiyono ,2001:148)
5. Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Keterlaksanaan pembelajaran yang diterapkan pada penelitian ini
berdasarkan hasil pengamatan observer terhadap aktivitas guru dan siswa saat
pembelajaran berlangsung. Data diolah dengan memberikan skor 1 pada tahapan
pembelajaran yang dilaksanakan dan skor nol pada tahapan yang tidak
terlaksanaa. Data disajikan dengan mempersentasikan kedalam presentase
Ermawati Dewi, 2013
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat peningkatan literasi fisika siswa SMP setelah diterapkannya strategi literasi pada pembelajaran bertema “ Alat Ukur Pada Kendaraan Bermotor” dengan rata-rata gain yang dinormalisasi sebesar 0,51 dengan kriteria sedang.
2. Peningkatan literasi fisika pada aspek context dengan nilai rata-rata gain
yang dinormalisasi adalah sebesar 0,47 dengan kategori sedang.
Peningkatan literasi fisika pada aspek knowledge dengan nilai rata-rata
gain yang dinormalisasi adalah sebesar 0,62 dengan kategori sedang.
Peningkatan literasi fisika pada aspek competencies dengan nilai rata-rata
gain yang dinormalisasi adalah sebesar 0,46 dengan kategori sedang.
3. Literasi fisika siswa untuk aspek attitude setelah diterapkannya strategi literasi pada pembelajaran bertema “ Alat Ukur Gerak pada Kendaraan Bermotor“ mengalami peningkatan dengan ditandai meningkatnya siswa yang menjawab respon positif.
4. Hubungan antara tingkat pemahaman bacaan dan menulis siswa terhadap
kemampuan literasi fisika diperoleh melalui uji korelasi product moment
dengan indeks korelasi sebesar 0,6 dengan interpretasi korelasi kuat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang
untuk ditindaklanjuti agar penerapan strategi literasi ini hasilnya lebih maksimal
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
1. Pemilihan tema dalam pembelajaran menggunakan strategi literasi ini harus
yang lebih kontekstual dan bermanfaat bagi siswa sehingga siswa dapat
merasakan langsung manfaat setelah pembelajaran dilaksanakan.
2. Pemilihan bahasa dalam pembuatan teks baik teks untuk tugas awal maupun
untuk teks literasi fisika harus sesederhana mungkin agar siswa dapat
memahami teks tersebut.
3. Pemilihan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah harus sesuai
dengan tema pembelajaran dan benar benar melatihkan scientific iquiry pada
Ermawati Dewi, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard. 2007. Learning to Teach. Yogykarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Badan Penelitian dan Pengembangan.(2007). Kajian Kebijakan Kurikulum Mata
Pelajaran IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Ekohariadi.(2009). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Literasi Sains Siswa
Indonesia berusia 15 tahun. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol 10 No 1, Maret
2009. 28-41
Fang, Zhihui. (2010). “Improving Middle School Student Science Literacy Through Reading Infusion”. Journal of Education Research.103, 262-273.
Fisher Douglas, et.al.(2002). “Seven Literacy Strategies That Work”. 28, (3), 70
-73.
Giancoli.(2001). Fisika Jilid 1 Edisi kelima.Jakarta : Erlangga
Hastia, Mega. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk
Meningkatkan Literasi Sains Siswa SMP. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Hakim, Nurlaeli (2012). Penerapan Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat
Untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa SMP. Skripsi Sarjana pada
FPMIPA UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Ermawati Dewi, 2013
Penerapan Strategi Literasi Pada Pembelajran Bertema Alat Ukur Pada Kendaraaan Bermotor Untuk Meningkatkan Literasi Fisika
Heller, P. And K.Heller .(1999). ). Cooperative group problem solving in physics
University of Minnesota online at:
http://groups.physics.umn.edu/physed/Research/CGPS/GreenBook.html.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Ofline. Tersedia di http://ebosoft.web.id
Kanginan, Marten.(2002). Sains Fisika SMP Kelas VII.Jakarta:Erlangga
Larry, dkk. (1997). Reading to Learn and Writng Science Activities for the
Elementary School Clasroom : AEST Conference Proceeding. Oct 2, 1997.
National Professional Development Program.(1996). Literacy Strategies
Handbook. Cambridge: Cambridge University Press.
National Science Education Standards. (1996). Science Education. New York:
The National Academies Press.
Panggabean, Luhut P. (2001). Statistika Dasar. Bandung: JICA.
Program for Internasional Student Assessment. (2006). Assessing Scientific,
Reading and Mathematical Literacy. By the government of Organisation for Economic Co-operation Development.
Rustaman, dkk. (2007).Literasi Anak Indonesia 2003 dan 2006.[online : 23 April
2013] tersedia di
:http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/19501231197
9032-NURYANI_RUSTAMAN/MAKALAH_LITSAINS_2003_sep,06.pdf
Sahala, Stepanus dkk.(2010). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
dalam Pembiasan Cahaya pada Lensa terhadap Hasil Belajar Siswa di Kelas
VIII SMP Negeri 5 Ketapang.Jurnal Matematika dan IPA.Vol. 1 No. 2.
Sessoms, Terri.(2012). Integrating Literacy Strategies Into Science Instruction.
Ermawati Dewi, 2013
Sukmadinata, Nana S, Prof, Dr.(2012). Metode Penelitian Pendidika. Bandung :
Rosda
Sugiyono.(2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Toharudin, U., Hendrawati, S. dan Rustaman, A. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora.
Wattimena, Herman S. (2010). Rangkuman Perkembangan Pendidikan IPA.
Makalah pada Program Studi Pendidikan IPA Sekolah Paska Sarjana UPI,