• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Memperkenalkan Urban Gardening Sebagai Gaya Hidup Modern yang Sehat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Memperkenalkan Urban Gardening Sebagai Gaya Hidup Modern yang Sehat."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

LEMBAR PENGESAHAN ...ii

LEMBAR ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ...iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ...iv

KATA PENGANTAR ...v

ABSTRAK ...vii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I: PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ...3

1.3 Tujuan Perancangan ...3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ...3

1.5 Skema Perancangan ...5

BAB II: LANDASAN TEORI ...6

2.1 Kampanye ...6

2.1.1 Jenis-jenis Kampanye ...7

2.1.2 Strategi Kampanye Model AISAS ...7

2.1.3 Media Kampanye ...9

2.2 Komunikasi ...10

2.2.1 Proses Komunikasi ...10

2.2.2 Persuasi ...12

2.3 Ciri-ciri Masyarakat Kota ...13

2.4 Urban Gardening ...14

(4)

ix

2.4.2 Teknik Bertanam ...16

2.4.3 Jenis-jenis Tanaman ...20

BAB III: DATA DAN ANALISIS MASALAH ...22

3.1 Data dan Fakta...22

3.1.1 Lembaga Terkait ...22

3.1.2 Data Tentang Gejala/ Fenomena yang Terjadi ...24

3.1.3 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ...33

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ...37

3.2.1 STP ...37

3.2.2 SWOT ...38

BAB IV: PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ...40

4.2 Konsep Kreatif ...40

4.2.1 Konsep Verbal ...40

4.2.2 Konsep Visual ...40

4.3 Konsep Media ...43

4.3.1 Timeline ...43

4.3.2 Media ...44

4.4 Hasil Karya...45

4.4.1 Nama Kampanye ...45

4.4.2 Logo ...46

4.4.3 Media Sesuai Timeline ...47

4.5 Perhitungan Biaya…… ...55

4.5.1 Perhitungan Biaya Pembagian Bibit dan Planting Kit di Cafe ...55

4.5.2 Perhitungan Biaya Workshop ...56

4.5.3 Perhitungan Biaya Pembuatan Website ...56

(5)

x BAB V: PENUTUP

5.1 Simpulan ...40

5.2 Saran ...40

DAFTAR PUSTAKA ...xv

LAMPIRAN ...xvi

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Tanaman Berdasarkan Periode Menanam………20 Tabel 2.2 Jenis Tanaman Berdasarkan Waktu Panen………....21

Tabel 2.3 Jenis Usia Tanaman………...21

Tabel 4.1 Biaya Pembagian Bibit dan Planting Kit di Café…………..55

Tabel 4.2 Biaya Workshop………56

Tabel 4.3 Biaya Pembuatan Website……….56

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan………..5

Gambar 2.1 Skema Model Proses AISAS………8

Gambar 2.2 Skema Model Proses AISAS Non-linear………..9

Gambar 2.3 Skema Model Proses Komunikasi………...11

Gambar 2.4 Teknik Dig Plot………...17

Gambar 2.5 Teknik No Dig Plot………..17

Gambar 2.6 Vertikultur………...18

Gambar 2.7 Tanaman Gantung………...19

Gambar 2.8 Menanam dalam Kontainer……….19

Gambar 2.9 Rambatan Pagar………..20

Gambar 3.1 Logo Hero Group………....22

Gambar 3.2 Diagram Pendapat Mengenai Penting Tidaknya Kesehatan…………27

Gambar 3.3 Diagram Pengetahuan Mengenai Makan Makanan Organik Merupakan Gaya Hidup Sehat………27

Gambar 3.4 Diagram Tingkat Konsumsi Buah dan Sayuran Organik………28

Gambar 3.5 Diagram Alasan Mengapa Tidak Mengkonsumsi Buah dan Sayuran Organik…...28

Gambar 3.6 Diagram Pendapat Sulit Tidaknya Berkebun………..29

Gambar 3.7 Diagram Pendapat Mengapa Berkebun Itu Sulit……….29

Gambar 3.8 Diagram Pengetahuan Urban Gardening Sebagai Solusi Mendapatkan Buah dan Sayuran Organik yang Murah……….30

Gambar 3.9 Diagram Pendapat Apakah Urban Gardening Mudah Dilakukan…..31

Gambar 3.10 Diagram Minat Melakukan Urban Gardening………32

Gambar 3.11 Diagram Media Penyampaian Lebih Lanjut Tentang Urban Gardening………32

Gambar 3.12 Diagram Ketertarikan untuk Menanam Buah dan Sayuran Organik Sendiri……….33

Gambar 3.13 Logo FAM Organic…....………33

(8)

xiii

Gambar 3.15 Konsep Indonesia Berkebun ...36

Gambar 4.1 Warna Kampanye ...41

Gambar 4.2 Font Good ...42

Gambar 4.3 Font Ubuntu ...42

Gambar 4.4 Font San Fransisco ...42

Gambar 4.5 Desan Packaging Bibit ...43

Gambar 4.6 Logo Kampanye ...46

Gambar 4.7 Warna Logo ...46

Gambar 4.8 Instagram Teaser ...47

Gambar 4.9 Informasi Meja Cafe ...47

Gambar 4.10 Packaging Bibit dan Plant Tag ...48

Gambar 4.11 Instruksi Penanaman ...49

Gambar 4.12 Rak Display ...49

Gambar 4.13 X-Banner Workshop ...50

Gambar 4.14 E-certificate Workshop ...50

Gambar 4.15 Name Tag Workshop ...51

Gambar 4.16 Webstie ...51

Gambar 4.17 Welcome Screen App ...52

Gambar 4.18 Login & Question Screen App ...52

Gambar 4.19 Question Screen App ...53

Gambar 4.20 My Plants Screen ...54

Gambar 4.21 Locked Plants Screen ...54

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Timeline

LAMPIRAN 2 Sketsa Logo

(10)

Universitas Kristen Maranatha1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gaya hidup modern merupakan suatu sikap atau tingkah laku yang menjadi tuntutan

di jaman yang modern ini. Kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan Bandung

merupakan kota yang sudah terpengaruh gaya hidup modern. Gaya hidup modern yang

dimaksud yaitu terpengaruhi oleh beberapa hal seperti status sebagai sesuatu yang

pentin, mobilitias yang tinggi karena dituntut untuk dapat bekerja dengan cepat dan

tidak terbatas oleh adanya faktor jarak, waktu, dan tempat.

Teknologi tidak dapat dipisahkan dari gaya hidup modern. Teknologi komunikasi

mengalami perkembangan yang besar dan turut membentuk gaya hidup modern.

Dengan adanya tuntutan status, mobilitas yang tinggi, dan didukung oleh teknologi

yang terus berkembang, masyarakat urban saat ini memiliki kecenderungan untuk

hidup secara instan, dimana masyarakat urban ingin serba cepat, hal ini juga dapat

dikaitkan dengan makin berharganya waktu bagi masyarakat modern. Makanan siap

saji menjadi salah satu contoh gaya hidup yang serba instan.

Menurut mantan Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp. A., MPH, dibandingkan

dengan gaya hidup di Indonesia pada tahun 1970-an, perilaku hidup modern kerap kali

meninggalkan gaya hidup yang sehat dan memicu timbulnya penyakit. Akibatnya,

penyakit yang dulu hanya menyerang orang tua kini juga ikut menyerang anak-anak

dan remaja. Salah satu gaya hidup yang tidak sehat adalah semakin banyaknya

masyarakat urban yang meninggalkan konsumsi buah dan sayur dan lebih banyak

mengkonsumsi makanan siap saji. Makanan siap saji diketahui mengandung banyak

zat-zat berbahaya bagi tubuh.

Perilaku gaya hidup modern yang tidak sehat antara lain adalah seringnya

mengkonsumsi makanan cepat saji daripada sayuran dan buah-buahan, merokok,

jarang berolahraga, kesibukan yang padat, dan penggunaan gadget yang berlebihan

sehingga menyebabkan manusia yang memiliki gaya hidup tersebut rentan terhadap

penyakit dan memiliki umur yang relatif singkat. Namun seiring dengan berjalannya

(11)

Universitas Kristen Maranatha2

Menurut survei yang dilakukan AIA Insurance pada tahun 2013 di Indonesia, tersebar

di Jakarta, Surabaya, dan Medan, menunjukan bahwa ada pemahaman universal di

Indonesia bahwa pola hidup sehat itu penting. 53% responden menganggap bahwa

makan makanan sehat merupakan faktor pola hidup sehat dengan angka tertinggi.

((http://www.aia.com/en/resources/30f22200423d273fa2b8ea0f2cbf0f90/AIA_Healt

hy_Living_Index_Survey_2013.pdf, diakses 24 Februari 2016 pkl 00.21 WIB)

Ditambah dengan data survei dari PT. Sun Life Financial bersama Ipsos pada tahun

2015, empat dari lima orang di Indonesia merasa dirinya sehat. Sebanyak 73%

masyarakat menempatkan kesehatan pribadi menjadi isu nomor satu dalam prioritas

hidup. Jumlah ini meningkat 19% dari indeks yang sama pada tahun 2014.

(http://lifestyle.bisnis.com/read/20151113/220/491709/hasil-survei-kesadaran-hidup-sehat-masyarakat-meningkat)

Semakin banyaknya masyarakat urban sadar akan pentingnya gaya hidup, masyarakat

urban kini telah mengadaptasi cara untuk dapat menerapkan kegiatan yang sehat, salah

satunya adalah melakukan urban farming di rumah. Secara sederhana konsep urban

farming adalah melakukan kegiatan bercocok tanam dan beternak di daerah perkotaan

dimana lahan yang tersedia sudah terbatas dengan memanfaatkan lahan kosong di

halaman atau menanam dengan menggunakan pot dan berbagai jenis wadah. Seluruh

sudut rumah atau apartment dapat dimanfaatkan untuk bertanam, termasuk untuk

melakukan kegiatan indoor garden. Konsep urban farming lebih mengacu kepada

skala yang besar, sedangkan skala kecilnya yaitu urban gardening.

Urban gardening menurut Jen Wallace pada blog Organic Authority (2014,

www.organicauthority.com/what-is-urban-gardening-hot-trend/, diakses 23 Februari

2016 pkl. 23.39 WIB) adalah kumpulan teknik dan pendekatan-pendekatan untuk

menanam berbagai macam tanaman di lingkungan kota. Urban gardening dapat

dilakukan di rumah, apartment dan di berbagai area yang memiliki tanah maupun tidak.

Menurut Smit, Nasr, dan Ratta (2001:1-35) memiliki banyak manfaat, seperti yang

disampaikan oleh Jac Smit, Joe Nasr, dan Annu Ratta, yaitu manfaat ketahanan pangan,

pemenuhan nutrisi dan kesehatan, manfaat sosial, manfaat ekonomis, manfaat

(12)

Universitas Kristen Maranatha3

Manfaat kesehatan yang didapatkan dari urban gardening yaitu meningkatkan nutrisi,

memperpendek transportasi sayuran sehingga sayuran lebih segar dan sehat, dan

mengurangi kelaparan. Di Indonesia, bertanam di rumah telah menyediakan sekitar 18%

konsumsi kalori dan 14% protein, bagi pemiliknya. (Smit, Nasr, dan Ratta, 2001:1-2)

Masyarakat masih beranggapan bahwa sayuran dan buah-buahan organik itu mahal.

Menanam sendiri sayuran dan buah-buahan organik sendiri di rumah dapat

mematahkan asumsi bahwa organik itu mahal. Permasalahan yang kerapkali muncul

adalah kurangnya edukasi sehingga masyarakat masih beranggapan bahwa

menananam di rumah itu sulit dan repot. Sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan

bahwa pemberian edukasi dan pemahaman tentang banyaknya manfaat urban

gardening, dapat dilakukan melalui pembuatan kampanye yang merupakan salah satu

bidang studi Desain Komunikasi Visual.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Beberapa permasalahan utama yang dapat diidentifikasikan di bidang DKV yaitu:

1. Bagaimana cara mengedukasi masyarakat urban bahwa urban gardening adalah

hal yang mudah dilakukan untuk mendapatkan sayuran organik?

2. Bagaimana cara menginformasikan masyarakat melalui media yang tepat agar

secara sadar dan berkeinginan untuk memiliki urban garden sendiri di rumah?

Ruang lingkup kampanye ini akan dilakukan di daerah Bandung karena Bandung

memiliki iklim yang cocok untuk bertanam dan masyarakatnya juga masih memiliki

waktu untuk mencoba menanam walaupun mungkin tidak banyak.

1.3 Tujuan Perancangan

1. Memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa urban gardening adalah suatu

kegiatan sehat yang mudah.

2. Merancang kampanye dengan media dan strategi yang efektif agar masyarakat

(13)

Universitas Kristen Maranatha4 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data untuk perancangan tugas akhir ini didapat dari

wawancara, studi pustaka, dan kuesioner.

1. Wawancara dilakukan kepada ahli berkebun dari FAM Organik. Wawancara

juga akan dilakukan kepada pelaku urban gardening untuk mengetahui data

lebih jauh mengenai urban gardening.

2. Studi pustaka dilakukan untuk mencari data-data valid mengenai urban

garden, teori komunikasi, teori kampanye, strategi AISAS, dan teori desain

yang dipelukan untuk menunjang perancangan karya.

3. Kuesioner diberikan kepada masyarakat untuk mendapatkan kelompok

masyarakat mana yang akan dijadikan target kampanye dan untuk

mendapatkan gambaran seperti visual dan strategi kampanye seperti apa yang

secara efektif dan efisien mengenai target kampanye.

(14)

Universitas Kristen Maranatha5

1.5 Skema Perancangan

Latar Belakang Masalah

Kurangnya edukasi sehingga masyarakat masih beranggapan bahwa menanam di rumah itu sulit dan repot

Rumusan masalah

1. Bagaimana cara mengedukasi masyarakat urban bahwa urban gardening adalah hal yang mudah dilakukan untuk mendapatkan sayuran organik?

2. Bagaimana cara menginformasikan masyarakat melalui media yang tepat agar secara sadar dan berkeinginan untuk memiliki urban garden sendiri di rumah?

Tujuan Perancangan

1. Memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa urban gardening adalah suatu kegiatan sehat yang mudah.

2. Merancang kampanye dengan media dan strategi yang efektif agar masyarakat mau melakukan urban gardening.

Data Secara Teori

- Wawancara terhadap pelaku urban gardening - Kuesioner terhadap 100 masyarakat di Bandung

dan Jakarta

- Studi pustaka mengenai teori kampanye, komunikasi, gaya hidup, dan urban gardening.

Analisis STP

Laki-laki dan wanita berusia 26-30 tahun, bertempat tinggal di Kota Jakarta dan Bandung, bekerja sebagai karyawan, wiraswasta dan freelancer. Memiliki status ekonomi menengah keatas dan atas bagian bawah. Menyukai pengetahuan baru, memiliki keprihatinan terhadap kesehatan keluarga,

dan memiliki kesadaran untuk hidup sehat.

KONSEP PERANCANGAN

Konsep Komunikasi

Menanam itu mudah

Konsep Kreatif

Gaya yang modern, mudah, dan sederhana

Konsep Media

Post Instagram, packaging bibit dan starter kit, website, aplikasi smartphone, x-banner

Tujuan Akhir

Masyarakat melakukan urban gardening sebagai gaya modern yang sehat

(15)

Universitas Kristen Maranatha57

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Masyarakat banyak yang masih beranggapan bahwa menanam merupakan hal yang

sulit dilakukan. Namun kesehatan merupakan prioritas nomor satu dalam hidup

kebanyakan masyarakat Indonesia. Maka dari itu dibuatlah kampanye Plant It Yourself

yang merupakan sarana untuk menyampaikan bahwa menanam itu mudah untuk

dilakukan.

5.2 Saran

Beberapa saran didapatkan dari penguji saat melakukan sidang akhir yang berguna

untuk kampanye ini maupun untuk pengembangan Tugas Akhir kedepannya.

Kampanye ini bisa juga terbilang sebagai movement, yang menggerakkan orang-orang

untuk melakukan aksi nyata sehingga dapat ditambahkan teori-teori mengenai

movement. Alternatif teori lain dapat merujuk pada teori kampanye kesehatan dan

buku-bukunya sudah banyak beredar. Masih perlunya ditonjolkan bahwa ini

merupakan gerakan menanam di lahan sempit sehingga memastikan bahwa kampanye

ini mudah dilakukan. hasilnya pun akan lebih maksimal. Aplikasi Smartphone harus

ditingkatkan lagi sehingga dapat lebih mudah untuk digunakan dan agar

perancangannya lebih secara visual. Kampanye ini dirasa terlalu mendetail, mungkin

(16)

xv

DAFTAR PUSTAKA

AIA, 2013, Survey Indeks Pola Hidup Sehat AIA: Fokus Penemuan di Indonesia, (Online),

(http://www.aia.com/en/resources/30f22200423d273fa2b8ea0f2cbf0f90/AIA _Healthy_Living_Index_Survey_2013.pdf, diakses 24 Februari 2016 pkl 00.21 WIB)

Pernando, Anggara, 2015, HASIL SURVEI: Kesadaran Hidup Sehat Masyarakat Meningkat, (Online),

(http://lifestyle.bisnis.com/read/20151113/220/491709/hasil-survei-kesadaran-hidup-sehat-masyarakat-meningkat, diakses 25 Februari 2016 pkl 16.20 WIB)

Setiadi, Nugroho J. 2013. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan dan Keinginan Konsumen. Edisi Revisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Smit, Jac, Joe Nasr, dan Annu Ratta. 2001. Urban Agriculture: Food, Jobs, and Sustainable Cities. The Urban Agriculture Network, Inc.

Soeleman, Soeparman dan Donor Rahayu. 2014. Halaman Organik: Mengubah Taman Rumah Menjadi Taman Sayuran Organik untuk Gaya Hidup Sehat. Jakarta: PT. ArgoMedia Pustaka.

Sugiyama, Kotaro dan Tim Andree. 2010. The Dentsu Way: Secrets of Cross Switch Marketing from the World's Most Innovative Advertising Agency. New York: McGraw-Hill Education.

Unicef. 2006. “How to Start a Media Campaign”, (Online),

(http://www.unicef.org/righttoknow/index_mediacampaign.html, diakses 1 Maret 2016 pkl. 05.51 WIB).

Venus, Antar. 2012. Manajemen Kampanye: Panduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Wallace, Jen. 2014. “What is Urban Gardening? The Hot Trend’s That Taking Over

Cities”, (Online), (http://www.organicauthority.com/what-is-urban-

Gambar

Tabel 2.1 Jenis Tanaman Berdasarkan Periode Menanam……………20
Gambar 1.1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait