METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS
III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagai dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Seni Tari
Oleh
Syaragita Riyanzani
0800673
JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Metode Permainan Melalui Media
Sepak Bola Sebagai Upaya Menumbuhkan Minat Tari Siswa Laki-Laki Di Kelas III SD Negeri Nilem Kecamatan Lengkong Kota Bandung”. sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Februari 2013
Yang membuat pernyataan,
Syaragita Riyanzani
SYARAGITA RIYANZANI
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI TERHADAP SISWA
LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dedi Rosala, S.Sen., M.Hum. NIP. 19570341983031001
Pembimbing II
Ace Iwan Suryawan, S.Pd., M.Hum. NIP.196501012001121001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala
bahwa di atas kepastian-Nya serta Kemakmuran-Nya peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Metode Permainan Melalui Media Sepak Bola Sebagai Upaya Menumbuhkan Minat Tari Siswa Laki-Laki Di Kelas III SD
Negeri Nilem Kecamatan Lengkong Kota Bandung”.
Skripsi ini disusun dan dipersiapkan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Seni Tari
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.
Peneliti menyadari sedalam-dalamnya, bahwa penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari berbagai kendala dan kesulitan. Namun berkat bantuan dari berbagai
pihak akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan segala
kerendahan hati, penulis mengharapkan saran-saran dan kritik yang membangun
dari berbagai pihak untuk sempurnanya penelitian ini. Namun demikian, harapan
peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi
pemerhati dan pelaku pendidikan.
Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas bantuan, dorongan dan do’a kepada peneliti selama proses penulisan
skripsi ini. Ucapan terima kasih ini khusus peneliti sampaikan kepada :
1. Bapak Dedi Rosala, S.Sen., M.Hum. selaku pembimbing I yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Ace Iwan Suryawan, S.Pd., M,Hum. selaku pembimbing II yang
telah banyak membimbing dan memberikan kepada peneliti dengan penuh
kesabaran, sehingga skripsi ini terselesaikan.
3. Ibu Yoyoh Siti Mariah, S.Sn, M.Si. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan
Seni Tari.
5. Bapak Drs. Momon selaku Kepala Sekola SD Negeri Nilem Bandung
yang telah memberi izin dan membantu kelancaran penelitian ini
6. Ibu Isma Nurfenty Pane, S.Pd. dan Ibu Wulan P., S.Pd. sebagai guru mata
pelajaran seni tari di SD Negeri Nilem Bandung yang telah membantu
dalam penelitian ini
7. Ayah, mamah, nenek, dan adik-adikku yang telah banyak memberikan
dorongan dan do’a bagi peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini
8. Alen Fariza pacar sekaligus sahabatku tercinta yang dengan limpahan
kasih sayang serta do’a yang tiada hentinya menjadikan motivasi,
mendengarkan keluh kesahku dan selalu ada disampingku setiap aku
membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Rekan-rekan seperjuangan yang telah sama-sama dalam suka dan duka
selama perkuliahan, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang telah membantu peneliti hingga terselesaikannya skripsi ini.
10.Buat ayank-ayank ku (ungo, mbipp, ucrith, nda, uny, widdy, mak uju,
abah, jadul, chau,mvit,dll) yang super duper the best selalu buatku tertawa
disela penyelesaian skripsi ini. Love you semua.
Akhir kata peneliti berharap bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua umumnya dan khususnya bagi peneliti. Serta semoga amal baik yang telah
diberikan kepada peneliti mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT,
Amin.
Bandung , Februari 2013
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap : 1) Bagaimana minat siswa laki-laki pada pembelajaran seni tari di sekolah? 2) Bagaimana minat dan respon siswa pada saat pembelajaran seni tari dengan menggunakan metode permainan? 3) Bagaimana peningkatan minat serta kreativitas siswa laki-laki setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode permaianan?
Pelaksanaan penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegiatan wajib pada salah satu pelajaran seni budaya yaitu seni tari yang pelaksanaannya lebih kepada transferan keterampilan dan peniruan, sedangkan afektif dan kognitifnya kurang diperhatikan. Pada kegiatan ini hanya menggunakan satu metode saja sehingga siswa merasa terdorong dengan sendirinya untuk mengikuti pembelajaran seni tari dan tidak ada titik jenuh dalam mengikuti kegiatan ini.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif analisis dengan memusatkan pada penerapan masalah yang aktual pada saat sekarang dan data-data yang disimpulkan, disusun, dijelaskan, dan dianalisis kemudian data yang diperoleh selanjutnya diolah berdasarkan pendekatan kualitatif yaitu bagaimana peningkatan minat siswa dengan menggunakan metode permainan sepak bola. Dalam hal ini peneliti menganalisis sekaligus terjun langsung dalam proses pembelaran seni tari.
Hasil dari Metode Permainan Melalui Media Sepak Bola Sebagai Upaya Menumbuhkan Minat Tari Siswa Laki-Laki Di Kelas III SD Negeri Nilem Kecamatan Lengkong Kota Bandung menghasilkan suatu sikap atau tingkah laku sebagai hasil belajar yaitu adanya minat yang berkembang menjadi suatu kreativitas siswa terhadap pembelajaran seni tari dalam aspek kognitif memahami makna gerak-gerak yang ada pada sepak bola yang bisa dijadikan suatu gerakan tari dan siswa lebih leluasa mengungkapkan ide gagasannya pada permainan sepak bola. Pada aspek afektif, siswa lebih antusias, bersungguh-sungguh sertai menyukai dalam mengikuti kegiatan pembelajaran seni tari. Pada aspek psikomotor adanya tingkat kemampuan untuk mengembangkan gerak sesuai dengan ide kreatifnya sesuai dengan pemahamnnya terhadap apa yang siswa lihat secara langsung yang tidak lepas dari faktor bakat, minat, pengetahuan/ pemahaman terhadap bidang tersebut.
ABSTRACT
This study is intended to reveal: 1) How do male students' interest in learning the art of dance at school? 2) How is the interest and response of students on learning the art of dance by using the game? 3) How to increase students' interest and creativity of men after learning using games or method?
Implementation research is motivated by the activities required on one of the lessons the cultural arts of dance for implementation over the transferan skills and imitation, whereas affective and cognitive overlooked. In this activity only using one method alone so that students feel themselves compelled to follow dance lessons and there is no saturation point in participating in this activity.
This study is conducted by using descriptive analysis by focusing on the application of the actual issue at the present time and the data summarized, organized, described, and then analyzed the data obtained further processed by a qualitative approach of how to increase student interest by using a football game ball. In this case, researchers analyzed simultaneously involved directly in the process of learning the art of dance.
The results of the Method Through Media Football Games For Effort to Grow Interests Dancing Male Students In Class III Elementary School District Nilem Lengkong Bandung generate an attitude or behavior as a result of learning is a growing interest into a creativity of students towards learning the art of dance in cognitive aspect of understanding the meaning of movements that exist in football that can become a student of dance and movement to more freely express his ideas on the idea of a football game. In the affective aspect, students are more enthusiastic, earnest accompanied in participating in learning activities like dance. In the psychomotor aspects of the level of ability to develop creative ideas according to the motion in accordance with pemahamnnya to what students see directly which can not be separated from factors talents, interests, knowledge / understanding of the field.
Activity this football game is an attempt to foster interest in male students because of passion and hobby of male students to make sport of soccer as a stimulus for research trials that interest boys to like learning the art of dance. With an exciting range of delivery techniques to make students more enthusiastic and sincere, a more vibrant learning situations outside the classroom let alone provide a new atmosphere for students especially with the awards and praise as
i
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
B. Pentingnya Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Tari ... 16
C. Metode Permainan Pada Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar .. 28
D. Karakteristik Perkembangan Fisik dan Motorik Anak Usia Sekolah Dasar ... 34
E. Evaluasi Minat Belajar Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari ... 36
BAB III METODE PENELITIAN ... 38
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 38
B. Metode Penelitian ... 40
C. Definisi Operasional ... 41
E. Teknik Pengumpulan Data ... 43
F. Analisis Data ... 45
G. Langkah-Langkah Penelitian ... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
A. Hasil Penelitian ... 51
1. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Tari di SD Negeri Nilem Bandung ... 52
2. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Seni Tari di Kelas III SD Negeri Nilem Bandung ... 47
3. Proses Belajar Mengajar dengan Menggunakan Metode Permainan Melalui Sepak Bola Sebagai Upaya Menumbuhkan Minat Siswa Laki-Laki Kelas III ... 53
4. Hasil Penelitian Dalam Peningkatan Minat Terhadap Pembelajaran Seni Tari Siswa Kelas III di SD Negeri Bandung Setelah Mengikuti Pembelajaran Seni Tari dengan Menggunakan Bentuk permainan Sepak Bola ... 61
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 80
iii
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar 1. Lokasi Penelitian tampak depan di SD Negeri Nilem ... 84
Gambar 2. Siswa sedang bermain sepak bola di lapangan SD Negeri Nilem ... 84
Gambar 3. Siswa sedang bermain sepak bola sambil mempraktekkan gerakan sepak bola ... 85
Gambar 4. Siswa sedang mengamati permainan sepak bola di lapangan ... 85
Gambar 5. Siswa sedang bermain sepak bola di lapangan sekolah ... 86
Gambar 6. Siswa sedang berdiskusi tentang permainan sepak bola ... 86
Gambar 7. Gerakan sebelum permainan dimulai yaitu mengatur strategi ... 87
Gambar 8. Gerakan strategi mengubah formasi ... 87
Gambar 9. Gerakan menjaga gawang. ... 88
Gambar 10. Gerakan menyundul bola. ... 88
Gambar 11. Gerakan menendang bola. ... 89
Gambar 12. Gerakan menangkap bola ... 89
Gambar 13. Gerakan menjaga lawan ... 90
Gambar 14. Siswa sedang berlatih berkelompok ... 90
Gambar 15. Siswa berpose seperti pemain bola pada saat pengambilan gambar di lapangan ... 91
DAFTAR TABEL
Tabel Penilaian Kelompok I
Tabel 4.1 Nilai Pemahaman Pembelajaran (Aspek Kognitif) ... 76
Tabel 4.2 Nilai Aplikasi Siswa (Aspek Kognitif) ... 76
Tabel 4.3 Nilai Kesungguhan Siswa (Aspek Afektif) ... 76
Tabel 4.4 Nilai Keberanian Siswa (Aspek Afektif) ... 77
Tabel 4.5 Nilai Penemuan Gerak (Aspek Psikomotor) ... 77
Tabel Penilaian Kelompok II Tabel 4.1 Nilai Pemahaman Pembelajaran (Aspek Kognitif) ... 77
Tabel 4.2 Nilai Aplikasi Siswa (Aspek Kognitif) ... 78
Tabel 4.3 Nilai Kesungguhan Siswa (Aspek Afektif) ... 78
Tabel 4.4 Nilai Keberanian Siswa (Aspek Afektif) ... 78
Tabel 4.5 Nilai Penemuan Gerak (Aspek Psikomotor) ... 78
Tabel Penilaian Kelompok III Tabel 4.1 Nilai Pemahaman Pembelajaran (Aspek Kognitif) ... 79
Tabel 4.2 Nilai Aplikasi Siswa (Aspek Kognitif) ... 79
Tabel 4.3 Nilai Kesungguhan Siswa (Aspek Afektif) ... 79
Tabel 4.4 Nilai Keberanian Siswa (Aspek Afektif) ... 80
Tabel 4.5 Nilai Penemuan Gerak (Aspek Psikomotor) ... 80
Tabel Penilaian Kelompok IV Tabel 4.1 Nilai Pemahaman Pembelajaran (Aspek Kognitif) ... 80
Tabel 4.2 Nilai Aplikasi Siswa (Aspek Kognitif) ... 81
Tabel 4.3 Nilai Kesungguhan Siswa (Aspek Afektif) ... 81
Tabel 4.4 Nilai Keberanian Siswa (Aspek Afektif) ... 81
v
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
1. Tabel Hasil Evaluasi Dan Penilaian Akhir Pembelajaran Dalam Bentuk
Permainan Sepak Bola ... 76
2. Pedoman Wawancara Guru ... 82
3. Pedoman Wawancara Siswa ... 83
4. Gambar/ Foto Dokumentasi ... 84
5. Surat Keputusan Pengesahan Judul Skripsi ... 5
DAFTAR TABEL DIAGRAM
4.1 Diagram Batang Peningkatan minat siswa laki-laki kelas III Terhadap
vii
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“...Tak Seorang pun manusia yang hidup
sendiri tanpa memerlukan pertolongan orang lain
dan pemberian Tuhan,...Akan tetapi, tidak setiap
manusia berdoa kepada Tuhan untuk menggapai
keberhasilan, sebab terkabulnya suatu doa
diperlukan sebuah keyakinan yang kuat yaitu
iman...”
Hanya Doa Yang Kupanjatkan Pada-Mu
Keteguhan & Keyakinan ini
Semoga Mencapai Sesuatu Yang Indah Dalam
Kuingin Ridho-Mu Slalu Menyertai Setiap
Langkahku
1
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan
adalah proses pembelajaran yang dilakukan dan diperoleh seluruh manusia
sebagai usaha dalam mengembangkan potensi diri. Hal ini sesuai dengan
Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Mencermati maksud tujuan pendidikan tersebut di atas, perlu dilakukan
tidak sekadar membentuk manusia yang bertakwa dan berbudi pekerti yang
mengenal budayanya sendiri hasil belajar yang sesuai dengan tuntutan pendidikan,
tetapi kemampuan dan pengalaman sebagai potensi dasar dalam diri siswa harus
tetap digali ditumbuhkan dan dikembangkan agar menjadi prestasi yang
profesional dan mengagumkan.
Dalam upaya membelajarkan peserta didik agar terjadi interaksi belajar
yang optimal dan bermakna, maka berbagai inovasi pembelajaran pun
dikembangkan oleh para ahli kurikulum dan intruksional. Inovasi yang
dikembangkan harus terkait dengan teori belajar tertentu sebagai usaha
menyesuaikan dengan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tujuan Pendidikan Nasional yang tertera dalam Undang-Undang RI No.
20 tahun 2003 Pasal 36 dikemukakan bahwa sebuah kurikulum (termasuk
pembelajaran) tidak mengabaikan peserta didik dengan segala potensi dan
karakternya. Pendidikan yang berkualitas dipengaruhi beberapa faktor yang saling
2
perlu dimulai dengan memperbaiki komponen-komponen seperti tujuan, bahan,
metode, alat, sarana dan prasarana serta penilaian. Keterkaitan dengan itu
Soemantri (1998:33) mengungkapkan sebagai berikut :
Komponen yang memberikan kontribusi pada kualitas pendidikan sekurang-kurangnya mencakup guru dan tenaga pendidikan lainnya, siswa, sarana dan prasarana, penunjang proses belajar mengajar, sistem penilaian, bimbingan pada siswa dan pengelolaan program pendidikan.
Pendidikan sangat penting bagi semua kalangan masyarakat. Pendidikan di
tingkat Sekolah Dasar merupakan tingkat pendidikan yang paling penting. Karena
pada tingkat itu, siswa mulai mengenal pendidikan yang sebenarnya. Berbeda
dengan pendidikan di tingkat taman kanak-kanak.
Memberikan pendidikan yang baik adalah tantangan bagi dunia
pendidikan, tidak terkecuali pemerintah. Dalam hal ini pemerintah pun melakukan
peningkatan mutu pendidikan yakni melalui perbaikan kegiatan belajar mengajar
di sekolah yang mendukung oleh tenaga pendidik yang kreatif dan kompeten,
sarana-prasarana yang memadai, serta iklim dan suasana sekolah yang kondusif.
Upaya perbaikan kualitas pendidikan di sekolah secara tuntas
sekurang-kurangnya harus menyentuh perbaikan pada unsur-unsur di atas. Perbaikan itu
seyogyanya dilakukan secara menyeluruh. Oleh sebab itu, perbaikan itu harus
dilakukan pada salah satu unsur yang dianggap dapat memberikan kontribusi yang
tinggi dan perlu mendapatkan perhatian, yaitu komponen proses pembelajaran.
Komponen pembelajaran erat hubungannya dengan kemampuan guru sebagai
ujung tombak dalam pengembangan kurikulum di lapangan. Sukmadinata
(2000:194) mengungkapkan bahwa “...suatu kurikulum hasilnya sangat
tergantung pada apa yang dilakukan guru di dalam kelas. Dengan demikian guru
memegang peranan penting dalam kurikulum”.
Proses belajar mengajar pun tidak atau kuarang merangsang minat siswa
untuk mau mengikuti pembelajaran seni tari yang akhirnya bermuara pada
3
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bahwa : “Lemahnya kualitas proses belajar mengajar antara aspek metodologis
dimana pendekatan ceramah sangat menguasai proses pembelajaran.” Akibatnya
pembelajaran tidak menantang siswa untuk mendorong diri siswa, berfikir dan
tidak memberikan peluang pada siswa untuk mau melakukan perenungan secara
kritis. Kondisi seperti ini menjadikan siswa tidak memiliki minat belajar yang
berdampak pada siswa yang tidak memiliki keberanian dalam melakukan
kreativitas.
Sebagian besar metode dan suasana pengajaran di sekolah-sekolah yang
digunakan para guru kita tampaknya lebih banyak menghambat dari pada
memotivasi potensi otak. Sebagai misal, seorang peserta didik hanya disiapkan
sebagai seorang anak yang harus mendengarkan, mau menerima seluruh informasi
dan mentaati segala perlakuan gurunya.
Suasana kelas akan kondusif apabila siswa mengikuti pembelajaran
dengan baik, hal tersebut akan terwujud melalui pemilihan metode yang tepat
serta sesuai dengan tingkat perkembangan usia anak. Setiap tingkatan pendidikan
pastilah dibutuhkan pendekatan serta stimulus yang berbeda. Untuk siswa sekolah
dasar tingkat rendah (kelas 1, 2, dan 3) dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) pembelajaran di kelas rendah disesuaikan dengan tema-tema
yang ditentukan guru yang bersangkutan. Hal tersebut memberikan gambaran
bahwa anak usia sekolah dasar kelas III masih memiliki imajinatif (berkhayal,
berfantasi dan berimajinasi) yang tinggi sehingga dengan tema tersebut akan
memudahkan mereka dalam mencerna pembelajaran dan mampu menggerakan
daya fikir sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang bersifat baru sebagai wujud
dari kreativitas.
Kreativitas siswa dapat diasah apabila siswa sendiri memiliki minat untuk
mengikuti pembelajaran seni yang menghasilkan suatu kreativitas siswa. Menurut
Slameto (2003:180), minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.
4
Mencermati pendapat di atas, minat siswa sangat berpengaruh terhadap
pembelajaran seni termasuk seni tari. Diperlukan suatu minat yang berdasarkan
pada sikap yang positif serta adanya suasana yang menyenangkan bagi siswa yang
menarik perhatian siswa terhadap pembelajaran seni tari.
Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, siswa laki-laki yang kurang
memiliki minat terhadap pelajaran seni tari, hal ini diperkuat dengan alasan-alasan
sebagai berikut :
1. Kurangnya metode atau strategi pembelajaran seni tari terhadap siswa.
2. Kurangnya penegasan guru terhadap siswa yang mengikuti pembelajaran seni
tari sehingga yang mengikuti pembelajaran seni tari hanya siswa perempuan
saja.
3. Kurangnya minat siswa laki-laki terhadap pembelajaran seni tari karena rasa
malu dan tidak ingin dianggap seperti wanita (banci)
4. Kurang kondusifnya suasana di dalam kelas sehingga membuat siswa merasa
jenuh dan bosan untuk mengikuti pembelajaran siswa.
Dilihat dari alasan-alasan di atas maka peneliti ingin lebih ingin
menelusuri bagaimana cara agar siswa laki-laki berminat terhadap pembelajaran
seni tari, bukan karena keterpaksaan ataupun karena rasa takut seperti wanita.
Disini peneliti merasa “berkewajiban” terhadap perkembangan pendidikan seni
tari di SD Negeri Nilem Bandung agar tidak dikesampingkan oleh sekolah.
Pembelajaran tari di Sekolah Dasar Negeri Nilem kecamatan Lengkong
Kota Bandung, mata pelajaran tari berdasarkan pengamatan peneliti pada
observasi awal di kelas III juga terlihat guru tari yang ada masih mendatangkan
pelatih dari luar dan cara pembelajarannya menggunakan peniruan, guru kurang
menggali potensi dan kurang berupaya untuk memperhatikan pemahaman siswa
terhadap gerak yang dilakukan terutama dalam hal pemahaman unsur-unsur tari,
yaitu ruang tenaga, waktu, juga belum membuat siswa terutama pada siswa
5
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diarahkan meniru gerakan yang diberikan guru, sementara pemahaman siswa
terhadap gerak-gerak tari yang dilakukan tidak diperhatikan sehingga siswa tidak
mengetahui makna dari tarian dan gerak-gerak tari yang mereka lakukan, padahal
dalam suatu tarian dan gerakan tari mempunyai arti atau makna dengan
menggunakan ruang, tenaga, dan waktu tertentu. Disini siswa benar-benar
ditempatkan pada agen pasif dalam proses pembelajaran, dan kadang terlihat pula
perhatian siswa tidak berfokus pada pelajaran seni tari, tetapi lebih
memperhatikan situasi yang terjadi diluar kelas.
Penerapan bentuk pembelajaran tari di sekolah sebaiknya berbentuk
praktik dan mengutamakan siswa untuk mendapat kebebasan secara aktif dan
kreatif di dalam menemukan, mengungkapkan gagasan baru dan melibatkan siswa
dalam pemecahan masalah, menjadi sangat penting. Sehingga diperlukan
menciptakan suatu model pembelajaran sebagai strategi untuk menghadapi peserta
didik secara kreatif dan inovatif yang bersifat aktual.
Untuk menjawab permasalahan pembelajaran tari yang terjadi di Sekolah
Dasar Negeri Nilem salah satu alternatif dari sekian alternatif solusinya adalah
perlu adanya proses pendidikan seni tari khususnya bagi siswa laki-laki di
Sekolah Dasar Negeri Nilem Kecamatan Lengkong Kota Bandung adalah
penumbuhan minat serta pengembangan pemahaman siswa terhadap tari,
mengingat tari hadir di sekolah formal bukan menciptakan siswa menjadi penari
secar profesional melainkan jembatan penyampai pendidikan melalui proses
pembelajaran yang efektif dan efisien serta menempatkan model pembelajaran
yang tepat dengan rangsang bentuk permainan yang paling disukai yaitu melalui
permainan olah raga sepak bola, dengan menghadirkan permainan sepak bola
diharapkan anak tidak merasa tertekan jiwanya karena dalam proses penerapan
pembelajarannya menggunakan cara bermain sambil belajar.
Metode Permainan (Games Method) merupakan istilah yang digunakan
secara bebas, sehingga arti utamanya mungkin hilang. Menurut Harlock dalam
buku Adang Heriawan (2012:49), arti bermain yang tepat adalah setiap kegiatan
yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa
6
paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban. Metode Permainan ini sangat tepat
diberikan siswa SD kelas III, karena melalui kegiatan bermain siswa dapat
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran tanpa ada rasa paksaan ataupun
tuntutan dalam diri anak. Permainan sepak bola yang disukai siswa laki-laki
dapat dijadikan jembatan pemyampai pembelajaran tari guna memperluas
wawasan mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Tujuan dalam metode permainan ini adalah menciptakan tingkah laku
yang menyenangkan atau menggembirakan bukan dikerjakan sambil belajar di
kelas saja melainkan di luar kelas dan yang paling utama dari kegiatan ini adalah
lebih mengutamakan gerak dalam bermain daripada tujuannya. Siswa dapat
belajar sambil bermain di dalam kelas maupun di luar kelas atau lapangan sepak
bola untuk belajar mengembangkan gerak tari yang dikembangkan dari bentuk
gerak permainan sepak bola, serta dapat menanamkan nilai pendidikan pada siswa
melalui pemahaman gerak sekitar bentuk permainan sepak bola. Sesuai dengan
kurikulum pembelajaran yang ada di Sekolah Dasar Negeri Nilem, maka metode
ini sangat tepat diberikan dalam memberikan pemahaman dan membina minat
siswa terutama pada mata pelajaran seni tari terhadap siswa laki-laki melalui
bentuk permainan sepak bola yang dijadikan stimulus tumbuhnya minat belajar
tari.
Aspek psikomotor dapat dicapai melalui kegiatan siswa bergerak dalam
upaya mengekspresikan imajinasi kreatifnya melalui tubuhnya. Imajinasi kreatif
ini merupakan hasil dari pemikiran tentang satu kemungkinan gerak tubuh atau
gerak perumpamaan. Tanpa pengolahan pikiran dan mempertanggujawabkan
bentuk gerak oleh siswa merupakan usaha mengolah aspek kognitif. Aspek afektif
dapat diperoleh siswa dari keberanian, inisiatif, kerjasama kelompok dan
tanggungjawab. Pada awal, kegiatan tari kreatif dengan pencapaian ketiga ranah
pendidikan tersebut berlaku pada semua tingkatan sekolah. Dari pembahasab
tersebut sebetulnya apabila kita cermati maka yakinlah kita bahwa sni sangat
berpengaruh besar dalam proses pengembangan berbagai kemampuan anak.
Sasaran dalam metode permainan ini yaitu bermain sepak bola lapangan,
7
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bermain sepak bola, juga sambil mengamati gerak-gerak yang terdapat pada
permainan sepak bola yang dilakukan oleh orang lain. Lokasi lapangan Nilem
dipilih dengan alasan tidak jauh dari lokasi sekolah, sehingga membuat proses
pembelajaran secara praktik menjadi mudah dalam pencapaian tujuan, karena
dengan dekatnya lokasi untuk praktik tidak memerlukan banyak waktu dan biaya,
selain itu memudahkan anak melanjutkan pelajaran lain setelah mengikuti
kegiatan dalam penelitian ini. Pengambilan tema bentuk permainan sepak bola ini
sebagai upaya menumbuhkan pemahaman dan pengenalan gerak alami dari
bentuk permainan sepak bola yang nantinya akan disusun menjadi susunan gerak
hasil ciptaan siswa sendiri kemudian dikembangkan dengan menggunakan unsur
seperti tenaga , ruang dan waktu, dimana metode permainan ini dijadikan stimulus
untuk menumbuhkan minat belajar tari bagi siswa laki-laki pada mata pelajaran
seni tari. Dengan adanya metode ini, setidaknya siswa medapatkan pengalaman
baru secara praktik langsung sehingga dapat meningkatkan minat siswa laki-laki
terhadap mata pelajaran seni tari.
Berangkat dari permasalahan yang telah diungkapkan di atas, maka
peneliti termotivasi untuk meneliti dan mengamati secara langsung perihal
apakah pembelajaran seni tari bagi siswa laki-laki dapat memotivasi minat siswa
dalam belajar tari serta menambah pengalaman dan kemajuan kemampuan siswa
pada pemahaman tari dalam bentuk gerakan tari. Kegiatan ini merupakan sebuah
rangkaian kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri
Nilem kelas III kecamatan lengkong Kota Bandung. Adapun penelitian ini
berjudul “Metode Permainan Melalui Media Sepak Bola Sebagai Upaya
Menumbuhkan Minat Tari Siswa Laki-Laki Di Kelas III SD Negeri Nilem
Kota Bandung”.
Adapun alasan pengambilan judul ini yaitu, peneliti sadari benar bahwa 1).
pelajaran seni tari masih dianggap pelajaran yang paling membosankan dan
kurang memunculkan kecerdasan siswa dalam tujuan pendidikan, 2). Siswa
laki-laki belajar tari takut akan menjadi banci atau diejek seperti perempuan, 3).
pendidikan seni tari dianggap bidang ilmu yang paling mudah dan cenderung
8
suatu konsep belajar dalam membangun pembelajaran bagi siswa. Untuk itu
melalui penelitian ini, akan mendeskripsikan suatu formulasi dan strategi yang
mampu membangun dan meningkatkan pemahaman serta aktifitas siswa dalam
belajar menemukan pemahaman sebagai bahan pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
berdasarkan uraian latar belakang di atas, agar penelitian ini lebih terfokus
maka peneliti memandang perlu untuk menentukan identifikasi sebagai variabel
yang diteliti berikut definisi operasional. Adapun objek yang akan diteliti atau
dijadikan sasaran dalam oenelitian ini, perlu diidentifikasi sebagai berikut :
1. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran seni tari dengan menggunakan
metode permainan melalui media sepak bola sebagai upaya menumbuhkan
minat belajar siswa laki-laki terhadap pembelajaran tari di kelas III SD Negeri
Nilem Bandung.
2. Sepak bola dijadikan sebagai salah satu upaya untuk menumbuhkan minat
siswa laki-laki dalam pembelajaran seni tari.
3. Hasil pembelajaran seni tari siswa dengan menggunakan metode permainan
melalui media sepak bola sebagai upaya untuk menumbuhkan minat siswa
laki-laki.
Atas dasar itu, maka peneliti merumuskan masalah ke dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran seni tari dengan
menggunakan metode permainan melalui media sepak bola sebagai upaya
untuk menumbuhkan minat belajar siswa laki-laki terhadap pembelajaran tari
di kelas III SD Negeri Nilem Bandung ?
2. Bagaimana sepak bola dapat dijadikan sebagai sumber gagasan dalam
menumbuhkan minat siswa laki-laki di kelas III SD Negeri Nilem Bandung ?
3. Bagaimana hasil pembelajaran seni tari dengan menggunakan metode
permainan melalui media sepak bola sebagai upaya untuk menumbuhkan
9
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, untuk itu peneliti mempunyai
tujuan yang ingin dicapai yaitu :
a. Tujuan Umum
Penelitian secara umum bertujuan untuk menumbuhkan minat belajar
terhadap pembelajaran tari bagi siswa laki-laki di kelas III dengan
menggunakan metode permainan melalui media sepak bola di SD Negeri
Nilem Bandung.
b. Tujuan Khusus
- Untuk mendapatkan data-data mengenai langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran tari dengan menggunakan metode permainan melalui media
sepak bola sebagai upaya menumbuhkan minat belajar tari bagi siswa
laki-laki di kelas III SD Negeri Nilem Bandung.
- Untuk mendapatkan data-data mengenai media sepak bola yang dijadikan
sebagai sumber gagasan dalam upaya menumbuhkan minat belajar tari
siswa laki-laki kelas III di SD Negeri Nilem Bandung.
- Untuk mendapatkan data-data mengenai hasil pembelajaran seni tari
siswa laki-laki dengan menggunakan metode permainan melalui media
sepak bola sebagai upaya menumbuhkan minat tari siswa laki-laki di
kelas III SD Negeri Nilem Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara akademis
maupun secara praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut.
1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi informasi
bagi pengembangan karya tulis ilmiah lain di bidang Pendidikan Guru Anak
Sekolah Dasar. Selain itu, diharapkan memberikan informasi tentang program
pendidikan luar sekolah, khususnya Pembelajaran Tari Bagi Anak Sekolah
Dasar melalui Metode Permainan yang menumbuhkan minat belajar tari serta
10
2. Manfaat Praktis
Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar rujukan bagi para orang
tua, pengajar ataupun lembaga-lembaga di bidang Pendidikan Anak Sekolah
Dasar untuk berperan lebih baik, aktif dan optimal dalam membantu tumbuh
kembang anak.
E. Asumsi/ Anggapan Dasar
Menurut Surachmad dalam Suharsimi (2002) anggapan dasar adalah
“Sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyidik”. Hal serupa diungkapkan oleh Subino (1982:6) bahwa, “Anggapan dasar ini merupakan
sebuah kebenaran yang tidak memerlukan pengujian lagi, sekurang-kurangnya
bagi si peneliti itu”. Dalam penelitian ini penelitian menetapkan anggapan dasar
untuk mempermudah dan sebagai pijakan penelitian, maka ditetapkan asumsi
sebagai berikut :
1. Untuk mendorong minat siswa terhadap pembelajaran seni tari yang aktif dan
kreatif dan menjadi seorang pencipta yang mengambil ide dari berbagai hal
yang tersedia di alam ini, untuk dijadikan sebagai sumber penumbuhan minat
tari.
2. Media sepak bola dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam
pembelajaran seni tari dalam upaya menumbuhkan minat dan
mengembangkan kreativitas siswa laki-laki.
3. Siswa dapat lebih berkreasi dan bervariatif dalam menciptakan sebuah karya
tari, karena pada umumnya bakat kreatif dimiliki oleh semua orang sejak
kecil.
F. Metode Penelitian
Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya metode yang tepat guna untuk
mempermudah dalam memperoleh pemecahan masalah yang sedang diteliti,
sehingga tercapai tujuan tertentu yang dikehendaki oleh peneliti. Sehubungan
dengan itu di dalam pene;itian ini peneliti menggunakan metode deskriptif analisis
11
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aktual pada saat sekarang dan data-data yang disimpulkan, disusun, dijelaskan,
dan dianalisis kemudian data yang diperoleh selanjutnya diolah berdasarkan
pendekatan kualitatif.
B. Pentingnya Minat Siswa Terhadap Pembelajaran Tari
C. Metode Permainan Pembelajaran Seni Tari di Sekolah Dasar
D. Karakteristik Perkembangan Fisik dan Motorik Anak Usia
Sekolah Dasar
E. Evaluasi Minat Belajar Siswa Terhadap Pembelajaran Seni Tari
12
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Definisi Operasional
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Analisis Data
G. Langkah-Langkah Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Tari di SD Negeri Nilem
2. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Seni Tari di Kelas III
SD Negeri Nilem
3. Proses Belajar Mengajar dengan Menggunakan Metode
Permainan melalui Sepak Bola Sebagai Salah Satu
Alternatif Menumbuhkan Minat Siswa Laki-Laki Kelas III
4. Hasil Penelitian dalam Peningkatan Minat Terhadap
Pembelajaran Seni Tari kelas III di SD Negeri Nilem
Bandung Setelah Mengikuti Pembelajaran Seni Tari
dengan Menggunakan Bentuk Permainan Sepak Bola
B. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
38
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
1. Lokasi
SD Negeri Nilem merupakan Lembaga Pendidikan yang mengembangkan
dan melakukan pengujian berbagai inovasi dalam bidang ilmu Pendidikan, baik
tatanan maupun model praktis pendidikan. SD Negeri Nilem bertempat di Jl.
Nilem no. 10, Kelurahan Burangrang Kecamatan Lengkong Kota Bandung 40262.
Di sekolah ini mampu memberikan pengalaman peneliti untuk memberikan siswa
pengetahuan dalam perkembangan minat serta kemampuan bakat siswa pada
kegiatan-kegiatan kesenian termasuk seni tari yang tujuannya untuk
menumbuhkan minat, mengasah kreativitas dan keberanian dalam siswa melalui
seni tari. Dan pembelajaran di sekolah ini bisa menstimulus anak untuk menyukai
tari dengan metode-metode variatif khususnya metode permainan serta mampu
menghasilkan prestasi-prestasi dalam bidang tari.
2. Populasi
Dalam memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam
menganalisis masalah penelitian, maka dibutuhkan sumber data yang akan
memberikan masukan berupa data dan informasi yang berhubungan dengan
penyelenggaraan proses pembelajaran tari melalui metode permainan bagi siswa
sekolah dasar kelas III di SD Negeri Nilem Bandung.
Menurut Arikunto (2002:108) populasi penelitian adalah keseluruhan
subjek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa
laki-laki kelas III, yang berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki-laki-laki dan 17
39
3. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang diteliti (Arikunto,
2002:108). Sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik “purposive sampling” yaitu peneliti memilih sumber data berdasarkan pada aspek fokus dan situasi yang terjadi sesuai dengan tujuan fokus itu, melalui pertimbangan
keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Di dalam penelitian ini peneliti
menggunakan sampel tidak sama dengan jumlah populasi yaitu seluruh siswa
laki-laki dalam 1 kelaas dengan jumlah 18 orang siswa laki-laki-laki-laki di kelas III.
Alasannya, bahwa siswa laki-laki di kelas III tidak memiliki minat terhadap
pembelajaran seni tari di sekolah, sehingga peneliti menentukan murid murid
laki-laki kelas III sebagai sampel dalam penelitian ini. Adapun data sampel siswa
laki-laki kelas III di SD Negeri Nilem Bandung, seperti terlampir pada tabel
berikut ini.
Tabel 3.1
Sampel Siswa Laki-laki kelas III di SD Negeri Nilem (disusun oleh Syaragita, 2013)
No. Nama Siswa Jenis Kelamin
1 Muhammad Noval Zahir Laki-laki
2 Farhan Alfadillah Laki-laki
3 Fauzan Febriyanto Laki-laki
4 Muhammad Arbi Syabban Laki-laki
5 Panca Andri Wibowo Laki-laki
6 Muhammad Akbar Jiwan Iskandar Laki-laki
7 Taufik Saputra Laki-laki
8 Ugun Gunawan Laki-laki
9 Muhammad Zaki Rahman Laki-laki
10 Mahesa Alghifari Akbar Laki-laki
11 Muhammad Topan Laki-laki
12 Usman Kusnadi Laki-laki
13 Alghifari Budiman Laki-laki
14 Raka Saputra Laki-laki
15 Agus Pratama Laki-laki
40
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
17 Rahardian Laki-laki
18 Ferry Pratama Laki-laki
Penelitian kualitatif pada dasarnya tidak menggunakan populasi dan
sampel yang banyak. Subjek penelitian biasanya sedikit dan puposive atau
bertujuan (Nasution, 2003:11). Menurut pendapat Nasution, (2003:13),
menyatakan sebagai berikut.
Sampling purposive dilakukan dengan mengambil orang-orang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu. Sampling yang purposive adalah sampel yang dipilih dengan cermat hingga relevan dengan desain penelitian.
Cara menemukan anak yang menjadi subyek penelitian adalah sebagai
berikut.
a. Mengadakan pengamatan ke SD Negeri Nilem Bandung.
b. Meminta informasi kepada guru tentang latar belakang seni tari di SD Negeri
Nilem Bandung
c. Meminta informasi kepada Kepala Sekola di SD Negeri Nilem Bandung.
d. Mengadakan observasi selama proses pembelajaran sebagai penguatan dalam
pemilihan subjek penelitian.
e. Menetapkan subjek penelitian yang disesuaikan dengan karakteristik dari
penelitian.
Berdasarkan hasil kunjungan, observasi lapangan dan wawancara dengan
pihak sekolah atau guru tari di SD Negeri Nilem, yang dipilih untuk menjadi
subjek penelitian adalah siswa yang menjadi warga di SD Negeri Nilem Bandung
yakni siswa laki-laki kelas III yang berjumlah 18 siswa.
B. Metode Penelitian
Kita memerlukan metode penelitian dalam memecahkan suatu masalah
41
mendapatkan suatu pemecahan masalah atau mendapatkan jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan tertentu”.
Dalam suatu penelitian diperlukan suatu periode yang tepat, guna
memecahkan suatu masalah yang diteliti. Kedudukan metode dalam penelitian
menurut Winarno Surakhmad (1989:13) yakni
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkai hipotesa, dengan ini dipergunakan teknik serta alat-alat tertentu. Cara tersebut dipergunakan setelah penyidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari tujuan penyelidik serta dari situasi penyelidikan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang (Moh. Nazir, 1983: 63). Tujuan dari
penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta
hubungan antarfenomena yang diselidiki.
Penelitian ini dilakukan untuk membuat deskripsi secara sistematis, factual, dan
akurat mengenai aktivitas belajar dan minat belajar siswa laki-laki kelas III di SD
Negeri Nilem Kota Bandung dalam pembelajaran seni tari dengan menggunakan
metode permainan. Sehingga, sesuai dengan deskripsi dan tujuan yang
dikemukakan oleh Moh. Nazir, penelitian ini digolongkan sebagai penelitian
deskriptif.
C. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan ambiguitas dalam penelitian ini diberikan
definisi operasional variabel penelitian sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa adalag segala bentuk kegiatan yang dilakukan siswa
selama proses pembelajaran seni tari dengan menggunakan metode
permainan
2. Minat belajar siswa yang diteliti adalah gejala psikis yang berkaitan dengan
42
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sedang terlibat dalam pembelajaran seni tari dengan menggunakan metode
permainan. Minat belajar ini meliputi dua faktor, yaitu keingintahuan dan
dorongan. Objek dikatakan memiliki minat yang baik terhadap pembelajaran
seni tari dengan menggunakan metode permainan apabila sedikitnya 75% dari
indikator-indikator yang termuat dalam instrumen penelitian, tercapai.
3. Pembelajaran tari adalah serangkaian proses yang dihubungkan dengan
latihan atau pengalaman yang mengarah pada perubahan-perubahan yang
relatif permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan
gerakan-gerakan terampil.
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif ini peneliti
sebagai instrumen utama penelitian. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan
Nasution (2003:9) yang mengemukakan sebagai berikut.
Peneliti adalah “key instrumen” atau alat penelitian utama. Dialah yang mengadakan sendiri pengamatan atau wawancara tak berstruktur, sering hanya menggunakan buku catatan. Ia tidak menggunakan alat-alat seperti tes atau angket seperti yang lazim digunakan pada penelitian kualitatif. Hanya manusia sebagai instrumen dapat memahami makna interaksi antar manusia. Membaca gerak muka, menyelami perasaan dan nilai yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan responden.
Dari pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa betapa esensialnya
peranan manusia dalam pelaksanaan penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif.
Instrumen penelitian yang digunakan oleh peneliti diantaranya lembar
obeservasi, pedoman wawancara, studi lieratur, tes dan dokumentasi. Peneliti
mencoba mendeskripsikan hal-hal yang diteliti sebagai berikut
a. Pedoman observasi dibuat menjadi empat fokus perhatian, diantaranya:
- Pengamatan terhadap pemilihan materi sesuai dalam pembelajaran tari
bagi siswa laki-laki kelas III melalui metode permainan di SD Negeri
43
- Pengamatan terhadap pendekatan yang dilakukan dalam pembelajaran tari
bagi siswa laki-laki kelas III melalui metode permainan di SD Negeri
Nilem Kota Bandung.
- Pengamatan terhadap evaluasi yang dilakukan guru dalam pembelajaran
tari bagi siswa laki-laki kelas III melalui metode permainan di SD Negeri
Nilem Kota Bandung.
- Pengamatan terhadap hasil pembelajaran tari bagi siswa laki-laki kelas III
melalui metode permainan di SD Negeri Nilem Bandung.
b. Pedoman wawancara terdiri dari 3 kategori yakni; 1) Pedoman wawancara
untuk pengelola sekolah yang memfokuskan pertanyaan mengenai latar
belakang didirikannya SD Negeri Nilem Kota Bandung; 2) Pedoman
wawancara untuk guru tari yang berisi tentang pertanyaan seputar proses
pembelajaran tari di SD Negeri Nilem Kota Bandung dan karakteristik siswa;
3) Pedoman wawancara untuk siswa laki-laki kelas III yang lebih
memfokuskan pertanyaan mengenai pengalaman proses belajar tari serta
kesan selama sekolah di SD Negeri Nilem Kota Bandung.
E. Teknik Pengumpulan Data
Tujuan penelitian ini dapat tercapai dan sesuai dengan yang diinginkan,
apabila menggunakan teknik pengumpulan data yang tepat dan cocok dengan
kebutuhan penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah strudi literatur, observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
1. Studi literatur
Pengumpulan data-data melalui buku-buku yang berhubungan dengan objek
penelitian untuk dijadikan sumber dan landasan dalam memecahkan masalah yang
diajukan dalam penelitian ini. Dengan teknik ini penulis berusaha mencari
informasi serta data, baik yang berupa teori-teori, pengertian, definisi, maupun
uraian-uraian yang dikemukakan oleh para ahli sebagai landasan teori khususnya
yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Hambatan yang ditemui
oleh peneliti saat studi literatur yaitu keterbatasan mencari buku yang mengulas
44
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
metode permainan pada pembelajaran selain seni tari. Oleh karena itu, peneliti
mencari pula teori-teori pada metode tersebut melalui media komunikasi
elektronik seperti internet.
2. Observasi
Merupakan alat pengumpul data yang dilaksanakan dengan cara mengamati
proses terjadinya suatu kegiatan. Observasi banyak digunakan untuk mengukur
tingkah laku individu dalam situasi sebenarnya ataupun dalam situasi buatan.
Adapun observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap gejala
atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung
diamati oleh obsever/ pengamat.
b. Observasi partisipasif adalah peneliti tidak hanya bertindak sebagai
pengamat, namun ikut serta dalam proses kegiatan sebagai pengajar yang
melaksanakan pembelajaran dalam upaya menumbuhkan minat tari
kepada siswa laki-laki kelas III di SD Negeri Nilem.
3. Wawancara
Sebuah dialog yang digunakan oleh pewancara (dalam hal ini peneliti) untuk
memperoleh informasi dari yang terwawancara. Kartono (1990:187) yang dimaksud dengan wawancara adalah “Suatu percakapan tanya jawab lisan antara du orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik yang diarahkan pada suatu masalah tertentu”.
Dengan menggunakan teknik ini maka penulis mengadakan wawancara
dengan pengelola sekolah, pengajar dan peserta didik di SD Negeri Nilem.
Pengolahan data dilapangan melalui penelitian deskriptif, dengam demikian
diperlukan wawancara mengenai proses pembelajaran. Sebelum mengadakan
wawancara terlebih dahulu ,menyusun pedoman wawancara yang berisikan
gambaran wawancara yang akan ditanyakan. Teknik wawancara ini
dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
- Menentukan sasaran wawancara.
45
- Penciptaan kondisi yang mendukung terjadinya teknik wawancara yang
efektif.
- Melakukan wawancara dan menjada agar wawancara produktif.
- Menghentikan wawancara dan merangkum wawancara.
4. Dokumentasi dengan menggunakan :
a. Pedoman wawancara merupakan alat pengumpul data yang digunakan
untuk memperoleh hasil wawancara dari responden yakni guru mata
pelajaran seni tari mengenai informasi seputar perkembangan minat siswa
pada proses belajar mengajar, kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
bagian kurikulum mengenai situasi dan kondisi sekolah.
b. Format pengamatan dan format penilaian untuk mengetahui respon siswa
selama kegiatan berlangsung.
c. Kamera foto untuk merekam gambar kegiatan dalam proses pelaksanaan
pembelajaran seni tari dengan pemanfaatan permainan sepak bola di SD
Negeri Nilem Bandung.
5. Tes
Alat ukur yang diberikan kepada sampel untuk mendapatkan jawaban yang
diharapkan baik secara lisan, tulisan, maupun secara perbuatan. Ditinjau dari
sasaran yang akan dievaluasi dalam penelitian ini, maka tes yang dilakukan adalah
dengan tes tulisan dan perbuatan yaitu tes yang mengukur pertumbuhan minat dan
keterampilan siswa untuk mengungkapkan hasil pengamatannya terhadap
peningkatan minat untuk menumbuhkan kreativitas dalam bentuk gerak-gerak.
F. Analisis Data
Berdasarkan data yang diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengolah
data untuk menjawab seluruh permasalahan yang diajukan. Adapun cara
pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif yaitu :
a. Mengklarifikasi data sesuai dengan permasalahannya
b. Menyesuaikan data yang diperoleh di lapangan, yaitu dengan sumber-sumber
46
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Data diolah dengan cara :
1) Menentukan bobot pada nilai huruf sebagai berikut :
A = Baik bobot 71 – 80
B = Cukup bobot 55 – 70
C = Kurang bobot 36 – 54
2) Perhitungan nilai rata-rata siswa, menurut Sudjana (2004:125) menyatakan bahwa “nilai rata-rata siswa dapat diperoleh dengan cara membagi jumlah nilai siswa dibagi banyaknya siswa”. Pernyataan tersebut merupakan perhitungan untuk mencari nilai rata-rata siswa di kelas. Berdasarkan pada
pernyataan tersebut, maka untuk memperoleh nilai rata-rata siswa selama 6
pertemuan adalah dengan menggunakan
Σ X M = N
M = Nilai rata-rata (Mean)
N = Jumlah pertemuan
Σ X = Jumlah nilai selama 6 pertemuan
3) Perhitungan presentase (%) berdasarkan jumlah skor yang diperoleh siswa
Jumlah Skor Siswa
% = X 100% Banyak jumlah Siswa
d. Hasil perhitungan tersebut kemudian dimasukan ke dalam tabel
Menurut Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2009: 91), dalam analisis
data meliputi: data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
47
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, mencari tema dan polanya. Dengan
demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas
dan memudahkan peneliti (Sugiyono, 2009: 92).
Dalam penelitian ini, anecdotal report peneliti yang dibuat saat
pengamatan direduksi, sehingga data yang diperoleh sesuai dengan fokus
masalah. Selain itu, data yang diperoleh dari wawancara siswa juga direduksi
sesuai dengan fokus masalah, yaitu minat belajar siswa.
b. Data display
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah menyajikan data.
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, dan sejenisnya. Miles
dan Huberman dalam Sugiyono (2009: 95) menyatakan bahwa bentuk yang paling
sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah teks
yang bersifat naratif.
Data yang diperoleh melalui observasi disajikan dalam bentuk wawancara.
Pada tahap ini, data tersebut disusun dalam bentuk paragraf deskriptif,
digabungkan dengan catatan peneliti selama observasi berlangsung. Data ini
menunjukkan aktivitas siswa yang dilakukan selama penelitian berlangsung.
Data tentang minat siswa terhadap pembelajaran tari dengan penggunaan
metode permainan sepak bola diperoleh melalui wawancara. Data yang diperoleh
dari hasil wawancara, setelah direduksi, disajikan dalam bentuk paragraf
deskriptif.
c. Conclusion drawing/verification
Tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian
kualitatif harus menjawab rumusan masalah yang ditentukan sejak awal
penelitian. Kesimpulan ini juga dapat berupa pengembangan dari jawaban
rumusan masalah penelitian.
48
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Tahap Persiapan
Dalam persiapan penelitian, peneliti memfokuskan kepada permasalahan yang
diteliti pada saat sebelum terjun ke lapangan, adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut
a. Pra Observasi
Melalui pemilihan masalah dan lokasi penelitian, selanjutnya peneliti
mengajukan suatu masalah yang dijadikan fokus penelitian.
b. Menentukan Judul dan Topik Penelitian
Setelah melakukan survei tempat untuk dijadikan objek penelitian,
selanjutnya peneliti menentukan judul penelitian yang diikuti oleh
rumusan masalah penelitian.
c. Pembuatan Proposal
Setelah melalui seleksi judul dan topik penelitian, langkah selanjutnya
adalah menyusun proposal untuk penyusun sidang proposal. Kegiatan ini
dilakukan melalui bimbingan langsung dengan pembimbing penelitian
yang ditentukan oleh Dewan skripsi.
d. Menyelesaikan Administrasi Penelitian
Persiapan lain yang dilakukan sebelum terjun ke lapangan adalah
menyelesaikan masalah administrasi yang berhubungan erat dengan surat
perjanjian, berupa
1. SK pengangkatan pembimbing I dan II
2. Surat permohonan izin penelitian dari rektor UPI melalui proses
dengan bagian BAAK UPI.
3. Mengurus surat rekomondasi dari pihak sekolah yang menjadi lokasi
penelitian yakni SD Negeri Nilem
e. Menentukan Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat untuk mengumpulkan data yang diperlukan
dalam suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 1996 : 50). Instrumen dalam
penelitian ini merupakan alat yang dapat mengumpulkan data-data tentang
49
f. Sistem Penilaian
Penilaian dilakukan dari awal kegiatan, selama kegiatan berlangsung
sampai dengan akhir kegiatan. Hal yang dinilai oleh peneliti adalah tingkat
minat siswa terhadap pelajaran seni tari, tingkat kemampuan siswa dalam
hal keberanian melalui gerakan, keberanian mengeluarkan pendapat dan
bertanya, menciptakan kreasi gerak sendiri dan menghubungkan antara
gerak yang satu dengan yang lain. Kecenderungan dari sistem penilaian
yang dipergunakan peneliti adalah untuk mengukur atau menilai secara
objektif mengenai hasil pembelajaran yang telah dilakukan oleh peneliti.
Mengingat penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, maka
dalam hal ini sistem penilaiannya mengacu pada poin kriteria-kriteria yang
dibuat oleh peneliti. Hal ini diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (1996:346) bahwa “Terhadap data yang bersifat kualitatif, maka pengolahanya dibandingkan dengan suatu standar atau kriteria yang telah dibuat oleh peneliti”. Dalam hal ini peneliti mengacu pada standar nilai dari sekolah yang bersangkuatan yaitu
Kurang : dengan standar nilai 6 ke bawah
Cukup : dengan standar nilai 7
Baik : dengan standar nilai 7 ke atas
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur sebagai
berikut
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian diperoleh selama kurang lebih 3 bulan yakni
mulai dari bulan September sampai dengan bulan Desember. Hal ini
meliputi proses awal penelitian yang dijadikan sebagai acuan penelitian.
b. Pengolahan dan Penyusunan Data
Pengolahan data yang diperoleh kemudian data tersebut disusun
berdasarkan dari hasil observasi, dan wawancara.
50
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kegiatan terakhir setelah data terkumpul untuk memperoleh tingkat
kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan dalam penelitian ini, maka
selanjutnya adalah penganalisisan dan penafsiran data dengan melakukan
analisis terhadap hasil berdasarkan kepada data mentah hasil dari
pencatatan di lapangan, kemudian diklarifikasikan dengan mengacu pada
aspek permasalahan dalanm penelitian. Selanjutnya disimpulkan dengan
tujuan agar mudah dipahami.
d. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan ini disusun dalam bentuk draft laporan hasil
penelitian sebagai persiapan ujian sidang skripsi S.1 Program Pendidikan
Seni Tari.
e. Konsultasi dengan Pembimbing
Proses bimbingan dilakukan peneliti dengan Pembimbing I dan
Pembimbing II, dimulai dari persiapan awal penelitian sampai dengan
akhir penelitian menjelang sidang skripsi.
3. Tahap Akhir
Dalam penyusunan laporan penelitian ini tersusun secara lengkap dan benar
dari halaman judul, Bab 1 sampai dengan Bab V termasuk didalamnya
lampiran-lampiran. Dalam penyusunan laporan penelitian ini meliputi proses
kegiatan
a. Penyusunan Data
Penyusunan data atau informasi penelitian dilakukan setelah melalui tahap
pengolahan data. Langkah penyusunan data ini dilakukan agar penulisan
laporan penelitian menjadi sistematis.
b. Pengetikan Data
Proses ini dilakukan setelah data tersusun dengan sistematis melalui proses
bimbingan terlebih dahulu.
c. Penggandaan Data
51
74
Syaragita Riyanzani, 2013
METODE PERMAINAN MELALUI MEDIA SEPAK BOLA SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN MINAT TARI SISWA LAKI-LAKI DI KELAS III SD NEGERI NILEM KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah peneliti melakukan penelitian selama 3 bulan (terhitung dari
proses), akhirnya dapat peneliti simpulkan sebagai berikut.
Permainan sepak bola dapat dijadikan stimulus bagi pengembangan minat
siswa laki-laki terhadap seni tari pada Sekolah Dasar khususnya untuk kelas III,
baik dengan strategi pendekatannya secara langsung maupun dengan pemahaman
siswa secara langsung terhadap gerak permainan sepak bola. Dampak positif yang
muncul pada penumbuhan minat siswa melalui permainan sepak bola ialah proses
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, lebih bebas, dan suasana lebih aktif
karena siswa dibebaskan untuk merespon melalui bermain sepak bola sambil
belajar mengeksplorasi gerak pada permainan sepak bola yang akhirnya
memunculkan kreativitas siswa melalui imajinasi yang diungkapkan melalui
ide-ide kreatif siswa yang menghasilkan suatu karya tari siswa.
Sepanjang pengamatan peneliti, siswa bisa aktif setelah adanya minat
terhadap ketertarikan permainan sepak bola pada pembelajaran seni tari. Hasilnya
siswa pun tidak merasa cepat merasa bosan karena ada interaksi antara guru dan
siswa sehingga peran siswa lebih aktif di dalamnya. Guru harus berfikir dan
bekerja keras untuk menemukan ide-ide serta metode-metode mengajar yang
kreatif agar suasana pembelajaran selalu menyenangkan dan berjalan dengan baik.
Tingkat perkembangan minat siswa digolongkan menjadi hal yang sangat
penting bagi perkembangan siswa. Siswa bisa berkembang menjadi aktif dan
kreatif apabila siswa dapat memotivasi dari dalam diri siswa sendiri. Hal ini
terbukti dengan adanya peningkatan minat, siswa bisa lebih fokus dalam
pemahaman terhadap pembelajaran seni tari, lebih aktif, kreatif dan berkembang
dalam ide imajinatifna dengan membayangkan dan meragakan hal-hal yang