• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN TARI DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI SMP NEGERI 1 SOREANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN TARI DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI SMP NEGERI 1 SOREANG."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN TARI DALAM KEGIATAN

PENGEMBANGAN DIRI DI SMP NEGERI 1 SOREANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Seni Tari

Oleh,

DESTI RESNAWATI 0907298

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

2013 Pembelajaran Tari Dalam Kegiatan

Pengembangan Diri

Di SMP Negeri 1 Soreang

Oleh

Desti Resnawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Desti Resnawati 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari

penulis.

(3)

0907298

PEMBELAJARAN TARI DALAM KEGIATAN PENGAMBANGAN DIRI DI SMP NEGERI 1 SOREANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Heny Rohayani, M.Si NIP.195901121985032001

Pembimbing II

Ayo Sunaryo, M.Pd NIP. 197708042005011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari FPBS UPI

(4)

ABSTRAK

Judul yang diambil pada penelitian ini adalah PEMBELAJARAN TARI DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI SMP NEGERI 1 SOREANG”. Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini yakni bagaimana proses dan hasil dari pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri.

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan diatas. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti dengan menggabungkan hubungan antar variabel yang terlibat didalamnya, kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur yang berhubungan dengan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dengan menggunakan tes dan angket, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik. Populasi dan sample dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti kegiatan pengembangan diri tari di SMP Negeri 1 Soreang dengan jumlah 20 orang siswa.

Hasil penelitian tersebut berupa perolehan data dari observasi, angket, tes bakat, wawancara dan dokumentasi. Dalam proses kegiatan pengembangan diri ini tidak luput dari beberapa aspek yaitu motivasi, bakat, minat serta materi dan metode pembelajaran yang digunakan. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa pembelajaran tari pada pengembangan diri sangat perlu untuk dilakukan disekolah. Selain membantu guru dalam menyempurnakan pembelajaran, dapat juga meningkatkan kreativitas siswa.

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………. i

KATA MUTIARA ... ii

PERNYATAAN ………... iii

KATA PENGANTAR ………. iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ……… vii

DAFTAR ISI ………... viii

DAFTAR TABEL ……… xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR GAMBAR ………... xiii

DAFTAR LAMPITAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Rumusan Masalah ……….. 6

C. Tujuan Penelitian ……… 6

D. Manfaat Penelitian ……….. 7

E. Asumsi ...………. 7

F. Sistematika Penulisan ... 8

(6)

B. Konsep Pembelajaran ...……….. 11

1. Pengertian Pembelajaran ... 11

2. Tujuan Pembelajaran ... 13

3. Komponen Pembelajaran ... 14

4. Metode Pembelajaran ... 14

5. Evaluasi ... 16

C. Pembelajaran Tari ...………... 17

D. Pengembangan Diri ...……… 19

1. Pengertian Pengembangan Diri ... 19

2. Tujuan Pengembangan Diri ... 21

3. Pengembangan Diri Dilihat Dari Aspek Kognitif, Apektif dan Psikomotor ... 22

E. Pembelajaran Tari Pada Pengembangan Diri Dilihat Dari Motivasi, Minat, Dan Bakat Siswa ... 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sample ...……… 30

B. Metode Penelitian ...……….. 30

C. Definisi Operasional ...………. 32

D. Instrumen Penelitian………. 32

E. Desain Penelitian ...……… 34

F. Langkah-langkah Penelitian ……… 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ……… 46

(7)

Pembelajaran Tari Pada Pengembangan Diri Di SMP Negeri 1 Soreang ...………..

46 2. Proses Pelaksanaan Pembelajaran Tari Pada Pengembangan

Diri Di SMP Negeri 1 Soreang ...

47 3. Hasil Pembelajaran Tari Pada Pengembangan Diri Di SMP

Negeri 1 Soreang ...

64 4. Hasil Pembelajaran Tari Pada Pengembangan Diri Dilihat Dari

Motivasi Minat Dan Bakat Siswa ...

72

B. Pembahasan Hasil Penelitian …..……… 77

1. Proses Pelaksanaan pembelajaran Tari pada pengembangan diri d SMPN 1 Soreang ... 77 2. Hasil Pembelajaran Tari Pada Pengembangan Diri Di SMP Negeri 1 Soreang ... 78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….. 81

B. Saran ...………... 82

DAFTAR PUSTAKA ….………….………..…… 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………...…… 86

(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan merupakan kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas siswa menjadi yang lebih baik. Sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini sudah mulai memaknai akan pentingnya pendidikan bagi masa depan anak-anak mereka. Secara garis besar pendidikan dipandang sebagai pembinaan terhadap budi pekerti, sikap, dan prilaku siswa, oleh sebab itu upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia merupakan salah satu aspek yang dapat memberikan kostribusi besar dalam menghasilkan manusia yang berkualitas. Seperti yang tertulis dalam UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, sebagai berikut:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kedewasaan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Dari pernyataan di atas bahwa pendidikan pada dasarnya mempunyai tujuan yang beragam yang mengarah kepada pembentukan warga negara yang cerdas dan berbudi pekerti luhur. Untuk menghasilkan siswa yang berkualitas, cerdas, dan berbudi pekerti luhur, pemerintah terus berupaya melakukan berbagai reformasi dalam bidang pendidikan, salah satunya yaitu dengan perubahan yang dilakukan pada sistem kurikulum pendidikan, sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Mendiknas tahun 2006.

(9)

Kurikulum merupakan suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang di programkan, direncanakan dan dirancang secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum memiliki kedudukan sentral dalam proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Oleh sebab itu kurikulum yang diterapkan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan merespon perubahan yang ada di lingkungan. Upaya mewujudkan perkembangan secara optimal harus melalui proses belajar.

Melalui proses belajar ini, siswa akan mengalami perubahan sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, serta daya pikir. Seperti yang dikemukakan oleh Hakim dalam Rachmayanti (2011:1) bahwa:

Belajar merupakan proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakan dalam peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, daya pikir, dan lain-lain kemampuannya.

Perubahan dalam proses belajar dapat berpengaruh terhadap pengembangan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor, serta menumbuhkan imajinasi dan kreativitas siswa. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam berbagai lingkungan, baik lembaga formal maupun non formal. Pembelajaran yang menekankan pada proses perkembangan kreativitas anak harus mendapatkan perhatian. Seperti kita ketahui proses pembelajaran yang lebih menekankan terhadap perkembangan kreativitas siswa, merupakan pengalaman yang mendasar bagi kehidupan di masa yang akan datang.

Pengembangan kemampuan siswa terutama kreativitas dinilai sangat penting untuk meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Kreativitas merupakan kemampuan seseorang dalam menciptakan sesuatu hal menjadi hal yang baru. Seperti yang diungkapkan oleh Munandar (2002:23) bahwa:

(10)

Mengoptimalkan perkembangan kreativitas siswa, salah satunya dapat melalui pendidikan seni tari. Pendidikan seni tari di sekolah formal mempunyai tujuan mengembangkan sikap dan kemampuan agar siswa berkreasi dan peka terhadap kesenian.

Pendidikan seni merupakan sarana untuk mengembangkan kreativitas siswa. Pada dasarnya pendidikan seni di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan rasa estetik dan ertistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiasif dan kreatif pada diri siswa secara menyeluruh. Sikap ini akan tumbuh, apabila dilakukan serangkaian proses kegiatan pada siswa yang meliputi kegiatan pengamatan, penilaian dan pertumbuhan rasa memiliki melalui keterlibatan siswa dalam segala aktivitas seni di dalam atau di luar kelas. Dengan demikian pendidikan seni melibatkan semua bentuk kegiatan berupa aktifitas fisik dan cita rasa kegiatan yang tertuang dalam kegiatan berekspresi, bereksplorasi, berapresiasi dan berkreasi melalui bahasa rupa, bunyi, gerak, dan peran (seni rupa, musik, tari dan teater).

Tujuan pendidikan seni bukan untuk membina anak-anak menjadi seniman, melainkan untuk mendidik anak menjadi kreatif serta menumbuhkan sikap toleransi, demokrasi dan beradab, serta mampu hidup rukun dalam masyarakat majemuk, mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan serta mampu menerapkan teknologi dalam berkreasi dan memamerkan serta menyajikan karya seni. Dengan demikian pendidikan seni bukan untuk menjadikan siswa menjadi seniman terampil, tetapi tempat untuk memberikan wawasan kebangsaan tentang seni tradisi yang dipelajarinya guna menjungjung nilai-nilai luhur warisan budaya Indonesia. Hal di atas sejalan dengan yang dikemukakan oleh Masunah dan Narawati (2003:247) bahwa “ Tujuan pendidikan seni di sekolah bukan untuk menbentuk siswa menjadi seorang seniman melainkan diharapkan siswa mendapatkan pengalaman seni, baik praktek maupun apresiasi”.

(11)

terdapat dalam KTSP. Pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang mencakup beberapa kegiatan, antara lain: Pengembangan Diri Tari, Musik, Pramuka, Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA), dan Palang Merah Remaja (PMR). Pada struktur kurikulum pendidikan menengah pertama dicantumkan kegiatan pengembangan diri dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran.

Pengembangan diri merupakan salah satu komponen pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, baik pada pendidikan umum, pendidikan kejuruan, maupun pendidikan khusus. Kegiatan pengembangan diri di sekolah di jelaskan dalam Undang-undang Sisdiknas sebagai berikut:

Landasan pengembangan diri dalam Sisdiknas: Pasal 1 butir 6 tentang pendidik, pasal 3 tentang tujuan pendidikan, pasal 4 ayat (4) tentang penyelenggaraan pembelajaran, pasal 12 ayat (1b) tentang pelayanan pendidikan sesuai bakat, minat dan kemampuan. PP No. 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan: Pasal 5-18 tentang standar isi satuan pendidikan dasar dan menengah. Pemerdiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi yang memuat pengembangan diri dalam struktur kurikulum, dibimbing oleh konselor, dan guru atau tenaga kependidikan yang disebut pembina.

Tujuan umum pengembangan diri yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi bakat, minat, kondisi, dan perkembangan siswa dengan memperhatikan kondisi sekolah. Sedangkan tujuan khusus pengembangan diri yaitu menunjang pendidikan siswa dalam mengembangkan bakat, minat, kreatifitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, dan kemampuan dalam pemecahan masalah. Seperti yang tertuang dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006.

(12)

pengetahuan dan informasi serta siswa dituntut untuk melatih ingatan, kemampuan berfikir dan daya penalaran saja. Bagaimanapun juga mata pelajaran seni budaya khususnya seni tari merupakan mata pelajaran yang diisi dengan teori dan praktek. Kondisi tersebut memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa waktu dan kesempatan belajar sangatlah terbatas. Kepentingan kegiatan tambahan diluar jam pelajaran untuk menyampaikan materi dalam pembelajaran secara maksimal, terutama mata pelajaran yang harus dikuasai secara teori dan praktek, maka diadakannya sebuah wadah yang dapat menunjang keadaan tersebut yaitu melalui pengembangan diri.

Meski kegiatan ini sudah berlangsung, siswa yang mengikuti kegiatan pengembangan diri tari sangat minim sekali peminatnya. Tidak dapat disalahkan jika kegiatan tersebut masih kurang peminatnya, karena disekolah ini terdapat berbagai macam kegiatan pengembangan diri bukan hanya seni tari saja. Upaya yang dilakukan oleh seorang guru, dalam meraih siswa untuk mengikuti pengembangan diri ini yakni dengan memberi pemahaman terhadap siswa untuk mengikuti kegiatan tersebut, agar siswa dapat ikut berperan serta dalam pentas seni yang dilaksanakan oleh sekolah setiap satu tahun sekali, khususnya pada saat kenaikan kelas sekaligus acara perpisahan, dengan harapan hasilnya bisa dirasakan oleh siswa atau lembaga sekolah. Selain itu juga proses pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri kurang menarik dimana guru hanya menggunakan metode demontrasi saja tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk berkreatifitas, sehingga siswa hanya dituntut untuk bisa bukan memahami materi yang diajarkan. Kemudian dalam kegiatan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri ini guru kurang begitu menguasi materi yang akan diajarkan kepada siswa sehingga ini menjadi penghambat jalannya proses kegiatan pembelajaran tari.

(13)

muncul permasalah yaitu bagaimana proses, metode, tahapan, bahan pada pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri ini dapat terealisasikan dengan baik, sehingga pembelajaran yang dilakukan di kelas dapat terpenuhi secara seharusnya dan dapat menumbuhkan minat dan bakat siswa terhadap kegiatan pengembangan diri serta meningkatkankan siswa menjadi lebih kreatif dan inovatif.

Berdasarkan paparan di atas, pembelajaran tari untuk meningkatkan ekspresi diri pada pengembangan diri menarik untuk diteliti, karena pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitas sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat siswa sesuai dengan kondisi sekolah. Untuk itu peneliti mencoba mengaplikasikannya

dalam sebuah judul, “PEMBELAJARAN TARI DALAM KEGIATAN

PENGEMBANGAN DIRI DI SMP NEGERI 1 SOREANG”. B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan, maka peneliti merumuskan masalah yang akan dibahas dalam bentuk pertanyaan penelitian, sebagai berikut:

1. Bagaimanakah proses pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang?

2. Bagaimanakah hasil pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk mendeskripsikan dan memperoleh gambaran mengenai pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang.

2. Tujuan Khusus

(14)

a. Proses pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang?

b. Hasil pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang?

D. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diataranya:

1. Peneliti

a. Memperoleh data mengenai proses dan hasil pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang

b. Untuk meningkatkan pemahaman tentang program pengembangan diri dan menambah pengalaman tentang penelitian.

c. Dapat dijadikan sebagai rujukan untuk penelitian selanjutnya mengenai proses pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri.

2. Lembaga Sekolah

Sebagai masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran seni budaya khususnya seni tari agar lebih maksimal.

3. Guru

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan memudahkan guru dalam proses pembelajaran tari sehingga keterbatasan jam pelajaran dapat dioptimalkan dengan baik.

4. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam proses belajar dan dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran tari.

5. Jurusan Pendidikan Seni Tari

Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber informasi mengenai pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri.

E. ASUMSI

(15)

tanpa harus dibuktikan terlebih dahulu. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2009:82) bahwa “Asumsi merupakan pernyataan diterima tanpa pembuktian”. Asumsi merupakan suatu pendapat yang diyakini kebenarannya oleh peneliti, dijadikan titik tolak pemikiran dalam melakukan penelitian.

Asumsi dalam penenelitian ini bahwa pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri merupakan sebuah strategi pelaksanan pembelajaran yang masih kurang dapat terealisasikan dengan baik, sehingga pembelajaran yang dilakukan di kelas dapat terpenuhi secara seharusnya.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAAN KATA PENGANTAR

UCAPAN TERIMA KASIH ABSTARK

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Asumsi

F. Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORETIS

(16)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sample Penelitian B. Desain Penelitian

C. Pendekatan dan Metode Penelitian D. Definisi Operasional

E. Instrumen Penelitian F. Teknik Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Proses Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMPN I Soreang

2. Hasil Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMPN I Soreang

B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI, POPULASI DAN SAMPLE 1. Lokasi

Lokasi penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Soreang tepatnya beralamat di jalan Ciloa No. 3 Soreang Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. SMP Negeri 1 Soreang memiliki 2 orang guru seni tari, dan termasuk sekolah favorit untuk jenjang SMP. Alasan mengapa peneliti mengambil lokasi ini yaitu merasa ingin meneliti kegiatan pembelajaran tari dalam kegitan pengembangan diri yang sangat kurang peminatnya.

2. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto (2002:108). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikuti kegiatan pengembangan diri tari di SMP Negeri 1 Soreang dengan jumlah 20 orang siswa. 3. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua siswa yang mengikuti pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang berjumlah 20 orang siswa. Sampel yang digunakan menggunakan sampel total atau sampel kuota (quota sample). Pendapat ini dikemukakan oleh Arikunto (2002:119) dan Sugiyono (2012:56), karena pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di SMP Negeri 1 Soreang berdasarkan pada jumlah yang telah ditentukan.

B. METODE PENELITIAN

(18)

penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan. Artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik (angka) yang diolah dengan menggunakan metode penelitian ini, akan diperoleh hubungan yang signifikan antar variabel yang diteliti.

Adapun pengertian metode deskriptif menurut M. Nasir dalam Prastowo (2011: 208) mengemukakan :

Metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu strata, peristiwa pada masa sekarang (ketika penelitian sedang berjalan).

Sedangkan pengertian kuantitatif menurut Sugiyono (2010:192), adalah:

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengertian diatas, maka penelitian yang dilakukan adalah dengan metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu bentuk penelitian yang berdasarkan data yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti dengan menggabungkan hubungan antar variabel yang terlibat didalamnya, kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur yang berhubungan kegiatan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang cukup jelas atas masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis memperoleh data dengan menggunakan tes dan angket, dimana data tersebut nantinya akan dihitung secara statistik.

(19)

C. DEFINISI OPERASIONAL

Adapun batasan istilah yang terdapat dalam penulisan yang berjudul “Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang” ini, agar tidak terjadi adanya kesalahartian pembaca, peneliti merasa perlu untuk memberikan batasan-batasan istilah tersebut:

Pembelajaran : Sudirman, (2004:125) menyatakan bahwa: “Pembelajaran adalah hubungan antara interaksi antara guru dan murid dalam belajar mengajar, guru sebagai pengajar memberikan pelajaran dengan menggunakan beberapa metode dan pendekatan yang mudah dimengerti agar murid paham terhadap penyampaian yang diajarkan”.

Tari : Menurut BPA Soerjodiningrat (1938) dalam Robby Hidayat (2005:3) mengemukakan bahwa: “Tari adalah

bergeraknya seluruh anggota badan, diiringi bunyi gamelan (instrumen gamelan), ditata berdasarkan irama lagu pengiring (gending), menyatunya simbolisasi dengan maksud sebuah tarian”.

Pengembangan Diri : Sebagaimana yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tentang Standar Isi adalah:

“Suatu program yang bukan termasuk mata pelajaran, yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi peserta didik mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minatnya”.

D. INSTRUMEN PENELITIAN

(20)

yang digunakan dalam suatu penelitian, diasumsikan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis seperti yang dikatakan Sugiyono (1994:84) bahwa istrumen penelitian adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.

Peneliti menggunakan instrumen penelitian untuk memperoleh data berupa proses dan evaluasi atau hasil pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang, adapun istrumen penelitian yang digunakan berupa:

1. Lembar Panduan Observasi

Lembar panduan observasi ini digunakan untuk mengamati bagaimana proses penerapan pembelajaran tari dan bagaimana hasil dari pembelajaran tari yang dilakukan pada pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang.

a. Proses Penerapan Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri Observasi mengenai proses penerapan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang untuk mengamati bagaimana tahapan, metode, bahan atau materi yang diajarkan guru kepada siswa.

b. Hasil Yang Diperoleh Dari Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri

Observasi yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana hasil yang diperoleh dari pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri oleh guru di SMP Negeri 1 Soreang.

2. Lembar Panduan Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada guru pembimbing pengembangan diri tari mengenai tahapan pembelajaran, materi atau bahan, dan metode yang diterapkan kepada siswa sehingga siswa mampu meningkatkan kreativitasnya.

3. Tes

(21)

terapkan materi pembelajaran tari (tes bakat awal atau pre-test) dan pada saat evaluasi (post test) yang digunakan untuk memperoleh data dari hasil selama proses pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri siswa.

4. Angket

Angket merupakan uraian tertulis baik itu berupa pertanyaan tertutup maupun terbuka terhadap responden yang jawabannya berupa pilihan ganda atau berupa isian sesuai dengan tujuan penelitian. Peneliti dalam penelitian ini membagikan angket kepada siswa untuk memperoleh data secara persentase untuk mengetahui bakat dan minat siswa terhadap tari.

E. DESAIN PENELITIAN

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipergunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah studi pendahuluan, teknik pengamatan (observasi), wawancara, studi literatur, dan studi dokumentasi. Kelima teknik ini dipergunakan dengan harapan dapat saling melengkapi untuk memperoleh data yang diperlukan. Agar data yang dikumpulkan sesuai dengan kepentingan penelitian dan tujuan yang diharapkan, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi atau pengamatan menurut peneliti merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti, baik siswa dan guru serta situasi dan kondisi disekolah tersebut, seperti yang diungkapkan oleh Nana Syaodih (2005:220).

(22)

di SMP Negeri 1 Soreang, observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan peneliti tidak pada saat berlangsungnya aktivitas pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang.

Observasi ini dilakukan setiap hari sabtu dimulai dari tanggal 15 Desember 2012. Observasi ini dilakukan dari mulai jam 08.00 s/d 11.00, bertempat di sekolah SMP Negeri 1 Soreang. Peneliti disini mengamati dan melihat secara langsung bagaimana proses pembelajaran tari pada kegiatan pengembangan diri yaitu mencakup semua materi yang menjadi pokok permasalahan penelitian. Peneliti lebih memfokuskan pada siswa yang mengikuti pengembangan diri tari yaitu sekitar 20 orang. Dari semua siswa yang mengikuti kegiatan ini ada beberapa siswa yang memang sudah cukup baik dalam menerima materi tetapi banyak pula siswa yang mendapatkan kesulitan, itu dikarenakan metode pembelajaran yang kurang baik.

b. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui suatu proses interaksi dan komunikasi yang berupa tanya jawab dengan responden, agar mendapatkan informasi secara lisan dan tulisan tentang hal yang diteliti. Adapun bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh peneliti, yang dirumuskan dalam pedoman wawancara.

Dalam hal ini, peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada guru pembimbing pengembangan diri tari serta siswi yang mengikuti kegiatan pengembangan diri tari di SMP Negeri 1 Soreang. Dibawah ini adalah data yang diperoleh melalui wawancara, diantaranya:

1. Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Soreang, wawancara tersebut untuk memperoleh data mengenai sejarah dan perkembangan sekolah, tujuan serta berbagai macam bentuk kegiatan yang ada di sekolah tersebut.

(23)

pengembangan diri, selain itu juga masalah atau kendala yang dihadapi guru maupun siswa dalam pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri, kemudian perlombaan apa saja yang pernah diikuti siswa.

3. Siswa yang mengikuti pengembangan diri tari, wawancara tersebut untuk mengetahui sejauhmana siswa mampu mengembangkan kreativitas dan mengekspresikan diri sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat, tentang apa saja yang telah diperoleh siswa selama kegiatan pengembangan diri dan harapan siswa kedepannya mengenai kegiatan pengembangan diri.

c. Studi Literatur

Studi literatur digunakan dalam penelitian ini, sebagai acuan untuk mencari data-data melalui tulisan yang mengacu pada penelitian, dan juga agar dapat membantu dalam mendapatkan sumber-sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Sumber informasi yang didapatkan peneliti memiliki hubungan langsung dengan penelitian dalam kegiatan proses penyusunan program pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang, seperti tentang tahapan pembelajaran, metode-metode pembelajaran yang diterapkan, bahan serta hasil pengembangan diri, dan peneliti juga melakukan tinjauan pustaka dangan mencari, melihat dan membaca baik dari buku, internet, jurnal, majalah dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian tentang pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang,

Pada proses pengolahan data, peneliti kemudian membandingkan data yang didapatkan dari lapangan dengan teori yang mendasarinya. Penulis mengumpulkan data dengan teknik mencatat, untuk mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan diri, bagaimana tahapan pembelajaran, metode pembelajaran yang dikembangkan guru, dan hasil pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang.

d. Studi Dokumentasi

(24)

digunakan berhubungan dengan penelitian pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang, diantaranya dokumen profile kegiatan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang, dokumentasi foto dan video tentang pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang, dan dokumen lainnya yang diperlukan dalam penelitian. Selain itu alat atau multi media dan kaset VCD untuk proses latihan maupun pementasan, proses dan tahapan pembelajaran serta hasil pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri melalui pergelaran sehingga penelitian dapat dibuktikan.

2. Teknik Pengolahan Data

Dalam melaksanakan sebuah penelitan, pengolahan data harus dilakukan secara optimal, maksudnya agar data yang diperoleh dilapangan (dari hasil observasi, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi) dapat diolah dan dapat dipertanggung jawabkan kebenaran dan keabsahannya. Dengan kata lain bahwa data yang diperoleh diklasifikasikan (dipilah) dan disusun berdasarkan kebutuhan dan kepentingan dalam penulisan laporan.

Seluruh data yang dianggap mendukung dalam penelitian ini, dianalisis berdasarkan metode deskriptif analisis, untuk mempeperoleh hasil uraian yang diharapkan. Uraian-uraian yang diperoleh dari hasil analisis tersebut kemudian diklasifikasikan secara sistematik untuk mendapatkan suatu tujuan dari maksud penelitian. Tahap pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut:

a. Menyusun data sesuai dengan permasalahnya yakni pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang

b. Menyesuaikan data yang didapat dilapangan dengan sumber-sumber tertulis dan data yang didapat dari narasumber.

c. Menyusun data dan menuangkannya dalam bentuk tulisan kemudian menganalisis data sesuai dengan apa yang telah didapat oleh peneliti mengenai pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri.

d. Menarik kesimpulan dari data yang telah tersusun.

(25)

 Angket, diberikan kepada seluruh siswa yang mengikuti kegiatan pengembangan diri tari untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran tari dan mengetahui motivasi serta bakat dan minat yang dimiliki siswa.

(26)
(27)
(28)

60-69 D  Tidak mampu melakukan seluruh gerak yang di contohkan oleh guru, tidak baik dalam teknik.  Persentase data, yaitu menghitung persentase siswa berdasarkan jumlah

skor yang diperoleh.

% = jumlah skor siswa X 100 % Jumlah siswa

 Menghitung varians dan standar deviasi atau simpangan baku Varians s = �∑�2−(∑�)²

� (�−�)

Standar Deviasi = �

3. Teknik Analisi Data

Pada pelaksanakan sebuah penelitian, analisis data harus dilakukan secara optimal, maksudnya agar data yang diperoleh dari lapangan (dari hasil observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi) dapat di olah dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan keabsahannya, dengan kata lain bahwa data yang diperoleh diklasifikasikan (dipilah), kemudian ditabulasikan berdasarkan kebutuhan dan kepentingan dalam penulisan laporan. Data yang diperoleh dari observasi, wawancara, tes atau uji kemampuan, angket, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi kemudian klasifikasikan atau dikelompokan berdasarkan kepentingan penelitian.

Seluruh data yang dianggap mendukung dalam penelitian ini dianalisis berdasarkan metode deskriptif analisis, untuk memperoleh hasil uraian yang diharapkan. Uraian-uraian yang diperoleh dari hasil analisis tersebut, kemudian diklasifikasikan secara sistematik untuk mendapatkan suatu tujuan dari maksud penelitian.

Adapun Langkah-langkah analisis datanya sebagai berikut:

(29)

b. Mencari kesesuaian antara data yang dihasilkan di lapangan dengan data yang dihasilkan dari sumber lainyang berupa teori, serta sumber lain yang dapat menghasilkan kesimpulan dan dapat menunjang penelitian.

c. Menyusun data sesuai dengan permasalahannya yakni pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri.

d. Menyesuaikan data yang didapat di lapangan dengan sumber-sumber tertulis dan data yang didapat dari narasumber.

e. Menganalisis data yang sudah diperoleh peneliti sehingga data tersebut lebih jelas dan akurat.

f. Menarik kesimpulan dari data yang diperoleh, serta mendeskripsikan hasil penelitian yang sudah mengalami pengolahan dalam bentuk tulisan.

Setelah semua data dianalisis dan disusun berdasarkan permasalahan yang diperoleh, maka selanjutnya seluruh data dikumpulkan untuk dijadikan suatu laporan penelitian yang bersifat deskripsi, dengan berpedoman pada buku penulisan karya ilmiah UPI. Penyusunan laporan penelitian tidak terlepas dari proses bimbingan baik itu dengan pembimbing I maupun pembimbing II.

F. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

1. Persiapan atau Prapelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap awal dalam sebuah penelitian pendahuluan, dan tahap penyusunan proposal penelitian. Pada tahap ini dilakukan penelitian pendahuluan yaitu melihat permasalahan yang terjadi di lapangan atas dasar hasil dari penelitian pendahuluan yang dilengkapi dengan kajian terhadap berbagai literatur, peneliti tertarik dengan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang.

Peneliti menyusun rancangan proposal penelitian dengan cara mengumpulkan bahan referensi yang erat kaitannya dengan tujuan penelitian. Peneliti melakukan tukar pikiran dengan teman seangkatan maupun mahasiswa sebelumnya, khususnya program seni tari.

(30)

konsultasi dengan dosen pembimbing untuk mendapat arahan teknik operasional penelitian.

Persiapan penelitian berfungsi untuk mefokuskan permasalahan yang akan diteliti tidak terjadi kesalah pahaman atau simpang siur sebelum peneliti terjun langsung ke lapangan. Persiapan-persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

a. Pra survey dilakukan ke SMP Negeri 1 Soreang untuk mengetahui situasi dan kebiasaan di sekolah tersebut.

b. Pengurusan izin penelitian. Permohonan izin mengadakan survey penelitian dengan surat rektor UPI Bandung kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Soreang dengan judul “Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang”.

c. Melakukan pengamatan akan kegiatan pembelajaran tari lewat kegiatan pengembangan diri yang dilakukan oleh para siswa yang menjadi riset peneliti.

d. Kemudian dilanjutkan wawancara kepada Ibu Ati sebagai pengajar kesenian (seni budaya) sekaligus pengelola kegiatan pengembangan diri tari, dan siswa yang mengikuti kegiatan pengembangan diri.

e. Pengumpulan data kegiatan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri.

f. Pengamatan difokuskan kegiatan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri yang meliputi proses kegiatan, pelaksanaan, faktor penghambat, dan hasil yang dicapai dalam kegiatan tersebut.

g. Melakukan identifikasi pada kegiatan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri yang dilakukan pengajar dan sumber-sumber yang relevan dengan masalah ini.

h. Mengamati atau observasi deskripsi tentang pelaksanaan, faktor penghambat, serta hasil dari pelaksanaan kegiatan tersebut.

(31)

pendapat siswa dan orang tua siswa tentang proses kegiatan pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri yang dilakukan oleh pengajar.

j. Menganalisis kegiatan pengembangan diri pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri yang diimplementasikan pengajar, artinya dimensi manakah yang sudah diterapkan, seperti proses pelaksanaan, faktor penghambat, dan hasil dari pelaksanaan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian dibagi ke dalam 5 tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, tahap menganalisis data dan tahap penyusunan laporan.

a. Tahap Persiapan

Berikut ini kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap persiapan:

1. Mencari keterangan yang akurat mengenai masalah yang akan diteliti. 2. Menentukan masalah, judul penelitian, dan kerangka penelitian. 3. Membuat proposal penelitian.

4. Membuat surat izin penelitian.

b. Tahap Mengumpulkan Data

Kegiatan ini dilakukan untuk menetapkan atau menguji kebenaran informasi dan data yang diperoleh dengan cara pengecekan atas data sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap mengumpulkan data, antara lain:

1. Mencari kesesuaian data yang diperoleh dari literatur dan narasumber yang kemudian disusun secara sistematis

2. Melakukan observasi

3. Melakukan wawancara dengan narasumber yang berhubungan dengan penelitian

c. Pengolahan Data

(32)

dikemukakan oleh Kartini (1990:86) bahwa “Mengolah data berarti menimbang, menyaring, mengatur dan mengklasifikasikan. Menimbang dan menyaring data itu ialah benar-benar memilih secara hati-hati data yang relevan, tepat dan berkaitan dengan masalah yang tengah diteliti. Mengatur dan mengklasifikasikan ialah menggolongkan, menyusun aturan tertentu”.

d. Tahap Menganalisis Data

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap menganalisis data, yaitu:

1. Memeriksa data yang sudah terkumpul dari hasil penelitian, dengan cara memilah dan memilih data dan mengklasifikasikannya sesuai dengan yang dlakukan peneliti yakni data minat siswa dari faktor internal dan data minat siswa dari faktor eksternal, serta data dari hasil penyebaran angket.

2. Menyusun data, serta menganalisis data yang sudah terkumpul, dengan cara data yang sudah diklasifikasi dalam bentuk tabel (tabel data minat siswa dari faktor internal, tabel data minat siswa dari faktor eksternal, serta tabel data dari hasil penyebaran angket), kemudian masing-masing tabel dianalisis. 3. Menarik kesimpulan dari hasil data yang telah dianalisis sesuai dengan data

yang telah diperoleh.

3. Penyusunan Laporan

Setelah semua data dianalisis dan disusun berdasarkan permasalahan yang diperoleh, maka selanjutnya seluruh data dikumpulkan untuk dijadikan suatu laporan penelitian yang bersifat deskripsi, dengan berpedoman pada buku penulisan karya ilmiah UPI. Penyusunan laporan penelitian tidak lepas dari proses bimbingan, baik dengan pembimbing I maupun dengan pembimbing II.

(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa kegiatan pengembangan diri adalah kegiatan tambahan di luar jam pelajaran intra, agar dapat memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan serta kemampuan siswa. Kegiatan pengembangan diri yang merupakan seperangkat pengalaman belajar memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian, bakat, minat dan prestasi siswa. Kegiatan pengembangan diri mempunyai tujuan untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang di motivasi oleh sekelompok siswa, contohnya seni tari.

Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang dilaksanakan setiap hari sabtu kurang lebih sekitar 3 jam, di luar jam pelajaran intrakulikuler. Materi yang sudah disampaikan dalam pembelajaran tari pada pengembangan diri antara lain: tari merak dan yang sekarang sedang dipelajari yaitu tari dasar putri. Satu bentuk tarian dilakukan dalam beberapa kali pertemuan sesuai lamanya dan tingkat kesulitan tarian tersebut, sehingga penyampaian bisa dilakukan dalam 4-5 kali pertemuan.

Dari pengamatan yang telah dilakukan peneliti, diperoleh data mengenai ke-20 orang siswa yang mengikuti kegiatan pengembangan diri tari. Mereka merasakan perbedaan antara kegiatan yang dilakukan dalam intrakurikuler dan pada kegiatan pengembangan diri tari. Pada dasarnya pembelajaran tari pada pengembangan diri ini membawa efek yang positif bagi siswa, lembaga sekolah bahkan masyarakat sekitarnya.

(34)

Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi siswa mengikuti kegiatan pengembangan diri ini dilihat dari segi internal, diantaranya yaitu keinginan diri sendiri yang kuat, di dorong oleh bakat, kesenangan dalam mengikutinya, kesungguhan untuk dapat menguasai materi, dan keinginan untuk mencoba. Adapun secara eksternal dipengaruhi oleh ajakan teman-temannya, kharisma pelatih atau guru pemberi materi, cara mengajar atau metode yang diberikan pelatih atau guru, dukungan orang tua, dan keinginan untuk menambah wawasan. B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pembelajaran tari dalam kegiatan pengembangan diri di SMP Negeri 1 Soreang, diharapkan dapat dijadikan bahan referensi bagi :

1. Sekolah

Pada penelitian ini bukan hanya melalui kegiatan menari saja, tetapi juga harus didukung oleh sekolah kepada guru dan siswa untuk lebih leluasa sehingga dapat menciptakan sebuah kegiatan yang kreatif dan inovatif dalam menari. 2. Guru

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi guru sebagai pengembangan pembelajaran tari, dan disarankan untuk dapat direkomendasikan agar kemampuan kreativitas menari siswa SMP secara bertahap dapat meningkat kearah yang lebih baik.

3. Lembaga

(35)

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. (2005). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: PT. Pelita Masa

Cahyati, Eulis. (2010). Program Pengembangan Diri Pada Kegiatan Ekstrakulikuler Seni Tari di SMP Negeri I Banyuresmi Garut. Skripsi

S1 pada FPBS UPI.Tidak diterbitkan.

Dakir, H. (2004). Perencanaan Dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Undang-Undang No 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3. Jakarta: Depdiknas

Djamarah. (1994). Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

Hamalik, Oemar. (2004). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar. (2008). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hidayat, Robby. (2005). Wawasan Seni Tari. Pengetahuan praktis bagi guru seni tari. Malang: Jurusan Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Masunah, Juju. (2012). Bahan Ajar Mata Kuliah Tari Pendidikan. Bandung: UPI. Masunah, Juju & Narawati, Tati. (2003). Seni Dan Pendidikan Seni Sebuah

Bunga Rampai. Bandung: P4ST UPI

Munandar, S.C, Utami. (2002). Kreativitas Dan Keberbakatan, Strategi Mewujudkan Potensi Kreatifitas dan Bakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

(36)

Prastowo, Andi. (2011). Memahami Metode-Metode Penelitian. Jogjakarta: Ar-Russ Media.

Prayitno, Elida. (1989). Panduan Pengajar Buku Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Proyek Pengembangan LPTK.

Purwanto, M. Ngalim. (1996). Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sagala, Syaiful. (2005). Konsep Dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar Dan Mengajar. Bandung: CV Alfabeta

Semiawan, Conny. Dkk. (1990). Memupuk Bakat Dan Kreativitas Siswa Sekolah Menengah (Petunjuk Bagi Guru Dan Orang Tua). Jakarta: Gramedia

Setiawan, M. Agustina. (2011). Model Pengembangan Diri Pada Ekstrakurikuler Seni Budaya Untuk Mengoptimalkan Bakat Siswa di SMP Negeri 1 Campaka Purwakarta. Bandung: UPI.

Sudjana, Nana. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabet.

Suherman, Uman. (2002). Psikologi Pendidikan Membangun Interaksi Pembelajaran Optimal. Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan UPI

Sunarto, dkk. (2006). Perkembangan Peserta didik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Syamsudin, Makmun. (1996). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tim MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum Dan Pembelajaran.

Bandung: Jurusan Kurtekpen FIP UPI.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Gambar

Tabel 3.1 Aspek penilaian secara individu

Referensi

Dokumen terkait

Obyek dari performance bond adalah barang serta jasa lingkungan hidup (hutan, udara, air) yang dapat terkena dampak polutif atau ekstraktif dari suatu kegiatan ekonomi..

 Deskripsi Modul : Membuat laporan hasil pemeriksaan merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Pengawas Konstruksi Bangunan Gedung (Construction

Hal tersebut menunjukkan bahwa subtes EAS 4 kecepatan dan ketelitian visual memiliki validitas kriteria yang baik yang ditunjukkan oleh korelasi positif yang sangat

Dengan menggunakan sistem secara terkomputerisasi akan membantu dalam pengolahan data maupun pencatatan persediaan barang, dan membuat laporan lebih cepat dan tepat,

Berdasarkan hasil analisis penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disumpulkan mengenai bentuk konflik sosial oleh Coser yang dialami oleh

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perbandingan bubur pepaya dan bubur terung belanda berpengaruh nyata terhadap nilai total padatan terlarut selai yang

Dalam upaya pengembangan literasi informasi terdapat beberapa potensi yang belum secara optimal dimanfaatkan, potensi tersebut antara lain potensi kewenangan,

Sehingga siswa SMA kelas XII yang memiliki ciri karakteristik ini ketika memilih jurusan akan cenderung mengalami kebimbangan dalam mengambil keputusan kariernya, karena