• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PENGUSAHA KECIL: Studi kasus dampak pelatihan kewirausahaan terhadap kinerja pengusaha kecil yang diselenggarakan oleh PT. Pusri Palembang Sumatra Selatan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DAMPAK PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA PENGUSAHA KECIL: Studi kasus dampak pelatihan kewirausahaan terhadap kinerja pengusaha kecil yang diselenggarakan oleh PT. Pusri Palembang Sumatra Selatan."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PELATIHAN KEWIRAIISAHAAN TERHADAP KINERJA PENGUSAHA KECIL

( Studi kasus dampak pelatihan kewirausaliaan terhadap kinerja pengusaha keci! yang diselenggarakan oleh PT. Pusri Palembang Sumatra Selatan )

TESfS

Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis Untuk Memenuhi Sebahagian Syrat Memperoleh Gelar Magister Pada

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Konsentrasi Pelatihan

Oleh

Drs. Mohammad Soltani

NIM 989527

PROGRAM PASCA SARJ.

i NIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROGRAM STl DI PLS KONSENTRASI PELATIHAN

(2)

PERSETUJUAN/PENGESAHAN

TLAH DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I

^f

Prof. Dr. H. Djudju Sudjana, M.Ed

Pembimbing II

Prof.Dr.H. Endang Sumantri, M.Ed

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(3)

Sesunggunya Allah tidak akan merobah

sesuatu Kaum^ehingga mereka merobah apa

yang ada pada diri mereka.

(Surat Ar-Ra ad 11)

Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman

dan berbuat balk dlantara kamu sekallan bahwa

Dia pastI menjadikan mereka Itu khallfab

di muka Bum/ ini

(Surat An-nur 55).

Setiap orang dapat melaksanakan bagian yang btsar, sesuai dengan intensitas dart kemauannya yang

sedang menyala dan kecerdasan imajenaslnya

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa karya tulis dengan judul " Dampak Pelatihan Kewirausaliaan Tehadap Kinerja Pengusaha Kecil " Studi Kasus Dampak Pelatihan yang diselenggarakan Oleh PT.Pusri Palembang Propinsi Sumatra Selatan ,

Tesis ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku

dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada

saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam

karya saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, September 2000.

Yang membuat pernyaaan ,

/v-:_

(5)

ABSTRAK

Yang melatar belakangi munculnya penelitian ini, karena pengusaha kecil, merupakan aset bagi perekonomian di Indonesia, kepada mereka sudah diberikan perlakuan dalam bentuk pelatihan dalam meningkatkan kinerjanya, kenyataan dilapangan bahwa hasil pelatihan belum menunjukan sikap dan motivasi yang tinggi sebagai seorang wirausahawan. Tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui dan mengungkap faktor-faktor, metode, teknik dan pendekatan yang cocok dan berpengamh terhadap kinerja pengusaha kecil. Sedangkan yang menjadi fokos dalam penelitian ini adalah: Apakah pelatihan yang dilaksanakan ada dampakanya terhadap Kinerja pengusaha kecil, baik terhadap materi maupun metode, teknik dan pendekataan yang digunakan. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara studi kasus. terhadap pengusaha kecil yang berjumlah 6 orang. Data temuan masalah dihimpun melalui pendekatan triangulasi anatara lulusan pelatihan, pihak Manajemen pengelola program, pengembang pelatihan, atasan langsung, pelanggan dan teman sejawat, yang menjadi instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, teknik andalan untuk mengumpulkan data adalah melalui wawancara dan observasi serta dokumentasi yang relevan sebagai pelengkap data.

Yang dijadikan landasan tiori dalam mengkaji setiap permasalahan dalam penelitian ini adalah menggunakan Komponen-komponen Pelatihan dalam konsep

Pendidikan Luar sekolah, Model pelatihan partisipatif, Konsep pemberdayaan,

Konsep kewirausahaan dan pengusaha kecil serta konsep kinerja.

Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa; dampak yang ditimbulkan dari pelatihan kewirausahaan belum dapat meningkatkan Kinerja pengusaha kecil secara maksimal, ditinjau dari prinsip-prinsip ekonomi dan ciri seorang wirausahawan, hal ini disebabkan peroses awal penyelenggaraan pelatihan belum mengacu pada komponen-komponen PLS dan model pelatihan partisipatif, kekurang jelasan pengaturan tugas dan tanggung jawab anatara Pihak Manejemen

PT.Pusri dengan pihak pengembang pelatihan. Namun pada aspek pengetahuan dan pandangan dari masing-masing responden cendrung sudah menunjukan kepedulian terhadap usaha yang ditekuninya.

Oleh karena itu disarankan Selektifitas dalam merekrut peserta benar-benar harus dipertimbangkan dominasi komponen masukan lain yang berkenaan dengan bantuan modal hendaknya belum diberikan pada saat pelatihan akan diaksanakan, pengaturan akad kerjasama anatara pihak pengembang pelatihan dengan Manajemen PT. Pusri perlu diperjelas, demikian juga terhadap kinerja pengusaha kecil perlu transparan untuk lebih memudahkan sistim pembinaan yang akan dilakukan selanjutnya. Serta fungsi pengawasan bagi pihak Manajemen PT. Pusri hendaknya

(6)

DAFTAR1SI

HALAMAN TESIS

PENGESAHAN

•_•

v.-.-^-

"

MOTTO

m

PERNYATAAN

IV

ABSTRAK v

KATA PENGENTAR

vi

UCAPAM TERIMA KS1H

ix

DAFTARISI ' XI

DAFTARTABE1

xiv

DAFTARGAMBAR xv

DAFTAR LAMPERAN

xvi

BAB I. PENDAHULUAN

l

A. LataT Belakang Maslah

*

B. Pembatasan Masalah ;;-:

-C. Perumusan Masalah -••.: 7

D. Penjelasan Istilah

9

E. Tujuan Penelitian

I-"1

F. Kegunaan Penelitian

14

G. Rancangan Penelitian

14

BAB II. LANDASAN TEORI 16

A. Komponen-komponen Pelatihan ditinjau dari sistem PLS

16

(7)

D. Metode dan teknik Pembelajaran dalam Pelatihan

37

E. Kewirausahaan danPengusaha kecil

67

F. Pengertian Dampak

76

G. Pengertian Kineria

7g

BAB III. PROSEDUR PENELITIAN

80

A. Metode penelitian g0

B. Subyek yang diteliti 81

C. Sumber dan teknik pengumpulan data

83

D. Landasan dari proses Pengumpulan Data dan Aniisis data

85

E. Tahapan kegiatan paenelitian 87

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 89

A. Diskripsi Umum PT PUSRI Dan Pengembang Pelatihan

89

LSejarahSingkatPT. PUSRI 90

2 Kondisi Umum Dinas PPK & K. PT. PUSRI 98

3. Kondisi Umum pengembang Pelatihan 108

4. Pola penyelenggaraan pelatihan 109

5. Diskripsi KinerjaPenyelia Ill

6. Motivasi, Komunikasi dan Pemenuhan kebutuhan 112

B. Pola Penyelenggaraan Pelatihan 115

1. Tahapan Persiapan 117

2. Tahap pelaksanaan pelatihan 119

3. Tahap Evaluasi 121

(8)

C Analisis Tentang Temuan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan

Pengusaha Kecil Dalam Mengelola Usahanya

123

1. Analisis Tentang Kondisi Tenaga Kerj a Pengembang Pelatihan

123

2. Analisis Program Penyelenggaraan Pelatihan

126

D Analisis Dampak Pelatihan Terhadap Penggunaan Metode dan Pemahaman

Materi Pelatihan

158

E. Analisis Temuan Dampak Pelatihan Terhadap Kinerja

166

F. Pembahasan Hasil Penelitian

179

1. Interprestasi hubungan antara Temuan Pengembang pelatihan dan Dinas

PPK & K PT.Pusri terhadap pengaruh hasil Pelatihan

179

2. Interprestasi Hubungan antara Temuan hasil Pelatihan Terhadap Kinerj a. 182

G. Temuan Hasil Penelitian • 184

H. Implikasi dan Keterbatasan Penelitian

185

1. Implikasi Hasil Penelitian

185

2 Keterbatasan Penelitian 188

BABV KESIMPULAN DAN SARAN 190

1. Kesimpulan

190

2. Saran 193

DAFAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1 Ketenagaan Dinas PPK &KPT.Pusri Palembang

105

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1Hubungan Fungsional Antara Komponen-Komponen

Pelatihan Dalam Pendidikan Luar Sekolah

26

Gambar 2Langkah-Langkah Kegiatan Model Pelatihan Partisipatif.

45

Gambar 3Proses Pengembangan Program Pelatihan

54

Gambar 4 Six Stage OfTraining Process

62

Gambar 5 Fungsi-Fungsi Manajemen

71

Gambar 6 Sistim Bisnis

74

Gambar 7 Keadaan Produksi PT.Pusri

94

Gambar 8Pengadaan dan Distribusi PT.Pupuk Sriwijaya

95

Gambar 9 Prosentase Kwalitas Pendidikan Karyawan PT.Pusri

96

Gambar 10 Struktur Organisasi PT. Pusri

97

Gambar 11 Struktur Organisasi Dinas PPK &K PT. Pusri

99

Gambar 12 Proses Timbulnya Kebutuhan

H3

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

199

Lampiran 2. Instrumen Penelitian (pedoman wawancara)

203

Lampiran 3. Keadaan Responden

214

Lampiran 4.

Surat izin Penelitian

215

Lampiran 5. Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Penelitian

216

Lampiran 6 Riwayat Hidup Penulis

217

(12)

FENDAHliLUAN

A. Latar Beiakang Masaiah

Pelaksanaan kegiatan pendidikan sebagaimana yang diatur dalam Undang

Undang Rl Nmor 2 tahun 1998, bahwa penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan

ke dalam dua sistem penyelenggaraan, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur

pendidikan luar sekolah. Sistem pendidikan nasional yang merupakan kepedulian

pemerintah dalam dunia kependidikan di Indonesia memungkinkan peserta

didik/warga belajar untuk leluasa dapat menentukan sendiri jalur pendidikan yang

diinginkannya, serta dengan mudah dapat berpindah dari jalur pendidikan luar

sekolah ke jalur pendidikan sekolah dan sebaliknya. Pada hakikatnya, pendidikan

luar sekolah menambah dan melengkapi pendidikan yang tidak dapat

diselenggarakan oleh jalur pendidikan sekolah., Sebagai perwujudan ikhtiar

pembangunan nasional, pendidikan luar sekolah memiliki keleluasaan yang lebih

besar daripada pendidikan sekolah untuk secara cepat disesuaikan dengan

kebutuhan masyarakat.

Lebih oprasional lagi pengaturan Pendidikan Luar sekolah di atur dalam

Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1991 dengan tujuan: Membina warga belajar agar

memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang diperlukan untuk

mengembangkan diri, bekerja mencari natkah atau melanjutkan ke tingkat dan/atau

(13)

ini bentuk program yang ditawarkan dalam pendidikan Luar sekolah ini

bermacam-macam seperti: Magang, Kursus, Kejar Paket A/B, Kelompok bermain,

pelatihan-pelatihan dan iain sebagainya .

Sedangkan sebutan untuk orang-orang yang

mengikuti kegiatan pada Pendidikan luar sekolah ini disebut Warga belajar atau

peserta pelatihan yang merupakan sumber daya manusia, tidak hanya menjadi

konsumen sumber daya alam, meiainkan juga menjadi sumber daya bagi manusia itu

sendiri.

Sumber daya yang dapat dimanfaatkan dari peserta belajar ini meliputi; tenaga

fisiknya, pikirannya dan kepemimpinannya (Nursid.S, 1989:213). Yang memeiliki

karakteristik tersendiri yang mencakup karakteristik akademik maupun karakteristik

pribadi dan sosial (Kemp, 1985).

Dalam upaya mengembangkan dan membina warga belajar atau peserta

pelatihan sebagaimana dirumuskan dalam peraturan pemerintah tersebut, khususnva

bab IV (5), penyelenggaraan program dapat dilakukan oleh semua instansi terkait atau

mstitusi-mstitusi lainnya

oleh suatu lembaga atau organisasi , dengan waktu

pelaksanaan jangka pendek dan khusus (Sudjana, 1996).

Tujuan dari program

pendidikan luar sekolah berorientasi kepada waktu pendidikannya yang smgkat, isi

program berpusat kepada lulusan dan kepentingan perorangan, menekankan kepada

pelatihan dan praktik, persyaratan masuk ditemukan oleh dan/atau bersama peserta

didik, serta penyajiannya dilakukan dalam lingkungan kehidupan peserta didik,

berpusat pada peserta didik, pengawasan diatur sendiri dan demokartis (Sudjana,

(14)

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, PT. Pupuk Sriwijaya Palembang ikut

serta dalam penyelenggaraan berbagai pelatihan dalam upaya-upaya pembinaan dan

peningkatan Sumber daya manusia yang diatur oleh Meneteri Investasi dan Pembinaan

Badan Usaha Milik Negara melalui koordinasi dengan Dinas Pembinaan Pengusaha

Kecil dan Koperasi PT.Pusri sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara termasuk

salah satu lembaga yang menyelnggarakan semua jenis pendidikan luar sekolah,

termasuk bagi pengurus Koperasi dan Pengusaha Kecil yang dikirim dari berbagai

unit Koperasi dan Pengusaha kecil yang tersebar di seluruh Indonesia, dimana keberadaanya Koperasi dan Pengusaha kecil cukup banyak, hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian Indonesia apabila benar-benar dibina dan diperdayakan, dan mereka berada pada garis Ekonomi menengah kebawah yang tersebar di seluruh pelosok Propinsi yang ada di Indonesia. Dalam kaitan ini nampaknya PT. Pusri sebagai Badan Usaha Milik Negara telah menyelenggarakan berbagai pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keberadaan pengusaha kecil dan Koperasi, karena pengusaha kecil merupakan salah satu sendi kehidupan perekonomi

Indoneasia yang patut untuk diberdayakan karena:

Perusahaan kecil menyediakan lapangan kerja untuk yang cukup besar. Perusahaan kecil ikut andil dalam pembangunan melalui pembayaran pajak. Perusdahaan kecil merupakan ujuk tombak industri Nasional.

Perusahaan kecil menjadi pedagang perantara dan pengumpul hasil patten petani.

Perusahaan kecil memperuduksi banyak sektor kebutuhan pokok rakyat. Perusahaan kecil terdapat disetiap sudut pelosok Indonesia yang

diperkirakan 31 Juta perusahaan (1995)". (Marbun, 1996:3)

(15)

tersebut, diantaranya telah melakukan pelatihan kewirausahaan. Tujuan dari

pelatihan kewirasusahaan bagi pengusaha kecil dan Koperasi ini tidak lain untuk

memenuhi kebutuhan belajar jangka pendek dan lebih menekankan kepada perubahan

tingkah laku fungsional pengurus koperasi dan Pengusaha Kecil, sebagai dasar

terwujudnya peningkatan sumber daya manusia. Keberhasilan penyelenggaraan

program pelatihan kewirausahaan ini sangat ditentukan oleh kerja sama antara pihak

pemerintah atau instansi terkait dan organisasi—rganisasi kemasyrakatan lainnya serta

kesadaran dari masyarakat atau calon peserta didik yang memerlukan peningkatan

kemampuan dan ketrampulan dirinya sebagai Pengusaha Kecil.

Pengembangan kemampuan dan keterampilan dalam penguasaan wawasan bidang pekerjaan sangat besar pengaruhnya bagi pelaksanaan tugas mereka serta bagi peningkatan pendapatan Pengusaha Kecil dan penyerapan tenaga kerja, berdasarkan hasil kajian penelitian dan analisa-analisa terdahulu serta wawancara singkat dengan peserta terdahulu yang sudah mengikuti pelatihan yang sama, bahwa apa yang

dibutuhkan oleh Pengusaha Kecil tersebut dalam pengembangan wawasan yang

berkaitan erat dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan, belum terpenuhi,

khususnva dalam keterampilan yang benar-benar dnngmkannya dalam pelaksanaan

pekerjaan mereka. Menurut hasil pengamatan sementara diasumsikan, bahwa hal

tersebut dimungkinkan karena metode pembelajaran yang belum sesuai dengan

kondisi peserta didik sebagai orang dewasa.

(16)

selanjutnya dilakukan triangulasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pelatihan

kewirausahaan baik dari pihak penyelenggar pelatihan, Pimpinan tempat pengusaha bekerja, dan penyelia untuk menyelusuri kebenaran apa yang dikemukakan responden dalam mengikuti pelatihan, terutama hal-hal yang berkenaan dengan metode dan teknik yang digunakan dalam pelatihan, materi-materi pelatihan, serta faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap keberhasilan/kekurang berhasilan pengusaha kecil dalam kmerjanya. Dengan adanya triangulasi yang dilakukan diharapkan dapat menghindari interprestasi atau salah dalam menganalisa terhadap dampak pelatihan yang pernah diikuti oleh peserta pelatihan setelah mereka memasuki pekerjaannva kembali. Secara tidak langsung akan berpengaruh dalam mengambil kesimpulan hasil penelitian yang dilakukan terhadap dampak pelatihan kewirausahaan bagi peningkatan

kinerja pengusaha kecil.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, dapat disimpulkan, bahwa

penerapan pelatihan pendidikan luar sekolah belum memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi pengelola koperasi dan Pengusaha Kecil di dalam mengembangkan dan mengelola usahanya

sebagai seorang wirausaha yang mandiri dan tangguh . {F f v

B. Pembatasan Masalah

Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan kemampuan peserta didik terhadap

(17)

kehidupannya di masa yang akan datang, maka bagi mereka dipandang perlu diberikan

suatu kekuatan untuk membangkitkan upaya dimaksud.

Suzanne Kindervatter (1979) sehubungan dengan konsep Empowering process mengemukakan bahwa : " people gaining and understanding of and control over

social, economic, and or polo/icalforce mi order to improve their standing in sociel ".

Pendapat tersebut menunjukan , bahwa pemberian kekuatan atau pemberdayaan adalah

setiap upaya dalam pendidikan yang bertujuan membangkitkan kesadaran, pengertian

dan kepekaan peserta didik terhadap perkembangan sosial ekonomi dan atau politik

sehingga pada akhirnya

mereka memiliki kemampuan

untuk memperbaiki dan

meningkatkan kedudukannya didalam masyarakat. Berangkat dari pendapat diatas ,

peserta didik yang mengikuti pelatihan kewirausahaan, yang termasuk peserta

pelatihan sebagai warga belajar dari kelompok

orang dewasa, perlu mendapat

perhatian khusus yang menyangkut aspek karakteristiknya (Kern, 1985). Karakteristik

peserta didik yang teapasuk orang dewasa yang perlu diperhatikan

adalah

karakteristik fisiologis, psikologi dan sosial (Sudjana, dalam NAFCAE, 1974:19). Dalam menghadapi dan mengupayakan harapan diatas perlu dilakukan pendekatan-pendekatan berdsasarkan kesadaran yang tinggi. Pendekatan-pendekatan-pendekatan tersebut tidak terlepas dari aspek karakteristik yang perlu diperhatikan dari peserta pelatihan. . Pendekatan lain yang perlu untuk ditindak lanjuti adalah pendekatan kebutuhan peserta didik yang lebih mengacu pada peningkatan tarap kehidupan . Moslow ( 1954)

mengemukakan asumsi, bahwa tarap kehidupan peserta didik akan terus meningkat

(18)

Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan sebelumnya melalui peroses pelatihan Pendidikan Luar Sekolah, yang diharapkan upaya pelatihan tersebut dapat memberikan perubahan yang lebih mengacu kepada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan peserta yang akan memberikan dampak terhadap pelaksanaan tugas maupun terhadap peningkatan pendapatan dalam kehidupannya keluarga dan

masyarakat.

Dari alasan-alasan tersebur diatas, maka fokus penelitian dibatasi hanya kepada aspek "Dampak pelatihan kewirausahaan terhadap kenerja pengusaha kecil". ( Studi hasil penerapan pelatihan kewirausahaan terhadap kinerja pengusaha kecil yang

telah diselenggarakan oleh PT. Pusri Palembang Sumatra Selaian).

C. Perumusan Masalah

1. Rumusan masalah

Berangkat dari latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, rumusan masalah

yang dikemukan adalah :

a. Bahwa dalam pelaksanaan pelatihan kewirausahaan bagi pengusaha kecil,

metode maupun teknik yang digunakan belum mengacu kepada metode

maupun teknik pelatihan Pendidikan Luar Sekolah yang berorentasi pada

teknik-teknik Andragogi, hal ini sesuai dengan kondisi peserta didik yang

(19)

b. Bahwa hasil dari peroses pelatihan belum dapat memotivasi peserta didik guna

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas dan

peningkatan pendapat para anggota.

c. Bahwa pelaksanaan pelatihan belum didasarkan pada analisis kebutuhan peserta pelatihan, hal mi terlihat dari materi yang ditetapkan lebih banyak kepada mater-materi yang berhubungan dengan tiori dari pada praktek.

2. Pertanyaan penelitian

Ruang lingkup penelitian mengacu kepada upaya peningkatan pelatihan yang sudah ada dikaitkan dengan kebutuhan peserta didik dimasa yang akan datang, hasil pelatihan ini akan memberikan dampak kepada peserta pelatihan dalam pengembangan usaha peningkatan pendapatan. Pertanyaan penelitian yang akan

diteliti sebagai fokus dari penelitian ini adalah :

a. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan kekurang berhasilan lulusan pelatihan kewirausahaan dalam mengembangkan usahanya. b. Materi dan metode apa saja yang dianggap cocok oleh peserta pelatihan dalam

mengelola dan mengembangkan usahanya.

c. Bagaimanakah dampak Pelatihan terhadap peningkatan kinerja lulusan

(20)

D. Penjelasan Istilah.

Untuk memperjelas dan mengarahkan pembahasan didalam uraian penelitian ini

selanjutnya penulis akan membatasi penelitian ini pada istilah-istilah yang terdapat

pada pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kekurang berhasilan pelatihan

disini diartikan sebagai latar belakang yang turut mendukung keberhasilan, dan faktor-faktor penghambat sesuatu program pelatihan, yang nantinya akan terlihat pada saat peserta memasuki pekerjaan kembali, Faktor-faktor disini berhubungan

dengan:

a. Faktor Internal.

Faktor ini berhubungan dengan apa yang menjadi Motivasi, sikap dan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta pelatihan.

b. Faktor Ekstenal

Faktor ini berhubungan dengan apa yang terjadi diluar diri peserta pelatihan,

hal-hal yang dapat dijadikan indikator pada faktor eksternal ini diantaranya:

- Lingkungan tempat pelatihan, tempat kerja dan tempat tinggal

- Sikap dan kemampuan pelatih sewaktu peserta mengikuti kegiatan dalam

proses pembelajaran.

- Fasilitas latihan.

- Dana pelatihan.

- Kebijakan pengelola pelatihan.

(21)

2. Materi dan metode pelatihan

Materi disini diartikan sebagai suatu rangkaian pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dirancang untuk meningkatkan jati diri peserta pelatihan didalam menekuni usahanya. Sebagai indikator dalam materi pelatihan ini peneliti akan menyelusuri hal-hal berkenaan dengan: kesesuaian antara materi latihan dengan kebutuhan nyata peserta pelatihan, serta kemanfaatan materi pelatihan bagi pengembangan pengusaha kecil serta bagi kehidupan peserta. - Metode latihan disini mengandung arti prosedur yang sistimatik dan terencana

untuk menyelenggarakan latihan dalam rangka mencapai tujuan pelatihan yang telah ditentukan "(Sudjana, 1996:7). Sedangkan yang dijadikan indikator dalam metode mi peneliti menggunakan metode Partisipatif diantaranya: Keikutsertaan peserta dalam merencanakan kegiatan pelatihan, keikutsertaan peserta pelatihan dalam pelaksanaan pelatihan, serta keikutsertaan peserta pelatihan dalam penilaian kegiatan belajar." (Sudjana, 1996:21).

3. Dampak pelatihan dalam penelitian ini diartikan pengaruh yang ditimbulkan dari

proses pembelajaran dalam pelatihan. Hal ini akan terlihat pada waktu peserta

telah memasuki pekerjaanya. Dampak tersebut dapat terlihat pada:

a. Pengaruh pada Institusi/kelembagaan tempat bekerja, yang dapat dijadikan

indikator dalam pengaruh tersebut diantaranya:

(22)

- Pekerjaan sesuai dengan job masing-masing dengan mempertimbangkan latar

belakang pendidikan dan keahlian/ketrampilan yang dimiliki. - Adanya peningkatan produksi, pemasaran.

- Keuntungan bertambah.

- Tersedianya dana cadangan.

- Adanya jalinan kerjasama yang baik dalam lingkungan pekerjaan. - Anggota bertambah dan memiliki prospek masa depan.

b. Dampak pada peserta sendiri, yaitu peserta yang telah mengikuti pelatihan

kewirausahaan. Dalam penelitian ini yang dijadikan adanya dampak dalam dirinya

dan pekerjaannya adalah sebagai berikut:

- Peserta memperoleh pendapatan yang tetap dan meningkat.

- Adanya peningkatan derajat kesehatan.

- Memberikan pembelajaran kepada orang lain. - Peningkatan partisipasinya dalam kegiatan sosial. - Adanya peningkatan belajar mandin.

- Adanya perencanaan program kegiatan usaha.

4. Kinerja

Kinerja dalam penelitian ini diartikan sebagai Out put drive from processes human othenvise, bahkan kinerja itu merupakan hasil daripada suatu proses Agus S.

(23)

12

kinerja adalah merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang dibebankan kepadanya.

Jadi dan kedua pendapat tersebut dapat dikatakan disini bahwa kinerja pengusaha kecil adalah tercapainya keberhasilan usaha yang dikelola, hal ini dilihat dari Aspek kualitas, kwantitas, sikap, inisiatif dan kepemipinan yang diterapkan dalam mengembangkan usahanya. Hal ini akan lebih tergambar setelah lulusan pelatihan memasuki dunia kerjanya kembali, apakah brsifat konstan ataukah ada peningkatan baik dilihat dari segi makro maupun mikro dari usaha yang ditekuni. 5. Kewirausahaan disini dapat diartikan semangat , sikap, penlaku dan kemampuan

seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya

mencari, menciptakan , menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan

meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan

atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Sedangkan menurut

Sumahamijaya (1990:79); bahwa wirausahaan adalah sifat-sifat keberanian,

keutamaan, keteladanan dan semangat yang bersumber dan kekuatan diri sendiri,

dari seorang pendekar kemajuan baik dalam kekaryaan pemerintahan maupun

maupun diluar pemerintah dalam arti positif yang menjadi pangkal keberhasilan

seseorang.

5. Pengusaha kecil.

Pengusaha kecil disini identik dengan usaha yang dikelola, yaitu sebagaimana yang

dijelaskan dalam Undang Undang Nomor 9 tahun 1995, yang dimaksud dengan

(24)

13

belum terdaftar, belum tercatat,

dan belum berbadan hukum seperti : petani,

pedagang asongan, industri rumah tangga, pedagang kaki lima, pedagang keliling

dan pedagang asongan. Serta usaha kecil tradisional yaitu mereka dalam berusaha

menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan turun temurun.

E. Tujuan penelitian

Sebagai suatu karya ilmiah, tujuan umum dari penelitian ini diharapkan hasilnya dapat merupakan suatu masukan terhadap upaya peningkatan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan, baik bagi pengelola program maupun instan terkait yang menginginkan kajian tentang pelaksanaan pelatihan kewirausaah yang telah dilaksanakan. Penekanannya lebih mengacu kepada penciptaan peluang bagi peserta pelatihan guna mengisi peran dan posisinya didalam masyarakat. Dengan demikian tujuan penelitian ini secara

khusus yang diharapkan adalah:

1. Untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kekurang berhasilan lulusan pelatihan kewirausahaan dalam mengelola dan mengembangkan usahanya. 2. Untuk memberikan gambaran yang lebih luas dan mendalam tentang materi

dan metode yang benar-benar cocok bagi pengusaha kecil dalam

(25)

J.

14

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana dampak

pembelajaran dalam pelatihan yang efektif terhadap kinerja lulusan pelatihan

kewirasusahaan bagi pengusaha kecil.

F. Kegunaan Penelitian

Disamping merupakan syarat yang diajuakn didalam menempuh ujian Program

S2 pada Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, juga

penelitian dilihat dari aspek teoritik adalah untuk mempelajari hasanah keilmuan

Pendidikan Luar Sekolah dibidang pelatihan dengan aplikasi yang dilaksanakan

pada pelatihan kewirausahaan. Sedangkan dilihat dari aspek praktis adalah untuk

dapat digunakan sebagai tolak ukur bagi PT. Pusri , khususnya Dinas Pembinaan

Pengusaha Kecil dan Koperasi dalam menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang

sejenis.

Kegunaan penelitian ini tidak hanya khusus bagi pengusaha kecil. namun dapat

dikembangkan bagi pelatihan bidang-bidang usaha lainnya sesuai dengan

kebutuhan mereka dalam kedudukannya sebagai peserta pelatihan.

G. Rancangan Penelitian

Sesuai dengan tuntutan penelitian kualitatif, dalam melakukan penelitain ini tidak dipergunakan hipotesis sebagaimana pada penelitian kuantitatif. Oleh karena

itu didalam penulisan selanjutnya penulis tidak secara khusus menempatkan suatu

(26)

15

Sebagai pedoman dalam melakuakn penelitian ini, penulis menggunakan suatu

rancangan penelitian. Yaitu melalui komponen-komponen dalam sistem pendidikan

luar sekolah digunakan sebagai alat untuk melakukan pemilahan serta analisis

komponen pelatihan kewirasusahaan bagi pengusaha kecil.

Yang melatar belakangi peneliti dalam menggunakan komponen-komponen

Pendidikan luar sekolah didasarkan atas pemikiran bahwa pelatihan akan terselenggar

dengan baik apabila rangkain atau elemen-elemen dari pelatihan dapat dilalui dan

dipertimbangkan, hal ini sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Sudjana (1996:32)

adanya hubungan fungsional antara komponen-komponen pendidikan luar sekolah.

dikarenakan setiap komponen yang terdapat dalam sistem pendidikan luar sekolah

yang terdiri dari: Masukan sarana; Masukan mentah; Masukan lingkungan; Proses;

Keluaran; Masukan lain; dan Pengaruh, sangat erat sekali relevansinya dalam

menganalisis aplikasi pelatihan yang menghasilkan suatu perubahan kearah yang lebih

meningkat bagi peserta didik/peserta latihan.

Dengan adanya rancangan ini diharapkan

penelitian

ini akan dapat lebih

menuntun bagi peneliti dalam menganalisa dan membahas setiap komponen yang

dilalui

dalam penyelenggaraan

pelatihan, pada akhirnya

kesimpulan

dan

rekomendasi yang diambil mendekati kenyataan yang ada pada konsep pelatihan

(27)
(28)

80

BAB Hi

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Ketepatan dalam melakukan suatu penelitian kualitatif sangat tergantung dari

metode dan teknik yang digunakan, karena banyaknya perubahan-perubahan yang berskala global serta kentalnya informasi, diperlukan adanya perubahan

pendekatan di dalam penelitian dari mono disiplin kepada multi disiplin dalam

rangka menyelami masalah sedalam-daiamnya secara holistik dan integral

(Supardjo A,1990:47).

Hal im menunjukkan, bahwa di dalam meneliti suatu permasalahan sangat

tergantung dari metode yang dipergunakan dan memiliki potensi guna

mengungkapkan segala macam permasalahan secara tuntas. Sehubungan dengan

hal tersebut maka dalam meneliti mengenai dampak pelatihan kewirausahaan

terhadap kinerja pengusaha kecil ini diperlukan puia metode yang benar-benar

memiliki mtegritas dan potensi untuk dapat mengungkapkan persoalan-persoalan

secara tuntas dan menyeluruh.

Atas dasar pertimbangan tersebut, maka dalam metode penelitian ini dipiiih dan

(29)

dalam penelitian ini berkisar kepada bentuk pertanyaan "bagaimana" dan "apa". Dan

"kenapa". Jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut dipertimbangkan dapat

dijawab dengan sempurna apabila melalui dan/atau mengikuti proses.

Selanjutnya metode kualitatif ini sudah dipertimbangkan akan dapat memenuhi

tuntutan penelitian.

Pertimbangan tersebut didasarkan kepada

hal-hal

sebagai

berikut:

/. Fokus penelitian diperoleh dan hasil observasi saat mi, tetapi memiliki

kaitan dengan konteks sosial, budaya dan janngan sejaruh.

2. Penelitian dilakukan secara intensif dimana peneliti terlihat dalam situasi sosial penelit uin.

3. Instrumen utamapenelitian adalah peneliti.

4. Hanya terdapat sejumlah kecil pertanyaan penelitian yang kemudian

dikembangkan pada saatpenelitian berlangsung.

5. Dipergunakan wawancara informal yang tidak berstruktur jienelman.

6. Dipergunakan berbagai teknik pelengkap sebagai komplemen penelitian.

7. Keputusan yang berhubungan dengan pengumpulan data dan analisisnya

dilakukan langsung di lapangan.

8. Proses jienelitian sejauh mungkin tidak mengganggu kehidujxm sosial

obyekpenelitian.

9. Kesimpulan jienelitian menqiakan jjroduk bersama antara yang meneliti

dengan pihak yang diteliti. (Barges , 1985:84) ".

B. Subyek yang diteliti (Responden).

Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah pihak yang terkait dalam

penyelenggraan pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. Pusri, terutama Bagian

Dinas Pembina Pengusaha Kecil dan Koperasi PT.Pusri,

Khususnya terhadap

pelatihan kewirausahaan bagi pengusaha kecil yang sudah diselenggarakan mulai

tahun 1994 yang tersebar di sembilan Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Namun

disini penelitian hanya membatasi satu daerah TK.l yaitu Sumatra Selatan, dengan

(30)

82

- Kabupaten Musi Banju Asm propinsi Sumtra Selatan.. - Kabupaten Ogan Komering Ilir Propinsi Sumatra Selatan.

- Kotamadya Palembang Propinsu Sumatra Selatan.

Terhadap ke tiga Dati II ini ditetapkan oleh peneliti karena daerah tersebut

berdekatan letaknya dengan pusat pengembil kebijakan pelatihan yaitu PT.Pusri sebagai bapakak angkat pengusaha kecil yang dilatih sehingga memudahkan dalam

memantau perkembangan Pengusaha Kecil tersebut. Dalam penelitian ini nantinya

akan melibatkan melibatkan unit manajemen Dinas Pembinanan Pengusaha Kecil Dan

Koperasi PT.Pusri, serta Pengembang pelatihan, penyelia, masyarakat pengguna jasa

dan pemakai hasil produksi Pengusaha kecil dan peserta pelatihan yang berjumlah 6

orang Responden. Penetapan enam orang responden ini adalah untuk merinci

kekhususan yang ada ke dalam Ramuan konteks yang unik serta untuk menggali

informasi yang akan menjadi dasar dan Rancangan tiori yang ditawarkan.

Oleh sebab itu penelitian kualitatif tidak ada sampel acak menurut Lexy J.

Maleong (1988:165). Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Noeng Muhajinn

(1990:48), penelitian-penelitian kualitatif umumnya mengambil responden (subyek

penelitian) lebih kecii dan pengambilannya cenderung memilih yang proporsive dari

pada acak.. Sedangkan satuan kajian (unit of analysis) bersifat individu yaitu

Pengusaha kecil yang sudah dilatih untuk pengamatan terhadap dampak peiatihan akan

(31)

83

relatif lama, sehingga keaneka ragaman responden lebih diutamakan, agar informasi-informasi yang beraneka ragam dan lebar dapat diperoleh seperti apa yang terjadi dalam kegiatannya, apa yang mempengaruhinya, bagaimana sikapnya, dan

semacamnya J. Maeleong (1980:166).

Berdasarkan pertimbangan diatas subyek penelitian (responden) yang diteliti dalam penelitian ini adalah 6 orang Pengusaha kecil yang ada di Kabupaten Musi

banyuasin: 2 orang pengusaha kecil yaitu pengusaha industri Batu bata. Kabupaten

Ogan komering llir: 1 orang pengusaha kecil perbengkelan, dan di Kota Madya Palembang: 3 Pengusaha kecil yaitu tenun songket, industri bahan bangunan dan

kayu, dan pengusaha depot bangunan.

Penelitian terhadap responden secara proposif sedapat mungkin dipiiih yang

benar-benar memiliki keanehan dan keistimewaan yang didasarkan atas tingkat

kemajuan usaha yang diperoieh pengusaha kecil .pengorganisasian, perencanaan

usaha, pengadministrasian usaha, kerjasama, pelayanan, mutu usaha/banyaknya

produksi, kepemimpinan, sikap dan prilaku, investasi, dan modal, serta jaringan usaha

C Sumber dan teknik Pengumpulan Data.

Sumber data yang menjadi acuan bersifat deskriptif historis . Data deskriptif

historis didapat dari latar belakang para peserta pelatihan yang kedudukannya

sehan-hari sebagai Pengusaha kecil, serta tingkat pelayanan dan pembinaan dari Unit Dinas PPK & K PT. Pusri Palembang , pengembang pelatihan, penyelia, dan

(32)

84

Adapun data yang berhubungan dengan penggunaan metode dan materi pelatihan

serta media yang digunakan dalam peroses pelatihan diperoleh melalui wawancara terhadap responden dan penyelia, serta pengembang pelatihan, dan

data-data media langsung kepada penyelia dan pengembang pelatihan , namun

dalam penelitian yang dilakukan penulis tidak menekankan pada peroses pelatihan,

akan tetapi lebih menitik beratkan pada penelitian dampak yang ditimbulkan dari peroses pelatihan tersebut setelah lulusan pelatihan masuk kembali ketempat

usahanya sebgai pengusaha kecil. Teknik yang digunakan dalam mengungkapkan

berbagai temuan dalam pelatihan ini menggunakan teknik wawancara, dan observasi ketempat usaha, sedangkan untuk mendapatkan kebenaran dari penelitian

im digunakan teknik triangulasi untuk mengecek kebenaran masing-masing temuan

dan hasil wawancara.

Upaya peningkatan kadar validitas reliabilitas penelitian

dilakukan dengan triangulasi serta masukan-masukan dan teman-teman sejawat. Triangulasi adalah pemeriksaan keabsahan data dengan mengkonfrontasikan dengan sesuatu yang lain di luar data dalam upaya mengecek kebenarannya (Maeleong, 1990:195). Sumber triangulasi diantaranya adalah penyelia, pengembang pelatihan, teman sekerja, pelanggan, pimpinan tempat usaha, pihak

manajemen Dinas PPK & K PT.Pusri.

Bagian yang paling penting di dalam penelitian ini adalah analisis data. Data

(33)

85

pengelolaan dan sistem pembelajaran yang partisipatif serta motivasi dalam upaya

meningkatkan peran serta para lulusan dalam pengelolaan usahanya dalam peningkatan pendapatannya. Hasi analisis tersebut selanjutnya dibuat interpretasi dalam upaya menarik makna dan implikasi dari penelitian yang dilakukan.

D. Landasan dari Proses Pengumpulan dan Analisa Data

I. Hakikat Studi Kualitatif Deskriptif dan Studi Kasus.

Hakikat dari suatu fenomena atau peristiwa dalam metode kualitatif adalah totalitas (Nana Sudjana dan Ibrahim, 1989:195). Ketetapan interpretasi tergantung kepada ketajaman analisis, obyektifitas, sistematik dan sistemik. Kaidah-kaidah yang berlaku dalam studi kualitatif menyangkut studi kualitatif deskriptif maupun studi kualitatif kasus. Kajian yang ditampilkan diangkat dari proses interaksi manusia dalam kebersamaan. Data yang dikumpuikan diuji, dan kesemuanya itu diangkat dari kehidupan nyata. Goetz dan La comte menyatakan, bahwa penelitian ini tidak dapat dipisahkan dari transmisi budaya, sosialisasi, perubahan budaya dan kepribadian (1981:65). Dilihat dari studi

deskriptif sebagai bagian dari studi kualitatif, penelitian ini menekankan kepada

program dan pengalaman orang-orang sesuai mengikuti pelatihan, dalam hal

ini adalah pelatihan Kewiraswastaan bagi pengusaha kecil yang merupakan

salah satu jenis kegiatan pelatihan yang dilaksanakan Dinas Pembinaan Pengusaha Kecil dan Koperasi PT. Pusri Palembang, dan orang-orang atau

(34)

86

Laporan penelitian akan disajikan dalam bentuk tinjauan yang mendalam dan

terperinci, meiiputi seluruh pengalaman penulis dalam menelusuri program dan

kegiatan yang berlangsung. Dengan demikian studi ini akan mencakup kegiatan maupun kejadian. Selanjutnya dalam mengikuti pola sebagai suatu studi kasus,

ketentuan-ketentuan yang dilakukan oleh penulis antara lain adalah bahwa data yang

menyangkut dampak pelatihan bagi lulusan program peiatihan kewiraswastaan bagi pengusaha kecil dikumpulkan secara komprehensif sedapat mungkin digunakan data-data yang sekiranya kurang pas diperhalus, dan bagian demi bagian dirangkaikan sehingga serasi antara yang satu dengan yang lainnya untuk kemudian disajikan sesuai

dengan kronologis dalam penelitian ini.

2, Instumen Penelitian.

Dalam proses pengumpulan data, peranan penelitian adalah sebagai instrumen (Nana Sudjana dan Ibrahim, 1989:202). Namun demikian dalam melakukan pengamatan di lapangan, instrumen penelitian yang digunakan mengacu kepada pedoman observasi. Pedoman observasi ini digunakan secara dinamis, yang

maksudnya bahwa dengan menggunakan pedoman ini observasi dtperluas sesuai

dengan temuan dan kondisi yang ada. Untuk melengkapi kegiatan penelitian, dipergunakan pula catatan peristiwa, dokumen pribadi dan dokumen resmi yang diperoleh dan mengikuti perkembangan segi-segi pelatihan. Selain dari kegiatan

(35)

87

2, Validitas dan Reliabilitas Penelitian.

Validitas mcmbuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan

apa yang sesungguhnya ada dalam dunia kenyataan (Nasution, 1992:105).

Sedangkan reliabilitas menunjukkan adanya konsistensi, yakni memberikan hasil

yang konsisten atau kesamaan hasil sehingga dapat dipercaya (Nasution, 1992:108).

Walaupun dalam penelitian yang sifatnya partisipatif suatu validitas dan reliabilitas

sudah inhern, namun dalam upaya menjamin keabsahan data dan penelitian

pengujian kredibilitas data dilakukan dengan mengikuti proses observasi dan

diskusi secara berulang-ulang. Adapun dalam mencapai tingkat konsistensi dalam

penjabaran reliabilitas dilakukan dengan melaksanakan pengulangan pengamatan

guna mendapatkan hasil yang secar esensial sama. Guna mencapai kepastian atau

obyektiiitas dilakukan dengan melalui triangulasi dan kesepakatan terhadap

berbagai pendapat maupun kesimpulan dari pihak yang memberikan konstribusi

pernyataan dalam penelitian ini.

E. Tahapan Kegiatan Penelitian

Penelitian dilakukan beberapa tahap, yaitu : yang diawali dengan tahap penyiapan

proposal penelitian, pra-lapangan, pekerjaan lapangan serta analisis data, dan

laporan kemajuan penelitian. Pada tahap penyiapan proposal penelitian, dimana

pada tahap ini peneliti melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing mata

kuliah Penelitian untuk memantapkan judul penelitian, serta kerangka penelitian

(36)

88

tahap pra-lapangan, termasuk di dalainnya studi dokumentasi, studi literatur, penjajagan terhadap latar penelitian, penyusunan rancangan penelitian yang sudah

direka dalam semester II bulan april 1999, saat mengikuti Matakuliah Metodelogi

Penelitian 1, serta mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan instrumen,

penyiapan bahan observasi dan Iain-Iain yang diperlukan dalam pelaksanaan

penelitian nanti, serta penyebaran lembaran pendapat awal kepada lulusan

pelatihan dalam al ini lulusan pelatihan kewirausahaan yanitu pengusaha kecil.

Adapun dalam tahap pekerjaan lapangan, dalam setiap ada kesempatan

dilakukan bersamaan dengan proses analisis yang proses tahap pertamanya

berlangsung sampai dengan bulan 17 Juli 2000. Hasil studi lapangan dikaji dan

dianalisis berdasarkan teori dan temuan lapangan. Kemudian dilaporkan dalam

bentuk laporan penelitian 31 Agustus 200 untuk dikaji ulang dan dimantapkan

sehingga benar-benar menjadi laporan yang berkaedah akademik. Pada bulan

(37)
(38)

190

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Sebagaimana telah diungkapkan pada bab-bab terdahulu bahwa maksud dan

tujuan dari tesis ini, adalah meneliti tantang faktor-faktor yang memengaruhi

kekurang berhasilan peiatihan kewirausahaan dalam meningkatkan kinerja

pengusaha kecil, termasuk didalamnya penentuan materi dan metode yang

dipergunakan dalam pelatihan dalam kaitannya dengan kinerja pengusaha kecil

lulusan pelatihan, penelitian ini merupakan studi kasus terhadap pengusaha kecil

yang telah mengikuti pelatihan dengan unit usaha yang ditekuninya, jawaban dari

petanyaan penelitian yang diajukan pada bab 1, telah terakomodasi pada

pnejelasan bab iv , diikuti dengan temuan-temuan dilapangan peneletian yang

menyertai fokus utama penelitian , dari temuan tersebut dapat disimpukan bahwa:

1. Analisis pengaruh hasil pelatihan dilihat

dari pemahaman materi pelatihan,

metode dan teknik pendekatan yang digunakan dalam pelatihan kewirausahaan

belum menunjukan hasil yang memuaskan bagi pengusaha kecil, hal ini

dikarnakan muatan dari materi yang diberikan baru pada tahap landasan-landasan

tioritik , sedangkan yang diharapkan pada pelatihan kewirausahaan ini lebih dari

itu, yaitu untuk membentuk watak , sikap dan mental serta prilaku sebagai

(39)

digunakan dalam pelatihan ini lebih mencerminkan pendekatan paedagogi,

pendekatan ini bila diterapkan pda konteks pembelajaran orang dewasa kurang

tepat sehingga menimbulkan apatis dikalangan peserta pelatihan, yang pada

akhirnya berdampak kekurang berdayaan peserta dalam memasuki dunia kerjanya

kembali,

walaupun tidak semua prinsip-pnnsip paedagogi tidak cocok

dipraktekan pada pelatihan orang dewasa.

2. Dari aniisis dampak hasil pelatihan terhadap kinerja pengusaha kecil

Hasil temuan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: dampak hasil

pelatihan kewirausahaan belum menunjukan perubahan yang mendasar terhadap

sebahagian besar faktor-faktor yang mempengaruhi kenerja , baik kwalitas usaha,

kwantitas usaha, inisiatif yang timbul dan dalam. dan kepemimpinan yang

diaktualisasikan dalam kegiatan usaha belum memberikan warna tersendiri bagi

unit-unit uasaha yang dikelola. Hal ini terlihat jelas pada aspek kwalitas, dimana

sebahagian besar pengusaha kecil belum dapat menjamin keandalan usaha dan

mutu barang yang dihasilkan, pada aspek kwantitas ditemukan bahwa sebahagian

besar pengusaha kecil belum dapat memenuhi permintaan pangsa pasar, hal ini

diakibatkan ketidak seimbangan anatara sarana pendukung produksi dengan

kemapuan tenaga kerja dalam memenuhi target permintaan pelanggan Sedangkan

pada aspek inisiatif, sebahagian besar pengusaha kecil belum memiliki kesadaran

yang benar-benar tumbuh dari dalam dirinya untuk berbuat yang terbaik dalam

(40)

PT.Pusri sebagai modal usaha tidak dirnanfaatkan sebagaimana mestinya.

Sedangkan aspek kepemimpinan yang diterapkan sebahagian besar pengusaha

kecil dalam mengelola usahanya merupakan usaha-usaha keluarga hal ini

didukungoleh pihak Manajemen Dinas Pembinaan Pengusaha Kecil dan Koperasi

PT.Pusri dari hasil tringulasi yang dilakukan untuk mendapatkan akurasi data.

3. Pengaruh

komponen masukan lain (other input) dalam penyeienggaraan

pelatihan.

Terhadap pengaruh masukan lain dalam penyelenggaraan

pelatihan

kewirausahaan

dapat disimpulkan bahwa:

Pengaruh dari pihak rnanajernen

Dinas

Pembinaan Pengusaha Kecil & Koperasi

PT.Pusri tersebut

cukup

signifikan dalam

memberdayakan

pengusaha kecil

terutama pada aspek

permodalan , dimana sebahagian besar pengusaha kecil yang dilatih sudah

mendapatkan bantuan pinjaman modal dengan bunga yang rmgan, serta fasilitas

jami nan perbankan. bantuan lainnya pembinaan manajemen dalam bentuk

pelatihan, pembinaan teknologi, magang, dan pemasaran hasil usaha.

oleh

karenanya

dominasi kepedulian yang cukup besar

yang ditunjukan oleh

PT.Pusri ini diterjemahkan lain oleh peserta pelatihan

sebagai anak angkai

perusahaan tersebut, sehingga dapat menimbulkan kesan mengabaikan

prinsip-prinsip seorang wirausaha, sehingga usaha yang dikelola tidak didasarkan pada

(41)

19.1

B. S a r a n.

Penelitian yang dilakukan dengan mengambil kasus hasil pelatihan kewirausahaan adalah sebagai salah satu konsep penerapan Pendidikan luar sekolah dengan menggunakan penilaian Dampak pelatihan kwirausahaan bagi pengusaha kecil, sehingga kemungkinan generalisasi yang dapat diambil hanya

sesuai untuk jenis penelitian dan pelatihan yang sama.

Melalui landasan teoritik yang dapat diambil dari penelitian Dampak

pelatihan terhadap kinerja pengusaha kecil sebagai bagaian yang tidak dapt dipisahkan dari komponen-komponen Pendidikan luar sekolah, serta pengaruh-pengaruh lain yang dapat meningkatkan pengusaha kecil, sehubungan dengan hal

ini maka sebagai implikasi hasil penelitian ini maka peneliti mengajukan

berbagai alternatif saran untuk lebih mengoptimalkan pelatihan denganan pola

kerjasama ini sebagai berikut:

1. Dalam penyelenggaraan suatu pelatihan yang diperhadapkan pada proses pembelajaran orang dewasa sebagi subtansi pendidikan luar sekolah

semestinya menggunakan pendekatan andragogi mengingat subyek pelatihan

adalah orang dewasa yang telah memiliki konsep diri, memiliki pengelama

dan ketrampilan yang telah terbentuk dalam dirinya, pelatihan yang

ditawarkan akan lebih bermakna apabila hal ini didasarkan pada kebutuhan

(42)

lOd

kejelasan dalam tugas dan tanggung jawab peiatihan sesuai dengan akad

kerjasama yang ditandatangi antara Yayasan Teratai Agro Lestari

dengan

PT.Pusri perlu dipcrjclas terutama aspek-aspek yang berkenaan dengan Tugas /Ion tanrrrrunrr iou/ol-i r\t±ntyoi-nl\ir>{r i-i^loti j-iori DalaiT! ha! mi UUtUk menilai

dampak pelatihan setelah lulusan kembali memasuki lapangan

pekerjaannya, ini perlu dilakukan untuk mendapatkan mutu dari pelatihan

yang dilaksanakan:, apakah perlu dipertahankan, ataukah scbaliknya

Aitinnl-atlran Xrarorw A\\ihat rlori VnnAici V,e,Ti<\?.V.?.?,V. Oelatihan Ini URtuk

uniiigiiuuvuii^ auiviiu uiiiiiut u u i i R u i m u i |yviiuunwwn [^viuviiiuu 1111 uiiiuiv

iil^nT-or» nonrriipotto L-o/-»il oiil/nn Karor Uftutun p v n g u j u i i u rvtvn v u a u p uv/JUl .

2. Dalam pengukuran kinerja bagi pengusaha kecil, disarankan pihak manajemcr

PT Pucri rw»rln arlo nViirar* KoVn ironn rjiKanril^on kfinftds DSSSTrto unfiil'

i : : v i : : v i : * u j i \j.ciiciti; r-'"—•i.iiii.&i'vtvi.tiii *—ittii pvi!-;\-s v-'ictctii »i..i, _ut—-»t ^. .—.1—, ..v.ivv.vju

oleh pengusaha kecil, serta meningkatkan fungsi pengawasan/monitoring untuk memberikan pembinaan secara terus menerus dan bcrkelanjutan kepada

rjpnmico|iQ kpcil vivip t^]?"h 'iiHins da^ dilatih untuk kondis1- -fk3.r3.ns fungsi

ir»i lYioriK r«iiL'iir\ p-wpktif knrpnn Knrinvf^ vrsno' ^uHnH mpnerrsk^r nnfiik tpfr*n

~l ^pciiqi rJ^nrmrt fi mn-ci nP!T!Hin23H VP.V.i? P-H.? Hi Hlh^k TT!.3.H3-*C^C" PT PUSH

khu^s^nvri ninn^ PPK-^^ PT PskW nerln d— e—uk dan dievektivlo * - i

(43)

1 OS

sertakan semua komponen yang terlibat dalam pelatihan kewirausahaan ,

sebagai sarana untuk mengakomodasikan berbagai kepentingan dalam

upaya mcngcvektifkan pembinaan dan pemenfaatan hasil pelatihan.

4. Bagi pihak pengembang pelatihan dalam hal ini Yayasan Teratai Agro Lestari

perlu melakukan penataaan kembali dalam peningkatan sumberdaya manusia

baik kwalitasnya, maupun kwantitas yang terlibat dalam pelatihann

kewirausahaan yang benar-benar mampu dalam menguasai materi pelatihan

dan menerapkan pendekatan andragogi yang menekankan pada kebutuhan

belajar, bukan pada konsep mereka belajar.

5. Untuk memberikan konstiibusi yang lebih mendalam terhadap hasil penelitian

ini perlu diadakan penelitian lanjutan terutama penelitian-penelitan yang

lebih menarik seperti prilaku pengusaha kecil dalam mengembangkan

usahanya , atau mengenai tanggapan beberapa institusi profesi yang bergerak

dibidang ekonomi terhadap kemanfaatan pelatihan kewirausahaan sebagai

(44)

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdulhak, Isahak, dkk , (1995), Media Pendidikan. Bandung: Institut Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan,

Arief, Zainudin, (1986). Andragogi. Bandung: Angkasa.

Bange, Ej, (1985). Pokok-Pokok Manajemen Moderen. Jakarta: Balai Pengembangan

Manajemen.

Bogdan Robet, C & Sari Kenopp Biklen ( Alih Bahasa Munandar), (1990). Riset

Kwalitatif untuk Pendidikan Pengantar

ke Tiori dan Metode, Jakarta:

Depdikbud..

Cahyono, Bambang, (1995). Strategi Pembinaan dan Pemeliharaan Sumber Daya

Manusia, Jakarta: IPWI.

Dessler, G, (1986). Manajemen Personalia. Jakarta: Erlangga.

Doglass Mayo, Phillip, H. Dubois. (1987), The Complete Books ofTraining. Tiorry,

Principles and Tecniques. USA , California: University Asociates, Inc.

Departemen Pendidikan dan Kebudayan, (1991). Peraturan Pemerintah No.73

Tentang Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Depdikbud.

Darma, Agus, (1998,). Perencanaan Pelatihan. Jakarta: Pusdiklat Pegawai Depdikbud.

Elaine, Biech, (1994). TQMfor Training. New York: Mc, Graw -Hill, Inc.

Fatah, Nanang, (1999). Landasan Manajemen Pendidikan . Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Faisal, Sanafiah, (1981). Menggalang Gerak Bangun Diri Masyarakat Desa.

Surabaya: Usaha Nasional.

Friedman, Paul,G & Elaine, A, Yarbough, (1985). Training Stratigeis, New Jersy:

From Startto Finishy, Printice Hall-Inc, Englewood cliffs.

Evens, David R, (1979). The Planing ofNon Formal Education. Amhest: Center for

International Education University of Massachusetts.

Goad, Tom. W., (1982).

Delevering Efektif Training. California: University

Associates 8517 Production Avenue San Diago.

(45)

Handoko,TH, (1998), Management Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Jogjakarta: BPFE.

Hasan, Naslin, (1986). Belajar dari Pengalaman. Jakarta: P3M.

Henry, S, (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: STJJE YKPN.

Illic, Ivan, (1972). Deschooling Society. New York: Harper and Row Publishers.

Iskandar, Sali, (1999). Pengantar Praktis Kewirausahaan. Bandung: Yayasan

Al-Ghifri.

Ingalls, Jhon. D, (1973). A. Trainers Guide To Andragogi. Its Concepts, Exsprence

' And Aplication. Wasington DC: US Departement of helth, Education and

Welfaere.

Jeck, J, Philips, (1987). Hand Books of Training Evaluation and Measurmrnt

' Methode. Huston, London, Paris, Tokyo: Golf Publishing Company Book

Divission.

Jemes,R, davis & Abdelade B, Davis, (1998). Effective Training Stratiies. San

Fransisco: Berret Kholer Publishers, Inc.

Kindervatter, Suzanne, Weil, (1979). Non Formal Education as an Empowering

Process. USA: Amherst ,Massahcosetts Center for International Education.

Knowles, Malclom S, (1973). The Adult Learning. Huston: ANeglacted Spicies, golf

Publishing Co.

Kusriyanto, Bambang, ( 1995). Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta:

Gramedia.

Kartono, Kartini, (1976). Pengantar Metodelogi Research Sosial. Jakarta: Alumni.

Lovell, R. Bernard, (1979). Adult Learning. London: Croom Helm.

Moslow, AH, (1970). Motivation and Personality, New York USA: Harper and Row

Publisher.

Moleong, Lexy,J, (1990). Metodelogi Penelitian Kwalitatif. Jakarta: Remaja Karya.

Marbun, BN, (1996). Manajemen Perusahaan Kecil. Jakarta: Pustaka Bumi Persindo.

Mokijat, (1995). Perencanaan dan Pengembangan Karier Pegawai. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Mursi, HA, (1997). Sumber Daya Manusia Yang Produktif Pendekatan Al Quran dan

(46)

Handoko,TH, (1998), Management Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Jogjakarta: BPFE.

Hasan, Naslin, (1986). Belajar dari Pengalaman. Jakarta: P3M.

Henry , S, (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: STIE YKPN.

Illic, Ivan, (1972). Deschooling Society. New York: Harper and Row Publishers.

Iskandar, Sali, (1999). Pengantar Praktis Kewirausahaan. Bandung: Yayasan

Al-Ghifri.

Ingalls, Jhon. D, (1973). A. Trainers Guide To Andragogi. Its Concepts, Exsprence

' And Aplication. Wasington DC: US Departement of helth, Education and

Welfaere.

Jeck J Philips, (1987). Hand Books of Training Evaluation and Measurmrnt

' Methode. Huston, London, Paris, Tokyo: Golf Publishing Company Book

Divission.

Jemes,R, davis & Abdelade B, Davis, (1998). Effective Training Stratiies. San

Fransisco: Berret Kholer Publishers, Inc.

Kindervatter, Suzanne, Weil, (1979). Non Formal Education as an Empowering

Process. USA: Amherst ,Massahcosetts Center for International Education.

Knowles, Malclom S, (1973). The Adult Learning. Huston: ANeglacted Spicies, golf

Publishing Co.

Kusriyanto, Bambang, ( 1995). Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta:

Gramedia.

Kartono, Kartini, (1976). Pengantar Metodelogi Research Sosial. Jakarta: Alumni.

Lovell, R. Bernard, (1979). Adult Learning. London: Croom Helm.

Moslow, AH, (1970). Motivation and Personality, New York USA: Harper and Row

Publisher.

Moleong, Lexy,J, (1990). Metodelogi Penelitian Kwalitatif. Jakarta: Remaja Karya.

Marbun, BN, (1996). Manajemen Perusahaan Kecil. Jakarta: Pustaka Bumi Persindo.

Mokijat, (1995). Perencanaan dan Pengembangan Karier Pegawai. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Mursi, HA, (1997). Sumber Daya Manusia Yang Produktif, Pendekatan Al Quran dan

(47)

Mali, Paul, (1978). Empowering Total Productivity. Canada: Jhon Wiley And Son

Inc.

NAPC, (1974). Teniquesfor Teachers of Adult. Washington DC: National Education

Associon.

Nana, & Ibrahum, (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar

Baru.

Napitupulu, Washington, dkk, (1988). Wiaraswata Orentasi, Konsepsi dan Ikrar.

Jakarta:Binawiraswasta Indonesia.

O, Conorr, Bridget, Mechael Bronerr & Caster Delaney, (1996). Training for

Organization. Cincinaty Oh: South-Wistren, Education Publisher.

Parek, Uday, dkk, (1984). Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja. Jakarta: PPM.

Purwadarminta, WJS, (1976,). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Pamela, A.Wade, (1994). Measuring the Impact of Training. Ca: Richard Change

Assocites.

Rahman, Tawany, (1983). Proses Interaksi Belajar Dalam Pendidikan Luar Sekolah.

Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi.

Sudjana.D. (1996), Pendidikan luar sekolah Wawasan sejara perkembangan Falsafah

dan tiori Pendukung azas. Bandung: Nusantara Press.

Sudjana. D, (1993). Pengantar Manajement Pendidikan Luar Sekolah. Bnadung:

Nusantara Press.

, (1993) Strategi Pembelajaran dalam Pendidikan Luar Sekolah.

Bandung: Nusantara Press.

, (1993). Metode dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif dalam Pendidikan

Luar Sekolah. Bandung: Nusantara Press.

Soedomo, (1989). Pendidikan Luar Sekolah ke Arah Pengembangan Sistim Belajar

Masyarakat. Jakrta: LPPTK.

Sanusi, Achnad, (1992). Kapeta Selecta Pembahsan Masalah. Bandung: FPIPS

-IKIPN.

Surya, Brata, (19970. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

(48)

, (19890). Pola Pengelolaan Pendidikan Dan Latihan Non Formal .

Bandung: Publikasi Kanwil Depdikbud Jawa Barat, FIP-IKIP.

Thoby Mutis, (1995), Kewirausahaan yang berproses. Jakarta Indonesia: Gramedia

Widuasarana.

Warhidayat, (1993). Implementasi Strategi dan Pola Pembinaan Pengusaha Kecil dan

Koperasi. Palembang: Humas PT. Pusri.

, (1993). Program Kerja Tahunan Dinas Pembinaan Pengusaha Kecil dan

Koperasi PT.Pusri. Palembang: Humas PT.Pusri.

Wijandi, Soesarsoeno,, (1987). Pengantar Kewirausahaan. Bandung: Sinar Baru.

Widayanti, Ninik, dkk, (1992). Dinamika Koperasi. Semarang :Reinika Cipta.

, (192). Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Semarang: Reinika Cipta.

Wijaya, Cece, (1986). Pendidikan Remedial, Sarana Pengembangan Mutu Sumber

Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Retribusi Ijin Trayek Angkutan Darat yang selanjutnya dapat disebut retribusi adalah pembayaran atas pemberian ijin kepada orang atau badan untuk menyediakan

a) Kategori Jembatan Rangka Baja Canai Dingin setiap tim dari Perguruan Tinggi. beranggotakan maksimum 4 (empat orang, terdiri dari 3 (tiga)

” Analisis Nilai-Nilai Pendidikan pada Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata”.. e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa

Memperpanjang waktu kerja lebih dari kemampuan lama kerja tersebut biasanya tidak disertai efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja yang optimal, bahkan biasanya

(1) Dalam hal berdasarkan hasil UAT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (5) dinyatakan bahwa sistem Penerimaan Negara pada bank umum/Kantor Pos telah memenuhi ketentuan

Set operational gates ; Spikes; Pulse code; Neural operations; Logic gates; Arithmetic gates; Neurons as measuring devices; Subadditivity; Supra-additivity; Burst operations;

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang dapat dipaksakan

Hasil pengukuran derajat swelling galaktomanan ikat silang glutaraldehida yang diperoleh, yaitu semakin banyak glutaraldehida, maka indeks swelling semakin kecil, dari nilai