• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan dan Pembuatan Komunikasi Ser

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan dan Pembuatan Komunikasi Ser"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan dan Pembuatan Komunikasi Serial

antara

Handphone

dengan Mikrokontroler

sebagai Alat Kontrol Jarak Jauh

Ahmad Solikin, Bana Handaga, Nurgiyatna

Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Dalam mengkomunikasikan handphone/ponsel dengan mikrokontroler untuk dapat dimanfaatkan sebagai alat pengontrol jarak jauh diperlukan suatu antarmuka yang dapat mensinkronkan kedua device sehingga bisa saling bertukar data. Sistem antarmuka dalam penelitian ini memanfaatkan jalur komunikasi port data ponsel yang terdapat pada bagian bawah ponsel untuk dapat berkomunikasi secara serial dengan mikrokontroler, dalam komunikasi serial ada 2 hal pokok yang harus disesuaikan yaitu: level tegangan dan kecepatan laju data (baud rate), setelah kedua hal ini disesuikan maka kedua device bisa berkomunikasi sehingga alat ini bisa dimanfaatkan sebagai alat pengontrol jarak jauh.

Alat ini dibuat dengan menggunakan pengendali mikro sebagai modul utama, yang akan membaca SMS yang masuk ke ponsel sebagai suatu perintah dalam pengontrolan untuk direalisasikan dikeluaran mikro, serta memerintahkan ponsel untuk mengirimkan SMS balasan status keluaran ke handphone pengirim. Dalam skripsi ini dapat digunakan hampir semua jenis handphone dengan spesifikasi kabel data originalnya yang dihubungkan secara serial dengan alat, sedangkan untuk pengontrol dapat digunakan sembarang handphone dengan fasilitas SMS.

Alat ini sudah diuji dengan menggunakan 8 buah lampu LED dimana setiap lampu mewakili satu buah jalur keluaran sebagai simulasi pengontrolan on/off. Bentuk pengujiannya adalah dengan mencoba mematikan atau menghidupkan kedelapan lampu tersebut, dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa handphone dapat diakses dengan baik oleh mikrokontroler melalui port data serialnya sehingga bisa dimanfaatkan sebagai alat pengontrol jarak jauh

Kata Kunci: Komunikasi Serial, Mikrokontroller, Handphone.

1.

Pendahuluan

Pada saat ini pengendalian on/off berbagai piranti listrik kebanyakan masih dikendalikan secara manual dengan menekan tombol saklar on/off. Perkembangan gaya hidup dan dinamika sosial saat ini menunjukkan semakin pentingnya kepraktisan dan efisiensi menyebabkan kebutuhan untuk mengendalikan berbagai piranti listrik tidak hanya dilakukan secara manual yang mengharuskan kita berada didepan piranti listrik tersebut dan menekan tombol saklar on/off untuk mengaktifkannya tetapi bisa juga dilakukan dari jarak jauh (remote control).

Teknologi remote control telah banyak dikembang-kan dengan memanfaatdikembang-kan berbagai media transmisi. Beberapa diantaranya adalah remote control dengan memanfaatkan media infra merah, gelombang radio, internet dan saluran telepon. Sistem remote control

melalui saluran telepon memiliki keunggulan dalam hal jarak jangkauan dan kepraktisan dibanding media lainnya.

Hadirnya Telepon bergerak (seluler) atau handphone yang telah dikenal dan digunakan banyak orang, yang mampu melakukan komunikasi dimanapun mereka berada tanpa dibatasi oleh ruang dan rentang panjang kabel bisa menjadi solusi bagi kebutuhan pengendalian jarak jauh (remote control) seperti yang telah diuraikan diatas.

(2)

untuk dapat melakukan pengendalian on/off piranti listrik dari jarak jauh.

Saat ini salah satu perangkat kontrol yang cukup praktis dan banyak digunakan adalah mikrokontroler yaitu sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan dapat menyimpan program didalamnya. Kelebihan utama mikrokontroler ialah tersediannya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga memiliki ukuran yang sangat ringkas dan lebih leluasa untuk dihubungkan dan melakukan pengontrolan terhadap perangkat lain.

2.

Rancangan Penelitian

Sistem ini memanfaatkan koneksi port serial pada konektor data ponsel yang terdapat pada tiap ponsel untuk keperluan pertukaran data ponsel dengan periferalnya seperti handsfree atau keperluan update program, sedangkan mikrokontroler berperan sebagai pengolah data serial yang diterima dari ponsel.

Komunikasi antara ponsel (handphone) dengan mikrokontroler adalah secara serial asinkron yang bersifat full-duplex, artinya port serial bisa mengirim dan menerima pada waktu yang bersamaan, untuk itu diperlukan suatu interface untuk mensinkronkan kedua perangkat ini (yaitu: handphone dan mikrokontoler), sehingga kedua device ini bisa berkomunikasi (saling bertukar data).

Dalam mengakses handphone, mikrokontroler mengirimkan perintah AT-Command yaitu suatu command yang diawali dengan AT+ (seperti perintah > (prompt) pada DOS) yang akan dikirimkan oleh mikro melalui port serial handphone untuk memerintahkan handphone agar menjalankan aplikasinya seperti membaca dan mengirimkan SMS.

Setelah terjalin komunikasi, alat akan mendeteksi ada atau tidak handphone, setelah itu handphone akan terus dalam keadaan standby dan menunggu SMS yang masuk, SMS yang masuk ke handphone akan dideteksi, merupakan sebuah perintah atau bukan, jika bukan maka SMS tadi akan terhapus secara otomatis dari memory handphone, jika SMS yang masuk merupakan perintah yang dikenal maka SMS tadi akan dikodekan oleh pengendali mikro dan kemudian diteruskan ke keluaran alat.

Perintah yang dapat dikenali oleh alat ini adalah “XXXXXXXX” : X adalah perintah yang berupa angka

1 atau 0, nilai X mewakili keluaran yang diinginkan; nilai 1 berarti penyalaan keluaran (on) dan nilai 0 berarti penonaktifan keluaran (off), setelah mengeksekusi perintah ini alat akan memberikan balasan ke handphone penerima dengan jawaban “status: XXXXXXXX telah direalisasikan’ dan handphone alat kembali ke keadaan standby untuk menunggu perintah selanjutnya.

Perancangan dan perealisasian alat didalam skripsi ini meliputi 2 bagian yaitu: perancangan perangkat keras dan perangkat lunak.

Perancangan perangkat keras meliputi: 1. Perancangan untai pengendali mikrokontroler. 2. Perancangan komunikasi serial dari handphone ke

alat .

3. Perancangan untai keluaran.

Perancangan perangkat lunak mencakup semua program penunjang yang digunakan untuk mengoperasikan pengendali mikro yang akan mengirimkan serangkaian instruksi-instruksi yang diperlukan dalam pengaksesan data pada ponsel termasuk instruksi untuk mengkodisikan respon ponsel apabila ada perintah SMS yang masuk. Perangkat lunak ini akan mengatur keseluruhan kerja sistem.

2.1.Perancangan Perangkat Keras

2.1.1. Untai Pengendali Mikro

Pengendali mikro merupakan modul utama di dalam skripsi ini untai pengendali mikro ini terdiri dari IC pengendali mikro AT89S51, untai osilator pengendali mikro AT89S51, untai reset pengendali mikro AT89S51. Untai osilator terdiri dari sebuah kristal dan dua buah kapasitor. Untai ini dihubungakan dengan XTAL1 dan XTAL2, nilai kapasitor yang dipakai sebesar 33 pF dan kristal yang digunakan mempunyai nilai 11,0592 MHz. untai reset yang direalisasikan memiliki kemampuan power-on reset, yang juga disertai dengan tombol reset, untai ini terdiri dari sebuah kapasitor, sebuah resistor dan sebuah push botton. Nilai kapasitor yang dipakai 10 uF nilai resistor yang dipakai 8,2 K

.

PORT 2 dari mikro digunakan sebagai keluaran dari alat, keluaran ini akan dihubungkan ke relay. PORT 3 dari mikro digunakan untuk bermacam-macam kebutuhan sesuai dengan kegunaan dari port 3. Penggunaan port 3 adalah sebagai berikut:

Blok Pengendali

Mikro

Jaringan GSM

Blok komunikasi serial RS232

Tx

Rx

(3)

- P3.0 (RXD) digunakan sebagai masukan dari komunikasi serial antara handphone dengan mikro. - P3.1 (TXD) digunakan sebagai keluaran ke

komunikasi serial antara mikro dengan handphone.

2.1.2. Untai Komunikasi Serial

Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, komunikasi antara handphone dengan alat dilakukan secara serial, dengan level tegangan untuk

RS232. Dikarenakan adanya perbedaan level tegangan antara mikro dengan port kabel data serial handphone yang telah compatible dengan standar RS232, maka dibutuhkan sebuah pengubah level tegangan. IC max232 digunakan sebagai pengubah level tegangan TTL pada mikro ke level tegangan RS232.

Komunikasi dilakukan secara asinkron dengan jumlah data 8 bit, noparity, dan menggunakan baud rate sebesar ±57600 bps, untuk pengiriman data digunakan

MOSI

C1

33pF Y 1

CRY STAL VCC

AT89S51

Port IN TXD

VCC Port OUT

SCK

Port IN RXD

C2

Gambar 2. Untai pengendali mikro

0

Gambar 3. Untai Komunikasi Serial

relay masukan dari mikro

(4)

fasilitas yang ada pada pengendali mikro yaitu fasilitas pada port 3.0 (RXD), port 3.1 (TXD) dan GND.

2.1.3. Untai Keluaran

Terdapat 8 jalur keluaran dari alat, tiap-tiap jalur keluaran dihubungkan ke sebuah lampu dan 4 jalur dihubungkan ke relay. Relay ini menggunakan power supply sebesar 9 V, switching-nya menggunakan transistor dengan konfigurasi common emitter. Relay digunakan sebagai penghubung dan pemutus arus AC, pengontrolnya menggunakan arus DC.

2.2.Perancangan Perangkat Lunak

Pada awal program dilakukan penginisialisasian komunikasi serial, setelah keberadaan handphone terdeteksi, alat akan membaca isi SMS yang masuk pada lokasi inbox I dan mengadakan proteksi panjang terhadap SMS tersebut, SMS yang memenuhi syarat akan dikodekan, setelah dikodekan alat, perintah tersebut akan di-implementasikan di keluaran pada PORT 2 mikrokontroler. Setelah perintah berhasil direalisasikan alat akan mengirimkan sms balasan ke handphone pengirim yang berisi status dari keluaran. Untuk mengakses handphone dari mikrokontroler digunakan perintah AT-COMMAND.

3.

Evaluasi

Ketika kita mengirimkan perintah SMS yang berisi 10000000 untuk mengaktifkan keluaran pertama, isi SMS perintah ini sebenarnya berskema encoding 7 bit, karena jika kita mengetikkan suatu huruf atau angka dari keypad handphone berarti kita telah membuat 7 angka 1/0 berurutan. Sedangkan data yang akan diproses mikro adalah berupa bilangan heksa PDU berskema 8 bit dan bilangan heksa dari SMS perintah yang berupa : 10000000 adalah 31 18 C 6 83 C1 60, hasil konversi dari pengujian seperti terlihat pada tabel 6.

Data 7 bit yang diterima mikro akan dikonversikan ke bentuk heksa berskema 8 bit karena mikro bekerja pada bilangan berskema encoding 8 bit, lalu diubah ke bentuk ascii dan akan dipindahkan ke port keluaran mikro sebagai hasil output alat. Setelah keluaran direalisasikan, mikro mengirimkan perintah agar handphone alat mengirimkan SMS balasan yang berisi status yang diambil dari data perintah yang tersimpan di dalam RAM.

Berikut ini adalah cara konversinya: - Langkah pertama:

Subrutin mengirim SMS Balasan ke pengirim bahwa

Perintah telah dilaksankan MULAI

Subrutin Insialisasi serial

Subrutin Cek dan baca data

SMS pada HP

Subrutin Mendekodekan data

sms

Cek isi perintah

Perintah langsung

Subrutin mengeluarkan Perintah ke PORT

Perintah tak dikenal Perintah yang dikenal

(5)

Bit 7---1

1 : 011 0001

0 : 011 0000

0 : 011 0000

0 : 011 0000

0 : 011 0000

0 : 011 0000

0 : 011 0000

0 : 011 0000

- Langkah kedua :

Oleh karena total 7 bit x 8 karakter = 56 bit, sedangkan yang diperlukan adalah 8 bit x 8 karakter = 64 bit maka diperlukan 8 bit dummy yang diisi bilangan 0, setiap 8 bit mewakili suatu pasangan heksa.

4.

Kesimpulan

Secara keseluruhan mulai dari perancangan, realisasi dan pengujian sistem, dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Secara keseluruhan alat komunikasi antara handphone dengan mikro secara serial ini dapat bekerja dan berfungsi sebagaimana yang diharapkan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alat pengontrol jarak jauh. Alat pengontrol ini dapat melakukan pengontrolan ketika terdapat SMS di memory handphone.

2. Handphone yang bisa digunakan hanya yang support dengan AT-Command.

3. Kabel data handphone yang digunakan harus yang original atau yang bisa berkomunikasi secara full-duplex untuk mengirim sekaligus menerima data dari dan ke mikro.

4. Alat ini dapat melakukan pengontrolan jarak jauh hingga beratus-ratus bahkan beribu-ribu km tergantung luasnya jaringan GSM.

5. Cepat atau lambat sampainya SMS sangat tergantung pada keadaan jaringan dari masing-masing service centre.

6. Biaya yang digunakan untuk melakukan

pengontrolan cukup murah.

Daftar Pustaka

[1] Innovative Electronic, Buku panduan DT-51 Low Cost Micro System, Innovative Electronic, 2005. [2] Budiharto. Widodo, Interfacing Komputer dan Mikrokontrole, Elek Media Komputindo Jakarta, 2004. [3] Djanir Budi A., Cara Praktis Memperbaiki Ponsel, Gaya Media, Yogyakarta, 2004

[4] Edi S. Mulyanta, Kupas Tuntas Telepon Seluler. Andi, Yogyakarta, 2003

[5] Eko putra. Agfianto, Belajar Mikrokontroler AT89C51/52/55 Teori Dan Aplikasi Edisi 2, Gaya Media, Yogyakarta, 2003

[6] Kang. Bustam, Trik Pemrograman Aplikasi Berbasis SMS, Elek Media Komputindo, Jakarta, 2002. [7] http://www.eacomm.com, Wireless Data Transmission Over GSM Short Message Service (GSM-SMS),

2004.

[8] http://www.arcelect.com/rs232.htm, ARC electronic, RS232 tutorial on data interface and cables, 2005.

(6)

[9] http://www.itee.uq.edu.au/~engg4801, Engineering Thesis project list ‘Engg4801-Engineering Thesis, 2005

[10]http://www.bieneelectronics.com, GSM/SMS remote control, 2005.

[11]http://www.maxim-ic.com/quick_view2.cfm/qv_pk/1798, MAXIM, MAX232 Dual-Band LNA/Mixer ICs, 2005.

[12]http://www.gsmhacking.com, Siemens Interface By Misiek, 2005.

Gambar

Gambar 1.  Bagan kotak prinsip kerja sistem
Gambar 2. Untai pengendali mikro
Gambar 5. Flowchart program utama

Referensi

Dokumen terkait

Kematangan sosial merupakan hasil dari perkembangan sosial. Kematangan sosial adalah tingkat kemampuan seseorang dalam memelihara diri sendiri dan kemampuan

DAFTAR PENYESUAIAN NAMA JABATAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK NEGERI SEMARANG.. No NAMA NIP GOL JABATAN LAMA

Kriteria 1.1 Perusahaan harus secara sahterdaftar dan memiliki izin sebagai usaha dan disetujui untuk melakukan kegiatan usaha yang ditetapkan dengan pihak berwenang yang

Hasil karakterisasi dari sifat listrik film tipis ZnO doping Al menggunakan I-V meter menunjukkan bahwa variasi tekanan oksigen yang diberikan pada proses annealing dapat

Rules 5 : JIKA area tidak memiliki lereng DAN tidak memiliki area yang bertumpang tindih dengan substrat DAN 0.01% - 30.16% area memiliki landuse pemukiman MAKA area

(4) Menginterprestasikan atau menafsirkan sesuatu persetujuan ataupun menguraikan sesuatu tulisan. Semua hal tersebut merupakan situasi-situasi informatif karena masing-masing

Penetuan Efisiensi Penggunaan Protein, Kebutuhan Protein dan Energi Untuk Pertumbuhan dan Produksi Telur Ayam Sentul pada Kandang Sistem Cage dan Sistem

Pada pembuatan brownies kukus bahan- bahan utama yang digunakan terdiri dari tepung gandum, telur, mentega, gula, dan cokelat batang serta cokelat bubuk.. Bahan