• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penerapan Balance Scorecard terhadap Kinerja Perusahaan pada Tribeca Urban Retreat Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Penerapan Balance Scorecard terhadap Kinerja Perusahaan pada Tribeca Urban Retreat Bandung."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Berbagai informasi dihimpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan dipertanggungjawabkan. Hal ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pada seluruh proses bisnis perusahaan. Informasi finansial didapatkan dari penyusunan anggaran untuk mengendalikan biaya. Informasi nonfinansial merupakan faktor kunci untuk menetapkan strategi yang dipilih guna melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan. Kedua informasi di atas dapat dianalisis menggunakan metode balanced

scorecard.

Melalui penelitian ini, peneliti mencoba meneliti tentang “Analisis Penerapan Balance Scorecard Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Tribeca Urban Retreat)” sebagai objek penelitian yang berjumlah 30 responden. Adapun hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh penerapan

Balance Scorecard terhadap kinerja perusahaan pada Tribeca Urban Retreat

Bandung yaitu 84,8%, yang diuji menggunakan analisis regresi linear sederhana. Pengujian dilakukan dengan SPSS versi 20.0.

Usaha untuk meningkatkan keunggulan bersaing dapat dilakukan dengan mengembangkan strategi inovasi dalam mengembangkan produk dan atau jasa yang berbeda dengan pesaing Tribeca Urban Bandung, diawali dengan SDM dalam Tribeca Urban Retreat harus bisa diberdayakan, ditingkatkan kemampuannya untuk kemajuan Tribeca Urban Retreat. Dalam hal ini Tribeca Urban Retreat harus bisa melakukan improvment terhadap faktor-faktor yang menjadikan karyawan lebih inovatif dan kreatif untuk bisa belajar dalam perusahaan. Ini karena karyawan merupakan modal perusahaan untuk mencapai pertumbuhan dalam jangka panjang.

(2)

Universitas Kristen Maranatha ii

ABSTRACT

Company performance measurement had becomes very important for management to evaluating the performance of the company and planning purposes in the future. Various information has been compiled in order to work performed would be controlled and accounted. This is done in order to achieve efficiency and effectiveness in all business processed. Financial information obtained from budgeting to control in costs. Non-financial information is the key factor to define the strategy chosen in order to carry out its intended purpose. Both of the above information can be analyzed using the balanced scorecard method.

Through this study, researchers tried researching on "Analysis of Application of Balance Scorecard on Performance Company (Studies in Tribeca Urban Retreat)" as the research object has 30 respondents.

The results showed the influence of the application of the Balanced Scorecard to company performance in Tribeca Urban Retreat Bandung is 84.8%, which was tested using simple linear regression analysis. Tests were performed with SPSS version 20.0.

Efforts to increase the competitive advantage could it be done by developing innovation strategies in developing products or services are different from competitors Tribeca Urban Bandung, Starts with Human Resources in Tribeca Urban Retreat must be developed, enhanced ability to get progress in Tribeca Urban Retreat. In this case Tribeca Urban Retreat should be able to do the improvment of the factors that make employees more innovative and creative to be able to learn in a company. This is because employees are the capital of the company to achieve long-term growth

(3)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PENELITIAN ... 7

2.1Kajian Pustaka ... 7

2.1.1Pengertian Kinerja Perusahaan ... 7

2.1.1.1 Pengertian Pengukuran dan Penilaian Kinerja ... 7

2.1.1.2 Pengendalian dan Kinerja ... 9

2.1.1.3 Tujuan Pengukuran Kinerja ... 10

2.1.1.4 Tujuan Penilaian Kinerja... 10

2.1.2 Balanced Scorecard ... 11

2.1.2.1 Pengertian Balanced Scorecard ... 11

(4)

vii

Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.3Perspektif Balanced Scorecard ... 13

2.1.2.4 Kerangaka Balanced Scorecard... 18

2.2 Penelitian Terdahulu ... 19

2.3 Kerangka Pemikiran ... 22

2.4 Hipotesis ... 24

BAB lll METODOLOGI PENELITIAN ... 25

3.1 Metode Penelitian... 25

3.1.1 Informan ... 25

3.1.2 Fokus Penelitian ... 26

3.1.3 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.2 Definisi Variabel ... 28

3.2.1 Operasionalisasi Variabel... 28

3.3 Metode Pengujian Data ... 30

3.3.1 Uji Validitas ... 30

3.3.2 Uji Reliabilitas ... 33

3.4 Metode Analisis Data ... 35

3.4.1 Analisis Deskriptif ... 40

3.4.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 41

3.5 Koefisien Determinasi ... 42

3.6 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1 Hasil Penelitian ... 45

(5)

viii

4.1.2 Deskripsi Objek Penelitian ... 51

4.1.3 Deskripsi Variabel ... 51

4.1.3.1 Perspektif Pelanggan ... 51

4.1.3.2 Perspektif Proses Bisnis Internal ... 57

4.1.3.3 Perspektf Pembelajaran dan Pertumbuhan ... 60

4.1.3.4 Perspektif Keuangan ... 66

4.1.4 Uji Analisis Data ... 70

4.1.4.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 70

4.1.4.2 Koefisien Determinasi ... 71

4.1.5 Uji Hipotesis ... 72

4.2 Pembahasan ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

(6)

ix

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Uji Validitas ... 32

Tabel 3.2 Reliabilitas ... 34

Tabel 4.1 Tingkat Kepuasan Pelanggan ... 53

Tabel 4.2 Pengukuran Citra... 56

Tabel 4.3 Perspektif Proses Bisnis Internal... 59

Tabel 4.4 Kepuasan Karyawan ... 62

Tabel 4.5 Model Regrei Linear Sederhana ... 70

Tabel 4.6 Koefisien Determinasi... 71

(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian ... 24

Gambar 3.1 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi ... 44

Gambar 4.1 Logo Tribeca Urban Retreat ... 45

Gambar 4.2 STRUKTUR ORGANISASI TRIBECA URBAN RETREAT ... 49

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat

penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan

dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Berbagai informasi dihimpun agar

pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan dipertanggungjawabkan. Hal ini

dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pada seluruh proses bisnis

perusahaan. Gambaran mengenai kinerja perusahaan bisa didapatkan dari dua

sumber, yakni informasi finansial dan informasi nonfinansial. Informasi finansial

didapatkan dari penyusunan anggaran untuk mengendalikan biaya.

Sedangkaninformasi nonfinansial merupakan faktor kunci untuk menetapkan

strategi yang dipilih guna melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan. Kedua

informasi di atas dapat dianalisis menggunakan beberapa modelpengukuran

kinerja perusahaan, salah satunya dengan menggunakan metode balanced

scorecard. Balanced scorecard hadir untuk menggantikan konsep scorecard

model lama yang hanya mengejar profitabilitas jangka pendek saja.

Balanced scorecard merupakan kerangka kerja komprehensif untuk

menerjemahkan visi dan misi serta strategi perusahaan dalam seperangkat ukuran

kinerja yang terpadu, tersusun dalam empat perspektif, yaitu finansial, pelanggan,

proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan (Hardiyanto dkk:

(9)

2

Peningkatan kinerja suatu perusahaan harus berdampak pada peningkatan

kinerja keuangan, maka sudah selayaknya pandangan terhadap kinerja perusahaan

dalam jangka panjang bukan saja dipandang dari sisi keuangan saja tetapi juga

non keuangan seperti proses bisnis internal, kapabilitas dan komitmen

personelnya (Srimindarti, 2004), karena hal tersebut berhubungan langsung

dengan hasil akhir yang berkelanjutan. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa

pengukuran kinerja yang hanya berdasarkan kinerja keuangan saja memiliki

kelemahan, yaitu tidak mampu untuk mempresentasikan kinerja aktiva tak

berwujud (intangible asset) dalam laporan keuangan secara memadai, padahal

struktur harta/ aset perusahaan di era informasi ini justru didominasi oleh aktiva

tak berwujud yang merupakan harta-harta intelektual seperti sistem, teknologi,

skill, enter-preneurship karyawan, loyalitas konsumen, kultur organisasi, dan

kepuasan pelanggan (Sudibyo, 1997). Menurut Kaplan dan Norton (1996) kinerja

keuangan saja tidak mampu sepenuhnya menuntun perusahaan ke arah yang lebih

baik, karena aktiva tak berwujud memungkinkan perusahaan untuk: (1)

Mengembangkan hubungan dengan pelanggan untuk mempertahankan loyalitas

dan memungkinkan berbagai segmen pelanggan dan wilayah pasar baru untuk

dilayani secara efektif dan efisien. (2) Memperkenalkan produk dan jasa inovatif

yang diinginkan oleh segmen yang dituju. (3) Memproduksi produk dan jasa

bermutu tinggi sesuai dengan keinginan pelanggan dengan harga yang rendah dan

dengan tenggang waktu yang pendek. (4) Memobilisasi kemampuan dan motivasi

pekerja bagi peningkatan kemampuan proses, mutu, dan waktu tanggap yang

(10)

3

Universitas Kristen Maranatha sistem. Untuk itu diperlukan metode pengukuran kinerja yang tidak

hanyamengukur kinerja keuangan, namun juga aspek-aspek lain yang dinilai

penting untuk mempertahankan eksistensi perusahaan.

Kaplan dan Norton (1996) menyatakan bahwa konsep balanced scorecard

(BSC) dikembangkan untuk melengkapi pengukuran kinerja keuangan (atau

dikenal dengan pengukuran tradisional) dan sebagai alat ukur yang cukup penting

bagi organisasi perusahaan untuk merefleksikan pemikiran baru dalam era

competitiveness dan efektivitas organisasi. Konsep ini memperkenalkan suatu

sistem pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan kriteria-kriteria

tertentu yang merupakan penjabaran dari apa yang menjadi misi dan strategi

perusahaan jangka panjang. Kriteria tersebut digolongkan menjadi empat

perspektif yaitu: (1) perspektif keuangan, (2) perspektif konsumen, (3) perspektif

proses bisnis internal, dan (4) perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Melalui

pengukuran keempat perspektif ini, manajemen perusahaan akan lebih mudah

untuk mengukur kinerja dari unit bisnis saat ini dengan tetapmempertimbangkan

kepentingan masa depan, mengukur apa yang telah diinvestasikan dalam

pengembangan sumber daya manusia, sistem dan prosedur demi perbaikan kinerja

di masa datang, serta memungkinkan untuk menilai intangible asset seperti

kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan, dan lain-lain.

Ukuran-ukuran pada masing-masing perspektif harus diseimbangkan

antara ukuran output dan ukuran kepastian (penggerak kinerja), antara

ukuran-ukuran objektif dan subjektif, antara ukuran-ukuran internal dan eksternal, dan ukuran-ukuran

(11)

4

target dari keempat perspektif tersebut yang selaras dengan perkembangan baru

dalam bidang organisasi seperti learning organization, diharapkan para karyawan

dari tingkat atas sampai tingkat bawah mengetahui apa visi dan strategi

perusahaannya, karena BSC bukan sebagai pengendali perilaku karyawan tetapi

lebih sebagai sarana komunikasi, informasi, dan proses belajar dalam suatu

perusahaan, serta mengarahkan upaya pencapaian tujuan perusahaan kepada

karyawan. Hal ini dimaksudkan untuk menghadapi pergeseran kekuasaan dalam

pasar akibat globalisasi ekonomi, dimana sekarang konsumenlah yang memegang

kendali bisnis. Konsumen menjadi sangat pemilih, serta menentukan barang dan

jasa apa yang akan didesain oleh produsen untuk memenuhi kebutuhan mereka.

BSC memiliki keistimewaan dalam hal cakupan pengukurannya yang cukup

komprehensif karena selain tetap mempertimbangkan kinerja keuangan. BSC juga

mempertimbangkan kinerja-kinerja non keuangan, yaitu pelanggan, proses

internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Di samping itu, BSC tidak

hanya mengukur hasil akhir (outcome) tetapi juga mengukur aktivitas-aktivitas

penentu akhir (driver). Pengukuran driver tersebut konsisten dengan dan

merupakan perwujudan dari pendapat Porter dalam Kaplan dan Norton (1996)

yang menyatakan bahwa “only by moving to the level of underlying drivers can

the true sources of competitive advantage be identified”. Menurut survey yang

dilakukan oleh Gartner Group (dalam Monika Kussetya Ciptani, JAK 2000:31),

sebanyak 60% dari 1000 perusahaan versi majalah fortune (Agustus, 1999),

menerapkan filosofi BSC dalam keseluruhan sistem manajemen mereka pada

(12)

5

Universitas Kristen Maranatha karyawan yang dikembangkan melalui intranet perusahaan dan juga

mensosialisasikan program implementasi BSC melalui acara diskusi dan

pertemuan, serta perusahaan berusaha memonitor opini konsumen mengenai

produk yang dihasilkan melalui fraternal customer index.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, menarik untuk diteliti sejauh mana

tingkat keberhasilan kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan konsep BSC.

Mengacu pada permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Penerapan Balance Scorecard Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Tribeca Urban Retreat)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah ”Bagaimana kinerja

perusahaan Tribeca Urban Retreat berdasarkan konsep balanced scorecard

meliputi perspektif keuangan, perspektif customer, perspektif internal bisnis dan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui

kinerja perusahaan Tribeca Urban Retreat berdasarkan konsep balanced scorecard

meliputi perspektif keuangan, perspektif customer, perspektif internal bisnis dan

(13)

6

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak,

diantaranya:

1. Pemerintah

Dengan adanya penerapan balanced scorecard di setiap perusahaan maka

akan adanya peningkatan perekonomian. Karena adanya kepercayaan baik

konsumen dalam negri maupun luar negri untuk membeli produk yang

berkualitas.

2. Perusahaan

Sebagai acuan bagi perusahaan yang ingin meningkatkan kinerja kualitas

perusahaannya melalui penerapan balanced scorecard.

3. Karyawan

Adanya perubahan budaya organisasi yang semakin baik karena adanya

perbaikan secara terus menerus dan didukung dengan sistem akuntansi

manajemen yang baik.

4. Penelitian berikutnya

Sebagai alat bantu atau bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian

(14)

79

Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis dapat menarik

beberapa kesimpulan dari setiap perspektif Balanced Scorecard yang

digunakan untuk mengukur kinerja Tribeca Urban Retreat Bandung

sebagai berikut:

1) Perspektif pelanggan pada umumnya merasa puas akan pelayanan

yang diberikan perusahaan kepada pelanggan. Dan hal tersebut juga

menunjukkan bahwa citra Tribeca Urban Retreat baik bagi para

pelanggan.

2) Perspektif Proses Bisnis Internal, Inovasi yang dilakukan Tribeca

Urban Retreat baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat inovasi yang

dilakukan perusahaan yang dapat membuat pelanggan cukup merasa

puas.

3) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Umumnya karyawan

merasa cukup puas. Indeks pembelajaran dengan peningkatan

program-program training yang dilakukan sudah mencapai bahkan

melebihi target yang diharapkan.

4) Perspektif Keuangan dari beberpa kajian yang dilakukan untuk

mengukur perspektif keuangan semua mengalami peningkatan namun

(15)

80

Secara keseluruhan, kinerja perusahaan dari 4 (empat) perspektif

balanced scorecard dapat dikatakan sangat baik karena perusahan dapat

mencapai melebihi standar yang telah ditetapkan. Terdapat 11 dari 12

tolok ukur yang digunakan dengan perspektif Balanced Scorecard berhasil

memenuhi target.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan penulis berdasarkan hasil

penelitian adalah:

1) Perusahaan harus terus mempertahankan bahkan harus meningkatkan

kinerjanya pada tahun-tahun yang akan datang, ini dikarenakan dari

12 tolok ukur yang digunakan hanya 11 yang mampu dicapai bahkan

melebihi standar/target.

2) Perusahaan harus dapat menekan biaya yang digunakan dalam

menghasilkan layanan jasa. Karena dengan mengefisienkan biaya

tanpa mengurangi kualitas dari produk yang ditawarkan sehingga laba

yang dihasilkan akan lebih besar.

3) Perusahaan harus terus berusaha mempertahankan hubungan baik

dengan pelanggan bahkan lebih meningkatkan hubungan baik

tersebut.

4) Untuk peneliti-peneliti berikutnya yang ingin meneliti mengenai

Balanced Scorecard pada objek penelitian yang sama, disarankan

(16)

81

Universitas Kristen Maranatha penulis, diantaranya: untuk perspektif keuangan dalam melihat kinerja

keuangan diharapkan untuk dapat melihat dari segi target anggaran

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta; Pustaka Pelajar.

Friska Sipayung. 2009. Balanced Scorecard Pengukuran Kinerja Perusahaan dan

Sistem Manajemen Strategis. Medan; Jurnal Universitas Sumatera Utara.

Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta; PT Gramedia Pustaka. Utama.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program. SPSS. Semarang; Badan Penerbit Undip.

Hansen dan Mowen., 2004. Management accounting. Jakarta; Salemba Empat.

Haryanto dkk. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Pertama. Semarang; Universitas Diponegoro.

Helfert, Erick A. 2004. Teknik Analisis Keuangan: Petunjuk Praktis unutk

Mengelola dan Mengukur Kinerja Perusahaan. Dialihbahasakan oleh Herman Wibowo, Edisi Kedelapan, Jakarta; Erlangga.

Husein Umar. 2010. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan

Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan Masalah, Jakarta; PT

Raja Grafindo Persada.

Kaplan R.S. dan Norton D.P., 1996. Balanced Scorecard: Translating Strategy

Into Action, Harvard Business Review.

Kaplan R.S. dan Norton D.P., 2000. Balanced Scorecard Menerapkan Strategi

Aksi, Jakarta; Erlangga.

Kaplan, R.M. dan Saccuzzo, D.P. 1993. Psychological testing: Principles,

application and issue. California; Brooks/Cole Publishing Company.

Lofland, John & Lyn H. Lofland. 1984. Analyzing Social Settings: A Guide to

Qualitative Obsevation and Analysis. Belmont, Call; Wads word

Publishing Company.

Mardiasmo. 2009, Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta; Andi Offset.

Moleong. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja. Rosdakarya.

Monika Kussetya Ciptani. 2000. Balanced Scorecard sebagai Pengukuran

Kinerja Masa Depan: Suatu Pengantar. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.

(18)

Universitas Kristen Maranatha Mulyadi, 2001, Balanced Scorecard : Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta; Edisi ke-2,

Salemba Empat.

Mulyadi. 2002. Balanced Scorecard : Alat manajemen Kontemporer untuk

Pelipatganda Kinerja keuangan Perusahaan. Jakarta; Salemba Empat.

Mulyadi. 2009. Akuntansi Biaya. Yogyakarta; UPP-STIM YKPN

Sony. Yuwono, dkk. 2002. Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard:

Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. Jakarta; PT Gramedia

Pustaka Utama.

Srimindarti, Caecilia. 2004. Balanced Scorecard:Sebagai Alternatif Untuk

Mengukur Kinerja. Fokus Ekonomi.

Sudibyo, Bambang. 1997. Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced

Scorecard: Bentuk, Mekanisme, dan Prospek Aplikasinya pada BUMN.

Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 12,2,35-49

Sugiyono, 2006. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bandung; CV. Alfabeta.

Sugiyono, 2006. Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh. Bandung; CV. Alfabeta

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.

Alfabeta.

Sugiyono. 2010. MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung; Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung; Alfabeta.

Susanto, Irwan.,Abdullah, Taman.,Sukirno. 2004. Balanced Scorecard sebagai

alat pengukuran kinerja Manajemen (Studi Kasus pada PT SariHusada).Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol.III No.1.

Yogyakarta; Universitas Negeri Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

tahap penyelidikan umum untuk membatasi daerah potensial endapan bahan galian dengan.. kategori sumber daya tereka, yang menjadi tahap

Masyarakat yang kurang mampu akan dapat menikmati manfaat anggaran negara yang lebih besar jika subsidi BBM berkurang.. Sebab, masyarakat yang kurang mampu bukan konsumen Premium

(3) Dengan peraturan perundangan dapat ditunjuk sebagai tempat kerja, ruangan-ruangan atau lapangan-lapangan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan atau kesehatan yang bekerja

Beberapa parameter populasi dalam dinamika populasi sangat penting untuk diketahui pada perikanan yang sedang dieksploitasi di suatu perairan.Tujuan dari penelitian ini adalah

Pelaksanaan program keluarga berencana dalam Repelita I terutama meliputi kegiatan penerangan dan motivasi, pelayanan medis, pendidikan dan latihan,

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tujuan pengambangan personalia adalah untuk meningkatkan keefektifan kerja para pendidik, yang pada akhirnya akan berujung

Tingginya kebutuhan ruang aktifitas di Kota Makassar serta adanya kompetisi dalam pemanfaatan lahan mengakibatkan naiknya nilai ekonomis untuk lahan-lahan yang

Aspek penting yang harus diutamakan adalah: tersedianya koleksi yang relevan dengan kurikulum sekolah, tersedianya staf perpustakaan yang profesional dan memiliki sifat yang