PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL DENGAN LATIHAN NAIK
TURUN BANGKU TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN
JANTUNG PARU ANGGOTA RESIMEN MAHASISWA
SATYA NAGARA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Syarat-Syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Sains
Oleh :
Zancen Noprianto Sinaga
Nim : 609210047
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
sebagaimana yang telah diharapkan. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi
salah satu syarat dalam meyelesaikan studi dan untuk mendapatkan gelar sarjana
sains di Fakultas Ilmu keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis
baik moril maupun materil sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini.
Secara khusus penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu
Keolahragaan UNIMED, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Pembantu Dekan
I, Bapak Drs. Mesnan, M.Kes, AIFO selaku Pembantu Dekan II, Bapak Dr.
Budi Valianto, M.Pd selaku Pembantu Dekan III di Fakultas Ilmu
Keolahragaan UNIMED.
3. Bapak Fajar Apollo Sinaga, S.Si. M.Si. Apt selaku Ketua Jurusan dan Ibu
Zulaini, SKM, M.Kes selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Keolahragaan.
4. Bapak dr. Zulfachri, M.Biomed, AIFM selaku Pembimbing Skripsi, yang
banyak memberikan bantuan, bimbingan, arahan dan masukan sehingga
iii
5. Bapak Drs. Benny Subadiman, M.Kes, AIFO dan ibu Dra. Rosmaini
Hasibuan, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan
masukan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Pegawai Di Lingkungan FIK UNIMED.
7. Pimpinan Resimen Mahasiswa Satya Nagara Universitas Negeri Medan yang
telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan kepada
seluruh anggota yang saya banggakan.
8. Teristimewa kepada kedua orangtua yang penulis sayangi dan banggakan H.
Sinaga dan W. Br Sihombing yang telah membesarkan, mengasuh dan
memberikan kasih sayang serta bersusah payah memberikan kebutuhan
materi selama perkuliahan penulis serta dukungan doa sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan dan buat Abang dan Adik
yang penulis sayangi Ferdi Pradinata Sinaga, Teguh Jaya Sinaga, Etha Maria
Sinaga, dan Cristy Amelia Situmorang.
9. Terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan satu NBP di Resimen
Mahasiswa Satya Nagara Universitas Negeri Medan yang tak terlupakan yaitu
Doni Douglas Tambunan, Marulitua Siregar, Febrina Manalu, Kirana V
Silaban, Eni Yusnita Pardede, yang membantu penulis untuk dukungan,
semangat, tenaga maupun pemikiran dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Terima kasih juga kepada rekan-rekan seperjuangan IKOR 2009 yaitu David
Sinaga, Pune Dean Wilhelmus Ginting, Ridho simanjuntak, Herdy Winata,
dan kepada seluruh teman- teman IKOR yang tidak bisa saya sebutkan satu
iv
Semoga kebaikan Bapak/Ibu/Saudara/i menjadi amal baik dan mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Dan segala kebaikan yang
telah diberikan kepada penulis biarlah menjadi berkat dalam setiap langkah
mencapai kesuksesan di kemudian hari.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga dengan selesainya skripsi ini
dapat berguna dan bermanfaaat bagi penulis, pembaca, dan masyarakat yang
mencintai olahraga pada umumnya.
Medan, Maret 2014
Penulis
i
ABSTRAK
ZANCEN NOPRIANTO SINAGA. Pengaruh Latihan Lari Interval Dengan Latihan Naik Turun Bangku Terhadap Peningkatan Daya Tahan Jantung Paru Anggota Resimen Mahasiswa Satya Nagara Universitas Negeri Medan Tahun 2014. (Pembimbing: ZULFACHRI).
Skripsi. Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi tentang pengaruh
latihan lari interval dengan latihan naik turun bangku terhadap peningkatan daya
tahan jantung paru anggota resimen mahasiswa satya nagara universitas negeri
medan.
Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan jumlah populasi sebanyak
58 orang dan sampel diambil sebanyak 20 orang yang diperoleh dengan teknik
proporsional sampel, selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok melalui teknik
matching pairing yaitu kelompok latihan lari interval dan latihan naik turun
bangku. Penelitian ini dilaksanakan selama empat minggu dengan tiga kali latihan
setiap minggunya.
Instrumen untuk mengukur daya tahan jantung paru adalah dengan
menggunakan tes lari 2,4 km. Hasil analisa data yang menggunakan uji-t
menunjukkan peningkatan nyata terhadap kemampuan daya tahan jantung paru
baik itu pengaruh latihan lari interval (thitung 21,34 > ttabel 1,83) maupun pengaruh
latihan naik turun bangku (thitung 24,24 > ttabel 1,83). Kemudian dari analisis
statistik ditemukan bahwa latihan naik turun bangku lebih besar pengaruhnya
dibanding latihan lari dalam meningkatkan kemampuan daya tahan jantung paru
(thitung 1,44 < 1,73).
v
1.2 Faktor yang mempengaruhi daya tahan jantung paru .. 13
2. Hakekat Latihan ... 18
vi
4. Latihan Naik Turun Bangku ... 24
B. Kerangka Berfikir ... 26
C. Hipotesis ... 28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
B. Populasi dan Sampel ... 29
C. Metode Penelitian ... 32
D. Desain Penelitian ... 33
E. Instrumen Penelitian ... 34
F. Teknik Analisis Data ... 36
G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 38
H. Hipotesis Statistik ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 41
1. Kelompok I (Latihan Lari Interval) ... 41
2. Kelompok II (Latihan Naik Turun Bangku) ... 42
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 43
1. Uji Normalitas ... 43
2. Uji Homogenitas ... 44
C. Pengujian Hippotesis ... 45
1. Pengujian Hipotesis I (Latihan Lari Interval) ... 45
2. Pengujian Hipotesis II (Latihan Naik Turun Bangku) ... 46
vii
D. Pembahasan Hasil Penelitiian ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 53
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Jumlah Populasi perNBP ... 30
Tabel 3.2. Jumlah Sampel perNBP ... 31
Tabel 3.3. Matching Pairing ... 32
Tabel 3.4. Rancangan Pre-Test dan Post-Test desain ... 33
Tabel 3.5. Test lari 2,4 km Cooper (dalam Soharto,2000 : 71) ... 35
Tabel 4.1. Deskripsi data Latihan Lari Interval ... 41
Tabel 4.2. Deskripsi data Latihan Naik Turun Bangku ... 42
Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas ... 43
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ... 19
Gambar 2. Peneliti Memimpin Doa ... 81
Gambar 3. Sampel Sedang Mendengarkan Pengarahan ... 81
Gambar 4. Sampel Melakukan Pemanasan ... 82
Gambar 5. Sampel Melakukan Lari 2,4 km ( Pre Test) ... 82
Gambar 6. Sampel Melakukan Latihan Lari Interval ... 83
Gambar 7. Sampel Melakukan Latihan Naik Turun Bangku ... 83
Gambar 8. Sampel Melakukan Lari 2,4 km (Post Test) ... 84
Gambar 9. Sampel Melakukan Pendinginan ... 84
Gambar 10. Peneliti, Sampel dan Panitia ... 85
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Hasil Pre Test dan Post Test Lari 2,4 km ... 55
Lampiran 2. Analisis Data Pre Test dan Post Test Lari 2,4 km ... 59
Lampiran 3. Harga Rata-rata dan Simpangan Baku Pre Test dan Post Test Latiihan Lari Interval ... 60
Lampiran 4. Harga Rata-rata dan Simpangan Baku Pre Test dan Post Test Latihan Naik Turun Bangku ... 62
Lampiran 5. Uji t Latihan Lari Interval dan Latihan Naik Turun Bangku antara Pre test dan Post test ... 64
Lampiran 6. Uji t Post Test Antara Latihan Lari Interval dan Latihan Naik Turun Bangku ... 68
Lampiran 7. Uji Normalitas ... 70
Lampiran 8. Uji Homogenitas ... 74
Lampiran 9. Program Latihan ... 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan penting
untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical
fitness). Derajat kesegaran jasmani seseorang sangat menentukan kemampuan
fisiknya dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Semakin tinggi derajat kesegaran
jasmani seseorang semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Dengan kata
lain, hasil kerjanya kian produktif jika kesegaran jasmaninya kian meningkat.
Kesegaran jasmani harus mutlak dimiliki oleh setiap individu sesuai dengan
kebutuhan masing-masing. Sehingga hasil yang di capai sesuai dengan yang
diharapkan. Terutama bagi kalangan pemuda seperti anggota Resimen Mahasiswa
Satya Nagara Universitas Negeri Medan agar dapat melakukan aktivitas fisik
dengan baik untuk memacu semangat dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab di dalam maupun di luar kampus.
Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melaksanakan
tugas sehari-hari dengan giat dan penuh kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan
yang berarti dan dengan energi yang cukup untuk menikmati waktu senggangnya
dan menghadapi hal-hal yang darurat yang tak terduga sebelumnya (Hairy,
2
Jadi, kebugaran jasmani merupakan suatu kemampuan untuk
mempersiapkan diri untuk melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa mengalami
suatu kelelahan yang berarti dan selanjutnya dengan sisa tenaga atau energi masih
dapat mengerjakan pekerjaan yang lain. Tinggi rendahnya derajat kebugaran
seseorang dapat dilihat dari tinggi rendahnya daya tahan jantung paru seseorang
tersebut.
Menurut Sajoto (19988 : 58) : “Daya tahan jantung paru adalah
kemampuan seseorang dalam mempergunakan sistem pernapasan dan peredaran
darah baik secara efektif dan efisien dalam menjalankan kerja terus-menerus yang
melibatkan kontraksi otot yang besar dengan intensitas tinggi dalam waktu yang
cukup lama”.
Para ahli fisiologi mengakui bahwa peningkatan daya tahan jantung paru
dapat dicapai melalui pemberian intensitas latihan yang cukup. Semakin banyak
oksigen yang digunakan berarti daya tahan jantung paru lebih besar. Orang yang
sehat dan lebih tinggi kebugarannya, lebih banyak oksigen yang dapat di proses.
Dalam latihan, paru-paru akan dapat mengambil lebih banyak oksigen yang
berarti peredaran darah lebih baik, dan sel otot bisa mendapatkan lebih banyak
oksigen dari pembuluh darah kapiler.
Banyak cara atau bentuk latihan olahraga yang dapat digunakan untuk
meningkatkan daya tahan jantung paru seseorang, seperti jogging, renang, lari
interval, lari ditempat, naik turun tangga/bangku, lari lintas alam, cross country
3
Menurut Harsono (1988 : 155) : “Bentuk-bentuk latihan yang dapat
meningkatkan daya tahan jantung paru adalah latihan interval, fartlek, continous
running, cross country”. Kemudian Menurut Nurhasan (1986 : 2) : “Naik turun
bangku merupakan bentuk latihan kesegaran jasmani untuk mengetahui
kemampuan kardiovaskuler respiratory dengan bentuk latihan naik turun bangku
yang diatur dengan irama metronom”.
Semua latihan yang ada dipilih dan disesuaikan dengan kemampuan
seseorang serta sarana dan prasarana yang mendukung. Program latihan kondisi
fisik haruslah ditata secara baik dan sistematis serta ditujukan untuk
meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan sistem tubuh.
Harsono (1988:153) mengemukakan bahwa “ jika seseorang mempunyai kondisi fisik yang baik maka akan ada pengaruhnya terhadap :
1. Peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung. 2. Peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan dan
lain-lain.
3. Ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan.
4. Pemulihan yang cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan.
5. Respon yang cepat dari organ tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan.”
Salah satu kondisi fisik yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai
prestasi yang baik yaitu kemampuan daya tahan jantung paru yang dicapai melalui
intensitas latihan yang cukup sehingga denyut nadi dapat mencapai training zone
(target latihan), dan untuk mengetahui intensitas latihan cukup atau belum yaitu
dengan menghitung denyut nadi pada waktu latihan. Mereka yang mempunyai
daya tahan jantung paru lebih tinggi dapat melakukan lebih banyak pekerjaan
sebelum menjadi lelah, dibandingkan mereka yang mempunyai daya tahan
4
Resimen Mahasiswa satya Nagara Universitas Negeri Medan merupakan
suatu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada dilingkungan kampus
Universitas Negeri Medan yang selain belajar juga sebagai Stabilisator dan
dinamisator kampus. Anggota Resimen Mahasiswa Satya Nagara Universitas
Negeri Medan selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan di dalam maupun di luar
yang sifatnya stabilisator dan dinamisator kampus. Dalam pelaksanaan kegiatan
maupun tugas yang diberikan penulis melihat banyak anggota yang kurang
bersemangat dan mudah lelah, penulis merasa adanya permasalahan kondisi fisik
dan daya tahan jantung paru pada anggota. Untuk itu, penulis coba melakukan tes
lari 2400 Meter sebagai data awal untuk mengetahui kondisi fisik dan daya tahan
jantung paru pada anggota. Berdasarkan realita dilapangan setelah hasil tes lari
2400 Meter diperoleh penulis mengetahui dan dapat disimpulkan bahwa daya
tahan jantung paru anggota rata-rata dalam kategori Kurang. Penulis ingin
meningkatkan daya tahan jantung paru anggota agar menjadi lebih baik.
Sebagai langkah awal adalah dengan melakukan olahraga teratur dan
terukur. Penulis mencoba meningkatkan daya tahan jantung paru anggota melalui
dua bentuk latihan yang berbeda yakni : Latihan lari interval dengan latihan naik
turun bangku. Dua bentuk latihan ini dipilih karena kesesuaian olahraga yang
menggunakan energi aerobik (O2) yang dapat meningkatkan daya tahan jantung
paru. Dan atas dasar tersebut penulis tertarik mencari Pengaruh Latihan Lari
Interval Dengan Latihan Naik Turun Bangku Terhadap Peningkatan Daya Tahan
Jantung Paru Anggota Resimen Mahasiswa Satya Nagara Universitas Negeri
5
B.Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan yaitu :
Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi peningkatan Daya Tahan Jantung
Paru? Apakah dengan melakukan olahraga yang teratur dan terukur dapat
meningkatkan Daya Tahan Jantung Paru ? Apakah dengan melakukan olahraga
yang sifatnya aerobik dapat meningkatkan Daya Tahan Jantung Paru? Apakah
latihan lari Interval dapat meningkatkan Daya tahan Jantung Paru? Apakah latihan
naik turun bangku juga dapat meningkatkan Daya tahan Jantung Paru? Dan
Adakah perbedaan dari kedua bentuk latihan ini, yaitu : Latihan lari Interval
dengan latihan naik turun bangku dalam meningkatkan Daya tahan Jantung Paru?
C.Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan dan karena
keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis, maka penelitian ini perlu dilihat
pembatasan masalah yaitu untuk melihat pengaruh latihan lari Interval dengan
latihan naik turun bangku terhadap peningkatan Daya tahan Jantung Paru anggota
6
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan
pembatasan masalah maka dapat dirumuskan masalah yang akan di teliti sebagai
berikut :
1. Apakah ada pengaruh latihan lari interval terhadap peningkatan daya tahan
jantung paru?
2. Apakah latihan naik turun bangku juga berpengaruh terhadap peningkatan
daya tahan jantung paru?
3. Apakah ada perbedaan pengaruh hasil latihan lari interval dengan hasil
latihan naik turun bangku terhadap peningkatan daya tahan jantung paru?
E.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh latihan lari interval terhadap peningkatan
daya tahan jantung paru anggota resimen mahasiswa satya nagara universitas
negeri medan tahun 2013?
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan naik turun bangku terhadap
peningkatan daya tahan jantung paru anggota resimen mahasiswa satya
nagara univeristas negeri medan tahun 2013?
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil latihan lari interval dengan
hasil latihan naik turun bangku terhadap peningkatan daya tahan jantung paru
7
F. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumbangan untuk mengungkapkan masalah dalam peningkatan daya
tahan jantung paru khususnya Anggota Resimen Mahasiswa Satya Nagara
Universitas Negeri Medan Tahun 2014.
2. Sebagai bahan masukan untuk setiap pimpinan dan anggota dalam rangka
peningkatan daya tahan jantung paru khusunya Anggota Resimen Mahasiswa
Satya Nagara Universitas Negeri Medan Tahun 2014.
3. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam penulisan
karya ilmiah dan mendapat pengetahuan yang lebih konkrit dari dua bentuk
metode latihan lari interval dan latihan naik turun bangku terhadap peningkatan
daya tahan jantung paru Anggota Resimen Mahasiswa Satya Nagara
51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Lari Interval terhadap
peningkatan kemampuan daya tahan jantung paru Anggota Menwa Satya
Nagara UNIMED Tahun 2014 sebesar 21,24. (th > tt = 21,24 > 1,83)
2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan Naik Turun Bangku terhadap
peningkatan kemampuan daya tahan jantung paru Anggota Menwa Satya
Nagara UNIMED Tahun 2014 sebesar 24,24. (th > tt = 24,24 > 1,83)
3. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara Latihan Lari Interval dan
Latihan Naik Turun Bangku terhadap peningkatan Daya tahan Jantung Paru
pada Anggota Resimen Mahasiswa Satya Nagara Univeristas Negeri Medan
Tahun 2014 sebesar 1,44. (th < tt = 1,44 < 1,73)
B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang diuraikan diatas, maka dalam hal ini
peneliti menyarankan beberapa hal, antara lain :
1. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pimpinan Menwa
UNIMED agar dapat memberikan latihan Lari Interval dan latihan Naik
Turun Bangku untuk meningkatkan kemampuan Daya Tahan Jantung Paru
52
2. Disarankan juga kepada pimpinan Menwa UNIMED kiranya menambah
variasi-variasi latihan dalam melaksanakan latihan tersebut. Seperti :
Latihan Fartlek, Jogging, Latihan Naik Turun Tangga, Latihan Naik Turun
Bukit, dll.
3. Kepada pembaca yang berminat dengan penelitian ini dan ingin meneliti
kembali agar kiranya dilaksanakan dalam ruang lingkup yang lebih besar,
penerapan program latihan yang lebih baik serta dengan waktu yang lebih
lama sehingga hasil penelitian lebih baik dan lebih bermanfaat buat kita
semua. Seperti : Jumlah sampel lebih besar, Frekuensi latihan ditambah