PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING DAN KOOPERATIF TIPE STAD
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SMK SWASTA BUDI AGUNG MEDAN
TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
M. RAEL SAHADI NST NIM. 508 321 018
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
M. Rael Sahadi Nst (NIM. 508 321 018). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMKSwasta Budi Agung Medan Tahun Pelajaran 2012 / 2013, Skripsi, Fakultas Teknik UNIMED.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kompetensi teknik pengelasan dari siswa yang diajar dengan pembelajaran problem based learning lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X program keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Swasta Budi Agung Medan T. P. 2012 / 2013.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X program keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Swasta Budi Agung Medan T. P. 2012 / 2013. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X program keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Swasta Budi Agung Medanyang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 59 orang. Kedua kelas digunakan sebagai sampel karena jumlahnya yang kurang dari 100 orang, sehingga kelas X TKR 1 diterapkan strategi perlakuan pembelajaran PBL sedangkan X TKR 2 diterapkan perlakuan strategi pembelajaran kooperatif STAD, yang tiap kelas terdiri dari 29 orang siswa di kelas TKR 1 dan 30 orang siswa di kelas TKR 2 .
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya
yang telah memberikan kesehatan, kehidupan serta menurunkan ilmu pengetahuan
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal
mungkin.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat mutlak
memperoleh gelar Sarjana Kependidikan bagi mahasiswa Program Studi
Pendidikan Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri
Medan.
Dalam penyusunan ini penulis banyak mengalami kendala dan beberapa
hambatan yang pada umumnya dikarenakan kurangnya pengalaman penulis.
Namun berkat bimbingan dari pihak-pihak terkait seluruh kendala dan hambatan
tersebut dapat ditanggulangi, sehingga skripsi ini dapat dirampungkan dalam
waktu yang telah ditentukan. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Ayah dan Ibu tercinta M. Djus Rairuddin Nst dan
Nursahara Lubis, S.Ag, Kakak penulis : Inra Laila Nst Am, Keb serta Adik
penulis : M. Jefri Sahyuddin Nst dan M. Hafis Ari Munanda Nst dan seluruh
keluarga besar penulis.
Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
4. Dr. R. Mursid, ST, M.Pd selaku Dosen pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberi arahan dan masukan dalam penyelesaian ini.
5. Dr. Lisyanto, M.Si, Dr. Benyamin Situmorang, M.Pd, Drs. Khoiri, M.Pd
selaku dosen penguji dan Bisrul Hafis Tambunan, ST, M.T selaku Dosen
iii
6. Bapak/ Ibu dosen Teknik Mesin yang telah banyak memberikan ilmu.
7. Kakak Artna Wati Lubis selaku tata usaha di jurusan Pend. T. Mesin
8. Drs. Sandi Basuki selaku kepala sekolah SMK TI Swasta Budi Agung
Medan yang telah memberika izin penelitian kepada penulis.
9. Gusman Y, S.Pd dan Jefri Heriwijaya, S.Pd selaku guru mata diklat teknik
pengelasan di SMK TI Swasta Budi Agung Medan yang banyak
memberikan bantuan selama penelitian.
10.Mahasiswa Fakultas Teknik Unimed khususnya jurusan Teknik Mesin
(Ardi, Furqan, Dudunk, Buala, dll) serta seluruh pengurus HMI Kom’s
Fakultas Teknik Unimed ”YAKUSA”.
11.Serta pihak-pihak lainnya yang telah membantu dalam pelaksanaan dan
penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.
Seperti kata pepatah “tiada gading yang tak retak”, demikian juga dengan
skripsi ini yang masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Penulis
menyadari masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata semoga ilmu pengetahuan yang terdapat dalam laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita dan dapat menjadi ilmu bagi penulis, wassalam.
Medan, Maret 2013
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1. Latar Belakang Masalah ...1
1.2. Identifikasi Masalah ...6
1.3. Pembatasan Masalah ...6
1.4. Rumusan Masalah ...7
1.5. Tujuan Penelitian ...7
1.6. Manfaat Penelitian ...7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ...8
2.1. Kajian Pustaka ...8
2.1.1. Hakikat Hasil Belajar Teknik Pengelasan ...8
2.1.2. Hakikat Hasil Belajar Model PBL ...10
2.1.3. Hakikat Hasil Belajar Model Kooperatif STAD ...16
2.2. Kerangka Berfikir...26
2.2.2. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil
Belajar Teknik Pengelasan ...29
2.3. Pengajuan Hipotesis ...30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...31
3.1. Lokasi Dan Waktu ...31
3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian ...31
3.3. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ...31
3.4. Rancangan Penelitian ...33
3.5. Teknik Pengumpulan Data ...34
3.6. Uji Coba Instrumen Penelitian ...35
3.7. Langkah - Langkah Penelitian ...39
3.8. Teknik Analisis Data ...40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 45
1. Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas PBL Dan Kelas Kooperatif tipe STAD... 45
2. Hasil Belajar Kompetensi Teknik Pengelasan Pada Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PBL ... 48
3. Hasil Belajar Kompetensi Teknik Pengelasan Pada Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif STAD... 50
4.2. Uji Persyaratan Analisis Data ... 51
2. Uji Homogenitas ... 52
4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 53
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dan Implikasi ... 57
5.2. Implikasi ... 57
5.3. Saran ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Peran Kelompok ... 22
Gambar 2. Model Problem Based Learning ... 26
Gambar 3. Model Pembelajaran Kooperatif ... 28
Gambar 4. Histogram Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas PBL ... 45
Gambar 5. Histogram Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Kooperatif ... 46
Gambar 6. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PBL ... 49
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Cara Memberikan Poin Pengembangan ... 24
Tabel 2. Hasil Belajar Dari Model PBL Dan Model Kooperatif ... 29
Tabel 3. Rancangan Penelitian ... 33
Tabel 4. Kisi – Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ... 34
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Problem Based Learning ... 45
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Awal Kooperatif ... 46
Tabel 7. Data Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa ... 47
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PBL ... 48
Tabel 9. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PBL ... 49
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran kooperatif STAD ... 50
Tabel 11. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Pembelajaran kooperatif STAD ... 51
Tabel 12. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Kompetensi Teknik Pengelasan ... 52
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus……….62
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………....63
Lampiran 3. Tes Hasil Belajar Uji Instrumen………..75
Lampiran 4. Kunci Jawaban Uji Instrumen ………82
Lampiran 5. Sebaran Data Uji Coba Tes Soal Kompetensi Teknik Kendaraan Ringan………...83
Lampiran 6. Perhitungan Uji Validitas Uji Coba Tes Kompetensi Teknik Pengelasan Di Kelas X……….84
Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas Tes Kompetensi Teknik Pengelasan Di Kelas X………...86
Lampiran 8. Perhitungan Daya Beda Soal Di Kelas X………87
Lampiran 9. Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Kompetensi Teknik Pengelasan Di Kelas X………..88
Lampiran 10. Data Hasil Belajar Kompetensi Teknik Pengelasan PBL…...……90
Lampiran 11. Tes Hasil Belajar (Pre test dan Post test)………91
Lampiran 12. Kunci Jawaban Pre test dan Post test……….97
Lampiran 13. Data Hasil Belajar Kompetensi Teknik Pengelasan STAD………98
Lampiran 14. Sebaran Data Hasil Penelitian Pre Test Pembelajaran Tipe PBL Kompetensi Teknik Kendaraan Ringan……….99
Lampiran 15. Sebaran Data Hasil Penelitian Pre Test Pembelajaran Tipe Kooperatif STAD Kompetensi Teknik Kendaraan Ringan…….100 Lampiran 16. Perhitungan Harga Rata – Rata, Distribusi Frekuensi dan Standar Deviasi data Test Kemampuan Awal dari Masing – Masing Kelompok Penelitian……..………..101
Lampiran 17. Uji Hipotesis Tes Kemampuan Awal Siswa Menggunakan Uji-T Dua Pihak..….………..106
Lampiran 18. Sebaran Data Hasil Penelitian Post Test Pembelajaran Tipe PBL Kompetensi Teknik Kendaraan Ringan………....109
Kooperatif STAD Kompetensi Teknik Kendaraan Ringan…….110
Lampiran 20. Perhitungan Harga Rata – Rata, Distribusi Frekuensi dan Standar Deviasi data Post Test dari Masing – Masing Kelompok Penelitian……..………..………..111
Lampiran 21. Perhitungan Tingkat Kecenderungan Masing – Masing Variabel Penelitian………..116
Lampiran 22. Uji Normalitas Sebaran Data Masing-Masing Variabel Penelitian………...118
Lampiran 23. Uji Homogenitas Data Penelitian……….121
Lampiran 24. Uji Hipotesis Menggunakan Uji-t satu pihak...122
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh kembangkan
potensi sumber daya manusia dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar.
Sesuai dengan pernyataan Sukmadinata (2004:4) “pendidikan berfungsi membantu
peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi,
kecakapan serta karakteristik pribadinya kearah yang positif, baik bagi dirinya maupun
lingkungannya”.
Menurut Atmadi, dkk (2002:9) pendidikan saat ini selalu menjadi sorotan dari
berbagai pihak, hal ini disebabkan rendahnya mutu pendidikan, sebagaimana dikatakan
bahwa :
Untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing melawan bangsa-bangsa lain dan bekerja sama secara sederajat dengan mereka, masalah utama yang kita hadapi adalah kenyataan bahwa pada umumnya mutu pendidikan kita relatif masih rendah. Keluhan tentang masih rendahnya mutu sekolah-sekolah kita sering didengar. Rendahnya mutu sekolah misalnya tampak dari rendahnya mutu lulusan di hampir semua jenjang pendidikan formal.
Rendahnya mutu pendidikan yang terlihat disetiap jenjang pendidikan formal
dikarenakan faktor-faktor yang mengidentifikasikan terjadinya hal tersebut. Dalam hal
ini Atmadi, dkk (2002:9) memberikan penjelasan bahwa :
2
Pendidikan sangat memegang peranan penting dalam pembangunan suatu
negara.Keberhasilan pembangunan di sektor pendidikan mempunyai pengaruh yang
sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya. Pendidikan yang
diselenggarakan dengan baik dan bermutu akan menghasilkan manusia-manusia yang
berkualitas bagi pembangunan.
Permasalahan faktor guru yang juga berhubungan erat dengan prestasi belajar
siswa, ternyata mempengaruhi pencapaian hasil belajar yang baik jika guru kurang
siap melakukan pengajaran. Untuk mencapai hasil belajar yang ideal, kemampuan
para pendidik teristimewa guru dalam membimbing belajar murid-murid amat
dituntut, jika guru dalam keadaan siap dan memiliki berkemampuan tinggi dalam
menunaikan kewajibannya, harapan terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas akan lebih mudah tercapai.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional
telah melakukan berbagai usaha yaitu melalui peningkatan mutu guru, melakukan
perubahan kurikulum serta peningkatan standar minimal Ujian Nasional (UN) setiap
tahunnya.Namun, sejauh ini pada kenyataannya kualitas pendidikan Indonesia
cenderung masih rendah.Seperti pendidikan di kota medan tahun 2010/2011 tercatat
angka mengulang sebanyak 40.954 dari total 231.377, kemudian data DIKNAS
(Teacher Employment and Equity Effciency and Quality Improvement, Kompas,
21/12/10) menunjukan angka tinggal kelas (tidak naik) kelas sebesar 12,5%. .
Dimana guru merupakan salah satu unsur dalam proses belajar mengajar yang
mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa dalam menerima dan
menguasai pelajaran secara optimal. Dengan harapan mampu melahirkan generasi
yang mandiri, kritis, kreatif dan mampu bersaing dalam menghadapi tantangan di era
3
Selama ini kegiatan belajar mengajar di sekolah, guru cenderung
menggunakan pembelajaran konvensional yang bentuk pembelajarannya bersifat satu
arah dan kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran ini berpusat pada guru
dalam merancang dan mengimplementasikan program pembelajaran sehingga peran
guru sangant dominan. Guru lebih banyak memberikan informasi-informasi
sedangkan siswa hanya sebagai pendengar sehingga siswa kurang aktif dalam
memberikan kontribusi ide dan pemikiran dalam proses pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran di SMK Swasta Budi Agung Medan khususnya
untuk mata pelajaran teknik pengelasan, masih terfokus pada guru sebagai sentral
yang memberikan pengajaran secara umum dan bersifat satu arah tanpa
memperhatikan perbedaan kemampuan siswa. Hal ini mengakibatkan siswa yang
berkemampuan lebih tinggi, aktif dalam menerima materi pelajaran sehingga siswa
memberikan kontribusi ide dan pemikiran dalam proses pembelajaran. Berbeda
dengan siswa yang berkemampuan rendah, siswa kurang mampu memberikan
kontribusi ide dan pemikiran sehingga banyak siswa kurang berminat dalam
mengikuti pelajaran teknik pengelasansehingga berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa tersebut.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis (peneliti) di mata
pelajaranteknik pengelasan di SMK Swasta Budi Agung Medan, bahwa hasil dari
metode yang diterapkan dari metode konvensional yaitu dengan kata lain hasil belajar
teknik pengelasan siswa masih rendah. Hal ini terlihat pada Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan disekolah untuk pelajaran teknik pengelasan adalah
68, namun banyak siswa yang mempunyai nilai rata-rata dibawah 60 (sumber
4
Hasil belajar siswa masih rendah dikarenakan dalam proses pembelajaran
masih menggunakan metode konvensional dimana siswa lebih banyak mendengarkan
penjelasan dari guru sebagai sumber utama pengetahuan, sehingga siswa kurang
termotivasi dan didalam kelas siswa terlihat pasif. Meskipun demikian guru lebih
cenderung menggunakan pembelajaran tersebut karena guru menganggapsiswa hanya
sebagai pendengar dan guru hanya terfokus pada pemberian materi tanpa
memperhatikan kondisi proses belajar.
Apabila dibiarkan terus-menerus maka kualitas belajar siswa akan
memprihatinkan, mengingat pembelajaran teknik pengelasan sangat membutuhkan
kreativitas, ketelitian serta pemahaman siswa yang tinggi disetiap pokok bahasan,
karena didalam teknik pengelasan setiap pokok bahasan berkaitan satu sama lain.
Sehingga apabila siswa tidak memahami satu pokok bahasan maka akan sulit
melanjutkan ke pokok bahasan selanjutnya. Begitu pula rendahnya hasil belajar
menunjukkan bahwa masih rendahnya mutu pendidikan kita saat ini. Hal ini dapat
diartikan bahwa kurang efektifnya proses pembelajaran. Ada beberapa faktor yang
dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar, misalnya kurang minat dan motivasi
siswa, pembelajaran yang monoton atau pula dengan penerapan model atau metode
yang belum sesuai dengan materi.Jika ketiga hal tersebut tidaklah dilakukan maka
dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Guru harus mampu merangsang
siswa untuk berpikir melalui kegiatan fisik, mengembangkan bahasa dan sosialisasi
siswa dalam alokasi waktu yang tersedia. Oleh karena itu, agar proses belajar
mengajar berjalan efektif dan efesien hendaknya guru harus mampu memilih model
atau metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan, karena penggunaan model
5
menerapkan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa menjadi lebih aktif
dalam mengikuti pembelajaran teknik pengelasan.
Menurut Arends (2006:7),”Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas”. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap pengajaran,
tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan
kelas.
Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model yang menuntut kerja
sama dan interdependensi (saling ketergantungan) siswa dalam stuktur tugas, dan
struktur rewardnya. Sedangkan model pembelajaran Problem Based Learning,
Jogiyanto (2006:56) yaitu pembelajaran berbasis masalah yang merupakan salah satu
model pembelajaraninovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada
siswa.Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan
siswa untuk memecahkan suatu masalah dengan tahap-tahap metode ilmiah sehingga
siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan
sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.
Setelah pembelajaran maka kegiatan evaluasi merupakan salah satu kegiatan
yang terdapat dalam kurikulum dimana guru wajib mengadakan evaluasi pada waktu
tertentu.Penilaian terhadap hasil belajar diperoleh dari potensi dan minat yang dimiliki
siswa. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisa
dan menafsirkan data tentang proses hasil belajar siswa yang dilakukan secara
berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dengan model ataupun metode
6
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul : “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Model Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Budi Agung Medan Tahun Pelajaran 2012 / 2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan di atas, maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah metode yang digunakan guru di SMK Swasta Budi Agung Medan adalah
metode konvensional?
2. Apakah model pembelajaran yang selama ini diterapkan di SMK Swasta Budi
Agung Medan menyebabkan rendahnya hasil belajar teknik pengelasan siswa?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar teknik pengelasan siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan model
Kooperatif?
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi pembatasan
masalah adalah :
1. Model pembelajaran yang dierapkan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaranKooperatif.
2. Hasil belajar yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar
teknik pengelasan siswa di Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta
7
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis membatasi
permasalahan agar lebih terfokus, yaitu: apakah hasil belajar teknik pengelasan siswa
yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learninglebih tinggi dari
hasil belajar teknik pengelasan siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif di Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Budi Agung Medan
Tahun Pelajaran 2012 / 2013?
1.5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kompetensi
teknik pengelasan dari siswa yang diajar dengan pembelajaran problem based learning
lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada
siswa kelas X program keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Swasta Budi Agung
Medan Tahun Pelajaran 2012 / 2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan,
adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis serta menigkatkan
pengetahuan dan berpikir ilmiah tentang model pembelajaran.
2. Memberi masukan kepada guru dalam usaha meningkatkan hasil belajar dengan
pemilihan model pembelajaran yang tepat bagi siswa.
3. Sebagai informasi praktis bagi penelitian selanjutnya dalam meneliti dibidang
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut, hasilbelajar pengelasan siswa kelas X TKR SMK swastabudiagungmedan
yang diajarkandengan model pembelajaran problem based learning
lebihtinggidibandingkandenganhasilbelajar pengelasan yang diajarkandengan model
kooperatiftipe STAD.
5.2.Implikasi
Implementasi strategi pembelajaran PBL pada kegiatan belajar mengajar yang
ada di SMK saat ini sangat efektif karena membangkitkan dan menggali potensi
siswa didalam meningkatkan kompetensi teknik pengelasan. Siswa perlu
diperkenalkan dengan teknologi sehingga ia bisa mengembangkan kreatifitas dengan
teknologi yang ada. Selain itu, mereka bisa memenuhi persyaratan untuk melamar
pekerjaan yang sesuai dengan bidang mereka yaitu menguasai teknologi. Proses
belajar akan lebih baik jika kita sebagai guru melibatkan siswa dalam kegiatan
belajarnya, kita tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai fasilitator yang
membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri.
Oleh karena itu, ada baiknya diterapkan strategi pembelajaran PBL yang
5.3.Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diajukan :
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas x teknik kendaraan ringan smk
swasta budi agung medan, hendaknya digunakan pembelajaran PBL karena dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
2. Untuk memantapkan hasil penelitian sebaiknya dalam proses pembelajaran PBL dan
kooperatif tipe STAD diulang beberapa kali, baru dilakukan tes hasil belajar.
3. Tahapan pembelajaran PBL dan kooperatif tipe STAD dalam penerapan perlu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. EvaluasiPendidikan. Jakarta : RinekaCipta
Arends, Richard I. 2006. Learning To Teach.Edisike VII.Pustakapelajar
Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitian.Jakarta :RinekaCipta
Atmadi, A. 2002.TransformasiPendidikanMemasukiMileniumKetiga. Yogyakarta :Kanisius.
Dasna, I Wayan, danSutrisno. 2005. Penggunaan Model PembelajaranProblem Based Learning Dan Kooperatif Learning UntukMeningkatkanKualitas Proses Dan HasilBelajarKuliahMetodologiPenelitian. Malang :LembagaPenelitian UM.
Depdiknas. 2003. PengembanganKurikulumBerbasisKompetensi. Direktoratjenderalpendidikandasardanmenengah
Ferdinand., (2005), PengaruhPendekatan Kontekstual Dengan Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Fisika SMP Negeri 27 Medan Tahun Ajaran 2004/2005,Skripsi, Medan: Unimed.
Furchan, Arief, (2005), Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Hasratuddin, Drs., (2004), Pengajaran Berpusat Pada Siswa Dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran, Medan : Unimed.
Ibrahim. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. Bumi Aksara.
Jogianto. 2006. Filosofi, PendekatandanPenerapanPembelajaranMetodeKasus. Jogjakarta. Andi
Jumaida, Evi. 2004.
Perbandinganhasilbelajarsiswadenganmenggunakanmetodeceramahdanmetodecera mah + media dalampengajaran sub pokokbahasan system pernafasanpadamanusia
di kelas II semester III SLTP Negeri 6 Medan tahunPelajaran
2003/2004.Skripsi.FMIPA. UNIMED
Lie, anita. 2007. Cooperative Learning. Jakarta. Grasindo
Murwani, Santosa, R, Statistika Terapan, Program Pasca Sarjana, UNIMED.
Panjaitan, Binsar. 2009. Evaluasi Program Pengajaran.Bandung :Poda
Panjaitan, Keysar. 2010. MerancangButirSoal Dan Penelitian. Gorontalo :NurulJannah.
Rusman.2011. Model-model PembelajaranMengembangkanProfesionalisme Guru. Bandung :Rajawali Pers.
Robert E, Slavin. 2005. Cooperative Learning. Nusa Media.
Rusmansyah, (2003), Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sudarman. 2005. Problem Based Learning Suatu Model PembelajaranUntukMengembangkandanMemecahkanMasalah. Jakarta :GrahaIlmu
Sudjana. 2005. MetodeStatistika. Bandung :Tarsito
Sukmadinata, N.S. 2004. LandasanPisikologi Proses Pendidikan. Bandung. RemajaRosdaKarya
Solehatin, etin. 2007. Cooperative Learning. Jakarta :BumiAksara.
Suradijono, SHR. 2004. Problem Based Learning.Jogjakarta :Andi
Trianto. 2007. Model PembelajaranTerpaduDalamTeori Dan Praktek. Surabaya :PrestasiPustaka
Wianty. 2009. PembelajaranMelaluiMetode PBL ( Problem Based Learning dalamupayameningkatkanmutupendidikan ).http://WiantyMultiply .com/ Journal/ Item/ 7. Diakses 23 Oktober 2012.
Wulan. 2007. Pengaruh model
pembelajarankooperatifterhadaphasilbelajarpadamateripokokwujudzatdanperubaha
nnya di SMP Negeri 29 Bandung TahunAjaran
2007/2008.Skripsi.FMIPA.UNIMED.