• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMKSWASTA BUDI AGUNG MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMKSWASTA BUDI AGUNG MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING DAN KOOPERATIF TIPE STAD

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X

TEKNIK KENDARAAN RINGAN

SMK SWASTA BUDI AGUNG MEDAN

TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

M. RAEL SAHADI NST NIM. 508 321 018

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ABSTRAK

M. Rael Sahadi Nst (NIM. 508 321 018). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMKSwasta Budi Agung Medan Tahun Pelajaran 2012 / 2013, Skripsi, Fakultas Teknik UNIMED.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kompetensi teknik pengelasan dari siswa yang diajar dengan pembelajaran problem based learning lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas X program keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Swasta Budi Agung Medan T. P. 2012 / 2013.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X program keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Swasta Budi Agung Medan T. P. 2012 / 2013. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X program keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Swasta Budi Agung Medanyang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 59 orang. Kedua kelas digunakan sebagai sampel karena jumlahnya yang kurang dari 100 orang, sehingga kelas X TKR 1 diterapkan strategi perlakuan pembelajaran PBL sedangkan X TKR 2 diterapkan perlakuan strategi pembelajaran kooperatif STAD, yang tiap kelas terdiri dari 29 orang siswa di kelas TKR 1 dan 30 orang siswa di kelas TKR 2 .

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya

yang telah memberikan kesehatan, kehidupan serta menurunkan ilmu pengetahuan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal

mungkin.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat mutlak

memperoleh gelar Sarjana Kependidikan bagi mahasiswa Program Studi

Pendidikan Pendidikan Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri

Medan.

Dalam penyusunan ini penulis banyak mengalami kendala dan beberapa

hambatan yang pada umumnya dikarenakan kurangnya pengalaman penulis.

Namun berkat bimbingan dari pihak-pihak terkait seluruh kendala dan hambatan

tersebut dapat ditanggulangi, sehingga skripsi ini dapat dirampungkan dalam

waktu yang telah ditentukan. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada Ayah dan Ibu tercinta M. Djus Rairuddin Nst dan

Nursahara Lubis, S.Ag, Kakak penulis : Inra Laila Nst Am, Keb serta Adik

penulis : M. Jefri Sahyuddin Nst dan M. Hafis Ari Munanda Nst dan seluruh

keluarga besar penulis.

Oleh karena itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

4. Dr. R. Mursid, ST, M.Pd selaku Dosen pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberi arahan dan masukan dalam penyelesaian ini.

5. Dr. Lisyanto, M.Si, Dr. Benyamin Situmorang, M.Pd, Drs. Khoiri, M.Pd

selaku dosen penguji dan Bisrul Hafis Tambunan, ST, M.T selaku Dosen

(5)

iii

6. Bapak/ Ibu dosen Teknik Mesin yang telah banyak memberikan ilmu.

7. Kakak Artna Wati Lubis selaku tata usaha di jurusan Pend. T. Mesin

8. Drs. Sandi Basuki selaku kepala sekolah SMK TI Swasta Budi Agung

Medan yang telah memberika izin penelitian kepada penulis.

9. Gusman Y, S.Pd dan Jefri Heriwijaya, S.Pd selaku guru mata diklat teknik

pengelasan di SMK TI Swasta Budi Agung Medan yang banyak

memberikan bantuan selama penelitian.

10.Mahasiswa Fakultas Teknik Unimed khususnya jurusan Teknik Mesin

(Ardi, Furqan, Dudunk, Buala, dll) serta seluruh pengurus HMI Kom’s

Fakultas Teknik Unimed ”YAKUSA”.

11.Serta pihak-pihak lainnya yang telah membantu dalam pelaksanaan dan

penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Seperti kata pepatah “tiada gading yang tak retak”, demikian juga dengan

skripsi ini yang masih banyak kekurangan dalam penyusunannya. Penulis

menyadari masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu kritik dan

saran yang membangun sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata semoga ilmu pengetahuan yang terdapat dalam laporan ini

dapat bermanfaat bagi kita dan dapat menjadi ilmu bagi penulis, wassalam.

Medan, Maret 2013

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2. Identifikasi Masalah ...6

1.3. Pembatasan Masalah ...6

1.4. Rumusan Masalah ...7

1.5. Tujuan Penelitian ...7

1.6. Manfaat Penelitian ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ...8

2.1. Kajian Pustaka ...8

2.1.1. Hakikat Hasil Belajar Teknik Pengelasan ...8

2.1.2. Hakikat Hasil Belajar Model PBL ...10

2.1.3. Hakikat Hasil Belajar Model Kooperatif STAD ...16

2.2. Kerangka Berfikir...26

(7)

2.2.2. Interaksi Antara Strategi Pembelajaran Terhadap Hasil

Belajar Teknik Pengelasan ...29

2.3. Pengajuan Hipotesis ...30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...31

3.1. Lokasi Dan Waktu ...31

3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian ...31

3.3. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ...31

3.4. Rancangan Penelitian ...33

3.5. Teknik Pengumpulan Data ...34

3.6. Uji Coba Instrumen Penelitian ...35

3.7. Langkah - Langkah Penelitian ...39

3.8. Teknik Analisis Data ...40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 45

1. Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas PBL Dan Kelas Kooperatif tipe STAD... 45

2. Hasil Belajar Kompetensi Teknik Pengelasan Pada Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PBL ... 48

3. Hasil Belajar Kompetensi Teknik Pengelasan Pada Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif STAD... 50

4.2. Uji Persyaratan Analisis Data ... 51

(8)

2. Uji Homogenitas ... 52

4.3. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 53

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 54

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dan Implikasi ... 57

5.2. Implikasi ... 57

5.3. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Peran Kelompok ... 22

Gambar 2. Model Problem Based Learning ... 26

Gambar 3. Model Pembelajaran Kooperatif ... 28

Gambar 4. Histogram Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas PBL ... 45

Gambar 5. Histogram Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Kooperatif ... 46

Gambar 6. Histogram Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PBL ... 49

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Cara Memberikan Poin Pengembangan ... 24

Tabel 2. Hasil Belajar Dari Model PBL Dan Model Kooperatif ... 29

Tabel 3. Rancangan Penelitian ... 33

Tabel 4. Kisi – Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ... 34

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Problem Based Learning ... 45

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Awal Kooperatif ... 46

Tabel 7. Data Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa ... 47

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PBL ... 48

Tabel 9. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PBL ... 49

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran kooperatif STAD ... 50

Tabel 11. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Pembelajaran kooperatif STAD ... 51

Tabel 12. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Kompetensi Teknik Pengelasan ... 52

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus……….62

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………....63

Lampiran 3. Tes Hasil Belajar Uji Instrumen………..75

Lampiran 4. Kunci Jawaban Uji Instrumen ………82

Lampiran 5. Sebaran Data Uji Coba Tes Soal Kompetensi Teknik Kendaraan Ringan………...83

Lampiran 6. Perhitungan Uji Validitas Uji Coba Tes Kompetensi Teknik Pengelasan Di Kelas X……….84

Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas Tes Kompetensi Teknik Pengelasan Di Kelas X………...86

Lampiran 8. Perhitungan Daya Beda Soal Di Kelas X………87

Lampiran 9. Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Kompetensi Teknik Pengelasan Di Kelas X………..88

Lampiran 10. Data Hasil Belajar Kompetensi Teknik Pengelasan PBL…...……90

Lampiran 11. Tes Hasil Belajar (Pre test dan Post test)………91

Lampiran 12. Kunci Jawaban Pre test dan Post test……….97

Lampiran 13. Data Hasil Belajar Kompetensi Teknik Pengelasan STAD………98

Lampiran 14. Sebaran Data Hasil Penelitian Pre Test Pembelajaran Tipe PBL Kompetensi Teknik Kendaraan Ringan……….99

Lampiran 15. Sebaran Data Hasil Penelitian Pre Test Pembelajaran Tipe Kooperatif STAD Kompetensi Teknik Kendaraan Ringan…….100 Lampiran 16. Perhitungan Harga Rata – Rata, Distribusi Frekuensi dan Standar Deviasi data Test Kemampuan Awal dari Masing – Masing Kelompok Penelitian……..………..101

Lampiran 17. Uji Hipotesis Tes Kemampuan Awal Siswa Menggunakan Uji-T Dua Pihak..….………..106

Lampiran 18. Sebaran Data Hasil Penelitian Post Test Pembelajaran Tipe PBL Kompetensi Teknik Kendaraan Ringan………....109

(12)

Kooperatif STAD Kompetensi Teknik Kendaraan Ringan…….110

Lampiran 20. Perhitungan Harga Rata – Rata, Distribusi Frekuensi dan Standar Deviasi data Post Test dari Masing – Masing Kelompok Penelitian……..………..………..111

Lampiran 21. Perhitungan Tingkat Kecenderungan Masing – Masing Variabel Penelitian………..116

Lampiran 22. Uji Normalitas Sebaran Data Masing-Masing Variabel Penelitian………...118

Lampiran 23. Uji Homogenitas Data Penelitian……….121

Lampiran 24. Uji Hipotesis Menggunakan Uji-t satu pihak...122

(13)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh kembangkan

potensi sumber daya manusia dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar.

Sesuai dengan pernyataan Sukmadinata (2004:4) “pendidikan berfungsi membantu

peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu pengembangan semua potensi,

kecakapan serta karakteristik pribadinya kearah yang positif, baik bagi dirinya maupun

lingkungannya”.

Menurut Atmadi, dkk (2002:9) pendidikan saat ini selalu menjadi sorotan dari

berbagai pihak, hal ini disebabkan rendahnya mutu pendidikan, sebagaimana dikatakan

bahwa :

Untuk menghasilkan lulusan yang mampu bersaing melawan bangsa-bangsa lain dan bekerja sama secara sederajat dengan mereka, masalah utama yang kita hadapi adalah kenyataan bahwa pada umumnya mutu pendidikan kita relatif masih rendah. Keluhan tentang masih rendahnya mutu sekolah-sekolah kita sering didengar. Rendahnya mutu sekolah misalnya tampak dari rendahnya mutu lulusan di hampir semua jenjang pendidikan formal.

Rendahnya mutu pendidikan yang terlihat disetiap jenjang pendidikan formal

dikarenakan faktor-faktor yang mengidentifikasikan terjadinya hal tersebut. Dalam hal

ini Atmadi, dkk (2002:9) memberikan penjelasan bahwa :

(14)

2

Pendidikan sangat memegang peranan penting dalam pembangunan suatu

negara.Keberhasilan pembangunan di sektor pendidikan mempunyai pengaruh yang

sangat luas terhadap pembangunan di sektor lainnya. Pendidikan yang

diselenggarakan dengan baik dan bermutu akan menghasilkan manusia-manusia yang

berkualitas bagi pembangunan.

Permasalahan faktor guru yang juga berhubungan erat dengan prestasi belajar

siswa, ternyata mempengaruhi pencapaian hasil belajar yang baik jika guru kurang

siap melakukan pengajaran. Untuk mencapai hasil belajar yang ideal, kemampuan

para pendidik teristimewa guru dalam membimbing belajar murid-murid amat

dituntut, jika guru dalam keadaan siap dan memiliki berkemampuan tinggi dalam

menunaikan kewajibannya, harapan terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang

berkualitas akan lebih mudah tercapai.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional

telah melakukan berbagai usaha yaitu melalui peningkatan mutu guru, melakukan

perubahan kurikulum serta peningkatan standar minimal Ujian Nasional (UN) setiap

tahunnya.Namun, sejauh ini pada kenyataannya kualitas pendidikan Indonesia

cenderung masih rendah.Seperti pendidikan di kota medan tahun 2010/2011 tercatat

angka mengulang sebanyak 40.954 dari total 231.377, kemudian data DIKNAS

(Teacher Employment and Equity Effciency and Quality Improvement, Kompas,

21/12/10) menunjukan angka tinggal kelas (tidak naik) kelas sebesar 12,5%. .

Dimana guru merupakan salah satu unsur dalam proses belajar mengajar yang

mempunyai peranan penting dalam keberhasilan siswa dalam menerima dan

menguasai pelajaran secara optimal. Dengan harapan mampu melahirkan generasi

yang mandiri, kritis, kreatif dan mampu bersaing dalam menghadapi tantangan di era

(15)

3

Selama ini kegiatan belajar mengajar di sekolah, guru cenderung

menggunakan pembelajaran konvensional yang bentuk pembelajarannya bersifat satu

arah dan kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran ini berpusat pada guru

dalam merancang dan mengimplementasikan program pembelajaran sehingga peran

guru sangant dominan. Guru lebih banyak memberikan informasi-informasi

sedangkan siswa hanya sebagai pendengar sehingga siswa kurang aktif dalam

memberikan kontribusi ide dan pemikiran dalam proses pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran di SMK Swasta Budi Agung Medan khususnya

untuk mata pelajaran teknik pengelasan, masih terfokus pada guru sebagai sentral

yang memberikan pengajaran secara umum dan bersifat satu arah tanpa

memperhatikan perbedaan kemampuan siswa. Hal ini mengakibatkan siswa yang

berkemampuan lebih tinggi, aktif dalam menerima materi pelajaran sehingga siswa

memberikan kontribusi ide dan pemikiran dalam proses pembelajaran. Berbeda

dengan siswa yang berkemampuan rendah, siswa kurang mampu memberikan

kontribusi ide dan pemikiran sehingga banyak siswa kurang berminat dalam

mengikuti pelajaran teknik pengelasansehingga berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa tersebut.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis (peneliti) di mata

pelajaranteknik pengelasan di SMK Swasta Budi Agung Medan, bahwa hasil dari

metode yang diterapkan dari metode konvensional yaitu dengan kata lain hasil belajar

teknik pengelasan siswa masih rendah. Hal ini terlihat pada Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang ditetapkan disekolah untuk pelajaran teknik pengelasan adalah

68, namun banyak siswa yang mempunyai nilai rata-rata dibawah 60 (sumber

(16)

4

Hasil belajar siswa masih rendah dikarenakan dalam proses pembelajaran

masih menggunakan metode konvensional dimana siswa lebih banyak mendengarkan

penjelasan dari guru sebagai sumber utama pengetahuan, sehingga siswa kurang

termotivasi dan didalam kelas siswa terlihat pasif. Meskipun demikian guru lebih

cenderung menggunakan pembelajaran tersebut karena guru menganggapsiswa hanya

sebagai pendengar dan guru hanya terfokus pada pemberian materi tanpa

memperhatikan kondisi proses belajar.

Apabila dibiarkan terus-menerus maka kualitas belajar siswa akan

memprihatinkan, mengingat pembelajaran teknik pengelasan sangat membutuhkan

kreativitas, ketelitian serta pemahaman siswa yang tinggi disetiap pokok bahasan,

karena didalam teknik pengelasan setiap pokok bahasan berkaitan satu sama lain.

Sehingga apabila siswa tidak memahami satu pokok bahasan maka akan sulit

melanjutkan ke pokok bahasan selanjutnya. Begitu pula rendahnya hasil belajar

menunjukkan bahwa masih rendahnya mutu pendidikan kita saat ini. Hal ini dapat

diartikan bahwa kurang efektifnya proses pembelajaran. Ada beberapa faktor yang

dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar, misalnya kurang minat dan motivasi

siswa, pembelajaran yang monoton atau pula dengan penerapan model atau metode

yang belum sesuai dengan materi.Jika ketiga hal tersebut tidaklah dilakukan maka

dapat menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Guru harus mampu merangsang

siswa untuk berpikir melalui kegiatan fisik, mengembangkan bahasa dan sosialisasi

siswa dalam alokasi waktu yang tersedia. Oleh karena itu, agar proses belajar

mengajar berjalan efektif dan efesien hendaknya guru harus mampu memilih model

atau metode yang sesuai dengan materi yang diajarkan, karena penggunaan model

(17)

5

menerapkan model pembelajaran yang dapat melibatkan siswa menjadi lebih aktif

dalam mengikuti pembelajaran teknik pengelasan.

Menurut Arends (2006:7),”Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau

suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di

kelas”. Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan

digunakan termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-tahap pengajaran,

tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan

kelas.

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model yang menuntut kerja

sama dan interdependensi (saling ketergantungan) siswa dalam stuktur tugas, dan

struktur rewardnya. Sedangkan model pembelajaran Problem Based Learning,

Jogiyanto (2006:56) yaitu pembelajaran berbasis masalah yang merupakan salah satu

model pembelajaraninovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada

siswa.Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan

siswa untuk memecahkan suatu masalah dengan tahap-tahap metode ilmiah sehingga

siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan

sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah.

Setelah pembelajaran maka kegiatan evaluasi merupakan salah satu kegiatan

yang terdapat dalam kurikulum dimana guru wajib mengadakan evaluasi pada waktu

tertentu.Penilaian terhadap hasil belajar diperoleh dari potensi dan minat yang dimiliki

siswa. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisa

dan menafsirkan data tentang proses hasil belajar siswa yang dilakukan secara

berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan

keputusan apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dengan model ataupun metode

(18)

6

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul : “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dan Model Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Di Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Budi Agung Medan Tahun Pelajaran 2012 / 2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan di atas, maka yang

menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah metode yang digunakan guru di SMK Swasta Budi Agung Medan adalah

metode konvensional?

2. Apakah model pembelajaran yang selama ini diterapkan di SMK Swasta Budi

Agung Medan menyebabkan rendahnya hasil belajar teknik pengelasan siswa?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar teknik pengelasan siswa dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan model

Kooperatif?

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi pembatasan

masalah adalah :

1. Model pembelajaran yang dierapkan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran Problem Based Learning dan model pembelajaranKooperatif.

2. Hasil belajar yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah hasil belajar

teknik pengelasan siswa di Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta

(19)

7

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis membatasi

permasalahan agar lebih terfokus, yaitu: apakah hasil belajar teknik pengelasan siswa

yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learninglebih tinggi dari

hasil belajar teknik pengelasan siswa yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif di Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK Swasta Budi Agung Medan

Tahun Pelajaran 2012 / 2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kompetensi

teknik pengelasan dari siswa yang diajar dengan pembelajaran problem based learning

lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada

siswa kelas X program keahlian teknik kendaraan ringan di SMK Swasta Budi Agung

Medan Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan,

adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis serta menigkatkan

pengetahuan dan berpikir ilmiah tentang model pembelajaran.

2. Memberi masukan kepada guru dalam usaha meningkatkan hasil belajar dengan

pemilihan model pembelajaran yang tepat bagi siswa.

3. Sebagai informasi praktis bagi penelitian selanjutnya dalam meneliti dibidang

(20)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut, hasilbelajar pengelasan siswa kelas X TKR SMK swastabudiagungmedan

yang diajarkandengan model pembelajaran problem based learning

lebihtinggidibandingkandenganhasilbelajar pengelasan yang diajarkandengan model

kooperatiftipe STAD.

5.2.Implikasi

Implementasi strategi pembelajaran PBL pada kegiatan belajar mengajar yang

ada di SMK saat ini sangat efektif karena membangkitkan dan menggali potensi

siswa didalam meningkatkan kompetensi teknik pengelasan. Siswa perlu

diperkenalkan dengan teknologi sehingga ia bisa mengembangkan kreatifitas dengan

teknologi yang ada. Selain itu, mereka bisa memenuhi persyaratan untuk melamar

pekerjaan yang sesuai dengan bidang mereka yaitu menguasai teknologi. Proses

belajar akan lebih baik jika kita sebagai guru melibatkan siswa dalam kegiatan

belajarnya, kita tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai fasilitator yang

membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri.

Oleh karena itu, ada baiknya diterapkan strategi pembelajaran PBL yang

(21)

5.3.Saran

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diajukan :

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas x teknik kendaraan ringan smk

swasta budi agung medan, hendaknya digunakan pembelajaran PBL karena dapat

meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.

2. Untuk memantapkan hasil penelitian sebaiknya dalam proses pembelajaran PBL dan

kooperatif tipe STAD diulang beberapa kali, baru dilakukan tes hasil belajar.

3. Tahapan pembelajaran PBL dan kooperatif tipe STAD dalam penerapan perlu

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. EvaluasiPendidikan. Jakarta : RinekaCipta

Arends, Richard I. 2006. Learning To Teach.Edisike VII.Pustakapelajar

Arikunto, Suharsimi. 2006. ProsedurPenelitian.Jakarta :RinekaCipta

Atmadi, A. 2002.TransformasiPendidikanMemasukiMileniumKetiga. Yogyakarta :Kanisius.

Dasna, I Wayan, danSutrisno. 2005. Penggunaan Model PembelajaranProblem Based Learning Dan Kooperatif Learning UntukMeningkatkanKualitas Proses Dan HasilBelajarKuliahMetodologiPenelitian. Malang :LembagaPenelitian UM.

Depdiknas. 2003. PengembanganKurikulumBerbasisKompetensi. Direktoratjenderalpendidikandasardanmenengah

Ferdinand., (2005), PengaruhPendekatan Kontekstual Dengan Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Fisika SMP Negeri 27 Medan Tahun Ajaran 2004/2005,Skripsi, Medan: Unimed.

Furchan, Arief, (2005), Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hasratuddin, Drs., (2004), Pengajaran Berpusat Pada Siswa Dan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pengajaran, Medan : Unimed.

Ibrahim. 2002. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. Bumi Aksara.

Jogianto. 2006. Filosofi, PendekatandanPenerapanPembelajaranMetodeKasus. Jogjakarta. Andi

Jumaida, Evi. 2004.

Perbandinganhasilbelajarsiswadenganmenggunakanmetodeceramahdanmetodecera mah + media dalampengajaran sub pokokbahasan system pernafasanpadamanusia

di kelas II semester III SLTP Negeri 6 Medan tahunPelajaran

2003/2004.Skripsi.FMIPA. UNIMED

Lie, anita. 2007. Cooperative Learning. Jakarta. Grasindo

Murwani, Santosa, R, Statistika Terapan, Program Pasca Sarjana, UNIMED.

Panjaitan, Binsar. 2009. Evaluasi Program Pengajaran.Bandung :Poda

(23)

Panjaitan, Keysar. 2010. MerancangButirSoal Dan Penelitian. Gorontalo :NurulJannah.

Rusman.2011. Model-model PembelajaranMengembangkanProfesionalisme Guru. Bandung :Rajawali Pers.

Robert E, Slavin. 2005. Cooperative Learning. Nusa Media.

Rusmansyah, (2003), Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudarman. 2005. Problem Based Learning Suatu Model PembelajaranUntukMengembangkandanMemecahkanMasalah. Jakarta :GrahaIlmu

Sudjana. 2005. MetodeStatistika. Bandung :Tarsito

Sukmadinata, N.S. 2004. LandasanPisikologi Proses Pendidikan. Bandung. RemajaRosdaKarya

Solehatin, etin. 2007. Cooperative Learning. Jakarta :BumiAksara.

Suradijono, SHR. 2004. Problem Based Learning.Jogjakarta :Andi

Trianto. 2007. Model PembelajaranTerpaduDalamTeori Dan Praktek. Surabaya :PrestasiPustaka

Wianty. 2009. PembelajaranMelaluiMetode PBL ( Problem Based Learning dalamupayameningkatkanmutupendidikan ).http://WiantyMultiply .com/ Journal/ Item/ 7. Diakses 23 Oktober 2012.

Wulan. 2007. Pengaruh model

pembelajarankooperatifterhadaphasilbelajarpadamateripokokwujudzatdanperubaha

nnya di SMP Negeri 29 Bandung TahunAjaran

2007/2008.Skripsi.FMIPA.UNIMED.

Gambar

Gambar 1. Siklus Peran Kelompok .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan keyakinan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan responden dapat

Pengaruh GH (STH) terhadap species lain mempunyai kekhususan tertentu. Hormon tubuh yang diperoleh dari ekstrak hipofisa dari ikan tidak akan memberikan efek bila

Penelitian tentang distribusi dan kelimpahan larva ikan telah dilakukan di Perairan Pulau Pari selama bulan Juni-November 2010 dengan tujuan untuk mengetahui sebaran spasial

Keunggulan SOMSI ini selain dapat mengisi ulang handphone saat jauh dari sumber listrik dan sebagai penghitung langkah kaki adalah pada bagian dalam sisi depan SOMSI ini terdapat

yang dimiliki oleh suatu, dengan kata lain kinerja adalah hasil kerja karyawan.. baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja

menemukan bahwa kegiatan sehari-hari yang dilakukan pada saat tinggal di rumah biasa (tidak susun) seringkali terbawa ke lingkungan rumah susun antara

PENGUMPULAN DATA & INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDIT

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN MUSIK PERKUSI PADA ANAK KELOMPOK B TK PGRI 1 GRABAG TAHUN