• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KESEHATAN KARDIORESPIRASI PADA LANSIA DI YAYASAN PRESTASI LANSIA SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KESEHATAN KARDIORESPIRASI PADA LANSIA DI YAYASAN PRESTASI LANSIA SUMATERA UTARA."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KESEHATAN KARDIORESPIRASI PADA LANSIA DI YAYASAN

PRESTASI LANSIA SUMATERA UTARA SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai

Syarat-syarat Memproleh Gelar

Sarjana Sains

OLEH :

SURANTA PRATAMA GINTING M NIM : 082266310014

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan YME atas berkat dan rahmat Nya penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah

satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga

kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materil, sehingga penulis

dapat menyelesaikan kuliah tepat waktunya hingga dalam penulisan skripsi. Secara khusus

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay. M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan dan

beserta staf-staf-Nya.

3. Bapak Drs. Benny Subadiman. M.Kes selaku Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan FIK

UNIMED, dan Ibu Dra. Rosmaini Hasibuan. M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Keolahragaan FIK UNIMED, yang telah banyak membantu dan membimbing penulis

dalam penyelesaian skripsi.

4. Bapak Fajar Apollo Sinaga, M.Si, Apt selaku Pembimbing Skripsi yang telah

membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

5. Penulis juga berterima kasih kepada Bapak/Ibu penguji yang telah memberikan arahan

dan masukan dalam penyelesaian skripsi penulis.

6. Seluruh Bapak/Ibu dosen beserta staf pegawai Jurusan Ilmu Keolahragaan yang telah

banyak membantu penulis.

7. Terkhusus penulis ucapkan kepada orangtua tercinta Bapak Topan Daniel Ginting Manik,

BA dan Mamak Berlianta Br Tarigan juga kepada Pak Tengah Jonny Wolter Kembaren,

SE dan Bik Tengah Nilawaty, SE atas segala perhatian, bimbingan dan doanya kepada

(5)

8. Teristimewa juga untuk adik saya satu-satunya Yulinda Gita Pratiwi Ginting yang telah

memberikan motivasi, doa dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Terima kasih juga kepada Stephanie Haga Reninsa Sembiring telah

memberikan motivasi dan selalu menemani penulis disaat sedang terjatuh dan

membangkitkan penulis, agar tetap semangat dan terus berjuang dalam menyelesaikan

skripsi ini.

9. Seluruh teman- teman jurusan IKOR yang tidak disebutkan satu persatu namanya, dan

teman-teman Permata Darussalam-Tigapanah telah memberikan motivasi dan selalu

menemani dalam menyelesaikan skripsi ini baik suka maupun duka yang dirasakan

penulis.

Semoga kebaikan Bapak/ Ibu/ Saudara/i menjadi amal baik dan mendapat balasan yang

setimpal dari Tuhan YME.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi

ini. Semoga dengan selesainya skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis, pada

umunya bagi semua pembaca.

Medan, Agustus 2012

Penulis

Suranta Pratama Ginting M

(6)

ABSTRAK

SURANTA PRATAMA GINTING. HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KESEHATAN KARDIORESPIRASI PADA LANSIA DI YAYASAN PRESTASI LANSIA

SUMATERA UTARA. (Pembimbing : Fajar A Sinaga)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kesehatan

kardiorespirasi pada lansia di Yayasan Prestasi Lansia Sumatera Utara,

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Populasi dalam

penelitian ini adalah para lansia yang masih aktif di Yayasan Prestasi Lansia Sumatera Utara

berjumlah 30 orang. Sampel menggunakan seluruh populasi yaitu 30 orang.

Berdasarkan hasil analisis data perhitungan koefisien korelasi antara aktivitas fisik

terhadap kesehatan kardiorespirasi diketahui nilai rhitung = 0,554. Sedangkan nilai rtabel dengan jumlah sampel sebanyak 30 dan taraf kepercayaan α = 0,05 adalah sebesar 0,361. Karena rhitung > rtabel (0,554 > 0,361) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

aktivitas fisik dengan kesehatan kardiorespirasi pada lansia di Yayasan Prestasi Lansia Sumatera

Utara. Dari kesimpulan tersebut dapat diartikan bahwa semakin meningkat aktivitas fisik setiap

responden maka kesehatan kardiorespirasi juga semakin meningkat dan sebaliknya semakin

rendah tingkat aktivitas fisik responden maka kesehatan kardiorespirasi juga semakin menurun.

Dengan melihat keseluruhan hasil analisis data penelitian di atas dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kesehatan kardiorespirasi

lansia di Yayasan Prestasi Lansia Sumatera Utara. Dengan kesimpulan tersebut maka dapat

diasumsikan bahwa untuk memperoleh kesehatan kardiorespirasi yang baik, maka perlu

didukung aktivitas fisik yang baik pula.

Kata Kunci : Kardiorespirasi

(7)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Pembatasan masalah... 4

1. Aktivitas Fisik Lansia... 6

2. Kesehatan Kardiorespirasi... 12

2.1 Sistem Respirasi... 12

2.2 Sistem Kardiovaskular... 19

B. Kerangka Berfikir... 29

C. Hipotesis……….. 29

BAB III METODE PENELITIAN... 30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 30

B. Populasi dan Sampel... 30

(8)

D. Disain Penelitian………. 33

E. Instrumen Penelitian... 35

F. Teknik Analisis Data... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN... 39

A. Hasil Penelitian... 39

1. Deskripsi data Penelitian... 39

B. Pembahasan………... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 44

A. Kesimpulan... 44

B. Saran... 44

(9)

DAFTAR TABEL

1. Tabel Perhitungan T-Score Data Aktivitas Fisik………. 40

(10)

GAMBAR

Gambar 1. Yayasan Prestasi Lansia Sumatera Utara

(11)

Gambar 3. Pengukuran Frekuensi Pernafasan

(12)

Gambar 5. Pengukuran Kapasitas Vital Paru

(13)

Gambar 7. Penulis bersama Ketua Yayasan Lansia

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menjadi tua itu pasti terjadi pada setiap orang, banyak orang yang takut menghadapi

masa tua. Banyak yang berpandangan bahwa masa tua adalah masa yang penuh derita, kesepian

dan “penyakitan”. Menjadi tua dan sehat adalah dambaan setiap orang, namun menjadi tua dan sehat harus dimulai sejak dini. Banyak orang tidak tahu cara agar tetap sehat di hari tua.

Keberadaan lansia memotivasi kesadaran kita akan pentingnya upaya dalam mempertahankan

dan meningkatkan kesehatan kelompok lansia sehingga secara fisik dan secara mental mereka

dapat merasakan kenyamanan, kebugaran serta dapat memberikan respon yang baik semua

kesempatan yang ada. Pada lanjut usia ini terjadi perubahan-perubahan tubuh yang menuju ke

arah kemunduran baik secara fisik maupun secara mental. Dari perubahan fisik yang terjadi itu

meliputi pada komposisi tubuh, sistem pencernaan, sistem kekebalan, sistem jantung, sistem

pernafasan, otak dan sistem saraf, sistem metabolisme dan hormon, sistem ekskresi, dan massa

tulang. Dan pada perubahan mental yang terjadi ini di pengaruhi oleh tipe kepribadian, faktor

sosial, dan faktor budaya (Banyu, 2010).

Untuk dapat menghadapi lanjut usia yang dapat menikmati hidupnya dan tetap terjaga

baik kesehatan maupun kebugarannya maka lansia harus melakukan aktivitas olahraga yang

teratur. Setiap orang pasti ingin memiliki masa tua yang bahagia tetapi keinginan tidaklah selalu

dapat nyata. Dengan berolahraga secara teratur merupakan satu alternatif efektif dan aman untuk

meningkatkan atau mempertahankan kebugaran dan kesehatan jika dikerjakan secara benar.

(15)

Seseorang yang pada usia mudanya memiliki kebiasaan baik dalam menjaga kesehatan,

misalnya mengkonsumsi makanan serta rutin berolahraga, dan banyak melakukan aktivitas fisik,

maka pada masa tuanya tentu akan lebih baik dan bisa tetap produktif. Beraktifitas fisik yang

baik dan teratur akan membantu keadaan tubuh tetap terjaga dengan baik, baik itu aktivitas yang

bersifat aerobik maupun aktvitas yang anaerobik. Tetapi untuk usia lanjut aktivitas yang baik itu

yang bersifat aerobik. Banyak sekali aktivitas yang bersifat aerobik yang dianjurkan untuk

diberikan kelompok lansia, agar keadaan kebugaran dan kesegaran jasmani tubuh pada lansia

tetap terjaga dan terkendali yaitu misalnya dengan jalan kaki, jogging, melompat, bersepeda baik

yang stasioner maupun yang jalan,serta senam lansia. Olahraga yang dianjurkan bagi mereka

yang berusia diatas 50 tahun adalah jalan kaki dan berenang. Bermanfaat atau tidaknya program

olahraga yang dilakukan oleh lansia juga tergantung dari program yang dijalankan. Sebaiknya

program latihan yang dijalankan harus memenuhi konsep FITT (Frequensi, Intensity, Time,

Type) ( Sriwahyuniati, 2008).

Salah satu usaha untuk mencapai kesehatan dengan berolahraga sehingga bagi lanjut usia

dapat memperoleh tubuh yang sehat salah satunya harus rutin melakukan aktivitas fisik.

Olahraga apa yang cocok bagi lansia itu harus diperhatikan.

Menurut Sriwahyuniati (dalam Sumosardjuno, 1991) bahwa :

Pada umumnya aktivitas aerobik merupakan aktivitas fisik dari kebanyakan usia lanjut, dan juga disertai oleh latihan kekuatan, terutama punggung, kaki, lengan, dan perut. Juga latihan kelenturan untuk memperbaiki dan memelihara daerah geraknya dan aktivitas untuk melatih perimbangan serta koordinasi.

Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya proses menua. Para

pakar menduga karena adanya senyawa radikal bebas, dan kurangnya aktifitas fisik. Proses

penuaan merupakan tantangan yang harus ditanggulangi karena diartikan dengan proses

(16)

menjadi kurang produktif, rentan terhadap penyakit dan banyak bergantung pada orang lain.

Dengan tetap bekerja dan melakukan olahraga secara teratur dapat memperlambat proses

kemunduran dan penurunan kapasitas tersebut diatas. Karena bekerja maupun olahraga pada

dasarnya berkaitan dengan aktifitas system musculoskeletal ( otot dan tulang) serta system

kardiopulmonal (jantung dan paru) (Sriwahyuniati, 2008).

Ada beberapa hal yang menjadi alasan dalam pemilihan judul dalam skripsi ini yaitu

antara lain :

1) Banyak orangtua lanjut usia (lansia) yang kurang melakukan aktivitas fisik.

2) Fenomena yang terjadi di yayasan, bahwa pihak yayasan cenderung tidak membeda-bedakan

atau menyamakan dalam memberikan program aktivitas fisik kepada para lansia yang didasarkan

atas kemampuan mereka. Waktu dalam pelaksanaan program yayasan terbatas, sehingga para

lansia dalam melakukan aktivitas fisik sehari-hari menjadi terbatas pula dan hanya terpaku pada

suatu program yang diberikan dari pihak yayasan.

3) Penelitian yang semacam ini belum pernah ada dan belum pernah diteliti. Sehingga penulis

melaksanakan penelitian ini dengan judul “hubungan aktivitas fisik dengan kesehatan

kardiorespirasi pada lansia di Yayasan Prestasi Lansia Sumatera Utara”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian diatas pada latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan yang

menjadi masalah : apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan kesehatan kardiovaskular pada

lansia di Yayasan Prestasi Lansia Sumatera Utara? apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan

(17)

hubungan aktivitas fisik dengan kesehatan kardiorespirasi pada lansia di Yayasan Prestasi Lansia

Sumatera Utara?

C. Pembatasan Masalah

Dari penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya dan melihat banyaknya identifikasi

masalah yang timbul tentang topic yang dibahas diatas maka untuk menghindari perbedaan

penafsiran, maka masalah yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada apakah ada hubungan

aktivitas fisik dengan kesehatan kardiovaskular pada lansia di Yayasan Prestasi Lansia Sumatera

Utara? apakah ada hubungan aktivitas fisik dengan kesehatan kardiorespirasi pada lansia di

Yayasan Prestasi Lansia Sumatera Utara?

D. Rumusan Masalah

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian adalah sebagai berikut : apakah ada

hubungan aktivitas fisik dengan kesehatan kardiorespirasi pada lansia di Yayasan Prestasi Lansia

Sumatera Utara?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan aktivitas

(18)

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini dapat dilihat dari dua sudut yaitu manfaat

konseptual dan manfaat praktis. Manfaat konseptual yaitu memberikan wacana pengetahuan

tentang arti pentingnya melakukan aktivitas fisik, karena aktivitas fisik memberikan dampak

yang positif terhadap organ-organ tubuh salah satunya pada kesehatan kardiorespirasi.

Memberikan masukan bagi pihak panti di bidang kesehatan. Dimana kesehatan dipandang sangat

dibutuhkan oleh setiap orang dalam menjalankan hidupnya. Sedangkan manfaat praktisnya

adalah sebagai bahan literatur atau referensi ilmiah yang berkaitan dengan aktivitas fisik dan

kesehatan kardiorespirasi pada lansia bagi mahasiswa umum dan khususnya bagi mahasiswa

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kesehatan kardiorespirasi pada lansia di Yayasan

Prestasi Lansia Sumatera Utara.

B. Saran

Dari kesimpulan hasil penelitian di atas, maka peneliti menyarankan:

1. Agar para lansia di Yayasan Prestasi Lansia Sumatera Utara dapat menjadikan hasil

penelitian ini sebagai sumber informasi tentang pentingnya melakukan aktivitas fisik yang

rutin untuk menjaga kesehatan kardiorespirasi.

2. Agar pihak Yayasan Prestasi Lansia Sumatera Utara dapat melaksanakan program kegiatan

aktivitas fisik rutin bagi para lansia yang didasarkan pada kemampuan para lansia untuk

menjaga kesehatan kardiorespirasi para lansia.

3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan informasi bagi para

pembaca terkhusus mahasiswa Ilmu Keolahragaan tentang hubungan aktivitas fisik dengan

(20)

DAFTAR PUSTAKA

C. Fajar Sriwahyuniati. (2008). “Menjaga Kesehatan dan Kebugaran Bagi Lansia Melalui Berolahraga’ Jurnal Kesehatan Bagi Lansia.

Faizati Karim. (2002). Panduan Kesehatan Olahraga. Jakarta. Direktur Kesehatan Komunitas.

Guyton and Hall. (2006). Fisiologi Kedokteran. Jakarta. EGC

Ismayadi. (2004). “Proses Menua” Jurnal Kesehatan Lansia”. USU Digital Library

Jeremy P.T. et al. (2007). Sistem Respirasi. Jakarta. Erlangga.

Noname. (2010). Sehat dan Bugar di Usia Lanjut. Yogyakarta. Banyu Media.

Philip I. and Jeremy P.T. (2008). Sistem Kardiovaskular. Jakarta. Erlangga.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Gambar

Gambar 1. Yayasan Prestasi Lansia Sumatera Utara
Gambar 3. Pengukuran Frekuensi Pernafasan
Gambar 5. Pengukuran Kapasitas Vital Paru
Gambar 7.  Penulis bersama Ketua Yayasan Lansia

Referensi

Dokumen terkait

Global Education: The Opportunities for Danyl Carter 0.5 hours Collaboration. Developing Schools Competitive Advantage Anthony van Ruiten

Gambaran suatu implementasi tindakan dan komunikasi dapat dilihat dari program kampanye keselamatan kerja, misalnya, implementasi humas bukan hanya merancang program komunikasi

Untuk mengevaluasi kerasionalan produk, informasi yang terdapat pada brosur atau kemasan produk dicocokkan dengan literatur untuk dapat melihat kriteria kerasionalan yang

bahwa sesuai ketentuan Pasal 160 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa

Dengan judul : Pengaruh Pendekatan Inkuiri Terhadap Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa Dalam Proses Pembelajaran IPA Biologi Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan

ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014.. PARTAI

Undang-Undang tidak membedakan antara berkurang atau lebih lancarnya pertumbuhan anak yang hidup didalam kandungan melainkan menetapkan pemisahan dari tubuh si ibu yang tidak

Selain berita dari mulut ke mulut kesadaran akan suatu mereka atau Brand Awareness juga mempunyai peran penting atas intensi pembelian, atau dalam konteks ini