Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan hidayahNya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada
penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw Terintegrasi Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia di Kelas X SMA”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Ibu Ir.
Nurfajriani M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si., Ibu Dra. Hj. Gulmah
Sugiharti, M.Pd., dan Ibu Dra. Murniaty Simorangkir, M.Si., sebagai dosen-dosen
penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana
penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Ibu Dra. Ani Sutiani M.Si., selaku dosen Pembimbing
Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan
Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga
disampaikan kepada Bapak Marjoni, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1
Blangkejeren atas izin penelitian yang diberikan kepada penulis, serta siswa/siswi
kelas X-1 dan X-2 SMA Negeri 1 blangkejeren yang telah membantu selama
penelitian ini. Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada Ayahanda
tercinta Drs.H.Syamsul Bahri, Ibunda Hj. Siti Aisyah S.Pd, Abangda Julman
Bahri S.H, Adinda Afrianti, dan Maharawati Bahri yang sudah berdoa dan
memberikan dorongan, semangat dan kasih sayangnya serta dana kepada saya
untuk menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih
Yul Khairani, Yuna Rahmayanti, Rifki Izzati Ar-rusyfa, Diki Suprapto, Harry
Fairuz, Susilo Sudarman, Nina Astuti Handayani, dan Teman-teman di Kelas
Ekstensi Pendidikan Kimia stambuk 2007, dan kepada semua pihak yang telah
memberi masukan kepada penulis yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2012
Penulis,
Yulina Bahri
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERINTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER
TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA
DI KELAS X SMA
Yulina Bahri (071244320047)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terintegrasi pendidikan karakter lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang diajarkan tanpa menggunakan model tersebut pada pokok bahasan ikatan kimia serta untuk mengetahui adanya hubungan nilai karakter dengan nilai hasil belajar siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh subjek siswa kelas X di SMA Negeri 1 Blangkejeren. Dimana jumlah populasi kelas X di SMA Negeri 1 Blangkejeren adalah sebanyak 7 kelas dengan rata-rata jumlah per kelas adalah 36 siswa,sehingga jumlah total populasi penelitian ini sebanyak 252 orang siswa. dengan pengambilan sampel penelitian secara teknik random sampel diperoleh 2 kelas yang terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terintegrasi pendidikan karakter dan pada kelas kontrol diberi pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil uji persyaratan data, diketahui bahwa data hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan berdistribusi normal dan memiliki varians yang seragam (homogen). Berdasarkan nilai rata-rata post-tes siswa kelas ekperimen adalah (75,69 + 10,70) dan rata-rata post-tes siswa kelas kontrol adalah (71,39 + 10,11). Hasil pengujian hipotesis, diperoleh thitung > ttabel dengan menggunakan uji t pihak
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1.Latar Belakang 1
1.2.Identifikasi Masalah 3
1.3.Ruang Lingkup Masalah 4
1.4.Rumusan Masalah 4
1.5.Batasan Masalah 4
1.6.Tujuan Penelitian 4
1.7.Manfaat Penelitian 5
1.8.Definisi Operasional 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
2.1. Kerangka Teoritis 6
2.1.1. Pendidikan Karakter 6
2.1.2. Pengertian Belajar 15
2.1.3. Hasil Belajar 16
2.1.4. Pembelajaran Kooperatif 19
2.1.5. Pembelajaran Konvensional 25
2.1.6. Deskripsi Materi : Ikatan Kimia 25
2.2. Kerangka Konseptual 30
2.3. Hipotesis Penelitian 31
BAB III METODE PENELITIAN 32
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 32
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 32
3.3. Variabel Penelitian 32
3.4. Instrumen Penelitian 33
3.5. Teknik Pengumpulan Data 34
3.6. Rancangan dan Prosedur Penelitian 36
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 43
4.1.1. Analisis Data dan Instumen Penelitian 43
4.1.2. Data Hasil Penelitian 44
4.2 Analisa Data Hasil Penelitian 45
4.2.1. Uji Normalitas 45
4.2.2. Uji Homogenitas 46
4.2.3. Uji Hipotesis 46
4.2.4. Uji Linieritas Regresi 47
4.2.5. Uji Analisis Korelasi 48
4.3 Pembahasan 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 52
5.2 Saran 52
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter 10 Tabel 2.2. Konfigurasi Elektron unsur-unsur Gas Mulia 26 Tabel 2.3. Lambang Lewis Unsur-unsur Periode 2 dan 3 26 Tabel 3.1. Kisi-Kisi Observasi Untuk Mengukur Karakter
Siswa Selama Proses Pembelajaran 33
Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 37
Tabel 4.1. Data Deskripsi Hasil Belajar Siswa 44 Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pre-test dan Pos-test 45
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Sampel 46
Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Hasil Belajar 47 Tabel 4.5. Hasil Uji Linieritas Regresi antara Nilai Karakter
Dengan Hasil Belajar dan Observasi Kelas Eksperimen 47 Tabel 4.6. Hasil Uji Linieritas Regresi antara Nilai Karakter
Dengan Hasil Belajar dan Observasi Kelas Kontrol 48 Tabel 4.7. Hasil Uji Analisis Korelasi antara observasi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 55
Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen 59
Lampiran 3. RPP Kelas Kontrol 68
Lampiran 4. Lembar Kerja 77
Lampiran 5. Lembar Observasi Pendidikan Karakter 83 Lampiran 6. Kisi-Kisi Soal Instrument Test 84
Lampiran 7. Instrimen Test 85
Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrumen Test 89 Lampiran 9. Kisi-Kisi Instrument Test (Sesudah Divalidasi) 90 Lampiran 10. Instrument Test (Sesudah Divalidasi) 91
Lampiran 11. Kunci Jawaban 94
Lampiran 12. Tabel Data Validitas Instrument Tes 95 Lampiran 13. Perhitungan Validitas Tes 96 Lampiran 14. Tabel Data Reabilitas Instrumen Tes 98 Lampiran 15. Perhitungan Reabilitas Tes 99 Lampiran 16. Tabel Data Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Tes 100 Lampiran 17. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes &Daya Pembeda Tes 101
Lampiran 18. Data Hasil Penelitian 103
Lampiran 19. Perhitungan Rata-rata, SD dan Varians,
Hasil Belajar, dan Observasi 106
Lampiran 20. Uji Normalitas Data 108
Lampiran 21. Uji Homogenitas Data Penelitian 113
Lampiran 22. Pengujian Hipotesis 116
Lampiran 23. Data Observasi Siswa 117
Lampiran 24. Tabel Penentuan Uji Linieritas Regresi 123 Lampiran 25. Perhitungan Uji Linieritas Regresi 125 Lampiran 26. Perhitungan Analisi Korelasi 129
Lampiran 27. Dokumentasi Penelitian 131
Lampiran 28. Table of r-PRODUCT MOMENT 140
Lampiran 29. Table of CHI KUADRAT 141
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang
yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia.
Oleh sebab itu, hampir semua negara menempatkan variabel pendidikan sebagai
sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara.
Begitu juga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan
utama (Kunandar,2010:V). Pendidikan juga merupakan sarana utama dalam upaya
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Di sekolah-sekolah sebenarnya secara tidak langsung guru-guru telah
mengajarkan kecerdasan rasa, kecerdasan budi dan kecerdasan batin kepada siswa
– siswi, terkadang kurangnya rasa kesadaran dari siswa sendiri yang
penghambatnya. Selain itu, berbagai media massa, baik media cetak maupun
elektronik saat ini menginformasikan kasus-kasus tindak kriminal yang dilakukan
oleh siswa - siswi seperti narkoba, penyimpangan seksual bahkan pembunuhan.
Hal ini terjadi diduga karena kurangnya penekanan pendidikan karakter oleh guru
dikarenakan kurang fokus pada hal tersebut serta banyaknya tugas administrasi
yang di bebankan kepada guru sehingga pembentukan kecerdasan budi tidak dapat
sepenuhnya terlaksana. Selain itu, kurangnya perhatian dari orangtua terhadap
perkembangan psikologis anak juga merupakan salah satu penyebabnya.
Kegagalan membentuk manusia dewasa dan berwatak mandiri kemudian diatasi
atau diperkecil dengan melakukan pendidikan karakter.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/09/15/konsep-pendidikan-karakter/
Menurut Doni Koesoema Albertus (2010), Pendidikan karakter adalah
pendidikan yang menanamkan nilai tertentu pada anak didik, seperti
nilai-nilai yang berguna bagi pengembangan dirinya. Nilai-nilai-nilai tersebut antara lain
adalah nilai kesabaran, disiplin, kejujuran, harapan, kerja keras, keuletan serta
tanggung jawab. Dalam pendidikan karakter yang dinilai adalah prilaku atau
khususnya dalam kompetensi afektif (sikap) siswa dengan menanamkan nilai-nilai
tersebut dalam diri siswa.
Dalam UU No.22 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada
Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warganegara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Pendidikan karakter dapat di integrasikan dalam pembelajaran pada
setiap mata pelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan mengaitkan materi yang
akan dipelajari dengan pembinaan karakter. Berdasarkan hal tersebut, mata
pelajaran kimia yang merupakan salah satu materi yang dapat dikaitkan dalam
berbagai hal termasuk membentuk karakter, mengingat kimia kaya akan pesan
moral dan dapat membantu dalam pembentukan karakter seseorang.
Dewi Siagian (2007) mengatakan kesulitan siswa dalam mempelajari
ilmu kimia tidak terlepas dari strategi yang diterapkan para guru kimia dalam
mempelajari ilmu kimia itu sendiri.strategi yang diterapkan dalam proses belajar
mengajar ini sangat mempengaruhi pola pandang dan kemampuan siswa dalam
menyerap konsep yang diajarkan.
Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh karena
siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep kimia dan
kurangnya minat siswa terhadap pelajaran kimia.Rendahnya aktivitas, minat, dan
hasil belajar kimia siswa dapat disebabkan penyampaian materi kimia oleh guru
dengan model yang kurang menarik, kurang bervariasi dan tidak innovatif,
sehingga membosankan dan tidak menarik minat siswa.
Untuk mencapai pembelajaran kimia yang efektif dan efisien maka
diperlukan suatu model pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa,sehingga
kemampuan mereka dapat digali lebih optimal dan melibatkan guru secara
tidak hanya duduk, mendengar dan menerima saja apa yang diajarkan oleh
guru,tetapi turut aktif dalam kegiatan pembelajaran.Untuk mengatasi hal
tersebut,perlu adanya pengefektifan pembelajaran kimia.Disinilah guru dituntut
untuk dapat mencari solusi bagaimana pembelajaran yang lebih tepat untuk
meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
Beberapa penelitian yang telah dilaksanakan tentang pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw ternyata berhasil dengan baik antara lain : Dewi (2007)
menemukan adanya pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan ikatan kimia dimana hasil
hipotesis menunjukkan thit = 2,49 > ttabel = 1,98 dengan α = 0,05, kemudian
Maharani (2006) menemukan keefektifan penerapan pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw pada materi pokok minyak bumi sebagai upaya meningkatkan hasil belajar
siswa dengan hasil thit = 5,89 > ttabel = 1,76 dengan α = 0,05. Radina (2008)
menemukan adanya pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan struktur atom dan sistem
priodik unsur dengan thit = 2,064 > ttabel = 1,66 dengan α 0,05. Dari hasil penelitian
tersebut, hasil belajar dengan metode jigsaw lebih meningkat dan meningkatkan
kemauan siswa untuk belajar.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk
membahas hal tersebut dalam penelitian ini. Untuk ini dipilihlah judul
penelitian:“Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw Terintegrasi Pendidikan Karakter Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia di Kelas X SMA”.
1.2.Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
- Sikap siswa yang kurang baik sehingga merosotnya moral peserta didik
- Model pembelajaran yang kurang menarik sehingga rendahnya minat
belajar siswa
1.3.Ruang Lingkup Masalah
Ruang lingkup masalah yang dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada
pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terintegrasi
pendidikan karakter terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan ikatan
kimia kelas X SMA.
1.4.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian penelitian
ini adalah:
- Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terintegrasi pendidikan karakter
lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang diajarkan tanpa
menggunakan model tersebut pada pokok bahasan ikatan kimia?
- Apakah ada hubungan nilai hasil belajar dengan nilai karakter siswa?
1.5.Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah pokok bahasan
ikatan kimia, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan hasil belajar siswa
kelas X SMA dilihat dari hasil evaluasi setelah diberi perlakuan.Dan karakter
yang diharapkan terbentuk yaitu kerjasama, disiplin, tanggung jawab, keaktifan,
kejujuran dan kepedulian.
1.6.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
- Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terintegrasi
pendidikan karakter lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang
diajarkan tanpa menggunakan model tersebut pada pokok bahasan ikatan
kimia.
- Untuk mengetahui adanya hubungan nilai karakter dengan nilai hasil
1.7.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
- Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan calon guru untuk
menggunakan model pembelajarankooperatif tipe jigsaw terintegrasi
pendidikan karakter pada proses pembelajaran.
- Sebagai penambahan wawasan dan pengalaman bagi calon guru dalam
pembelajaran kimia khususnya pada pokok bahasan ikatan kimia.
- Sebagai bahan referensi bagi peneliti terutama guru kimia dalam rangka
meningkatkan mutu proses pembelajaran kimia.
1.8.Definisi Operasional
Untuk menghindari kesimpangsiuran, maka beberapa istilah dalam
penelitian ini perlu didefinisikan, antara lain:
- Sistem pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah siswa berkumpul
dengan siswa lain yang mendapatkan bagian yang sama dalam kelompok
lain. Mereka saling mempelajari atau mengerjakan bagian tersebut secara
mendalam kemudian masing-masing siswa kembali kedalam
kelompoknya sendiri dan membagikan apa yang telah dipelajari kepada
rekan-rekan dalam kelompoknya.
- Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan nilai-nilai
tertentu pada anak didik (siswa), seperti nilai-nilai yang berguna bagi
pengembangan dirinya. Nilai-nilai tersebut antara lain adalah nilai
kejujuran, kerja keras, percaya diri, saling menghargai serta tanggung
jawab.
- Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar dibagi dalam tiga kompetensi yaitu
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran koorperatif tipe Jigsaw terintegrasi pendidikan karakter
lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajarkan tanpa
menggunakan model tersebut pada pokok bahasan ikatan kimia dengan
diperolehnya nilai thitug > ttabel pada sampel.
2. Terdapat hubungan yang linier dan korelasi yang positif antara nilai
karakter dengan hasil belajar Kimia siswa dengan ditunjukkan pada nilai
thitug > ttabel.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penulis dapat
menyarankan yaitu :
1. Bagi guru dan calon guru, menerapkan pembelajarn Kooperatif Tipe
Jigsaw Terintegrasi Pendidikan Karakter dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dan terbetuknya nilai karakter, khususnya mata pelajaran
kimia..
2. Model Pembelajaran ini dapat dijadikan salah satu alternatif model
pembelajaran untuk meningkatkan hasi belajar siswa dan nilai karakter
sehingga diperoleh hasil belajar yang lebih baik.
3. Bagi mahasiswa dan peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut
mengenai pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terintegrasi Pendidikan
Karakter ini, agar juga lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan
Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
FMIPA UNIMED, (2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed.
Jihad, A. dan Haris, A., (2008), Evaluasi Pembelajaran, Multi Pressindo, Yokyakarta.
Lie, Anita., (2003), Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, Penerbit Grasindo,Jakarta
Koesoema A.D., (2010), Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Grasindo. Jakarta.
Kunandar., (2009), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru,Edisi revisi, Rajawali Pers, Jakarta.
Radina., (2008), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom dan Sistem Priodik Unsur, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Safitri, Maharani., (2006), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Materi Minyak Bumi Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Prayitno., (2010), Pendidikan Karakte-Cerdas Visi, Misi, dan Motivasi, Universitas Negeri Padang
Sadirman, A.M., (2010), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Siagian, Dewi., (2007), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Graha Ilmu, Yokyakarta.
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/09/15/konsep-pendidikan-karakter/
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/20/pendekatan-pembelajaran-konvensional/
Yulina Bahri dilahirkan di Blangkejeren, pada tanggal 12 Juli 1988. Ibu
bernama Hj.Siti Aisyah SPd dan Ayah bernama Drs.H.Syamsul Bahri, dan
merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Pada tahun 1994, penulis masuk
SD Negeri 4 Blangkejeren, dan Lulus pada tahun 2000. Pada tahun 2000 penulis
melanjutkan sekolah MTs MUQ Langsa, dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun
2003, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Blangkejeren, dan lulus pada
tahun 2006. Pada tahun 2007, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam