• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA TAHUN 2013/2014 KELAS XII SMA SWASTA BERSAMA BERASTAGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA TAHUN 2013/2014 KELAS XII SMA SWASTA BERSAMA BERASTAGI."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES

SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA

TAHUN 2013/2014 KELAS XII

SMA SWASTA BERSAMA

BERASTAGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Diujikan pada Ujian Mempertahankan Skripsi

Oleh

JUSTIANUS TARIGAN

NIM 2103111034

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

▸ Baca selengkapnya: soal ujian sekolah btq kelas 9

(2)

▸ Baca selengkapnya: proposal ujian praktek bahasa indonesia kelas 9 kurikulum 2013

(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Justianus Tarigan, NIM 2103111034. Analisis Validitas Isi dan Ketepatan Konstruksi Butir Tes Soal Ujian Akhir Sekolah Bahasa Indonesia Tahun 2013/2014 Kelas XII SMA Swasta Bersama Berastagi. Skripsi. Medan. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan. 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan validitas isi dan ketepatan konstruksi butir tes soal ujian akhir sekolah bahasa Indonesia tahun 2013/2014 kelas XII SMA Swasta Bersama Berastagi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode dokumentasi.

Teknik analisis data untuk validitas isi dilakukan dengan menyesuaikan antara kisi-kisi soal dengan kurikulum, menyesuaikan antara soal ujian yang dianalisis dengan kurikulum, serta membuat persentase validitas isi soal tersebut. Teknik analisis data untuk ketepatan konstruksi butir tes dilakukan dengan menyesuaikan antara konstruksi soal yang dianalisis dengan konstruksi penulisan soal pilihan ganda dan selanjutnya dibuat persentase ketepatan konstruksi butir tes tersebut.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 10

A. Landasan Teoretis ... 10

1. Ujian Akhir Sekolah (UAS) ... 10

2. Validitas Isi (Content Validity) ... 12

3. Konstruksi Butir Tes Pilihan Ganda ... 14

B. Kerangka Konseptual ... 23

(8)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

B. Sumber Data ... 26

C. Metode Penelitian ... 27

D. Instrumen Penelitian ... 27

E. Teknik Pengumpulan Data ... 29

F. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A.Hasil Penelitian ... 31

1.. Validitas Isi ... 31

2. Ketepatan Konstruksi Butir Tes ... 41

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 43

1.. Validitas Isi ... 43

2. Ketepatan Konstruksi Butir Tes ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 66

A.Simpulan ... 66

B.Saran ... 68

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Analisis Validitas Isi (Menyesuaikan Kisi-Kisi Soal

dengan Kurikulum) ... 28

Tabel 3.2 Analisis Validitas Isi (Menyesuaikan Butir Tes

dengan Kurikulum) ... 28

Tabel 3.3 Analisis Ketepatan Konstruksi Butir Tes ... 29

Tabel 4.1 Penyesuaian Kisi-Kisi Soal dengan Kurikulum

(Materi Kelas X) ... 31

Tabel 4.2 Penyesuaian Kisi-Kisi Soal dengan Kurikulum

(Materi Kelas XI) ... 33

Tabel 4.3 Penyesuaian Kisi-Kisi Soal dengan Kurikulum

(Materi Kelas XII) ... 34

Tabel 4.4 Penyesuaian Naskah Soal dengan Kurikulum

(Materi Kelas X) ... 35

Tabel 4.5 Penyesuaian Naskah Soal dengan Kurikulum

(Materi Kelas XI) ... 37

Tabel 4.6 Penyesuaian Naskah Soal dengan Kurikulum

(Materi Kelas XII) ... 40

Tabel 4.7 Ketepatan Konstruksi Butir Tes ... 41

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Spesifikasi Ujian Akhir Sekolah ... 71

Lampiran II Soal Ujian Akhir Sekolah ... 103

Lampiran III Analisis Konstruksi Butir Tes ... 115

Lampiran IV Analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 117

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program

pembelajaran kepada siswa. Siswa dididik untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional seperti yang tertera dalam alinea keempat UUD 1945, yakni

mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan

kerja sama dari berbagai pihak. Salah satu pihak yang urgen dalam mengemban

tanggung jawab ini adalah guru.

Guru merupakan kunci dalam peningkatan mutu pendidikan dan mereka

berada pada titik sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan yang diarahkan

pada perubahan-perubahan kualitatif. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No. 19 Tahun 2005 pasal 28 ayat 3 tentang Standar Pendidikan

Nasional dinyatakan bahwa guru diharapkan memiliki empat kompetensi, yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan

kompetensi sosial. Kompetensi pedagogik, yaitu kemampuan guru untuk

mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi.

Kompetensi kepribadian, yaitu seorang guru harus berkepribadiaan yang mantap,

stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan

berakhlak mulia. Kompetensi profesional, yaitu kemampuan penguasaan materi

(12)

peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar

Nasional Pendidikan. Kompetensi sosial, yaitu kemampuan pendidik sebagai

bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara aktif dengan

peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali dan masyarakat.

Kompetensi pedagogik memuat pengertian bahwa seorang guru harus

mampu melakukan evaluasi terhadap peserta didik. Kemampuan mengevaluasi

yang dimaksud di sini adalah kemampuan guru dalam mempersiapkan instrumen

evaluasi sampai mengolah hasil evaluasi menjadi skor yang diperoleh siswa.

Evaluasi tersebut dilakukan untuk mengukur afektif, kognitif, dan psikomotorik

siswa setelah mengikuti pembelajaran.

Evaluasi secara sederhana dapat diartikan sebagai penilaian. Namun,

evaluasi tidak bisa hanya diartikan sebagai penilaian. Sudijono (2011: 4-5)

menyebutkan antara pengukuran, penilaian, dan evaluasi ada keterkaitan.

Pengukuran dapat diartikan sebagai tindakan mengukur sesuatu yang sifatnya

kuantitatif; penilaian adalah tindakan menilai sesuatu yang bersifat kualitatif;

sedangkan evaluasi mencakup kedua hal tersebut, yaitu pengukuran dan penilaian.

Evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk menilai sesuatu. Untuk dapat menilai

sesuatu yang sedang dinilai maka dilakukanlah pengukuran dan wujud dari

pengukuran itu adalah pengujian. Pengujian dalam dunia pendidikan dikenal

dengan istilah tes. Walaupun ada sedikit perbedaan pengertian antara penilaian

dan evaluasi, tetapi dalam pembahasan selanjutnya penilaian dan evaluasi

(13)

Evaluasi dalam pembelajaran memegang peran yang penting. Menurut

Arikunto dan Jabar (2010: 2), evaluasi adalah “Kegiatan untuk mengumpulkan

informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut

digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan”.

Selanjutnya, Arikunto (2012: 14-16) menyatakan makna penilaian atau evaluasi

dapat ditinjau dari berbagai segi. Dapat ditinjau dari segi siswa, guru, dan sekolah.

Ketiga segi tinjauan ini pada umumnya mengarah pada sejauh mana proses

pembelajaran telah dilakukan.

Lebih lengkap disebutkan misalnya makna bagi siswa, yaitu siswa dapat

mengetahui sejauh mana dia telah mengikuti pelajaran yang diberikan oleh

gurunya. Hasilnya adalah dapat berupa memuaskan dan dapat pula tidak

memuaskan. Makna bagi guru, yaitu guru akan mengetahui hasil belajar siswanya;

guru mengetahui apakah materi yang diajarkan sudah tepat bagi siswa sehingga

untuk mengajar selanjutnya tidak perlu membuat perubahan; dan guru akan

mengetahui ketepatan metode yang digunakan. Yang terakhir, makna bagi

sekolah, yaitu dijadikan sebagai cermin bagi tercapainya harapan sekolah; sebagai

bahan pertimbangan dalam mengubah kurikulum untuk masa yang akan datang;

serta sebagai pedoman bagi sekolah dalam mencapai standar sekolah.

Pentingnya evaluasi pembelajaran di sekolah seperti dikemukakan di atas,

menuntut agar setiap guru mampu mengevaluasi pembelajaran yang telah

dilakukan. Hasibuan (2013: 2) mengemukakan adanya fenomena bahwa saat ini

lebih banyak pengajar yang melakukan penelitian untuk menemukan metode yang

(14)

memperhatikan kepentingan alat evaluasi terhadap peningkatan kemampuan

siswa. Oleh karena itu, dalam menggunakan metodologi yang tepat, guru juga

harus menemukan dan menggunakan alat evaluasi yang sesuai sehingga dapat

mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan metode yang digunakan.

Keberhasilan sebuah evaluasi ditentukan oleh alat evaluasi yang

digunakan. Alat evaluasi ini berfungsi untuk mengukur atau mengevaluasi sesuatu

dengan hasil seperti keadaan yang dievaluasi. Alat evaluasi ini juga disebut

sebagai instrumen evaluasi. Dalam menggunakan instrumen evaluasi, terdapat

teknik evaluasi. Teknik evaluasi ini disebut sebagai tes. Terdapat dua teknik tes

yang biasa digunakan oleh para guru untuk mengukur kemampuan siswa. Teknik

tersebut adalah teknik tes dan teknik nontes.

Teknik nontes misalnya wawancara, observasi, dan angket. Teknik tes ada

bermacam-macam. Salah satu teknik tes dilihat dari segi fungsinya, yaitu terbagi

menjadi tes seleksi, tes awal, tes akhir, tes diagnostik, tes formatif, dan tes

sumatif. Tes sumatif adalah tes yang diberikan kepada siswa pada saat akhir unit

caturwulan, semester akhir tahun atau akhir pendidikan. Ujian akhir sekolah

merupakan bagian dari tes sumatif karena diberikan di akhir pendidikan untuk

menguji kemampuan siswa. Ujian ini dilaksanakan di sekolah tempat siswa

menempuh pendidikan. Soal ujian akhir sekolah disusun oleh satuan pendidikan.

Dengan kata lain, sekolah diberi wewenang untuk mengevaluasi sendiri peserta

didiknya. Sebelum soal diujikan kepada siswa, maka instrumen evaluasi tersebut

harus telah teruji. Teruji maksudnya di sini adalah soal tersebut harus memenuhi

(15)

Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat

sesuatu yang ingin diukur. Tes hasil belajar yang valid adalah tes hasil belajar

yang mengukur dengan tepat keadaan yang ingin diukur. Sebaliknya tes hasil

belajar dikatakan tidak valid bila digunakan untuk mengukur suatu keadaan yang

tidak tepat diukur dengan tes hasil belajar tersebut. Validitas isi adalah validitas

yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu

sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik,

isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau

bahan pelajaran yang seharusnya diteskan.

Validitas isi soal harus terjamin sebelum soal diujikan kepada siswa.

Karena jika tidak, siswa akan kesulitan menjawab soal tersebut. Dengan

demikian, evaluasi yang dilakukan tidak dapat mencerminkan hal yang ingin

diketahui. Fakta mengenai hasil UN tahun pembelajaran 2012/2013 misalnya,

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengumumkan hasil

Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMA sederajat bahwa 24 sekolah mengalami

ketidaklulusan 100 persen

(http://www.antaranews.com/berita/376301/24-sekolah-siswanya-semua-tak-lulus-un)

.

Untuk mengevaluasi hal ini dibutuhkan

pengkajian yang mendalam terkait tes itu sendiri (validitas isi atau pun konstruksi

soalnya) dan teknis pelaksanaannya.

Selanjutnya, bagaimana dengan soal ujian akhir sekolah yang pada

dasarnya diberikan kewenangan sepenuhnya kepada sekolah itu sendiri?

Penelitian yang dilakukan oleh Hasibuan (2013) terkait soal buatan guru bidang

(16)

yang diujikan kepada siswa tetapi sebenarnya kompetensi yang diujikan tersebut

tidak terdapat dalam kompetensi dasar atau indikator. Konstruksi soal ada yang

tidak tepat. Hal seperti ini sesungguhnya tidak akan bisa mengukur kemampuan

siswa sesuai dengan kompetensi siswa yang sesungguhnya karena tidak sesuai

dengan isi materi yang ada di kelas XII.

Permasalahan yang dijelaskan di atas akhirnya membuat peneliti merasa

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Validitas Isi dan

Ketepatan Konstruksi Butir Tes Soal Ujian Akhir Sekolah Bahasa Indonesia

Tahun 2013/2014 Kelas XII SMA Swasta Bersama Berastagi. Penelitian ini

dilakukan di sekolah tersebut dengan alasan lokasi sekolah tidak terlalu jauh dari

pusat kota Berastagi sehingga hemat dari segi biaya, sebagai bentuk apresiasi

karena peneliti melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu di sekolah

tersebut, dan sepanjang pengetahuan peneliti, belum ada yang meneliti

permasalahan yang sama di sekolah tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang diidentifikasi,

yaitu sebagai berikut.

1) Penelitian tentang evaluasi pembelajaran masih sedikit diminati padahal

sangat penting.

2) Evaluasi pembelajaran di sekolah belum maksimal dilakukan oleh guru.

3) Soal buatan guru masih ada yang belum valid dari segi validitas isinya.

(17)

C. Batasan Masalah

Penelitian harus terfokus pada satu arah tujuan. Karena tidak mungkin

semua permasalahan terselesaikan secara ilmiah dalam satu kali penelitian.

Banyaknya permasalahan yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah

akhirnya pembatasan masalah harus dilakukan. Masalah yang akan diteliti pada

penelitian ini adalah seputar tes buatan guru. Berdasarkan hal tersebut, batasan

masalah dalam penelitian ini adalah analisis validitas isi dan ketepatan konstruksi

butir tes soal ujian akhir sekolah bahasa Indonesia tahun 2013/2014 kelas XII

SMA Swasta Bersama Berastagi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, dapat diketahui

bahwa fokus masalah ialah analisis validitas isi dan ketepatan konstruksi butir tes

soal ujian akhir sekolah bahasa Indonesia tahun 2013/2014 kelas XII SMA Swasta

Bersama Berastagi. Oleh karena itu, masalah yang harus dijawab dalam penelitian

ini adalah:

1) bagaimanakah validitas isi soal ujian akhir sekolah bahasa Indonesia tahun

2013/2014 kelas XII SMA Swasta Bersama Berastagi?

2) bagaimanakah ketepatan konstruksi butir tes soal ujian akhir sekolah bahasa

(18)

E. Tujuan Penelitian

Perumusan tujuan penelitian harus disesuaikan dengan permasalahan yang

dikaji dalam penelitian. Tujuan penelitian sangat penting karena sebagai penentu

arah bagi langkah-langkah yang harus ditempuh dalam penelitian. Adapun tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) Untuk mendeskripsikan validitas isi soal ujian akhir sekolah bahasa Indonesia

tahun 2013/2014 kelas XII SMA Swasta Bersama Berastagi.

2) Untuk mendeskripsikan ketepatan konstruksi butir tes soal ujian akhir sekolah

bahasa Indonesia tahun 2013/2014 kelas XII SMA Swasta Bersama

Berastagi.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat teoretis

dan manfaat praktis. Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat

baik secara teoretis maupun praktis, yaitu sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan,

khususnya dalam bidang evaluasi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi guru bahasa Indonesia untuk memvalidkan

isi soal bahasa Indonesia.

b. Sebagai bahan masukan bagi guru bahasa Indonesia untuk menentukan

(19)

c. Sebagai penambah bahan bacaan bagi setiap kalangan yang membutuhkan

terkhusus bagi mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia,

d. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang bermaksud mengadakan

(20)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil penelitian dan pembahasan yang sudah disampaikan pada bab IV

menghasilkan beberapa simpulan, yakni sebagai berikut.

(1) Materi pada soal ujian akhir sekolah bahasa Indonesia tahun 2013/2014

kelas XII SMA Swasta Bersama Berastagi tidak merangkum secara

keseluruhan materi yang sudah dipelajari siswa. Secara keseluruhan, ada

sebanyak 28 materi yang harus dipelajari oleh siswa: komentar/tanggapan,

cerpen, puisi, rangkuman/simpulan/ringkasan, cerita rakyat,

sambutan/khotbah, wawancara, drama, fakta dan opini, kritik dan saran,

novel, berdiskusi/bercerita, ide pokok/topik bacaan, karya ilmiah, proposal,

pidato, tabel/grafik, sastra melayu klasik, paragraf, berita, tokoh, periodisasi

karya sastra, surat, daftar pustaka dan catatan kaki, resensi, notulen,

mengarang, dan kritik sastra dan esai. Soal ujian akhir sekolah yang

dianalisis hanya memuat 13 materi: paragraf, puisi,

rangkuman/simpulan/ringkasan, proposal, surat, daftar pustaka dan catatan

kaki, drama, karya ilmiah, ide pokok/topik bacaan, cerpen, mengarang,

wawancara, dan tabel/grafik.

(2) Validitas isi soal ujian akhir sekolah bahasa Indonesia tahun 2013/2014

(21)

(3) Ketepatan konstruksi butir tes soal ujian akhir sekolah bahasa Indonesia

tahun 2013/2014 kelas XII SMA Swasta Bersama Berastagi 96,1% tepat dan

3,9% tidak tepat.

B. Saran

Penelitian ini pada dasarnya sangat bermanfaat bagi guru dalam

mempersiapkan alat evaluasi terkhusus instrumen pilihan ganda. Seorang guru

harus terlebih dahulu menjamin validitas isi soal dan ketepatan konstruksi butir

tes yang disusunnya sebelum soal itu diujikan kepada siswa.

Ada pun saran yang dapat peneliti sampaikan adalah sebagai berikut.

(1) Guru hendaknya menguji validitas isi dan ketepatan konstruksi butir tes

yang disusun sebelum diujikan kepada siswa.

(2) Materi soal ujian akhir sekolah buatan guru hendaknya merangkum

keseluruhan materi ajar.

(3) Guru jangan terpatok hanya pada hasil ujian akhir sekolah yang dijadikan

satu-satunya alat evaluasi kepada siswa.

(4) Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan penelitian

(22)

70

DAFTAR PUSTAKA

Antara News dalam http://www.antaranews.com/berita/376301/24-sekolah-siswanya-semua-tak-lulus-un (diakses pada 5 Maret 2014).

Arikunto, Suharsimi dan Jabar, Cepi Safruddin abdul. 2010. Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoretis Praktis bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdikbud. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Hasibuan, Evi Sartika. 2013. Analisis Soal Ulangan Tengah Semester Bahasa Indonesia Kelas XII MAS Raudhatul Ulum Meranti. Pontianak: Jurnal Universitas Tanjungpura.

Khairiyyah, Masyrifatul, dkk. 2012. Validitas Isi dan Ketepatan Konstruksi Butir Tes Soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia SMA/MA Tahun Pelajaran 2011/2012. Malang: Jurnal Online Malang.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 97 Tahun 2013 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Puspendik. 2007. Panduan Penulisan Soal Pilihan Ganda. Jakarta: Balitbang Depdiknas.

Sinaga, Yuli E., 2014. Wacana Iklan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2013-2018: Kajian Semiotik. Medan: Unimed (Skripsi).

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Gambar

Tabel 3.1 Analisis Validitas Isi (Menyesuaikan Kisi-Kisi Soal                 dengan Kurikulum) ................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan kesimpulan bahwa superplasticizer sodium glukonat adalah superplasticizer terbaik yang dapat ditambahkan pada beton

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Energi adalah hal utama yang dibutuhkan oleh manusia dalam melakukan aktivitas

Sejalan dengan industri best practices dan penerapan kerangka kerja manajemen risiko berdasarkan Basel, Danamon telah membentuk fungsi Integrated Risk, yang menggabungkan

harveyi dengan menggunakan metode double layer (Lisboa et al. Sebanyak 500 µl bakteri indikator disuspensikan ke dalam 50 ml SWC semisolid. Kemudian dituang ke dalam media

JLK.1 Perencanaan Peningkatan Jalan Lingkungan Pekon Cipta Waras (lanjutan), Pekon Puramekar dan Pekon Trimulyo 32.680.000 CV..

Mengingat keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, penelitian ini dibatasi pada permasalahan bagaimanakah persepsi dosen terhadap kegiatan kemahasiswaan yang meliputi

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa pada Sekretariat Daerah Kabupaten Lampung Barat akan melaksanakan pengadaan barang/jasa dengan metode Pengadaan Langsung untuk paket pekerjaan

orang yang memiliki kendaraan bermotor wajib dan harus masuk asuransi tanggung jawab ganti rugi kerusakan. kendaraan bermotor, pada waktu membeli mobil dan pemeriksaan mobil ( syaken