• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PP NO 72 TAHUN 2005 TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAHAN DESA DI DESA MANIK MARAJA KECAMATAN SIDAMANIKKABUPATEN SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI PP NO 72 TAHUN 2005 TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAHAN DESA DI DESA MANIK MARAJA KECAMATAN SIDAMANIKKABUPATEN SIMALUNGUN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLMMMNTASI PP NO. 72 TAHUN 2005 TMRHADAP

KINMRJA APARATUR PMMMRINTAHAN DMSA DI DMSA

MANIK MARAJA KMCAMATAN SIDAMANIK

KABUPATMN SIMALUNGUN

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Disty Fatmawati

NIM.309111020

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVMRSITAS NMGMRI MMDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Disty Fatmawati. Implementasi PP No 72 Tahun 2005 Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintahan Desa di Desa Manik Maraja Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kendala yang dihadapi aparatur pemerintahan desa di desa Manik Maraja Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun, dan upaya peningkatan kinerja aparatur pemerintahan desa yang optimal berdasarkan PP No 72 tahun 2005.

Penelitian deskriptif ini dilaksanakan di Kantor Kepala Desa Manik Maraja Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun. Dengan jumlah populasi yaitu 24 orang dan karena subjek kurang dari 100, maka penulis mengambil sampel dari keseluruhan subjek yaitu jumlah subjek adalah 24 orang.

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif melalui penghitungan persentase dengan menggunakan rumus tabel frekuensi yang kemudian dihitung persentasenya.

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim…

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagaimana mestinya. Shalawat beriringkan salam juga penulis persembahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kabar tentang pentingnya ilmu bagi kehidupan di dunia dan di akhirat kelak.

Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu syarat tugas akhir dalam penyelesaian perkuliahan program S-1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan dewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Skripsi ini diberi berjudul “Implementasi PP No. 72 Tahun 2005 Terhadap dinerja Aparatur Pemerintahan Desa Di Desa Manik Maraja decamatan Sidamanik dabupaten Simalungun”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, selaku ketua Jurusan Pendidikan

(6)

4. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan dewarganegaraan dan selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus dosen penguji penulis, yang telah banyak memberikan masukan, petunjuk, dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Sri Hadiningrum, SH, M.Hum selaku dosen penguji yang

telah memberikan masukan, petunjuk dan saran bagi penulis.

6. Bapak Drs. Buha Simamora, SH, M.H, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, petunjuk dan saran bagi Penulis.

7. Para staf pengajar/dosen dan pegawai Jurusan Pendidikan Pancasila dan dewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan yang telah memberikan bekal ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya.

8. Bapak depala Desa dan seluruh Aparatur Pemerintahan Desa

Manik Maraja decamatan Sidamanik dabupaten Simalungun yang telah membantu kelancaran pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

9. Teristimewa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat kepada Ayahanda Miskun dan Ibunda Suminem yang atas jerih payahnya telah mengasuh dan memberikan kasih sayang, dukungan baik moril maupun materil serta do’a yang tiada putus-putusnya dalam studi yang sedang penulis jalani.

(7)

Maya, Joko, Andre dan Ayu yang selalu memberi dorongan dan semangat serta motivasi dan do’a demi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan perkuliahan.

11. Buat rekan-rekanku Fitri, Sovi, Nia, Ovi, Desi, Miftah dan mahasiswa-mahasiswi stambuk 2009 yang telah memberikan do’anya kepada penulis.

12. Buat teman seperjuangan penulis terkhusus untuk Iis Aprianti dan murid-murid PPLT di SMd YPT P. Brandan Tahun 2012.

13. Buat sahabat-sahabatku di Sidamanik, Linda Swiyarni SM, Dian

Wartisyah, Chairatun Nisa AMdeb.

14. depada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan, do’a, dan semangat yang telah diberikan hingga terselesaikannnya skripsi ini.

Semua jasa dan budi baik yang penulis terima di atas, penulis kembalikan kepada Allah SWT dengan harapan dan doa semoga Allah SWT memberikan imbalan kebajikan yang berlipat ganda.

Penulis menyadari penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi isi dan tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya kepada Allah SWT jualah kita berserah diri, dan semoga skripsi ini bermanfaat.

(8)
(9)

DAFTAR ISI

TEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

TEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

3. Aparatur Pemerintahan Desa ... 8

4. Implementasi PP NO 72 Tahun 2005...11

B. Kerangka Berpikir ... 18

BAB III METODOTOGI PENETITIAN...PP A. Lokasi Penelitian ... 22

B. Populasi Dan Sampel ... 22

1. Populasi ... 22

2. Sampel ... 23

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 24

1. Variabel Penelitian... 24

2. Definisi Operasional ...24

(10)

1. Observasi ...24

2. Angket ...25

3. Wawancara ...25

E. Teknik Analisis Data ... 25

BAB IV HASIT PENETITIAN DAN PEMBAHASAN...P7 A. Hasil Penelitian ... 27

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 31

BAB V KESIMPUTAN DAN SARAN...63

C. Kesimpulan ... 62

D. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA...66

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel

halaman

1. Memahami hukum yang herlaku di Indonesia... 30

2. Pernah mendengar tentang adanya PPRI No 72 tahun 2005... 31

3. Sudah melaksanakan tugas sehagai aparatur pemerintahan desa sesuai PPRI No 72 tahun 2005... 33

4. Pelaksanaan tugas aparatur pemerintahan desa harus herdasarkan PPRI No 72 tahun 2005... 34

5. Sudah melaksanakan PPRI No 72 tahun 2005 di lapangan... 36

6. Aparatur pemerintahan desa mendapatkan pelatihan dan penyuluhan tentang PPRI No 72 tahun 2005... 38

7. Merasa puas apahila melaksanakan tugas dan wewenang sesuai dengan PPRI No 72 tahun 2005... 40

8. Mengimplementasikan PPRI No 72 tahun 2005 dapat meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan desa... 42

9. Pendidikan terakhir aparatur pemerintahan desa... 43

10. Menyukai profesi sehagai aparatur pemerintahan desa... 45

11. Kinerja aparatur pemerintahan desa kurang haik... 46

12. Aparatur pemerintahan desa selalu menangani keluhan dan herhagai permasalahan di masyarakat... 48

(12)

14. Selaku aparatur pemerintahan pernah menerima kritikan dari masyarakat yang

sifatnya memhangun... 51

15. Pernah mengecewakan masyarakat dalam memherikan pelayanan umum 53

16. Ada hamhatan dalam melaksanakan tugas dan wewenang sehagai aparatur

pemerintahan desa... 54

17. Perlu menindak lanjuti peningkatan kinerja aparatur pemerintahan desa 57

18. Pentingnya pendidikan formal hagi masyarakat... 60

19. Sanksi Dari Masyarakat Yang Melanggar Peraturan yang dihuat aparatur

pemerintahan desa... 61

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Angket 2. Nota Tugas

3. Kartu Bimbingan Skripsi

4. Surat Penelitian Dari Jurusan PP-Kn 5. Surat Penelitian Dari Fakultas Ilmu Sosial 6. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian 7. Surat Keterangan Dari Laboratorium Jurusan PP-Kn 8. Surat Keterangan Dari Jurusan PP-Kn

9. Surat Keterangan Dari Perpustakaan Unimed 10.Kartu Mengikuti Seminar Proposal Penelitian 11.Surat Pernyataan Keaslian Tulisan

(14)

1

BABBIB

PENDAHULUAN

A. LatarBBelakangBMasalah

Desa sangatlah menarik untuk dikaji dan dipahami, dimana desa yang

keberadaannya merupakan ujung tombak dari pelaksanaan kehidupan demokratis

di daerah. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa,

adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang

berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,

berdasarkan asal – usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati

dalam sistem pemerintahan negara kesatuan republik Indonesia (Undang – undang

No 32 Tahun 2004). Dalam ruang lingkup desa, aparatur pemerintahan desa

memegang peranan yang sangat penting dalam pemerintahan desa yang yang

baik. Aparatur pemerintahan desa, harus menjalankan fungsi pemerintahan,

pembangunan dan memberikan kehidupan kemasyarakatan yang kondusif di desa.

Tentunya dalam menjalankan tugas, dan fungsinya, aparatur pemerintahan

desa tersebut mengacu pada peraturan yang mengatur mengenai tugas dan

fungsinya agar tercipta pemerintahan yang baik dan mencapai kinerja yang

optimal bagi pemerintahan, pembangunan dan sebagainya yang berhubungan

dengan keberhasilan desa. Salah satu acuan aparatur pemerintahan desa dalam

menjalankan pemerintahannya adalah sesuai dengan peraturan pemerintah nomor

72 tahun 2005 tentang desa.

Peraturan Pemerintah nomor 72 Tahun 2005 tentang desa diterbitkan untuk

(15)

2

2004 tentang Pemerintahan Daerah. Sebagaimana telah diubah dengan peraturan

pemerintah pengganti undang-undang nomor 3 tahun 2005 tentang perubahan atas

undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yang telah

ditetapkan dengan undang-undang nomor 8 tahun 2005, perlu ditetapkan

Peraturan Pemerintah tentang Desa. Di dalam peraturan pemerintah nomor 72

tahun 2005 tersebut, sangat jelas mengenai tugas dan fungsi dari aparatur

pemerintahan desa.

Pelaksanaan tugas dan fungsi yang sesuai dengan peraturan dan kerjasama

antara aparatur pemerintahan desa yang satu dengan yang lainnya tentunya akan

dapat mencapai kinerja aparatur pemerintahan desa yang baik sesuai dengan apa

yang diharapkan, dimana dalam melaksanakan peraturan juga diperlukannya

pemahaman, kompetensi, dan profesionalisme dari aparatur pemerintahan itu

sendiri terhadap peraturan yang terkait. Karena peraturan pemerintah itu sendiri

merupakan acuan dalam melaksanakan fungsi dan tugas aparatur pemerintahan

desa.

Masyarakat desa yang sejahtera merupakan cerminan dari keberhasilan

kinerja aparatur pemerintahan desa karena pada hakikatnya tugas pokok

pemerintahan adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Aparatur pemerintahan desa

melayani masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang

merupakan perwujudan aparatur pemerintahan desa sebagai abdi masyarakat.

Namun melihat kenyataan di lapangan, aparatur pemerintahan desa tidak

menjalankan tugas dan fungsinya sebagai aparatur pemerintahan desa dengan 1

(16)

3

baik, yang berakibat pada kinerjanya kurang optimal dan akibatnya kepada

kesejahteraan masyarakat. Misalnya, kemampuan dan keterampilan aparatur

pemerintahan desa Manik Maraja dalam menjalankan pekerjaannya menurut

bidang dan tingkatannya masing-masing yang belum dapat dijalankan secara

maksimal. Tentunya hal tersebut akan menghambat pengimplementasian PP No

72 tahun 2005 terhadap hasil kerja aparatur pemerintahan desa Manik Maraja.

Belum sepenuhnya peraturan pemerintah nomor 72 tahun 2005

diiimplementasikan, tentunya dikarenakan adanya berbagai kendala aparatur

pemerintahan desa dalam mengimplementasikan peraturan tersebut. Dengan

adanya kendala yang dihadapi, tentunya harus ada upaya yang dilakukan aparatur

pemerintahan desa dalam meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan desa.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk meneliti

dengan mengangkat judul “Implementasi PP No. 72 Tahun 2005 Terhadap Kinerja

Aparatur Pemerintahan Desa Di Desa Manik Maraja Kecamatan Sidamanik

Kabupaten Simalungun”.

B. IdentifikasiBMasalah

Menurut Iskandar (2010:163-164) Identifikasi Masalah merupakan

“kelanjutan dari latar belakang masalah, di dalam latar belakang masalah sudah

dijelaskan faktor-faktor yang menyebabkan masalah, semua faktor tersebut kita

teliti, namun dikarenakan keterbatasan waktu, biaya, kemampuan dan referensi

yang relevan, maka tidak semua faktor yang menyebabkan masalah tersebut kita

(17)

4

dijelaskan identifikasi masalahnya. Yang menjadi identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Implementasi PP No 72 Tahun 2005 pada kinerja aparatur pemerintahan desa

di Desa Manik Maraja Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.

2. Peran pemerintah dalam mengawasi kinerja aparatur pemerintahan desa

Manik Maraja Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun.

3. Kendala yang dihadapi aparatur pemerintah desa di Desa Manik Maraja

Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun dalam mengimplementasikan

PP No 72 Tahun 2005.

4. Dampak pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur pemerintahan desa yang tidak

berdasarkan PP No 72 Tahun 2005.

5. Upaya aparatur pemerintahan desa di Desa Manik Maraja Kecamatan

Sidamanik Kabupaten Simalungun dalam peningkatan kinerja yang optimal. C. PembatasanBMasalah

Pembatasan masalah dalam penelitian sangat penting, mengingat adanya

keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti dan untuk memperoleh kesimpulan yang

tepat. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Kendala yang dihadapi aparatur pemerintahan desa dalam

mengimplementasikan PP No 72 tahun 2005.

2. Dampak pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur pemerintahan desa yang tidak

sesuai PP No 72 Tahun 2005.

3. Upaya aparatur pemerintahan desa di Desa Manik Maraja Kecamatan

Sidamanik Kabupaten Simalungun dalam peningkatan kinerja yang optimal. D. RumusanBMasalah

Sesuai dengan latar belakang masalah, maka dapat penulis mengemukakan

(18)

5

1. Kendala apa saja yang dihadapi aparatur pemerintah desa di Desa Manik

Maraja Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun dalam

mengimplementasikan PP No 72 tahun 2005.

2. Bagaimana dampak pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur pemerintahan desa

yang tidak sesuai dengan PP No 72 tahun 2005?

3. Bagaimana cara meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan desa agar

mencapai kinerja yang optimal? E. TujuanBPenelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh aparatur pemerintahan desa

di Desa Manik Maraja Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun dalam

mengimplementasikan PP No 72 tahun 2005.

2. Untuk mengetahui dampak dari pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur

pemerintahan desa yang tidak sesuai PP No 72 tahun 2005.

3. Untuk mengetahui upaya-upaya peningkatan kinerja aparatur pemerintahan

desa yang optimal berdasarkan PP No 72 Tahun 2005. F. ManfaatBPenelitianB

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam meningkatkan

kemampuan berfikir.

2. Sebagai bahan referensi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi bagi aparatur

pemerintahan desa di Desa Manik Maraja Kecamatan Sidamanik Kabupaten

Simalungun.

3. Untuk dijadikan bahan bacaan yang bermanfaat di Jurusan PP-Kn FIS

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kendala yang dihadapi aparatur pemerintahan desa Manik Maraja Kecamatan

Sidamanik Kabupaten Simalungun dalam melaksanakan PP No 72 Tahun

2005, antara lain:

a. Terbatasnya sarana dan prasarana.

Dalam menjalankan tugasnya, petugas pelayanan KTP dan KK di desa

Manik Maraja telah memanfaatkan teknologi komputer. Akan tetapi jika

listrik tiba-tiba padam, maka proses pembuatan KTP dan KK akan

terhambat. Begitu juga pada saat proses pembuatan foto KTP jika

pemohon tidak menyertakan foto dalam blankonya.

b. Administratur atau birokrasi kecamatan.

Kemampuan dan keterampilan aparat dalam menjalankan pekerjaan

menurut bidang dan tingkatan masing-masing belum dapat dijalankan

secara maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya kesesuaian

antara tingkat pengetahuan dan dasar latar belakang pendidikan dengan

beban kerja yang menjadi tanggung jawabnya.

c. Seringnya masyarakat dalam mengajukan permohonan kurang melengkapi

data dan berkas-berkas sebagai persyaratan proses layanan yang

(20)

64

d. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

publik yang diberikan oleh kantor desa.

e. Kurangnya dana.

Tidak adanya dana secara khusus sebagai antisipasi kerusakan dan

kesalahan dalam pembuatan KTP dan KK menjadi salah satu faktor

penghambat dalam pelaksanaan restribusi sebagai mestinya.

2. Dampak pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur pemerintahan desa yang tidak

sesuai dengan PP No. 72 tahun 2005, yakni masih banyak masyarakat yang

belum sepenuhnya mendapatkan pelayanan yang optimal dari aparatur

pemerintahan, seperti dalam pengurusan KTP, ditemukan masyarakat yang

belum memilikinya padahal mereka sudah lama mengurusnya.

3. Cara meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan desa agar mencapai kinerja

yang optimal adalah dengan adanya pelatihan pembekalan dan pengenalan

serta pemahaman tugas pokok dan fungsi sehingga seluruh aparatur nantinya

dapat melaksanakan fungsinya secara profesional demi mendukung jalannya

pemerintahan dan pembangungan desa. Salah satu pertimbangan pentingnya

pelatihan ini adalah pemerintahan desa sebagai jajaran terdepan dalam proses

penyelenggaraan pemerintahan perlu memahami secara tepat tentang dinamika

(21)

65

B. Saran-Saran

1. Disarankan kepada kepala desa, untuk lebih proaktif dalam memperhatikan

keadaan ekonomi masyarakat, baik melalui bentuk pelatihan maupun

pemberian bantuan modal usaha dengan bunga kredit serendah mungkin

melalui program JPS (Jaring Pengaman Sosial) sehingga dengan adanya

bentuk perhatian tersebut maka kondisi kehidupan masyarakat yang saat ini

sudah terpuruk dapat bangkit kembali.

2. Disarankan kepada aparatur pemerintahan desa untuk tetap mempertahankan

sikap yang selama ini telah diwujudkan, yakni selalu perduli dalam

memperhatikan keadaan perkembangan di daerah ini, baik dari segi

(22)

66

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian dan Suatu Pendekatan Praktik (edisi revisi VI). Jakarta : Rineka Cipta.

Dirdjosisworo, Soedjono. 2001. Pengantar Ilmu Hukum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dwipayana, AAGN Ari.., dkk. 2003. Pembaharuan Desa Secara Partisipatif.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Iskandar. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (kuantitatif dan kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Pers.

Narbuko, Cholid. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nurcholis, Hanif. 2005. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi Daerah.

Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia.

. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Jakarta: Erlangga.

Poerwadarminta. W.J.S. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Soleh, Chabib dan Suripto. 2011. Menilai Kinerja Pemerintahan Daerah. Bandung : Fokusmedia.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: CV.Afabeta

Sunggono, Bambang. 2005. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Rajawali Pers.

Widodo, Joko. 2006. Membangun Birokrasi Berbasis Kinerja. Surabaya : Bayumedia.

Widjaja, AW. 2002. Pemerintahan Desa Dan Administrasi Desa. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Mardalis. 2010. Metode Penelitian: suatu pendekatan proposal. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Desa.

(23)

http://www.media-belajar.com./2012/12/08/definisi-67

aparatur-menurut-para-ahli.html. Diakses tanggal 18 Februari 2013. Online

Gambar

Tabel                                                                                                                    halaman

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Pasal 63 dan Pasal 64, serta sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2007 tentang

[r]

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Silalahi (2012) yang menjelaskan bahwa Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daearah berpengaruh terhadap Penilaian

Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , (Bandung: PT.. Bank BRI Kancab Semarang Pattimura sebagai sampel dari bank konvensional sedangkan Bank Muamalat

Fasa-123 hasil proses pelelehan terbentuk Fasa-211 yang cukup besar, telah dilakukan pada penelitian berikutnya [16], dalam hal ini diperoleh angka 20,9 % Fasa-211. Namun demikian,

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) terdapat perbedaan self change antara siswa yang mengikuti konseling behavioral teknik modeling dan teknik positive

Metode penetapan awal Ramadhan dan Syawal (hari Raya) yang dalam sejarah diilustrasikan hanya menggunakan murni rukyah al-hilal pada gilirannya perlu direkonstruksi

Perkembangan peralatan yang berbasis mikrokontroler semakin meningkat. Mengharuskan kita mengikuti perkembangan teknologi tersebut, minimal memahami dasar dan cara