• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS V SISWA SD NEGERI 107411 LAU REMPAK KECAMATAN STM HILIR T.A 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS V SISWA SD NEGERI 107411 LAU REMPAK KECAMATAN STM HILIR T.A 2011/2012."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

THE POWER OF TWO DAPAT MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR IPS KELAS V SISWA SD NEGERI

107411 LAU REMPAK KECAMATAN

STM HILIR 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pada Jurusan PGSD S-1

Fakultas Ilmu Pendidikan

OLEH:

SRI ERLINAWATI BR SITEPU

1104311072

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus, karena berkat

kasihNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Adapun

judul skripsi ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The

Power Of Two Dapat Meningkatkan hasil belajar IPS Kelas V Siswa SD Negeri

107411 Lau Rempak Kecamatan STM Hilir T.A 2011/2012 ”. Skripsi ini

bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

di Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan ini banyak pihak yang membantu dan mendukung

penulis sehingga skripsi ini dapat selesai. Pada kesempatan ini peneliti

menyampikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,

bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Peneliti menyadari

bahwa skripsi ini masih belum sempurna, untuk itu dengan kerendahan hati

peneliti mengharapkan kritik dan saran pada pembaca yang bersifat membangun

demi penyempurnaan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti banyak menerima bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya

kepada:

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution M. Pd selaku Dekan FIP beserta stafnya

3. Bapak Drs. Khairul Anwar M. Pd selaku Ketua Jurusan FIP UNIMED beserta

(7)

4. Ibu Dra. Rosliana Sitompul M. Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

5. Bapak Drs. Daitin Tarigan M. Pd selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan saran,bimbingan dan petunjuk kepada penulis

6. Ibu Dra. Risma Sitohang M. Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

saran,bimbingan dan petunjuk kepada penulis

7. Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak M. Pd selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan saran,bimbingan dan petunjuk kepada penulis

8. Bapak Nagangi Barus S. Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri 107411 Lau

Rempak dan Ibu Tiasa Nainggolan S. Pd selaku guru kelas V, yang telah

membeir izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut,

dan seluruh guru dan staf di SD Negeri 107411 Lau Rempak

9. Dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak tercinta Aman Sitepu

dan Nande tersayang Mimpin br Sembiring (Bolang dan Biring Destan) yang

telah memberikan dukungan, semangat dan motivasi kepada penulis baik

materi maupun spiritual penulis.

10. Kepada Bapak dan Mamak Uda di Binjai yang turut memberikan penguatan

disaat menghadapi ujian sidang skripsi

11. Kepada semua keluarga Tua/Eda Yopi Sitepu, Tengah/Eda Evi Sitepu,

Tengah/Eda Agnes Sitepu, Abang/Eda Kiki Sitepu, Kakak/Abang Ari

Hasibuan, Kakak/Abang Michelle Situmorang, dan Abang/Eda Ruth Sitepu

(8)

12. Kepada Kila Bangun Bangun dan Bibik Rengkut Br Tarigan (Bolang dan

Tigan Destan) yang selalu setia menjaga dan menyayangi Destan selama

penulis mengikuti perkuliahan, kasih sayangmu tak terbalas dengan apapun.

13. Terkhusus buat Suamiku tercinta Jendra Pranata Bangun (Papa Destan) yang

setia pada semua janjinya dan tak kenal lelah dalam menjalani hidup serta

memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis baik materi maupun

spiritual penulis.

14. Kepada belahan jiwaku Destanta Brema Bangun yang selalu menggemaskan

dan membuat penulis terkadang marah, tersenyum dan tertawa dalam

menyelesaikan skripsi.

15. Kepada seluruh sahabatku kelas Y Transfer, khususnya Hefdiana Jemma,

Esni, Sri Anjayani, Hajrina, Mala, Yusrizal, Ahmad Saiful, Afrahul Hanum

yang telah meberikan semangat dan dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara

langsung maupun tidak langsung, yang tidak tercantum dalam ucapan ini. Semoga

dukungan dan bantuan yang telah diberikan diberkati oleh Tuhan Yesus Kristus.

Akhir kata dengan kerendahan hati peneliti mempersembahkan karya sederhana

ini semoga bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia

pendidikan

Medan 2012

(9)

Sri Erlinawati Br Sitepu

(10)

ABSTRAK

SRI ERLINAWATI BR SITEPU, NIM 1104311072, “Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of Two Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas V Siswa SD Negeri 107411 Lau Rempak Kecamatan STM Hilir T.A 2011/2012”.

Masalah yang dihadapi dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar IPS siswa pada materi Persiapan Sampai Detik-detik Proklamasi. Dimana penelitian ini bertujuan untuk meningkatkn hasil belajar siswa pada materi Persiapan Sampai Detik-detik Proklamasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the

power of two di kelas V SD Negeri 107411 Lau Rempak Kecamatan STM Hilir.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 107411 Lau Rempak sebanyak 20 orang siswa yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitina ini adalah tes dan observasi. Tes yang diberikan berupa soal essay tes dengan 20 butir soal. Soal yang diberikan 3 kali yaitu: tes awal, siklus I, dan siklus II. Sedangkan observasi meliputi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dimana nilai standar ketuntuntasan belajar adalah 65 apabila nilai siswa kurang dari 65, maka siswa dikatakan belum tuntas.

(11)
(12)

DAFTAR ISI

Daftar Isi... i

Daftar Tabel ... iii

Daftar Grafik ... iv

Daftar Gambar ... v

Daftar Lampiran ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 7

2.1 Kerangka Teorotis ... 7

2.1.1 Hakikat Belajar... 7

2.1.2 Hasil Belajar ... 8

2.1.3 Model Pembelajaran... 10

2.1.3.1 Model Pembelajaran Kooperatif ... ... 11

2.1.3.2 Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif……… `13

(13)

2.1.3.4 Prinsip Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The

Power Of Two……….. 14

2.1.3.5 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of Two... ... 16

2.1.3.6 Kelebihan The Power Of Two ... ... 19

2.1.3.7 Kelemahan The Power Of Two ... ... 19

2.1.4 Hakikat Pembelajaran IPS... 20

2.1.5 Persiapan Sampai Detik-detik Proklamasi ... 22

2.2 Kerangka Berpikir ... 26

2.3 Hipotesis Tindakan... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Jenis Penelitian ... 29

3.2 Subjek Penelitian ... 29

3.3 Objek Penelitian ... 29

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

3.5 Operasional Variabel Penelitian ... 30

3.6 Prosedur Dan Desain Penelitian ... 30

3.7 Tehnik Pengumpul Data ... 37

3.8 Tehnik Analisis Data ... 37

(14)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN

4.1 Hasil Penelitian ... 41

4.1.1 Siklus I ... 41

4.1.2 Siklus II ... 53

4.2 Pembahasan dan Hasil Penelitian... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 66

5.2 Saran ... 67

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran The Power Of Two .... 18

Tabel 3.1 Langkah-Langkah Pembelajaran The Power Of Two .... 33

Tabel 3.2 Langkah-langkah Pembelajaran ... 35

Tabel 3.3 Jadwal Rencana Penelitian ... 40

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pada Tes Awal ... 43

Tabel 4.2 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa pada Pretes ... 44

Tabel 4.3 Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I ... 48

Tabel 4.4 Hasil Observasi Guru Pada Siklus I ... 49

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 50

Tabel 4.6 Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I.. 51

Tabel 4.7 Hasil Observasi Siswa Pada Siklus II ... 57

Tabel 4.8 Hasil Observasi Guru Pada Siklus II ... 58

Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 59

Tabel 4.10 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II ... 60

Tabel 4.11 Daftar Nilai Siswa Tes Awal, Siklus I Dan Siklus II ... 63

Tabel 4.12 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Klasikal ... 64

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan

Mc Taggart ... 31

Gambar 4.1 SD Negeri 107411 Lau Rempak ... 41

Gambar 4.2 Siswa menjawab soal secara individu pada tes awal... 42

Gambar 4.3 Peneliti mengajukan pertanyaan... 46

Gambar 4.4 Masing-masing siswa saling menjelaskan... 47

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I... 70

Lampiran 2 RPP Siklus II ... 77

Lampiran 3 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 84

Lampiran 4 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 85

Lampiran 5 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 86

Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Pada Siklus II... 87

Lampiran 7 Hasil Belajar Siswa Tes Awal ... 88

Lampiran 8 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 90

Lampiran 9 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 92

Lampiran10 Daftar Nama Siswa SD Negeri 107411 Lau Rempak ... 94

Lampiran 11 Rekapitulasi Nilai Tes Awal, Siklus I Dan Siklus II .... 95

Lampiran 12 Dokumentasi ... 96

Lampiran13 Validasi Soal... 99

Lampiran 14 Surat Izin Penelitian ... 119

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan merupakan salah satu kunci pokok untuk mencapai cita-cita bangsa. Adapaun tujuan dalam pendidikan dan pengajaran didapatkan dari proses pelaksanaan pembelajaran. Dalam Undang-undang 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang Demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan tujuan pendidikan tersebut, maka seorang guru memiliki peranan strategis yang utama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan pengetahuan yang diinginkan. Untuk itu diharapkan seorang guru dapat memberikan bekal yang maksimal kepada siswanya. Untuk mencapai hasil yang maksimal itu perlu adanya fasilitator dari guru yang memiliki kemampuan untuk mencapai situasi belajar yang melibatkan siswa secara aktif sekaligus membangun motivasi siswa, tetapi kenyataanya belum tercapai. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di SDN 107411 Lau Rempak Kecamatan STM Hilir Kabupaten Deli Serdang. Dimana hasil belajar IPS siswa sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari tidak tercapainya KKM IPS, nilai yang diharapkan yaitu >65, sementara siswa hanya memperoleh nilai <65. Kurangnya minat belajar siswa diakibatkan oleh karena proses pembelajaran IPS masih menggunakan model pembelajaran yang kurang menarik. Berdasarkan penjelasan guru kelas V SDN 107411 Lau Rempak menyatakan bahwa saat pembelajaran IPS berlangsung siswa tidak mampu mengemukakan pendapatnya. Kemudian peneliti mengadakan observasi terhadap 11 siswa dari 20 siswa sebagai sampel didapat 64% siswa menyatakan bahwa guru menggunakan model pembelajaran yang kurang menarik, 36% siswa mengatakan pelajaran IPS sangat membosankan, 73% siswa menyatakan hasil belajar mereka menurun karena pembelajaran yang kurang efektif dan kurang memahami materi pelajaran dengan baik. Sehingga dapat disimpulkan dari observasi di atas bahwa hasil belajar siswa menurun. Hal ini tercermin dari nilai ulangan tengah semester pada bulan Maret 2012, dimana hanya 30% siswa yang memperoleh nilai minimal 65. Hal ini diakibatkan pada saat guru menerangkan materi siswa tidak memperhatikan pelajaran guru,

(19)

ditambah lagi dengan guru hanya menggunakan metode ceramah dan menggunakan model pembelajaran yang kurang tepat, dan kurang bervariasi sehingga siswa kurang termotivasi untuk belajar, dan timbulah kejenuhan. Dalam hal ini mengakibatkan siswa cenderung pasif terhadap materi pelajaran yang diberikan. Ketika guru menerangkan sering kali siswa terlihat hanya diam saja, jarang mengemukakan idenya, tidak memberikan pertanyaan dan jika guru pun bertanya siswa hanya diam saja.

Karena permasalahan di atas sudah sangat kompleks, maka dilakukan dengan berbagai cara salah satu diantaranya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (Kekuatan Berdua) untuk memperbaiki proses pembelajaran. Slavin (dalam Rusman 2010:205) menyatakan

bahwa: ”model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan sosial, menumbuhkan sikap toleransi, dan menghargai pendapat orang lain, serta dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam berpikir kritis, memecahkan masalah dan mengintegrasikan

pengetahuan dengan pengalaman”. Oleh karena itu diharapkan pembelajaran

kooperatif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Sedangkan The Power of Two (kekuatan berdua) merupakan tehnik pembelajaran yang paling sederhana dan mengacu kepada interaksi yang baik antara siswa.

Menurut Agus Suprijono (2009:100) bahwa model The Power of Two

adalah ”guru mengawali dengan mengajukan pertanyaan, diharapkan pertanyaan

yang dikembangkan adalah pertanyaan yang membutuhkan pemikiran kritis. Mintalah kepada peserta didik secara perorangan untuk menjawab pertanyaan

yang diterimanya”.

Setelah semuanya menyelesaikan jawabannya, mintalah kepada peserta didik mencari pasangan. Model ini juga meningkatkan partisipasi siswa dalam berinteraksi satu sama lain. Model pembelajaran ini dirancang untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di SDN 107411 kelas V Lau Rempak. Sehingga dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (kekuatan berdua) peneliti mengharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai antara lain dapat meningkatkan kemampuan siswa di dalam bekerja sama, berpikir kritis, siswa aktif dalam melakukan diskusi dan semua siswa mempunyai peran dan tanggungjawab serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mencoba membuat

Penelitian Tindakan Kelas dengan judul ”penerapan model pembelajaran

(20)

Hasil penelitian yang dimulai dari tes awal terdapat 3 orang siswa (15%) yang masuk dalam kategori tuntas dan 17 orang siswa (80%) yang mendapat hasil rendah atau belum tuntas dan nilai rata-rata klasikal 43,45, setelah diberikan tindakan siklus I dari 20 orang siswa terdapat sebanyak 12 siswa (60%) yang masuk dalam kategori tuntas dan 8 orang siswa (40%) yang mendapat hasil rendah atau belum tuntas dan nilai rata-rata klasikal 63,40. Kemudian setelah pemberian tindakan pada siklus II diperoleh dari 20 orang terdapat 16 orang siswa (80%) yang masuk dalam kategori tuntas, dan sebanyak 4 orang siswa (20%) yang tidak termasuk dalam katagori tuntas dan nilai rata-rata klasikal 81,20. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two pada pelajaran IPS materi Persiapan Sampai Detik-detik Proklamasi di kelas V SD Negeri 107411 Lau Rempak Kecamatan STM Hilir, pembelajaran berhasil diterapkan dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa semua siswa mengalami peningkatan nilai.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas, maka dapat diidentifikasi masalah, antara lain :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

2. Kurangnya minat siswa dalam pelajaran IPS

3. Model pembelajaran yang kurang menarik

4. Siswa tidak mampu mengemukakan pendapat pada saat PBM berlangsung

5. Siswa lebih banyak pasif dalam proses pembelajaran

6. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat

1.3Pembatasan Masalah

Suatu penelitian yang tidak memiliki ketidak jelasan pembatasan dan fokus masalah yang akan diteliti menyebabkan penelitian tidak terarah. Agar peneliti tercapai dengan baik maka peneliti membatasi masalah yang hendak

diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah ”penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe the power of two dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas V siswa SD Negeri 1074 11 Lau Rempak Kecamatan STM Hilir TA

(21)

1.4Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini. ”Apakah dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa SD Negeri 107411 Lau Rempak Kecamatan STM Hilir TA.2011/2012?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe The Power Of Two Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa SD Negeri 107411 Lau Rempak Kecamatan STM Hilir TA.2011/2012

1.6Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

a. Melalui model pembelajaran ini diharapkan siswa dapat berinteraksi, dan

dapat meningkatkan hasil belajarnya pada mata pelajaran IPS.

b. Sebagai informasi dan bahan masukan bagi guru untuk melalukan penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe The Power of Two (kekuatan berdua)

dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik bagi

sekolah dalam perbaikan pengajaran IPS di SD Negeri 107411 Lau Rempak.

d. Bagi peneliti lain diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan

dalam penulisan karya ilmiah khususnya skripsi.

e. Memberikan wawasan dan masukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan

(22)
(23)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari pembahasan data peneliti dapat diperoleh

kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe the

power of two dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS

pada materi Persiapan Sampai Detik-detik Proklamasi dikelas V SD Negeri

107411 Lau Rempak Kecamatan STM Hilir, maka dalam hal ini peneliti membuat

kesimpulan sebagai berikut:

1. Dalam mengajarkan IPS terhadap siswa kelas V SD guru dan pihak sekolah

perlu mempelajari model pembelajaran kooperatif tipe the power of two

sebagai sumber belajar serta sarana dalam pembelajaran yang dapat langsung

dipergunakan dan diterapkan atau diperaktekkan oleh siswa.

2. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe the power of two pada

pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

persiapan sampai detik-detik proklamasi di kelas V SD Negeri 107411 Lau

Rempak Kecamatan STM Hilir yang dibuktikan dengan rendahnya nilai awal

siswa dengan nilai rata-rata kelas mencapai 43,45 dengan tingkat ketuntasan

klasikal 15%(3 orang) dari 20 orang siswa, namukn setelah dilakukan siklus I

dengan nilai rata-rata 63,40 dimana 12 orang atau 60% siswa yang tuntas

dalam belajar, sedangkan 8 orang siswa atau 40% belum mencapai tingkat

ketuntasan belajar. Pada siklus II nilai rata-rata tes hasil belajar siswa

meningkat menjadi 81,20, dimana dari 20 orang siswa atau 80% telah

(24)

67

mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 4 orang siswa (20%) belum

mencapai tingkat ketuntasan belajar. Berdasarkan siklus II hasil belajar siswa

telah mengalami ketuntasan belajar di atas 75%

3. Berdasarkan hasil observasi guru pada siklus I terdapat nilai rata-rata 70

dalam kategori cukup, dan pada siklus II terdapat nilai rata-rata 95 dalam

kategori sangat baik, sedangkan observasi untuk siswa pada siklus I masih

dalam kategori baik dengan nilai presentase 60%, dan pada siklus II dalam

kategori sangat baik dengan nilai presentase 80%.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka peneliti menyarankan:

1. Setiap guru di SD diharapkan melakukan pengajaran dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe the power of two dalam kegiatan

pembelajaran karena model pembelajaran kooperatif tipe the power of two

dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berinteraksi dan dapat

memotivasi siswa serta melatih siswa untuk belajar aktif.

2. Siswa diharapkan agar lebih bersemangat belajar diharapkan mau

berkomunilasi dengan baik, baik pada guru maupun temannya.

3. Bagi pihak sekolah agar kiranya agar dapat menambah pengadaan saran dan

prasarana pelajaran, serta melakukan penelitan kepada guru-guru tentang

penggunaan model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan guru

sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.

4. Bagi peneliti berikutnya jika ingin melakukan jenis penelitian yang sama

sebaiknya dilaksanakan lebih dari dua siklus, agar hasil belajar lebih efesien,

(25)
(26)

DAFTAR PUSTAKA

Aqiq, Zainal dkk.(2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yarama Widya

Arikunto, Suharsimin.(2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Asy’ari, dkk.(2007). Ilmu Pengetahuan Sosial SD. Jakarta: Erlangga

Daryanto.(2010). Belajar dan Mengajar . Bandung: Yarama Widya

Djamarah, Syaiful.(2008). Psikologi Belajar. Jakarta Rineka Cipta

Djamarah, Saiful dkk.(2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Asdi Mahasatya

Hamalik, Qemar.(2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Isjoni. (2009). Pembelajaran kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Lie,Anita.(2010). Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang-ruang Kelas.Jakarta: Grasindo

Mafatih, Ahmad Bisyri Hadi.(2007). Makalah Strategi Belajar Dengan Cara Kooperatif (bidang study IPS) http://media.diknas.go.-id. Diakses pada tanggal 21 Februari 2012

Muqowin,(2007).”Strategi Pembelajaran”. http://muqowin.com. Diakses tangga 21 Februari 2012

Rusman.(2011).Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sagala, Syaiful.(2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanaky, Hujair H.(2006). Metode dan StrategiPembelajaran Berorientasi pada Pemerdayaan Peserta didik. http://sanak.com. Diakses tangga 21 Februari 2012

Sanjaya, Wina.(2008).Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Kurikulum dan Pembelajaran, Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:Kencana

Slamato. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana.(2009). Penilaian dan Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

(27)

Trianto. (2011). Mendesain Model Pemblajaran Inovatif-Progresif, Landasan dan

Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Pengambilan Isoleusin dalam Konsentrat Protein Blondo Virgin Coconut Oil (VCO) adalah kondisi operasi pada konsentrasi HCl 4 N dengan kecepatan

dikatakan belum sepenuhnya efektif dalam membentuk partisipasi politik kader perempuan SANTIKA Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kota Surakarta

Dalam rangka memecahkan perilaku yang menyimpang dari para aktor pemegang peran baik itu lembaga pelaksana aturan, pengelola parkir, petugas parkir dan pengguna jasa

Teknologi itu sendiri berkaitan dengan kata Yunani kuno ”tecne” yang berarti keterampilan dalam proses, peralatan dan cara berfikir untuk mempermudah pengadaan, perbaikan

Data spasial merupakan data yang memuat tentang lokasi suatu objek dalam peta berdasarkan posisi geografis objek tersebut dalam bumi dengan menggunakan sistem koordinat..

Hal itu dikarenakan perpustakaan juga berfungsi sebagai salah satu pusat informasi, sumber informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian

Menentukan percepatan waktu penyelesaian dan crash cost (biaya akibat percepatan) dari masing- masing kegiatan. Memilih kegiatan kritis dengan slope terkecil dan melakukan

Permasalahan yang terjadi pada kelas IV SDN Sekardangan Sidoarjo yakni: (1) siswa kurang berperan aktif dalam pembelajarann(2)Kurang motivasi karena pembelajaran