• Tidak ada hasil yang ditemukan

FOLKLOR MAKAM RAJA SIDABUTAR: SUATU KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FOLKLOR MAKAM RAJA SIDABUTAR: SUATU KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

FOLKLOR “MAKAM RAJA SIDABUTAR”

(SUATU KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA)

Diajukan dalam Ujian Mempertahankan Skripsi

Oleh:

OKTARINA MANURUNG 082222710005

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

FOLKLOR “MAKAM RAJA SIDABUTAR”

(SUATU KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA)

Diajukan dalam Ujian Mempertahankan Skripsi

Oleh:

OKTARINA MANURUNG 082222710005

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih sayangNya dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “FOLKLOR MAKAM RAJA SIDABUTAR: SUATU KAJIAN ANTROPOLOGI SASTRA.”

Penulis menyadari kalau penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun seperti kata Pepatah “ tak ada gading yang tak retak”. Mungkin masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini. Hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan, serta literatur yang dimiliki penulis. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Disampaikan yang tersebut di bawah ini:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik,M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri

5. M.Surif, S.Pd.,M.Si., selaku Ketua Prodi Jurusan Sastra Indonesia.

6. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bantuan pemikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. M. Oky. F. Gafari M. Hum., selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak membantu selama masa perkuliahan.

(11)

9. Perusahaan PTPN 3 yang telah memberikan dukungan dana dan asuransi kesehatan selama masa studi penulis.

10. Orang tua penulis, H. Manurung dan R. Situmorang yang telah memberi doa dan dukungan materi kepada penulis. Terimakasih Ayahanda dan Bunda tercinta.

Akhir kata penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat berguna bagi kita semua. Kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkatNya kepada kita semua.

Medan, Juli 2012 Penulis,

(12)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan beragam suku dan

budaya. Kekayaan budaya tersebut merupakan salah satu kelebihan yang patut

dibanggakan oleh Indonesia. Masing-masing kebudayaan tersebut digunakan

sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyang. Pada hakikatnya

kebudayaan tersebut dahulu digunakan para nenek moyang dalam menjalani

kehidupan mereka sehari-hari. Tinggalan budaya masa lalu tersebut mengandung

nilai-nilai penting yang diwariskan oleh nenek moyang, sebagai sebuah hasil

pemikiran yang kreatif, yang menjadi sumberdaya unik bagi penerusnya.

Selain kaya akan budaya, Indonesia juga merupakan salah satu wilayah

yang menjadi sektor pariwisata. Mulai dari kawasan nasional, regional, dan

internasional. Adapun daerah- daerah yang menjadi tujuan wisata utama

diantaranya, Bali, Lombok, dan Samosir. Di Bali dan Lombok para wisatawan

biasanya menimati keindahan laut atau pantai, serta pemandangan alam.

Sedangkan di Samosir para wisatan biasanya menikmati keindahan danau serta

peningalan kebudayaan yang berada disana.

Salah satu makam tua yang berada di Tomok adalah makam Raja

Sidabutar. Dahulu kala Raja Sidabutar adalah Raja penguasa di Kawasan pulau

Samosir. Ia mempersiapkan makamnya sendiri sebelum ia meninggal dunia.

Dahulu Raja Sidabutar memimpin dengan menggunakan adat tradisional kuno

(13)

2

(Parmalim). Ritual untuk memanggil hujan dengan musik gondang kerap

dilakukan leluhur. Dalam ritual tersebut akan dikorbankan kerbau yang akan

ditombak tujuh kali. Serta masih banyak budaya lain dalam cerita makam Raja

sidabutar yang nanti akan diungkap dalam penelitian ini. Demikian adalah folklor

lisan atau cerita yang beredar dalam masyarakat sekarang.

Secara sederhana Folklor merupakan adat- istiadat tradisional dan cerita

rakyat yang diwariskan secara turun-menurun. James berpendapat bahwa folklor

adalah sebagian kebudayaan kolektif, yang diwariskan secara turun-temurun,

secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun

contoh yang disertai dengan gerak isyarat (1997: 2).Sastra dan kebudayaan

memiliki objek yang sama, yaitu manusia dalam masyarakat, manusia sebagai

fakta sosial, manusia sebagai makhluk kultural (Ratna, 2005:14). Dalam

kehidupan masyarakat tersebut, sastra dan kebudayaan memperoleh tempat

khusus, karena terjadinya hubungan erat di antara keduanya. Sastra sebagai karya

seni merupakan bagian suatu masyarakat, sedangkan masyarakat itu sendiri

merupakan pemilik suatu kebudayaan. Keseluruhan permasalahan masyarakat

yang dibicarakan dalam sastra, tidak bisa dilepaskan dari kebudayaan yang

melatarbelakanginya (Ratna, 2005:23).

Sebenarnya penelitian sebelumnya tentang folklor oleh Helmina

Sipayung, jurusan bahasa dan sastra Indonesia tahun 2010, “yakni tentang Folklor

Horbobius di Pengururan”. Adapun penelitian tersebut meneliti tentang pola-pola

naratif serta nilai budaya batak yang terdapat dalam folklore Horbobius. Agak

sedikit berbeda dari penelitian ini yaitu mengkaji antropologi sastra dalam

(14)

3

Adapun kajian kajian antropologi sastra merupakan disiplin baru dalam ilmu

sastra. Secara sederhana antropologi sastra adalah kajian antropologi terhadap

karya sastra. Endaswara berpengertian bahwa antropologi sastra adalah kajian

etnografi dalam sastra (2003: 109). Ratna (dalam antilan 2010:98) berpengertian

bahwa antropologi sastra adalah studi karya yang relevan dengan manusia.

Antilan berpendapat bahwa antropologi sastra adalah sebagai agen kulutural,

sistem kekerabatan, sistem mitos, dan kebiasaan-kebiasaan lainnya dalam suatu

karya sastra. Dapat disimpulkan bahwa antropologi sastra adalah kajian yang

berkaitan dengan antropologi kultural dan kebudayaan manusia dalam suatu karya

sastra.

Menurut Endaswara (dalam Antilan 2010:103) hal- hal yang diungkap dalam

penelitian antropologi sastra adalah sebagai berikut: (1) Mengungkap kebiasaan-

kebiasaan masa lampau yang masih dilakukan masyarakat, (2) Mengungkap

subkultur atau kepercayaan yang terpantul dalam karya sastra, (3) Mengungkap

unsur- unsur antropologis atau budaya masyarakat, (4) Mengungkapkan simbol-

simbol mitologi dan pola fikir masyarakat, dan (5) Mengungkap unsur- unsur

antropologis atau budaya masyarakat dalam karya sastra.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mengamati cerita

folklor makam Raja Sidabutanr yang dikaji dalam antropologi sastra, dengan

mengangkat judul,” Folklor “Makam Raja Sidabutar” : Suatu Kajian Antropologi

(15)

4

2. Identifikasi Masalah

Dalam sebuah penelitian perlu dibuat pengidentifikasian masalah agar

peneliti menyelesaikan penelitian dengan terarah dan menghindari

kesimpangsiuran dalam mempelajari dan membahas masalah yang hendak diteliti.

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini terdapat empat hal.

1. Cerita apa yang terdapat pada makam Raja Sidabutar?

2. Bagaimana kebudayaan serta kebiasaan leluhur masa lampau pada cerita

makam Raja Sidabutar ?

3. Simbol-simbol mitologi apa yang terdapat dalam cerita makam Raja

Sidabutar?

4. Bagaimana kepercayaan serta pola fikir leluhur dalam cerita makam Raja

Sidabutar ?

3. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan untuk membatasi cakupan masalah yang

akan diteliti agar penelitian dapat dilakukan dengan baik dan terarah. Maka

penelitian ini hanya dibatasi pada kebiasaan serta kebudayaan pada cerita makam

Raja Sidabutar .Pembahasan melaului kajian Antropologi sastra akan membantu

untuk memahami kajian dalam penelitian ini.

4. Rumusan Masalah

Pelaksanaan penelitian dapat dilakukan dengan baik apabila perumusan

masalah jelas. Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah

(16)

5

1. Apakah kebudayaan tradisional kuno dalam cerita makam Raja Sidabutar

masih dilakukan oleh masyarakat sekarang?

2. Apakah kebiasaan mengadakan ritual-ritual dalam cerita makam Raja

Sidabutar masih dilakukan oleh masyarakat sekarang?

3. Apakah kepercayaan masyarakat terhadap patung dan berhala masih

diyakini oleh masyarakat sekarang?

4. Apakah simbol-simbol yang ada pada makam Raja Sidabutar masih

diyakini oleh masyarakat sekarang?

5. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian memiliki tujuan penelitian yang didasari pada rumusan

masalah. Tujuan penelitian ini harus dinyatakan dalam bentuk perumusan karena

perumusan tujuan sangat membantu peneliti dalam memecahkan masalah.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk:

1. mengungkap kebiasaan dalam cerita makam Raja Sidabutar yang masih

dilakukan oleh masyarakat sekarang.

2. mengungkap kepercayaan dan tradisi subkultur masyarakat dalam cerita

makam Raja Sidabutar yang masih dilakukan oleh masyarakat sekarang.

3. mengungkap kebudayaan masyarakat dalam cerita makam Raja Sidabutar

yang masih dilakukan oleh masyarakat sekarang,

4. mengungkap simbol-simbol mitologi dalam cerita makam Raja Sidabutar

(17)

6

5. Manfaat Penelitian

Dengan mengadakan penelitian ini, peneliti berharap agar penelitian ini dapat

bermanfaat. Maka, setelah penelitian ini selesai diharapkan hasilnya memberi

manfaat. Manfaat itu bertujuan:

1. memperkaya perbendaharaan kesusastraann Indonesia melalui sastra

Indonesia yang multikultural yang selama ini tampak kurang diminati.

2. mengenal lebih luas dan dalam tentang khasanah sastra yang terpencil

dan terisolasi selama ini.

3. mendorong kesungguhan kajian interdisipliner antropologi sastra.

4. sebagai referensi dalam kegiatan penelitian bidang sastra, khusunya

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kebudayaan tradisional kuno masih dilakukan oleh masyrakat sekarang, namun sebatas

kebudayaan atau tradisi masyarakat Tomok, Pulau Samosir.

2. Ada dua ritual dalam Folklor Makam Raja Sidabutar. Pertama ritual Memanggil Hujan,

ritual ini dilakukan oleh Raja Sidabutar sewaktu memimpin Kerajaan Sidabutar. Sedangkan

Ritual hahomion adalah penghormatan kepada Raja Sidabutar. Pengadaan ritual tersebut

masih dilakukan oleh Masyarakat pulau Samosir sebagai tradisi yang dilakukan

turun-temurun.

3. Masyarakat Pulau Samosir sekarang sudah hampir semua menganut agama kristen,

walaupun masih ada sebagian kecil yang menganut agama Parmalim.

4. Simbol-simbol mitologi yang terdapat pada folklor Makam Raja Sidabutar masih diyakini

oleh masyarakat Tomok sekarang. Mereka beranggapan bahwa leluhur masih memantau

(19)

5.2 Saran

Saran- saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah:

1. Diharapkan kepada masyarakat khususnya kaum muda untuk lebih peduli terhadap

kebudayaan yang pernah ada di masing- masing daerah, sehingga kebudayaan itu tidak punah.

2. Diharapkan kepada para mahasiswa, terkhusus jurusan sastra Indonesia mengkaji lebih

dalam sastra daerah yang selama ini kurang diminati.

3. Kepada Mahasiswa mulai sekarang hendaknya meneliti tentang folklor, Mengingat selama

ini masih sedikit penelitian tentang folklor yang dilakukan di jurusan kita.

4. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya,

(20)

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya.

Bersamatoba, http://bersamatoba.com/tobasa/serba-serbi/upacara-horja-bius-adat-budaya-batak-toba (Diakses 2 maret 2012)

Danandjaja, James 1997. Folklor Indonesia. Jakarta: Grafiti.

Endaswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Sastra, Epistimologi, Model

Teori dan Aplikasi. Yogyakrta: Medpress.

Ensiklopedia,2005.http://iannnews.com/ensiklopedia.php?page=budaya&prov=4 &kota=42&id=128(Diakses 2 maret 2012)

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Purba, Antilan. 2010. Pengantar Ilmu Sastra. Medan: Usu Press.

Ratna, Ny.K.,2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, Ny.K.,2011. Antropologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ratna, Ny.K.,2004. Teori, Metode, dan Tekhnik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Semi. 1995. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa Bandung.

(21)

58

Urantia Indonesia, http://urantia-indonesia.tripod.com/galeri/ritual.htm (Diakses 2 maret 2012)

Vivanews,http://forum.vivanews.com/sejarah-dan-budaya/65846-asal-usul-bangsa-batak.html. (Diakses 2 maret 2012)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah pada masa bayi cenderung melakukan permainan yang bersifat menyendiri (Solitary play), pada awal masa kanak-kanak ini, seorang anak mulai menunjukkan minat yang nyata

Bagian ini akan membahas mengenai frekuensi tanggapan karyawan Biro Kepegawaian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta sebagai responden dalam penelitian. Pernyataan

Mengacu kepada Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Banten Tahun 2010-2030, strategi pengembangan kawasan strategis

[r]

Apabila personal branding telah tercapai secara efektif, seseorang dapat menunjukkan kepada audiens tentang siapa dirinya, apa saja yang dia lakukan, apa perbedaan

Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014 1... Himpunan Peraturan Gubernur Tahun 2014

Apabila setiap Kalurahan sudah dapat membuat jaringan demikian niscaya warisan budaya yang berada disetiap Kalurahan dapat terselamatkan.Tahl:!pan berikutnya kelompok

Pada penelitian ini, biogas yang terbentuk berasal dari proses dekomposisi sampah organik, yang berasal dari pasar, secara anaerob dengan pemberian perlakuan