• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN BENZILADENIN (BA) DAN INDOLE ACETIC ACID (IAA) TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET NANAS ASAL SIPAHUTAR (ANANAS COMOSUS L.) SECARA IN VITRO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN BENZILADENIN (BA) DAN INDOLE ACETIC ACID (IAA) TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET NANAS ASAL SIPAHUTAR (ANANAS COMOSUS L.) SECARA IN VITRO."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERIAN BENZILADENIN (BA) DAN INDOLE ACETIC ACID (IAA) TERHADAP PERTUMBUHAN

PLANLET NANAS ASAL SIPAHUTAR (Ananas comosus L.) SECARA IN VITRO

Oleh :

Supriadi S. Silaban NIM 408241044 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang

selalu memberikan yang terbaik di dalam hidup penulis, sehingga penelitian dan

penulisan skripsi ini dapat berjalan lancar. Penelitian ini merupakan jenis

penelitian eksperimental yang bertujuan untuk melihat pengaruh pertumbuhan

tunas nanas terhadap ZPT (BA) Benziladenin dan (IAA) Indole Asetic Acid

secara in vitro.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, antara lain : Ibu Dr.

Fauziyah Harahap, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi, kepada bapak Dr.

Syahmi Edi, M.Si., ibu Dra. Cicik Suryani, M.Si., bapak Drs.Nusyirwan, M.Si.,

selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan, saran dan

bimbingan. Kepada bapak Drs. Tri Harsono, M.Si., selaku ketua jurusan Biologi,

ibu Dra. Rosita Tarigan, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan dan nasehat selama masa perkuliahan dan kepada bapak

Dekan serta staff di FMIPA Universitas Negeri Medan yang telah memberi

dukungan dan bimbingan.

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang teramat besar kepada kedua

orangtua yang sangat penulis sayangi dan cintai, Alm P. Silaban. dan M.

Silitonga, buat seluruh kasih sayang, dukungan dan motivasi terlebih doa yang

senantiasa diberikan. Juga kepada kakak Resi Hanna Silaban, SE dan suami yang

tidak pernah berhenti menasehati dan mendukung studi saya. Juga kepada adik

Nico Andreas Silaban, Op,Tama br Simanjuntak, serta pacar penulis yang paling

cantik sedunia Juliana Siallagan, S.Si, yang selalu bersabar dalam doa. Dan

seluruh keluarga Silaban, Silitonga, Simanjuntak, Manullang terimakasih untuk

doa dan nasehat selama ini. Spesial buat sahabat-sahabat saya Barry SF Purba,

Bayu Rizky Ananda. Alm Boy Sandi Panggabean & Alm M. Syawal Sitepu

terimakasih telah menjadi sahabat di tiap saat, semoga persahabatan ini sampai

ujung usia. Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada B’Chandra,

(4)

Pancing, Kota Pinang, Kaltim, Pdg Bulan & Pemda, terimakasih telah mendukung

saya. Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Laboratorium

Kultur Jaringan YAHDI dan laboran handal Kak Yati dan Bang Yudi. Juga

kepada teman-teman seperjuangan di BIONK 08 & BIOTA Semoga Tuhan Yesus

melimpahkan kasihNya atas kebaikan dan kemurahan hati Bapak, Ibu, saudara/I

dan teman-teman semua.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk

perbaikan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita

semua. SYALOM!

Medan, Agustus 2013

(5)

iii

PENGARUH PEMBERIAN BENZILADENIN (BA) DAN INDOLE ACETIC ACID (IAA) TERHADAP PERTUMBUHAN PLANLET NANAS

ASAL SIPAHUTAR (Ananas comosus L.) SECARA IN VITRO

Supriadi S Silaban (NIM 408241044) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Benziladenin (BA) dan Indole Acetic Acid (IAA) terhadap pertumbuhan planlet nanas asal Sipahutar (Ananas comosus L.). penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari – Agustus 2013 di Laboratorium Kultur Jaringan YAHDI, Perum Pelabuhan Jl. Lambung N0. 18 Tanah 600 Medan Marelan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan dua faktor yang diteliti, yaitu faktor Benziladenin (BA) terdiri dari empat taraf perlakuan yaitu B0 = 0 mg/l, B1 = 1 mg/l, B2 = 2 mg/l, B3 = 3 mg/l. Faktor kedua IAA dengan tiga taraf perlakuan yaitu I0 = 0 mg/l, I1 = 0,5 mg/l, I3 = 1 mg/l. Jumlah ulangan 2, jumlah kombinasi 12 dan jumlah seluruh percobaan 24. Parameter yang diamati adalah jumlah daun (helai), jumlah tunas, waktu munculnya tunas (MST), dan tinggi tunas (mm). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varians kemudian dilanjutkan dengan Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan pada pengamatan jumlah daun pengaruh pemberian ZPT IAA memiliki pengaruh sangat besar dimana pada perlakuan B0I1 rataan jumlah

daunnya 52,5 helai, dan ini merupakan rataan dengan jumlah tertinggi. Data hasil pengamatan rata- rata tinggi tunas menunjukkan hasil dari perlakuan B0I0 dan

B0I1 memiliki hasil yang sama dan merupakan rataan tertinggi yaitu 22,5mm. Pada

pengamatan jumlah tunas, perlakuan B2I1 merupakan perlakuan yang paling

maksimal dalam menghasilkan jumlah tunas yaitu dengan rataan 2,99 tunas. Dan pada pengamatan waktu munculnya tunas perlakuan B0I1 pada minggu ke-4

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Perumusan Masalah 3

1.3. Tujuan Penelitian 3

1.4. Manfaat Penelitian 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 5

2.1. Botani dan Morfologi Tanaman Nenas 5

2.2. Jenis atau Varietas Nanas  2.3. Nanas Sipahutar 10

2.4. Kultur Jaringan 11

2.4.1. Media dan Lingkungan Kultur Jaringan 11

2.4.2. Zat Pengatur Tumbuh 12

2.4.2.1. Benziladenin (BA) 13

2.4.2.2. Indole Acetic Acid (IAA) 13

2.5. Hipotesis Penelitian 15

BAB III. METODE PENELITIAN 16

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 16

3.2. Populasi dan Sampel 16

3.3. Alat dan Bahan 16

3.4. Rancangan Penelitian 16

3.5. Prosedur Kerja 18

3.5.1. Sterilisasi Alat dan Bahan 18

3.5.2. Pembuatan Media 18

3.5.3. Penanaman 19

3.5.4. Pemeliharaan 19

3.5. Teknik Analisis Data 20

(7)

viii

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 24

4.1. Hasil 24

4.1.1. Jumlah Daun 24

4.1.2. Tinggi Tunas 26

4.1.3. Jumlah Tunas 28

4.1.4. Waktu Munculnya Tunas 30

4.2. Pembahasan 30

4.2.1. Pengaruh Pemberian Benziladenin BA) Terhadap Pertumbuhan Planlet Nanas 31

4.2.2. Pengaruh Pemberian Indole Acetic Acid IAA) Terhadap Pertumbuhan Planlet Nanas 32

4.2.3. Pengaruh Pemberian Benziladenin dan Indole Acetic Acid Terhadap Pertumbuhan Planlet Nanas 33

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 34

5.1. Kesimpulan 34

5.2. Saran 34

DAFTAR PUSTAKA 35

Lampiran 1 37

Lampiran 2 38

Lampiran 3 39

Lampiran 4 52

Lampiran 5 53

Lampiran 6 58

Lampiran 7 62

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Nanas merupakan tanaman buah semak yang memiliki nama ilmiah

Ananas comosus dan memiliki nama daerah danas (Sunda) dan neneh (Sumatera).

Dalam bahasa Inggris disebut Pineapple dan orang-orang Spanyol menyebutnya

pina. Nanas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah didomestikasi

disana sebelum masuk Colombus. Pada abad ke-16 orang Spanyol membawa

nanas ini ke Filipina dan semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada tahun

1599. Di Indonesia awalnya hanya merupakan tanaman pekarangan, dan meluas

menjadi tanaman kebun, lahan kering (tegalan). Tanaman nanas tumbuh baik di

daerah tropis.Nanas adalah salah satu jenis tanaman yang banyak digemari orang

karena rasanya enak, segar, dan sedikit asam. Secara umum, nanas memiliki

kandungan gizi dan vitamin, di antaranya kalori, protein, lemak, karbohidrat,

kalsium, vitamin A, vitamin C, dan sedikit vitamin B, dan salah satu hasil

pertanian yang nilai ekonomisnya cukup tinggi. Tanaman yang nilai ekonominya

tinggi, biasanya memiliki nilai resiko kegagalan dalam pemeliharaan yang tinggi

pula (Soedarya, 2009).

Nanas umumnya diperbanyak secara vegetatif menggunakan anakan atau

tunas mahkota buah karena tanaman tersebut bersifat pertenokarpi (tidak

menghasilkan biji) akan tetapi perbanyakan vegetatif menggunakan anakan

maupun mahkota buah dihadapkan pada kendala berupa terbatasnya jumlah

propagula yang dihasilkan. Mahkota buah selalu terbawa bersama-sama dengan

buah pada waktu dipasarkan, sedangkan anakan seringkali jumlahnya terbatas. Di

samping itu, umumnya ukuran anakan yang diperoleh sangatlah beragam,

sehingga menimbulkan keragaman yang tinggi dalam hal waktu berbunga dan

pembentukan buah pada progeni hasil perbanyakan menggunakan anakan.

Terbatasnya propagula yang tersedia untuk perbanyakan tanaman merupakan

hambatan dalam upaya penyediaan bibit nanas bermutu. Untuk itu, alternatif

(9)

2

bioteknologi tanaman melalui teknik kultur jaringan yang telah terbukti berhasil

pada berbagai spesies tanaman buah lain (Zulkarnain, 2007).

Buah nanas asal Sipahutar (Tapanuli Utara) terkenal dengan rasa

manisnya, tidak terlalu berair, berukuran besar, serta warna kulit kuning dengan

ujung warna kehijauan. Buah ini menjadi salah satu komoditi unggulan tanaman

holtikultura di Kabupaten Tapanuli Utara (Anonim a, 2012).Nanas asal Sipahutar

merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini sangat perlu untuk dilestarikan

dan diperbaiki kualitas tanamnya mengingat semakin berkurangnya minat petani

nanas ini dalam membudidayakannya sehingga nilai jualnya semakin menurun.

Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan serius untuk meningkatkan kualitas

tanaman nanas ini salah satunya dengan taknik kultur jaringan.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, maka melalui teknik

kultur jaringan dapat dilakukan perbanyakan tanaman nanas dengan menggunakan

bahan eksplan yang ditanam pada media Murashige and Skoog (MS). Media MS

merupakan media yang banyak digunakan pada kultur jaringan, dimana media ini

menggunakan garam dan nitrat dengan konsentrasi yang lebih tinggi dibanding

media yang lain Zulkarnain, 200.

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) merupakan faktor yang sangat perlu

diperhatikan dalam penggunaannya dalam kultur jaringan. Zat pengatur tumbuh

tanaman sering disebut sebagai hormon (Plant growth regular). Penggunaan zat

tumbuh di Negara maju sudah merupakan pekerjaan rutin, sebagaimana halnya

dengan penggunaan pupuk, insektisida, dan fungisida. Pengetahuan dasar tentang

zat pengatur tumbuh ini diperlukan agar pemakaian zat ini efektif dan

menguntungkan, karena pengaruh zat tumbuh tergantung cara pemakaiannya.

Pada kadar rendah tertentu zat pengatur tumbuh akan mendorong pertumbuhan,

sedangkan pada kadar terlalu tinggi akan menghambat pertumbuhan, meracun

bahkan mematikan tanaman. Pemberian zat pengatur tumbuh yang sesuai

merupakan salah satu alternatif teknologi baru yang dapat memperbaiki proses

biologi tanaman.

Jenis ZPT yang umum digunakan adalah golongan auksin seperti Indole

(10)

golongan sitokinin yang sering digunakan adalah Kinetin, Benziladenin (BA), dan

Thidiazuron. Auksin memiliki peran untuk merangsang pertumbuhan akar dan

menghambat pertumbuhan tunas, sedangkan sitokinin berperan untuk

menginduksi pertumbuhan tunas dan menghambat pertumbuhan akar. (Yuliarti,

2010).

ZPT Benziladenin (BA) dan Indole Acetic Acid (IAA), sudah banyak

digunakan pada teknik kultur jaringan tanaman serta media Murashige and

Skoog(MS) yang digunakan sebagai media tumbuh eksplan. Beberapa jenis

tanaman yang belakangan ini dilakukan perbanyakan secara kultur jaringan adalah

anggrek, daun dewa, krisan dan manggis. Pada Kultur manggis (Garcinia

mangostana L.) dapat diketahui bahwa tanaman manggis dapat diperbanyak

melalui isolasi DNA daun manggis yang dikultur secara in vitro. Jenis tanaman

lain yang dapat diperbanyak dengan teknik kultur jaringan adalah tanaman nanas

(Ananas comosus L.). (Harahap, 2002).

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian dengan

judul Pengaruh Pemberian Benziladenin (BA) dan Indole Acetic Acid (IAA)

Terhadap Pertumbuhan PlanletNanas Asal Sipahutar (Ananas comosus L.) Secara

In Vitro.

1.2Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah pengaruh pemberianBenziladenin (BA) terhadap

pertumbuhan planletnanas asalSipahutar (Ananas comosus L.)?

2. Bagaimanakah pengaruh pemberian Indole Acetic Acid(IAA) terhadap

pertumbuhan planletnanas asalSipahutar (Ananas comosus L.)?

3. Bagaimanakah interaksi antara konsentrasi Benziladenin (BA) dan Indole

Acetic Acid (IAA) terhadap pertumbuhan planletnanas?

1.3Tujuan Penelitian

(11)

4

1. Pengaruh pemberian Benziladenin (BA) terhadap pertumbuhan

planletnanasasal Sipahutar (Ananas comosus L.).

2. Pengaruh pemberian Indole Acetic Acid (IAA) terhadap pertumbuhan

planletnanasasal Sipahutar (Ananas comosus L.).

3. Interaksi antara konsentrasi Benziladenin (BA) dan Indole Acetic Acid

(IAA) terhadap pertumbuhan planletnanas.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi bagi pemulia tanaman yang ingin

mengembangkan penelitian terhadap tanaman nanas asal Sipahutar secara

in vitro.

2. Sebagai data awal bagi penelitian lanjutan yang menggunakan zat pengatur

tumbuh BA dan IAA terhadap pertumbuhan planlet nanas asal Sipahutar

secara in vitro.

3. Untuk menghasilkan sumber daya plasma nutfahnanas Sipahutar.

4. Untuk melestarikan tanaman nanas asal Sipahutar sehingga dapat menjadi

(12)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

Dari hasil data yang diperoleh maka dapat diberi kesimpulan sebagai

berikut :

1. Benziladenin (BA) berpengaruh nyata terhadap semua parameter yakni

jumlah daun, tinggi tunas, jumlah tunas maupun waktu munculnya tunas

pada jumlah daun B2 taraf (2mg/l) memiliki jumlah rataan daun terbanyak

38 helai ,pada tinggi tunas B3 taraf (3mg/l) memiliki tinggi rataan tunas

15mm, waktu munculnya tunas minggu ke 4 B2 dengan rataan 6 tunas,

jumlah tunas BA umur 8 MST F hitung 11,4 > F tabel 3,49.

2. Indole Acetic Acid (IAA) berpengaruh nyata terhadap jumlah daun,tinggi

tunas, dan wakyu munculnya tunas ,sedangkan pada jumlah tunas tidak

berpengaruh, pada jumlah daun I1 taraf (0,5 mg/l) memiliki rataan jumlah

daun 52,5 dan 22,5 mm terhadap tinggi tunas ,dan waktu munculnya tunas

minggu ke 4 dengan rataan 7, sedangkan pada jumlah tunas IAA umur

8MST Fhitung 3,66 < F tabel 3,88.

3. Interaksi Benziladenin (BA) dan Indole Acetic Acid (IAA) berpengaruh

nyata terhadap jumlah daun, tinggi tunas, waktu munculnya

tunas,sedangkan pada jumlah tunas tidak berpengaruh, pada jumlah daun

B2I1 tarafBA (2mg/l) & IAA (0,5mg/l) menghasilkan rataan 42,5 helai

daun, tinggi tunas B3I1 tarafBA (3mg/l) & IAA (0,5mg/l) menghasilkan

rataan 12 mm, waktu munculnya tunas minggu ke 4 B2I1 menunjukkan

dengan rataan jumlah tunas 3,5. Sedangkan pada jumlah tunas BA&IAA

umur 8MST Fhitung 2,72 < Ftabel 3,00.

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk menentukan konsentrasi yang lebih

tepat untuk penelitian jenis kultur jaringan dengan menggunakan zpt BA dan IAA

(13)

2

DAFTAR PUSTAKA

Anonim., (2012) a, Komoditi Unggulan Kabupaten Tapanuli Utara, hansel-osbert.blogspot.com/2009_06_01_archive.html, diakses tanggal 1 April 2012.

_______., (2010) b, Harga Anjlok, Nanas Sipahutar Terancam Punah, Harian

Agribisnis, Kamis, 16 Des 2010 08:08 WIB.

Budiyanto., (2013), Pengaruh Hormon terhadap Pertumbuhan dan

Perkembangan Tumbuhan, Jakarta : Penerbit Erlangga.

Fatimah, S. dan H, Endang., (2002), Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Benzyl

Adenin (BA) dan NAA Terhadap Pertumbuhan Temulawak (Curcuma xanthorhiza ROXB.) Secara In Vitro, Vol. XIII, No. 2, Buletin

Tanaman Rempah dan Obat.

Fuadi, M. dan Hilman, Y., (2008), Pengaruh Konsentrasi Benzil Adenin Terhadap

Kualitas Pascapanen Dracaena sanderiana dan Codiaeum variegatum, Vol 18 No. 4 J.Hort, Pusat penelitian dan Pengembangan

Holtikultura, Jakarta.

Harahap, F., Roedy Poerwanto., Nusyirwan (2002), Seleksi dan Pengakaran

Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) In Vitro Hasil Induksi Radiasi Sinar Gamma Untuk Mendapatkan Mutan Potensial, Medan,

Universitas Negeri Medan.

Harahap, F.,(2006),Optimasi Media Pertumbuhan Tanaman Manggis (Pengaruh

BAP dan Pola Pemotongan Eksplan Terhadap Pembentukan Tunas Secara in vitro ), Prosiding Seminar Nasional Biotek dan Pemuliaan

Tanaman IPB, Bogor.

Harahap, F.,(2007), Pengaruh BAP dan Pola Pemotongan Eksplan terhadap

Pembentukan Tunas Manggis (Garcinia mangostana L.) in vitro,

Buletin Agronomi Volume 2, Departemen Agronomi dan Holtikultura Fakultas Pertanian, IPB, Bogor

Harahap, F., (2011), Kultur Jaringan Tanaman, Medan, Universitas Negeri

Medan.

Hanafiah, K, A., (2011), Rancangan Percobaa, Teori Dan Aplikasi, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Hidayat., (2007), Induksi Pertumbuhan Eksplan Endosperm Ulin dengan IAA dan

(14)

Karjadi, K., (2007), Pengaruh Penambahan Kinetin, IAA dan GA3 Terhadap

Pertumbuhan Plantlet Kentang, J. Agrivigor 6 (2): 100-105

Nugroho, A., dan Sugito, H., (2000), Pedoman Pelaksanaan Teknik Kultur

Jaringan, Penerbit Swadaya, Jakarta.

Pratiwi, T., (2010), Pengaruh Kombinasi Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh

(ZPT) IAA dan BAP Pada Kultur Jaringan Tembakau Nicotiana tabacum L. Var.Prancak N-2, Surabaya, ITS.

Purnamaningsih, Ragapadmi., Mariska, Ika., Supriati, Yati., (2009), Penggunaan

Paclobutrazol dan ABA Dalam Perbanyakan Nenas Simadu Melalui Kultur In Vitro, Bogor, Balai Penelitian dan Pengembangan

Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian.

Rukmana, R.,(1996), Nenas Budidaya Dan Pascapanen, Kanisius, Yogyakarta

Soedarya, A., (2009), Agribisnis Nanas, CV Pustaka Grafika, Bandung.

Sari, R, N,. (2002), Analisis Keragaman Morfologi dan Kualitas Buah Populasi

Nenas (Ananas comosus (L.) Merr.) Queen Di Empat Desa Kabupaten Bogor, Laporan Hasil Penelitian, FP Institut Pertanian Bogor

Sudjana., (1989), Metpoda Statistika, Penerbit Tarsito Bandung: Bandung.

Syahid, S. dan Kristina, N., (2008) Multiplikasi Tunas, Aklimatisasi dan Analisis

Mutu Simplisia Daun Encok (Plumbago zeylanica L.)Asal Kultur In Vitro Periode Panjang Vo. XIX No.2 , Bul Littro.

Tampubolon, J., (2012), Honas Sipahutar, http://taputblog.blogspot.com/2011/01/ honas-sipahutar.html, diakses tanggal 1 April 2012.

Winten, K., (2009), Zat Pengatur Tumbuh dan Peranannya Dalam Tanaman, Vol.6 No.1. Majalah Ilmiah Untab.

Yuliarti, N., (2010), Kultur Jaringan Skala Rumah Tangga, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Zulkarnain., (2007), Regenerasi Tanaman Nenas (Ananas comosus L.) Dari Tunas

Aksilar Mahkota Buah, Jambi, Agroland.

(15)

ii

RIWAYAT HIDUP

`Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 28 Oktober 1988. Ayahanda

bernama Alm P. Silaban dan Ibu bernama M. Silitonga. Penulis merupakan anak

kedua dari tiga bersaudara. Pada tahun 1993 penulis masuk TK Betania dan lulus

tahun 1994. Tahun 1994 penulis masuk SD Negeri 066664 Medan, dan lulus pada

tahun 2000. Kemudian pada tahun 2000, penulis melanjutkan sekolah SLTP N 27

Medan, dan lulus tahun 2003. Pada tahun 2003 penulis melanjutkan sekolah di

YPT SMK Teladan Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2008 penulis

lulus SNMPTN di Jurusan Biologi Prodi Biologi Universitas Negeri Medan. Pada

semester VII, penulis mengikuti kegiatan PKL (Praktek Kuliah Lapangan) di

RISPA Sungai Putih. Kegiatan intrakurikuler yang diikuti di Universitas Negeri

Medan diantaranya mengikuti seminar yang bertema : Pelestarian Kawasan

Ekosisten Danau Toba (KEDT); Suatu Upaya Penyelamatan Aset Nasional, dan

Seminar Entrepreneur; Dalam Rangka Dies Natalis ke-32 DPK HIMAPSI

UNIMED, mengikuti organisasi BIOTA (Biologi Pencinta Alam), IKBKB (Ikatan

Keluarga Besar Kristen Biologi) dan UKMKP (Unit Kegiatan Mahasiswa Kristen

Referensi

Dokumen terkait

(2013) yang menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah pada materi pencemaran dan pembelajaran fisika dapat meningkatkan prestasi siswa, kemampuan pemecahan

Sebab kepemimpinan dalam gereja pada zaman ini banyak yang sepertinya tidak bermanfaat karena tidak sesuai dengan kepemimpinan yang Alkitabiah, serta karakter yang

Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 7000 kg per jam yang diperoleh dari air laut, penyediaan saturated steam sebesar 340,9 kg per jam jam, kebutuhan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya peningkatan nilai akhir siswa yaitu pada awal pembelajaran, jumlah siswa yang tuntas pada pelajaran Ekonomi hanya 13,15% dengan skor

• Energy-aware high performance computing and applications;. •

1) Angket. Data tentang respon siswa selama siswa mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning diambil dengan menggunakan angket. Data

Hasil analisis pemecahan konflik pemanfaatan ruang wilayah pesisir menggunakan PHA menunjukkan bahwa kriteria yang berpegaruh besar terhadap tujuan analisis

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN