Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
(Penelitian Didactical Design Research Pada Kelas V-B SDN Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun Pelajaran 2014-2015)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
YIYIS RIKMA PURNAMA INTAN 1106388
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
(Penelitian Didactical Design Research Pada Kelas V-B SDN Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Tahun Pelajaran 2014-2015)
Oleh
YIYIS RIKMA PURNAMA INTAN
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
©YIYIS RIKMA PURNAMA INTAN2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
(Penelitian Didactical Design ResearchPadaKelas V-B SDN
LebakwanaKecamatanKramatwatuKabupatenSerangTahunPelajaran 2014-2015)
Oleh
YIYIS RIKMA PURNAMA INTAN
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
©YIYIS RIKMA PURNAMA INTAN2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
YIYIS RIKMA PURNAMA INTAN
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
disetujui dan disyahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I:
Dra. Sri Wuryastuti, M.Pd NIP. 19580614 198603 2 002
Pembimbing II
Dra. Hj. Nunu Nuchiyah, M.Pd NIP. 19530712 198003 2 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
ii Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA (LEARNING
OBSTACLE)
oleh:Yiyis Rikma Purnama Intan (1106388)
ABSTRAK
Pada pembelajaran konsep sistem pernapasan manusia banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar (learning obstacle). Sebagian besar guru selalu memberikan kegiatan pembelajaran yang konvensional. Oleh karena itu guru harus mampu mendesain suatu pembelajaran yang inovatif dan sesuai dengan karakteristik siswa, agar siswa dapat memahami materi secara baik dan menyeluruh. Tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi learning obstacle pada siswa yaitu melalui penggunaan metode pembelajaran didaktis (Didactical Design Research). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kesulitan belajar (learning obstacle) berdasarkan respon anak kelas V-B SDN Lebakwana, (2) desain pembelajaran mengenai sistem pernapasan manusia berdasarkan learning obstacle, (3) implementasi desain pembelajaran terhadap pemahaman dan hasil belajar anak kelas V-B SDN Lebakwana. Metode penelitian yang dipergunakan adalah Metode pre eksperiment deskriptif. Subjek dalam penelitiannya yaitu seluruh anak kelas V-B di SDN Lebakwana Kab. Serang. Adapun data yang diperoleh merupakan hasil analisis dari tes awal (pre tes) nilai yang diperoleh siswa rata-rata dibawah 60 yaitu kurang dari KKM dengan nilai 65, setelah diberikan treatment hasil tes kedua (pest tes) mengalami perubahan nilai yang signifikan menjadi 80 artinya desain pembelajaran dapat membantu kesulitan belajar siswa dengan perbandingan 40 %, hasil observasi dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar siswa (learning obstacle) dapat teridentifikasi dan desain pembelajaran didaktis dapat mengurangi (learning obstacle )siswa dimana nilai yang siswa peroleh mencapai KKM.
ii Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DESIGN CONCEPT OF LEARNING IN HUMAN RESPIRATORY
SYSTEM BASED ON ANALYSIS OF STUDENT LEARNING
DIFFICULTY (LEARNING OBSTACLE)
by:Yiyis Rikma Purnama Intan (1106388)ABSTRACT
On learning the concept of the human respiratory system are many students who have difficulty learning (learning obstacle). Most of the teachers always give conventional learning activities. Therefore, teachers should be able to design an innovative learning and in accordance with the characteristics of the students, so that students can understand the material well and thoroughly. Measures to be taken to overcome the obstacle on student learning is through the use of didactic learning methods (didactical Design Research). This study aims to determine: (1) the difficulty of learning (learning obstacle) based on the response graders of SDN Lebakwana VB, (2) the instructional design of the human respiratory system based on learning obstacle, (3) the implementation of learning design to the understanding and result graders learn VB SDN Lebakwana. The research method used is descriptive method is pre experiment. Subjects in the study are all children in SDN Lebakwana VB class district. Serang. The data obtained by the analysis of the test results, observation and documentation study. Based on the results of this study concluded that students' learning difficulties (learning obstacle) can be identified and didactic instructional design can reduce (learning obstacle) where students earn grades that students achieve KKM.
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang Penelitian... 1
B. Rumusan Masalah... 3
C. Tujuan Penelitian... 3
D. Manfaat Penelitian... 3
E. Sistematika Penulisan... 5
BAB II KAJIAN TEORITIS... 6
A. Hakekat Pembelajaran IPA Di Sd... 6
B. Metapedadidaktik ... 6
C. Metode Desain Pembelajaran Didaktis... 9
D. Langkah-Langkah Pembelajaran Didaktis... 12
E. Proses Berfikir Guru... 14
F. Pembelajaran IPA Alternatif... 15
G. Materi Bahan Ajar Sistem Pernapasan Manusia... 16
H. Karakteristik Anak Sd... 20
I. Kesulitan Belajar Pada Siswa SD... 20
1. Pengertian Kesulitan Belajar... 20
2. Upaya-Upaya Dalam Membantu Siswa Yang Kesulitan Belajar... 23
J. Kajian Peneliti Yang Relevan... 24
K. Kerangka Berfikir... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 27
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Populasi dsn Sampel Penelitian... 27
1. Populasi... 27
2. Sampel... 27
C. Metode dan Desain Penelitian... 27
D. Definisi Oprasional Variabel... 28
E. Desain Perencanaan Pembelajaran... 30
F. Prosedur Penelitian... 31
G. Instrumen Penelitian... 32
H. Teknik Pengolahan Data... 38
I. Hipotesis... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 41
B. Pembahasan... 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 54
B. Saran... 54 DAFTAR PUSTAKA
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1... 42
Tabel 4.2... 45
Tabel 4.3... 46
Tabel 4.4... 47
Tabel 4.5 ... 48
DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 4.1... 43
Grafik 4.2... 47
1 Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses memperoleh ilmu yang dilakukan secara
sadar sampai akhir hayat, demi memperoleh hidup yang lebih baik dan membuat
seseorang memiliki pola berfikir dan keterampilan dalam mengembangkan potensi yang
dimiliki. Hal ini diperjelas oleh ( Sadulloh, 2010, hlm. 5) yang mengemukakan bahwa :
Dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
dikatakan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”
Berdasarkan pendapat diatas, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan
potensi yang anak miliki untuk membentuk kepribadian yang memiliki nilai-nilai yang
dikembangkan secara baik. Proses pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian
materi oleh guru kepada peserta didik yang disampaikan secara terprogram. Dalam
penyampaian materi guru harus memperhatikan bahan ajar seperti: sumber belajar,
media, model proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil
belajar anak didiknya. Hal ini di perjelas oleh Hamalik, 2008: 25 (dalam Utami, 2013: 2)
yang menyatakan bahwa: “Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian
pengetahuan yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada peserta didik”.
Dalam proses perencanaan pembelajaran proses berfikir guru terjadi pada tiga fase.
Suryadi & Suratno, (2014, hlm. 13) mengemukakan bahwa : ”Aktivitas Lesson Study yang meliputi tiga langkah Plan, Do, dan See sebenarnya dapat dikaitkan dengan proses
berpikir guru pada tiga fase yaitu sebelum, pada saat, dan setelah pembelajaran.
Cara mengajar guru yang konvensional masih banyak ditemukan khususnya
dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar. Dalam proses pembelajaran guru kurang
memperhatikan hubungan didaktik dan hubungan pedagogik siswa, tidak memperhatikan
2 Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melakukan pembelajaran didalam kelas, sehingga akan menimbulkan kesulitan belajar
(learning obstacle) bagi siswa. Dalam mengajar guru harus memperhatikan kreativitas
siswa dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh guru. Berfikir kreatif untuk
anak sekolah dasar perlu guru terapkan dalam proses pembelajaran, agar anak mampu
berlatih setidaknya sedikit demi sedikit untuk merubah pola berfikir siswa yang sering
dijumpai mendapatkan kesulitan dalam menerima dan memahami pembelajaran guru
secara cepat, mudah dan tepat. Pada dasarnya jika guru tidak menerapkan pola berfikir
kreatif pada siswa yang dikhawatirkan banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Kesulitan Belajar (learning obstacle) bagi siswa merupakan hal yang biasa
ditemukan dalam proses pembelajaran, namun usaha demi usaha yang harus diupayakan
dengan berbagai strategi dan pendekatan agar siswa dapat dibantu keluar dari kesulitan
belajar khususnya pada pembelajaran IPA.
Untuk menemukan kesulitan belajar siswa (learning obstacle), peneliti
melaksanakan studi pendahuluan (observasi) terlebih dahulu untuk memperoleh data
yang akurat terkait anggapan peneliti terhadap learning obstacle dalam pembelajaran
IPA di SD, khususnya materi sistem pernapasan pada manusia. Berdasarkan studi
pendahuluan yang telah dilaksanakan oleh peneliti terbukti adanya learning obstacle.
Untuk hasil penelitian telah diperoleh data-data seperti nilai hasil berlajar siswa rendah,
pemahaman dan pengetahuan siswa yang masih kurang terlihat dari respon siswa,
kemudian dari cara guru mengajar didalam kelas.
Studi pendahuluan dilakukan di SDN Lebakwana Kecamatan Kramatwatu,
Kabupaten Serang. Sekolah Dasar tersebut adalah SDN Lebakwana pada siswa kelas
V-B. Dengan jumlah siswa secara keseluruhan 22 peserta didik, diantaranya 12 anak
perempuan dan 10 anak laki-laki.
Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan diatas, maka peneliti
mengangkat judul “Desain Pembelajaran Pada Konsep Sistem Pernapasan Manusia Berdasarkan Analisis Kesulitan Belajar Siswa (Learning Obstacle) ” Tahun Pelajaran 2014-2015.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah
3 Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Bagaimana Learning Obstacle dapat teridentifikasi dari respon anak kelas V-B
sekolah dasar?
2) Bagaimana desain pembelajaran Sistem Pernapasan Manusia berdasarkan analisis
Learning Obstacle ?
3) Bagaimana implementasi desain pembelajaran didaktis terhadap pemahaman dan
hasil belajar anak ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya, tujuan dari penelitian ini :
1) Untuk mengetahui kesulitan belajar (learning obstacle) berdasarkan respon anak
kelas V-B sekolah dasar
2) Untuk mengetahui desain pembelajaran mengenai sistem penapasan manusia
berdasarkan kesulitan belajar (learning obstacle)
3) Untuk mengetahui implementasi desain pembelajaran terhadap pemahaman dan
hasil belajar anak
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Manfaat Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta
dapat dijadikan bahan kajian bagi guru, sekolah, peneliti dan pembaca, khususnya
mengenai desain pembelajaran (didactical design research) kreativitas anak pada
sistem pernapasan manusia berdasarkan kesulitan belajar (learning obstacle) kelas
V-B sekolah dasar.
2) Manfaat Secara Praktis
Adapun manfaat secara praktis dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman dan wawasan pribadi dalam melakukan
4 Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
design research) kreativitas anak pada sistem pernapasan manusia berdasarkan
kesulitan belajar (learning obstacle) kelas V sekolah dasar.
b. Bagi Guru
Dengan penggunaan metode desain pembelajaran didaktik (didactical
design research) guru diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam
mengajar, memahami anak, konsentrasi dan kreatif pada anak dalam
memberikan pembelajaran dan guru diharapkan dapat meningkatkan kerativitas
anak dalam mengurangi kesulitan belajar (learning obstcale) anak.
c. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam
memahami materi yang guru berikan dan siswa mampu kreatif dalam berfikir ,
khususnya lembaga di SD Lebakwan dalam rangka mengatasi kesulitan belajar
(learning obstacle) anak melaui penggunaan metode desain pembelajaran
didaktik (didactical design research).
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya
mengenai hal yang sama secara lebih mendalam.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memahami alur dalam skripsi yang akan dibuat oleh peneliti, maka
peneliti membuat struktur organisasi skripsi, adapun struktur organisasi skripsi ini
terdiri dari :
Bab I Pendahuluan yang berisikan: (a) latar belakang, (b) rumusan masalah,
(c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, (e) sistematika penulisan.
Bab II berisikan kajian teoritik tentang teori-teori yang berkaitan dengan
pembelajaran desain didaktis berdasarkan kesulitan belajar pada sistem pernapasan di
sekolah dasar yaitu: (a) hakekat pembelajaran IPA di sekolah dasar, (b)
Metapedadidaktik, (c) metode desain pembelajaran didaktis, (d) langkah-langkah
desain pembelajaran didaktis, (e) proses berfikir guru, (f) pembelajaran IPA alternatif,
(g) materi bahan ajar sistem pernapasan manusia, (h) karakteristik anak SD, (i)
5 Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
upaya-upaya dalam membantu siswa yang kesulitan belajar, (j) kajian Peneliti
terdahulu yang relevan, (k) kerangka berfikir.
Bab III membahas metode penelitian yang terdiri dari : (a) lokasi, (b) populasi
dan sampel, (c) metode dan desain penelitian, (d) definisi operasional variabel, (e)
desain perencanaan pembelajaran , (f) prosedur penelitian, (g) instrumen penelitian,
(i) teknik pengelolaan data, (j) hipotesis.
Bab IV berisikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah
dilaksanakan.
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Penelitian Didactical Design Research (DDR) akan dilakukan di Sekolah
Dasar Negeri Lebakwana Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang-Banten.
B. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitinya
merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010, hlm. 173). Penelitian mengambil
populasi di kelas V SDN Lebakwana kecamatan Kramatwatu kabupaten
Serang-Banten.
b. Sampel
Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan
jenis sampel dan perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi subjek atau
objek penelitian. (Syaodih, 2010, hlm. 252).
Dalam penelitian mengambil sampel di SDN Lebakwana pada siswa
Kelas V-B. Peneliti mengambil siswa sebanyak 22 anak untuk memperoleh
data.dimana nak perempuan dengan jumlah 12 anak dan anak laki-laki dengan
jumlah 10 anak
C. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre-eksperimen.
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 109) bahwa” penelitian pre eksperimen hasilnya
merupakan variabel dipenden bukan semata-mata di pengaruhi oleh variabel
independen”. Hal ini dapat terjadi, karena tidak ada variabel kontrol, dan sampel tidak dipilih secara random.
Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian dilaksanakan.
Desain yang digunakan dalam penelitian adalah desain prates-pascates satu
kelompok (One group pretest-postest group)” (Syaodih, 2010, hlm. 208 ). Dalam
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
awal) dan di akhir pembelajaran sampel diberikan posttest (tes terakhir). Desain ini di
gunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui
peningkatan keterampilan desain proses pembelajaran dan hasil belajar siswa setelah
diterapkan model pembelajaran berdasarkan masalah (kesulitan belajar). Berikut
merupakan tabel desain one group pretest-posstest desigen.
Tabel 3.1
Desain Penelitian One Group Pretest-Posstest Desigen.
Kelompok Pretest Perlakuan
(Tretmen) Posttest
Eksperimen O1 X O2
( Syaodih, 2010: 208)
Keterangan :
O1 : Tes awal (sebelum perlakuan di berikan)
O2 : Tes akhir (setelah perlakuan diberikan)
X : Perlakuan terhadap kelompok eksperimen
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1) Desain Pembelajaran (Didactical Design Research)
Desain Pembelajaran adalah Perencanaan atau konsep guru dalam
berfikir untuk melakukan proses pembelajaran (Lesson Study).
Tahapan-tahapan yang perlu guru lakukan dalam membuat desain pembelajaran, seperti
halnya dalam guru dalam menjelaskan materi, dalam mengatasi respon siswa
didalam kelas. Perlakuan guru yang diberikan kepada siswa tidak mudah dan
tidak sederhana dimana memerlukan waktu untuk menganalisis pemahaman
dan respon siswa pada saat proses pembelajaran maupun hasil dari proses
pembelajaran. Hidayat, dkk (2010, hlm. 12) “ Proses pengemabangan situasi
didaktis, analisis situasi belajar yang terjadi sebagai respon atas situasi
didaktis yang dikembangkan, serta keputusan-keputusan yang diambil guru
selama proses pembelajaran berlangsung, menggambarkan bahwa proses
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Kesulitan Belajar Siswa (Learning Obstacle)
Kesulitan belajar (learning obtacle) adalah adanya suatu masalah yang
siswa alami sehingga siswa mengalami kesulitan belajar. Ada tiga faktor yang
membuat siswa mengalami kesulitan belajar yaitu, dikarena faktor guru dalam
mengajar dikelas, kedua faktor kemampuan daya berfikir anak, dan faktor
penggunaan media yang guru berikan. Dalam hal yang peneliti memperoleh
kesulitan belajar siswa dikarenakan faktor guru dalam mengajar didalam kelas,
oleh karena itu diperlukannya desain pembelajaran didaktik untuk menangani
kesulitan belajar pada siswa. Dengan penggunakan pembelajaran didaktis para
guru mampu mengurangi kesulitan belajar pada siswa sehingga siswa mampu
berfikir dengan lanacar atau kreatif. Chudari, dkk (2012, hlm. 20) menyatakan
“Masalah belajar adalah suatu kondisi tetentu yang dialami oleh murid sehingga menghambat kelancaran proses belajarnya.
3) Konsep Sistem Pernapasan Manusia
Konsep sistem pernapasan manusia adalah yang terdiri sebuah struktur
yang meliputi organ pada sistem pernapasan manusia. Dimana
organ-organ pada sistem pernapasan manusia memiliki peranan ataupun fungsi
tersendiri. Sistem pernapasan manusia sangat penting untung dipelajari karena
dilakukan dalam kegitan sehari-hari dalam bernapas untuk menghirup udara
atau oksigen yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme. Pernapasan manusia
haruslah dijaga agar selalu tetap sehat seperti olahrga teratur, makanan yang
bergizi dan menghindari udara yang kotor. Bila kesehatan pernapasan selalu
dijaga , maka dapat terhindar dari gangguan pernapasan seperi asma.
E. Desain Perencanaan Pembelajaran (Desain Lesson Study) Dalam perencanaan pembelajaran meliputi beberapa tahapan :
1. Perencanaan (Plan)
Dalam tahap ini guru melakukan proses perencanaan yang matang dan
sistematis. Dengan menyiapkan dan merencanakan berbagai keperluan pada
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diajarkan, memilih buku yang baik untuk digunakan dalam mengajar, memilih
model pembelajaran yang kondusif dan efesien, membuat media yang akan
digunakan, guru memahami karakter anak dalam kelas, penguasaan sikap guru
dalam materi maupun dalam merespon pertanyaan-pertanyaan peserta didik.
Sehingga nantinya guru tidak bingung dan salah dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan peserta didik.
2. Pelaksaan Pembelajaran (Do)
Pada tahap selanjutnya adalah melaksanakan atau mengimplementasikan
apa saja yang telah direncanakan sebelumnya secara matang. Pada proses ini
tentu saja guru seabagai model dalam menyampaian konsep dan materi kepada
siswa, sesuai yang guru telah persiapakan sebelumnya.
3. Tahapan Refleksi (See)
Dalam tahap terakhir ini guru merevisi atau melihat dari hasil yang telah
guru lakukan, apakah kegiatan pembelajaran sudah baik dan perlu adanya
perbaikan.
F. Prosedur Penelitian
Untuk desain penelitian ini, sebelum membuat desain penelitian memerlukan
tahapan berikut ini:
1) Menentukan Materi Pembelajaran
Rekontekstualisasi untuk memperoleh desain pembelajaran yang mudah
dipahami dan menggunakan bahasa sederhana dan sarat akan makna yang sesuai
dengan usia anak sekolah dasar. Setelah rekontekstualisasi materi membuat studi
pendahuluan dari materi sistem pernapasan. Studi pendahuluan dilakukan dengan
tes tertulis dan wawancara dengan siswa maupun guru kelas. Hasil dari studi
pendahuluan di analasis.
2) Memilih Model Pembelajaran
Dalam membuat desain penelitian, peneliti menemukan model
pembelajaran yang cocok digunakan untuk mengimplementasikan desain
pembelajaran yang telah dibuat, model pembelajaran yang dipilih adalah:
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelompok diskusi, dimana jumlah siswa dibagi empat kelompok, dimana
kelompok pertama bertanya, kelompok dua dan kelompok tiga menjawab,
kelompok empat sebagai yang membuat kesimpulan.
Setelah membuat desain pembelajaran didaktis peneliti sudah
mengimplentasikan desain, apabila masih ada learning obstacle maka peneliti
mengadakan revisi desain pembelajaran sesuai dengan learning obstacle yang
diperoleh. Dengan adanya desain revisi meskipun learning obstacle tidak bisa
diatasi setidaknya learning obstacle dapat berkurang dari materi sistem
pernapasan.
3) Jika semua data telah diperoleh sudah cukup maka peneliti menganalisis semua
data, mulai dari studi pendahuluan, hasil dari implementasi desain awal sebagai
data untuk laporan penelitian. Hal ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan
dalam rumusan masalah.
Untuk mempermudah dalam melaksanakan penelitian, maka peneliti
membuat bagan desain penelitian sebagai berikut:
Gambar :3.1
Alur peneliti melakukan penelitian (Didactical Design Research)
G. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrument berfungsi untuk memperoleh data dan
informasi yang lengkap mengenai hal-hal yang ingin dikaji. Adapun instrumen yang
akan digunakan pada penelitian ini adalah tes, observasi, dan wawancara.
Menganalis materi pembelajaran
Membuat
Instrument awal Studi Pendahuluan
Menganalis LO hasil
Mengabadikan hasil analisis data studi pendahuluan, implementasi desain didaktis awal
Menganalis LO hasil studi pendahuluan
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Instrumen Tes Berdasarkan Analisis Kesulitan Belajar Siswa
Instrumen tes yang akan digunakan adalah pre tes dan post tes. Pre tes
digunakan untuk mengukur pemahaman awal siswa mengenai materi sistem
pernapasan manusia sedangkan post tes digunakan untuk mengukur peningkatan
pemahaman siswa mengenai materi sistem pernapasan manusia. Pre tes dan post
tes diberikan kepada kelas V-B yaitu sebagai kelas eksperimen.
Sebelum soal tes yang dibuat untuk mengukur kesulitan belajar yang
dialami siswa, soal tersebut harus diujicobakan terlebih dahulu. Pre tes dapat
dugunakan untuk mengetahui kesulitan (Lo) siswa. Berdasarkan Leraning
Obstacle (Lo) siswa maka peneliti dapat mendesain pembelajaran. Suatu tes
dapat dikatakan baik sebagai alat ukur kemampuan pemecahan masalah harus
memenuhi syarat tes yaitu, validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya
pembeda.
a. Validitas Butir Soal
Validitas butir soal dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang
dimiliki oleh sebutir soal dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat
butir soal tersebut Sudijono (dalam Amalia 2012, hlm. 52). Penelitian validitas
dilakukan dengan membandingkan atau mengkorelasikan antara hal yang
dinilai kriteriumnya.
Dalam penelitian ini dilakukan uji validitas teoritis terlebih dahulu
yang dilakukan oleh beberapa ahli dalam hal ini para dosen pembimbing dan
guru kelas di tempat penelitian. Setelah dilakukan uji validitas teoritis serta
revisi beberapa soal sesuai dengan masukan dari dosen pembimbimng maupun
guru pelajaran IPA maka instrumen siap di uji dan diberikan kepada sampel
penelitian.
Sebelum instrumen diberikan kepada sampel yang akan digunakan
dalam penelitian ini, peneliti mengujicobakan instrumen kepada siswa lain
yang tidak menjadi sampel dalam penelitian, tujuannya adalah untuk
mengetahui apakah instrumen yang digunakan dapat dipahami dengan benar
oleh siswa dan tidak menimbulkan salah pengertian. Setelah melalui tahap uji
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
validitas. Cara mengetahui validitas alat ukut dengan mengguanakn teknik
yang dikemukakan oleh Pearson, yakni teknik korelasi product moment
dengan angka kasar (Syaodih, 2010, hlm. 230) adalah sebagai berikut:
Menghitung koefisien korelasi product moment (r) hitung (rxy), dengan
mengguanakn rumus sebagai berikut:
r
xy = N ∑ xy –(∑ x)(∑ y)√ { N ∑ X2–(∑ X)2}- { N∑ Y2 - ∑ Y)2}
Gambar 3.2
Koefisien Korelasi product moment
Keterangan:
r
xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y∑ XY = hasil skor X dan Y untuk setiap respon
∑ X = skor item tes
∑ Y = skor total respon N = jumlah sampel
Nilai rata-rata rxy yang diperoleh dari korelasi Product moment di uji
tingkat signifikannya dengan uji – t untuk menentukan valid atau tidaknya
sebuah butir soal yang akan digunakan, yang memiliki rumus:
t = r xy√ n-2
√1-r2
Keterangan :
t = hitung
n = banyaknya peserta tes
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriteria pengujiannya adalah jika t hitung > t tabel dengan dk = n-2 dan
taraf signifikannya α = 0,05 maka tes tersebut valid secara signifikan (Sudjana,
2004, hlm. 380). Interprestasi yang lebih rinci mengenai nilai rxy tersebut oleh
Guilfrord Suherman (dalam Amalia 2012, hlm. )dibagi ke dalam
kategori-kategori pada tabel 3.2 sebagai berikut:
Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas
Koefisien Validitas Klasifikasi
0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < rxy ≤ 0,60 Sedang
0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah
Sesuai dengan tabel klasifikasi validitas diatas maka soal yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah soal yang memiliki koefisien validitas
sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
b. Reliabilitas
Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen bisa
dipercaya serta dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data apabila
instrumen tersebut sudah dianggap baik Arikunto, (dalam Amalia 2012, hlm.
56).
Menghitung nilai reliabilitas dengan metode parohan atau r nn dengan
mengguanakan rumus berikut.
Rn = 2r
1+r
keterangan :
rnn
= reliabilitas keseluruhan tes yang dicarir = korelasi antara sekor-sekor tes kedua parohan
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Titik tolak ukuran koefisien reliabilitas digunakan pedoman koefisien
korelasi dari Arikunto (dalam Amalia 2012, hlm. 56) yang disajikan pada
Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Klasifikasi Reliabilitas
Koefisien Validitas Klasifikasi
0,80 < rxy ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < rxy ≤ 0,60 Sedang
0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel klasifikasi reliabilitas di atas maka soal yang akan
dipakai sebagai instrumen penelitian ini adalah soal instrumen tes yang
memiliki nilai koefisien reliabilitas minimal > rn 0,40. Hasil perhitungan yang
diperoleh dari nilai reliabilitas soal uji instrumen adalah 1,99. Maka soal tes
memiliki reliabilitas sangat tinggi.
c. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
usaha memcecahkannya, sebaiknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan
siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat mencoba lagi karena
duluar jangkauannya. Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu
soal disebut indeks kesukaran Arikunto, (dalam Amalia 2012, hlm. 53)
Rumusan yang digunakan untuk menentukan indeks kesukaran adalah
sebagai berikut :
Pi =
∑
xSmN
Keterangan :
Pi = indeks kesukaran soal ke-i
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sm = skor maksimum
N = jumlah peserta tes
Dengan ketentuan pada tabel 3.5 :
Tabel 3.5
Klasifikasi Reliabilitas
Koefisien Indeks Kesukaran Klasifikasi
Pi = 0,00 Soal terlalu sukar
0,00 < Pi ≤ 0,30 Soal sukar 0,3 < Pi ≤ 0,70 Soal sedang 0,70 < Pi < 1,00 Soal mudah
Pi = 1,00 Soal terlalu mudah
(Syaodih, 2010, hlm. 286)
Dengan melihat klasifikasi indeks kesukran di atas maka soal yang
akan dipakai sebagai instrumen penelitian ini jika dipresentasikan maka
proporsinya adalah 25% soal mudah, 50% soal sedang dan 25% soal sukar.
d. Daya Pembeda
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa
yang berkemampuan rendah. Dari 20 soal yang diujicobakan dalam
menentukan daya pembeda akan diambil 27% siswa yang termasuk kelompok
atas dan 27% siswa yang termasuk kelompok bawah.
Untuk mengetahui daya pembeda instrumen dengan menggunakan
rumus, yaitu :
DP = mean kelompok atas – mean kelompok tinggi
Skor maksimum skor
Dengan klasifikasi sebagai berikut :
Tabel 3.6
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Indeks Daya Pembeda Klasifikasi
DP : 0,40 – 1,00 Soal diterima baik
DP : 0,30 – 0,39 Soal diterima tapi perlu diperbaiki DP : 0,20 – 0,29 Soal diperbaiki
DP : 0,00 – 0,19 Soal tidak dipakai/dibuang
2. Observasi
Menurut Arikunto, dkk (2010, hlm.127) observasi adalah kegiatan
pengamatan (pengambilan data) untuk memotret sebeapa jauh efek tindakan telah
mencapai sasaran.
Observasi dilaksanakan untuk mengamati dan mengukur aktivitas guru
dalam membimbing siswa serta melihat kegiatan belajar mengajar yang terjadi
dalam kelas. Dari hasil observasi terhadap pembelajaran yang dilakukan guru,
penelitian juga dapat mendesain pembelajaran yang berdasarkan kesulitan belajar
siswa.
3. Wawancara
Adapun wawancara dilakukan guna memperoleh informasi yang lebih
lengkap dan mendalam mengenai sikap siswa tentang pembelajaran IPA
mengenai materi sistem penapanasan manusia di kelas V-B berdasarkan desain
yang telah dibuat.
H. Teknik Pengolahan Data
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari data
kuantitatif. Data kuantitatif yang akan dianalisis berupa data pre tes dan post tes.
1) Pre tes
Pre tes adalah tes yang diberikan sebelum diberikannya pembelajaran
dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa
terhadap bahan pembelajaran. Hasil pre tes diolah dengan cara nilai sama dengan
jumlah skor yang di peroleh siswa dibagai dengan skor maksimal dan dikalikan
100, dapat di rumuskan dengan :
Nilai = Jumlah skor pemerolehan siswa
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jumlah skor maksimal
Selanjutnya, hasilnya dideskripsikan dimana akan menggambarkan (Lo).
Sehingga leraning obstacle dari siswa dapat teridentifikasi dengan diadakannya
pre tes.
2) Post tes
Post tes adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar siswa setelah diberikannya perlakuan berupa pembelajaran. Hasil pre tes
dan pos tes di bandingkan untuk melihat analisis kesulitan belajar siswa
mengalami penurunan. Jika hasil post tes siswa mengalami peningkatan
pemeroleh skor, maka dapat disimpulkam bahwa adanya penurunan kesulitan
belajar pada siswa terutama dalam pembelajaran IPA dengan desain pembelajaran
konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa (Lo).
Data-data yang telah dijelaskan diatas akan dianalisis menggunakan statistik
deskriptif, dengan penjelasan sebagai berikut:
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau
memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui sampel atau populasi
sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum (Syaodih, 2010, hlm. 72). Data yang disajikan dalam statistik ini dalam
bentuk tabel dan grafik, serta dijelaskan juga mengenai rata-rata.
I. Hipotesis
Dalam penelitian ini, pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran
konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar siswa (learning
obstacle) Sekolah Dasar kelas V-B digunakan sebagai perencanaan bahan
pembelajaran yang dibandingkan dengan pembelajaran biasa atau konvensional.
Hipotesis nol (H0) pada penelitian yang dilakukan berdasarkan kesulitan belajar ,
yaitu desain pembelajaran konsep pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kesulitan belajar siswa
yang mendapatkan desain pembelajaran konsep pernapasan manusia dengan
anak yang mendapatkan pembelajaran konvensional.
H0 :
µ1
=µ2
Sedangkan Hipotesis kerja (H1) yang dikemukakan untuk mencari perbedaan yang
ada antara keefektifan pembelajaran yang menggunakan desain pembelajaran konsep
pernapasan manusia berdasarkan analisis kesulitan belajar di sekolah dasar kelas V-B
adalah sebagai berikut:
H1 : terdapat perbedaan yang signifikan dalam desain pembelajaran konsep
pernapasan manusia sekolah dasar kelas V-B dengan pembelajaran yang
konvensional.
H1 :
µ1
≠µ2
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada
uraian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Berdasarkan analisis wawancara dan hasil tes siswa maka kesulitan belajar siswa
(Learning obstacle) dapat teridentifikasi. Sebelum diberikan pembelajaran
dengan desain didaktis pengetahuan atau pemahaman siswa mengenai sistem
pernapasan manusia masih rendah.
2) Desain Pembelajaran yang dibuat mampu memberikan penurunan terhadap
kesulitan belajar pada siswa. Setelah diterapkan pembelajaran dengan desain
didaktis hasil belajar siswa mengalami peningkatan .
3) Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hal mengurangi kesulitan belajar siswa
dalam memahami konsep sistem pernapasan manusia setelah diterapkan
pembelajaran dengan desain didaktis. Hal ini terlihat apabila dibandingkan
dengan proses pembelajaran sebelumnya yang belum menggunakan desain
didaktis (DDR).
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan dan hasil temuan di lapangan, dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1) Bagi Guru Sekolah Dasar
a) Dalam memberikan suatu pengajaran untuk siswa, guru harus menjelaskan
secara matang untuk memberikan penyampian yang signifikan atau yang
sesuai harapan, agar menghindari suatu kesulitan belajar (learning obstacle)
pada siswa. Salah satunya dengan situasi pembelajaran didkatis dengan
membuat siswa krearif dalam menerima pembelajaran dikelas.
b) Guru diharapkan dapat menggunakan desain didaktis dalam membuat suatu
perencanaan pembelajaran dengan berbagai modifikasi dalam kegiatan
pembelajaran utnuk mempermudah siswa dalam memahami materi yang
diberikan oleh guru dan sesuai dengan perkembagan siswa.
c) Penggunaan desain didaktis agar berhasil dengan baik, hendaknya dipesiapkan
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diberikan sesuai dengan tingkat perkembangan anak juga disampaikan dengan
metode didaktis dan teknik pembelajaran yang bervariasi serta menarik bagi
anak sehingga anak dapat keratif dalam menerima materi pembelajaran.
2) Bagi Lembaga Pendidikan
a) Memberikan kesempatan dalam upaya guru meningkatkan kualitas
pelaksanaan proses pembelajaan yang berupa bimbingan kepada anak SD
dalam Kesuliatan Belajara (leraning obstacle).
b) Penggunaan pembelajaran didkatis salah satunya alternatif pelaksanaan
pembelajaran di SD sebagai upaya dalam mengatasi kesulitan belajar
(learning obstacle) pada siswa .
3) Bagi Peneliti Selanjutnya
a) Diharapkan kepada guru Sekolah Dasar dapat melakukan penelitian mengenai
situasi pembelajaran didaktis dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dapat
berhasil dengan baik.
b) Hasil penelitian ini dapat dijadikan pinjakan awal untuk melakukan penelitian
serupa, dan diharapkan dapat menindaklanjuti temuan-temuan dalam
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, N, J (2012). Pengaruh Multimedia Interaktif Terhadap Kemauan
Membaca Dini Anak TK. Bandung: Upi Bandung
Arikunto, S .(2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Pt Rineka Cipta
Hidayat, Topik dkk .(2010). Teori, Paradigma, Prinsip, dan Pendekatan
Pembelajaran MIPA Dalam Konteks Indonesia. Bandung: Jica
FPMPA.
Khoerunisa, E .(2013). Meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran
Ipa materi siklus air dengan menerapkan metode pembelajaran Eksperiment pada kelas V sekolah dasar. Universitas Pendidikan
Indonesia
Mulyana, Suratno, & Susryadi .(2013). Recontextualising Didactical
Situations in Primary Mathematics Instruction1. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Chudari, I, dkk .(2010). Bimbingan Konseling. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Nusantara, D, R .(2014). Pengembangan Multi Media Pembelajaran Pada
Tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup Kelas IV Sekolah Dasar. S1 Thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Rositawaty, S & Muharam, A .(2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 5. Jakarta : Pusat Pembukuan.
Suryani, N (2013). Desain Didaktis Pesawat Sederhana
Pada Pembelajaran IPA Di Kelas V Sekolah Dasar : Didactical Design Research Di Sdn V . Universitas Pendidikan Indonesia.
Syaodih, N .(2010). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.
Suryadi, D & Suratno, T .(2014) . Metapedadidaktik dan Didactical
Design Research (DDR) Dalam Implementasi Kurikulum dan Praktik Lesson Study. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Suratno, T .(2014). Rekontekstualisasi Lesson Study di Indonesia
Pendekatan Didactical Design Research. Universitas Pendidikan
Yiyis Rikma Purnama Intan, 2015
DESAIN PEMBELAJARAN PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN MANUSIA BERDASARKAN ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA
(LEARNING OBSTACLE)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suratno, T .(2014). School Improvement and professional Learning in an
Indonesian Primary School: The Role Of Teacher Thinking,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
Sudjana, dkk. (2004). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito
Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR
Sadulloh, U .(2010). Pedagogik (ilmu mendidik). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
kualitatif dan R & D. Bandung : ALfabeta
Utami, S, D .(2013). Pengembangan Bahan Ajar Ipa Sekolah Dasar
Tentang Perubahan Kenampakan Bumi Dan Benda Langit :
Didactical Design Research Pembelajaran Ipa Di Kelas Iv Sekolah Dasar Gugus V Kecamatan Ciamis. S1 Thesis, Universitas
Pendidikan Indonesia