DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR GRAFIK ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
1. Batasan Masalah ... 4
2. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
1. Tujuan Umum ... 5
2. Tujuan Khusus ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 6
1. Bagi Peneliti ... 6
2. Bagi Instansi ... 6
E. Struktur Organisasi ... 6
A. Kajian Pustaka ... 8
1. Persepsi Pegawai ... 8
a. Pengertian Persepsi ... 8
b. Pembentukan Persepsi ... 9
c. Proses Persepsi ... 10
d. Aspek Persepsi ... 12
e. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 13
f. Pemilihan Persepsi ... 16
g. Prinsip Persepsi ... 19
2. Konsep Penataan Ruang Kantor ... 20
a. Pengertian Tata Ruang Kantor ... 20
b. Tujuan Penataan Ruang Kantor ... 22
c. Bentuk dan Asas Pokok Tata Ruang Kantor ... 24
d. Prinsip-prinsip Tata Ruang Kantor ... 27
e. Pedoman Tata Ruang Kantor ... 33
f. Teknik Tata Ruang Kantor ... 35
g. Lingkungan dan Kondisi Fisik Tata Ruang Perkantoran ... 37
3. Kenyamanan Kerja ... 49
a. Pengertian Kenyamanan ... 49
b. Aspek Dalam Kenyamanan ... 50
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan ... 50
d. Ergonomik yang berhubungan dengan Kenyamanan Kerja... 52
e. Peranan Atasan dalam Menciptakan Kenyamanan di Kantor 56 4. Kaitan Penataan Ruang Kantor Dengan Kenyamanan Kerja ... 57
C. Partisipan ... 64
D. Lokasi, Populasi, dan Sampel ... 64
E. Definisi Operasional ... 67
1. Persepsi Pegawai Mengenai Penataan Ruang Kantor ... 67
2. Kenyamanan Kerja Pegawai ... 68
F. Instrumen Penelitian ... 68
1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian ... 69
2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian ... 69
3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 70
G. Proses Pengembangan Instrumen ... 71
1. Uji Validitas ... 72
2. Uji Reliabilitas ... 75
H. Teknik Pengumpulan Data ... 77
I. Analisis Data ... 78
1. Seleksi Data ... 78
2. Klasifikasi Data ... 79
3. Pengolahan Data ... 79
a. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden ... 79
Berdasarkan Perhitungan Rata-rata (WMS) ... 79
b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku ... 80
c. Uji Normalitas Distribusi Data ... 82
d. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 82
1) Analisis Koefisien Korelasi ... 83
2) Uji Signifikasi ... 85
3) Uji Koefisien Determinasi ... 86
4) Analisis Regresi ... 87
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 89
A. Hasil Penelitian ... 89
1. Analisis Data ... 89
4. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baru ... 90
5. Hasil Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden ... 92
Berdasarkan Perhitungan WMS ... 92
a. Hasil Kecenderungan Umum Variabel X ... 93
b. Hasil Kecenderungan Umum Variabel Y ... 96
6. Uji Normalitas Data ... 98
7. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ... 100
a. Analisis Koefisien Korelasi ... 100
b. Koefisien Determinasi ... 100
c. Signifikasi Korelasi ... 101
d. Analisis Regresi ... 102
B. Pembahasan ... 105
1. Gambaran Umum Penataan Ruang Kantor di Pusdiklat ... 105
Geologi Bandung ... 105
2. Gambaran Umum Kenyamanan Kerja Pegawai di Pusdiklat ... 106
Geologi Bandung ... 106
3. Kontribusi Persepsi Pegawai Mengenai Penataan Ruang Kantor .. 107
Terhadap Kenyamanan Kerja Pegawai di Pusdiklat Geologi ... 107
Bandung ... 107
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 109
A. Kesimpulan ... 109
B. Rekomendasi ... 110
1. Bagi pimpinan lembaga ... 110
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Warna yang Mempengaruhi Peranan Manusia ... 41
Tabel 2.2 Pengaruh Psikologis Warna ... 41
Tabel 3.1 Jumlah Populasi ... 65
Tabel 3.2 Skala Likert ... 70
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel X ... 70
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y ... 71
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 74
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 75
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas ... 77
Tabel 3.8 Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 80
Tabel 3.9 Kriteria Harga Koefisien Korelasi ... 84
Tabel 4.1 Rekapitulasi Jumlah Angket ... 89
Tabel 4.2 Pemberian Bobot Skor Alternatif Jawaban ... 90
Tabel 4.3 Skor Baku Variabel X ... 91
Tabel 4.4 Skor Baku Variabel Y ... 91
Tabel 4.5 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 92
Tabel 4.6 Deskripsi Kecenderungan Skor Variabel X ... 93
Tabel 4.7 Deskripsi Kecenderungan Skor Variabel Y ... 96
Tabel 4.9 Nilai Korelasi Antar Variabel ... 100
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... 101
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Signifikasi ... 102
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Prinsip Persepsi Teori Gestalt ... 20
Gambar 2.2 Kerangka Pikir Penelitian ... 60
Gambar 2.3 Hubungan Antar Variabel Penelitian ... 61
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1Hasil Perhitungan WMS Variabel X ... 106
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Nama Lampiran Halaman
Lampiran 1 Administrasi Penelitian
Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen
Instrumen Penelitian
Lampiran 3 Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Data Mentah Angket
Lampiran 4 Data Mentah Variabel X dan Y
Weight Means Score (WMS)
Mengubah Data Mentah Menjadi Data Baku
Uji Normalitas
Uji Hipotesis
Lampiran 5 Tabel Distribusi t
Tabel Product Moment
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Kantor merupakan tempat dilakukannya berbagai macam aktivitas kerja
sebagai tempat proses penanganan informasi mulai dari menerima,
mengumpulkan, mengolah, menyimpan sampai menyalurkan informasi dalam
rangka mendukung tercapainya tujuan organisasi. Untuk melakukan
kegiatan-kegiatan ini, maka diperlukan tata ruang kantor dan kondisi fisik kantor yang
standar, agar pegawai dapat melakukan pekerjaan dengan tenang, nyaman,
dan lancar. Untuk mendapatkan harapan ini, tata ruang kantor menjadi suatu
unsur yang terpenting. Hal ini dikarenakan penataan ruang kantor ditujukan
untuk meningkatkan kepuasan, produktivitas kerja pegawai dalam suatu
organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam setiap lembaga memerlukan kantor untuk menjalankan aktivitas
kerjanya. Penataan ruang kantor merupakan salah satu unsur yang penting
untuk meningkatkan kepuasan kerja para pegawainya.
Tata ruang kantor dapat dikatakan baik, memberikan manfaat bagi para pegawainya, dan memberikan kepuasan kerja para pegawainya apabila manajemen di dalam lembaga tersebut memperhatikan beberapa aspek, yaitu memanfaatkan penggunaan segenap ruang yang ada secara efektif, mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai, memberikan kesan yang positif terhadap orang dari luar lembaga, menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada, meningkatkan kepuasan kerja pegawai, meningkatkan produktivitas kerja pegawai, dan mengantisipasi pengembangan lembaga di masa depan melalui perencanaan layout yang fleksibel. (Sayuti, 2013, hlm. 91)
Penataan peralatan kantor sebagai bagian dari penataan ruang kantor,
seharusnya juga di tata secara tepat sesuai dengan arus kerja dan peralatan
yang dibutuhkan pegawai agar dapat memberikan kenyamanan, keleluasaan
dan bebas untuk bergerak, serta komunikasi kerja antar pegawai akan
semakin lancar sehingga koordinasi dan pengawasan semakin mudah
juga harus mempertimbangkan kondisi lingkungan fisik yang baik yang
menyangkut interior atau menyangkut pewarnaan dan pencahayaan dalam
suatu kantor pada tempat berbagai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Berkaitan dengan penataan ruang kantor untuk memberikan
kenyamanan kerja bagi pegawai, memerlukan banyak pemikiran untuk
mempertimbangkan semua aspek yang terkait, maka dari itu terlebih dahulu
perlu memahami pengertian tentang tata ruang kantor. Menurut Littlefield &
Peterson dalam The Liang Gie (2007, hlm. 186) pengertian tata ruang kantor
adalah:
Penyusunan perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia, dan pengertian yang lain menyatakan bahwa tata ruang kantor
adalah penentuan mengenai kebutuhan ruang dan tentang
penggunaannya secara terperinci untuk menyiapkan susunan praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.
Suatu ruang kantor yang efisien tidak tercipta dengan sendirinya,
melainkan hasil dari perencanaan yang tepat. Seseorang atau tim yang
bertanggung jawab dalam merancang ruang kantor harus memahami bahwa
pemakaian ruangan suatu kantor merupakan proses yang berjalan terus
berkelanjutan mengikuti beragam kebutuhan dan tuntutan. Setiap
komponen-komponen pekerjaan, seperti pekerjaan itu sendiri, prosesnya,
perlengkapannya, ruang-ruangnya, lingkungan (fisik) disekitarnya, serta para
pegawainya merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan.
Pegawai berperan sebagai subjek dan objek dalam organisasi. Sebagai
subjek, pegawai merupakan perencana dan pelaku utama yang menentukan
maju mundurnya suatu organisasi. Sedangkan sebagai objek organisasi,
kerja akan menurunkan kondisi kerja. Guna menghindari hal tersebut maka
penyusunan ruang kantor harus baik dan mampu menciptakan suasana kerja
yang nyaman dan menyenangkan.Pendapat lain dikemukakan oleh Kusrini
(2004), bahwa penyusunan ruang kantor harus baik dan dapat menciptakan
suasana kerja yang nyaman karena akan mendorong karyawan akan lebih
semangat dalam menyelesaikan tugasnya, menimbulkan rasa puas, tenang dan
damai.
Lingkungan kerja yang baik akan membuat para pekerja merasa
nyaman. Apabila pegawaimerasa nyaman dan senang dalam bekerja dapat
dipastikan produktivitas bekerja pun akan meningkat. Peningkatan
produktivitas kerja secara tidak langsung akan meningkatkan keuntungan
kantor.
Penelitian yang dilakukan oleh Chao, Schwartz, Milton, dan Burge
(dalam Sukoco, 2007), menyebutkan bahwa
lingkungan yang tidak nyaman akan menurunkan tingkat produktivitas maupun moral pegawai. Hal tersebut dapat secara langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, namun perubahan lingkungan tempat kerja yang akan dilakukan perlu dikaji secara komprehensif agar tidak terlalu membebani keuangan perusahaan.
Dapat simpulkan bahwa penataan ruang kerja sangat berhubungan
denganhasil yang diperoleh dari bekerja yaitu perasaan puas dan nyaman
dalam melakukan aktifitasnyayaitu bekerja. Menurut Satwiko (2009)
Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah
penilaian komprehensif seseorang terhadap lingkungannya. Manusia menilai kondisi lingkungan berdasarkan rangsangan yang masuk ke dalam dirinya melalui keenam indera melalui syaraf dan dicerna oleh otak untuk dinilai. Dalam hal ini yang terlibat tidak hanya masalah fisik biologis, namun juga perasaan. Suara, cahaya, bau, suhu dan lain-lain rangsangan ditangkap sekaligus, lalu diolah oleh otak. Kemudian otak akan memberikan penilaian relatif apakah kondisi itu nyaman atau tidak. Ketidaknyamanan di satu faktor dapat ditutupi oleh faktor lain.
Adapun pernyataan dari sumber lain mengenai kenyamanan kerja
http://www.unisifm.com/kenyamanan-kerja-tingkatkan-produktivitas-lembaga-yogya-radio-jogja/:
Kenyamanan suhu ruangan, cahaya yang memadai, bebas debu, serta peralatan kerja yang ergonomik akan menciptakankan lingkungan kerja yang kondusif dan membentuk tenaga kerja yang sehat dan produktif. Sementara jika terjadi kecelakaan kerja seperti terjatuh, tertimpa benda, terkena arus listrik, ataupun karena pengaruh suhu tinggi disebabkan oleh perilaku pekerja ataupun faktor fisik.
Peneliti pada waktu melaksanakan Internship Manajemen Pendidikan di
Pusdiklat Geologi Bandung menduga bahwa kenyamanan kerja pegawai
sedikit terganggu, fenomena ini dilihat dari kondisi penataan ruang kantor
yang ada dimana ketika ada penempatan perabot yang tidak pada tempatnya
dapat menimbulkan ketidaknyamanan kerja pegawai yang berada pada ruang
kantor tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebutterlihat fasilitas yang dibutuhkan
oleh pegawai di Pusdiklat Geologi rata-rata sudah terpenuhi namun dilihat
dari segi penataan ruang kantor terkait kenyamanan kerja pegawainya
diperlukan penataan ruang kantor agar penghuninya nyaman dalam bekerja
dan masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan kerapihannya. Penataan
ruang kantor yang baik akan meningkatkan kepuasan dan kenyamanan kerja
para pegawainya, mengingat bagaimana pentingnya kenyamanan bekerja
dalam menunjang aktivitas pekerjaan di kantor, dalam hal ini peneliti tertarik
dan akan meneliti lebih lanjut mengenai “Kontribusi Persepsi Pegawai
penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang ingin diteliti dan agar
menjadi fokus dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti memberi
batasan secara konseptual dan kontekstual, yaitu:
a. Konseptual
Secara konseptual penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai kontribusi persepsi pegawai mengenai penataan ruang
kantor terhadap kenyamanan kerja pegawai di Pusdiklat Geologi
Bandung.
b. Kontekstual
Secara kontekstual penulis melakukan penelitian terhadap pegawai
di Pusdiklat Geologi Bandung.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah
penelitian yang dilakukan agar tidak keluar dari masalah yang dibahas.
Menurut Sugiyono (2010, hlm. 56) “rumusan masalah merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
a. Bagaimana persepsi pegawai mengenai penataan ruang kantor di
Pusdiklat Geologi Bandung?
b. Bagaimana kenyamanan kerja pegawai diPusdiklat Geologi Bandung?
c. Bagaimana kontribusi persepsi pegawai mengenai penataan ruang
kantor terhadap kenyamanan kerja di Pusdiklat Geologi Bandung?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
yang jelas mengenai kontribusi persepsi pegawai mengenai penataan
ruang kantor terhadap kenyamanan kerja pegawai di Pusdiklat Geologi
Bandung.
a. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan tata
ruang kantor di lingkungan Pusdiklat Geologi Bandung.
b. Untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi pegawai terhadap
penataan ruang kantor di lingkungan Pusdiklat Geologi Bandung.
c. Untuk mengetahui kontribusi persepsi pegawai mengenai penataan
ruang kantor di Pusdiklat Geologi Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yaitu masukan yang dianggap penting dalam menjawab
permasalahan-permasalahan diatas yang perlu diteliti. Adapun manfaat
penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dan wawasan terhadap peneliti mengenai salah satu bidang garapan
Administrasi Pendidikan yaitu mengenai kontribusi persepsi pegawai
mengenai penataan ruang kantor terhadap kenyamanan kerja pegawai.
Selain itu, dengan dilakukannya penelitian ini dapat lebih meningkatkan
pengetahuan terhadap cara penulisan karya ilmiah.
2. Bagi Instansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
penataan ruang kantor yang nyaman bagi pegawai sehingga dengan
dilakukannya penelitian ini instansi senantiasa mempertahankan penataan
ruang kantor yang baik untuk kenyamanan kerja setiap pegawainya.
1. Bab I PendahuluanBab I pendahuluandalamskripsi,
tesisataudisertasipadadasarnyamenjadibabperkenalan. Padabab
pendahuluan inididalamnyaterdapatlatarbelakangpenelitian,
batasandanrumusanmasalah, tujuanpenelitian, manfaatpenelitian,
danstrukturorganisasiskripsi.
2. Bab II KajianPustaka
Bab II
skripsiberisikankajianpustakaterkaitdenganpenelitiandanrelevandenganpe
nelitian yang
dilakukanolehpenulis.Pemaparankajianpustakalebihbersifatdeskriptif,
berfokuspadatopikdanlebihmengedepankansumberrujukanterkini.
3. Bab III MetodePenelitian
Bab III merupakanbagian yang bersifatprosedural, yaknibagian yang
mengarahkanpembacauntukmengetahuibagaimanapenelitimerancangalur
penelitiannya.Komponen-komponen yang
terdapatdidalammetodepenelitianiniadalahdesainpenelitian,
partisipan,populasidansampel, instrumenpenelitian, prosedurpenelitian,
dan analisis data.
4. Bab IV HasilPenelitiandanPembahasan
Bab IV berisikanpenjelasanmengenaihasilpenelitiandanpembahasan yang
menjelaskanhasilpengolahandananalisis data
denganberbagaikemungkinanbentuknyasesuaidenganurutanrumusanperm
asalahanpenelitian.
5. Bab V Kesimpulandan Saran
Padabagiankelimapenulismenyajikankesimpulandan
saran.Kesimpulanberisikansimpulandarihasilpembahasanpenelitiansedan
gkan saran
merupakanmasukan-masukanpenulisuntukpihaklembagaterkait penataan ruang kantor.
Padabagianakhirskripsiinipenulismenyajikandaftarpustaka yang
berisireferensi-referensi yang digunakanpenulisdansumberlain yang
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada Bab V ini peneliti akan menjelaskan mengenai kesimpulan berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Persepsi Pegawai Tentang
Penataan Ruang Kantor di Pusdiklat Geologi Bandung. Selain itu pada bab ini
juga peneliti akan memberikan rekomendasi pada lembaga dan pegawai di
Pusdiklat Geologi Bandung.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
hipotesis penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan
dari penataan ruang kantor terhadap kenyamanan kerja pegawai di Pusdiklat
Geologi Bandung.
1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan hasil menunjukkan
bahwa penataan ruang kantor yang dilaksanakan di Pusdiklat Geologi
Bandung termasuk kedalam kategori sangat tinggi. Hasil ini dapat dilihat
dari indikator-indikatornya yaitu sebagai berikut:Pertama penempatan
bidang pekerjaan,hal ini dapat dilhat dari penempatan pegawai per
bidang pekerjaan dan penempatan perabotan kantor yang sudah sesuai
dengan penempatan masing-masing bidang yang berada di ruang kantor
yang sama dan penempatan pemilihan ruang rapat maupun ruang tamu
juga sudah sesuai. Kedua kondisi kerja, hal ini dapat dilihat dari
bagaimana keadaan ruang kantornya yang terdiri dari pencahayaan yang
ada, pengaturan udara atau ventilasi, penataan warna, suara, dan musik,
dekorasi dan kebersihan ruangan, serta keamanan dan keselamatan kerja
pegawai.Ketiga peran pimpinan yang dapat dilihat dari pengawasan
pimpinan pada tata ruang kantor dan juga mekanisme dan mobilitas
pekerjaannya.
kategori sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dari indikatornya yaitu minat
dan sikap terhadap pekerjaan, tanggung jawab, disiplin kerja, konsentrasi
terhadap pekerjaan. Adapun yang berhubungan dengan kondisi kerjanya
yaitu adanya hubungan dengan rekan kerja, rasa betah di ruang kerja,
tersedianya sarana penunjang bekerja, adanya bentuk tata ruang kantor
yang aman dan nyaman serta adanya keamanan dan keselamatan kerja.
Juga yang berhubungan dengan sikap pimpinan yaitu adanya perhatian
dan sikap pimpinan terhadap pegawai dan penataan ruang kantor yang
ada dan hubungan kerja antara pegawai dan pimpinan yang rata-rata
semuanya sudah berada dalam kategori yang sangat baik.
3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil yang
menyebutkan bahwa pengaruh penataan ruang kantor terhadap
kenyamanan kerja pegawai itu termasuk kuat dan signifikan. Penataan
ruang kantor memberikan kontribusi terhadap kenyamanan kerja pegawai
disamping dipengaruhi oleh faktor lain seperti gaya kepemimpinan,
kepuasan kerja pegawai dan lain-lain. Dari hasil tersebut maka penataan
ruang kantor menjadi perhatian di kalangan pengambil keputusan di
Pusdiklat Geologi Bandung. Hal ini dikarenalan apabila manajemen
waktu dapat dioptimalkan maka akan berpengaruh kepada peningkatan
rasa nyaman pegawai.
B. Rekomendasi
1. Bagi pimpinan lembaga
Pimpinan hendaknya mengoptimalkan penataan ruang kantor
2. Bagi Pegawai
a. Pegawai mempunyai keberanian membicarakan kepada pimpinan
apabila munculnya ketidak nyamanan dalam bekerja karena
bagaimanapun pimpinan mempunyai tanggung jawab dalam kantor
terutama dalam hal penataan ruang kantornya.
b. Pelaksanaan penataan ruang kantor yang baik tidak selalu berjalan
sesuai dengan konsep dan sistem yang baik, maka dari itu pegawai
juga perlu memberikan masukan, kritik, dan sarannya untuk
diberikan kepada lembaga dalam rangka peningkatan kualitas
penataan ruang kantor dan rasa nyaman pegawai untuk menjadi lebih
baik.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Mengingat masih terbatasnya penelitian tentang penataan ruang
kantor terhadap kenyamanan kerja, kepada peneliti selanjutnya untuk
mengkaji konsep ini secara lebih mendalam. Selain itu peneliti
selanjutnya bisa lebih mengembangkan ruang lingkup penelitian, karena
dalam penelitian ini masih sederhana serta alat bantu pengumpul data
yaitu hanya menggunakan angket dan kuisioner. Diharapkan dalam
penelitian selanjutnya dapat lebih memperluas ruang lingkup maupun
objek yang diteliti misalnya terhadap kepuasan kerja atau produktivitas