• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENATAAN RUANG KANTOR TERHADAP KENYAMANAN KERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONTRIBUSI PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENATAAN RUANG KANTOR TERHADAP KENYAMANAN KERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN GEOLOGI BANDUNG."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR GRAFIK ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

1. Batasan Masalah ... 4

2. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

1. Tujuan Umum ... 5

2. Tujuan Khusus ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

1. Bagi Peneliti ... 6

2. Bagi Instansi ... 6

E. Struktur Organisasi ... 6

(2)

A. Kajian Pustaka ... 8

1. Persepsi Pegawai ... 8

a. Pengertian Persepsi ... 8

b. Pembentukan Persepsi ... 9

c. Proses Persepsi ... 10

d. Aspek Persepsi ... 12

e. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persepsi ... 13

f. Pemilihan Persepsi ... 16

g. Prinsip Persepsi ... 19

2. Konsep Penataan Ruang Kantor ... 20

a. Pengertian Tata Ruang Kantor ... 20

b. Tujuan Penataan Ruang Kantor ... 22

c. Bentuk dan Asas Pokok Tata Ruang Kantor ... 24

d. Prinsip-prinsip Tata Ruang Kantor ... 27

e. Pedoman Tata Ruang Kantor ... 33

f. Teknik Tata Ruang Kantor ... 35

g. Lingkungan dan Kondisi Fisik Tata Ruang Perkantoran ... 37

3. Kenyamanan Kerja ... 49

a. Pengertian Kenyamanan ... 49

b. Aspek Dalam Kenyamanan ... 50

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan ... 50

d. Ergonomik yang berhubungan dengan Kenyamanan Kerja... 52

e. Peranan Atasan dalam Menciptakan Kenyamanan di Kantor 56 4. Kaitan Penataan Ruang Kantor Dengan Kenyamanan Kerja ... 57

(3)

C. Partisipan ... 64

D. Lokasi, Populasi, dan Sampel ... 64

E. Definisi Operasional ... 67

1. Persepsi Pegawai Mengenai Penataan Ruang Kantor ... 67

2. Kenyamanan Kerja Pegawai ... 68

F. Instrumen Penelitian ... 68

1. Variabel Penelitian dan Sumber Data Penelitian ... 69

2. Teknik Pengukuran Variabel Penelitian ... 69

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 70

G. Proses Pengembangan Instrumen ... 71

1. Uji Validitas ... 72

2. Uji Reliabilitas ... 75

H. Teknik Pengumpulan Data ... 77

I. Analisis Data ... 78

1. Seleksi Data ... 78

2. Klasifikasi Data ... 79

3. Pengolahan Data ... 79

a. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden ... 79

Berdasarkan Perhitungan Rata-rata (WMS) ... 79

b. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku ... 80

c. Uji Normalitas Distribusi Data ... 82

d. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 82

1) Analisis Koefisien Korelasi ... 83

2) Uji Signifikasi ... 85

3) Uji Koefisien Determinasi ... 86

4) Analisis Regresi ... 87

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 89

A. Hasil Penelitian ... 89

1. Analisis Data ... 89

(4)

4. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baru ... 90

5. Hasil Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden ... 92

Berdasarkan Perhitungan WMS ... 92

a. Hasil Kecenderungan Umum Variabel X ... 93

b. Hasil Kecenderungan Umum Variabel Y ... 96

6. Uji Normalitas Data ... 98

7. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ... 100

a. Analisis Koefisien Korelasi ... 100

b. Koefisien Determinasi ... 100

c. Signifikasi Korelasi ... 101

d. Analisis Regresi ... 102

B. Pembahasan ... 105

1. Gambaran Umum Penataan Ruang Kantor di Pusdiklat ... 105

Geologi Bandung ... 105

2. Gambaran Umum Kenyamanan Kerja Pegawai di Pusdiklat ... 106

Geologi Bandung ... 106

3. Kontribusi Persepsi Pegawai Mengenai Penataan Ruang Kantor .. 107

Terhadap Kenyamanan Kerja Pegawai di Pusdiklat Geologi ... 107

Bandung ... 107

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 109

A. Kesimpulan ... 109

B. Rekomendasi ... 110

1. Bagi pimpinan lembaga ... 110

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Warna yang Mempengaruhi Peranan Manusia ... 41

Tabel 2.2 Pengaruh Psikologis Warna ... 41

Tabel 3.1 Jumlah Populasi ... 65

Tabel 3.2 Skala Likert ... 70

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Variabel X ... 70

Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y ... 71

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel X ... 74

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 75

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas ... 77

Tabel 3.8 Daftar Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 80

Tabel 3.9 Kriteria Harga Koefisien Korelasi ... 84

Tabel 4.1 Rekapitulasi Jumlah Angket ... 89

Tabel 4.2 Pemberian Bobot Skor Alternatif Jawaban ... 90

Tabel 4.3 Skor Baku Variabel X ... 91

Tabel 4.4 Skor Baku Variabel Y ... 91

Tabel 4.5 Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ... 92

Tabel 4.6 Deskripsi Kecenderungan Skor Variabel X ... 93

Tabel 4.7 Deskripsi Kecenderungan Skor Variabel Y ... 96

(6)

Tabel 4.9 Nilai Korelasi Antar Variabel ... 100

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi ... 101

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Uji Signifikasi ... 102

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prinsip Persepsi Teori Gestalt ... 20

Gambar 2.2 Kerangka Pikir Penelitian ... 60

Gambar 2.3 Hubungan Antar Variabel Penelitian ... 61

(8)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1Hasil Perhitungan WMS Variabel X ... 106

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Nama Lampiran Halaman

Lampiran 1 Administrasi Penelitian

Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen

Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Uji Validitas

Uji Reliabilitas

Data Mentah Angket

Lampiran 4 Data Mentah Variabel X dan Y

Weight Means Score (WMS)

Mengubah Data Mentah Menjadi Data Baku

Uji Normalitas

Uji Hipotesis

Lampiran 5 Tabel Distribusi t

Tabel Product Moment

(10)
(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kantor merupakan tempat dilakukannya berbagai macam aktivitas kerja

sebagai tempat proses penanganan informasi mulai dari menerima,

mengumpulkan, mengolah, menyimpan sampai menyalurkan informasi dalam

rangka mendukung tercapainya tujuan organisasi. Untuk melakukan

kegiatan-kegiatan ini, maka diperlukan tata ruang kantor dan kondisi fisik kantor yang

standar, agar pegawai dapat melakukan pekerjaan dengan tenang, nyaman,

dan lancar. Untuk mendapatkan harapan ini, tata ruang kantor menjadi suatu

unsur yang terpenting. Hal ini dikarenakan penataan ruang kantor ditujukan

untuk meningkatkan kepuasan, produktivitas kerja pegawai dalam suatu

organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam setiap lembaga memerlukan kantor untuk menjalankan aktivitas

kerjanya. Penataan ruang kantor merupakan salah satu unsur yang penting

untuk meningkatkan kepuasan kerja para pegawainya.

Tata ruang kantor dapat dikatakan baik, memberikan manfaat bagi para pegawainya, dan memberikan kepuasan kerja para pegawainya apabila manajemen di dalam lembaga tersebut memperhatikan beberapa aspek, yaitu memanfaatkan penggunaan segenap ruang yang ada secara efektif, mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai, memberikan kesan yang positif terhadap orang dari luar lembaga, menjamin efisiensi dari arus kerja yang ada, meningkatkan kepuasan kerja pegawai, meningkatkan produktivitas kerja pegawai, dan mengantisipasi pengembangan lembaga di masa depan melalui perencanaan layout yang fleksibel. (Sayuti, 2013, hlm. 91)

Penataan peralatan kantor sebagai bagian dari penataan ruang kantor,

seharusnya juga di tata secara tepat sesuai dengan arus kerja dan peralatan

yang dibutuhkan pegawai agar dapat memberikan kenyamanan, keleluasaan

dan bebas untuk bergerak, serta komunikasi kerja antar pegawai akan

semakin lancar sehingga koordinasi dan pengawasan semakin mudah

(12)

juga harus mempertimbangkan kondisi lingkungan fisik yang baik yang

menyangkut interior atau menyangkut pewarnaan dan pencahayaan dalam

suatu kantor pada tempat berbagai pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Berkaitan dengan penataan ruang kantor untuk memberikan

kenyamanan kerja bagi pegawai, memerlukan banyak pemikiran untuk

mempertimbangkan semua aspek yang terkait, maka dari itu terlebih dahulu

perlu memahami pengertian tentang tata ruang kantor. Menurut Littlefield &

Peterson dalam The Liang Gie (2007, hlm. 186) pengertian tata ruang kantor

adalah:

Penyusunan perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia, dan pengertian yang lain menyatakan bahwa tata ruang kantor

adalah penentuan mengenai kebutuhan ruang dan tentang

penggunaannya secara terperinci untuk menyiapkan susunan praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.

Suatu ruang kantor yang efisien tidak tercipta dengan sendirinya,

melainkan hasil dari perencanaan yang tepat. Seseorang atau tim yang

bertanggung jawab dalam merancang ruang kantor harus memahami bahwa

pemakaian ruangan suatu kantor merupakan proses yang berjalan terus

berkelanjutan mengikuti beragam kebutuhan dan tuntutan. Setiap

komponen-komponen pekerjaan, seperti pekerjaan itu sendiri, prosesnya,

perlengkapannya, ruang-ruangnya, lingkungan (fisik) disekitarnya, serta para

pegawainya merupakan suatu kesatuan yang saling berhubungan.

Pegawai berperan sebagai subjek dan objek dalam organisasi. Sebagai

subjek, pegawai merupakan perencana dan pelaku utama yang menentukan

maju mundurnya suatu organisasi. Sedangkan sebagai objek organisasi,

(13)

kerja akan menurunkan kondisi kerja. Guna menghindari hal tersebut maka

penyusunan ruang kantor harus baik dan mampu menciptakan suasana kerja

yang nyaman dan menyenangkan.Pendapat lain dikemukakan oleh Kusrini

(2004), bahwa penyusunan ruang kantor harus baik dan dapat menciptakan

suasana kerja yang nyaman karena akan mendorong karyawan akan lebih

semangat dalam menyelesaikan tugasnya, menimbulkan rasa puas, tenang dan

damai.

Lingkungan kerja yang baik akan membuat para pekerja merasa

nyaman. Apabila pegawaimerasa nyaman dan senang dalam bekerja dapat

dipastikan produktivitas bekerja pun akan meningkat. Peningkatan

produktivitas kerja secara tidak langsung akan meningkatkan keuntungan

kantor.

Penelitian yang dilakukan oleh Chao, Schwartz, Milton, dan Burge

(dalam Sukoco, 2007), menyebutkan bahwa

lingkungan yang tidak nyaman akan menurunkan tingkat produktivitas maupun moral pegawai. Hal tersebut dapat secara langsung mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan, namun perubahan lingkungan tempat kerja yang akan dilakukan perlu dikaji secara komprehensif agar tidak terlalu membebani keuangan perusahaan.

Dapat simpulkan bahwa penataan ruang kerja sangat berhubungan

denganhasil yang diperoleh dari bekerja yaitu perasaan puas dan nyaman

dalam melakukan aktifitasnyayaitu bekerja. Menurut Satwiko (2009)

Kenyamanan dan perasaan nyaman adalah

penilaian komprehensif seseorang terhadap lingkungannya. Manusia menilai kondisi lingkungan berdasarkan rangsangan yang masuk ke dalam dirinya melalui keenam indera melalui syaraf dan dicerna oleh otak untuk dinilai. Dalam hal ini yang terlibat tidak hanya masalah fisik biologis, namun juga perasaan. Suara, cahaya, bau, suhu dan lain-lain rangsangan ditangkap sekaligus, lalu diolah oleh otak. Kemudian otak akan memberikan penilaian relatif apakah kondisi itu nyaman atau tidak. Ketidaknyamanan di satu faktor dapat ditutupi oleh faktor lain.

Adapun pernyataan dari sumber lain mengenai kenyamanan kerja

(14)

http://www.unisifm.com/kenyamanan-kerja-tingkatkan-produktivitas-lembaga-yogya-radio-jogja/:

Kenyamanan suhu ruangan, cahaya yang memadai, bebas debu, serta peralatan kerja yang ergonomik akan menciptakankan lingkungan kerja yang kondusif dan membentuk tenaga kerja yang sehat dan produktif. Sementara jika terjadi kecelakaan kerja seperti terjatuh, tertimpa benda, terkena arus listrik, ataupun karena pengaruh suhu tinggi disebabkan oleh perilaku pekerja ataupun faktor fisik.

Peneliti pada waktu melaksanakan Internship Manajemen Pendidikan di

Pusdiklat Geologi Bandung menduga bahwa kenyamanan kerja pegawai

sedikit terganggu, fenomena ini dilihat dari kondisi penataan ruang kantor

yang ada dimana ketika ada penempatan perabot yang tidak pada tempatnya

dapat menimbulkan ketidaknyamanan kerja pegawai yang berada pada ruang

kantor tersebut.

Berdasarkan latar belakang tersebutterlihat fasilitas yang dibutuhkan

oleh pegawai di Pusdiklat Geologi rata-rata sudah terpenuhi namun dilihat

dari segi penataan ruang kantor terkait kenyamanan kerja pegawainya

diperlukan penataan ruang kantor agar penghuninya nyaman dalam bekerja

dan masih ada beberapa hal yang harus diperhatikan kerapihannya. Penataan

ruang kantor yang baik akan meningkatkan kepuasan dan kenyamanan kerja

para pegawainya, mengingat bagaimana pentingnya kenyamanan bekerja

dalam menunjang aktivitas pekerjaan di kantor, dalam hal ini peneliti tertarik

dan akan meneliti lebih lanjut mengenai “Kontribusi Persepsi Pegawai

(15)

penelitian ini tidak menyimpang dari apa yang ingin diteliti dan agar

menjadi fokus dalam penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti memberi

batasan secara konseptual dan kontekstual, yaitu:

a. Konseptual

Secara konseptual penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih

lanjut mengenai kontribusi persepsi pegawai mengenai penataan ruang

kantor terhadap kenyamanan kerja pegawai di Pusdiklat Geologi

Bandung.

b. Kontekstual

Secara kontekstual penulis melakukan penelitian terhadap pegawai

di Pusdiklat Geologi Bandung.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah

penelitian yang dilakukan agar tidak keluar dari masalah yang dibahas.

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 56) “rumusan masalah merupakan suatu

pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data”.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

a. Bagaimana persepsi pegawai mengenai penataan ruang kantor di

Pusdiklat Geologi Bandung?

b. Bagaimana kenyamanan kerja pegawai diPusdiklat Geologi Bandung?

c. Bagaimana kontribusi persepsi pegawai mengenai penataan ruang

kantor terhadap kenyamanan kerja di Pusdiklat Geologi Bandung?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran

yang jelas mengenai kontribusi persepsi pegawai mengenai penataan

ruang kantor terhadap kenyamanan kerja pegawai di Pusdiklat Geologi

Bandung.

(16)

a. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pelaksanaan tata

ruang kantor di lingkungan Pusdiklat Geologi Bandung.

b. Untuk memperoleh gambaran mengenai persepsi pegawai terhadap

penataan ruang kantor di lingkungan Pusdiklat Geologi Bandung.

c. Untuk mengetahui kontribusi persepsi pegawai mengenai penataan

ruang kantor di Pusdiklat Geologi Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yaitu masukan yang dianggap penting dalam menjawab

permasalahan-permasalahan diatas yang perlu diteliti. Adapun manfaat

penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan

dan wawasan terhadap peneliti mengenai salah satu bidang garapan

Administrasi Pendidikan yaitu mengenai kontribusi persepsi pegawai

mengenai penataan ruang kantor terhadap kenyamanan kerja pegawai.

Selain itu, dengan dilakukannya penelitian ini dapat lebih meningkatkan

pengetahuan terhadap cara penulisan karya ilmiah.

2. Bagi Instansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

penataan ruang kantor yang nyaman bagi pegawai sehingga dengan

dilakukannya penelitian ini instansi senantiasa mempertahankan penataan

ruang kantor yang baik untuk kenyamanan kerja setiap pegawainya.

(17)

1. Bab I PendahuluanBab I pendahuluandalamskripsi,

tesisataudisertasipadadasarnyamenjadibabperkenalan. Padabab

pendahuluan inididalamnyaterdapatlatarbelakangpenelitian,

batasandanrumusanmasalah, tujuanpenelitian, manfaatpenelitian,

danstrukturorganisasiskripsi.

2. Bab II KajianPustaka

Bab II

skripsiberisikankajianpustakaterkaitdenganpenelitiandanrelevandenganpe

nelitian yang

dilakukanolehpenulis.Pemaparankajianpustakalebihbersifatdeskriptif,

berfokuspadatopikdanlebihmengedepankansumberrujukanterkini.

3. Bab III MetodePenelitian

Bab III merupakanbagian yang bersifatprosedural, yaknibagian yang

mengarahkanpembacauntukmengetahuibagaimanapenelitimerancangalur

penelitiannya.Komponen-komponen yang

terdapatdidalammetodepenelitianiniadalahdesainpenelitian,

partisipan,populasidansampel, instrumenpenelitian, prosedurpenelitian,

dan analisis data.

4. Bab IV HasilPenelitiandanPembahasan

Bab IV berisikanpenjelasanmengenaihasilpenelitiandanpembahasan yang

menjelaskanhasilpengolahandananalisis data

denganberbagaikemungkinanbentuknyasesuaidenganurutanrumusanperm

asalahanpenelitian.

5. Bab V Kesimpulandan Saran

Padabagiankelimapenulismenyajikankesimpulandan

saran.Kesimpulanberisikansimpulandarihasilpembahasanpenelitiansedan

gkan saran

merupakanmasukan-masukanpenulisuntukpihaklembagaterkait penataan ruang kantor.

(18)

Padabagianakhirskripsiinipenulismenyajikandaftarpustaka yang

berisireferensi-referensi yang digunakanpenulisdansumberlain yang

(19)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada Bab V ini peneliti akan menjelaskan mengenai kesimpulan berdasarkan

hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Persepsi Pegawai Tentang

Penataan Ruang Kantor di Pusdiklat Geologi Bandung. Selain itu pada bab ini

juga peneliti akan memberikan rekomendasi pada lembaga dan pegawai di

Pusdiklat Geologi Bandung.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

hipotesis penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan

dari penataan ruang kantor terhadap kenyamanan kerja pegawai di Pusdiklat

Geologi Bandung.

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan hasil menunjukkan

bahwa penataan ruang kantor yang dilaksanakan di Pusdiklat Geologi

Bandung termasuk kedalam kategori sangat tinggi. Hasil ini dapat dilihat

dari indikator-indikatornya yaitu sebagai berikut:Pertama penempatan

bidang pekerjaan,hal ini dapat dilhat dari penempatan pegawai per

bidang pekerjaan dan penempatan perabotan kantor yang sudah sesuai

dengan penempatan masing-masing bidang yang berada di ruang kantor

yang sama dan penempatan pemilihan ruang rapat maupun ruang tamu

juga sudah sesuai. Kedua kondisi kerja, hal ini dapat dilihat dari

bagaimana keadaan ruang kantornya yang terdiri dari pencahayaan yang

ada, pengaturan udara atau ventilasi, penataan warna, suara, dan musik,

dekorasi dan kebersihan ruangan, serta keamanan dan keselamatan kerja

pegawai.Ketiga peran pimpinan yang dapat dilihat dari pengawasan

pimpinan pada tata ruang kantor dan juga mekanisme dan mobilitas

pekerjaannya.

(20)

kategori sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dari indikatornya yaitu minat

dan sikap terhadap pekerjaan, tanggung jawab, disiplin kerja, konsentrasi

terhadap pekerjaan. Adapun yang berhubungan dengan kondisi kerjanya

yaitu adanya hubungan dengan rekan kerja, rasa betah di ruang kerja,

tersedianya sarana penunjang bekerja, adanya bentuk tata ruang kantor

yang aman dan nyaman serta adanya keamanan dan keselamatan kerja.

Juga yang berhubungan dengan sikap pimpinan yaitu adanya perhatian

dan sikap pimpinan terhadap pegawai dan penataan ruang kantor yang

ada dan hubungan kerja antara pegawai dan pimpinan yang rata-rata

semuanya sudah berada dalam kategori yang sangat baik.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil yang

menyebutkan bahwa pengaruh penataan ruang kantor terhadap

kenyamanan kerja pegawai itu termasuk kuat dan signifikan. Penataan

ruang kantor memberikan kontribusi terhadap kenyamanan kerja pegawai

disamping dipengaruhi oleh faktor lain seperti gaya kepemimpinan,

kepuasan kerja pegawai dan lain-lain. Dari hasil tersebut maka penataan

ruang kantor menjadi perhatian di kalangan pengambil keputusan di

Pusdiklat Geologi Bandung. Hal ini dikarenalan apabila manajemen

waktu dapat dioptimalkan maka akan berpengaruh kepada peningkatan

rasa nyaman pegawai.

B. Rekomendasi

1. Bagi pimpinan lembaga

Pimpinan hendaknya mengoptimalkan penataan ruang kantor

(21)

2. Bagi Pegawai

a. Pegawai mempunyai keberanian membicarakan kepada pimpinan

apabila munculnya ketidak nyamanan dalam bekerja karena

bagaimanapun pimpinan mempunyai tanggung jawab dalam kantor

terutama dalam hal penataan ruang kantornya.

b. Pelaksanaan penataan ruang kantor yang baik tidak selalu berjalan

sesuai dengan konsep dan sistem yang baik, maka dari itu pegawai

juga perlu memberikan masukan, kritik, dan sarannya untuk

diberikan kepada lembaga dalam rangka peningkatan kualitas

penataan ruang kantor dan rasa nyaman pegawai untuk menjadi lebih

baik.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Mengingat masih terbatasnya penelitian tentang penataan ruang

kantor terhadap kenyamanan kerja, kepada peneliti selanjutnya untuk

mengkaji konsep ini secara lebih mendalam. Selain itu peneliti

selanjutnya bisa lebih mengembangkan ruang lingkup penelitian, karena

dalam penelitian ini masih sederhana serta alat bantu pengumpul data

yaitu hanya menggunakan angket dan kuisioner. Diharapkan dalam

penelitian selanjutnya dapat lebih memperluas ruang lingkup maupun

objek yang diteliti misalnya terhadap kepuasan kerja atau produktivitas

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Kualitas Hasil Praktek Kebaya Pada Peserta Didik Kelas XII SMK Negeri 2 Baleendah.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Selanjutnya penelitian tentang Roadmap Pengembangan E- Learning Berbasis E-Learning Maturity Model (eMM) di Universitas Negeri Malang penelitian ini menggunakan kerangka

Investasi program CSR yang dikeluarkan korporasi merupakan upaya untuk penguatan modal sosial yang nantinya dapat mengarah pada apa yang disebut dengan positif peace, yakni

Oleh karena itu pada saat sensor dimasukkan ke tanah kering nilai yang terbaca lebih kecil daripada nilai yang terbaca sensor pada tanah yang memiliki kadar air lebih

Aktivitas guru dalam proses belajar mengajar Matematika dengan menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada luas persegi dan persegi panjang

Berdasarkan data stok simpanan minyak mentah AS pada minggu yang be- rakhir 28 Juli 2017, meski masih dalam level defisit, nilai defisit tersebut menurun menjadi 1,53 juta barel

Pada bulan puasa, jamuan rapat dapat diberikan dalam bentuk natura / uang dengan dipotong pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BIAYA

Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak