• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah TBC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah TBC"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

TUBERCULOSIS

TUBERCULOSIS

DISUSUN OLEH : DISUSUN OLEH : KELOMPOK IV KELOMPOK IV 1.

1. I KETUT WIJAYADII KETUT WIJAYADI 2.

2. JOKO SUGIYANTOJOKO SUGIYANTO 3.

3. HERI SETIAWANHERI SETIAWAN 4.

4. EUIS KOMARIYAHEUIS KOMARIYAH 5.

5. IDA LESTARIIDA LESTARI

PROGRAM STUDI DIV EPIDEMIOLOGI PROGRAM STUDI DIV EPIDEMIOLOGI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

(2)

TUBERKULOSIS

TUBERKULOSIS

I.

I. LATAR.BELAKANGLATAR.BELAKANG

Micobacterium tuberculosis (TB) telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia, menurut WHO sekitar 8 Micobacterium tuberculosis (TB) telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia, menurut WHO sekitar 8   juta penduduk dunia diserang TB dengan kematian 3 juta orang per tahun (WHO, 1993). Di Negara   juta penduduk dunia diserang TB dengan kematian 3 juta orang per tahun (WHO, 1993). Di Negara berkembang kematian ini merupakan 25% dari kematian penyakit yang sebenarnya dapat diadakan berkembang kematian ini merupakan 25% dari kematian penyakit yang sebenarnya dapat diadakan pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TB berada di negara-negara berkembang Dengan munculnya pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TB berada di negara-negara berkembang Dengan munculnya epidemic HIV/AIDS di dunia jumlah penderita TB akan meningkat. Kematian wanita karena TB lebih epidemic HIV/AIDS di dunia jumlah penderita TB akan meningkat. Kematian wanita karena TB lebih banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan serta nifas (WHO). WHO mencanangkan banyak dari pada kematian karena kehamilan, persalinan serta nifas (WHO). WHO mencanangkan keadaan darurat global untuk penyakit TB pada tahun 1993 karena diperkirakan Penyakit TBC dapat keadaan darurat global untuk penyakit TB pada tahun 1993 karena diperkirakan Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja(tua,muda,laki-laki,perempuan,miskin,ataukaya) dan dimana saja. Setiap menyerang siapa saja(tua,muda,laki-laki,perempuan,miskin,ataukaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya,Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian tahunnya,Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC.Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC.Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia.

masalah TBC di dunia.

Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 ± 0,65%. Sedangkan menurut laporan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 ± 0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.

diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru. II.

II. PENGERTIANPENGERTIAN

Penyakit TBC adalah penyakit yang menular yang menyerang paru-paru, penyakit ini disebabkan oleh Penyakit TBC adalah penyakit yang menular yang menyerang paru-paru, penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberkulosis. Walaupun tidak mudah diwarnai, jika telah diwarnai bakteri ini tahan Mycobacterium Tuberkulosis. Walaupun tidak mudah diwarnai, jika telah diwarnai bakteri ini tahan terhadap peluntur warna (dekolarisasi) asam atau alcohol, oleh karena ini dinamakan bakteri tahan terhadap peluntur warna (dekolarisasi) asam atau alcohol, oleh karena ini dinamakan bakteri tahan asam atau basil tahan asam ( BTA ).

asam atau basil tahan asam ( BTA ).

III.

III. PENYEBAB PENYAKIT TBCPENYEBAB PENYAKIT TBC

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC

(3)

INTERAKSI HOST, AGENT DAN

INTERAKSI HOST, AGENT DAN LINGKUNGALINGKUNGANN

Dewasa ini wawasan mengenai diagnosis, gejala, pengobatan dan pencegahan TBC sebagai Dewasa ini wawasan mengenai diagnosis, gejala, pengobatan dan pencegahan TBC sebagai suatu penyaki

suatu penyakit t infeksi menular terus berkembang. Sejalan dengan itu, maka perinfeksi menular terus berkembang. Sejalan dengan itu, maka per lu dipelajarilu dipelajari faktor-faktor penentu

faktor-faktor penentu yang saling berinteraksi sesuai dengan tahapan perjalanan ayang saling berinteraksi sesuai dengan tahapan perjalanan a lamiah.lamiah.

1.

1. Periode Periode PrepatogenesisPrepatogenesis

a. Faktor

a. Faktor Agent  Agent (( Mycobacterium tuberculosis Mycobacterium tuberculosis))

Karakteristik alami dari agen TBC hampir bersifat resisten terhadap disifektan kimia atau Karakteristik alami dari agen TBC hampir bersifat resisten terhadap disifektan kimia atau antibiotika dan mampu bertahan hidup pada dahak yang kering untuk jangka waktu yang antibiotika dan mampu bertahan hidup pada dahak yang kering untuk jangka waktu yang lama.

lama.

Pada

Pada  Host  Host , daya infeksi dan kemampuan tinggal sementara, daya infeksi dan kemampuan tinggal sementara   Mycobacterium Tuberculosis  Mycobacterium Tuberculosis sangat tinggi. Patogenesis hampir rendah dan daya virulensinya tergantung dosis infeksi dan sangat tinggi. Patogenesis hampir rendah dan daya virulensinya tergantung dosis infeksi dan kondisi

kondisi  Host  Host . Sifat resistensinya merupakan problem serius yang sering muncul setelah. Sifat resistensinya merupakan problem serius yang sering muncul setelah penggunaan kemoterapi moderen, sehingga menyebabkan keharusan mengembangkan obat penggunaan kemoterapi moderen, sehingga menyebabkan keharusan mengembangkan obat baru.

baru.

Umumnya sumber infeksinya berasal dari manusia dan ternak (susu) yang terinfeksi. Untuk  Umumnya sumber infeksinya berasal dari manusia dan ternak (susu) yang terinfeksi. Untuk  transmisinya bisa melalui kontak langsung dan tidak langsung, serta transmisi kongenital transmisinya bisa melalui kontak langsung dan tidak langsung, serta transmisi kongenital yang jarang terjadi.

yang jarang terjadi.

b.

b. Faktor Faktor LingkunganLingkungan

Distribusi geografis TBC menc

Distribusi geografis TBC mencakup seluruh dunia denakup seluruh dunia dengan variasi kejadian yangan variasi kejadian yang besar g besar dandan prevalensi menurut tingkat perkembangannya. Penularannya pun berpola sekuler tanpa prevalensi menurut tingkat perkembangannya. Penularannya pun berpola sekuler tanpa dipengaruhi musim dan letak geografis.

dipengaruhi musim dan letak geografis.

Keadaan sosial-ek

Keadaan sosial-ekonomi merupakan hal onomi merupakan hal penting pada kasus TBC. penting pada kasus TBC. Pembelajaran sosiobiologisPembelajaran sosiobiologis menyebutkan adanya korelasi positif antara TBC dengan kelas sosial yang mencakup menyebutkan adanya korelasi positif antara TBC dengan kelas sosial yang mencakup pendapatan, perumahan, pelayanan kesehatan, lapangan pekerjaan dan tekanan ekonomi. pendapatan, perumahan, pelayanan kesehatan, lapangan pekerjaan dan tekanan ekonomi. Terdapat pula aspek dinamis berupa kemajuan industrialisasi dan urbanisasi komunitas Terdapat pula aspek dinamis berupa kemajuan industrialisasi dan urbanisasi komunitas perdesaan.

(4)

pengalaman sebelumnya tentang TBC dapat juga menjadi pertimbangan pencetus pengalaman sebelumnya tentang TBC dapat juga menjadi pertimbangan pencetus peningkatan epidemi penyakit ini.

peningkatan epidemi penyakit ini.

Pada lingkungan biologis dapat berwujud kontak

Pada lingkungan biologis dapat berwujud kontak langsung dan berulang-ulang dengan hewanlangsung dan berulang-ulang dengan hewan ternak yang t

ternak yang terinfeksi adalah berbahaya.erinfeksi adalah berbahaya.

c.

c. Faktor Faktor HostHost

Umur merupakan faktor terpenting dari Host pada TBC. Terdapat 3 puncak kejadian dan Umur merupakan faktor terpenting dari Host pada TBC. Terdapat 3 puncak kejadian dan kematian ; (1) paling rendah pada awal anak (bayi) dengan orang tua penderita, (2) paling kematian ; (1) paling rendah pada awal anak (bayi) dengan orang tua penderita, (2) paling luas pada masa remaja dan dewasa muda sesuai dengan pertumbuhan, perkembangan luas pada masa remaja dan dewasa muda sesuai dengan pertumbuhan, perkembangan fisik-mental dan momen kehamilan pada wanita, (3) puncak sedang pada usia lanjut. Dalam mental dan momen kehamilan pada wanita, (3) puncak sedang pada usia lanjut. Dalam perkembangannya, infeksi pertama semakin tertunda, walau tetap tidak berlaku pada perkembangannya, infeksi pertama semakin tertunda, walau tetap tidak berlaku pada golongan dewasa, terutama pria dikarenakan penumpukan grup sampel usia ini atau tidak  golongan dewasa, terutama pria dikarenakan penumpukan grup sampel usia ini atau tidak  terlindung dari resiko

terlindung dari resiko infeksiinfeksi..

Pria lebih umum terkena, kecuali pada wanita dewasa muda yang diakibatkan tekanan Pria lebih umum terkena, kecuali pada wanita dewasa muda yang diakibatkan tekanan psikologis dan kehamilan yang menurunkan resistensi. Penduduk pribumi memiliki laju lebih psikologis dan kehamilan yang menurunkan resistensi. Penduduk pribumi memiliki laju lebih tinggi daripada populasi yang mengenal TBC sejak

tinggi daripada populasi yang mengenal TBC sejak lama, yang disebabkan rendahnylama, yang disebabkan rendahnya kondisia kondisi sosioekonomi. Aspek keturunan dan distribusi secara familial sulit terinterprestasikan dalam sosioekonomi. Aspek keturunan dan distribusi secara familial sulit terinterprestasikan dalam TBC, tetapi mungkin mengacu pada kondisi keluarga secara umum dan sugesti tentang TBC, tetapi mungkin mengacu pada kondisi keluarga secara umum dan sugesti tentang pewarisan sifat

pewarisan sifat resesif dalam resesif dalam keluarga. keluarga. Kebiasaan sosial Kebiasaan sosial dan prdan pribadi tibadi turut urut memainkmemainkanan peranan dalam

peranan dalam infeksi TBC, infeksi TBC, sejak tsejak timbulnya ketidakpedulian dan imbulnya ketidakpedulian dan kelalaian. kelalaian. Status gStatus gizi,izi, kondisi kesehatan secara umum, tekanan fisik-mental dan tingkah laku sebagai mekanisme kondisi kesehatan secara umum, tekanan fisik-mental dan tingkah laku sebagai mekanisme pertahanan umum juga berkepentingan besar. Imunitas spesifik dengan pengobatan infeksi pertahanan umum juga berkepentingan besar. Imunitas spesifik dengan pengobatan infeksi primer memberikan beberapa resistensi, namun sulit untuk

primer memberikan beberapa resistensi, namun sulit untuk dievaluasidievaluasi..

2.

2. Periode Periode Pathogenesis Pathogenesis (Interaksi(Interaksi Host-Agent Host-Agent))

Interaksi terutama terjadi akibat masuknya

Interaksi terutama terjadi akibat masuknya Agent  Agent ke dalam saluran respirasi dan pencernaanke dalam saluran respirasi dan pencernaan  Host 

 Host . Contohnya. Contohnya  Mycobacterium Mycobacterium melewati bamelewati barrier plasrrier plasenta, enta, kemudian kemudian berdormansiberdormansi sepanjang hidup individu, sehingga tidak selalu berarti penyakit klinis. Infeksi berikut sepanjang hidup individu, sehingga tidak selalu berarti penyakit klinis. Infeksi berikut seluruhnya bergantung pada pengaruh interaksi dari

(5)

IV.

IV. CARA PENULARAN PENYAKIT TBCCARA PENULARAN PENYAKIT TBC

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

(6)

Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh bakteri TBC ini akan berusaha dihambat melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan sel-sel paru. Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant(istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant(istirahat). Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada

sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto rontgen.pemeriksaan foto rontgen.

Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang Pada sebagian orang dengan sistem imun yang baik, bentuk ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang, bakteri hidupnya. Sedangkan pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Tuberkel yang banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi banyak ini membentuk sebuah ruang di dalam paru-paru. Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat sumber produksi sputum (dahak). Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat diperkirakan sedang mengalami pertumbuhan tuberkel berlebih dan positif t

(7)

Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak  fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak  mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

V.

V. GEJALA PENYAKIT TBCGEJALA PENYAKIT TBC

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara

kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.klinik. Gejala sistemik/umum

Gejala sistemik/umum

-- Demam tidak terlalu tinggiyang berlangsung lama,biasanya dirasakan malam hari disertaiDemam tidak terlalu tinggiyang berlangsung lama,biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti

keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.influenza dan bersifat hilang timbul. -- Penurunan nafsu makan dan berat badan.Penurunan nafsu makan dan berat badan.

-- Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah). -- Perasaan tidak enak (malaise), lemah.Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

Gejala khusus Gejala khusus

-- Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagianTergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas

yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.melemah yang disertai sesak.

-- Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakitKalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu dada. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.

akan keluar cairan nanah.

-- Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitisPada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

kejang.

-- Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahuiPada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan ± penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan ±

(8)

5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan

dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.pemeriksaan serologi/darah.

Penegakan Diagnosis Penegakan Diagnosis

-- Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakukanApabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah:

untuk menegakkan diagnosis adalah:

-- Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya. -- Pemeriksaan fisik.Pemeriksaan fisik.

-- Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak). -- Pemeriksaan patologi anatomi (PA).Pemeriksaan patologi anatomi (PA).

-- Rontgen dada (thorax photo).Rontgen dada (thorax photo). -- Uji tuberkulin.Uji tuberkulin.

VI.

VI. PENANGGULANGAN TBCPENANGGULANGAN TBC

Penyakit TBC tidak hanya merupakan persoalan individu tapi sudah merupakan persoalan Penyakit TBC tidak hanya merupakan persoalan individu tapi sudah merupakan persoalan masyarakat. Kesakitan dan kematian akibat TBC mempunyai konsekuensi yang signifikan masyarakat. Kesakitan dan kematian akibat TBC mempunyai konsekuensi yang signifikan terhadap permasalahan ekonomi baik individu, keluarga, masyarakat, perusahaan dan negara. terhadap permasalahan ekonomi baik individu, keluarga, masyarakat, perusahaan dan negara.

Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan melalui Program TBC Nasional, telah Pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan melalui Program TBC Nasional, telah bekerjasama dengan Rumah Sakit (RS), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Dokter bekerjasama dengan Rumah Sakit (RS), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Dokter praktek pribadi, organisasi keagamaan dan ingin meningkatkan kerjasama dengan kelompok  praktek pribadi, organisasi keagamaan dan ingin meningkatkan kerjasama dengan kelompok  masyarakat pekerja dan pengusaha. Peningkatan perhatian dari pengusaha terhadap penyakit masyarakat pekerja dan pengusaha. Peningkatan perhatian dari pengusaha terhadap penyakit TBC di sektor dunia usaha sangat diperlukan. Guna mensukseskan aktivitas pengawasan TBC di sektor dunia usaha sangat diperlukan. Guna mensukseskan aktivitas pengawasan TBC, pengobatan yang teratur sampai terjadi eli

TBC, pengobatan yang teratur sampai terjadi eliminasi TBC di tempat minasi TBC di tempat keja.keja.

Setiap tempat kerja mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit TBC pada pekerjanya Setiap tempat kerja mempunyai risiko untuk terjangkit penyakit TBC pada pekerjanya terutama pada blue collars (karena pendidikan rendah, higiene sanitasi perumahan pekerja, terutama pada blue collars (karena pendidikan rendah, higiene sanitasi perumahan pekerja, lingkungan sosial pekerja, higiene perusahaan). Pengusaha diharapkan ber partisipasi aktif  lingkungan sosial pekerja, higiene perusahaan). Pengusaha diharapkan ber partisipasi aktif  terhadap penanggulan

terhadap penanggulangan TBC di tgan TBC di tempat bekerja pada saat seleksi pekerja, empat bekerja pada saat seleksi pekerja, higiene sanitasi dihigiene sanitasi di perusahaan, gotong royong perbaikan perumahan pekerja bekerjasama dengan puskesmas perusahaan, gotong royong perbaikan perumahan pekerja bekerjasama dengan puskesmas setempat.

(9)

Pengawasan TBC ditempat bekerja memberikan keuntungan yang nyata kepada perusahaan Pengawasan TBC ditempat bekerja memberikan keuntungan yang nyata kepada perusahaan dan masyarakat. Pekerja yang menderita TBC selain akan menularkan ke teman sekerjanya dan masyarakat. Pekerja yang menderita TBC selain akan menularkan ke teman sekerjanya   juga akan mengakibatkan menurunnya produktifitas kerja, sehingga akan mengakibatkan   juga akan mengakibatkan menurunnya produktifitas kerja, sehingga akan mengakibatkan hasil kerja menurun dan pada akhirnya mengakibatkan kerugian bagi perusahaan tempat hasil kerja menurun dan pada akhirnya mengakibatkan kerugian bagi perusahaan tempat penderita bekerja. Penemuan penderita baru dan pengobatan dini akan memberikan penderita bekerja. Penemuan penderita baru dan pengobatan dini akan memberikan keuntungan bagi penderita, perusahaan dan pro

keuntungan bagi penderita, perusahaan dan program pemberantasan TBC Nasional.gram pemberantasan TBC Nasional.

Untuk menanggulangi masalah TBC di Indonesia, strategi DOTS (Directly Observed Untuk menanggulangi masalah TBC di Indonesia, strategi DOTS (Directly Observed Treatment, Shourtcourse chemotherapy) yang direkomendasikan oleh WHO merupakan Treatment, Shourtcourse chemotherapy) yang direkomendasikan oleh WHO merupakan pendekatan yang paling tepat saat ini dan harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh. pendekatan yang paling tepat saat ini dan harus dilaksanakan secara sungguh-sungguh. Pelaksanaan

Pelaksanaan DOTS di Puskesmas sDOTS di Puskesmas secara bertahap maupun di ecara bertahap maupun di klinik perusahaan klinik perusahaan merupakanmerupakan peran aktif dan kemitraan yang baik dari pengusaha dan masyarakat pekerja untuk  peran aktif dan kemitraan yang baik dari pengusaha dan masyarakat pekerja untuk  meningkatkan penang

meningkatkan penanggulangan TBC dgulangan TBC di tempat i tempat kerja.kerja.

Penanggulanga

Penanggulangan n TBC secara TBC secara nasional di nasional di seluruseluruh h UPK terutama UPK terutama di di Puskesmas.Puskesmas.

1.

1. Visi dan MisiVisi dan Misi Visi

Visi

“ Masyarakat yang mandiri dalam hidup sehat dimana TBC tidak lagi menjadi “ Masyarakat yang mandiri dalam hidup sehat dimana TBC tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat”

masalah kesehatan masyarakat” Misi

Misi

-- Menjamin bahwa setiap pasien TB mempunyai akses terhadap pelayanan yangMenjamin bahwa setiap pasien TB mempunyai akses terhadap pelayanan yang bermutu, untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena TB.

bermutu, untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena TB. -- Menurunkan resiko penularan TBMenurunkan resiko penularan TB

-- Mengurangi dampak social dan ekonomi akibat TB.Mengurangi dampak social dan ekonomi akibat TB. 2.

2. Tujuan dan TargetTujuan dan Target Tujuan

Tujuan

Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB, memutuskan mata rantai Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB, memutuskan mata rantai penularan, serta mencegah terjadinya MDR TB.

penularan, serta mencegah terjadinya MDR TB. Target

Target

Tercapainya penem

Tercapainya penemuan pasien baru TB BTA uan pasien baru TB BTA positif paling sedikit 70% darpositif paling sedikit 70% dari perkiraani perkiraan dan menyembuhkan 85% dari semua pasien tersebut serta mempertahankannya. dan menyembuhkan 85% dari semua pasien tersebut serta mempertahankannya. Tingakt prevalensi dan kematian akibat TB turun hingga separuhnya pada tahun 2010 Tingakt prevalensi dan kematian akibat TB turun hingga separuhnya pada tahun 2010 dibanding tahun 1990 dan mencapai MDGs pada tahun 2015.

(10)

3.

3. KebijakanKebijakan

a.

a. Penanggulangan Penanggulangan TB TB dilaksanakan dilaksanakan sesuai sesuai azas azas desentralisasi desentralisasi dengandengan kabupa

kabupaten/kota ten/kota sebagsebagai tai titk berat itk berat manejemmanejemen program dalam en program dalam kerangka otonomi.kerangka otonomi. b.

b. PenangPenanggulangan TB dgulangan TB dilaksanailaksanakan dengan stratkan dengan strategi DOTS.egi DOTS. c.

c. Penguatan kebijakan untuk meningkatkan komitmen daerah terhadap programPenguatan kebijakan untuk meningkatkan komitmen daerah terhadap program penan

penanggulangan ggulangan TB.TB. d.

d. Penguatan strategi DOTS dan pengembangannya.Penguatan strategi DOTS dan pengembangannya. e.

e. Penemuan dan pengobatan dilaksanakan oleh selluruh UPK ( Unit PelayananPenemuan dan pengobatan dilaksanakan oleh selluruh UPK ( Unit Pelayanan Keseha

Kesehatan ) tan ) baik swasta maupun pemerintah.baik swasta maupun pemerintah. f.

f. Dilaksanakan melalui Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan TB ( Dilaksanakan melalui Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan TB ( GerdanusGerdanus TB )

TB ) g.

g. Peningkatan kemapuan laboratorium.Peningkatan kemapuan laboratorium. h.

h. Obat Anti Tuberkulosis ( OAT ).Obat Anti Tuberkulosis ( OAT ). i.

i. Ketersedian SDM.Ketersedian SDM.  j.

 j. Diprioritaskan kepada kelompok miskin dan kelompok rentan TB.Diprioritaskan kepada kelompok miskin dan kelompok rentan TB. k.

k. Penanggulangan TB berkolaborasi dengan penanggulangan HIV.Penanggulangan TB berkolaborasi dengan penanggulangan HIV. l.

l. Pasien TB tidak dijauhkan dari keluarga, masyarakat dan pekerjaannya.Pasien TB tidak dijauhkan dari keluarga, masyarakat dan pekerjaannya. m.

m. Memperhatikan komitmen internasional yang termuat dalam MDGs.Memperhatikan komitmen internasional yang termuat dalam MDGs.

4.

4. Kerangka Kerja Strategi Penanggulangan TBC di Indonesian 2006 – Kerangka Kerja Strategi Penanggulangan TBC di Indonesian 2006 – 20102010

Rencana strategi berfokus pada penguatan sumber daya, baik sarana maupun tenaga, Rencana strategi berfokus pada penguatan sumber daya, baik sarana maupun tenaga, selain meningkatkan strategi DOTS diseluruh UPK.

selain meningkatkan strategi DOTS diseluruh UPK. 5.

5. KegiatanKegiatan a.

a. Tatalaksana pasien TBTatalaksana pasien TB b.

b. Manajemen programManajemen program c.

c. Kegiatan penunjangKegiatan penunjang d.

d. Kolaborasi TB/HIV di Indonesia.Kolaborasi TB/HIV di Indonesia. 6.

6. Organisasi PelaksanaanOrganisasi Pelaksanaan

a.

a. Tingkat PusatTingkat Pusat

Oleh Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung, cq. Sub Direktorat Oleh Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung, cq. Sub Direktorat Tuberkulosis.

Tuberkulosis. b.

(11)

Oleh Dinas Kesehatan Propinsi Oleh Dinas Kesehatan Propinsi c.

c. Tingkat Kabupaten/KotaTingkat Kabupaten/Kota

Oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota d.

d. Unit Pelayanan KesehatanUnit Pelayanan Kesehatan Oleh puskesmas

Oleh puskesmas, RS, , RS, BP4/Klinik dan praktek Dokter Swasta.BP4/Klinik dan praktek Dokter Swasta. Pengendalian TB di tempat Kerja

Pengendalian TB di tempat Kerja

Dasar kebijakan program penanggulangan TBC di tempat kerja Dasar kebijakan program penanggulangan TBC di tempat kerja

1.

1. Undang-undang no.23 tahun 1992, pasal 23 tentang Kesehatan KerjaUndang-undang no.23 tahun 1992, pasal 23 tentang Kesehatan Kerja 2.

2. Kebijakan teknis program kesehatan kerjaKebijakan teknis program kesehatan kerja 3.

3. Evaluasi program TBC yang dilaksanakan bersama oleh Indonesia dan WHO padaEvaluasi program TBC yang dilaksanakan bersama oleh Indonesia dan WHO pada April1994

April1994 (Indonesia (Indonesia –WHO –WHO joint joint evaluaevaluation on tion on National National TB TB Program)Program) 4.

4. Lokakarya Nasional Program P2TB pada September 1994Lokakarya Nasional Program P2TB pada September 1994 5.

5. Dokumen Perencanaan (Plan of action) pada bulan September 1994Dokumen Perencanaan (Plan of action) pada bulan September 1994 6.

6. RekomendaRekomendasi si “Komite Nasional Penanggulangan Tuberkulosis“Komite Nasional Penanggulangan Tuberkulosis” 24 ” 24 Maret 1999Maret 1999

Visi Visi

Tuberkulosis tidak lagi menjadi masalah kesehatan di tempat kerja Tuberkulosis tidak lagi menjadi masalah kesehatan di tempat kerja

Misi Misi

1.

1. Menetapkan kebijakan, memberikan panduan serta membuat evaluasi secara tepat,Menetapkan kebijakan, memberikan panduan serta membuat evaluasi secara tepat, benar dan lengkap

benar dan lengkap 2.

2. . Menciptakan iklim kemitraan dan transparansi pada upaya penanggulangan penyakit. Menciptakan iklim kemitraan dan transparansi pada upaya penanggulangan penyakit TBC di tempat kerja.

TBC di tempat kerja. 3.

3. Mempermudah akses pelayanan penderita TBC untuk mendapatkan pelayanan yangMempermudah akses pelayanan penderita TBC untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan standar mutu

sesuai dengan standar mutu

TUJUAN TUJUAN

Secara umum kegiatan penanggulangan TBC ini diharapkan dapat menurunkan angka Secara umum kegiatan penanggulangan TBC ini diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit TBC pada pekerja untuk

kesakitan dan kematian penyakit TBC pada pekerja untuk mencapai peningmencapai peningkatan kemampuankatan kemampuan hidup sehat agar ter

(12)

Dan hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan tersebut secara khusus adalah : Dan hasil yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan tersebut secara khusus adalah :

-- Tercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA positipTercapainya angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita baru BTA positip yang ditemukan ditempat kerja.

yang ditemukan ditempat kerja.

-- Tercapainya cakupan penemuan penderita baru secara bertahap sehingga pada tahunTercapainya cakupan penemuan penderita baru secara bertahap sehingga pada tahun 2005 dapat mencapai 70% dari perkiraan semua penderita baru BTA positip.

2005 dapat mencapai 70% dari perkiraan semua penderita baru BTA positip. -- Tercapainya pelayanan kesehatan yang paripurna, terjangkau, adil & merataTercapainya pelayanan kesehatan yang paripurna, terjangkau, adil & merata

mencakup 80% mencakup 80%

Strategi Penanggulang

Strategi Penanggulangan TBC dan TBC di tempat kerja sesuai dengan Sti tempat kerja sesuai dengan Strategi Nasionalrategi Nasional

Paradigma Sehat Paradigma Sehat

1.

1. Meningkatkan penyuluhan untuk menemukan penderita TB sedini mungkin, sertaMeningkatkan penyuluhan untuk menemukan penderita TB sedini mungkin, serta meningkatkan cakupan Promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan perilaku meningkatkan cakupan Promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan perilaku hidup sehat

hidup sehat 2.

2. Perbaikan perumahPerbaikan perumahan serta an serta peninpeningkatan status gkatan status gizigizi, pada ko, pada kondisi tertentundisi tertentu

Strategi DOTS, sesuai rekomendasi WHO Strategi DOTS, sesuai rekomendasi WHO

1.

1. Komitmen politis dari para Komitmen politis dari para pengambil keputusan (tripartite), termasuk dukunganpengambil keputusan (tripartite), termasuk dukungan dana.

dana. 2.

2. Diagnosis TBC dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopik Diagnosis TBC dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopik  3.

3. Pengobatan dengan panduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung olehPengobatan dengan panduan OAT jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh Pengawas Menelan Obat (PMO) Kesinambungan persediaan OAT jangka pendek  Pengawas Menelan Obat (PMO) Kesinambungan persediaan OAT jangka pendek  dengan mutu terjamin.

dengan mutu terjamin. 4.

4. Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan pemantauan dan evaluasiPencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program penanggulangan TBC

program penanggulangan TBC

Peningkatan mutu pelayanan Peningkatan mutu pelayanan

1.

1. Pelatihan seluruh tPelatihan seluruh t enaga pelaksanaenaga pelaksana 2.

2. Mengembangkan materi pendidikan kesehatan tentang pengendalian TBCMengembangkan materi pendidikan kesehatan tentang pengendalian TBC mengunakan media yang cocok untuk tempat kerja

mengunakan media yang cocok untuk tempat kerja 3.

3. Ketepatan diagnosis TBC dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopik Ketepatan diagnosis TBC dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopik  4.

(13)

5.

5. Untuk menjaga kualitas pemeriksaan laboratorium, dibentuk KPP (Kelompok Untuk menjaga kualitas pemeriksaan laboratorium, dibentuk KPP (Kelompok  Puskesmas Pelaksana) terdiri dari 1 (satu) PRM (Puskesmas Rujukan Mikroskopik) Puskesmas Pelaksana) terdiri dari 1 (satu) PRM (Puskesmas Rujukan Mikroskopik) dan beberapa PS (Puskesmas Satelit). Untuk daerah dengan geografis sulit dapat dan beberapa PS (Puskesmas Satelit). Untuk daerah dengan geografis sulit dapat dibentuk PPM

dibentuk PPM (Puskesm(Puskesmas Pelaksana mandiri).as Pelaksana mandiri). 6.

6. Ketersediaan OAT bagi semua penderita TBC Ketersediaan OAT bagi semua penderita TBC yang ditemukanyang ditemukan 7.

7. Pengawasan kualitas OAT dilaksanakan secara berkala dan terus menerus.Pengawasan kualitas OAT dilaksanakan secara berkala dan terus menerus. 8.

8. Keteraturan menelan obat sehari-hari diawasi oleh Pengawas Menelan Obat (Keteraturan menelan obat sehari-hari diawasi oleh Pengawas Menelan Obat ( PMO).PMO). 9.

9. Pencatatan pelaporan dilaksanakan dengan teratur lengkap dan benar.Pencatatan pelaporan dilaksanakan dengan teratur lengkap dan benar. 10.

10. Pengembangan program dilakukan secara bertahapPengembangan program dilakukan secara bertahap 11.

11. Advokasi sosialisasi kepada para pimpinan perusahaan , organisasi pekerja mengenaiAdvokasi sosialisasi kepada para pimpinan perusahaan , organisasi pekerja mengenai dasar pemikiran dan kebutuhan untuk TBC kontrol yang efektif, mencakup dasar pemikiran dan kebutuhan untuk TBC kontrol yang efektif, mencakup kontribusinya dalam pengendali

kontribusinya dalam pengendalian TBC dan TBC di tempat keri tempat kerja.ja. 12.

12. Kabupaten/kota sebagai titik berat manajemen program meliputi : perencanaan,Kabupaten/kota sebagai titik berat manajemen program meliputi : perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta mengupayakan sumber daya (dana, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta mengupayakan sumber daya (dana, tenaga, sarana dan prasarana).

tenaga, sarana dan prasarana). 13.

13. Membuat peta TBC sehingga ada daerah-daerah yang perlu di monitorMembuat peta TBC sehingga ada daerah-daerah yang perlu di monitor penanggulangan bagi para pekerja.

penanggulangan bagi para pekerja. 14.

14. Memperhatikan komitmen Memperhatikan komitmen internasiinternasional.onal.

KEGIATAN PENANGGULANGAN TBC KEGIATAN PENANGGULANGAN TBC Kegiatan penangg

Kegiatan penanggulangan TBC dulangan TBC di tempat kerja meliputi upaya promotif, prei tempat kerja meliputi upaya promotif, preventif, kuratif ventif, kuratif  dan rehabilitatif.

dan rehabilitatif.

Upaya Promotif  Upaya Promotif  Peningkatan penge

Peningkatan pengetahuan pekerja tentang penanggulangan TBC di tempat tahuan pekerja tentang penanggulangan TBC di tempat kerja melaluikerja melalui pendidikan & pelatihan petugas

pendidikan & pelatihan petugas pemberi pelayanan kesehatan di tempat pemberi pelayanan kesehatan di tempat kerja, penyuluhankerja, penyuluhan,, penyebarluas

penyebarluasan an informasi, peningkatan kebugaran jasmani, informasi, peningkatan kebugaran jasmani, peningkatan kepuasan kerja,peningkatan kepuasan kerja, peningkatan gizi kerja

peningkatan gizi kerja

Upaya preventif  Upaya preventif 

Adalah upaya untuk mencegah timbulnya penyakit atau kondisi yang memperberat penyakit Adalah upaya untuk mencegah timbulnya penyakit atau kondisi yang memperberat penyakit TBC.

(14)

Pencegahan Primer Pencegahan Primer

Pencegahan primer merupakan upaya yang dilaksanakan untuk mencegah timbulnya penyakit Pencegahan primer merupakan upaya yang dilaksanakan untuk mencegah timbulnya penyakit pada populasi yang sehat.

pada populasi yang sehat.

Pengendalian melalui perundang-undangan (legislative control) Pengendalian melalui perundang-undangan (legislative control)

* Undang-Undang No. 14 tahun 1969 Tentang ketentuan-ketentuan pokok tenaga kerja. * Undang-Undang No. 14 tahun 1969 Tentang ketentuan-ketentuan pokok tenaga kerja. * Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja

* Undang-Undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan kerja * Undang-Undang No.23 tahun 1992

* Undang-Undang No.23 tahun 1992 tentang Kesehatantentang Kesehatan * Peraturan Menteri Kesehatan tentang hygiene dan

* Peraturan Menteri Kesehatan tentang hygiene dan saniasi lingkungansaniasi lingkungan

Pengendalian melalui administrasi/organisasi (administrative control) Pengendalian melalui administrasi/organisasi (administrative control)

* Pesyaratan penerimaan t

* Pesyaratan penerimaan tenaga kerjaenaga kerja * Pencatatan pelaporan

* Pencatatan pelaporan * Monitoring dan evaluasi * Monitoring dan evaluasi

Pengendalian secara teknis (engineering control),

Pengendalian secara teknis (engineering control), antara lain :antara lain :

* Sistem ventilasi yang baik  * Sistem ventilasi yang baik  * Pengendalian lingkungan keja * Pengendalian lingkungan keja

Pengendalian melalui jalur kesehatan (medical control), antara lain : Pengendalian melalui jalur kesehatan (medical control), antara lain :

-- Pendidikan kesehatan : kebersihan perorangan, gizi kerja, kebersihan lingkungan, caraPendidikan kesehatan : kebersihan perorangan, gizi kerja, kebersihan lingkungan, cara minum obat dll.

minum obat dll.

-- Pemeriksaan kesehatan awal, berkala & khusus (anamnesis, pemeriksaan fisik,Pemeriksaan kesehatan awal, berkala & khusus (anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium rutin, tuberculin test)

pemeriksaan laboratorium rutin, tuberculin test) -- Peningkatan gizi pekerjaPeningkatan gizi pekerja

-- PeneliPenelitian tian kesehatankesehatan

Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder adalan upaya untuk menemukan penyakit TBC sedini mungkin Pencegahan sekunder adalan upaya untuk menemukan penyakit TBC sedini mungkin mencegah meluasnya penyakit, mengurangi bertambah beratnya penyakit, diantaranya : mencegah meluasnya penyakit, mengurangi bertambah beratnya penyakit, diantaranya :

(15)

-- Pengawasan dan penyuluhan untuk mendorong pasien TBC bertahan pada pengobatanPengawasan dan penyuluhan untuk mendorong pasien TBC bertahan pada pengobatan yang diberikan (tingkat kepatuhan) dilaksanakan oleh seorang “Pengawas Obat” atau yang diberikan (tingkat kepatuhan) dilaksanakan oleh seorang “Pengawas Obat” atau  juru TBC

 juru TBC

-- Pengamatan langsung mengenai perawatan pasien TBC di tempat kerjaPengamatan langsung mengenai perawatan pasien TBC di tempat kerja

-- Case-finding secara aktif, mencakup identifikasi TBC pada orang yang dicurigai danCase-finding secara aktif, mencakup identifikasi TBC pada orang yang dicurigai dan rujukan pemeriksaan dahak dengan mikroskopis secara berkala.

rujukan pemeriksaan dahak dengan mikroskopis secara berkala.

-- Membuat “Peta TBC”, sehingga ada gambaran lokasi tempat kerja yang perluMembuat “Peta TBC”, sehingga ada gambaran lokasi tempat kerja yang perlu prioritas penanggulangan TBC bagi pekerja

prioritas penanggulangan TBC bagi pekerja -- PengelPengelolaan olaan logistik logistik 

Upaya Kuratif dan Rehabilitatif  Upaya Kuratif dan Rehabilitatif 

Adalah upaya pengobatan penyakit TBC yang bertujuan untuk menyembuhkan penderita, Adalah upaya pengobatan penyakit TBC yang bertujuan untuk menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan tingkat penularan.

mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan tingkat penularan.

Obat TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan Obat TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam jumlah cukup dan dosis yang tepat selama 6-8 bulan dengan menggunakan OAT standar yang dosis yang tepat selama 6-8 bulan dengan menggunakan OAT standar yang direkomendasikan oleh WHO dan IUATLD (International Union Against Tuberculosis and direkomendasikan oleh WHO dan IUATLD (International Union Against Tuberculosis and Lung Disease). Pelaksanaan minum obat & kemajuan hasil pengobatan harus dipantau.

Lung Disease). Pelaksanaan minum obat & kemajuan hasil pengobatan harus dipantau.

Agar terlaksananya program penanggulangan TBC ditempat kerja perlu adanya komitmen Agar terlaksananya program penanggulangan TBC ditempat kerja perlu adanya komitmen dari pimpinan perusahaan / tempat kerja dan kerjasama dengan semua pihak terkait untuk  dari pimpinan perusahaan / tempat kerja dan kerjasama dengan semua pihak terkait untuk  melaksanakan Program Penanggulangan TBC didukung dengan ketersediaan dana, sarana melaksanakan Program Penanggulangan TBC didukung dengan ketersediaan dana, sarana dan tenaga yang professional.

dan tenaga yang professional.

Keberhasilan pengobatan TBC tergantung dari kepatuhan penderita untuk minum OAT yang Keberhasilan pengobatan TBC tergantung dari kepatuhan penderita untuk minum OAT yang teratur. Dalam hal ini, PMO di tempat kerja akan sangat membantu kesuksesan teratur. Dalam hal ini, PMO di tempat kerja akan sangat membantu kesuksesan Penanggulangan TBC di tempat kerja.

Penanggulangan TBC di tempat kerja.

Sumber : Sumber :

Tuberkulosis Klinis, Edisi 2 th 2002, John Crofton, Norman Horne dan Fred Miller Tuberkulosis Klinis, Edisi 2 th 2002, John Crofton, Norman Horne dan Fred Miller ...Pedoman Nasional penanggulangan TBC, Cetakan ke 8,Dekes RI th 2002.

...Pedoman Nasional penanggulangan TBC, Cetakan ke 8,Dekes RI th 2002. -- ...Pedoman Nasional Penanggulangan TB , Depkes RI tahun 2008....Pedoman Nasional Penanggulangan TB , Depkes RI tahun 2008. -- ..Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan RI ..Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan RI 

WWW.depkes.go.id

WWW.depkes.go.id

-- ..Mengenal penyakit-penyakit menular..Mengenal penyakit-penyakit menular

Referensi

Dokumen terkait

Faktor ini memiliki nilai terbesar dibandingkan dengan faktor kedua dan dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor pertama ini merupakan faktor dominan yang

Apabila besarnya uang titipan di bank tersebut ternyata lebih besar dari yang diputuskan oleh hakim pengadilan negeri maka akan ada pemberitahuan dari kejaksaan negeri kepada

Beberapa saran yang dapat diajukan peneliti untuk mengoptimalkan pemanfaatan model project based learning berbantuan media virtual yaitu: (1) kemampuan awal hendaknya

Pada hasil analisis regresi berganda yang telah dilakukan, secara parsial 1 variabel independen telah terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen

Pengertian populasi menurut V. 65), “Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang

sistem operasi adalah menyediakan tempat untuk sebuah aplikasi saat berjalan pada memori komputer, menyimpan data-data dari semua operasi yang dilakukan oleh komputer, dan

Sebagai state of the art, pada penelitian ini dusulkan peningkatan bandwidth dari antena mikrostrip lingkaran menggunakan metode beleved half cut.. Metode beleved half cut

Graf disini digunakan bukan untuk mencari alur tercepat dalam penyusunan dan eksekusi materi dan metode dalam kaderisasi, tetapi digunakan agar hasil akhir yang diharapkan