• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH TBC PARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH TBC PARU"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1

1.1 LataLatar Belar Belakangkang T

Tuubbeerrkkuulloossiis s PPaarru u aaddaallah ah ppeenynyaakkit it aakkiibbaat t iinnffekeksi si kkuummanan  Mycobacterium

 Mycobacterium tuberculosistuberculosis yanyang g sissistemitemis s sehsehingingga ga menmenyeryerang ang hamhampir pir  sem

semua ua ororgagan n tutububuh, h, dedengngan an lolokakasi si teterbrbanyanyak ak di di paparu ru yayang ng bibiasaasanynyaa merupakan lokasi infeksi primer (Arif Mansjoer: 459!

merupakan lokasi infeksi primer (Arif Mansjoer: 459!

"i #ndonesia, masalah kesehatan masih menjadi masalah yang serius "i #ndonesia, masalah kesehatan masih menjadi masalah yang serius da

dan n susulilit t didihihindndararkakan n ololeh eh kakarerena na kukurarangngnynya a kekesasadadararan n didiri ri dadariri  penduduknya! $alah satu masalah kesehatan yang saat ini marak dibi%arakan  penduduknya! $alah satu masalah kesehatan yang saat ini marak dibi%arakan

di semua kalangan bahkan di seluruh penjuru dunia adalah masala

di semua kalangan bahkan di seluruh penjuru dunia adalah masala h penyakith penyakit menular yang merupakan an%aman bagi kehidupan! $alah satunya adalah menular yang merupakan an%aman bagi kehidupan! $alah satunya adalah  penyakit

 penyakit TubTuber%ulosis er%ulosis (T&'! (T&'! Penyakit Penyakit Tuber%ulosis Tuber%ulosis (T&' (T&' merupakanmerupakan  penyebab

 penyebab kematian kematian terbanyak terbanyak dibanding dibanding dengan dengan penyakit penyakit infeksi infeksi lain! lain! "i"i #nd

#ndoneonesia sia T&T&' ' mermerupaupakan kan penypenyebaebab b kemkematiaatian n perperingingkat kat ketiketiga ga setsetelahelah  penyakit

 penyakit kardioaskuler kardioaskuler dan dan penyakit penyakit pernafasan pernafasan serta serta menjadi menjadi peringkatperingkat  pertama

 pertama dari dari golongan golongan penyakit penyakit infeksi! infeksi! $etiap $etiap tahunnya, tahunnya, )*+)*+ memperkirakan terjadi 5-!... kasus T&' baru di #ndonesia dan kematian memperkirakan terjadi 5-!... kasus T&' baru di #ndonesia dan kematian karena T&' sekitar /4.!... orang! T&' adalah penyakit menular langsung karena T&' sekitar /4.!... orang! T&' adalah penyakit menular langsung yan

yang g disdisebaebabkbkan an oleoleh h kumkuman an My%My%obaoba%te%terium rium tubtuber%uer%uloslosis! is! PadPada a 0ak0aktutu  batuk

 batuk atau atau bersin, bersin, penderita penderita menyebarkan menyebarkan kuman kuman ke ke udara udara dalam dalam bentuk bentuk  dro

dropleplet! t! +ra+rang ng dapdapat at teriterinfenfeksi ksi kalkalau au drodropleplet t terterhiruhirup p ke ke daldalam am salusaluranran  pernafasan!

 pernafasan!

Terjadinya peningkatan kasus ini disebabkan dipengaruhi oleh daya Terjadinya peningkatan kasus ini disebabkan dipengaruhi oleh daya tahan tubuh, status gi1i

tahan tubuh, status gi1i dan kebersihan diri indiidu dan dan kebersihan diri indiidu dan kepadkepadatan hunianatan hunian lingk

lingkungaungan n tempat tinggal! Pada tempat tinggal! Pada tahun /995 tahun /995 pemeripemerintah telah ntah telah membememberikanrikan anggaran obat bagi penderita tuberkulosis se%ara gratis ditingkat Puskesmas, anggaran obat bagi penderita tuberkulosis se%ara gratis ditingkat Puskesmas, dengan sasaran utama adalah penderita tuberkulosis dengan ekonomi lemah! dengan sasaran utama adalah penderita tuberkulosis dengan ekonomi lemah!

(2)

+bat tuberkulosis harus diminum oleh penderita se%ara rutin selama enam +bat tuberkulosis harus diminum oleh penderita se%ara rutin selama enam  bulan berturut2turut tanpa henti!

 bulan berturut2turut tanpa henti!

3ntuk kedisiplinan pasien dalam menjalankan pengobatan juga perlu 3ntuk kedisiplinan pasien dalam menjalankan pengobatan juga perlu dia0asi oleh anggota keluarga terdekat yang tinggal serumah, yang setiap dia0asi oleh anggota keluarga terdekat yang tinggal serumah, yang setiap saat dapat mengingatkan penderita untuk minum obat! Apabila pengobatan saat dapat mengingatkan penderita untuk minum obat! Apabila pengobatan terputus tidak sampai enam bulan, penderita se0aktu20aktu akan kambuh terputus tidak sampai enam bulan, penderita se0aktu20aktu akan kambuh kemba

kembali li penypenyakitnyakitnya a dan dan kuman tuberkulkuman tuberkulosis osis menjamenjadi di resisten sehinggaresisten sehingga membutuhkan biaya besar untuk pengobatannya!

membutuhkan biaya besar untuk pengobatannya! 1.2

1.2 RumuRumusan Masan Masalahsalah "ar

"ari i latlatarbarbelakelakang ang sebsebelumelumnynya, a, makmaka a dapdapat at dirdirumuumuskaskan n bebbeberaperapaa rumusan masalah sebagai berikut :

rumusan masalah sebagai berikut : /!

/! ApApa da defefininisisi Ti T&' &'  !

! ApApa saa saja taja tandnda daa dan gen gejaljala T&a T&' '  -!

-! Apa Apa saja saja metmetode ode diadiagnognostik stik T&T&' '  4!

4! &ag&agaimaaimana %ana %ara penra penulaularan pran penyenyakit akit T&T&' '  5!

5! &ag&agaimaaimana %ana %ara penra pen%eg%egahaahan penn penyakyakit Tit T&' &'  6!

6! &ag&agaimaaimana %arna %ara penga pengobaobatan petan penynyakiakit T&' t T&'  7!

7! &a&agagaimimanana a PePeraran n PePerara0a0at t dadalam lam prpromomososi i kekesehsehataatan n memengngenenaiai kasus T&' 

kasus T&'  !

! Apa saja proApa saja proses kepeses kepera0ara0atan daltan dalam promam promosi kesosi kesehaehatan mentan mengengenaiai kasus T&'  kasus T&'  1.3 1.3 TTuujuanjuan / /!!--!!// TTuujujuan an 33mmuumm

Mahasis0a mampu mengetahui promosi kesehatan pada pasien T&'! Mahasis0a mampu mengetahui promosi kesehatan pada pasien T&'! /

/!-!-!! TTuujujuan an 8h8huusususs /!

/! MahMahasisasis0a mam0a mampu mepu mengengetahtahui deui definfinisi Tisi T&'&' !

! MahMahasisasis0a mam0a mampu menpu mengetagetahui tahui tanda danda dan gejan gejala T&la T&'' -!

-! MahasisMahasis0a m0a mampu ampu mengetmengetahui ahui metodmetode die diagnosagnostik tik T&'T&' 4!

4! MahasisMahasis0a mam0a mampu mepu mengetahngetahui %arui %ara pena penularan ularan penypenyakit Takit T&'&' 5!

5! MahasisMahasis0a mam0a mampu mepu mengetahngetahui %arui %ara pena pen%egahan %egahan penypenyakit Takit T&'&' 6!

6! MahasisMahasis0a mam0a mampu mepu mengetahngetahui %arui %ara pena pengobatgobatan penan penyakit yakit T&'T&' 7!

7! MaMahahasissis0a 0a mamampmpu u memengngetaetahuhui i peperaran n peperara0a0at t dadalam promlam promososii kesehatan mengenai kasus T&'

kesehatan mengenai kasus T&' 

!! MaMahahasisis0s0a a mamammpu pu mmenenggetetahahui ui prprooseses s kekepperera0a0atatan an dadalalamm  promosi kesehatan mengenai kasus T&'

(3)

BAB II

TINAUAN TE!RITI" 2.1 De#$n$s$ TB%

Tuberkulosis (T& adalah suatu penyakit menular yang paling sering mengenai parenkim paru , biasanya di sebabkan oleh  Mycobacterium tuberculosis! T& dapat menyebar hampir kesetiap bagian tubuh , termasuk 

(4)

meninges , ginjal , tulang , dan nodus limfe! infeksi a0al biasanya terjadi dalam  sampai /. minggu setelah pajanan! pasien kemudian dapat membentuk penyakit aktif karena respons imun menurun atau tidak adekuat!  proses aktif dapat berlangsung lama dan karakteristikan oleh periode remisi yang panjang ketika penyakit di hentikan , hanya untuk dilanjutkan dengan  periode aktiitas yang di perbarui! T& adalah masalah kesehatan mas yarakat

di seluruh dunia yang erat kaitannya dengan kemiskinan, malnutrisi , kepadatan penduduk , perumahan diba0ah standar , dan tidak memadainya layanan kesehatan! angka mortalitas dan morbiditas terus meningkat!

T& ditularkan ketika seorang penderita penyakit paru aktif  mengeluarkan organisme! indiidu yang rentan menghirup droplet dan menjadi terinfeksi! bakteria di transmisikan ke aleoli dan memperbanyak  diri ! reaksi inflamasi menghasilkan eksudat ke aleoli dan  bronkopneumonia, granuloma dan jaringan fibrosa ! a0itan biasanya

mendadak!

Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi T& aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara! #nfeksi T& umumnya bersifat asimtomatik  dan  laten! amun hanya satu dari sepuluh kasus infeksi laten yang berkembang menjadi penyakit aktif! &ila Tuberkulosis tidak diobati maka lebih dari 5. orang yang terinfeksi bisa meninggal!

;ejala klasik infeksi T& aktif yaitu batuk kronis dengan bercak darah  sputum atau dahak  , demam , berkeringat di malam hari, dan berat badan

turun! (dahulu T& disebut penyakit <konsumsi< karena orang2orang yang terinfeksi biasanya mengalami kemerosotan berat badan! #nfeksi pada organ lain menimbulkan gejala yang berma%am2ma%am! "iagnosis T& aktif   bergantung pada hasil radiologi (biasanya melalui sinar2= dada serta  pemeriksaan mikroskopis dan pembuatan kultur mikrobiologis %airan tubuh! $ementara itu, diagnosis T& laten bergantung pada tes tuberkulin

(5)

kulit/tuberculin skin test  (T$T dan tes darah! Pengobatan sulit dilakukan dan memerlukan pemberian banyak ma%am antibiotik dalam jangka 0aktu lama! +rang2orang yang melakukan kontak juga harus menjalani tes  penapisan dan diobati bila perlu! >esistensi antibiotik   merupakan masalah yang bertambah besar pada infeksi tuberkulosis resisten multi-obat  (T& M">! 3ntuk men%egah T&, semua orang harus menjalani tes penapisan  penyakit tersebut dan mendapatkan vaksinasi basil Calmette–Guérin.

Para ahli per%aya bah0a sepertiga populasi dunia telah terinfeksi oleh  M. tuberculosis, dan infeksi baru terjadi dengan ke%epatan satu orang per 

satu detik! Pada tahun ..7, diperkirakan ada /-,7 juta kasus kronis yang aktif di tingkat global! Pada tahun ./., diperkirakan terjadi pertambahan kasus baru sebanyak ! juta kasus, dan /,5 juta kematian yang mayoritas terjadi di negara berkembang!   Angka mutlak kasus Tuberkulosis mulai menurun semenjak tahun ..6, sementara kasus baru mulai menurun sejak  tahun ..! Tuberkulosis tidak tersebar se%ara merata di seluruh dunia! "ari  populasi di berbagai negara di Asia dan Afrika yang melakukan tes tuberkulin, .2nya menunjukkan hasil positif, sementara di Amerika $erikat, hanya 5?/. saja yang menunjukkan hasil positif! Masyarakat di dunia berkembang semakin banyak yang menderita Tuberkulosis karena kekebalan tubuh mereka yang lemah! &iasanya, mereka mengidap Tuberkulosis akibat terinfeksi irus  H!  dan berkembang menjadi  "#$ . Pada tahun /99.2an #ndonesia berada pada peringkat2- dunia penderita T&, tetapi keadaan telah membaik dan pada tahun ./- menjadi peringkat25 dunia!

 %uman &'C  tidak melalui "$  sehingga bayi boleh menyusu ibu! #bu  perlu diobati se%ara adekuat dan diajarkan pen%egahan penularan ke bayi dengan menggunakan masker!&ayi tidak langsung diberi 'CG oleh karena efek proteksinya tidak langsung terbentuk! )alaupun sebagian obat anti-&'C  melalui "$ , kadarnya tidak %ukup sehingga bayi tetap diberikan pro(ilaksis dengan )H  dosis penuh!

(6)

 *engobatan &'C   pada ibu memerlukan 0aktu paling kurang dari 6  bulan! $etelah - bulan pengobatan se%ara adekuat, biasanya ibu sudah tidak 

menularkan lagi, dan pada bayi dilakukan u+i Mantou! &ila hasilnya negatie, terapi )H  di dalam darah sudah sangat rendah!

!/!/ Manifestasi 8linis

"eteksi dan diagnose T& di%apai melalui temuan  pemeriksaan subjektif dan hasil pengujian objektif! "iagnosis sulit karana T& menyerupai banyak penyakit lain dan dapat terjadi  bersama dengan penyakit paru lainnya! Pera0at dan penyedia layanan kesehatan lainnya harus memiliki ke%urigaan dengan risiko2tinggi T&!

>i0ayat klien meliputi pengkajian kemungkinan paparan  baru atau lama terhadap T& dan juga pekerjaan klien, aktiitas harian klien, dan perjalanan atau ri0ayat tinggal dinegara dengan insiden T& yang tinggi! >i0ayat paparan T& sangat penting, tetapi sebagian besar klien tidak menyadari paparan ini! "isarankan untuk menentukan apakah klien pernah diperiksa T& sebelumnya dan mendapatkan hasil pemeriksaan tersebut!

#nfeksi T& primer mungkin tetap tidak dikenali karena relatie tanpa gejala! @esi klasifikasi pada rontgen dada dan reaksi uji kulit positif sering kali merupakan satu2satunya indikasi bah0a infeksi T& primer telah terjadi! 8ebanyakan klien memiliki basilus tuberkel seumur hidup dan tidak pernah mengalami penyakit aktif  karena daya tahan tubuh mereka %ukup untuk menghalangi infeksi  primer! Tuberkel akan sembuh melalui fibrosis dan kalsifikasi! 8etika orang yang terinfeksi mengalami penyakit aktif, dapat terjadi hal berikut : (/ lokasi kompleks primer berkembang dan

(7)

memburuk, ( terjadi kaitasi didalam paru, (- infeksi aktif akan menyebar, dan (4 klien akan menjadi sakit se%ara klinis!

2.2 Tan&a &an 'ejala TB% !!/ ;ejala 3mum

a! $uhu tubuh meningkat hilang timbul berkisar 4.24/o'!  b! $esak napas dan nyeri dada

%! &adan lemah kurang enak badan

d! &erkeringat pada maam hari 0alau tanpa kegiatan! e! &erat badan menurun

!! ;ejala 8husus

a! &atuk terus menerus disertai dahak lebih dari tiga minggu  b! &atuk lama dengan dahak ber%ampur darah

%! yeri dada d! $esak nafas

e! Pembesaran kelenjer getah bening di leher yang sulit bila diraba

f! ;angguan pen%ernaan kronis disertai penurunan berat badan g! Timbul panas badan tinggi biasanya disertai kejang pada anak 

2.3 Met(&e D$agn(st$k TB%

a! 3ji 8ulit T& (uji mantou B tes CuantilDE>+2T& ;old (CDT  b! Doto >ongten dada

%! Apusan basilus tahan asam d! kultur sputum

3ji kulit tuber%ulin! 3ji kulit tuber%ulin, baisanya uji mantou, dilakukan se%ara rutin pada kelompok risiko tinggi yang diduga T& aktif! 3ji Mantou menggunakan tuber%ulin purified protein deriatie (PP" untuk mengidentifikasi infeksi T&! $ejumlah ke%il (.!/ml deriate tersebut diberikan se%ara intradermal untuk membentuk bentol dikulit  berukuran 6 hingga /.mm! bentol tersebut harus diba%a dalam 4 hingga

7 jam oleh professional terlatih! Adanya indurasi (bentukan keras, teraba, meninggi dan bukan eritema, mengindikasi hasil positif!

>eaksi positif palsu terhadap uji kulit tuber%ulin dapat terjadi pada klien yang memiliki infeksi mikobakterial lain atau yang telah mendapatkan aksin a%ille %almette ;uerin (&';! >eaksi negatie palsu

(8)

 juga dapat terjadi, terutama pada orang yang mengalami supresi imun atau anergi (gangguan kemampuan untuk bereaksi terhadap antigen! Pada klien tersebut, dan untuk siapa pun yang memiliki uji kulit positif, pemeriksaan apusan sputum AD& dan rontgen dada dapat digunakan untuk  mengidentifikasi penyakit aktif! Penting untuk memulai isolasi respiratoris untuk klien tersebut hingga hasil sputum AD& diketahui!

#stilah tuber%ulin %onerter merujuk pada klien yang tidak  menunjukkan bukti radiologis maupun bakteriologis adanya T& paru tetapi uji kulit tuberkulinnya FberubahG dari reaksi negatie menjadi reaksi  positif! *asil tuber%ulin yang negatie tidak selalu berarti bah0a tidak ada

T&!

3ji CuantiDE>+2T& ;old! 3ji CuantiDE>+2T& ;old merupakan pemeriksaan baru yang dikenalkan pada ..5! #a merupakan  pemeriksaan darah yang digunakan untuk menentukan bagaimana system imunitas klien bereaksi terhadap M! tuber%ulosis! *asil positif dari 3ji CuantiDE>+2T& ;old hanya menunjukkan bah0a klien pernah terinfeksi, dan seperti uji kulit Mantou, tidak dapat menginformasi apakah klien telah berlanjut menjadi penyakit T& aktif 

2.) %ara Penularan Pen*ak$t TB%

Penularan penyakit T&' adalah melalui udara yang ter%emar oleh Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskanHdikeluarkan oleh si penderita T&' saat batuk, dimana pada anak2anak umumnya sumber infeksi adalah  berasal dari orang de0asa yang menderita T&'! &akteri ini masuk kedalam  paru2paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama  pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah, &ahkan bakteri ini  pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar 

getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran %erna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah organ paru!

(9)

Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi pada paru2paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk bulat (globular! "engan reaksi imunologis, sel2sel pada dinding paru berusaha menghambat bakteri T&' ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut! Akibatnya bakteri T&' tersebut akan berdiamHistirahat (dormant seperti yang tampak sebagai tuberkel pada pemeriksaan =2ray atau photo rontgen!

8etika seseorang yang mengidap T& paru aktif batuk, bersin, bi%ara, menyanyi, atau meludah, mereka sedang menyemprotkan titis2titis aerosol  infeksius dengan diameter .!5 hingga 5 Im! &ersin dapat melepaskan  partikel ke%il2ke%il hingga 4.,... titis! Tiap titis bisa menularkan penyakit Tuberkulosis karena dosis infeksius penyakit ini sangat rendah! ($eseorang yang menghirup kurang dari /. bakteri saja bisa langsung terinfeksi!

+rang2orang yang melakukan kontak dalam 0aktu lama, dalam frekuensi sering, atau selalu berdekatan dengan penderita T&, beresiko tinggi ikut terinfeksi, dengan perkiraan angka infeksi sekitar !

(10)

$eseorang dengan Tuberkulosis aktif dan tidak mendapatkan pera0atan dapat menginfeksi /.2/5 (atau lebih orang lain setiap tahun! &iasanya, hanya mereka yang menderita T& aktif yang dapat menularkan penyakit ini! +rang2orang dengan infeksi laten diyakini tidak menularkan penyakitnya! 8emungkinan penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain tergantung  pada beberapa faktor! Daktor2faktor tersebut antara lain jumlah titis infeksius

yang disemprotkan oleh pemba0a, efektifitas entilasi lingkungan tempat tinggal, jangka 0aktu paparan, tingkat virulensi strain  M. tuberculosis, dan tingkat kekebalan tubuh orang yang tidak terinfeksi! 3ntuk men%egah  penyebaran berlapis dari satu orang ke orang lainnya, pisahkan orang2orang dengan T& aktif (<nyata< dan masukkan mereka dalam rejimen obat anti2 T&! $etelah kira2kira dua minggu pera0atan efektif, orang2orang dengan infeksi aktif yang non-resisten biasanya sudah tidak menularkan  penyakitnya ke orang lain! &ila ternyata kemudian ada yang terinfeksi,  biasanya perlu 0aktu tiga sampai empat minggu hingga orang yang baru terinfeksi itu menjadi %ukup infeksius untuk menularkan penyakit tersebut ke orang lain!

2.+ %ara Pen,egahan Pen*ak$t TB%

a! Menghindari kontak dengan penderita aktif T&'  b! Menutup mulut se0aktu batuk dan bersin

%! Tidak meludah di sembarang tempat

d! Jentilasi rumah yang baik agar udara dan sinar matahari masuk e! Tidur dan istirahat yang %ukup

f! Tidak merokok dan minum2minuman alkohol g! &erolahraga teratur 

h! Meningkatkan daya tahan tubuh dengan gi1i seimbang

2.- %ara Peng(atan Pen*ak$t TB%

Terapi T& merupakan proses jangka panjang yang harus dimulai segera setelah adanya dugaan infeksi! Pasien dengan T& aktif dimulai dengan empat obat untuk memastikan eliminasi organisme resistan! "osis dari beberapa obat diberikan %ukup besar 8arena basilus sulit dibunuh! +bat yang digunakan untuk T& dapat berupa lini-pertama dan lini-kedua! Agen

(11)

lini2pertama diresepkan pertama kali hingga hasil kultur dan sensitiitas tersedia!

'"' saat ini merekomendasikan pendekatan dua fase untuk terapi, terdiri atas fase induksi yang menggunakan empat obat yang bertujuan menghan%urkan sebagian besar organisme yang berkembang dengan %epat, dan fase lanjutan, biasanya menggunakan dua obat untuk mengeliminasi  basilus yang tersisa!

+leh karena obat yang digunakan untuk T& mungkin memiliki efek  samping yang serius, pemeriksaan a0al (bergantung pada obat2obatan yang digunakan mungkin perlu dilakukan terlebih dahulu! Toksisitas obat dapat membatasi terapi dari T&! Toleransi obat, efek obat, dan toksisitas obat  bergantung pada fa%tor2faktor seperti dosis obat2obatan, 0aktu sejak dosis terakhir, dan formula kimia obat2obatan, serta usia klien, fungsi ginjal dan usus klien, dan kepatuhan terapi!

Pengobatan bagi penderita penyakit T&' akan menjalani proses yang %ukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih! Penyakit T&' dapat disembuhkan se%ara total apabila penderita se%ara rutin mengkonsumsi obat2obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gi1i yang %ukup baik!

$elama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan  baik darah, sputum, urine dan =2ray atau rontgen setiap - bulannya! Adapun obat2obatan yang umumnya diberikan adalah  soniaid dan ri(ampin sebagai  pengobatan dasar bagi penderita T&', namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrainamide dan streptomycin sul(ate atau ethambutol HC sebagai satu kesatuan yang dikenal KTriple "rugK!

Pengobatan untuk T&' berbentuk paket selama 6 bulan yang harus dimakan setiap hari tanpa terputus! &ila penderita berhenti, pengobatan

(12)

harus diulang dari a0al! Pengobatan T& paru diberikan dalam  tahap yaitu :

1. Taha/ a0al

Penderita mendapat obat setiap hari selama  bulan 6. tablet! 2. Taha/ lanjutan

 Pada tahap lanjutan penderita mendapat jenis obat lebih sedikit, namun dalam jangka 0aktu yang lebih lama yaitu 4 bulan dengan dosis - seminggu dengan jumlah obat 54 tablet!

BAB III

TINAUAN A"U" 3.1 asus TB% &$ In&(nes$a

&eban T&' di #ndonesia masih sangat tinggi, khususnya mengenai angka kesembuhan yang ada akibat dari proses pengobatan yang berjalan dalam jangka 0aktu yang lama yakni selama minimal 6 bulan dan resiko terjadinya resistensi obat!

$ehingga pemerintah melalui kegiatan puskesmas melaksanakan  program penanggulangan dan pemberantasan penyakit menular (PM

untuk T&' dengan strategi "+T$ ("ire%tly, +bsered, Treatment, and $hort 'ourse! T&' jika parah menjadi T&> (tibi resisten jika pasien tak mau minum obat!

(13)

3.2 Peran Pera0at &alam Pr(m(s$ esehatan &alam kasus TB%

Peran pemberi pelayanan kesehatan , terutama pera0at perlu dioptimalkan dalam memberikan promosi kesehatan! 'aranya adalah dengan memanfaatkanH mengaktifkan kembali peran2peran Puskesmas sebagai pusat pelayanan masyarakat untuk men%apai isi pembangunan kesehatan #ndonesia tahun .5, yaitu penduduk #ndonesia hidup dalam lingkungan dan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan menjangkau  pelayanan kesehatan yang bermutu se%ara adil dan merata dan memiliki derajat kesehatan yang tinggi ("epkes, ..7! Meskipun saat ini Puskesmas kurang berhasil menumbuhkan inisiatif masyarakat dalam peme%ahan masalah dan belum mampu mendorong kontribusi masyarakat dalam upaya kesehatan ("epkes, ..7, optimalisasi peran pera0at komunitas melalui Puskesmas sebagai 0adah strategis untuk membentuk Lparadigma sehat masyarakat merupakan salah satu solusi terbaik karena langsung turun menyentuh masyarakat! Mengembalikan peran Puskesmas yang tidak hanya sebagai 0adah upaya kuratif, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan dan komunikasi masyarakat terutama terkait kesehatan perlu dilakukan! $elain itu, Panduan #ntegrasi Promosi 8esehatan (P#P8 yang disusun oleh "epartemen 8esehatan juga perlu dijadikan pedoman dalam melakukan  promosi kesehatan!

3.3 Pen,egahan /enularan TB% terha&a/ Pera0at

$elama ra0at inap, pengendalian infeksi yang tepat dan praktik  kesehatan dari karya0an rumah sakit sangat penting! Pertama, identifikasi dini klien dengan T& sangatlah penting! 8lien yang memiliki risiko tinggi dank lien dengan manifestasi klinik pneumonia harus ditempatkan segera di ruang isolasi hingga hasil asupan AD& atau kultur diterima! >uang isolasi udara harus dijaga dengan tekanan negatie relatie terhadap ruang luar, tekanan negatie akan men%egah udara ruang isolasi mengalir keluar ketika  pintu dibuka, sehingga menghindari penyebaran partikel infeksi ke luar 

(14)

membunuh mikrobakteria dan filter partikulat udara efisiensi tinggi (*EPA juga harus digunakan!

Perlengkapan perlindungan pribadi, parti%ulate respirator diperlukan  bagi semua pekerja kesehatan yang memasuki ruang isolasi T&! Alat ini akan menyaring nu%lei droplet, ketepatan penggunaan parti%ulate respirator  harus dikaji ulang jika ada perubahan bentuk 0ajah penggunanya!

Memonitor status T& tenaga kesehatan juga penting! 3ji kulit harus dilakukan tiap tahun untuk semua tenaga kesehatan yang mungkin terpapar  T&! 3ji setengah tahun sekali harus dilakukan pada area risiko tinggi atau saat konersi positif dari uji kulit T& sering ditemukan!

$aat klien ditemukan mengalami T&, petugas kesehatan akan  berbi%ara dengan klien dan mebgumpulkan daftar kontak! $etiap orang yang  pernah memiliki kontak dengan klien harus diperiksa dengan uji kulit

tuber%ulin dan rontgen dada untuk mengealuasi infeksi T&!

3.4 Proses Keperawatan dan Promosi Kesehatan

Kasus :

Tn! D ( 5. thn  seorang pekerja serabutan tinggal di sebuah rumah yang sederhana dengan entilasi yang tidak baikHtertutup,  pen%ahayaan kurang dan tidak rapi! $etiap hari klien mengeluh  berkeringat dingin dan demam pada malam hari dan batuk2batuk lebih dari - minggu serta mengalami penurunan berat badan ( 5 kg  se%ara drastis! "isamping itu Tn! D mengeluh mudah %apek dan sesak napas saat melakukan aktiitas! Tn! D tinggal bersama istrinya y! ) ( 45 tahun ! y! ) dan Anaknya $dr! N ( / thn ! y! ) juga mengeluh  batuk2batuk tanpa disertai keringat dingin! 8lien merasa takut dengan

(15)

kondisi yang dialaminya dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke >$!

3.4.1

Pengkajian

Adalah langkah awal dari tahapan proses

keperawatan. Pengkajian fator perilak! dala"

pro"osi kesehatan "en!r!t #awrene $reen %

1980 dala" &!k!n'a (oekidjo )otoat"odjo*

2007 % 16+17,.

1. -aktor Predisposisi Predisposing Factor ,

-aktor 'ang perl! dikaji adalah %

a.

Pengetah!an

dan

sikap

"as'arakat terhadap kesehatan

&.

 /radisi

dan

kepera'aan

"as'arakat

terhadap

hal+hal

'ang

&erkaitan

dengan

kesehatan

.

(iste" nilai 'ang dian!t

"as'arakat

d.  /ingkat pendidikan

e.  /ingkat soial ekono"i

al di atas dapat dijelaskan &ahwa !nt!k

&erperilak! kesehatan* "isaln'a pe"eriksaan

kesehatan

&agi

i&!

ha"il

diperl!kan

pengetah!an dan kesadaran i&! terse&!t

tentang "anfaat periksa keha"ilan &aik &agi

kesehatan i&! sendiri "a!p!n janinn'a.-aktor

ini ter!ta"a 'ang positif "e"per"!dah

terw!j!dn'a perilak!*"aka sering dise&!t

fator pe"!dah.

2. -aktor pe"!ngkin Enambling factors ,

-aktor 'ang perl! dikaji adalah %

(16)

 etersediaan sarana dan prasarana ata!

fasilitas kesehatan &agi "as'arakat

issal % air &ersih* te"pat pe"&!angan

sa"pah*

te"pat

pe"&!angan

tinja*

ketersediaan

"akanan

'ang

&ergii*

ter"as!k

j!ga

fasilitas

pela'anan

kesehatan seperti p!skes"as* r!"ah sakit*

poliklinik* pos'and!* polindes* pos o&at

desa* dokter ata! &idan praktik swasta.

3. -aktor Peng!at einforing fators,

-aktor 'ang perl! dikaji %

a.

-aktor sikap dan perilak! tokoh

"as'arakat* tokoh aga"a* para pet!gas

ter"as!k pet!gas kesehatan.

&.

ndang+!ndang* perat!ran+perat!ran*

&aik dari p!sat "a!p!n pe"erintah

daerah 'g terkait dengan kesehatan.

3.4.2

Pro"osi esehatan /erkait -aktor

/!

Pro"osi kesehatan dala" faktor  faktor

predisposisi

Pendidikan ata! pro"osi kesehatan

dit!j!kan !nt!k "engg!gah kesadaran*

"e"&erikan

ata!

"eningkatkan

pengetah!an

"asa'arakat

tentang

pe"eliharaan

dan

peningkatan

kesehatan &aik &agi dirin'a sendiri*

kel!argan'a "a!p!n "as'arakatn'a*

&egit!

p!la

pro"osi

kesehatan

"e"&erikan pengertian tentang tradisi*

kepera'aan "as'arakat* ds&.

(17)

!

Pro"osi kesehatan dala" faktor  faktor

na&ling

Pendidikan kesehatan dilak!kan

dengan

"e"&erda'akan

"as'arakat

agar "ereka "a"p! "engadakan sarana

dan prasarana kesehatan dengan !"a+

!"a tetapi "e"&erikan ke"a"p!an

dengan ara &ant!an teknik pelatihan

dan &i"&ingan,* "e"&erikan arahan*

dan ara+ara "enari dana !nt!k

pengadaan

sarana

dan

prasarana*

pe"&erian

fasilitas

han'a

se&agai

perontohan. ent!k pendidikan 'ang

ses!ai

penge"&angan

dan

pengorganisasian 'ang ses!ai PP,*

!pa'a peningkatan pendapatan kel!arga*

&i"&ingan

koperasids&.'ang

"e"!ngkinkan tersedian'a polindes* pos

o&at desa* dana sehat* ds&.

-!

Pro"osi

kesehatan

dala"

fator

einforing

Pro"osi kesehatan 'ang paling

tepat adalah &ent!k pelatihan &agi toga*

to"a

dan

pet!gas

kesehatan

sendiri./!j!an !ta"a dari pelatihan ini

adalah agar sikap dan perilak! pet!gas

dapat "enjadi teladan* ontoh ata!

a!an &agi "as'arakat tentang hid!p

sehat &erperilak! hid!p sehat,.

(18)

Pengkajian awal initial assessment ,*

dilak!kan ketika pasien "as!k ke r!"ah

sakit.(ela"a

pengkajian

!"!"*

perawat

"engidenti;kasi kesehatan 'ang diala"i klien*

dengan "eng!"p!lkan data pengkajian &aik

!"!" "a!p!n kh!s!s dapat "e"!dahkan

perenanaan perawatan klien.

al 'ang har!s dikaji %

a. dentitas pasien

&. iwa'at pen'akit

. Pola  persepsi pe"eliharaan kesehatan

d. Pola akti:itas latihan

e. Pola )!trisi dan "eta&oli

f. Pola li"inasi

g. Pola /id!r istirahat

h. Pola kognitif  persepsi

i. Pola toleransi  koping stress<persepsi

diri<konsep diri

 j. Pola seks!al  reprod!ktif 

k. Pola h!&!ngan dan peran

l. Pola )ilai dan ke'akinan

". Pengkajian ;sik

n. Pernapasan ata! sirk!lasi

o. eta&olik+integ!"en

p. A&do"en

=. )e!rosensori

r. !sk!loskeletal

s. Perenanaan p!lang

Pengkajian

le&ih

lanj!t

dengan

"engg!nakan for"at pengkajian #ihat dan

&aa pada &!k! pengantar dok!"entasi Proses

eperawatan karangan A.Ai Ali"!l ida'at*

(.ep.,

3.4.4

Pengkajian pada el!arga

Pengkajian kel!arga dan indi:id! didala"

kel!arga.Pengkajian kel!arga dengan ara

"engidenti;kasi data de"ogra; dan soial

(19)

!lt!ral* data lingk!ngan* str!kt!r dan f!ngsi

kel!arga* stress dan koping 'ang dig!nakan

dala" kel!arga dan perke"&angan kel!arga*

sedangkan

pengkajian

indi:id!

se&agai

kel!arga dengan ara "engkaji %;sik* "ental*

e"osi* soial dan spirit!al. Pengkajian le&ih

lanj!t dengan "engg!nakan for"at pengkajian

el!arga

3.4.5

Pengkajian pada as'arakat

al 'ang perl! dikaji %

1. >ata nti

2. >ata lingk!ngan ;sik

3. Pela'anan kesehatan dan soial

4. kono"i

5. ea"anan dan transportasi

6. Politik dan pe"erintahan

7. (iste" ko"!nikasi

8. Pendidikan

9. ekreasi

3.+ D$agn(sa e/era0atan

F 8urangnya Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Tuber%ulosis (T&' F

3.- Interens$

$trategi yang di gunakan dalam upaya promosi kesehatan mengenai T&' diantarannya yaitu :

a! ;unakan sebuah strategi dalam mengelola asuhan kepera0atan

dengan seni atau kiat kepera0atan dan teknik pendidikan tentang T&'  b! &erikan kontribusi terhadap permasalahan T&' di #ndonesia

%! &erikan pendidikan kesehatan mengenai T&' juga harus diberikan kepada masyarakat se%ara menyeluruh

d! &uat perilaku indiidu, kelompok, dan masyarakat #ndonesia menuju hal positif se%ara teren%ana melalui proses belajar 

(20)

e! *asil pengubahan perilaku yang diharapkan melalui proses  pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah perilaku sehat

f! Pera0at mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap selama pembelajaran yang berfokus pada masyarakat #ndonesia $T>ATE;# "+T$ (program untuk penderita T&' :

a! &erikan interensi terhadap pasien yang diketahui menderita T& dan keluarganya, dapat juga segera melaksanakan rujukan se%ara tepat agar dapat ditangani dan mendapatkan pengobatan! (Tak  boleh menuggu lama pengobatan!

 b! +bserasi lingkungan dan obatnya! selalu mmemantau

 perkembangan pasien dan keketatan dalam melaksanakan program kuratif !

%! &erikan pengobatan dengan +AT (+bat Anti Tuberkulosa baik di tingkat puskesmas ataupun >!$ dimana obat didapatkan se%ara gratis!

d! &erikan edukasi dan pembelajaran se%ara singkat dan jelas

mengenai penularan, Penga0as Minum +bat dan Pengobatan T&' yang harus dilakukan minimal 6 &ulan

3. Im/lementas$

$trategi yang di gunakan dalam upaya promosi kesehatan mengenai T&' diantarannya yaitu :

a! Menggunakan sebuah strategi dalam mengelola asuhan kepera0atan dengan seni atau kiat kepera0atan dan teknik  pendidikan tentang T&'

 b! Memberikan kontribusi terhadap permasalahan T&' di #ndonesia

%! Memberikan pendidikan kesehatan mengenai T&' juga harus diberikan kepada masyarakat se%ara menyeluruh

d! Membuat perilaku indiidu, kelompok, dan masyarakat #ndonesia menuju hal positif se%ara teren%ana melalui proses  belajar 

(21)

e! Menghasilkan pengubahan perilaku yang diharapkan melalui  proses pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah perilaku

sehat

f! Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pembentukan sikap selama pembelajaran yang berfokus pada masyarakat #ndonesia

$T>ATE;# "+T$ (program untuk penderita T&' :

a! Memberikan interensi terhadap pasien yang diketahui menderita T& dan keluarganya, dapat juga segera

melaksanakan rujukan se%ara tepat agar dapat ditangani dan mendapatkan pengobatan! (Tak boleh menuggu lama

 pengobatan!

 b! +bserasi lingkungan dan obatnya! selalu mmemantau  perkembangan pasien dan keketatan dalam melaksanakan  program kuratif !

%! &erikan pengobatan dengan +AT (+bat Anti Tuberkulosa  baik di tingkat puskesmas ataupun >!$ dimana obat

didapatkan se%ara gratis!

d! &erikan edukasi dan pembelajaran se%ara singkat dan jelas mengenai penularan, Penga0as Minum +bat dan Pengobatan T&' yang harus dilakukan minimal 6 &ulan

3.4 Ealuas$

"iharapkan setelah pemberian informasi dan %ara men%egah T&' agar tidak menjadi persoalan yang terus mengakar, maka masyarakat dapat menjadikan dirinya sebagai sentral perubahan terutama pada perilaku dan gaya hidup yang lebih baik dari sebelumnya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat!

(22)

BAB I5 PENUTUP ).1 es$m/ulan

&eban T&' di #ndonesia masih sangat tinggi, khususnya mengenai angka kesembuhan yang ada akibat dari proses pengobatan yang berjalan dalam jangka 0aktu yang lama yakni selama minimal 6 bulan dan resiko terjadinya resistensi obat! $ehingga peran pera0at dan seluruh tim medis lainnya sangat dibutuhkan demi ter%apainya derajat kesehatan masyarakat indonesia yang setinggi2tingginya!

Referensi

Dokumen terkait

dan satelit Penghantaran data lebih perlahan daripada MAN kerana jarak yang jauh. 24 jam tanpa henti Menghubungkan berjuta-juta komputer daripada seluruh

SPA (saluran pernafasan akut ) sebenarnya merupakan self limited disease yang sembuh sendiri dalam 5 ± 6 hari jika tidak terjaidi infasi kuman lain,

Menurut Kusumaningrum (2010), aflatoksin dapat mengakibatkan keracunan dengan gejala mual dan muntah, dan bila berlangsung lama penyakit yang timbul adalah kanker hati dan

Menurut Waluyo (2013:283) dalam (Rosa &amp; Shalahudin, 2015)Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan Pajak Penghasilan yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau

Pengujian ketiga menggunakan tanah sawah yang meletakan sensor soil moisture probe pada tanah sawah yang telah di tempatkan pada wadah gelas plastik, pengujian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan memberikan kontribusi pada pengembangan disiplin ilmu ekonomi dan bisnis, di antaranya melalui penelitian

dari Seketaris DPRD Sulsel, tiga besar yang lolos adalah. Muh Idris, Muh Jabir

Kinerja kader posyandu lansia di wilayah Tamantirto sudah baik, peneliti melihat kader bersikap ramah dan dalam posyandu lansia terdapat kegiatan yang tidak