• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA

PEMBELAJARAN IPS

Oleh

Mayang Ambar Rahmawati

1103905

ABSTRAK

Penelitian ini berkenaan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD pada pembelajaran IPS yang dilakukan pada siswa kelas IV di salah satu SD yang berada di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskrispsikan bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa SD pada pembelajaran IPS. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan melalui langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi dalam suatu siklus. Insrumen penelitian yang dugunakan berupa instrumen pembelajaran dan instrumen pengungkap data penelitian yang berupa tes, lembar observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Tes digunakan untuk memperoleh data berupa hasil belajar sedangkan lembar observasi, catatan lapangan dan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa interaksi siswa dan guru selama pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV di salah satu SD yang berjumlah 32 orang siswa. Hasil penelitian tindakan kelas ini ditemukan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar. Pada pra siklus 28,1% siswa mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas 64,1 dan pada siklus I 53,1% siswa mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas 73,4 dan pada siklus II 100% siswa mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas 89,6. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran IPS materi permasalahan sosial dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga metode STAD dapat dipertimbangkan dan dipilih oleh guru dalam mengajarkan permasalahan sosial.

(2)

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING STAD TYPE TO IMPROVE

STUDENT SOCIAL STUDIES LEARNING OUTCOMES IN ELEMENTARY

SCHOOL

Researcher: Mayang Ambar Rahmawati

1103905

ABSTRACT

This research to the implementation of cooperative learning model type STAD to improve student learning outcomes at the elementary school social studies learning conducted in the fourth grade students in one elementary school located in District Sukajadi Bandung. This research aimed to determine increased student learning outcomes by impelemnting STAD cooperative learning. The purpose of this research is to describe students learning outcomes in social studies. This method used in this research is Classroom Action Research consisted through four steps such as planning, implementation, observation and reflection in a cycle. The Insrument used in this research is students test results, observation sheet, field notes and documentation. The test is used to obtain data from learning outcomes while observation sheet, field notes and documentation used to collect data in the form of interaction of students and teachers during learning process. The subjects were fourth grade students in elementary school, consisted 32 students. Based on the research in can be conclude by implementing STAD increased students average results. In the pre-cycle 28.1% of students reached KKM with the average value of grade 64.1 and 53.1% in the first cycle of students reached KKM with an average value of 73.4 class and the second cycle of 100% of students reached KKM with value the average grade of 89.6. From these data it can be concluded that the implementation of cooperative learning model type STAD in social studies learning, material social problems can improve student learning outcomes. Researcher recommend that STAD method can be considered and selected by teachers in teaching social studies.

(3)

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

A. Model Pembelajaran Kooperatif ... 5

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 8

C. Hasil Belajar ... 14

D. Pembelajaran IPS ... 17

E. Hasil Penelitian Terdahulu ... 18

F. Kerangka Berpikir ... 19

G. Definisi Oprasional ... 20

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN ... 22

A. Metode Penelitian... 22

B. Lokasi Penelitian ... 24

C. Subjek Penelitian ... 24

D. Waktu penelitian ... 24

E. Instrumen Penelitian... 24

F. Prosedur Penelitian... 25

(4)

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Deskripsi Awal Penelitian ... 30

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan... 32

C. Keterbatasan Penelitian ... 50

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 52

A. Simpulan ... 52

B. Rekomendasi ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(5)

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 4.1 Nilai Awal Siswa ... 31

Tabel 4.2 Nilai Tes Siklus I... 36

Tabel 4.3 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ... 38

Tabel 4.4 Nilai Tes Siklus II ... 43

Tabel 4.5 Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ... 45

(6)

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ... 20

(7)

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

Grafik 4.1 Persentase Ketuntasan ... 38

Grafik 4.2 Persentase Ketuntasan Siklus I dan Siklus II ... 45

(8)

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Surat-surat Penelitian ... LAMPIRAN A

Instrumen Pembelajaran ... LAMPIRAN B

Instrumen Pengungkap Data Penelitian ... LAMPIRAN C

Data-Data Penelitian ... LAMPIRAN D

Dokumentasi Penelitian ... LAMPIRAN E

(9)

1

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan suatu bangsa pendidikan memegang perananan penting

untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara. Pendidikan

merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang berkualitas dan tangguh dalam menghadapi permasalahan yang timbul

dalam kehidupan.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003

pasal 37 ayat 1 tentang Sidiknas, disebutkan bahwa:

Kurikulum pendidikan dasar dan mengah wajib memuat : a. pendidikan agama; b. pendidikan kewarganegaraan; c. bahasa; d. matematika; e. ilmu pegetahuan alam; f. lmu pengetahuan sosial; g. seni dan budaya; h. pendidikan jasmani dan olahraga; i. ketrampilan/ kejuruan; j. muatan lokal (Depdiknas, 2003, hlm. 18).

Dalam undang-undang di atas tampak jelas bahwa Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan pada

pendidikan dasar maupun menengah. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) di sekolah dasar mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya

mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Maryani (dalam Susanto, 2014, hlm. 2) menjelaskan bahwa tujuan

pembelajaran IPS adalah untuk:

1. Mengembangkan pengetahuan dasar ilmu-ilmu sosial; 2. Mengembangkan kemapuan berpikir inquiry, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial; 3. Membagun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai kemanusian; dan 4. Meningkatkan kemampuan berkompetisi dan berkerja sama dalam masyarakat yang majemuk, baik skala nasional maupun skala internasional.

Untuk mencapai tujuan tersebut tentu saja harus terjadi pembelajaran IPS

yang efektif antara siswa dan guru, namun dalam pelaksanaannya pembelajaran

IPS yang dilakukan masih memiliki banyak kekurangan.

Dari hasil wawancara dengan guru kelas IV di salah satu SD yang

(10)

2

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar siswa pada pembelajaran IPS masih kurang maksimal karena didapati

banyak siswa yang hasil belajarnya belum mencapai kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yang ditentukan yaitu sama dengan atau lebih dari 77 (≥77) sebanyak 23

orang siswa dari 32 orang siswa dengan nilai rata-rata kelas 64,1. Selain itu, dari

hasil observasi yang dilakukan terlihat guru masih sering menggunakan model

pembelajaran konvensional, khususnya dalam pembelajaran IPS. Padahal

penggunaan model pembelajaran konvensional ini memiliki banyak kelemahan.

Menurut Susanto (2014, hlm. 3) kelemahan tersebut diantaranya, guru kurang mengikutsertakan peserta didik dalam proses pembelajaran, namun guru lebih cenderung menggunakan ceramah yang hanya menuntut siswa pada kekuatan ingatan dan hafalan kejadian-kejadian serta nama-nama tokoh, tanpa mengembangkan wawasan berpikir dan penyelesaian masalah yang memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih aktif.

Hal tersebut tercermin dalam proses pembelajaran, karena guru kurang

mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran dan cenderung menggunakan

metode ceramah mengakibatkan siswa asik sendiri, terlihat banyak siswa yang

ribut saat guru menyampaikan materi sehingga pembelajaran yang dilakukan

tidak efektif.

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, untuk menghindari

kegiatan belajar mengajar yang bersifat monoton penting bagi pendidik untuk

melakukan inovasi-inovasi dalam pembelajaran agar proses pembelajaran yang

dilakukan lebih efektif sehingga diharapkan hasil belajar siswa akan meningkat.

Nasution (dalam Susanto, 2014, hlm. 195) menegaskan bahwa dalam proses

pembelajaran guru harus menggunakan metode yang tepat supaya proses

pembelajaran dapat berjalan efektif.

Salah satu cara yang bisa dipakai untuk membantu meningkatkan hasil

belajar siswa pada pembelajaran IPS adalah melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD. Ruhadi (2008) menyatakan bahwa

“Pembelajaran metode Student Team Achievement Division (STAD) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran, kerjasama, menghargai

(11)

3

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Walaupun model pembelajaran kooperatif tipe STAD dilaporkan telah

berhasil membantu siswa meningkatkan proses dan hasil belajar, namun model

pembelajaran kooperatif tipe STAD ini masih jarang digunakan pada

pembelajaran IPS di SD khususnya kelas IV.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, penelitian ini

bertujuan untuk meneliti tentang “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, secara

umum rumusan masalah yang akan diteliti adalah bagaimanakah penerapan model

pembelajaran koopertif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa SD

pada pembelajaran IPS.

Sedangkan rumusan masalah secara khusus dapat dijabarkan sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah penerapan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS materi

permasalahan sosial ?

2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran IPS materi

permasalahan sosial ?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan dari penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan

bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam

(12)

4

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan secara khusus penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

mengenai hal-hal sebagai berikut :.

1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata

pelajaran IPS materi permasalahan sosial.

2. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa setelah

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata

pelajaran IPS materi permasalahan sosial.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritik

Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi guru sekolah dasar dalam

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang tepat untuk

meningkatkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IV.

2. Manfaat Praksis

a. Bagi siswa

Dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS.

b. Bagi guru

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau pertimbangan guru

dalam mengembangkan pembelajaran IPS sehingga dapat menjadi

alternatif menarik dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

c. Bagi peneliti

Memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar

(13)

22

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki

pembelajaran dengan memberikan suatu tindakan sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dan penguasaan materi IPS.

Dalam penelitian ini, penelitian mengguanakan model penelitian

tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart ( dalam Arikunto.

2011, hlm. 16). Kemmis dan Mc Taggat mengemukakan bahwa penelitian

tindakan adalah siklus spiral yang terdiri rancangan (Planning), pelaksanaan

tindakan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflection). Siklus

spriral Kemmis dan Mc Taggat dapat digambarkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.1 Siklus Spiral Kemmis dan Mc Taggat PELAKSANAAN

SIKLUS I PENGAMATAN

PERENCANAAN

REFLEKSI

SIKLUS II

PERENCANAAN PENGAMATAN

(14)

23

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan

menurut Kemmis & Taggart adalah sebagai berikut :

1. Rancangan Tindakan (Planning)

Rancangan tindakan dijelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh

siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap menyusun

rancangan ini ditentukan fokus peristiwa atau masalah yang perlu

mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, dalam hal ini peneliti berfokus

pada peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Kemudian

membuat berbagai instrumen yang diperlukan untuk merekam fakta yang

terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Dalam tahap ini peneliti mengimplementasikan atau melaksanakan isi

rancangan penelitian, pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan

peneliti dalam meningkatkan, memperbaiki atau mengobati masalah dalam

pembelajaran yang ada yang berpedoman pada rancangan penelitian

(Planning). Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK didasarkan pada

pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang diperoleh berupa

peningkatan kinerja dan hasil belajar diperoleh secara optimal.

3. Pengamatan (Observing)

Pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.

Dalam tahap ini dicatat atau direkam semua hal yang diperlukan dan terjadi

selama pelaksanaan tindakan berlangsung, peneliti dan observer mengamati

hasil atau dampak dari tindakan yang diberikan kepada siswa dalam

penelitian. Hasil catatan atau rekaman tersebut dipakai sebagai bahan dalam

analisis dan untuk keperluan refleksi.

4. Refleksi (Reflecting)

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan untuk mengkaji secara

menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah

terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan berikutnya.

(15)

24

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tindakan yang dilakukan. Jika ditemukan masalah maka dilakukan proses

pengkajian ulang melalui siklus berikutnya hingga permasalahan dapat

teratasi.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV di salah satu SD

yang berlokasi di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas IV di salah satu SD yang

berlokasi di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung dengan jumlah 32 orang

siswa, yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 16 orang siswa

perempuan.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan April 2015 – bulan Mei

2015.

E. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD, media pembelajaran berupa video,

power point dan alat evaluasi.

2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian

a. Instrumen tes

Tes yang digunakan adalah tes formatif yang digunakan untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah penerapan model

(16)

25

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

harus dicapai.

b. Instrumen non-tes

1) Lembar Observasi

Lembar observasi berupa pengamatan aktivitas siswa dan guru

selama mengikuti pembelajaran IPS di kelas dan pengamatan

aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif

tipe STAD.

2) Catatan Lapangan

Catatan lapangan ini berupa catatan pegangan guru atau catatan

dari observer yang digunakan untuk mencatat peristiwa-peristiwa

atau kejadian diluar skenario pembelajaran untuk membantu

penafsiran data.

3) Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mengabadikan proses

pembelajaran.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dimana

dalam masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, meliputi : 1) tahap

perencanaan, 2) tahap pelaksanaan tindakan, 3) tahap observasi atau

pengamatan, 4) tahap refleksi. Siklus diberhentikan jika terdapat peningkatan

sesuai dengan harapan peneliti. Deskripsi dari prosedur penelitian yang akan

dilaksanakan pada tiap siklusnya adalah sebagai berikut :

Siklus I

1. Perencanaan

a. Merancang pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPS pada pokok bahasan

(17)

26

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Membuat lembar kerja siswa.

c. Membuat alat pengumpul data berupa pedoman observasi dan soal tes.

d. Menyiapkan materi dan media.

e. Menentukan mitra peneliti (observer) ketika penelitian.

f. Mempersiapkan alat dokumentasi

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini guru melaksnakan langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan RPP yang telah dipersiapkan.

3. Observasi

a. Membagikan lembar observasi kepada 3 observer.

b. Peneliti bersama observer melakukan observasi / pengamatan selama

pelaksanaan sesuai dengan lembar observasi untuk memperoleh gambaran

mengenai proses pembelajaran IPS menggunakan metode STAD.

4. Refleksi

a. Peneliti bersama observer mendiskusikan hasil tindakan pada akhir

pelaksanaan tindakan, kemudian hasilnya direfleksi.

b. Peneliti melakukan refleksi berdasarkan data yang diperoleh pada tahap

pelaksanaan tindakan.

c. Jika hasil refleksi masih ada yang belum tercapai maka peneliti melakukan

perbaikan pada siklus berikutnya dan membuat perencanaan ulang.

Siklus II

Pada proses penelitian siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I,

dimana pada siklus I tidak dapat mencapai nilai yang diharapkan atau tujuan

penelitian yang belum tercapai.

1. Perencanaan

a. Membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dengan pokok

bahasan yang sama dengan siklus I dengan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dengan melakukan perbaikan dari kekurangan

(18)

27

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Membuat lembar kerja siswa.

c. Membuat alat pengumpul data berupa pedoman observasi dan soal tes.

d. Menyiapkan materi dan media.

e. Menentukan mitra peneliti (Observer) ketika penelitian.

f. Mempersiapkan alat dokumentasi

2. Tindakan

Melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe STAD berdasarkan RPP hasil

refleksi siklus I.

3. Observasi

Peneliti bersama observer melakukan observasi / pengamatan selama

pelaksanaan sesuai dengan lembar observasi untuk memperoleh gambaran

mengenai proses pembelajaran IPS menggunakan metode STAD.

4. Refleksi

Bersama guru atau teman sejawat mengadakan diskusi dan evaluasi dari hasil

observasi, selanjutnya data dari pra siklus sampai dengan siklus II dijadikan

sebagai bahan unuk pengolahan data dan menarik kesimpulan. Jika dalam

siklus II telah mencapai tujuan yang telah ditentukan, maka penelitian

berhenti di siklus II, tetapi jika belum maka akan dilanjutkan ke siklus

selanjutnya.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini adalah data

perencanaan, data interaksi dalam pembelajaran dan data hasil belajar siswa.

Ada data yang termasuk kuantitatif dan kualitatif. Data yang termasuk

kuantitatif adalah data hasil belajar berupa nilai tes, sedangkan data yang

termasuk kualitatif adalah data perencanaan dan data interaksi pembelajaran.

Data yang diperoleh dari hasil tes adalah nilai hasil tes yang dihitung sesuai

dengan pedoman penskoran. Selain itu diperoleh juga presentase ketuntasan

belajar kelas dan nilai rata-rata. Untuk memperoleh hasil tes diatas, rumusnya

(19)

28

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Penyekoran hasil tes

Pemberian skor dilakukan dengan memberikan skor yang berbeda

pada butir-butir soal. Bobot soal ini menyesuaikan dengan tingkatan kognitif

dengan rumus sebagai berikut :

(Arifin, 2011, hlm.220)

2. Menghitung nilai rata-rata kelas

Setelah melakukan penskoran kemudian dihitung nilai rata-rata kelas

dengan rumus :

(Arifin dkk , 2011, hlm.220)

Keterangan :

X = nilai jumlah rata-rata

∑X = jumlah semua nilai siswa

∑N = jumlah siswa

3. Menghitung ketuntasan belajar

KKM yang di tentukan oleh SD yang diteliti untuk mata pembelajaran

IPS kelas IV adalah sama dengan atau lebih dari 77 (≥77). Oleh karena itu, jika siswa mendapat nilai ≥ 77 maka ia telah mencapai ketuntasan belajar. 4. Membuat presentase ketuntasan belajar

Ketuntasan belajar di kelas dapat dilihat dari seberapa banyak siswa

yang telah mencapai batas ketuntasan belajar.

Nilai =�

(20)

29

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan presentase kecakapan akademik kelas menggunakan

rumus sebagai berikut :

(Arifin,2011,hlm.231)

Keterangan :

P = Ketuntasan belajar

∑P = Jumlah seluruh siswa yang tuntas belajar

∑N = Jumlah seluruh siswa

(21)

52

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tentang penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar

siswa SD pada pembelajaran IPS. Dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD di kelas IV di salah satu SD yang berlokasi di

Kecamatan Sukajadi Kota Bandung pada pembelajaran IPS materi

permasalahan sosial dengan lima komponen utama mencakup: a.

presntasi kelas; b. tim; c. kuis; d. skor kemajuan individual; dan e.

rekognisi tim. Secara keseluruhan telah terlaksana sesuai dengan apa

yang diharapkan, siswa terlihat lebih aktif dalam pembelajaran juga

saling membantu anggota kelompoknya dalam memahami materi.

Peran guru dalam membimbing dan mengawasi siswa saat kegiatan

diskusi kelompok sangat penting agar pembelajaran berjalan efektif

dan kondusif.

2. Hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD di kelas IV di sebuah SD yang berlokasi di Kecamatan

Sukajadi Kota Bandung pada pembelajaran IPS materi permasalahan

sosial mengalami peningkatan. Pada pra siklus siswa memiliki nilai

awal rata-rata 64,1 dengan presentase ketuntasan 28,1%. Pada siklus I

nilai rata-rata kelas naik menjadi 73,4 dengan presentase ketuntasan

53,1%. Pada silkus II nilai rata-rata kelas naik menjadi 89,6 dengan

(22)

53

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

peneliti mengemukakan rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Penggunaan media pembelajaran dapat berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa.

b. Guru diharapkan memberikan bimbingan kepada tiap kelompok saat

mengerjakan tugas yang diberikan, sehingga diskusi kelompok

berjalan efektif.

c. Pemberian penghargaan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

d. Guru diharapkan mempunyai kemampuan management class,

sehingga pembelajaran yang dilakukan berjalan kondusif.

2. Bagi Peneliti

a. Sebelum melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran ini,

diharapkan peneliti melakukan persiapan yang matang agar

pembelajaran berjalan efektif dan kondusif.

b. Pada saat pelakasanaan pembelajaran diharapkan dapat mengelola

(23)

54

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Susanto, Ahmad. (2014). Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.

Jakarta: Prenadamedia Group.

Isjoni. (2011). Cooperative learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: Alfabeta.

Sudjana, Nana. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Slavin, Robert. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:

Nusa Media.

Solihatin, Etin. dkk. (2012). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran

IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Heriawan, Adang. dkk. (2012). Metodologi Pembelajaran Kajian Teoritis Praktis.

Banten: LP3G.

Mulyasa,H.E. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

BSNP. (2006). Model KTSP dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. Jakarta:

Cipta Jaya.

Supriatna,T.A. (2014). Penerapan Metode Student Team Achievement Division

(STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Negeri Soreang 03 Pada Mata Pelajaran IPS Materi Permasalahan Sosial.

Skripsi pada FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Sasmita,A. (2011). Peneraoan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

(Student Team Achievement Division) Untuk meningkatkan Hasil Belajar IPS.

Skripsi pada FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Dimiyati & Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin, Khoiru. dkk. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosda

Karya.

(24)

55

Mayang Ambar Rahmawati, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Huda, Miftahul (2011). Cooperative learning, metode, teknik, struktur, dan model

penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Retno & Umi. (2008). Cerdas Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI kelas IV. Jakarta:

Gambar

Gambar 3.1 Siklus Spiral Kemmis dan Mc Taggat

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menghitung daya dukung ultimate dan penurunan pondasi tiang pancang dari data Sondir dan SPT digunakan secara analitis dan menggunakan program Metode

ditambah oleum citri diaduk hingga homogen Vitamin E Massa I Xanthan Gum Massa II Massa III Massa IV. essence masker

Pada jaringan ini, komunikasi antara satu perangkat komputer satu dengan yang lain dilakukan secara spontan/ langsung tanpa melalui konfigurasi tertentu selama sinyal dari Access

Kegiatan “Pemberdayaan Kelas Ibu Hamil” dengan melatih 58 petugas KIA Puskesmas Induk (TOT Kelas Ibu), 257 bidan desa dan 1028 kader Posyandu serta pemberian

Dari hasil penelitian maka terdapat pengaruh kegiatan magang terhadap motivasi mengajar mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang ke depannya sebagai bekal

Jalan Kolonel Wahid

Aktivitas guru dalam pembelajaran model kooperatif tipe think pair share dengan menggunakan peta konsep pada siklus I secara keseluruhan mendapat nilai rata-rata

[r]