• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TEKNIK KLUSTER 5W+1H TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TEKNIK KLUSTER 5W+1H TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TEKNIK KLUSTER 5W+1H

TERHADAP KEMAMPUAN SISWA

MENULIS KARANGAN NARASI

DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh

MIKA DESTIYANI NIM 1004101

PROGRAM STUDI S1-PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014

(2)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “PENGARUH TEKNIK KLUSTER 5W+1H TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Tasikmalaya, Juni 2014 Yang membuat pernyataan,

(3)

PENGARUH TEKNIK KLUSTER 5W+1H TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR

Oleh Mika Destiyani

Sebuah Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Mika Destiyani

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(4)

ii

PENGARUH TEKNIK KLUSTER 5W+1H TERHADAP KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI

DI SEKOLAH DASAR ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam menulis karangan narasi. Siswa mengalami kesulitan dalam mengungkapkan ide atau gagasannya ke dalam tulisan dan siswa juga masih bingung untuk mengawali tulisannya. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan suatu teknik yang efektif agar membantu memudahkan menulis karangan narasi yaitu dengan teknik kluster 5W+1H. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan siswa menulis karangan narasi sebelum dan setelah penerapan teknik kuster 5W+1H serta mencari pengaruh dari penerapan teknik kluster 5W+1H. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain penelitian

one group pretest-posttest. Lokasi penelitian di SDN Mekarjaya. Populasi penelitian adalah kelas VB SDN Mekarjaya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik nonprobability sampling dengan jenis sampling jenuh sebanyak 28 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa soal penugasan dan rubrik kriteria penilaian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis sebanyak dua kali. Hasil penelitian dianalisis dengan uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis. Kemampuan siswa sebelum penerapan teknik kluster 5W+1H berkategori sedang dan kemampuan siswa setelah penerapa teknik Kluster 5W+1H berkategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis data dengan α = 0,05 diperoleh uji normalitas pada pretest diperoleh 0,795 > 0,05, uji normalitas pada posttest diperoleh signifikansi 0,716 > 0,05 maka data pada kedua tes tersebut berdistribusi normal. Uji homogenitas diperoleh signifikansi 0,997 > 0,05 menunjukkan variansi antara nilai pretest dan posttest sama. Uji hipotesis diperoleh thitung 15,69 >ttabel = 2,052 menunjukkan bahwa H0 ditolak. H0 ditolak menunjukkan ada pengaruh dari penerapan teknik kluster 5W+1H terhadap menulis karangan narasi.

(5)

ii

THE INFLUENCE OF THE APPLICATION OF THE TECHNIQUE OF CLUSTER 5W + 1HTOWARD THE ABILITY OF STUDENTS

TO WRITE A NARRATIVE ESSAY IN ELEMENTARY SCHOOL

ABSTRACT

Background of this research is caused by the difficulty students in writing a narrative essay.Students having difficulty in expressing his ideas in writing and students also still confused to begin writing.Efforts to resolve the problem by applying an effective technique that helps make it easier to write a narrative essay that is by technique of cluster 5W +1H. The purpose of this research is to describe the ability of students to write a narrative essay before and after the application of the technique of cluster 5W+1H and to find the influence of the application of the technique of cluster 5W +1 H. The method of this research is experimental with one group pretest-posttest design.The location of the research in SDN Mekarjaya.The population of the research is class VB SDN Mekarjaya.The sampling technique used is a nonprobability sampling technique with saturated sampling about 28 students. The research instrument used is a matter of assignment and rubric of assessment criteria. Data collection techniques used were the written test twice. The research results are analyzed with normality test, homogeneity test, and hypothesis test.The ability of students before the application of the technique of cluster 5W+1H is on a category of medium and the ability of students after the application of the technique of cluster 5W+1H is on a category of high. Based on the results of data analysis with α = 0,05 obtained normality test in the pretest 0,795 > 0,05, the normality test on theposttest

obtained significance 0,716 > 0,05 then the data on both tests are normally distributed. The homogeneity test obtained significance 0,997 > 0,05 show the variance ofthepretestandposttestscores are equal.Test hypotheses obtained thitung 15,69 >ttabel 2,052 indicates that H0 is rejected. H0 is rejected shows there the influence of the application of the technique of cluster 5W + 1H towardwrite the narrative essay.

(6)

vi

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 7

2. Menulis Karangan Narasi ... 8

3. Teknik Kluster 5W+1H ... 14

4. Penerapan Kluster 5W+1H dalam Menulis Karangan Narasi ... 16

B. Kerangka Berpikir ... 18

C. Hipotesis Penelitian ... 19

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 20

1. Lokasi Penelitian ... 20

2. Populasi Penelitian ... 20

3. Sampel ... 20

B. Desain Penelitian ... 21

C. Metode Penelitian ... 23

D. Definisi Operasional ... 23

E. Instrumen Penelitian ... 23

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 24

G. Teknik Pengumpulan Data ... 30

H. Analisis Data ... 30

1. Langkah-langkah Analisis Data ... 30

(7)

vii

3. Uji Asumsi Dasar ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

1. Analisis Deskripsi Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi Sebelum Penerapan Teknik Kluster 5W+1H ... 37

2. Analisis Deskripsi Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi Setelah Penerapan Teknik Kluster 5W+1H ... 40

3. Analisis Data Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi Berdasarkan Pretest dan Posttest ... 43

4. Uji Asumsi Dasar ... 60

B. Pembahasan ... 65

1. Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi Sebelum Penerapan Teknik Kluster 5W+1H ... 66

2. Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi Sebelum Penerapan Teknik Kluster 5W+1H ... 67

3. Pengaruh Teknik Kluster 5W+1H terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi ... 68

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Hasil Uji Validitas Rubrik Kriteria Penilaian Karangan Narasi ...26

3.2. Reliability Statistics ...28

3.3. Hasil Uji Reliabilitas Rubrik Kriteria Penilaian Karangan Narasi ...28

Rambu-Rambu Interval Kategori ...31

4.1. Rambu-Rambu Interval Kategori ...36

4.2. Interval Kategori Pretest dan Posttest Kemampuan Menulis Karangan Narasi ...37

4.3. Rekapitulasi Hasil Pretest ...38

44. Distribusi Frekuensi Pretest Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi ...39

4.5. Data Statisitik Pretest ...39

4.6. Rekapitulasi Hasil Posttest ...41

4.7. Distribusi Frekuensi Posttest Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi ...42

4.8 Data Statistik Posttest ...42

4.9. Data Statistik Gain Skor ...44

4.10. Skor Gain Aspek Kesesuaian Isi dengan Tema ...45

4.11. Skor Gain Aspek Kesesuaian Isi dengan Judul ...46

4.12. Skor Gain Aspek Isi Karangan Tokoh (Who) ...48

4.13 Skor Gain Aspek Isi Karangan Latar Tempat (Where) ...49

4.14. Skor Gain Aspek Isi Karangan Latar Waktu (Wheni) ...50

4.15. Skor Gain Aspek Isi Karangan Alur ...51

4.16. Skor Gain Aspek Isi Karangan Sudut Pandang ...53

4.17. Skor Gain Aspek Penggunaan Kalimat ...54

4.18. Skor Gain Aspek Ketepatan Menggunakan Huruf Kapital ...55

4.19. Skor Gain Aspek Ketepatan Menggunakan Tanda baca ...56

4.20. Skor Gain Aspek Ketepatan Menggunakan Kosakata ...58

4.21. Skor Gain Aspek Kerapian Tulisan ...59

4.22. Uji Normalitas Skor Pretest ...61

4.23. Uji Normalitas Skor Posttest ...62

4.24. Hasil Uji Homogenitas Varian Data Hasil Pretest dan Posttest ...63

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Diagram Kluster 5W+1H ...16

3.1. Desain Penelitian ...22

4.1. Grafik Skor Pretest dan Posttest Siswa ...44

4.2. Grafik Kategori Kemampuan pada Pretest dan Posttest ...45

4.3. Grafik Normalitas Pretest ...61

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

A.1. Tabel Rubrik Kriteria Penilaian Menulis Karangan Narasi ... 78

A.2. Soal Pretest ... 80

A.3. Tabel Data Hasil Uji Instrumen ... 81

A.4. Tabel Data Hasil Uji Validitas Instrumen ... 83

A.5. Contoh Penghitungan Validitas ... 85

A.6. Tabel Distribusi Nilai rtabel ... 87

A.7. Tabel Distribusi Nilai ttabel ... 88

A.8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 91

A.9. Soal Posttest ... 96

B.1. Penghitungan Interval Kategori ... 98

B.2. Daftar Nama Siswa Kelas VB SDN Mekarjaya ...100

B.3. Tabel Data Skor Pretest...101

B.4. Tabel Data Skor Pretest...102

B.5. Tabel Rekapitulasi Skor Gain ...103

B.6. Kluster 5W+1H Hasil Siswa ...104

B.7. Karangan Pretest Siswa ...105

B.8. Karangan Posttest Siswa ...109

C.1. Surat Keputusan Pembimbing ...115

C.2. Surat Pengantar Penelitian ...116

C.3. Surat Ijin Penelitian dari Kesbang Kabupaten Tasikmalaya ...117

C.4. Surat Ijin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya ...118

C.5 Surat Ijin Penelitian dari UPTD Kecamatan Padakembang ... 119

C.6. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian di SD Negeri Mekarjaya ... 120

D.1. Profil Sekolah ... 121

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Negara Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa yang tersebar di berbagai daerah. Ini menggambarkan perbedaan ragam bahasa. Bahasa Indonesia memiliki peranan penting yaitu sebagai alat komunikasi yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia dari berbagai daerah yang berbeda. Melalui bahasa Indonesia dapat mempelajari pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan baik secara lisan maupun tulisan.

Di sekolah dasar pelaksanaan pengajaran bahasa Indonesia dikembangkan ke dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Resmini dkk.(2009, hlm. 28) bahwa “Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia SD dikembangkan untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.” Hakikat yang terkandung pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah komunikasi. Hal tersebut sejalan dengan yang dinyatakan oleh Mendiknas (2006, hlm. 81) bahwa “Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.” Berdasarkan pernyataan tersebut, pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk mengarahkan peserta didikagar dapat berkomunikasi lisan dan tulisan dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dariempat aspek kemampuan bahasa. Empat aspek kemampuan bahasa dikelompokkan ke dalam kemampuan bahasa lisan dan kemampuan bahasa tulisan. Kemampuan bahasa lisan meliputi kemampuan menyimak dan berbicara, sedangkan kemampuan bahasa tulisan meliputi kemampuan membaca dan menulis.

(12)

2

sungguh-sungguh. Melalui tulisan, manusia dapat menuangkan segala sesuatu yang ada dalam pikiran dan perasaannya untuk disampaikan kepada orang lain. Maka dari itu, menulis sangat penting untuk dikuasai oleh setiap orang untuk dapat berkomunikasi secara tulisan.

Di sekolah dasar, menulis merupakan salah satu aspek kemampuan bahasa yang harus dikuasai siswa agar dapat mengungkapkan gagasan, pengalaman dan perasaannya dalam bentuk tulisan. Hal tersebut termuat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Diantaranya tercantum pada kompetensi dasar menulis kelas V (Depdiknas, 2006, hlm. 5) yaitu “Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan.”Berdasarkan tuntutan kurikulum menulis karangan berdasarkan pengalaman harus dikuasai oleh siswa. Menulis karangan berdasarkan pengalaman merupakan bagian dari menulis narasi.

Suparno dan Mohamad Yunus (2004, hlm. 4.28) menyatakan bahwa “Karangan yang disebut narasi menyajikan serangkaian peristiwa. Karangan ini berusaha menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu.” Berdasarkan pendapat tersebut, maka diartikan bahwa karangan narasi adalah karangan yang menceritakan kejadian secara kronologis. Dalam suatu kejadian mengandung unsur perbuatan dan waktu. Seperti yang dinyatakan oleh Suparno dan Mohamad Yunus (2004, hlm. 4.29) bahwa “...karangan narasi mengandung unsur utama berupa unsur perbuatan dan waktu. Keduanya terjalin dalam satu keutuhan tempat dan waktu.” Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam karangan narasi harus mengandung unsur tempat, waktu, alur, tokoh dan sudut pandang.

(13)

3

Setelah mengamati hasil karangannya, isi karangan narasi siswa belum menceritakan peristiwa yang runtut dan kurang jelas. Selain itu, masih terdapat banyak kesalahan dalam penggunaan kalimat, huruf kapital, ejaan dan tanda baca. Misalnya dalam penggunaan kalimat masih ditemukan kalimat yang belum terstruktur dengan baik, seperti “aku di sana suka ke mall sama mama”. Contoh kesalahan dalam penggunaan huruf kapital, seperti “daRi, liBur, bandung dan sebagainya.

Adapun upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah diperlukan suatu solusi untuk memudahkan siswa dalam menulis karangan narasi ialah dengan menerapkan teknik kluster 5W+1H.

(mengapa) dan How (bagaimana).”

Berdasarkan paparan tersebut, peneliti mengujicobakan teknik kluster 5W+1H dalam menulis karangan narasi siswa di Sekolah Dasar. Teknik kluster 5W+1H cocok digunakan untuk menulis karangan narasi, karena isi karangan narasi menceritakan kegiatan atau peristiwa yang perlu dibantu dengan pertanyaan what

apa yang terjadi, who siapa pelaku peristiwa, when kapan peristiwa terjadi, where

dimana peristiwa terjadi, why mengapa peristiwa terjadi, how bagaimana peristiwa terjadi. Sepengetahuan peneliti, teknik kluster 5W+1H belum pernah diteliti sebelumnya dan belum pernah diterapkan di SDN Mekarjaya. Peneliti melakukan penelitian eksperimen dengan judul “Pengaruh Teknik Kluster 5W+1H terhadapKemampuan Menulis Karangan Narasi di Sekolah Dasar”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

(14)

4

mengalami kesulitan memunculkan gagasan dan kesulitan mengawali karangannya. Selain itu, karangan narasi siswa belum meneritakan peristiwa yang runtut dan kurang jelas.

C. Rumusan MasalahPenelitian

Peneliti merumuskan permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah yang akan dikaji adalah sebagai berikut.

a. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi sebelum penerapan teknik kluster 5W+1H?

b. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi sesudah penerapan teknik kluster 5W+1H?

c. Adakah pengaruh dari penerapan teknik kluster 5W+1H terhadap kemampuan menulis karangan narasi?

D. TujuanPenelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti memiliki tujuan penelitian sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi sebelum penerapan teknik kluster 5W+1H.

2. Mendeskripsikan kemampuan menulis karangan narasi sesudah penerapan teknik kluster 5W+1H.

3. Mendeskripsikan ada tidaknya pengaruh dari penerapan teknik kluster 5W+1H terhadap kemampuan menulis karangan narasi.

E. Manfaat Penelitian

(15)

5

1. Manfaat Teoretis

Manfaat dari penelitian ini secara teoretis adalah untuk mengembangkan keilmuan dalam bidang pendidikan tentang teknik kluster 5W+1Hterhadap kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, hasil penelitian dapat dijadikan pengalaman penelitian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik kluster 5W+1H terhadap pembelajaran menulis siswa dan dapat menerapkan serta mengembangkan teknik pembelajaran menulis.

b. Bagi guru, dapat dijadikan masukan dalam memilih teknik yang efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan.

c. Bagi siswa, hasil penelitian dapat meningkatkan keterampilan menulis khususnya karangan narasi dan dapat memperoleh pengalaman dari proses pembelajaran dengan menggunakan teknik kluster 5W+1H.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi dibuat untuk memudahkan penyusunan dalam penelitian. Rincian pada setiap bab adalah sebagai berikut.

Bab pertama adalah pendahuluan memuat pemaparan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi.

Bab kedua adalah kajian pustaka, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka berisi pemaparan mengenai pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, menulis karangan narasi dan teknik kluster 5W+1H. Kerangka pemikiran menyajikan hubungan antara variabel dari hasil kajian pustaka. Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang dijabarkan dari kajian pustaka.

(16)

6

operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan analisis data.

Bab keempat adalah hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini berisi pemaparan hasil penelitian meliputi pengolahan dan analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

(17)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di SDN Mekarjaya Kecamatan Padakembang Kabupaten Tasikmalaya. SDN Mekarjaya dipilih sebagai lokasi penelitian berdasarkan alasan berikut:

a. Teknik kluster 5W+1H belum pernah diterapkan sebelumnya. b. Dekat dengan tempat tinggal peneliti.

2. Populasi Penelitian

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 117 ) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VB SDN Mekarjaya yaitu sebanyak 28 orang siswa terdiri 14 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan.

3. Sampel

(18)

21

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-eksperimental design.

Pre-eksperimental design merupakan salah satu dari empat bentuk desain eksperimen. Keempat bentuk desain eksprimen tersebut sebagaimana dinyatakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 108) bahwa “...beberapa bentuk desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian bisnis, yaitu: pre-eksperimental design, True eksperimental design, factorial design, dan quasi eksperimental design”. Pre-eksperimental design adalah salah satu jenis desain eksperimen yang memiliki tigabentuk desain. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 110) bahwa “Bentuk pre-eksperimental design adalah one-shot case study, one group pretest-posttest, dan Intact group comparison.” Jenis desain yang digunakan pada penelitian ini adalah one group pretest-posttest.

One group pretest-posttest adalah jenis desain penelitian dengan cara membandingkan keadaan sebelum diberi perlakuan dan keadaan setelah diberi perlakuan. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006, hlm. 85) bahwa “Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah ekperimen.” Jika pernyataan tersebut instrumen yang digunakan berupa observasi, maka pada penelitian ini istrumen yang digunakan berupa tes. Desain ini nantinya sampel akan diberi test awal (pretest) dan diberi test akhir (posttest) setelah diberi perlakuan. Pretest diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis narasi sebelum mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan teknik kluster 5W+1H, sedangkan posttestdiberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis narasi sebelum mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan teknik kluster 5W+1H. hal tersebut dilakukan untuk membandingkan kemapuan menulis karangan narasi siswa sebelum diberi perlakuan dan kemampuan menulis karangan narasi siswa setelah diberi perlakuan.

(19)

22

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 111)

Keterangan:

O1 :Nilai tes awal (pretest) O2 : Nilai tes akhir (posttest)

X : Perlakuaan dengan menggunakan teknik kluster 5W+1H

Tes awal diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam kemampuan menulis karangan narasi sedangkan tes akhir diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa menulis karangan narasi setelah diberi perlakuan.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian meliputi:

1. Penyusunan proposal.

2. Persiapan surat perijinan penelitian dari Kesbang, Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, UPTD Pendidikan Kecamatan Padakembang dan SDN Mekarjaya.

3. Penyusunan Instrumen berupa soal dan kriteria penilaian menulis karangan narasi.

4. Uji coba instrumen kepada siswa kelas V SDN 1 Rancapaku.

5. Analisis instrumen kriteria penilaian dengan uji validitas dan uji reliabilitas. 6. Konsultasi dengan kepala SDN Mekarjaya.

7. Konsultasi dengan guru kelas V SDN Mekarjaya.

8. Menentukan kelas sebagai subjek penelitian yaitu siswa kelas VB.

9. Pertemuan pertama memberikan pretest kepada kelas yang dijadikan subjek penelitian.

10. Pertemuan kedua memberikan perlakuan (treatment).

11. Pertemuan ketiga memberikan posttest kepada kelas yang dijadikan subjek penelitian.

12. Melakukan analisis data.

(20)

23

13. Membuat kesimpulan dari data yang diperoleh.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 107) “...metode penelitiam eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.” Dalam penelitian ini akan mencari pengaruh dari penerapan teknik 5W+1H terhadap menulis karangan narasi.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah istilah yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Teknik kluster 5W+1H adalah adalah teknik merumuskan gagasan dengan cepat mengenai sebuah topik menjawab pertanyaan 5W+1H (what, who, when, where, why dan how) dalam bentuk diagram.

2. Menulis karangan narasi adalah suatu kegiatan dalam mengungkapkan gagasan-gagasan seseorang yang berisikan suatu kejadian atau peristiwa nyata atau khayalan dalam urutan waktu dalam sebuah tulisan.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah tes dan rubrik kriteria penilaian.

Menurut Arikunto (2008, hlm.53) mengemukakan bahwa “Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dari suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.” Tes adalah alat untuk mengukur kemampuan menulis narasi siswa. Tes digunakan dalam penelitian ini berupa soal penugasan menulis karangan narasi. Tes diberikan kepada siswa sebanyak dua kali, yaitu ketika pretest dan posttest.Pretest

(21)

24

sebelum mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan teknik kluster 5W+1H. Sementara itu, posttest diberikan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dalam menulis karangan narasi dengan menerapkan teknik kluster 5W+1H.

Rubrik kriteria penilaian digunakan untuk memudahkan peneliti dalam memeriksa hasil menulis karangan narasi siswa. Rubrik tersebut disusun berdasarkan konsultasi bersama dosen pembimbing I. Aspek-aspek yang menjadi penilaian pada rubrik tersebut terdiri dari aspek: kesesuain dengan tema dan judul, isi karangan (tokoh, latar, alur, sudut pandang), penggunaan kalimat, penggunaan EYD (huruf kapital, tanda baca dan kosakata) dan kerapian tulisan.Skala pengukuran yang digunakan pada rubrik tersebut adalah skala rating scale. Menurut Arikunto, (2008 hlm. 27) menyatakan bahwa: “Biasanya angka-angka yang digunakan diterapkan pada skala dengan jarak yang sama. Meletakkannya secara bertingkat dari yang rendah ke yang tinggi. Dengan demikian maka skala ini dinamakan skala bertingkat.” Peneliti menggunakan skala dari skor 1 sampai 4. Skor 1 adalah skor terendah dan skor 4 adalah skor tertinggi pada rubrik tersebut. Peneliti menilai hasil karangan siswa berdasarkan skala tersebut. Instrumen terlampir pada lampiran.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Sebelum instrumen diujicobakan kepada kelas sampel, terlebih dahulu instrumen diuji validitas.

1. Uji Validitas Instrumen

(22)

25

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas instrumen berfungsi untuk mengukur keajegan pengukuran instrumen. Sejalan dengan pernyataan Arikunto (2008, hlm. 86) bahwa “...pengertian reliabilitas tes berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes.” Uji reliabilitas mengukur keajegan rubrik kriteria penilaian. Pengujian reliabilitas juga dilakukan dengan judgement dari ahli dalam hal ini adalah dosen pembimbing dan guru-guru sekolah dasar.

G. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Maman Abdurrahman (2011, hlm. 38) “Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.” Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui tes sebagai alat pengumpul data. Tes diberikan kepada siswa sebanyak dua kali, yaitu ketika pretest dan

posttest.Pretest diberikan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis narasi sebelum mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan teknik kluster 5W+1H. Sementara itu, posttest diberikan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa dalam menulis karangan narasi setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan teknik kluster 5W+1H.

H. Analisis Data

1. Langkah-langkah Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah analisis data. Arikunto (2006, hlm. 235) menyatakan bahwa “...pekerjaan analisis data meliputi tiga langkah yaitu: (1) persiapan. (2) tabulasi. (3) penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.” Langkah-langkah tersebut pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

(23)

26

b. Tabulasi, pada langkah ini kegiatan yang dilakukan peneliti adalah: menganalisis hasil karangan siswa berdasarkan kriteria penilaian karangan narasi; memberikan skor terhadap hasil karangan narasi siswa pada pretest dan

posttest; mengategorikan skor siswa ke dalam interval kategori.

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian, pada langkah ini peneliti melakukan pengolahan data statistik dan uji asumsi dasar yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

2. Analisis Statistik

Analisis statistik adalah teknik yang digunakan dalam analisis data. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 27) bahwa “Teknik analisis data dalam penelitian kuantitaif menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistik yang digunakan dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif, dan statistik inferensial.” Jenis statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 207) menyatakan bahwa “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.” Melalui teknik statistik deskriptif, peneliti mendeskripsikan data

pretest dan posttest dan membandingkan kedua data tersebut dengan tidak digeneralisasikan.

Analisis statistik dekriptif diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0. Penentuan interval kategori terlebih dahulu dilakukan sebagai pedoman interval kategori. Adapun interval kategori menurut Cece Rakhmat dan Solehudin (2006, hlm. 65) dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4.

Rambu-Rambu Interval Kategori

No. Rambu-rambu Interval Nilai Kategori

1. ≥ + 1,5 Sangat Tinggi

(24)

27

Uji asumsi dasar dilakukan sebagai persyaratan untuk analisis statistik. a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui sampel dari populasi data berdistribusi normal atau tidak. Sejalan dengan pendapat Kartadinata dan Abdurrahman (2012, hlm. 177) bahwa “Uji normalitas data adalah bentuk pengujian tentang kenormalan distribusi data.” Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Kolmogorov Smirnov, pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0. Menurut Yulius (2010, hlm. 127) menyatakan bahwa “Uji Kolmogorov Smirnov bertujuan untuk mengetahui keselaran/kesesuaian data dengan distribusi normal atau tidak.” Adapun langkah-langkah untuk melakukan uji Kolmogorov Smirnov dikutip dari Yulius (2010, hlm. 127) adalah sebagai berikut:

(1) Masukkan data pretest atau posttest pada SPSS. Klik menu

analiyze→nonparametrictest →legacy dialogs → 1-Sample K-S.

(2) Masukkan variabel nilaikotak Test Variable List. Pada kotak test distribution, pilihan normal aktif.

(3) Klik ok. Maka muncul outputanalisa.

(25)

28

H0 = Data pretest dan postest mewakili populasi (distribusi normal).

Ha = Data pretest dan postest tidakmewakili populasi (distribusi tidak normal). Kriteria normal tidaknya data sampel dari populasi adalah: jika nilai signifikansi > 0,05 maka sampel berdistribusi normal dan analisis statistik menggunakan statistik parametrik, sedangkan jika nilai signifikansi < 0, 05 maka sampel berdistribusi tidak normal dan analisis data yang digunakan adalah statistik nonparametrik.

b) Uji Homogenitas Data

Peneliti melakukan uji homogenitas dengan bantuan komputer yaitu menggunakan program SPSS 16.0 Penghitungan uji homogenitas menggunakan uji ANOVA (Anlysis of variance). Uji homogenitas dilakukan pada skor hasil

pretest dan posttest. Ketentuannnya, jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat varian data dua atau lebih adalah sama atau homogen, sedangkan jika signifikansi < 0,05 maka varian data dua atau lebih tidak sama atau homogen.

Sebelum dilakukan uji hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan perumusan hipotesis.

H0 = Variansi antara nilai pretest dan postest sama. Ha = Variansi antara nilai pretest dan postest tidak sama.

Menguji homogenitas varians dengan melakukan uji Anova satu arah pada program SPSS 016 dilakukan melalui langkah-langkah berdasarkan yang dirumuskan oleh Yulius (2010, hlm. 92) sebagai berikut:

(1) Masukan data pretest dan posttest. Masukkan pengkodean jenis tes dengan menggunakan kode 1 untuk pretest dan 2 untuk posttest.

(2) Klik menu analyze – compare means – one way anova.

(3) Masukkan variabel skor siswa pada kotak dependent list. (4) Masukkan variabel jenis tes pada kotak faktor.

(5) Klik option.

(26)

29

(8) Klik Ok.

Menurut Yulius (2010, hlm. 95) menyatakan bahwa “salah satu syarat untuk melakukan uji Anova satu arah apabila data mempunyai varian sama.” Caranya adalah dengan membandingkan nilai signifikansi pada Sig. dengan nilai signifikansi yang digunakan (SPSS secara default menggunakan nilai signifikansi 0,05).” Kriterianya, jika hasil penghitungan menunjukkan nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak atau Ha diterima dan jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

c) Uji Hipotesis

Peneliti melakukan uji hipotesis dengan bantuan komputer yaitu menggunakan uji t berpasangan (Two Paired Samples Test) untuk uji dua sisi (two tailed atau

two sides ) pada program SPSS 16.0. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis komparasi antara dua variabel yang berbeda, yaitu antara kemampuan siswa menulis karangan narasi sebelum menggunakan teknik kluster 5W+1H dengan kemampuan siswa menulis karangan narasi setelah menggunakan teknik kluster 5W+1H. Sebelum dilakukan uji hipotesis maka terlebih dahulu dilakukan perumusan hipotesis.

H0 :Tidak ada pengaruh teknik kluster 5W+1H terhadap menulis karangan narasi.

Ha : Ada pengaruh teknik kluster 5W+1H terhadap menulis karangan narasi.

Adapun langkah-langkah uji t-2 berpasangan (paired sampel) berdasarkan yang dirumuskan oleh Yulius (2010, hlm. 78) adalah sebagai berikut:

(1) Masukan data skor pretest dan posttest pada SPSS.

(2) Klik menu analyze – compare means – paired-sampelTtest.

(3) Masukkan variabel skor pretest pada kotak variabel. Masukkan variabel skor posttest pada kotak variable 2. Lalu klik Ok. Untuk proses lebih lanjut.

(27)

30

(1) Menentukan ttabel (2) Kriteria pengujian

Jika – ttabel≤ thitung≤ ttabel maka H0 diterima

(28)

72 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka hasil simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan siswa kelas VB SDN Mekarjaya dalam menulis karangan narasi sebelum penerapan teknik kluster 5W+1H dikategorikan berdasarkan interval kategori yang telah ditentukan. Dari 28 siswa, kemampuan siswa pada kategori sangat tinggi sebanyak 2 siswa, kemampuan tinggi sebanyak 11 siswa, kemampuan sedang sebanyak 9 siswa, kemampuan rendah sebanyak 6 siswa dan kemampuan siswa sangat rendah sebanyak 0 siswa. Rata-rata skor dari seluruh sampel adalah 25,43, skor tersebut termasuk pada kategori sedang. 2. Kemampuan siswa kelas VB SDN Mekarjaya dalam menulis karangan narasi

setelah penerapan teknik kluster 5W+1H dikategorikan berdasarkan interval kategori yang telah ditentukan. Dari 28 siswa, kemampuan siswa pada kategori sangat tinggi sebanyak 13 siswa, kemampuan tinggi sebanyak 11 siswa, kemampuan sedang sebanyak 3 siswa, kemampuan rendah sebanyak 1 siswa dan kemampuan siswa sangat rendah sebanyak 0 siswa. Rata-rata skor dari seluruh sampel adalah 35,61, skor tersebut termasuk pada kategori tinggi. 3. Data hasil pretest dan posttest kemampuan menulis karangan narasi

(29)

73

B. SARAN

Saran dalam penelitian ini akan ditujukan kepada beberapa pihak, berikut adalah saran dari penulis sekaligus peneliti.

1. Kepada guru Sekolah Dasar, teknik kluster 5W+1H dapat dijadikan alternatif sebagai teknik dalam menulis karangan narasi. Melalui teknik kluster 5W+1H, guru dapat membimbing siswa menulis karangan narasi dengan merangsangnya menggunakan pertanyaan-pertanyaan 5W+1H dalam bentuk diagram.

2. Kepada siswa, dapat menggunakan teknik kluster 5W+1H untuk memudahkan menulis karangan narasi.

(30)

74

DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. C. dan Senny S.A. (2005). Pokoknnya Menulis. Bandung: Kiblat.

Arikunto, S. (2006).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhineka Cipta.

Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Penddidikan. Bandung: Bumi Aksara.

Cahyani, I., dan Hodijah. (2008). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: UPI Press.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Kardinata, R., dan Abdurrahman, M. (2012). Dasar-dasar Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Mendiknas RI. (2006). Kurikulum 2006 Permendiknas RI No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Media Makmur Maju Mandiri.

Nustian, H. (2010). Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa melalui Penggunaan Model Pembelajaran Kontruktivisme (Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi. Universitas Siliwangi.

Rakhmat, C. dan Solehudin (2006). Pengukuran dan Hasil Belajar. Bandung: Andira.

Resmini, N., Churiyah, Y., dan Sundori, N. (2006)Membaca dan Menulis di SD Teori dan Pengajarannya. Bandung: UPI Press.

Resmini, N., Churiyah, Y., dan Sundori, N. (2009)Pembinaan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.

Resmini, N., dan Juanda, D. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press.

Rusli, A. (2012). Pengaruh Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) terhadap Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi di Kelas V SDN Sirnasari Kota Tasikmalaya Tahun 2012.Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

Semi, A. (2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

(31)

75

Suparno dan Yunus, M. (2004). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Suyatno, dkk. (2008). Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI Kelas V.

Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Tarigan, G. H. (1994). Menulis sebagai suatu Keterampilan Bahasa. Bandung: Angkasa.

Yulius, O. (2010). IT Kreatif SPSS 18. Yogyakarta: Panser Pustaka.

Zainurrahman. (2011). Menulis: Dari Teori Hingga Praktik (Penawar Racun Plagiarisme).

Gambar

Tabel 3.4.
Tabel 3.4.

Referensi

Dokumen terkait

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: “Bagaimanakah penggunaan media gambar seri untuk meningkatkan kemampuan

Untuk menguji hipotesis, penelitian ini menggunakan quasi-experimental dengan desain nonequivalent-group pretest-posttest design yang bertujuan untuk mengetahui efektifitas

Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain one-group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta ekstrakurikuler bolavoli di

Setelah semua perhitungan selesai penilaian terhadap kemampuan siswa kelas VA SDN NO.55/1 Sridadi dalam kemampuan menulis karangan deskriptif tahun pelajaran 2015/2016 telah

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain kuasi eksperimen dalam bentuk the nonequivalent pretest- posttest control

Berdasarkan hasil temuan mulai prasiklus, siklus 1, hingga siklus 2 tentang peningkatan pembelajaran menulis narasi melalui gambar berseri pada siswa kelas IV SDN 006 Samarinda Ulu

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 35 Pontianak Selatan yang terdiri dari dua kelas yaitu, kelas IVA dan IVB. Dalam penelitian ini

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) dengan menggunakan rancangan The Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian