• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI

SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

SKRIPSI

Ditujukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Departemen Pendidikan Seni Musik

Oleh

Yudith Taffy Nobel

1006675

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SENI MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul ”Pembelajaran Band Pada

Kegiatan Ekstrakurikuler Di Sekolah Menengah Atas Kristen Kalam Kudus

Bandung” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada di dalamnya yang merupakabn plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keiluan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila ada pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.

Bandung, Mei 2015

Penyusun,

Yudith Taffy Nobel

(3)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI

SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Oleh

Yudith Taffy Nobel

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dody M. Kholid, S.Pd., M.Sn. NIP. 197406012001121003

Pembimbing II

Henry Virgan, S,Pd, M.Pd. NIP. 197209162003121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Musik

(4)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Pembelajaran pada Kegiatan Ekstrakurikuler Band di SMA Kristen Kalam Kudus Bandung”. Skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan proses pembelajaran band pada kegiatan ekstrakurikuler di sekolah tersebut. Penjelasan mengenai pembelajarannya penulis bahas mengenai tiga hal yaitu materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan tahapan pembelajaran. Adapun metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif dengan paradigm kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan semua data yang telah diperoleh dari penelitian. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa pembelajaran ekstrakurikuler band di SMAK Kalam Kudus menggunakan materi, metode, dan tahapan yang sesuai dan efektif dengan keadaan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler band di SMAK Kalam Kudus.

ABSTRACT

(5)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

(6)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... vi

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Penelitian Terdahulu ... 8

B. Pembelajaran ... 9

C. Komponen Pembelajaran ... 12

D. Ekstrakurikuler ... 25

E. Band ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 30

B. Metode Penelitian... 31

C. Desain Penelitian ... 31

D. Definisi Operasional... 34

(7)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

A. Hasil Penelitian ... 42

1. Sejarah SMA Kristen Kalam Kudus Bandung ... 42

2. Sekilas tentang ekstrakurikuler band SMA Kristen Kalam Kudus Bandung ... 43

3. Materi, metode, dan tahapan pembelajaran berdasarkan hasi wawancara ... 44

4. Materi Pembelajaran Ekstrakurikuler Band di SMAK Kalam Kudus Bandung ... 47

5. Metode Pembelajaran Ekstrakurikuler Band di SMAK Kalam Kudus Bandung ... 65

6. Tahapan Pembelajaran Ekstrakurikuler Band di SMAK Kalam Kudus Bandung ... 73

B. Pembahasan Penelitian ... 81

1. Materi Pembelajaran Ekstrakurikuler Band di SMAK Kalam Kudus Bandung ... 81

2. Metode Pembelajaran Ekstrakurikuler Band di SMAK Kalam Kudus Bandung ... 83

3. Tahapan Pembelajaran Ekstrakurikuler Band di SMAK Kalam Kudus Bandung ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89

RIWAYAT PENULIS ... 91

(8)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 SMA Kristen Kalam Kudus Bandung ... 43

Gambar 4.2 Aransemen intro lagu “Cintaku” untuk alat musik gitar ... 50

Gambar 4.3 Aransemen intro lagu “Cintaku” untuk alat musik keyboard ... 50

Gambar 4.4 Aransemen intro lagu “Cintaku” untuk alat musik bass ... 51

Gambar 4.5 Aransemen intro lagu “Cintaku” untuk drum ... 51

Gambar 4.6 Aransemen keseluruhan lagu “Cintaku” ... 54

Gambar 4.7 Aransemen keseluruhan lagu “Rame - rame” ... 56

Gambar 4.8 Aransemen intro lagu “Rame - rame” ... 57

Gambar 4.9 Aransemen intro lagu “Rame - rame” untuk gitar... 58

Gambar 4.10 Aransemen intro lagu “Rame - rame” untuk bass ... 59

Gambar 4.11 Aransemen intro lagu “Rame - rame” untuk keyboard ... 59

Gambar 4.12 Aransemen intro lagu “Rame - rame” untuk drum ... 60

Gambar 4.13 Aransemen bait/verse lagu “Rame - rame” secara keseluruhan ... 62

Gambar 4.14 Aransemen bait lagu “Rame - rame” untuk gitar dan keyboard ... 63

Gambar 4.15 Aransemen bait lagu “Rame - rame” untuk bass... 63

Gambar 4.16 Aransemen bait lagu “Rame - rame” untuk drum ... 64

Gambar 4.17 Pengajar memberikan materi dengan metode ceramah ... 66

Gambar 4.18 Pengajar memberikan materi dengan metode demonstrasi ... 67

Gambar 4.19 Pengajar mengabsen setiap siswa yang hadir ... 73

(9)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Observasi ... 37

Tabel 4.1 Tabel Pemilihan Materi ... 48

Tabel 4.2 Tabel Evaluasi Siswa pada pertemuan ke-1 ... 75

Tabel 4.3 Tabel Evaluasi Siswa pada pertemuan ke-2 ... 77

Tabel 4.4 Tabel Evaluasi Siswa pada pertemuan ke-3 ... 79

(10)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Prestasi Ekstrakurikuler Band SMAK Kalam Kudus Bandung ... 93

Lampiran wawancara dan hasil wawancara ... 96

Partitur lagu “Cintaku” ... 100

Partitur lagu “Rame –rame” ... 101

(11)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Kesenian merupakan hal yang secara sadar maupun tidak sadar dialami terus menerus oleh setiap manusia dalam kehidupannya, baik sebagai pelaku seni, maupun penikmat seni. Sebagai pelaku seni, tentu saja ada sebuah proses yang mereka alami secara berkala yang mengakibatkan mereka dapat menghasilkan sebuah karya seni yang dapat diterima oleh masyarakat yang menjadi penikmatnya. Proses tersebut dikenal dengan istilah pembelajaran. Baik lembaga pendidikan dari jenjang sekolah dasar, maupun perguruan tinggi, kesenian sudah dapat diambil sebagai subjek pembelajaran..

Salah satu contoh kesenian yang diajarkan adalah seni musik. Pembelajaran seni musik di sekolah pada umumnya bertujuan agar peserta didik mampu untuk memainkan alat musik yang diminatinya dan menghasilkan karya musik sebagai hasil dari ekspresi dirinya. Namun sebenarnya ada juga hal lain yang diajarkan pada peserta didik selain kemampuan untuk bermain dan berkarya musik. Seperti yang dikatakan oleh Djohan (2003, hlm. 142) bahwa: “Keberadaan kurikulum musik dan seni adalah penting untuk menjaga humanitas dan membawa dampak bagi peradabannya. Kita harus mengajarkan anak-anak kita tidak hanya mengenal kenyataan dan harus lebih dari sekedar memiliki pengetahuan computer. Mereka harus diajari tentang kekayaan penginggalan budaya dan apresiasi bagaimana musik dapat memperkaya anak didik dan masyarakan yang menghasilkannya.”

(12)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu .

Pembelajaran seni musik di sekolah, dilakukan tidak hanya dalam ranah intrakurikuler, tetapi juga dalam ranah ekstrakurikuler. Perbedaan yang terdapat pada pembelajaran musik pada intrakurikuler dan ekstrakurikuler adalah materi pembelajarannya. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam kegiatan belajar mengajar sekolah. Dalam kegiatan ekstrakurikuler terdapat beberapa aktivitas bermusik yang ditawarkan, misalnya paduan suara, ansambel angklung, band, ansambel gitar, orchestra, dan lain sebagainya. Hal ini membuat peserta didik lebih dapat memilih ekstrakurikuler musik yang diminatinya.

Sekolah Menengah Atas Kristen Kalam Kudus Bandung adalah sekolah swasta yang dalam kegiatan ekstrakurikulernya menawarkan berbagai jenis kegiatan bermusik. Salah satu diantaranya adalah eksrakurikuler band. Jika dibandingkan dengan ekstrakurikuler lainnya, kegiatan ekstrakurikuler band ini lebih mendapatkan perhatian dari pihak lain, baik dari peserta didik, maupun guru-guru yang ada di sekolah ini. Hal ini dikarenakan banyaknya prestasi yang telah diraih oleh setiap anggota ekstrakurikuler ini yang telah membawa nama Sekolah Kristen Kalam Kudus Bandung dikenal di berbagai kompetesi band baik dalam lingkup daerah, kota, provinsi, maupun pada tingkat nasional. Selain itu, prestasi yang diraih oleh sekolah ini dalam kegiatan ektrakurikuler band berlanjut terus menerus hingga beberapa tahun lamanya. Tentunya dalam perlombaan yang berbeda dari sebelumnya. Setiap tahunnya, banyak peserta didik yang memilih ekstrakurikuler band ini sebagai kegiatan yang mereka pilih.

(13)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapatkan gelar juara dari perlombaan band dari tahun ke tahun, sejak tahun 2008 hingga sekarang.

Hal menarik yang kedua adalah, pelatih dari ekstrakurikuler band di SMAK Kalam Kudus ini bukanlah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan musik yang formal, melainkan hanya seorang lulusan sarjana pertanian dari salah satu universitas negeri di Bandung. Beliau tidak pernah mengikuti atau mendalami ilmu mengenai pendidikan musik. Musik hanya menjadi hobi yang dimiliki oleh beliau. Namun meskipun dengan latar belakang pendidikan yang jauh hubungannya dengan pendidikan seni, beliau tetap dapat melatih dan membimbing anak didiknya untuk dapat bermain musik dalam format band bahkan dapat meraih berbagai prestasi.

Dari kedua hal tersebut, yang menjadi perhatian penulis untuk mengadakan penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran band di SMAK Kalam Kudus Bandung ini berlangsung. Padahal SMAK Kalam Kudus Bandung merupakan sekolah umum swasta dan bukan sekolah kejuruan musik di mana siswanya diberikan waktu dan materi tambahan mengenai pelajaran musik, tapi band dari sekolah ini dapat meraih berbagai prestasi dalam perlombaan band. Pertanyaan di atas mencakup bagaimana materi yang diberikan kepada siswanya kemudian metode apa saja yang dipakai oleh pengajar kepada siswanya serta bagaimana tahapan yang dilakukan pengajar dalam memberikan materi kepada siswanya. Selain itu, lewat penelitian ini juga penulis berharap ini dapat menjadi sebuah pengetahuan yang baru yang dapat menambah wawasan para pembaca. Khususnya untuk setiap orang yang hendak menjadi seorang pendidik atau yang sudah menjadi seorang pendidik pada bidang seni musik.

Oleh karena itu, peneliti mengangkat tema pembelajaran ini menjadi bahan penelitian dengan judul PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN

KALAM KUDUS BANDUNG.

(14)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti memfokuskan hal-hal yang menjadi permasalahan untuk diteliti yaitu mengenai bagaimana materi pembelajaran yang diberikan dalam ekstrakurikuler band, kemudian bagaimana tahapan-tahapan penyampaian materi kepada setiap siswanya lalu metode apa yang digunakan oleh pengajar ekstrakurikuler ini dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran band tersebut.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dalam penelitian ini ditemukan sebuah permasalahan yang ditulis dalam bentuk pertanyaan “Bagaimanakah pembelajaran ekstrakurikuler band yang dilakukan di SMA Kristen Kalam Kudus Bandung?”

Untuk menjawab rumusan masalah di atas, dapat disusun pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana materi yang diberikan pada setiap peserta ekstrakurikuler band di SMA Kristen Kalam Kudus?

2. Bagaimanakah tahapan penyampaian materi yang diberikan pengajar kepada peserta ekstrakurikuler band di SMA Kristen Kalam Kudus Bandung?

3. Bagaimana metode yang digunakan pelatih dalam menjalani kegiatan ekstrakurikuler band di SMA Kristen Kalam Kudus?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk menambah wawasan baru bagi masyarakat mengenai proses pembelajaran yang terjadi dalam kegiatan ekstrakurikuler band untuk siswa sekolah menengah atas.

2. Tujuan Khusus

(15)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana materi yang diajarkan kepada setiap peserta ekstrakurikuler band di SMA Kristen Kalam Kudus Bandung 2. Untuk mendeskripsikan tahapan penyampaian materi yang diberikan

pengajar kepada peserta ekstrakurikuler band di SMA Kristen Kalam Kudus Bandung

3. Untuk mendeskripsikan metode dan pendekatan apa yang digunakan pelatih dalam melatih peserta ekstrakurikuler band di SMA Kristen Kalam Kudus Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Setelah penulis mendapatkan hasil dari penelitian ini, maka peniliti mengharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat-manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Jurusan Pendidikan Seni Musik FPBS UPI, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan juga menjadi bahan masukan dalam pengembangan lebih lanjut tentang metode pembelajaran musik khususnya pembelajaran ansambel band yang menjadi salah satu mata kuliah pilihan dalam program studi pendidikan seni musik bagi mahasiswa yang mengambilnya sehingga mampu menghasilkan mahasiswa yang memiliki metode mengajar yang efektif dan efesien serta diharapkan penelitian ini dapat menambah literature pada perpustakaan di Jurusan Seni Musik FPBS UPI/

2. Bagi Guru, diharapkan melalui penelitian ini dapat membuka wawasan baru mengenai metode pengajaran ekstrakurikuler band pada siswa tingkat menengah. Hal tersebut diharapkan dapat membantu proses pembelajaran ekstrakurikuler band terlaksana dengan metode yang tepat dan efektif bagi para pesertanya.

(16)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(17)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Kristen Kalam Kudus Bandung yang beralamat di Jalan Mekar Puspita no 53-55 yang berada di perumahan Mekarwangi, Bandung. Peneliti melakukan penelitian di sekolah tersebut dikarenakan SMA Kristen Kalam Kudus Bandung memiliki kegiatan ekstrakurikuler band yang cukup diminati oleh para siswa yang dikarenakan banyaknya prestasi yang telah didapatkan oleh peserta ekstrakurikuler band tersebut.

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah seorang pelatih band dan peserta ekstrakurikuler band. Pengajar dari kegiatan ekstrakurikuler band ini bernama Yohanes Saptono Putro, SP, yang merupakan lulusan dari Universitas Padjadjaran dan peserta ekstrakurikuler ini merupakan siswa SMA yang masih duduk di kelas 10, 11, dan 12. Alasan pengajar ekstrakurikuler band ini dijadikan sebagai subjek penelitian adalah karena beliau telah menghasilkan beberapa grup band sekolah yang banyak meraih berbagai prestasi dalam berbagai perlombaan band. Padahal beliau tidak pernah mengalami pendidikan musik secara formal sebelumnya. Selain pengajarnya, peserta ekstrakurikuler yang merupakan siswa yang duduk di kelas 10, 11, dan 12 juga dijadikan subjek penelitian. Hal ini karena pembelajaran ekstrakurikuler band di SMAK Kalam Kudus Bandung tidak dibatasi pada tingkat tertentu saja. Setiap siswa dari berbagai tingkatan yang memiliki minat pada kegiatan bermusik, khususnya band, dapat mengikuti ekstrakurikuler ini agar keterampilan mereka semakin terasah dan berkembang.

B. Metode Penelitian

(18)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan pendekatan kualitatif adalah penggambaran keadaan secara naratif kualitatif.

Ini berarti bahwa metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif memiliki tujuan untuk menggambarkan sebuah peristiwa yang menjadi objek penelitian yang kemudian dijelaskan secara bentuk kalimat naratif kualitatif, yang artinya dijelaskan dengan susunan – susunan kalimat yang terurai secara teratur berdasarkan fakta yang didapat dari hasil penelitiannya.

Dalam penelitian ini yang dilaksanakan di SMAK Kalam Kudus, penulis bertujuan untuk menggambarkan fenomena – fenoma yang terjadi dalam pembelajaran band pada kegiatan ekstrakurikulernya. Metode ini digunakan penulis untuk menggambarkan fenomena yang terjadi di pembelajaran band pada kegiatan ekstrakurikuler di SMAK Kalam Kudus. Diharapkan dengan penggunaan metode ini, setiap data yang didapatkan penulis dapat dijelaskan secara rinci dan detail, mengenai penelitian tentang materi pembelajaran, metode pembelajaran, serta tahapan pembelajarannya.

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis desain penelitian yang diangkat oleh peneliti merupakan desain penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu kesatuan system di mana kesatuan system tersebut dapat berupa program, kegiatan, persitiwa, atau sekelompok individu yang terikat oleh tempat, waktu, atau ikatan tertentu (Sukmadinata, 2009, hlm. 64). Senada dengan pendapat tersebut, penelitian ini akan terfokus pada peristiwa – peristiwa yang terjadi selama proses kegiatan ekstrakurikuler band di SMAK Kalam Kudus Bandung untuk menjawab berbagai pertanyaan penelitian yang tersedia.

Untuk mempermudah dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian ini, maka peneliti menyusun langkah-langkah penelitian yang terbagi dalam beberapa tahapan di antaranya:

1. Persiapan Penelitian

(19)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akurat dan efektif dalam proses pelaksanaanya. Oleh karena iti langkah-langkah dalam persiapan penelitian yang diterapkan peneliti adalah sebagai berikut.

a. Studi Pendahuluan

eneliti melakukan observasi awal atau pengamatan pertama pada kegiatan ekstrakurikuler band di SMA Kristen Kalam Kudus Bandung. Hal ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara umum mengenai proses pembelajaran ekstrakurikuler tersebut.

b. Merumuskan Masalah

Peneliti merumuskan masalah dan membuat pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan, sehingga peneliti dapat mengetahui arah penelitian dan membuat laporan penelitiannya.

c. Merumuskan Asumsi.

Setelah peneliti merumuskan masalah penelitiannya, peneliti membuat sebuah asumsi yang berkaitan dengan permasalahan penelitiannya yang kemudian nanti akan dikaitkan dengan hasil penelitiannya.

d. Memilih Pendekatan Penelitian

Dalam tahap ini, peneliti menentukan pendekatan penelitian yang digunakan dalam menjalankan penelitian ini. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini karena adanya interaksi dengan subjek penelitian selama penelitian ini berlangsung.

e. Menyusun Instrumen Penelitian.

Setelah menentukan pendekatan penelitian, pada tahap ini peneliti menentukan dan menyusun berbagai instrumen penelitian yang mendukung serta memungkinan untuk digunakan pada penelitian ini. Tentu saja peneliti sendiri lah yang menjadi instrument utama dalam penelitian ini. Namun alat dan media lain seperti catatan, panduan wawancara, serta media kamera dan alat perekam juga dapat menjadi instrument penelitian yang dapat mendukung penelitian ini

(20)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Di tahap ini, peneliti melakukan observasi terhadap proses berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler di SMA Kristen Kalam Kudus Bandung guna memperoleh berbagai data yang diperlukan yang kemudian akan diolah menjadi sebuah kesimpulan. Selain observasi, tindakan wawancara dan dokumentasi juga sangat diperlukan guna meningkatkan keakuratan data yang nanti akan diolah bersama dengan data sebelumnya yang telah didapatkan. Dalam tahap ini peneliti melakukan beberapa tahapan penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Mengumpulkan Data.

Peneliti mulai aktif mengumpulkan berbagai data yang dibutuhkan dalam menjawab pertanyaan penelitian yang sudah ada. Metode pengumpulan data yang dilakukan bervariatif, mulai dari kegiatan wawancara, observasi, hingga studi dokumentasi dan studi literature yang tentunya berkaitan dengan tujuan dari penelitian ini.

b. Analisis Data.

Setelah peneliti mendapatkan data dari pelaksanaan penelitiannya, setiap data yang diperoleh diklasifikasi dan kemudian diolah sedimikian rupa hingga berakhir pada sebuah kesimpulan yang berkaitan dengan pertanyaan penelitian tersebut.

c. Penyusunan Laporan

Dalam tahap ini, peneliti merangkai setiap data yang telah didapatkannya dari hasil penelitiannya di lapangan yang tentunya telah diolah sebelumnya secara tersusun dan sistematis yang dilakukan oleh peneliti sehingga mendapatkan gambaran hasil penelitian yang jelas dan sesuai dengan apa yang terjadi selama penelitian ini berlangsung.

D. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman, dalam penggunaan istilah yang tertulis pada penelitian ini penulis memberi batas istilah sebagai berikut.

Pembelajaran: segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses

(21)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ekstrakurikuler: kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar

jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasa satuan pendidikan. (Peraturan Mendikbud no 62 tahun 2014)

Band: Band merupakan satuan musik. Lazimnya istilah bagi satuan musik yang

tidak mengikutsertakan kelompok alat musik gesek. Band terdiri dari berbagai macam jenis, salah satunya adalah combo band. Combo band adalah satuan musik kecil yang lazim mengiringi penampilan pentas secara improvisasi dan spontan. (Banoe, 2003, hlm. 42)

E. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa wawancara, observasi, dan studi dokumenter serta studi literatur. Diharapkan teknik pengumpulan tersebut dapat menghasilkan data-data yang akurat, lengkap, dan maksimal untuk penelitian ini.

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual (Nana Syaodih, 2009, hlm. 216). Dalam teknik ini, peneliti mengumpulkan data dan informasi dari narasumber dengan bertanya jawab mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui proses pembelajaran ekstrakurikuler band yang telah berlangsung dari awal pertemuan, karena kegiatan ekstrakurikuler band telah berlangsung selama beberapa pertemuan ketika penelitian ini dilaksanakan

(22)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Observasi

Observasi merupakan suatiu teknik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Nana Syaodih, 2009, hlm. 220). Adapun yang diteliti dalam penelitian ini adalah sang pelatih yang bernama Yohanes Saptono Putro beserta setiap pesertanya yang masih duduk di kelas 10 hingga 12 di SMA Kristen Kalam Kudus Bandung. Teknik observasi yang dilaksanakan merupakan teknik observasi non-partisipan, artinya peneliti hanya mengamati saja dan tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

Dalam kegiatan ini peneliti mengamati berlangsungnya kegiatan ekstrakurikuler band di SMA Kristen Kalam Kudus Bandung yang berlangsung setiap hari Sabtu pukul 07.30-09.00. Kegiatan observasi ini berlangsung dari tanggal 28 Maret 2015 sampai tanggal 18 April 2015. Melalui observasi pembelajaran ini peneliti berharap dapat memperoleh data yang sesuai dengan aspek-aspek yang berkaitan dengan materi pembelajaran, tahapan pembelajaran, dan metode juga pendekatan yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler band di SMA Kristen Kalam Kudus Bandung pada setiap pertemuannya. Berikut adalah tabel observasi yang dilakukan di SMAK Kalam Kudus Bandung.

No Observasi Ke- Hal yang Diobservasi Waktu Keterangan

(23)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Perkembangan siswa

Penelitian dilakukan tidak hanya dengan cara wawancara dan observasi. Untuk menambah data yang diperlukan, peneliti juga melakukan pengumpulan data dengan cara studi literature, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari berbagai sumber tulisan yang berkaitan dengan aspek-aspek penelitian. Sumber tulisan tersebut dapat berupa karya ilmiah, buku referensi, naskah dan skripsi yang berkaitan dengan masalah yang ditelitinya. Tentunya dalam hal ini, sumber tulisan yang dipelajari berkaitan dengan kegiatan pembelajaran band pada ekstrakurikuler di sekolah tingkat menengah atas.

Dalam hal ini, ada beberapa buku yang penulis jadikan pedoman dalam melakukan penelitian dan membahas mengenai pembelajaran ekstrakurikuler band di SMA Kristen Kalam Kudus. Adapun buku yang dijadikan pedoman adalah:

a. “Belajar dan Pembelajaran” yang ditulis oleh Sobry Sutikno. Buku ini berisi konsep dan aplikasi yang bisa menjadi sumber inspirasi bagi para pembaca dalam mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas, sehingga terhindar dari kabut hitam yang terjangkit dalam dunia pembelajaran yang cenderung mengesampingkan hal-hal inti yang seharusnya dilakukan dalam pebelajaran..

(24)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. “Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar” yang ditulis oleh Nana Sudjana. Buku ini menjelaskan tentang hal-hal mendasar yang harus ada dan terjadi dalam sebuah proses belajar mengajar yang terjadi di manapun, termasuk yang terjadi di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya di mana hal dasar tersebut akan membantu proses belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien serta dapat terhindar dari berbagai kesalahan yang mungkin terjadi dalam sebuah kegiatan pembelajaran.

d. “Pembelajaran Combo Pada Mahasiswa Seni Musik FISS di Universitas

Pasundan” yang ditulis oleh Muh Eksa Perbawana. Pada penelitian

tersebut, dijelaskan mengenai strategi pembelajaran, dan proses pembelajaran combo yang masih belum sesuai dengan harapan

pengajarnya dikarenakan belum adanya korelasi antara pengajar dengan mahasiswanya.

e. “Pembelajaran Combo Terpadu Di SLBN-A Pajajaran Bandung” yang ditulis oleh Agung Adiutomo. Pada penelitian tersebut menjelaskan mengenai efektifitas dan efisiensi yang didapatkan dengan mengaplikasikan pembelajaran terpadu pada mata pelajaran combo pada setiap peserta didiknya.

4. Studi dokumentasi

Dokumentasi adalah data pendukung yang didapatkan sebagai penguatan data observasi dan wawancara (Mukhtar, 2013, hlm. 119). Studi dokumentasi berarti mempelajari data yang merupakan dokumentasi dari sebuah kegiatan yang berlangsung. Dalam hal ini tentu yang dipelajari adalah dokumentasi dari kegiatan ekstrakurikuler band di SMA Kristen Kalam Kudus Bandung. Data dokumen yang dianalisis dapat berupa bentuk gambar, tulisan, atau juga dapat berupa video dari hasil rekaman kegiatan ekstrakurikuler band tersebut.

Untuk studi dokumentasi, penulis melakukan studi terhadap dokumen aranemen lagu yang dibuat oleh pengajar ekstrakurikuler tersebut.

a. Analisis Data

(25)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menganalisa data, tidak bisa dilakukan secara sembarangan atau secara acak. Menurut Miles dan Huberman (dalam Mukhtar, 2013, hlm. 135) ada beberapa tahapan aktivitas yang dapat dilakukan untuk mempermudah proses analisa data. Model analisis ini dinamakan flow model analysis.

1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan proses yang berlangsung sepanjang penelitian, dengan menggunakan seperangkat instrument penelitian yang telah dipersiapkan guna memperoleh informasi dara melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam proses ini, peneliti dapat melakukan analisa secara langsung sesuai dengan informas data yang diperoleh di lapangan.

2. Reduksi Data

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang tajam, ringkas, terfokus, membuang data yang tidak penting, dan mengorganisasikan data sebagai cara untuk menggambarkan dan memverifikasi kesimpulan akhir.

3. Display Data

Display data adalah usaha merangkai informasi yang terorganisir dalam upaya menggambarkan kesimpulan dan mengambi tindakan. Biasanya bentuk penampilan data kualitatif menggunakan teks narasi.

4. Verifikasi / Menarik Kesimpulan.

Verifikasi dan menarik kesimpulan merupakan aktivitas analisis di mana pada awal pengumplan data, seorang analisis mulai memutuskan apakah sesuatu bermakna, atau tidak mempunyai keteraturan, pola, penelasan, kemungkinan konfigurasi, hubungan sebab akibat dan proposisi

Langkah – langkah analisis berdasarkan pemaparan di atas berarti peneliti pada awalnya mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Kemudian setelah mendapatkan berbagai jenis data yang ada, peneliti kemudian melakukan reduksi data dengan cara mengklasifikasikan setiap data yang ada dan menggolongkan setiap data tersebut agar muncul kesinambungan dari setiap data yang diperoleh.

(26)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut kemudian dirangkum oleh peneliti. Tidak menutup kemungkinan bagi peneliti untuk membuang data yang tidak diperlukan dalam pembahasan penelitian ini agar pembahasan dan pengolahan data tidak melenceng dari permasalahan yang diangkat.

Kemudian setelah melewati tahapan reduksi data, setiap data tersebut ditampilkan baik dalam bentuk uraian, bagan, tabel, atau dalam bentuk lainnya. Data yang ditampilkan sebaiknya disajikan dengan rapid an tertata dengan baik dan jelas agar data tersebut mudah untuk dipahami. Sehingga memudahkan peneliti untuk menganalisa lebih lanjut setiap datanya untuk kemudian diambil kesimpulan dari data tersebut.

(27)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

(28)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di SMAK Kalam Kudus Bandung mengenai pembelajaran ekstrakurikuler band di SMAK Kalam Kudus Bandung, penulis mendapatkan mendapatkan hal yang menjad kesimpulan dari penelitian ini. Kesimpulan diambil berdasarkan data dan fakta yang didapatkan selama proses penelitian dan mengacu kepada pertanyaan penelitian yang menjadi topik utama dari peneltian ini.

Pembelajaran band di SMAK Kalam Kudus Bandung pada umumnya berjalan sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh beberapa tokoh di atas. Dalam prosesnya pun terdapat beberapa komponen pembelajaran yang diterapkan oleh pengajarnya. Selain itu kunci dari pembelajaran band di SMAK Kalam Kudus Bandung terletak pada pengajarnya. Pengajar memiliki kemampuan pada setiap alat musik yang diajarkan dalam ekstrakurikuler band di sekolah ini, baik secara pengetahuan, maupun secara keterampilan, meskipun beliau tidak memiliki latar belakang pendidikan musik secara formal. Dengan pengajar yang memiliki pengetahuan dan keterampilan, pengajar dapat menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dari peserta didiknya. Selain itu, pengetahuan yang dimiliki oleh pengajar mengenai kondisi pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didiknya menjadi faktor dalam menentukan tahapan materi yang akan diberikan kepada siswanya. Namun, pembelajaran band di SMAK Kalam Kudus Bandung masih memiliki potensi untuk terus dikembangkan, misalnya lewat materi yang diberikan, atau lewat metode lain yang dapat diterapkan, agar menjadi pembelajaran yang lebih kreatif dan lebih baik lagi.

B. Saran

(29)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMAK Kalam Kudus Bandung yang beralamat di Jalan Mekar Puspita no 53 – 55 Bandung memiliki lokasi yang strategi dan berpotensi untuk memiliki calon siswa yang akan bersekolah di tempat ini. Alangkah lebih baik jika sekolah menyediakan tempat khusus untuk latihan band bagi siswanya, karena penggunaan alat di aula utama sebagai tempat latihan ekstrakurikuler band masih terbatas dibandingkan dengan jumlah siswa yang mengikuti ekstrakurikuler ini. Selain itu, melihat banyaknya prestasi yang didapatkan oleh SMAK Kalam Kudus Bandung dalam bidang band, alangkah lebih baiknya jika sekolah mengadakan program beasiswa khusus bagi para siswanya yang memiliki prestasi di bidang band. Hal ini tentu akan semakin memicu semangat siswanya untuk terus meningkatkan kualitas latihannya dan untuk berprestasi di kemudian hari.

2. Pengajar ekstrakurikuler band

Pada keseluruhannya, ekstrakurikuler band yang dipimpin oleh pengajar sudah sangat baik. Namun alangkah lebih baiknya jika dalam menyampaikan materi, pengajar menggunakan berbagai metode lainnya yang lebih menarik sehingga dapat menimbulkan suasana yang lebih menyenangkan bagi siswanya untuk mengikuti proses pembelajarannya.

3. Siswa

(30)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

(31)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Banoe, P. (2003) Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.

Echols, J.M. Shadily, dkk. (1995). Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Fathurrohman, P. & Sutikno, S. (2010). Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami. Bandung: PT Refika Aditama.

Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.

Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: REFERENSI (GP Press Group).

Mulyasa, E. (2002). Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Rosda.

Sudjana, N. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutikno, S. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.

Sutikno, S. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica.

Sukmadinata, N.S. (2009) . Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

(32)

Yudith Taffy Nobel, 2015

PEMBELAJARAN BAND PADA KEGIATAN EKSRAKURIKULER DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KRISTEN KALAM KUDUS BANDUNG

Gambar

Tabel 3.1 Tabel Observasi

Referensi

Dokumen terkait

[r]

PEMANFAATAN SERBUK BAN BEKAS YANG DICANGKOK DENGAN MALEAT ANHIDRIDA MENGGUNAKAN METODE GRAFT.. COPOLYMERIZATION BLENDING SEBAGAI

[r]

Novel sebagai bentuk sastra merupakan jagad realita yang di dalamnya terjadi peristiwa dan perilaku yang dialami dan diperbuat manusia atau yang disebut dengan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunujukkan bahwa proses serbuk ban bekas-g- MA maksimum terjadi pada perbandingan 15 phr pada variasi penambahan maleat anhidrida

Namun demikian masih banyak masyarakat yang kurang berminat untuk budidaya jamur merang // Hal ini terlihat dari rendahnya permintaan bibit jamur di DIY yang masih

Yang menentukan harga gabah dan beras adalah pemerintah // Karena tergantung pada pemerintah / kenaikan harga gabah dan beras dari petani memang ditentukan oleh ingatan pemerintah //

[r]